Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187898 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angga Putra Yunas
"ABSTRACT
Pengendalian persediaan suku cadang bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan maintenance, repair, dan overhaul bagi perusahaan penerbangan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena menyediakan suku cadang merupakan salah satu core business dari perusahaan tersebut. Skripsi ini membahas mengenai sistem persediaan, khususnya pemesanan, bagi suku cadang pada PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan alternatif dalam menentukan re-order point dan order quantity untuk suku cadang pada perusahaan tersebut yang dapat memberikan improvement bagi kinerja perusahaan dalam hal total inventory cost dengan menggunakan dua metode alternatif yaitu metode continuous review system dan metode periodic review system. Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada model penelitian Bacchetti dan Saccani 2011 mengenai pendekatan pengelolaan dan pengendalian persediaan terintegrasi yaitu dengan memadukan klasifikasi, peramalan, dan penentuan metode persediaan untuk kemudian dapat mengukur kinerja sistem persediaan tersebut. Terdapat sebelas jenis suku cadang yang dijadikan sampel dalam penelitian yang didasarkan pada klasifikasi ABC. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa metode continuous review system merupakan metode yang memberikan improvement paling baik karena dapat menghasilkan penghematan biaya dengan jumlah yang paling besar.

ABSTRACT
Spare parts inventory control for companies engaged in the field of service for maintenance, repair, and overhaul for airlines is highly important to be taken care of since providing spare parts are one of company rsquo s core business. This thesis discusses inventory system, specifically ordering system, for spare parts at PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia. This research is conducted to provide an alternative in determining re order point and order quantity for spare parts in this company that can give improvement for company rsquo s performance in terms of total inventory cost by using two alternative method which are continuous review system method and periodic review system method. This research is conducted by referring to Bacchetti and Saccani 2011 research model of integrated inventory management and control approach that is by combining classification, forecasting, and determining inventory method to then able to measure the performance of the inventory system. There are eleven types of spare parts sampled in the study based on the ABC classification. The results of the research show that continuous review system method is the method that gives the best improvement because it resulting cost savings with the largest amount."
2017
S69370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Shahtyaningrum
"Pengendalian persediaan suku cadang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan minyak bumi dan gas melihat perannya sebagai penunjang pemeliharaan, perbaikan, serta pendukung berjalannya kegiatan operasional. Dengan beberapa tantangan berupa permintaan suku cadang pada Perusahaan Migas yang bersifat tak menentu, banyaknya jenis material, resiko tertundanya produksi akibat kekurangan persediaan, serta persediaan berlebih yang akan mengurangi pemasukan perusahaan, pemilihan kebijakan persediaan harus diberi perhatian khusus.
Penetapan kebijakan persediaan yang sesuai dimulai dengan peramalan permintaan untuk mengestimasi parameter pengendalian persediaan, yang dilanjutkan dengan perhitungan jumlah pemesanan (Q) dan titik pemesanan kembali (ROP) pada metode Continuous Review, serta review interval (T) pada Periodic Review.
Pada kasus ini, hanya ROP dari metode Continuous Review yang dapat diterapkan pada data historis perusahaan. Hasil dari perhitungan dan analisis Re-Order Point kebijakan persediaan Continuous Review berupa penurunan inventory level sehingga membuat nilai turnover ratio material suku cadang meningkat.

Spare parts inventory control is extremely important for oil and gas companies due to their role in supporting the maintenance and repair of the operations. With several challenges in the form of spare parts demand on oil and gas companies that are erratic, the many types of materials, the risk of delays in production due to shortage of inventory, as well as excess inventory that will reduce the company's revenue, the selection of inventory policies should be given special attention.
Determination of the appropriate inventory policy starts with demand forecasting for estimating inventory control parameters, which is followed by the calculation of the order quantity (Q) and reorder point (ROP) in the continuous review method, and the review interval (T) on the Periodic Review method.
In this case, only ROP of the Continuous Review can be applied to the historical data of the company. The results of the calculation and analysis of Re-Order Point in the Continuous Review inventory policy is lower inventory levels and with that increasing the value of the turnover ratio from spare parts material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kris Sundaputra
"Persediaan adalah asset bagi perusahaan dan di dalam persediaan itu pula terdapat dana yang terikat, menjalankan fungsi persediaan berarti mengeluarkan biaya Oleh karena itu persediaan tidak diinginkan dalam arti persediaan tidak memberikan kontribusi langsung terhadap proses yang berlangsung. Di lain pihak persediaan tetap di perlukan unruk menjaga performa mesin yang secara tidak langsung berarti menjaga performa produksi di suatu perusahaan. PT YKK Zipper Indonesia mengandalkan maintenance melalui pengamatan visual untuk mengendalikan persediaan suku cadang mesin produksi, sehingga diperlukan suatu pengaturan yang lebih reliable dan dapat dipertanggung jawabkan.
Dari perhitungan dengan metode Maximum Inventory dapat di ketahui parameter safety stock suatu sukucadang tertentu yang berguna dalam pengendalian persediaan sehingga tidak terjadi stock out atau kehabisan, dan dapat pula di ketahui parameter sukucadang maksimum yang harus di simpan, melalui parameter-parameter inilah akhirnya bisa diketahui Re-Order point yang tepat sesuai dengan tujuan manajemen persediaan yaitu untuk menjamin tersedianya material pada saat yang tepat, pada tempat yang tepat, kualitas yang tepat serta biaya yang tepat.

Inventories are an asset in the firm and in that inventory also there are connected fund, using the function of inventory means outgoing cost. That is why a good and wise inventory is needed. Though inventory does not have a direct contribution to the process, on the other hand it still needed to maintain machine performance and production performance in the firm. PT YKK Zipper Indonesia uses maintenance ability to control sparepart inventory by using visual perception. That is why a more reliable method was needed in inventory management.
By using maximum inventory method, safety stock and maximum parameter of an item can be obtained which are useful in managing the inventory in line to prevent stock out. Finally by using that parameter we can know the correct re-order point and this is parallel with the purpose of inventory management that is to guarantee available of material at the correct time, correct place, correct quality and also correct cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51962
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Trophysiani Mauren
"Perjanjian merupakan bagian dari hukum perikatan karena setiap orang membuat perjanjian terikat untuk memenuhi perjanjian tersebut.Hukum yang mengatur tentang perjanjian merupakan bidang hukum yang sangat penting di era globalisasi terutama mendukung kegiatan di sektor perdagangan dan transaksi bisnis internasional.Para pelaku bisnis yang hendak melaksanakan perjanjian harus memahami tentang aturan hukum pelaksanaan perjanjian bukan hanya itu saja,melainkan para pihak harus memahami dengan seksama pentingnya asas-asas yang berkaitan dengan perjanjian diantaranya asas kebebasan berkontrak,asas pacta sunt servanda,konsesualisme dan itikad baik, diharapkan agar dapat memberikan kepastian hukum dan mencegah adanya permasalahan,kesewenang-wenangan yang akan terjadi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan yang bersifat yuridis-normatif. Sengketa mengenai permasalahan perjanjian salah satunya pembatalan perjanjian pengaturan pembatalan perjanjian hukum diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terutama dalam Pasal 1266 KUH Perdata syarat-syarat pembatalan harus terpenuhi yaitu perjanjian tersebut harus bersifat timbal balik,adanya wanprestasi yang dilakukan salah satu pihak dan pembatalan tersebut harus dimintakan kepada hakim,Pengenyampingan Pasal 1266 KUH Perdata masih menjadi kontroversi dikalangan ahli hukum maupun praktisi hukum karena terdapat beberapa alasan mengenai prosedur pengadilan,mengenai wanprestasi dianggap syarat batal suatu perjanjian.Perkara pembatalan perjanjian secara sepihak dapat digugat atas dasar Perbuatan Melawan Hukum karena tidak memenuhi perjanjian,tidak didasari dengan alasan yang dibenarkan menurut kesepakatan yang merupakan perbuatan yang melanggar kewajiban hukum. Perkara-perkara mengenai pembatalan perjanjian secara sepihak sebagai perbuatan melawan hukum hendaknya dapat dijadikan yurisprudensi sehingga dapat menciptakan kekonsistenan hakim dalam menerapkan hukum,dan dalam membuat perjanjian para pihak memahami dan menetapkan asas-asas yang terikat dalam perjanjian diantaranya asas kebebasan berkontrak,konsesualisme,pacta sunt servanda,dan itikad baik agar terciptanya kepastian hukum dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh para pihak.

An agreement is the part of the law of contract since every single entities who conclude the agreement are bound to execute the clauses written thereunder. Nowadays contract law is considered as an important and vital part of law in this globalization era, especially in supporting commercial activities and international business transactions. Tradesmen and businessmen who seek to engage in business activities are intimately associated with ?agreements? or ?contracts? therefore these people should be familiar with laws and regulations in making contract. Not merely that, also they should understand thoroughly the principles in making contracts such as the freedom of contract principle, pacta sunt servanda principle, concensualism and good faith principles. These principles should be performed when making contract to ensure that the legal certainty is uphold as well as to avoid legal disputes and/or arbitrariness that may arise. The research method used here is a library research method which has the normative ? juridical nature.The dispute that may arises from a contract / agreement includes the termination of agreement matter. This matter is regulated under Article 1266 of Indonesian Civil Code where it is written that the requirements to terminate an agreement includes: it has to be reciprocal, a party does not fulfill his obligation and the termination should be requested to the Court. The application of Article 1266 of Indonesian Civil Code is still controversial amongst law experts and law practitioners since there are certain constraints concerning Court procedure and also practice shows people only consider unfulfillment of obligation / wanprestasi as the sole requirement to terminate an agreement. An unilateral termination of agreement may be disputed on the basis of unlawful act / tort pursuant to Article 1365 of Indonesian Civil Code since it is not based on the reasons agreed by the parties within the agreement that they consider against the law. To create a consistency in applying the law, disputes concerning unilateral termination of agreement as anunlawful act / tort should be regarded as a jurisprudence in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T41400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mesara Gusdi
"PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang Maintenance Repair Overhaul. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia memiliki visi yang ingin dicapai oleh perusahaan yang diterjemahkan ke berbagai strategi. Strategi tersebut dirumuskan ke dalam Balanced Scorecard dan dianalisa pencapaiannya dengan menggunakan Key Performance Indicator. Sayangnya, kerap ditemukan berbagai risiko yang harus dihadapi dalam aktivitasnya. Risiko yang tidak dapat dikelola dengan baik dapat mengancam pencapaian perusahaan. Proses manajemen risiko tingkat korporat pada PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia pada penelitian ini secara garis besar mengacu pada framework COSO. Dengan melewati beberapa penyesuaian, proses perancangan manajemen risiko melewati tahapan identifikasi risiko, penyusunan profil risiko, analisis risiko dan evaluasi risiko. Identifikasi risiko dilakukan dengan dua pendekatan yaitu Top Down berdasarkan KPI perusahaan dan Bottom Up berdasarkan proses bisnisnya. Analisis risiko dilakukan secara kualitatif dengan memperhitungkan dampak dan probabilitas risiko. Penentuan prioritas risiko disusun dengan mempertimbangkan perkalian dampak dan probabilitas risiko tersebut edngan bobot KPI-nya. Bobot KPI ini ditentukan dengan metode Analytical Hierarchy Process. Berdasarkan hasil peneilitan, didapatkan 3 kelas risiko, yaitu kelas risiko tinggi, sedang, dan rendah. Untuk kelas risiko tinggi didapatkan 11 risiko yang menjadi prioritas pengelolaan risiko. Usulan terhadap pengelolaan risiko juga disertakan dalam penelitian ini.

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia is the biggest Maintenance Repair Overhoul company ini Indonesia. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia has its own vision and mission that the company wants to achieve. Moreover, company’s vision is translated to strategic objectives. Those strategies are formulated with the approach of Balanced Scorecard and uses KPI to analyze the achievements. Obstacles often found several times and these obstacles could hamper the achievments of company’s strategies. Risks that are not taken care of could threaten the company’s objectives. The corporate risk management in PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia which conducted in this research mainly refers to COSO framework generally. With several adaptions, the risk management processes overstep the risk identification, forming of risk profile, risk analysis and risk evaluation. Risk identification was conducted through two approaches, the top-down (based on corporate KPIs) and the bottom-up (based on the business processes of organizational activities). Risk analysis was conducted qualitatively by calculating the consequences and probabilities of risk. The determination of risk priority is arranged by considering the calculation of the consequences and probabilities of risk with KPI-weights. These KPI-weights were determined by Analytical Hierarchy Process method. It is found that are three priority levels of risk management which are, high level risk, medium level risk and low level risk. For high level risk, it was identified that there are 11 risk that will be priority. The recommendation of risk management and mitigation were made for this level of risk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriel Vito Bapa
"Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh employee engagement terhadap job performance karyawan tetap non-manajerial PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. Pada penelitian ini, variabel employee engagement diukur melalui perangkat Gallup Q12 oleh Gallup (2016), sedangkat untuk variabel job performance diukur oleh 8 dimesi job performance utama oleh Gomes (2003). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Sampel penelitian ini adalah karyawan tetap PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia yang telah bekerja minimal selama 1 tahun. Pada penelitian ini, data penelitian dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif, analisis korelasi dan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel employee engagement memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel job performance pada karyawan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk.

This research aims to analyze the influence of employee engagement on  job performance of PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. employees. In this research, the independent variable is employee engagement, and the dependent variable is job performance. The employee engagement variable is measured based on Gallup Q12 by Gallup (2016), while job performance variable is measured based on 8 major job performance dimensioner by Gomes (2003). This research use a quantitative approach, and a questionnaire is used as a research instrument. The subject of this research are employees of PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk who have worked for at least a year. In this research, the data are analyzed using descriptive statistical analysis, evaluation analysis and simple linear regression analysis method. The results of this research prove that  employee engagement has a significant effect on job performance of PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk Employees.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosi Carolina
"Kegiatan produksi minyak dan gas bumi dapat dikatakan sebagai fasilitas industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan fasilitas pendukungnya. Pemeliharaan berperan penting dalam menjaga dan meningkatkan ketersediaan aset yang mempengaruhi produktivitas operasional. Namun seringkali masalah utama terjadi dalam melakukan perawatan yaitu tidak tersedianya suku cadang yang menyebabkan downtime peralatan yang cukup lama sehingga berdampak pada produktivitas dan keuntungan perusahaan. Manajemen suku cadang memiliki peran penting dalam mengklasifikasikan dan mengelola barang dengan mempertimbangkan karakteristik suku cadang. Makalah ini mencoba untuk mengisi kesenjangan dalam literatur mengenai kriteria dari perspektif logistik dan pemeliharaan yang sesuai untuk gas plant dengan menentukan klasifikasi berdasarkan persyaratan kekritisan dan jumlah suku cadang untuk perencanaan operasi dan pemeliharaan fasilitas pemrosesan gas dengan kriteria yang berbeda dari literatur sebelumnya yaitu production loss dan frequency of spare part damage. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah klasifikasi multi kriteria (AHP) dengan perspektif pemeliharaan dan logistik untuk kriteria tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka output yang ingin disampaikan oleh penulis adalah mengusulkan data baru persediaan yang ada di gas plant dengan menggunakan expert judgement untuk menentukan jumlah masing-masing spare part, setelah itu nilai dari penghematan yang telah dilakukan akan diketahui.

Oil and gas production activities can be regarded as a very complex industrial facility with various types of process equipment and supporting facilities. Maintenance plays an important role in maintaining and increasing the availability of assets that affect operational productivity. However, often the main problem occurs in carrying out maintenance, namely the unavailability of spare parts which causes equipment downtime which is quite long so that it has an impact on the productivity and profits of the company. Spare parts management have an important role in classifying and managing items by considering the characteristics of spare parts. This paper attempts to fill the gap in the literature regarding the criteria from a logistical and maintenance perspective suitable for gas plants by determining the classification based on criticallity requirements and the number of spare parts for planning operation and maintenance of gas processing facilities with different criteria from previous literature, namely production loss and frequency of spare part damage. The method used in this paper is a multi-criteria classification (AHP) with a maintenance and logistikal perspective for the criteria. Based on the results of data processing, the output to be conveyed by the author is to propose new data on existing inventories in the gas plant by using expert judgment to determine the amount of each spare part for critical items, after that the value of the savings that have been made will be known."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiqah Zulfa Nadia
"Ketidakpastian permintaan menjadi sebuah tantangan bagi perusahaan dalam mengatur tingkat persediannya agar dapat memberikan tingkat pelayanan yang baik dengan tetap memperhatikan jumlah persediaan yang tidak berlebih. Manajemen pengendalian persediaan yang diterapkan saat ini pada pabrik compounded polycarbonate belum optimal sehingga biaya total persediaan menjadi tinggi. Oleh sebab itu, penerapan manajemen persediaan probabilistik Q-model diusulkan untuk memungkinkan pemantauan tingkat persediaan secara kontinu dengan penentuan dua parameter yaitu order quantity dan reorder point. Simulasi Monte Carlo dilakukan untuk menganalisis biaya yang dihasilkan oleh kebijakan persediaan saat ini dan kebijakan persediaan usulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan biaya total persediaan dari kebijkan usulan lebih rendah dibanding kebijakan saat ini. Kebijakan optimal tidak semata-mata hanya menurunkan biaya tetapi juga tetap mempertahankan tingkat pelayanan yang memuaskan, sebagaimana dibuktikan dengan nilai fill rate di atas 90%.
Demand uncertainty becomes a challenge for a company to manage its inventory level so that it can give high service level and keep a low level of inventory at the same time. High total inventory cost in compounded polycarbonate plant is caused by the not optimal inventory control management. Q-model, as a probabilistic inventory management, is suggested to allow a continuous review for the inventory level by determining two parameters which are order quantity and reorder point. Monte Carlo simulation is done to analyze total cost obtained from current and proposed inventory policy. Result of this study shows that proposed policy results in lower total inventory cost than current policy. The optimal policy is not only focus on reducing the cost but it also maintain a satisfying service level, as proven by 90% of fill rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53684
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chita Dwi Lestari
"Penelitian ini berfokus pada prosedur internal PT X dalam rangka melakukan manajemen persediaan yang baik dan memenuhi seluruh permintaan pelanggan. Untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu kepuasan pelanggan, tidak jarang PT X tidak menghitung efisiensi dari metode pembelian yang selama ini digunakan, efektivitas dari persediaan yang ada, dan rasio likuiditas yang tergambar dari laporan keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan perhitungan antara metode pembelian yang selama ini digunakan dan implementasi dari metode economic order quantity. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan data internal dan dokumen-dokumen perusahaan.

This research focuses on PT X internal procedure to have a good inventory management and meet all customer needs. In order to accomplish company goal which is customer satisfaction, PT X often does not count efficiency of its purchase system, the effectiveness of inventory hold, and liquidity ratio that captured in its financial statement. The purpose of this study is to have a comparative calculation between current purchase method and implementation of economic order quantity method. The data collected from company internal data and documentation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rahmadhika
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pemesanan optimum pada barang klasifikasi A di Toko Plastik Amanah yang merupakan UMKM yang menjual kebutuhan rumah tangga, restoran, dan perkantoran. Data penelitian yang digunakan adalah data historis pembelian dan penjualan Toko Plastik Amanah pada tahun 2021, dan secara spesifik analisis dilakukan pada barang yang masuk kedalam klasifikasi A. Pengumpulan data dilakukan dengan kegiatan wawancara secara langsung datang ke lokasi, kemudian dari jurnal, buku, serta internet. Metode penelitian ini memanfaatkan analisis ABC untuk mengklasifikasikan barang sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Setelah itu  penelitian ini juga memanfaatkan teknik peramalan kuantitatif deret waktu yaitu moving average, weighted moving average, dan exponential smoothing untuk mencari metode peramalan terbaik. Terakhir adalah metode EOQ untuk mengetahui jumlah pemesanan optimum dari barang klasifikasi A, semua metode tersebut digunakan untuk mendukung pengendalian persediaan barang pada Toko Plastik Amanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 barang yang masuk dalam klasifikasi A dengan persentase penyerapan dana sebesar 65,79%. Kemudian metode exponential smoothing ± = 0.3 merupakan metode peramalan terbaik karena memiliki nilai kesalahan terkecil pada 4 dari 5 barang klasifikasi A. Pengendalian persediaan kelima barang  dengan metode EOQ menghasilkan besarnya jumlah pemesanan optimum (Q*) dan frekuensi pemesanan pada masing – masing barang sebesar 42 karung dengan 13 kali pemesanan pada jenis barang pertama, 40 karung dengan 12 kali pemesanan pada jenis barang kedua, 58 kardus dengan 14 kali pemesanan pada jenis barang ketiga, 33 karung dengan 10 kali pemesanan pada jenis barang keempat, dan 42 karung dengan 9 kali pemesanan pada jenis barang kelima. Penelitian ini menemukan terdapat penghematan biaya persediaan sebesar Rp. 86.345.884,- atau 4,76%  ketika Toko Plastik Amanah menggunakan metode EOQ dalam mengendalikan persediaan barang dagangnya.

This study aims to determine the optimum number of orders for classification A goods at the Amanah Plastic Store which is an MSME that sells household, restaurant and office needs. The research data used in this study is historical data on the purchase and sale of Amanah Plastic Stores in 2021, and specifically the analysis is carried out on goods that are classified as A. Data of this study are obtained through various resources such as interviewing directly to the location, then from journals, books, and the internet. This research method utilizes ABC analysis to classify goods according to their respective interests. After that, this research also uses time series quantitative forecasting techniques, namely moving average, weighted moving average, and exponential smoothing to find the best forecasting method. The last is the EOQ method to find out the optimum number of orders for classification A goods, all of these methods are used to support inventory control at Amanah Plastic Stores. The results showed that there were 5 items that were included in classification A with a percentage of absorption of funds of 65.79%. Then the exponential smoothing method = 0.3 is the best forecasting method because it has the smallest error value in 4 of 5 items classified A. Inventory control of the five items with the EOQ method resulted in the optimum number of orders (Q*) and the frequency of ordering for each item of 42 sacks with 13 orders for the first type of goods, 40 sacks with 12 orders for the second type of goods, 58 boxes with 14 orders for the third type of goods, 33 sacks with 10 orders for the fourth type of goods, and 42 sacks with 9 orders for the fifth type of goods. This study found that there were savings in inventory costs of Rp. 86.345.884,- or 4.76% when Amanah Plastic Store uses the EOQ method in controlling its merchandise inventory."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>