Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ana Mukhlishoh
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas detail pengembangan Kawasan Tanpa Rokok di SMK IPTEK berdasarkan tiga komponen KTR yang ada yaitu Kebijakan KTR, Tenaga KTR dan Media KTR. Penelitian ini menggunakan mixed method, yaitu penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder dengan studi intervensi dan kualitatif untuk pendalaman dari penelitian kuantitatif dengan desain analisis isi. Hasilpenelitiankuantitatifdidapatkanbahwa persentase tiap komponen KTR menjadi kategori baik setelah adanya Duta KTR, diantaranya Kebijakan KTR 96,1 , Tenaga KTR 85,1 dan Media KTR 94,7 . Berdasarkan hasil uji wilcoxon test seluruh komponen KTRmengalami peningkatan yang signifikan dengan p value = 0,001. Adapun faktor yang memudahkan adalah dukungan guru dan sekolah untuk melakukan pembentukan Duta KTR dan yang menjadi hambatan adalah kepercayaan diri Duta KTR untuk mengingatkan temannya serta belum adanya monitoring evaluasi catatan pengawasan KTR oleh Duta KTR.

ABSTRACT
This study discussed about the development details of Non Smoking Area in IPTEK Vocational High School based on the three existing Non Smoking Area components such as Non Smoking Area Policy, Team, and Media. This study used mixed method, a quantitative research using secondary data with intervention and qualitative study for deepening of quantitative research with content analysis design. The result of quantitative research showed that the percentage of each Non Smoking Area component had become good category after the existing of Non Smoking Area Ambassadors, such as Non Smoking Area policy 96,1 , Non Smoking Area team 85,1 , and Non Smoking Area media 94,7 . Based on the result of wilcoxon test, Non Smoking Area components experienced a significant improvement with p value 0.001. The factor which facilitated this study was teachers and other school staff support in forming Non Smoking Area Ambassadors. In addition, the obstacles of this study were confidence of Non Smoking Area Ambassadors for reminding their friends and none of Non Smoking Area monitoring evaluation records by Non Smoking Area Ambassadors."
2017
S68611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizalia Wardiah
"ABSTRAK
Nama : Rizalia WardiahProgram Studi : Magister Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Analisis Hubungan Pengetahuan Tentang Kawasan Tanpa Rokok KTR dengan Persepsi Siswa Terhadap Penerapan Kebijakan KTR di SMANegeri 5 Padang Tahun 2017Pembimbing : Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr. PHKawasan tanpa rokok atau lebih sering disebut dengan istilah KTR, merupakan upayapemerintah dan pemegang kepentingan dalam menurunkan angka prevalensi perokok diIndonesia yang semakin meningkat tiap tahunnya.Kebijakan KTR ini dilandasi UUNomor 36 Tahun 2009 Pasal 115 tentang kesehatan.Penerapan KTR di lingkungansekolah didukung dengan Permendikbud Nomor 64 Tahun 2015 tentang KawasanTanpa Rokok di Lingkungan Sekolah, yang mempunyai tujuan dasar untuk melindungipara generasi muda yang sedang menempuh pendidikan di sekolah dari paparan asaprokok yang berbahaya dan secara tidak langsung diharapkan menurunkan angkaperokok pada pelajar.Faktanya masih banyak pelajar serta tenaga pendidik dan pegawaidi lingkungan sekolah sering melanggar peraturan ini, bahkan tidak memperdulikanperaturan ini, sedangkan area tempat mereka merokok adalah kawasan tanparokok.Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuantentang kawasan tanpa rokok KTR dengan persepsi siswa terhadap penerapan KTR diSMA N 5 Padangdengan subyek dari penelitian adalah seluruh siswa. Penelitian inimerupakan penelitian kuantitatif survai analitik dengan pendekatan rancangan studicrosssectional. Sampel yang menjadi subyek penelitian ini adalah sebanyak 143responden. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara.Hasil penelitian menyatakan bahwa, hipotesis terjawab dengan adanya hubungan antarapersepsi siswa terhadap penerapan kawasan tanpa rokok dengan status merokok siswa pvalue=0,001 , dengan pengetahuan siswa tentang kawasan tanpa rokok pvalue=0,001 . Sedangkan antara persepsi siswa terhadap penerapan kawasan tanparokok dengan pendapatan orang tua tidak ada hubungan pvalue=1,000 , status merokokorang tua tidak ada hubungan pvalue=0,617 , anggota keluarga merokok tidak adahubungan pvalue=1,000 , pengetahuan siswa terhadap bahaya merokok tidak adahubungan, pvalue=0,365 . Tidak ada interaksi variabel utama dengan variabelkonfounding.Kata kunci:Pengetahuan, Persepsi, KTR

ABSTRACT
Name Rizalia WardiahStudy Program Public Health ScienceTitle Analysis Of The Relationship Of Knowledge About No Smoking AreaWith The Perception Of Students In Senior High School Of 5 PadangYear 2017Counsellor Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr. PHNon smoking area or more commonly referred to as KTR, is an effort by thegovernment and stakeholders in reducing the prevalence rate of smokers in Indonesiawhich is increasing every year. KTR policy is based on Law Number 36 Year 2009Article 115 on health. The application of KTR in the school environment is supportedby Permendikbud Number 64 Year 2015 on Non Smoking Areas in School Areas,which has the basic purpose of protecting the young generation who are studying inschools from exposure to tobacco smoke that is harmful and indirectly expected toreduce the number of smokers on students. In fact there are still many students andeducators and staff in the school environment often violate this rule, even ignore thisrule, while the area where they smoke is a non smoking area. This study was conductedto analyze the relationship between knowledge about non smoking areas KTR withstudents perceptions of KTR implementation in SMA N 5 Padang with the subjects ofthe study were all students. This research is a quantitative research of analytic surveywith cross sectional study design approach. The sample that became the subject of thisresearch is 143 respondents. Data collection is done through interview.The result of the research stated that the hypothesis was answered by the relationbetween the perception of the students on the application of non smoking area with thestudents 39 smoking status pvalue 0.001 , with the students 39 knowledge about the nonsmokingarea pvalue 0.001 . Meanwhile, between the perception of the students on theapplication of non smoking area with parent income no relationship pvalue 1,000 ,parental smoking status no relationship pvalue 0.617 , family members smoking norelationship pvalue 1,000 , danger of smoking no relationship, pvalue 0.365 . Thereis no major variable interaction with confounding variables.Key words Knowledge, Perception, No Smoking Area"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49929
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Alit Wardana
"Asap rokok dapat membahayakan kesehatan perokok aktif dan menimbulkan pencemaran udara yang membahayakan kesehatan orang lain. Pemerintah Kalimantan Timur melalui Surat Keputusan Gubernur no 1 tahun 2013 mengatur tentang kawasan tanpa rokok, yang bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari bahaya akibat merokok. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 6 Tahun 2014 mengamanatkan mengenai kawasan tanpa rokok pada tempat pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok di RSUD Dr Abdul Rivai Kabupaten Berau Kalimantan Timur dengan disain studi kasus, analisa deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan sosialisasi kebijakan kawasan tanpa rokok tidak berjalan dengan baik, tim kawasan tanpa rokok belum bekerja dengan baik,diperlukan penambahan sumber daya manusia untuk terlaksananya implementasi Kawasan Tanpa Rokok, Komitmen dari implementor kurang dan masih ada implementor yang ragu untuk menggunakan kewenangannya menegur pengunjung maupun pegawai yang merokok di rumah sakit. Kerjasama dengan pemerintah daerah dalam mengawasi dan mengevaluasi implementasi kawasan tanpa rokok belum berjalan. Dampak dari tidak berjalannya implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok dengan optimal sampai sekarang adalah masih adanya karyawan rumah sakit atau pengunjung melakukan aktifitas merokok di rumah sakit.

Cigarette smoke can harm the health of active smokers and cause air pollution haten danger the health of others. The Government of East Kalimantan through the Governor's Decree No. 1 of 2013 regulates the No Smoking Area, which aims to protect public health from the harm caused by smoking. Berau District Regulation No. 6 of 2014 mandated about No Smoking Area in the health service. This study aims to determine the implementation of No Smoking Area policy in Dr Abdul Rivai Hospital, Berau, East Kalimantan with case study design, descriptive analysis with qualitative approach.
The result of the research show that the socialization of the No Smoking Area policy is not working well, the team has not worked well, it is necessary to add human resources for implementation of No Smoking Area. Minimal commitment froms implementors and there are still implementers who hesitate to use their authority to reprimand visitors or the employee who smokes in the hospital. Cooperation with local governments in monitoring and evaluating the implementation of No Smoking Areas has not been implemented. The impact of ineffective implementation of No Smoking Area policy optimally up to now, there is still the existence of hospital employees or visitors doing smoking activity in the hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Octora
"Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di instansi pendidikan menarik untuk dilihat pelaksanaannya karena perlu adanya kebijakan yang memberikan perlindungan kepada perokok pasif. Penelitian ini membahas tentang implementasi kebijakan KTR UI khususnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan KTR UI di FISIP. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan observasi. Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait dengan kebijakan KTR UI di FISIP. Hasil penelitian ini adalah implementasi kebijakan KTR UI di FISIP tidak berjalan baik disebabkan stakeholders tidak serius dalam menjalankan kebijakan ini. Diperlukan konsistensi dari pemimpin dalam penerapan sanksi kepada pelanggar dan peningkatan kerjasama dari seluruh warga FISIP. Keterlibatan mahasiswa dalam pelaksanaan kebijakan juga diperlukan agar mahasiswa mengetahui dengan jelas mengenai kebijakan KTR UI.

The implementation of non-smoking area policy in education institutions is interesting to look, because the implementation itself should give protection for passive smokers. The aim of this study discusses the implementation of policies KTR UI, especially in Social and Political Science Faculty (FISIP). The purpose of this study was to analyze the implementation of KTR UI regulation especially in FISIP. The method of research approach used in this study is a qualitative approach to data collection techniques with interviews and observations. The interview was conducted with the relevant parties with the policy of KTR UI in FISIP. The results of this study is the implementation of policy KTR UI in FISIP not running well caused stakeholders has not been a serious applied. It is required the consistency of a leader in the application of sanctions to offenders and also necessary to increase the cooperation of the entire community FISIP. The involvement of students in the implementation of the necessary policies are required so that students clearly know the KTR UI policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S61084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyasari Rina Putri
"Penelitian ini akan membahas evaluasi dari penerapan Peraturan Gubernur Nomor 75 Tahun 2005 tentang Kawasan Dilarang Merokok di Mall Kuningan City DKI Jakarta menurut persepsi perokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana evaluasi dari Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 75 Tahun 2005 tentang Kawasan Dilarang Merokok di Mall Kuningan City DKI Jakarta dilihat dari persepsi perokok. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan mix method. Peneliti menggunakan teori evaluasi kebijakan dari William N. Dunn yang terdiri dari 6 enam dimensi yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan ketepatan. Peneliti menggunakan kuesioner dan wawancara untuk mengumpulkan data. Pada penelitian ini terdapat 52 lima puluh dua responden dan 4 empat narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi efektivitas, dimensi efisiensi, dimensi kecukupan, dimensi perataan, dan dimensi responsivitas masih perlu ditingkatkan.

This study will describe the evaluation of the Governor Regulation number 75 year 2005 regarding to Non Smoking Area in Kuningan City Mall DKI Jakarta according to the smokers perception. The purpose of this study was to determine the extent to which the evaluation of Jakarta Governor Regulation number 75 Year 2005 about Non Smoking Area in Kuningan City Mall DKI Jakarta through the smokers perception. The method of research approach used in this study was mix method approach. The theory of program implementation from William N. Dunn used as a basis to measure the implementation that consists of 6 six dimensions including effectiveness efficiency adequacy equity responsiveness and appropriateness. There were 52 fifty two respondents and 4 four interviewees in this study. The results of this study showed that several dimensions which consist of effectiveness, efficiency, adequacy, equity, and responsiveness need to be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasanah
"Peraturan Daerah Kabupaten Lebak No.17 Tahun 2006 Tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan adalah bentuk turunan dari Undang-Undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Kabupaten Lebak masih berada di posisi tertinggi kedua yang memiliki persentase penduduk umur 10 tahun ke atas dengan kebiasaan merokok (29,4%), sehingga untuk menurunkan angka perokok di Kabupaten Lebak dengan melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok. Penelitian ini menggunakan Triangulation mix methode, pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantatif.
Hasil penelitian mendapatkan sebagian kecil Kawasan Tanpa Rokok patuh terhadap kebijakan (28%), perilaku positif (58%) dan pengetahuan tinggi (58%), tidak ada hubungan perilaku dengan pengetahuan (p value = 0,075). Pelaksanaan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok belum efektif karena masih adanya gap antara implementasi dan pedoman dalam penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI.
Pemerintah daerah belum responsive terhadap kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dengan belum diterbitkannya Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok, pembentukan tim pengawas dan sosialisasi Perda. Rekomendasi yang dapat diajukan adalah penerbitan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok, dan penyamaan persepsi tentang penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau pada penentu kebijakan.

Lebak District Regulation No.17 Year 2006 on the Implementation Order, Cleanliness and Beauty is a derivative form of Laws 23 of 1992 About Health. Lebak still remain the second highest percentage of population aged 10 years and over with smoking (29.4%), so as to reduce the number of smokers in Lebak to implement the No Smoking policy. This study uses the Triangulation mix of methods, data collection is done with qualitative and quantitative approaches.
The results of the study to get a small portion No Smoking policy-compliant (28%), positive behavior (58%) and high knowledge (58%), there was no connection with the behavior of knowledge (p value = 0.075). No Smoking policy implementation has not been effective because of the persistence of the gap between the implementation and the guidelines in the use of Sharing Fund Tobacco Excise issued by the Ministry of Health RI.
The local government has not been responsive to the policy of No Smoking by not issuing the Provincial Regulation on No Smoking, team building and socialization supervisory regulations. Recommendations that can be raised is the publication of the Provincial Regulation on No Smoking, and harmonization of the use of DBH in the Tobacco Excise policy makers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rachman
"Indonesia menempati urutan pertama dengan jumlah perokok terbanyak di ASEAN, berdasarkan data BPS pada tahun 2023 persentase penduduk berumur 15 tahun ke atas yang merokok tembakau selama sebulan terakhir mencapai 28,62 %. Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi merokok di Indonesia, upaya untuk mengurangi prevalensi tersebut dilakukan melalui penerapan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Penelitian yang dilakukan oleh berbagai negara menunjukan bahwa kebijakan larangan merokok signifikan mengurangi prevalensi merokok, namun hingga saat ini belum seluruh Pemerintah Daerah memiliki aturan terkait Kawasan Tanpa Rokok. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah unuk menganalisis pengaruh kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dan lama berlakunya kebijakan tersebut terhadap prevalensi merokok di Indonesia. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan menggunakan model regresi Logit dan untuk menginterpretasikan hasilnya menggunakan Marginal Effect. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada atau tidaknya kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dan lama berlakunya kebijakan tersebut memiliki efek yang bervariasi terhadap prevalensi merokok individu di berbagai kelompok umur. Pada kategori umur dewasa, ditemukan bahwa ada atau tidaknya kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dan lama berlakunya kebijakan tersebut berdampak negatif dan signifikan terhadap probabilitas individu untuk merokok. Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok menjadi penting bagi Pemerintah guna untuk mengendalikan dampak konsumsi rokok bagi kesehatan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kebaruan dan memperkaya refrensi serta literatur terkait dengan kajian kebijakan larangan merokok dan prevalensi merokok, serta dapat menjadi pertimbangan bagi Pemerintah dalam upaya mengendalikan dampak konsumsi rokok di Indonesia.

Indonesia holds the first ranks with the highest number of smokers in ASEAN, according to data from the Bureau of Statistics (BPS) in 2023, there are 28.62% of individuals aged 15 and older who smoked tobacco in the past month. The government aims to reduce the smoking prevalence In Indonesia, to reduce smoking prevalence are carried out through the implementation of smoke-free area (SFA) policies. Studies conducted in various countries have shown that smoking bans policies significantly reduce smoking prevalence. However, not all regional governments in Indonesia have instituted regulations pertaining to Smoke-Free Areas. The objective of this study is to analyze the impact of smoke-free area policies and the duration of their implementation on the prevalence of smoking in Indonesia. In this research, data analysis was conducted using the Logit regression model and the results were interpreted using Marginal Effects. The findings indicate that the existence of Smoke-Free Area policy and the duration of ots implementation have varying effects on individual smoking prevalence across different age groups. For the adult age category, found that existence of Smoke-Free Area policy and the duration had a negative and significant impact on smoking probability. The Smoke-Free Area policy is essential for the government to control the health impacts of tobacco consumption. This study is expected to provide new insights and enrich references and literature on the study of smoking bans and smoking prevalence. Moreover, it can serve as a consideration for the government in its efforts to mitigate the health impacts of tobacco consumption in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mauddy Tri Dewi Putri
"ABSTRAK
Studi ini dilakukan penulis saat mengikuti mata Kuliah MPK kualitatif pada tahun 2014 mengenai Pendapat Mahasiswa Tentang Kampanye Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di FISIP UI. Untuk kepentingan penulisan ini, maka penulis melakukan review penelitian melalui jurnal, buku, dan sumber internet untuk memperkaya pembahasan mengenai topik ini dan bagaimana kaitannya dengan perubahan perilaku mahasiswa yang terjadi atas adanya kampanye KTR. Penelitian pada saat itu menggunakan teori S-O-R (Source, Message, dan Receiver) dalam menganalisis fenomena yang dialami oleh mahasiswa. Saat penelitian dilakukan, terdapat temuan data terkait pengalaman mahasiswa dalam hal KTR yaitu dilihat berdasarkan pengalaman merokok, pengetahuan tentang rokok, pengetahuan kampanye KTR, pemahaman pesan kampanye KTR, presepsi terhadap kampanye, evaluasi kampanye, dan perubahan perilaku informan terkait KTR. Hasil wawancara menunjukan bahwa pemahaman mahasiswa masih sangat kurang akan KTR sehingga perubahan perilaku untuk tidak merokok di lingkungan FISIP UI tidak terjadi, akan tetapi terdapat perubahan sikap yang dirasakan yaitu pada dimensi kognitif, afektif, dan konatif.

ABSTRACT
This study was conducted by the author when the author followed the qualitative MPK Lecture. For the sake of these writing, the authors conducted a review of research through journals, books, and internet sources to enrich the discussion about these topic and how it relates to student behavior changes that occur on the campaign KTR. The S-O-R theory (Source, Message, and Receiver) was used as the researcher?s base to analyze the phenomenon experienced by the students. Based on the in-depth interviews that were conducted, there are datas found related to the informants experiences concerning the KTR which can be seen from smoking experience, knowledge about smoking, KTR campaign knowledge, understanding of KTR campaign message, perception towards the campaign, campaign evaluation, and the changes on the informants behavior related to KTR. The result of the interviews show that the students understanding about KTR is still very limited. This leads to the expectation of behavioral changes to not smoke in the environment of FISIP UI fails to happen. However, there are a perceived attitude change in several dimensions namely cognitive, affective, and conative dimensions.
"
2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasanah
"ABSTRAK
Peraturan Daerah Kabupaten Lebak No.17 Tahun 2006 Tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan adalah bentuk turunan dari Undang-Undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Kabupaten Lebak masih berada di posisi tertinggi kedua yang memiliki persentase penduduk umur 10 tahun ke atas dengan kebiasaan merokok (29,4%), sehingga untuk menurunkan angka perokok di Kabupaten Lebak dengan melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok. Penelitian ini menggunakan Triangulation mix methode, pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantatif.
Hasil penelitian mendapatkan sebagian kecil Kawasan Tanpa Rokok patuh terhadap kebijakan (28%), perilaku positif (58%) dan pengetahuan tinggi (58%), tidak ada hubungan perilaku dengan pengetahuan (p value = 0,075). Pelaksanaan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok belum efektif karena masih adanya gap antara implementasi dan pedoman dalam penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI. Pemerintah daerah belum responsive terhadap kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dengan belum diterbitkannya Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok, pembentukan tim pengawas dan sosialisasi Perda. Rekomendasi yang dapat diajukan adalah penerbitan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok, dan penyamaan persepsi tentang penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau pada penentu kebijakan.

ABSTRACT
Lebak District Regulation No.17 Year 2006 on the Implementation Order, Cleanliness and Beauty is a derivative form of Laws 23 of 1992 About Health. Lebak still remain the second highest percentage of population aged 10 years and over with smoking (29.4%), so as to reduce the number of smokers in Lebak to implement the No Smoking policy. This study uses the Triangulation mix of methods, data collection is done with qualitative and quantitative approaches.
The results of the study to get a small portion No Smoking policy-compliant (28%), positive behavior (58%) and high knowledge (58%), there was no connection with the behavior of knowledge (p value = 0.075). No Smoking policy implementation has not been effective because of the persistence of the gap between the implementation and the guidelines in the use of Sharing Fund Tobacco Excise issued by the Ministry of Health RI. The local government has not been responsive to the policy of No Smoking by not issuing the Provincial Regulation on No Smoking, team building and socialization supervisory regulations. Recommendations that can be raised is the publication of the Provincial Regulation on No Smoking, and harmonization of the use of DBH in the Tobacco Excise policy makers.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T47161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rahmawati
"Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) merupakan salah satu kebijakan pengendalian perilaku merokok yang telah diimplementasikan pada beberapa daerah di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak kebijakan KTR pada perilaku merokok. Lebih khusus, studi ini juga mempertimbangkan perilaku merokok orang tua dan anggota rumah tangga lain pada perilaku merokok remaja usia 15-24 tahun. Metode regresi yang digunakan adalah Logit untuk melihat status merokok serta Tobit dan Heckman untuk melihat konsumsi rokok/hari. Secara umum, kebijakan KTR tidak signfikan mempengaruhi perilaku merokok.

Smoke-free area policy is one of smoking behavior control policies  that has been implemented in several regions in Indonesia. This study aims to evaluate the impact of smoke-free area policy on smoking behavior. More specifically, this study also considers smoking behaviour of parents and other household member on adolescents smoking behavior aged 15-24 years. The method used is Logit to examine smoking status as well as Tobit and Heckman to examine cigarette consumption/day. In general, smoke-free area does not significantly affect smoking behaviour."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>