Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111447 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hendri Septiawan
"Dampaknya terhadap pembangunan ekonomi industri di Jakarta dan juga masyarakat di sekitar lokasi tersebut. Pada akhir dekade 1960an, Pemerintah kota Jakarta melakukan berbagai upaya untuk menarik penanaman modal industri. Upaya tersebut mengalami beberapa hambatan, seperti sulitnya memperoleh tanah lokasi untuk usaha serta buruknya keadaan infrastruktur. Untuk mengatasi hambatan tersebut, pemerintah kota Jakarta membangun konsep yang baru pada masa itu, yaitu sebuah kawasan industri. Dalam kawasan industri, masalah perizinan serta pembebasan tanah akan diurus oleh pengelola kawasan industri. Lokasi yang dipilih untuk kawasan industri tersebut adalah di daerah Pulogadung dikarenakan berbagai pertimbangan. Kawasan Industri Pulogadung berhasil meraih tujuannya, yaitu mempermudah penanaman modal bidang industri di Jakarta. Keberadaan Kawasan Industri Pulogadung turut memperbaiki tata ruang kota. Masyarakat sekitar juga merasakan dampak yang positif, karena keberadaan Kawasan Industri Pulogadung memberikan peluang bagi ekonomi mereka.

This thesis will discuss about development of Industrial Estate Pulogadung along and its impact toward the development of industrial economy and also the society around the location. In the end of the 1960s, The City Government of Jakarta did a lot off efforts to attract industry investment. The efforts had encounter some problems, for example was the difficulty of finding a business area and the poor of its infrastructure. To overcame these problems, City Government of Jakarta buit the new concept at that time, was the industrial estate, the licencing and liberation will be done by administrator of industrial estate. The selected location for the industrial estate was in Pulogadung region ndash based on many factors. The industrial estate Pulogadung had achive its purpose, was to ease the industry investment in Jakarta. The existence of Industrial Estate Pulogadung also improved the urban planning. The society arround the location also experienced te good impact, because the industrial estate Pulogadung gave the economic opportunity to them."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Listiantoro
"Terbatasnya penyediaan air di Jakarta khususnya untuk pemenuhan kebutuhan air dikawasan Industri Pulogadung mengharuskan pengelola kawasan mulai memikirkan langkah-langkah untuk memastikan ketersediaan air bagi kelangsungan proses di Industri. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah mengolah air buangan menjadi air daur ulang. Untuk mengolah air buangan diperlukan data karakteristik air buangan baik kualitas maupun kuantitasnya sehingga dapat disusun skenario pengolahan dan pemakaian air daur ulang. Proses pengolahan air buangan terdiri dari pretreatment, pengolahan primer dan pengolahan lanjutan. Tiga skenario pengolahan dan pemakaian air daur ulang yang digunakan adalah pemakaian air untuk kebutuhan domestik nonpotable, pengolahan air lanjutan menggunakan teknologi ultrafiltrasi dan pengolahan air lanjutan menggunakan teknologi trickling filter. Hasil perhitungan desain skenario 1 untuk pemenuhan kebutuhan air domestik nonpotable dengan baku mutu U.S. EPA kekeruhan ≤ 2 NTU dan BOD≤ 10 mg/l didapat hasil kekeruhan 1.4 NTU dan BOD = 7.1 mg/l dengan debit air 12122.8 m3 /hari pada debit desain harian maksimum dan 4180.3 m3 /hari pada debit desain harian rata-rata, hasil perhitungan desain skenario 2 untuk pemenuhan kebutuhan air di kawasan industri Pulogadung menggunakan baku mutu air kelas 1 PP No. 82 Tahun 2001 dengan kandungan TSS = 50 mg/l, BOD = 2 mg/l dan COD = 10 mg/l didapat hasil kandungan TSS = 0.1 mg/l, BOD = 0.9 mg/l dan COD = 3.5 mg/l dengan debit air 8486 m3 /hari pada debit design harian maksimum dan 2926.2 m3 /hari pada debit desain harian ratarata sedangkan skenario 3 tidak dapat diterapkan karena perhitungan desain organic loading rate tidak memenuhi kriteria. Dari hasil analisa biaya, skenario 1 pengolahan dan pemakaian air untuk pemenuhan kebutuhan domestik nonpotable menjadi pilihan utama dalam penelitian ini

Lack of water supply in Jakarta especially for water supply in Pulogadung Industrial estate makes area manager begin to think about how to ensure the availability of water for industrial used. One step that can be done is treat wastewater into recycle water. To treat wastewater, effluent characteristics data both quality and quantity needed for arrange water usage and treatment scenario. Water treatment process consist of pretreatment, primary treatment and advanced treatment. Three scenarios processing and use recycle water are the use of water for nonpotable domestic needs, advanced water treatment using ultrafiltration technology and advanced water treatment with trickling filter technology. Result of design calculation scenario 1 to meet the needs of domestic nonpotable water with water quality standard U.S. EPA turbidity ≤ 2 NTU and BOD≤ 10 mg/l obtained result turbidity 1.4 NTU and BOD = 7.1 mg/l at 12122.8 m3 /day maximum daily flow design and at 4180.3 m3 /day average daily flow design, result of design calculation scenario 2 for Pulogadung Industrial estate water used with water quality standard class 1 PP No. 82 Tahun 2001 with TSS = 50 mg/l, BOD = 2 mg/l and COD = 10 mg/l obtained result TSS = 0.1 mg/l, BOD = 0.9 mg/l and COD = 3.5 mg/l at 8486 m3 /day maximum daily flow design and at 2926.2 m3 /day average daily flow design, scenario 3 can’t be applied because design calculation organic loading rate didn’t meet the criteria. From cost analysis, scenario 1 water usage for domestic nonpotable used become the first choice in this study."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Pahlevi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ertika Festya Amangkoe
"Praktik kerja profesi di PT ETHICA Industri Farmasi Pulogadung Periode Bulan Februari ndash; Maret Tahun 2018 bertujuan untuk mengerti peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dan memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di industri farmasi. Praktik kerja profesi ini dilaksanakan selama dua bulan dengan tugas khusus yaitu 'Protokol Simulasi Penarikan Kembali Obat Jadi'. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker mampu mengetahui proses pembuatan protokol simulasi penarikan kembali obat jadi terhadap suatu kasus dan memahami prosedur simulasi penarikan kembali obat jadi yang terdapat di industri farmasi, khususnya PT ETHICA Industri Farmasi.

Internship at PT ETHICA Industri Farmasi Pulogadung Period February ndash; March 2018 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry and understand the application of Good Manufacturing Practice GMP in the pharmaceutical industry. This internship at was conducted for two months with special assignment 'Protocol of Mock Up Recall'. The purpose of this special assignment is that the prospective pharmacist may be able to understand the process of making a mock up recall protocol to a case and understand the procedure of mock up recall in the pharmaceutical industry, especially PT ETHICA Industri Farmasi.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Thamrien
"Keamanan industri suatu kawasan industri diharapkan dapat dan mampu melakukan pencegahan dan menanggulangi segala bentuk ancaman dan gangguan sehingga perlu ditanamkan dan ditumbuhkembangkan pemahaman, pengertian dan kesadaran bagi setiap karyawan bahwa kawasan industri sarat dengan teknologi yang bersifat vital, sehingga pengamanan lingkungannya tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab Polri saja akan tetapi merupakan kewajiban dari semua unsur dalam lingkungannya, terutama dititik-beratkan pada kemampuan dan profesionalisme di lingkungan unit organisasi pengamanan dan unsur-unsur pendukung dalam pelaksanaan keamanan industri termasuk kemampuan satuan pengamanan dalam melaksanakan kegiatan plan protection dan kegiatan loss prevention.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka permasalahan penelitian adalah "bagaimana pelaksanaan sistem keamanan industri dan manajemen pengamanan di kawasan industri Pulogadung?
Secara umum tujuan penelitian adalah untuk mengetahui atau memperoleh gambaran tentang satuan pengamanan (satpam) dalam rangka pelaksanaan keamanan industri di kawasan industri Pulogadung. Teori yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian adalah teori-teori dan konsep tentang pencegahan kejahatan dan terutama teori tentang disain lingkungan yang dikaitkan dengan teori displacement. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa : wawancara, studi kepustakaan dan observasi.
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa keamanan industri di kawasan industri Pulogadung belum memenuhi standar keamanan industri yang digariskan dalam sistem keamanan industri.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan keamanan industri melalui satuan pengamanan yang dikoordinasi oleh PT. JIEP sebagai perusahaan pengelola kawasan industri Pulogadung belum memenuhi standar keamanan industri sebagaimana dimaksud dalam sistem keamanan industri. Untuk itu maka saran yang diajukan adalah perlunya peningkatan tentang pengetahuan manajemen sekuriti."
2001
T9172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Putri
"Polusi udara merupakan permasalahan global yang berdampak negatif terhadap makhluk hidup dan lingkungan. Telah diketahui bahwa polusi udara dapat dikurangi dengan upaya bioremediasi, salah satunya dengan memanfaatkan tanaman pohon. Tanaman pohon dapat merespons polusi udara secara fisiologis. Respons fisiologis tersebut dapat diketahui dari nilai indeks air pollution tolerance index (APTI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toleransi dan perbedaan respons fisiologis enam spesies tanaman pohon (Mangifera indica, Pterocarpus indicus, Cerbera odollam, Pometia pinnata, Syzygium myrtifolium, dan Swietenia macrophylla) di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur dan Kampus UI Depok terhadap cekaman polusi udara berdasarkan nilai APTI. Pengukuran parameter lingkungan dan nilai APTI dengan parameter relative water content, pH ekstrak daun, kandungan asam askorbat, dan kandungan klorofil total dilakukan pada enam spesies tanaman pohon di kedua lokasi penelitian. Hasil uji APTI menunjukkan tanaman M. indica termasuk ke dalam kategori toleran terhadap polusi udara dengan nilai APTI tertinggi di Kawasan Industri Pulogadung yaitu sebesar 9,79 ± 0,13. Sementara itu, P. indicus termasuk ke dalam kategori sensitif terhadap polusi udara dengan nilai APTI terendah di Kampus UI Depok yaitu sebesar 6,59 ± 0,18. Hasil uji APTI tersebut menunjukkan bahwa spesies yang toleran memiliki nilai RWC dan kandungan asam askorbat yang tinggi, sedangkan spesies yang sensitif memiliki nilai RWC dan kandungan klorofil total yang rendah.

Air pollution is a global problem that negatively affects living things and the environment. It is well known that air pollution can be reduced by bioremediation, one of which is by utilizing tree plants. Tree plants can respond to air pollution physiologically. The physiological response can be known from the value of the air pollution tolerance index (APTI). This study aims to find out the tolerance levels and physiological response differences of six tree plants species (Mangifera indica, Pterocarpus indicus, Cerbera odollam, Pometia pinnata, Syzygium myrtifolium, and Swietenia macrophylla) in Pulogadung Industrial Estate, East Jakarta and UI Campus in Depok towards air pollution based on APTI values. Measurements of environmental parameters and APTI values with relative water content parameters, leaf extract pH, ascorbic acid content, and total chlorophyll content were conducted in six species of tree plants at both research sites. APTI test results showed that M. indica plants fall into the category of air pollution tolerance with the highest APTI value in the Pulogadung Industrial Estate at 9.79 ± 0.13. Meanwhile, P. indicus is included in the category of sensitive to air pollution with the lowest APTI score at UI Depok Campus which is 6.59 ± 0.18. The APTI test results showed that tolerant species had high RWC values and high ascorbic acid content, while sensitive species had low RWC values and low total chlorophyll content."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beefrhanna Arrasy Busyra
"Kawasan Industri Pulogadung termasuk kawasan yang mengalami pembatasan penggunaan air tanah. Untuk menjaga ketersediaan air tanah dan mencegah eksploitasi yang berlebihan, penting untuk mengidentifikasi potensi air tanah agar pemanfaatannya dapat berlangsung secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik resistivitas dan penerapan hukum archie. Pengukuran geolistrik terdiri dari 4 lintasan menggunakan konfigurasi Wenner karena mampu untuk pengukuran yang lebih dangkal dan memiliki sensitivitas yang baik terhadap variasi resistivitas horizontal, lalu dikaitkan dengan nilai resistivitas dari sampel tanah. Selanjutnya mengukur konduktivitas listrik dari 4 sampel air tanah, untuk menghitung faktor formasi yang diperoleh dari penerapan hukum archie untuk menunjukkan hubungan antara resistivitas batuan yang sepenuhnya jenuh air (resistivitas formasi basah) dengan resistivitas air formasi. Hasil dari pengolahan data mendapatkan nilai resistivitas berkisar 1.72 – 96.2 Ω.m dan nilai F factor berkisar 0- 10 mohs. Untuk mengetahui jenis akuifer dari data resistivitas, kemudian dilakukan korelasi antara penampang 2D resistivitas dengan penampang F factor. Hasil dari korelasi menunjukkan terdapat lapisan akuifer bebas (unconfined aquifer) diduga adanya pasiran yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dengan nilai resistivitas sekitar < 9.64 Ω.m dan kondisi akuifer buruk di lapisan akuifer dengan nilai F factor < 2 mohs. Potensi akuifer menyebar pada kedalaman 5-20 m, dengan sebaran akuifer merata pada lintasan GL24, lintasan GL25 menyebar kearah barat daya, lintasan GL26 dan GL28 menyebar kearah timur laut.

Pulogadung Industrial Estate includes areas that experience restrictions on groundwater use. To maintain groundwater availability and prevent over-exploitation, it is important to identify groundwater potential to sustain its utilization. This research uses the resistivity geoelectric method and the application of Archie's law. Geoelectric measurements consisted of 4 passes using the Wenner configuration because it is capable of shallower measurements and has good sensitivity to horizontal resistivity variations, then associated with the resistivity value of the soil sample. It was further measuring the electrical conductivity of the 4 groundwater samples, to calculate the formation factor obtained from applying Archie's law to show the relationship between the resistivity of fully water-saturated rock (resistivity of wet formation) and the resistivity of formation water. Data processing results obtained resistivity values ranging from 1.72 - 96.2 Ω.m and F factor values ranging from 0-10 mohs. To determine the type of aquifer from the resistivity data, a correlation between the 2D resistivity cross-section and the F factor cross-section is then made. The results of the correlation show that there is an unconfined aquifer layer, suspected to be a sandy layer that can store and drain water with a resistivity value of < 9.64 Ω.m and poor aquifer conditions in the aquifer layer with an F factor value of < 2 mohs. The potential aquifer spreads at a depth of 5-20 m, with the distribution of aquifers evenly distributed on the GL24 track, GL25 track spreads towards the southwest, and GL26 and GL28 track spreads towards the northeast."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Ramadhyanti
"Industri farmasi memiliki peran yang penting dalam menunjang kesehatan nasional melalui aktivitasnya dalam bidang pembuatan obat. Industri farmasi harus berupaya untuk menghasilkan produk yang aman, bermutu, dan efektif, serta memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan secara konsisten dengan menerapkan pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). CPOB mencakup seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu. Apoteker memiliki peran penting dalam penerapan CPOB di industri farmasi. Praktek Kerja Profesi di PT. SOHO Industri Pharmasi merupakan salah satu sarana bagi Mahasiswa untuk mendapatkan bekal pengalaman praktis dan pemahaman secara nyata mengenai peranan dan tanggungjawab Apoteker di industri farmasi. Tugas khusus dalam praktek kerja ini adalah Analisis dan Penerapan Usulan Peningkatan Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) Menggunakan Critical Path Method (CPM) pada Mesin Filling dan Mixing di Area Liquid Production PT. SOHO Industri Pharmasi.

The pharmaceutical industry has an important role in supporting the national health through its activities in drug manufacturing. The pharmaceutical industry has to produces products that are safe, have a good quality, effective, and meet the quality standards required by consistently applying the guidelines of Good Manufacturing Practice (GMP). GMP covers all aspects of production and quality control. Pharmacists have an important role in the implementation of GMP in the pharmaceutical industry. Profession Internship at PT. SOHO Industri Pharmasi is a media for pharmacy professional study students to gain practical experience and to understand the roles and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry. The special assignment in Pharmacist Internship is The Analysis and Application of Improvement to Increased The Value of Overall Equipment Effectiveness (OEE) Using Critical Path Method (CPM) on Filling and Mixing Machines in Liquid Production Area PT. SOHO Industri Pharmasi.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zilfia Mutia Ranny
"Pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker di industri farmasi bagi para calon apoteker bertujuan untuk:
a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang segala aspek industri farmasi yang berhubungan dengan CPOB serta mengetahui penerapan CPOB di PT. SOHO Industri Pharmasi.
b. Mengetahui dan memahami peran dan tanggung jawab apoteker di dalam industri farmasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Hasan
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT. SOHO Industri Pharmasi bertujuan untuk memahami penerapan CPOB di PT. SOHO serta memahami tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi. Apoteker mempunyai tiga posisi penting di industri farmasi, yaitu sebagai penanggung jawab produksi, penanggung jawab pengawasan mutu dan penanggung jawab pemastian mutu, dimana ketiganya harus dipegang oleh tiga apoteker yang berbeda. Selain ketiga posisi tersebut, apoteker di industri farmasi juga dapat bertanggung jawab di bidang riset dan pengembangan, sistem mutu, dan juga registrasi. Selama melaksanakan praktek kerja, penulis berada di Follow Up Study Pulogadung, Quality Assurance Department. Follow Up Study bertanggung jawab dalam uji stabilitas produk–produk yang sudah beredar di pasaran untuk mengetahui apakah suatu produk tetap memenuhi spesifikasi pada masa peredaran ataupun penyimpanan. Uji stabilitas dilakukan sampai ED + 1 tahun, artinya uji stabilitas dilakukan sampai waktu kadaluwarsa ditambah satu tahun. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui adanya kemungkinan dilakukan perpanjangan masa daluwarsa suatu produk. Perpanjangan masa daluwarsa dilakukan untuk produk yang masih memenuhi syarat sampai ED + 1 tahun. Apabila ditemukan produk yang sudah tidak memenuhi syarat saat ED atau sebelum ED, maka bisa dilakukan pemendekan waktu kadaluarsa dalam pembuatan produk selanjutnya.

Apothecary Internship at PT. Bintang Toedjoe aims to understand the roles and responsibilities of pharmacist in pharmaceutical industry. Pharmacist has three important positions in pharmaceutical industry: person in charge of production, person in charge of quality control, and person in charge of quality assurance, all of which must be held by different pharmacist. In addition, pharmacist in pharmaceutical industry can also be responsible for research and development, quality system, and drug registration. For carrying out apothecary internship, the author was in Follow Up Study Pulogadung, Quality Assurance Department. Follow Up Study was responsible for testing the stability of a product that has available on the market to determine whether a product meets the specifications fixed circulation or storage. stability test conducted to ED + 1 years, It means stability tests done until expiry time plus one year. It aims to know of any possible future extension done expire date a product. The extension of the expire date done for products which are still eligible to ED + 1 years. If the product is found not to be qualified during or before ED ED, then shortening the expiration time can be done in the manufacture of the product.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>