Ditemukan 63825 dokumen yang sesuai dengan query
Mutiara Clarina Chandra
"
ABSTRAKPenelitian ini menguji pengaruh konsentrasi pasar jasa audit terhadap kualitas audit. Sampel yang digunakan adalah 2.578 tahun perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 sampai dengan 2015. Penelitian ini menggunakan pengukuran kualitas audit absolute diskresioner dan abnormal working capital accrual. Konsentrasi pasar jasa audit diukur dengan Herfindhal Index berdasarkan jumlah aset klien KAP dan jumlah klien KAP. Konsentrasi pasar jasa audit yang diukur dengan jumlah aset klien KAP tidak memberikan hasil yang signifikan, namun konsentrasi pasar jasa audit berdasarkan jumlah klien KAP memberikan hasil yang negatif signifikan. Absolute diskresioner dan abnormal working capital accrual memiliki hubungan yang terbalik dengan kualitas audit. Sehingga semakin tinggi konsentrasi pasar jasa audit maka absolute diskresioner dan abnormal working capital accrual semakin menurun sehingga kualitas audit akan meningkat karena adanya pemahaman yang lebih baik atas industri tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan regulator dapat mendorong KAP untuk meningkatkan spesialisasinya sehingga dapat mendorong kualitas audit yang baik.
ABSTRACTThis study examines the effect of market audit market concentration on audit quality. This study using 2.578 firm year non financial companies listed in Indonesia in 2008 2015. This study uses absolute discresioner accrual and abnormal working capital as measurement of audit quality. Audit market concentration is calculated by Herfindhal Index based in the total of clients rsquo s assets and the number of clients rsquo s the public accounting firm KAP . Audit market concentration with total assets of client did not give a significant result, meanwhile audit market concentration with number of clients give a negative significant result. Absolute discresioner accrual and abnormal working capital has an inverse relationship with audit quality. Higher audit market concentration so absolute diskresioner and abnormal working capital accrual will decrease then increase an audit quality because theres is a better understanding the nature of industry. Based on the results of this study, the regulator is expected to encourage KAP to improve its specialization so as to encourage good audit quality. "
2017
S69204
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dhestha Sufian Mardiana
"Kebutuhan akan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel membuat sejumlah peraturan mewajibkan perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan yang telah di audit. Sehingga, peluang profesi sebagai akuntan publik semakin besar dan menjadikan jumlah kantor akuntan publik (KAP) semakin bertambah. 4 KAP besar yang selama ini menguasai sebagian besar pasar jasa audit menghadapi beberapa pesaing lokal dalam pasar jasa audit di Indonesia, setelah diterapkannya peraturan mengenai rotasi auditor. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh konsentrasi jasa audit dan market power KAP audit terhadap audit fee di Indonesia. Sample yang digunakan adalah perusahaan klien audit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Penelitian ini menemukan struktur pasar jasa audit di Indonesia adalah oligopoli lemah, kecuali untuk industri pertambangan yang termasuk oligopoli tinggi. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa pasar jasa audit di Indonesia memiliki tingkat konsentrasi yang rendah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat persaingan jasa audit di Indonesia tinggi. Penelitian ini juga menemukan bahwa market power KAP dan konsentrasi pasar jasa audit berhubungan positif dengan audit fee.
The need for transparant and accountable financial report makes a number of rules require companies to present audited financial report. Furthermore, profession as a public accountant has good opportunity and increase number of public accountant company. Big 4 public accountant companies that controlled most of the audit services market this time faces several local competitors in the audit market in Indonesia, after the implementation of auditor rotation rules. The purpose of this study is to provide empirical evidence about the effect on audit market concentration and audit company?s market power to audit fee in Indonesia. Sample in this study is non-financial listed audit client in Bursa Efek Indonesia in 2012-2014. This study found that audit market structure in Indonesia is low oligopoly, unless minning industry which has high oligopoly. Moreover, this study found that audit market in Indonesia has low concentration level. This evidance are indicating a high audit service competition level in Indonesia. This study also found evidance that audit company?s market power and audit market concentration has positif effect on audit fee in audit market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62405
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Situmorang, Frans Pangeran Andri Mangaraja
"
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan meneliti pengaruh Market Power KAP dan konsentrasi pasar jasa audit terhadap audit fee di 2 negara ASEAN yaitu di Indonesia dan Singapura. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan Singapore Exchange SGX tahun 2012-2015. Penelitian ini menemukan struktur pasar di Indonesia dan Singapura termasuk dalam oligopoli kuat dan memiliki tingkat konsentrasi menengah sampai tingkat konsentrasi tinggi. Hal ini mengindikasikan adanya barriers to entry bagi KAP baru untuk masuk ke pasar di Indonesia dan Singapura. Di Indonesia, ditemukan market power KAP dan konsentrasi pasar jasa audit berhubungan positif namun tidak signifikan terhadap audit fee. Sementara di Singapura ditemukan market power KAP berpengaruh positif signifikan terhadap audit fee, serta konsentrasi pasar jasa audit berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap audit fee.
ABSTRACTThe purpose of this study is to investigate the effect of audit firm market power and audit market concentration on audit fee in two ASEAN countries, that is Indonesia and Singapore. The sample used is a non financial company listed in Indonesia Stock Exchange IDX and Singapore Exchange SGX in 2012 2015. This study found a market structure in Indonesia and Singapore, categorized as tight oligopoly and has medium to high market concentration. This indicates a barriers to entry for new audit firm to enter the market in Indonesia and Singapore. In Indonesia, found audit firm market power and audit market concentration has positive effect but not significant on audit fee. While in Singapore found audit firm market power has significant positive effect on audit fee, and the audit market concentration has negative effect but not significant on audit fee. "
2017
S66720
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muthia Prima Nirmala
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris terkait hubungan langsung maupun tidak langsung antara konsentrasi pasar jasa audit dan kualitas audit yang dimediasi oleh biaya audit dan melihat apakah regulasi terkait rotasi yang diterbitkan yaitu PP No. 20 Tahun 2015 mempengaruhi hubungan tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan industri non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2017. Penelitian ini menemukan dengan adanya penghapusan kewajiban rotasi KAP pada PP No. 20 Tahun 2015, mempengaruhi hubungan konsentrasi pasar jasa audit dan kualitas audit secara tidak langsung dalam hal ini di mediasi oleh biaya audit. Penelitian juga menemukan hubungan konsentrasi pasar jasa audit berhubungan positif signifikan dengan biaya audit. Biaya audit juga memiliki hubungan positif signifikan dengan kualitas audit. Hal tersebut dilatarbelakangi adanya perubahan regulasi terkait rotasi, dalam hal ini adalah PP Nomor 20 Tahun 2015.
This study aims to obtain empirical evidence related to the direct and indirect relationship between audit service market concentration and audit quality mediated by audit costs and see whether regulations related to rotations issued are PP No. 20 of 2015 affects the relationship. The sample used in this study is a non-financial industrial company listed on the Indonesia Stock Exchange in 2013-2017. This study found that with the abolition of KAPs rotation obligation on PP No. 20 of 2015, affects the relationship of audit market concentration and audit quality indirectly in this case mediated by audit fees. The study also found that the relationship between audit service market concentration was significantly positive with audit fees. Audit costs also have a significant positive relationship with audit quality. This is motivated by the existence of regulatory changes related to rotation, in this case is Indonesian Government Regulation Number 20 Year 2015."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52877
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Bagus Nugroho Putro
"Penelitian ini menguji pengaruh imbal jasa audit abnormal terhadap opini audit dan kualitas audit pada perusahaan di lima negara ASEAN. Sampel yang digunakan merupakan perusahaan yang tercatat di bursa efek Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand selama periode tahun 2010 sampai 2014. Berdasarkan hasil model regresi terdapat pengaruh antara imbal jasa audit abnormal dengan discretionary accruals sebagai proksi atas manajemen laba untuk mengukur kualitas audit dimana pemberian imbal jasa audit abnormal mempengaruhi upaya kerja auditor, sedangkan untuk pemberian imbal jasa audit abnormal terhadap peningkatan probabilitas perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian hasilnya tidak terdapat pengaruh yang membuat auditor menurunkan independensi dan objektifitasnya sehingga memberikan opini yang diinginkan oleh perusahaan.
This study examines the effect of Abnormal audi fee on audit opinion and audit quality in five countries in ASEAN. The sample used on this study is all of the companies listed on the stock exchanges of Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, and Thailand during 2010-2014. Based on the results of the regression model, there is a relationship between abnormal audit fee and discretionary accruals as a proxy on earnings management to measure audit quality where the provision of abnormal audit fee affect the auditor's work effort. Then for the provision of abnormal audit fee to the the probability of the company to get an unqualified opinion there is no relationship that can makes lower the auditor independence and objectivity to provide the opinion desired by the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63006
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Argo Tamtomo
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partner audit wanita terhadap biaya audit dan kualitas audit yang diukur dengan besarnya Discretionary Accruals. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Sampel merupakan perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012 sampai 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partner audit wanita mendapatkan biaya audit yang lebih tinggi daripada partner audit pria karena audit effort yang dibutuhkan lebih besar, kemudian partner audit wanita lebih ahli dalam bernegosiasi dimana cenderung lebih tidak berkompromi pada saat tawar menawar fee. Sedangkan kualitas audit yang dihasilkan tidak berbeda diantaranya karena wanita dan pria memiliki penilaian yang sama dalam pertimbangan audit, lalu yang lebih banyak bekerja dan terjun langsung dalam pemeriksaan laporan keuangan ialah tim audit sehingga kualitas audit yang dihasilkan bergantung pada tim tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi implikasi, khususnya bagi kantor akuntan publik perlu mendorong peran partner untuk meningkatkan kualitas dari proses audit pada penugasan yang dipimpinnya.
This study examines the effect of women audit partners on audit fee and audit quality as measured by the amount of Discretionary Accruals. Sampling method is done by purposive sampling. The sampel used is a non financial companies listed on the Indonesian Stock Exchange during the period 2012 to 2016. The result of the regression indicate that women audit partners has higher audit fee than men audit partners because the required audit effort was greater, then women audit partner more skilled at negotiating which tend to be less compromised at the time of deal in fee. While the quality of audits produced is not different among them because women and men have the same assessment in audit considerations, then the more work and plunge in the audit of financial statements is the audit team so that the resulting audit quality depends on the team. The results of this study are expected to give implications, especially for the public accounting firm to encourage the role of audit partners to improve the quality of the audit process on the assignment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lady Yohana
"Penelitian ini menguji pengaruh abnormal audit fee positif dan abnormal audit fee negatif terhadap kualitas audit. Sampel yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015 sampai dengan 2017. Penelitian ini menggunakan akrual diskresioner sebagai proksi atas manajemen laba untuk mengukur kualitas audit. Penelitian ini menemukan bahwa abnormal audit fee positif dan abnormal audit fee negatif tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa abnormal audit fee positif dan negatif mempengaruhi independensi auditor yang dapat berdampak pada kualitas audit. Hal ini menunjukan bahwa walau menerima audit fee di atas normal atau audit fee di bawah normal, kualitas audit yang dihasilkan auditor tetap terjaga.
This study examines the effect of positive abnormal audit fees and negative abnormal audit fees on audit quality. This study used sample of listed non financial companies in Indonesia Stock Exchange using data from 2015 to 2017. This study uses discretionary accruals as a proxy for earnings management to measure audit quality. This study found that positive abnormal audit fees and negative abnormal audit fees did not significantly influence audit quality. In this study it is not proven that the positive abnormal audit fees and negative abnormal audit fees affect auditor independence which can have an impact on audit quality. This shows that even though the auditor receives an audit fee above the normal fee or an audit fee below the normal fee, the audit quality produced by the auditor is maintained."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dhiba Maizura Januarita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh antara ukuran KAP terhadap biaya audit. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh antara ukuran KAP dengan kualitas audit. Kualitas audit diukur menggunakan proksi manajemen laba. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari Domenico Campa namun memiliki perbedaan pada sampel ukuran KAP yaitu KAP Big Four dan Second-tier. Metode yang digunakan yaitu non-probability sampling, yaitu purposive sampling, artinya sampel yang akan digunakan pada penelitian ini sudah termasuk kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Sampel pada penelitian berjumlah 133 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KAP Big Four membebankan biaya audit lebih tinggi (premium) bila dibandingkan dengan KAP Second-tier dan KAP Big Four memiliki kualitas audit yang tidak berbeda bila dibandingkan KAP Second-tier. Kualitas audit yang tidak berbeda antara KAP Big Four dan Second-tier disebabkan karena persepsi klien yang lebih besar untuk melakukan manajemen laba demi mendapatkan kepercayaan kinerja baik di depan investor sehingga mengabaikan pihak-pihak yang melakukan audit. Secara keseluruhan penelitian ini memberikan implikasi kepada regulator untuk menciptakan peraturan yang ketat mengenai kualitas audit yang diberikan oleh auditor sehingga kredibilitas pada laporan keuangan perusahaan menjadi lebih baik.
This aims of this research is to investigate the effect between size of accounting firm and audit fees and the effect between size of accounting firm and audit quality. Audit quality in this research is measured by earning management. This research is a development of Domenico Campa earlier research and is differentiated by the sampling, which are big four accounting firms and second tier accounting firms. The method used is non-probability sampling (purposive sampling), which incorporates specific criteria. The samples amounted to 133 non-financial corporations listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2014. The result indicated that big four accounting firms have positive correlation with audit fees, and big four accounting firms have no significant difference with second tier accounting firms in terms of quality of audit results. The indifference is due to management high intention to conduct earnings management, thus ignoring auditors. Overall, this research gives implication to regulator to set more formalised audit standards to ensure the credibility of corporations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64805
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhamad Gilang Ramadhan
"Penelitian ini menguji pengaruh pengungkapan imbal jasa audit dan besaran imbal jasa audit abnormal terhadap kualitas audit yang diproksikan oleh akrual diskresioner. Penelitian ini juga meneliti apakah ukuran KAP memoderasi pengaruh tersebut. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 - 2014.
Hasil penelitian menunjukkan pengungkapan imbal jasa audit tidak terbukti berpengaruh terhadap kualitas audit. Imbal jasa audit abnormal baik positif maupun negatif terbukti menurunkan kualitas audit yang berarti pembayaran jasa audit yang tidak wajar menyebabkan penurunan kualitas audit. Pengujian ukuran KAP sebagai variabel pemoderasi menunjukkan pengaruh negatif imbal jasa audit abnormal terhadap kualitas audit hanya terjadi pada KAP Non BIG 4. Pada KAP BIG 4, baik pengungkapan imbal jasa audit maupun imbal jasa audit abnormal tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
This study investigates the effect of audit fee disclosure and abnormal audit fee on audit quality proxied by discretionary accruals. This study also investigates the effect of audit firm size as moderating variable. This study used sample of listed non financial companies in BEI using data from 2012 - 2014. The results of this study shows that disclosure audit fee is not associated with audit quality. Abnormal audit fee whether it?s signed positive or negative, impair audit quality. Unusually audit fees can lead to decreased audit quality. Therefore, the effect of abnormal audit fee on audit quality only happened in Non BIG 4 audit firm. The effect of disclosure audit fee and abnormal audit fee isn?t associated in BIG 4 Audit Firm."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65969
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ananda Rizky Ramadhan
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kuadratik antara Tenure akuntan publik (AP) dan Tenure Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap kualitas audit, pengaruh rotasi AP dan rotasi KAP terhadap kualitas audit, serta pengaruh ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap kualitas audit. Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009 hingga 2014, kecuali perusahaan yang bergerak di industri keuangan. Kualitas audit dalam penelitian ini diukur dengan kualitas laba dengan menggunakan tingkat akrual diskresioner (Kasznik, 1999) Tenure KAP terbukti tidak berpengaruh kuadratik terhadap kualitas audit.
Tenure AP terbukti memiliki hubungan kuadratik dengan kualitas audit, rotasi KAP terbukti berpengaruh positif terhadap kualitas audit, dan rotasi AP tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Ukuran KAP dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu KAP Big Four, Second Tier dan KAP Kecil, hasilnya KAP Big Four dan KAP Second Tier berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Hasil ini mengindikasikan bahwa kualitas audit yang dihasilkan KAP Big Four dan KAP Second Tier lebih baik daripada KAP Kecil.
This research aims to examine the effect of quadratic impact between audit partner tenure and audit firm tenure on audit quality, the effect of audit partner rotation and audit firm rotation on audit quality and the effect of audit firm size on audit quality. The research samples are public companies that are listed in Indonesia Stock Exchange during 2009-2014 periods exclude the companies in financial industry. Audit quality's proxy is earnings quality which is measured by the level of discretionary accrual (Kasznik, 1999). This research finds that audit firm tenure have no quadratic relationship effect on audit quality. Audit partner tenure have quadratic relationship effect on audit quality. There is a positive of audit firm rotation on audit quality. But audit partner rotation have no effect on audit quality. Audit Firm Size in this study were divided into three classifications, namely Big Four, Second Tier, and small firm auditor. There is a positive of Big Four and Second Tier audit firm on audit quality. These results indicate that audit quality by the Big Four, Second Tier better than small audit firm."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63610
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library