Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117351 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dini Puspitaningrum
"ABSTRACT
Beberapa individu tumbuhan yang diduga hibrida alami antara Begonia areolata dan Begonia multangula, yang berasal dari seksi yang berbeda, telah ditemukan di Ranca Upas, Bandung, Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi lebih lanjut karakter morfologi dan molekuler dalam menjelaskan status dugaan hibrida alami. Karakter vegetatif dan generatif digunakan dalam pengamatan dan pengukuran spesimen. Sebanyak 5 primer ISSR digunakan untuk mengetahui polimorfisme DNA antara hibrida dan parentalnya. Hasil identifikasi morfologi menunjukkan empat karakter indumentum tangkai daun, warna tangkai daun, indumentum helaian daun, dan indumentum buah mempunyai kemiripan dengan B. areolata, enam karakter morfologi dari Begonia terduga hibrida alami diameter batang, duduk daun, bentuk daun, ukuran daun jumlah lokul, dan perhiasan bunga jantan mempunyai kemiripan dengan B. multangula, dan dua karakter lainnya merupakan intermediate jumlah lobus dan bentuk sayap buah . Hasil screening primer menunjukkan bahwa primer UBC 810 dapat digunakan untuk menganalisis polimorfisme antara Begonia terduga hibrida, B. multangula, dan B. areolata. Sebanyak empat fragmen DNA dari Begonia terduga hibrida alami 1.000 pb, 950 pb, 200 pb, dan 150 pb mempunyai kemiripan dengan B. multangula, dua fragmen DNA 900 pb dan 600 pb mirip dengan B. areolata, dan dua fragmen DNA 400 pb dan 300 pb dimiliki oleh ketiganya. Karakter morfologi dan molekuler tersebut dapat digunakan untuk mendukung identifikasi dugaan hibrida alami dari B. areolata dan B. multangula.

ABSTRACT
The putative natural hybrid of Begonia between Begonia areolata and Begonia multangula, belonging to different sections, has been encountered in Ranca Upas, Bandung, West Java. The aim of this research is to identify the morphological and molecular characters to uncover the status of this putative natural hybrid. Vegetative and generative characters are used in the observation and measurement of the specimen. A total of 5 ISSR primers were used to detect DNA polymorphism between hybrid and parental. The results of morphological examination show four characters petiole indumentum, color of petiole, leaf indumentum, and fruit indumentum were similar to those of B. areolata, six characters of Begonia putatived natural hybrid stem diameter, phyllotaxis, leaf shape, leaf size, number of locules, and male perianthium were similar to those of B. multangula, and two are intermediate characters number of lobes and wings of fruit . The result of primer screening showed that UBC 810 primer can be used to analyze DNA polymorphism between Begonia putative natural hybrid, B. multangula, and B. areolata. Four DNA fragments of Begonia putative natural hybrid 1,000 bp, 950 bp, 200 bp, and 150 bp were similar to B. multangula, two DNA fragments 900 bp and 600 bp were similar to B. areolata, and two DNA fragments 400 bp and 300 bp were possessed by all three Begonias. In conclusion the morphological and molecular character can be used to support identification of a natural hybrid of B. areolata and B. multangula."
2017
S69085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Efendi
"ABSTRAK
Ten species of wild begonias, from java and sumatera were cultivated in cibodas botanic garden. The begonias, with an attractive leaves and flowers were potentianally for ornamental plant. morphological description, their distribution and other information were described in this paper."
Bogor: Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, 2017
580 WKR 15:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"A taxonomic study of the wild genera of begonia blume (Begoniaceae ) in Est Java was conducted based on morphological characters...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Azhyra Dwi Ayu
"ABSTRAK
Begonia isoptera merupakan salah satu spesies Begonia di Jawa yang memiliki distribusi luas dan variasi morfologi tinggi, sehingga batasan spesies menjadi luas dan spesies menjadi kompleks. Analisis morfologi telah dilakukan terhadap 74 koleksi spesimen awetan B. isoptera di Herbarium Bogoriense BO menggunakan 12 karakter vegetatif dan 7 karakter generatif untuk menentukan karakter diagnostik dalam variasi morfologi B. isoptera kompleks, mengelompokkan B. isoptera kompleks berdasarkan kesamaan karakter morfologi, dan melihat pola morfologi berdasarkan lokasi dan ketinggian. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa spesimen B. isoptera kompleks terbagi menjadi 3 kelompok utama, yaitu B. isoptera kelompok hairy tangkai daun bertrikoma , B. isoptera kelompok glabrous tangkai daun gundul , dan B. isoptera kelompok intermediate spesimen dengan perpaduan karakter antara kelompok hairy dan kelompok glabrous . Pengelompokan spesimen menggunakan Cluster Analysis menunjukkan bahwa spesimen B. isoptera kelompok glabrous mengelompok ke dalam cluster 3 sedangkan spesimen kelompok hairy dan intermediate tercampur dalam cluster 1 dan 2. Diagram pencar hasil Principal Component Analysis juga menunjukkan hasil yang serupa, yaitu spesimen B. isoptera kelompok glabrous memisah dari kelompok spesimen lain serta umumnya berasal dari daerah Banten dan Jawa Barat pada ketinggian 0 ndash;600 m dpl sementara spesimen B. isoptera kelompok hairy dan sebagian besar spesimen kelompok intermediate menjadi satu kelompok serta berasal dari daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah pada ketinggian 1000 ndash;2200 m dpl.

ABSTRACT
Begonia isoptera is one of the most widespread species with highly varied morphological character Begonia in Java, thus making it a complex species. Morphological analysis has been conducted using 12 vegetative characters and 7 generative characters of 74 specimens collection in Herbarium Bogoriense BO to determine morphological diagnostic character in B. isoptera complex, create groups based on its similarities, and observe morphological patterns from different location and elevation. The analysis resulted in 3 groups of B. isoptera complex 1 hairy B. isoptera petiole covered with trichome , 2 glabrous B. isoptera petiole not covered with trichome , and 3 intermediate B. isoptera specimens with mixed characters between hairy and glabrous group . Cluster Analysis showed that glabrous B. isoptera specimens is grouped into cluster 3 while hairy B. isoptera specimens and most of intermediate B. isoptera specimens are mixed into cluster 1 and cluster 2. Scatter plot from Principal Component Analysis also showed that glabrous B. isoptera tends to separate morphologically with other specimens and are located in Banten and lowland West Java, between 0 ndash 600 m asl. On the contrary, hairy B. isoptera and intermediate B. isoptera clumped into one group and are located in montane West Java and Central Java, between 1000 ndash 2200 m asl."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Rully Eko Setiawan
"Penelitian ini dilatarbelakangi berkembangnya revolusi industri yang melibatkan kecerdasan buatan yang disebut industry 4.0 dan pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi yang mempermudah manusia yang disebut society 5.0. Kendaraan listrik memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan society 5.0, dengan komponen utamanya adalah baterai yang dibuat dengan bahan baku utama adalah nikel. Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk mengembangkan hilirisasi dan industrialisasi komoditi tambang nikel untuk memberikan dampak positif yang lebih besar bagi perekonomian. Dalam rangka mendukung kebijakan tersebut maka dikeluarkan peraturan pelarangan ekspor komoditi nikel dalam keadaan mentah. Sebelum dikeluarkannya aturan pelarangan, ekspor komoditi nikel sebagian besar dalam keadaan mentah (ore). Kebijakan pelarangan ekspor nikel mentah akan menimbulkan ancaman penyelundupan, efek negatif yang timbul dari penyelundupan nikel mempunyai dampak yang luar biasa besar bagi perekonomian. Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi mengenai bagaimana pencegahan penyelundupan ekspor nikel yang dilakukan intelijen bea cukai pada penangkapan kapal MV Pan Begonia dan bagaimana strategi intelijen bea cukai dalam pengawasan lalu lintas barang untuk mencegah penyelundupan ekspor nikel. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pencegahan penyelundupan ekspor nikel yang dilakukan intelijen bea cukai pada kapal MV Pan Begonia dan menganalisis strategi intelijen bea cukai dalam pengawasan lalu lintas barang untuk mencegah ancaman penyelundupan ekspor nikel.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian mendapatkan gambaran strategi pencegahan penyelundupan ekspor nikel yang dilakukan intelijen bea cukai pada kapal MV Pan Begonia yang secara nyata membawa muatan nikel menuju luar negeri dan strategi intelijen bea cukai dalam pengawasan lalu lintas barang untuk mencegah penyelundupan ekspor nikel menggunakan strategi holistik yang menggabungkan faktor internal dan faktor eksternal. Sinergi aparat penegak hukum, kementerian lembaga, kegiatan operasi bersama, dan pelibatan masyarakat sangat diperlukan dalam rangka mencegah penyelundupan ekspor nikel.

This research is motivated by the development of the industrial revolution involving artificial intelligence which is called industry 4.0 and the integration of information and communication technology which makes things easier for humans which is called society 5.0. Electric vehicles have great potential in supporting the growth of society 5.0, with the main component being batteries which are made from the main raw material being nickel. The Government of the Republic of Indonesia has issued a policy to develop the downstreaming and industrialization of nickel mining commodities to provide a greater positive impact on the economy. In order to support this policy, a regulation was issued prohibiting the export of nickel commodities in their raw state. Before the ban was issued, nickel exports were mostly in raw (ore) condition. The policy of banning raw nickel exports will create a threat of smuggling. The negative effects arising from nickel smuggling have an enormous impact on the economy. The problems in this research are limited to how to prevent smuggling of nickel exports by customs intelligence in the arrest of the MV Pan Begonia ship and what customs intelligence strategies are in monitoring goods traffic to prevent smuggling of nickel exports. The research was carried out with the aim of analyzing prevention of nickel export smuggling carried out by customs intelligence on the MV Pan Begonia ship and analyzing customs intelligence strategies in monitoring goods traffic to prevent the threat of nickel export smuggling.
This research uses a qualitative method with a descriptive approach. The results of the research provide an overview of the strategy to prevent smuggling of nickel exports carried out by customs intelligence on the MV Pan Begonia ship which was actually carrying nickel cargo to foreign countries and the customs intelligence strategy in monitoring goods traffic to prevent smuggling of nickel exports using a holistic strategy that combines internal factors. and external factors. Synergy between law enforcement officials, institutional ministries, joint operational activities and community involvement is very necessary in order to prevent smuggling of nickel exports.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windra Suffan
"ABSTRACT
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui karakter anatomi Begonia spp. yang digunakan dalam beradaptasi terhadap cekaman kekeringan telah dilakukan. Beberapa parameter anatomi dan karakter fisiologi enam spesies Begonia spp. dideskripsikan, dibandingkan, serta dianalisis menggunakan one-way ANAVA. Karakter anatomi didapatkan dengan pengamatan hasil sayatan di bawah mikroskop. Hasil sayatan diperoleh dengan menggunakan hand sliding microtome untuk sayatan melintang; dan pengerikan secara langsung untuk sayatan paradermal. Karakter fisiologi didapatkan dengan memberikan perlakuan kekeringan, yaitu tidak memberikan penyiraman selama satu minggu. Hasil analisis parameter fisiologi prolin dan relative water content dan anatomi memperlihatkan dua pola kombinasi parameter yang digunakan Begonia untuk beradaptasi terhadap cekaman kekeringan. Kombinasi pertama yaitu kutikula dan epidermis yang relatif lebih tebal; tidak terdapat hipodermis; stomata yang relatif lebih luas; dan tidak terdapat trikom non-glandular. Kombinasi karakter anatomi kedua yaitu kutikula dan epidermis yang relatif lebih tipis; keberadaan hipodermis; stomata yang relatif lebih sempit; dan keberadaan trikom non-glandular yang relatif lebih rapat.

ABSTRACT
The research that purpose to reveal leaf anatomical characters of Begonia spp. that used for adapting to drought stress was conducted. Anatomical and physiological parameters in Begonia spp. were described, compared, and analyzed using one way ANOVA. Anatomical characters were taken by observing leaf sections under a microscope. Leaf sections were obtained by scrapping paradermal section and using hand sliding microtome cross section . Begonias were grown under drought stress, didn rsquo t receive water for a week, to get the physiological parameters data. The analysis of physiological proline and relative water content and anatomical parameters showed two combinations of leaf parameters in Begonia spp. that suggest for adapting to drought stress. The first combination cuticle and epidermis are relatively thick hypodermis is absent the stomatal area is relatively large and hair s is absent in the lamina. The second combination cuticle and epidermis are relatively thin hypodermis is present the stomatal area is relatively small and hair density is relatively high in lamina."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zatira Marchya Raditia Putri
"Film Big Fish & Begonia《大鱼海棠》merupakan film animasi yang dirilis pada tahun 2016. Film ini mengisahkan perjalanan, pengorbanan, dan ikatan emosional antara insan dari dunia berbeda. Chun, seorang gadis remaja dari dunia mistik di mana “The Others” tinggal, menghadapi banyak kesulitan dan rintangan ketika merawat Kun yang berasal dari dunia manusia. Akan tetapi, Chun berhasil melaluinya dengan adanya keyakinan dalam dirinya serta bantuan dari temannya yaitu Qiu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis latar sebagai aspek yang mendukung penokohan dalam film Big Fish & Begonia. Penelitian ini menggunakan pendekatan intrinsik dengan fokus pada unsur latar dan penokohan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar merupakan aspek penting yang mempengaruhi penokohan dalam film. Hal ini karena interaksi antara para tokoh yaitu Chun, Kun, dan Qiu dapat terjadi karena adanya benturan antara latar dua dunia, yaitu dunia mistik dan dunia manusia. Selain itu, penelitian ini juga mengungkap makna di balik judul film yang mewakilkan dua dunia, serta memiliki keterkaitan dengan tokoh dalam film, yaitu Kun dan Chun.

Big Fish & Begonia 《大鱼海棠》is an animated film released on 2016. This film tells the story of the journey, sacrifice, and emotional bond between people from different worlds. Chun, a teenage girl from the mystical world where “The Others” lives, faces many difficulties and obstacles while taking care of Kun who is from the human world. However, Chun managed to get through it with the belief in her and the help of her friend, Qiu. This research aims to analyze the settings as an aspect that supports the characterizations in the film Big Fish & Begonia. This research uses an intrinsic approach with a focus on the element of settings and characterization. The results of this research indicate that settings is an important aspect that influences the characterizations in the film. This is because the interaction between the characters, namely Chun, Kun, and Qiu, can occur due to a clash between the settings of the two worlds, that is the mystical world and the human world. In addition, this research also reveals the meaning behind the title of the film which represents two worlds, and related to the characters in the film, namely Kun and Chun."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haidar Amrullah
"Cantigi ungu (Vaccinium varingifolium (Blume) Miq.) adalah tumbuhan endemik Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber pangan dan obat-obatan. umbuhan ini ditemukan melimpah di area ketinggian 1800 sampai 3340 meter di atas permukaan laut (mdpl). Studi analisis karakter morfologi dari Cantigi ungu perlu dilakukan untuk menentukan karakter dari tumbuhan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik morfologi dan genetik Cantigi ungu yang tumbuh di kawasan pegunungan provinsi Jawa Barat terutama di Gunung Gede, Kawah Putih Ciwidey, dan Gunung Tangkuban Parahu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung, foto sampel spesimen dan pengukuran karakteristik morfologi dengan menggunakan mistar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Cantigi ungu memiliki morfologi yang mirip dengan spesies Vaccinium lainnya, dengan daun hijau gelap, bunga kecil berwarna putih, dan buah berbentuk bulat dengan diameter 8 – 9 cm; panjang daun 2 – 4 cm; lebar daun 1 – 1,5 cm; serta memiliki keliling pohon 36 – 98 cm. Studi ini memberikan informasi penting mengenai karakteristik morfologi cantigi gunung, sehingga dapat digunakan untuk penelusuran taksonomi dan keberadaan dari tumbuhan tersebut di masa depan. Selama ini, belum banyak data genetik yang dilaporkan pada tumbuhan ini, sehingga perlu adanya konservasi genetik untuk mengetahui keberadaan dan plasma nutfah tumbuhan ini bisa dikonfirmasi status konservasinya. Penelitian ini dilakukan pada 3 lokasi dari Tumbuhan Cantigi ungu yang tumbuh di dataran tinggi Jawa Barat (Gunung Gede, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango; Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu; dan Kawah Putih, Ciwidey) yang menggunakan sekuen pembanding gen Internal Transcribed Spacer (ITS). Gen ITS diamplifikasi dengan menggunakan primer forward ITS-u1 5'-GGA AGK ARA AGT CGT AAC AAG G-3 dan primer reverse ITS-u4 5'-RGT TTC TTT TCC TCT GCT TA-'3. Analisis filogenetik dilakukan dengan menggunakan program software MEGA XI dengan metode Maximum Likelihood (ML), Minimum Evolution (ME), Neighbor-Joining (NJ), dan Maximum Parsimony (MP). Dari hasil kesimpulan menunjukkan bahwa Cantigi ungu (Vaccinium varingifolium (Blume) Miq. pada penelitian ini merupakan spesies yang sama dengan sekuen pembanding Vaccinium varingifolium AY274564.1 Vaccinium varingifolium OR000769.1, Vaccinium varingifolium OR000770.1, Vaccinium varingifolium OR000771.1 pada pangkalan data genbank National Center for Biotechnology Information (NCBI).

Kata Kunci : Cantigi ungu, Vaccinium varingifolium (Blume) Miq., Karakter Morfologi, Gen ITS, Filogenetik


Cantigi ungu (Vaccinium varingifolium (Blume) Miq.) is an endemic plant of Indonesia that has the potential as a food and medicinal source. This plant is found abundantly in the highlands area ranging from 1800 to 3340 meters above sea level. A morphological analysis study of Cantigi ungu is necessary to determine the plant's characteristics. This research aims to identify morphological and genetic characteristics of Cantigi ungu growing in the mountainous areas of West Java province, especially in Mount Gede, Kawah Putih Ciwidey, and Mount Tangkuban Parahu. The method used in this research is direct observation, specimen photo, and morphological characteristic measurement using a ruler. The results showed that Cantigi ungu has morphologies similar to other Vaccinium species, with dark green leaves, small white flowers, and round fruits with a diameter of 8-9 mm, leaf length of 2-4 cm, leaf width of 1-1.5 cm, and tree circumference of 36-98 cm. So far, genetic data reports on this plant have yet to be widely reported. Genetic conservation is needed so that the sustainability, availability, and existence of this plant germplasm can be known, as well as its conservation status. The research was conducted on 3 Cantigi ungu plants growing in the highlands of West Java (in the Mount Gede Pangrango National Park Area, Mount Tangkuban Parahu Nature Park, and Ciwidey White Crater) and compared them based on their Internal Transcribed Spacer (ITS) gene sequence. ITS gene amplification was performed using Forward primer ITS_u1 5'-GGA AGK ARA AGT CGT AAC AAG G-3 and Reverse primer ITS_u4 5'- RGT TTC TTT TCC TCT GCT TA-'3. This study provides important information about the morphological characteristics of Cantigi ungu, which can be used for future taxonomic and plant location research purposes. Phylogenetic analysis was done using the MEGA XI method using Maximum Likelihood (ML), Minimum Evolution (ME), Neighbor-Joining (NJ), and Maximum Parsimony (MP) methods. The result shows that the Cantigi ungu in this study is the same species as the comparison species of Vaccinium varingifolium AY274564.1, Vaccinium varingifolium OR000769.1, Vaccinium varingifolium OR000770.1, Vaccinium varingifolium OR000771.1 at the Genebank database National Center for Biotechnology Information (NCBI).

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mujuna Abbas
"Gliclazide merupakan obat antidiabetik yang memiliki kelarutan rendah dalam air, sehingga memiliki bioavalaibilitas yang rendah. Pada penelitian ini, digunakan sistem mikroemulsi minyak dalam air o/w untuk meningkatkan kelarutan Gliclazide. Studi solubilisasi dan uji disolusi Gliclazide dalam mikroemulsi menggunakan saponin dari ekstrak daun Kumis Kucing Orthosiphon aristatus Blume Miq sebagai biosurfaktan, telah berhasil dilakukan. Fase minyak yang digunakan adalah Palm Oil. Pembuatan mikroemulsi dilakukan dengan metode titrasi dengan memvariasikan perbandingan surfaktan dan kosurfaktan dan perbandingan minyak terhadap campuran surfaktan-kosurfaktan. Karakterisasi mikroemulsi diamati dengan turbidimeter, mikroskop dan PSA. Solubilisasi dan disolusi Gliclazide diamati dengan UV-Vis dan FTIR. Hasil yang diperoleh yaitu, perbandingan surfaktan terhadap kosurfaktan 8:2 dan perbandingan campuran surfaktan-kosurfaktan 10:1 merupakan kondisi teroptimal. Solubilisasi gliclazide dalam mikroemulsi sebesar 1.6 mg/mL. Uji disolusi dilakukan secara in-vitro, pada pH 1.2 Gliclazide terdisolusi sebanyak 17.49 dalam 2 jam, sedangkan pada media pH 7.4 Gliclazide terdisolusi sebanyak 98.84 dalam waktu 5 jam.

Gliclazide is an antidiabetic drug that has a low solubility in water, so it has low bioavailability. To improve the water solubility of gliclazide, used oil in water microemulsion system. In this study, solubilization of gliclazide in microemulsion that emulsified by saponin based surfactants from Cats Whisker Leaf Extract Orthosiphon aristatus Blume Miq has been investigated. The used oil phase is Palm oil. Preparation of microemulsion was conducted by titration method with various ratio of surfactant and co surfactant, and ratio of oil with surfactant co surfactant mixture. Characterization of microemulsion was observed using turbidimeter, microscope, and particle size analyzer PSA . Solubilization and dissolution of Gliclazide was observed by UV Vis spectrophotometer and FTIR spectroscopy. The optimum condition of microemulsion formation was resulted with ratio of surfactant to co surfactant at 8 2, and ratio of surfactant co surfactant mixture to oil at 10 1. The resultof optimum gliclazide solubility in microemulsion system was obtained as 1.6 mg mL. The dissolution test using in vitro method showed dissolution result 17.49 under condition of pH 1.2 within 2 hours, and 98,84 under condition of pH 7.4 within 5 hours.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>