Ditemukan 94080 dokumen yang sesuai dengan query
Dedi Riyanto Mahmud
"Penelitian mengenai tingkat inovasi pada level regional telah banyak dilakukan di beberapa negara, namun untuk kasus Indonesia penelitian serupa masih sangat jarang untuk ditemui. Penelitian ini menganalisis bagaimana persebaran inovasi di Indonesia serta ingin mengetahui apakah terjadi spilover inovasi atau tidak. Selain itu penelitian ini juga melihat faktor apa saja yang membuat suatu provinsi cenderung memiliki tingkat inovasi yang lebih tinggi dibanding dengan provinsi lainnya di Indonesia.
Tingkat inovasi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan jumlah paten yang terdaftar. Dengan Data paten 33 provinsi dari tahun 2005 hingga 2015 yang dianalisis menggunakan Moran's I test dan spatial durbin model didapati bahwa inovasi di Indonesia terpusat di Pulau Jawa dan cenderung mengelompok.
Provinsi yang memiliki tingkat inovasi yang tinggi cenderung berkelompok dengan provinsi yang memiliki tingkat inovasi tinggi dan sebaliknya. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat Spilover inovasi yang terjadi baik secara lokal maupun global. Penelitian ini juga menemukan bahwa tingkat inovasi di suatu provinsi dipengaruhi oleh input inovasi, adanya aglomerasi, akumulasi human capital, adanya industri yang memiliki skill intensive, infrastruktur, akses informasi serta mobilitas penduduk.
Research about level of innovation at the regional has been widely practiced in some countries, but in Indonesia the case of similar research is still very rare to find. This study analyzes how the distribution of innovation in Indonesia and want to know does Spillovers Innovation occur or not. In addition, this study also looks at what factors make a province tend to have a higher level of innovation compared to other provinces in Indonesia. The level of innovation in this study was measured using the number of registered patents. With 33 provincial patent data from 2005 to 2015 analyzed using Moran 39 s I test and spatial durbin model it was found that innovation in Indonesia was centered on Java and tended to clustering. The Provinces with high level of innovation tend to group with provinces with high levels of innovation and vice versa. In addition, this study also found that Spillovers innovation occurs both locally and globally. The study also found that the level of innovation in a province is influenced by innovation input, agglomeration, accumulation of human capital, the existence of skill intensive industry, infrastructure, access of information and population mobility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69217
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ridwan Syahrani Amrullah
"Selaras dengan kebutuhan dan perkembangan industri digital dalam era globalisasi ini, aspek teknologi informasi dan komunikasi dinilai banyak manfaat di berbagai bidang, perkembangan ini tidak terlepas dari peran kepemimpinan entrepreneurial . Model kepemimpinan entrepreneurial (entrepreunerial leadership) sering diabaikan oleh perusahaan terutama petahana, karena efek inersia. Seiring perusahaan tumbuh besar, mereka cenderung berhadapan dengan kekuatan inertia (Tornatzky dan Fleischer 1990). Penelitian ini dilakukan di PT Telekomunikasi Indonesia yang merupakan perusahaan telekomunikasi milik pemerintah dan sebagai
incumbent pada industri telekomunikasi telah banyak melakukan inovasi, namun kemampuan untuk mengembangkan inovasi tersebut masih rendah. Faktor yang mempengaruhi antara lain kepemimpinan entrepreneurial merupakan kemampuan untuk memerankan sumber daya pengelolaan lainnya untuk mencari peluang dan mencari keuntungan (Ireland, 2003), kapabilitas inovasi dan pada gilirannya kinerja inovasi itu sendiri. Untuk memperoleh kinerja inovasi yang baik, perusahaan memerlukan kepemimpinan entrepreneurial yang didukung oleh kapabilitas inovasi. Temuan utama penelitian ini menunjukkan kepemimpinan entrepreneurial berpengaruh dalam pembentukan kapabilitas inovasi dan pada performa inovasi perusahaan, terutama perusahaan petahana. Secara teoretis, penelitian ini berkontribusi memperkaya konsep kepemimpinan entrepreneurial dan secara manajerial memberikan arah kepada manajer dalam menerapkan kepemimpinan entrepreneurial. Dengan demikian tingkat manajerial dapat menstimulasi terciptanya kapabilitas inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja inovasi perusahaan. Penelitian ini menguji hipotesisnya dengan menggunakan SEM PLS.
In line with the needs and developments of the digital industry in this era of globalization, information and communication technology aspects are valued for many benefits in various fields, this development is inseparable from the role of entrepreneurial leadership. The entrepreneurial leadership model (entrepreneurial leadership) is often overlooked by companies especially incumbent, as it focuses on mining old business. One industry that is expected to have competitiveness is the telecommunications industry. PT Telekomunikasi Indonesia, which is a state-owned telecommunications company and as an incumbent in the telecommunication industry has made many innovations, but the ability to develop innovation is still low. Factors that influence, among others, entreurpreneurial leadership are the ability to portray other management resources to seek opportunities and seek profit (Ireland, 2003), innovation capabilities and in turn innovation performance itself. To achieve good innovation performance, companies need innovative capabilities supported by business strategy and organizational capability in strategically managing human resources and knowledge. The main purpose of this research is to explain the link between entrepreneurial leadership, innovation capacity, and innovation performance. It is expected that this research has theoretical and managerial contribution, to know the entreurpreneurial leadership relationship through innovation capability to innovation performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52138
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fahmi Ramadhan Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang kerangka kerja inovasi disrupsi di industri otomotif dan memilih teknologi disruptif untuk menunjang inovasi disrupsi, sehingga perusahaan petahana maupun perusahaan otomotif lainnya dapat mengembangkan sebuah inovasi disrupsi untuk dapat tetap bersaing di pasar. Dalam merancang kerangka kerja inovasi disrupsi di industri otomotif, digunakan metode Delphi yang dikombinasikan dengan skala likert serta diskusi dengan para ahli. Pemilihan teknologi disruptif menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan kriteria dan metode Technique for Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk memilih alternatif. Hasil dari penelitian ini ialah kerangka kerja inovasi disrupsi di industri otomotif yang terdiri dari sembilan langkah, serta mobil listrik berkecepatan rendah sebagai alternatif yang dipilih untuk menunjang inovasi disrupsi.
This study aims to design a framework for disruptive innovation in the automotive industry and choose disruptive technologies to support disruptive innovation so that incumbent companies and other automotive companies can develop disruptive innovation to be able to remain competitive in the market. In designing the framework for disruptive innovation in the automotive industry, the Delphi method combined with a Likert scale was used as well as discussions with experts. The selection of disruptive technology uses the Analytical Hierarchy Process (AHP) method to determine the criteria and method of the Technique for Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) to select alternatives. The result of this study is a nine-step disruptive innovation framework in the automotive industry, as well as low-speed electric cars as alternatives chosen to support disruption innovation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ali Darwin
"Perusahaan yang mengadopsi dan menjalankan konsep CSR dewasa ini teiah mendapat perhatian dari kaiangan kreditor (secara khusus perbankan) dan katangan investor (secara khusus dunio pasar modal). Daiam praktik perusahaan dapat metaporkan imptementasi CSR melalui iaporan keberianjutan. Datam tingkat internasional, teiah ada inisiatif (GRI) membuat panduan atau standar Iaporan berketanjutan ini. Indonesia teiah turut datam upaya ini dengan membentuk iembaga serupa GRI yang dikenai sebagai NCSR. Ke depan perusahaan di Indonesiayang menerapkan dan meiaporkan praktik CSR dengan baik perlu mendapatkan dukungan dan penghargaan, baik dari pemerintah ataupun katangan pasar modal."
2006
EBAR-III-SeptDesl2006-83
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Lalu Husni
Jakarta: Rajawali, 2010
344.01 LAL p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Wahyuningsih
"Intensi fertilitas terkait dengan banyak faktor seperti psikologi, ekonomi, demografi dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan tipe kepribadian perempuan dan intensi fertilitas di Indonesia dengan menggunakan data hasil Indonesian Family Life Survey IFLS 2014. Dalam penelitian ini, intensi fertilitas didefinisikan sebagai keinginan untuk menambah anak lagi oleh perempuan menikah berumur 15-49 tahun pada tahun 2014. Intensi fertilitas dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu tidak menginginkan anak lagi, menginginkan tambahan satu anak dan menginginkan tambahan dua anak atau lebih.
Dengan menggunakan regresi logistik multinomial, hasilnya menunjukkan bahwa tipe kepribadian memiliki hubungan yang signifikan dengan intensi penambahan anak. Extraversion kurang cenderung untuk menginginkan tambahan anak lagi, sementara agreeableness dan openness lebih cenderung untuk menginginkan tambahan anak lagi. Selanjutnya, conscientiousness kurang cenderung untuk menginginkan tambahan dua anak atau lebih, namun tidak signifikan pada keinginan menambah satu anak. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa neuroticism tidak berhubungan signifikan dengan intensi penambahan anak.
Many factors are related to fertility intention, such as personality psychologists, economics, demography and social. This study examines to explore the association of women rsquo s personality traits and childbearing intention in Indonesia by using Indonesian Family Life Survey IFLS 2014. In this study, childbearing intention is defined as the intention to add another child by married women aged 15 49 years old in 2014. The categories of childbearing intention are not to add any child, adding one child, and adding two child or over. Using multinomial logistic regression, the result shows that women rsquo s personality traits have significant effect on childbearing intention. Extraversion is less likely to add children, while agreeableness and openness are more likely to add children. Furthermore, conscientiousness only tends to add more than one child. This study also concludes that neuroticism has no effect on childbearing intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50764
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Patricia Putri Art Syana
"Pergeseran hubungan ketenagakerjaan yang bersifat boundaryless antara pekerja dan pemberi kerja menciptakan tren stabilitas pekerjaan yang menurun dengan ditandai oleh berkembangnya pekerjaan dengan durasi lama kerja jangka pendek (<1 tahun). Berdasarkan data SAKERNAS 2008-2022, studi ini berupaya menganalisis apakah perubahan tren stabilitas pekerjaan yang menurun tersebut terjadi pada pekerja upah di Indonesia dengan perbedaannya antar jenis kelamin, serta melihat peran dari transformasi struktural terhadap tren stabilitas pekerjaan yang menurun tersebut. Lebih lanjut, metode multinomial logit yang digunakan dalam studi ini memudahkan dalam melihat efek periode terhadap probabilitas pekerja untuk berada dalam durasi lama kerja jangka pendek (<1 tahun) maupun jangka panjang (>20 tahun) melalui average marginal period effect. Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan stabilitas kerja yang menurun dari peningkatan probabilitas pekerja untuk berada pada pekerjaan dengan durasi lama kerja jangka pendek (<1 tahun) dibandingkan jangka panjang (>20 tahun) seiring dengan meningkatnya periode. Meskipun begitu, peningkatan probabilitas pekerja untuk berada pada durasi lama kerja 11-20 tahun pada periode 2020-2022 terhadap periode dasar 2008-2011 memungkinkan terjadinya pengecualian pada periode terkait. Melalui efek dekomposisi KHB, sektor pekerjaan dinilai berpengaruh signifikan terhadap destabilisasi pekerjaan dengan kemungkinan sektor pekerjaan untuk menguatkan efek periode terhadap probabilitas lama kerja jangka pendek, serta melemahkan efek periode terhadap probabilitas lama kerja jangka panjang (>20 tahun). Studi lebih lanjut diperlukan dalam melihat motif serta tren pekerja sementara yang menguatkan argumen terkait penurunan tren stabilitas pekerjaan di Indonesia tersebut.
The shift towards boundaryless employment relationships between employee and employers has led to a trend of declining job stability, marked by the rise of short-term job tenure (<1 year). Based on SAKERNAS data from 2008-2022, this study aims to analyze whether the declining trend in job stability has occurred among wage workers in Indonesia, with distinctions by gender, and further examine the role of structural transformation in this trend. Furthermore, the multinomial logit method used in this study facilitates the examination of period effects on the probability of workers being in short-term (<1 year) compared to long-term job tenure (>20 year) through the average marginal period effect. The findings indicate a tendency for declining job stability, as evidenced by an increased probability of workers being in short-term job tenure (<1 year) compared to long-term job tenure (>20 year) over time. However, an increased probability of workers being in employment with a duration of 11-20 years during the 2020-2022 period compared to the base period of 2008-2011 suggests exceptions in the relevant period. The KHB decomposition effect shows that the employment sector significantly influences job instability, with the potential effect of the employment sector to strengthen the period effect on the probability of short-term job tenure and weaken the period effect on the probability of long-term job tenure (>20 year). Further studies are needed to examine the motives and trends of temporary workers, which support arguments related to the declining trend of job stability in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Doddy Setiawan
"
ABSTRAKThis research examines Chief Executive Officer (CEO) turnover and market reaction in Indonesia. The sample of this research consists of 213 CEO turnover announcements for Indonesia Stock Exchange during 2000?2010 period. T-tests were used to investigate the effect of CEO turnover announcement on abnormal stock return during the event windows periods. The results of this research show that there is positive reaction on the CEO turnover announcements. This research considers both routine and non routine CEO turnover processes. This research finds that both turnover processes have information content to investor. This research also finds positive reaction on the announcements of outsider incoming CEO, while investors do not react on the announcement of insider incoming CEO. Thus, this research provides evidence that CEO turnover announcement have information
content."
Universitas Sebelas Maret, Faculty of Economics, 2013
J-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Aliya Izet Adrianto
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana peran peringkat ESG dari sebuah saham dapat mengontrol pengaruh motif investor— rasional dan tidak rasional—terhadap ekspektasi kinerja dan tingkat risiko perusahaan di masa depan. Penelitian ini menyajikan secara terstruktur metode eksperimen secara daring dalam mengukur efek interaksi antara motif investor dan peringkat ESG, dan efek utama antara masing-masing variabel bebas tersebut terhadap ekspektasi kinerja dan tingkat risiko dari emiten. 3 x 2 between-subject dilakukan untuk menganalisa efek utama, efek interaksi, dan juga untuk menguji hipotesis penelitian. Penelitian ini berhasil memanipulasi peringkat ESG. Selanjutnya, peringkat ESG ditemukan menyebabkan peningkatan pada ekspektasi kinerja dan mengurangi ekspektasi pada tingkat risiko. Kami meminimalisasi dampak batasan pengambilan data secara daring. Penelitian ini mengisolasi pengukuran dari interaksi motif investor terhadap pengaruhnya pada ekspektasi kinerja dan tingkat risiko saham dimasa depan, dan sejauh mana hubungan tersebut bergantung pada peringkat ESG.
The purpose of this study is to identify how the role of the ESG rating of a stock can control the influence of investor motives—rational and irrational—on performance expectations and the company's risk level in the future. This study presents a structured online experimental method in measuring the interaction effect between investor motives and ESG ratings, and the main effect of each of these independent variables on stock’s performance expectations and risk levels. 3x2 between-subjects were conducted to analyze the main effect, interaction effect, and also to test the research hypothesis. This research succeeded in manipulating ESG ratings. Furthermore, ESG ratings were found to lead to increased performance expectations and reduced expectations of risk levels. We minimize the impact of limitations on online data collection. This research isolates the measurement of the interaction of investor motives with its effect on future stock performance expectations and risk levels, and the extent to which these relationships depend on ESG ratings."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Audi Ivory Irawadi
"Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2022 memberikan dukungan terhadap skema pembiayaan berbasis kekayaan intelektual khususnya bagi Pelaku Ekonomi Kreatif, yang menyumbang sekitar 7% perekonomian domestik Indonesia. Namun dalam praktiknya, skema pembiayaan berbasis kekayaan intelektual di Indonesia belum berhasil diterapkan, sebagaimana tercermin pada beberapa bank milik negara terbesar di Indonesia seperti Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI) yang belum menerapkan penggunaan hak kekayaan intelektual. kekayaan intelektual sebagai fidusia dalam pinjaman. Alasan kegagalan implementasi terkait dengan daya jual dan eksekusi hak kekayaan intelektual sebagai jaminan fidusia di mana tidak ada pasar sekunder. Saat ini juga belum ada lembaga penilai yang bekerja sama dengan beberapa bank tersebut. Risk Appetite masing-masing bank mungkin berbeda satu sama lain. Untuk menciptakan ekosistem yang lebih ideal bagi skema ini, penulis menawarkan rekomendasi kebijakan yang dapat diterapkan oleh pemerintah untuk memberikan insentif pada pembiayaan berbasis kekayaan intelektual. Beberapa rekomendasi tersebut antara lain Loan at Risk Coverage oleh pemerintah terhadap pinjaman berbasis kekayaan intelektual dan Lembaga Pendanaan Penjaminan Kredit. Rekomendasi ini juga terinspirasi dari kebijakan yang telah diterapkan di negara lain seperti Tiongkok, Jamaika, Turki, dan Singapura.
Government Regulation number 24 year 2022 provides support for the intellectual property-based financing scheme particularly for Creative Economy Actors, which makes up of roughly 7% of Indonesia’s domestic economy. However, in practice, the intellectual property-based financing scheme in Indonesia hasn’t been implemented successfully, as reflected in some if Indonesia’s biggest state-owned banks such as Mandiri Bank and Bank Negara Indonesia (BNI) which has not implemented the use of intellectual property as fiduciary in loans. Reasons of the unsuccessful implementations relate to the marketability and executability of intellectual property rights as a fiduciary where there are no secondary markets. There are also no appraising institutions that works together with some of these banks right now. The Risk Appetite of each banks may differ from one another. In order to create a more ideal ecosystem for this scheme, the author offers policy recommendations that could be implemented by the government to incentivize the intellectual property-based financing. Some of these recommendations includes Loan at Risk Coverage by the government towards intellectual property-based loans and Credit Guarantee Funding Institutions. These Recommendations are also inspired by policies that has been implemented in other states such as China, Jamaica, Turkey and Singapore."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library