Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152279 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devi Indriani
"Flavonoid, senyawa polifenol yang banyak terdapat di alam yang diketahui memiliki aktivitas farmakologi sebagai antifungi, diuretik, antihistamin, antihipertensi, insektisida, bakterisida, antivirus, antioksidan, dan menghambat kerja enzim. Kulit batang Caesalpinia ferrea C. Mart dilaporkan memiliki kandungan flavonoid.
Penelitian bertujuan untuk menganalisis aktivitas penghambatan enzim arginase dan penetapan kadar flavonoid total pada ekstrak kulit batang Caesalpinia ferrea C. Mart dengan metode kalorimetri AlCl3. Simplisia kulit batang Caesalpinia ferrea C. Mart diekstraksi bertingkat dengan metode refluks menggunakan tiga pelarut yang berbeda kepolaran yaitu n-heksana, etil asetat, dan metanol. Tiap ekstrak diuji aktivitas penghambatannya terhadap enzim arginase dan dilakukan penetapan kadar flavonoid pada ekstrak yang memiliki nilai inhibisi tertinggi.
Ekstrak metanol menunjukkan penghambatan terhadap aktivitas enzim arginase 12,81 pada kadar 100 g/mL dan kandungan flavonoid 2 mgQE/g ekstrak. Hasil penapisan fitokimia pada ekstrak etil asetat kulit batang Caesalpinia ferrea mengandung flavonoid, tanin, saponin, steroid, dan terpenoid. Sedangkan ekstrak metanol kulit batang Caesalpinia ferrea mengandung flavonoid, tanin, saponin, dan steroid.

Flavonoids, polyphenolic compounds that are ubiquitous in nature, has known pharmacology active as antifungal, diuretic, antihistamin, antihypertension, insecticide, bactericide, antiviral, antioxidant, and enzim inhibitor. Previous research showed that Caesalpinia ferrea C. Mart stem bark contain flavonoid compound.
The research aimed to analyze arginase inhibitory activity and determination of total flavonoid content from Caesalpinia ferrea C. Mart stem bark by AlCl3 colorimetric method. Dried Caesalpinia ferrea C. Mart stem barks were successively extracted by reflux method using three solvent with gradient polarity n hexane, ethyl acetate, and methanol. Each extract was tested for determining arginase inhibitory activity and total flavonoid content was conducted on extract with highest arginase inhibition.
Methanolic extract showed arginase inhibitory activity of 12.81 at 100 g mL and flanonoid content 2 mgQE g respectively. Phytochemical screening shows that Caesalpinia ferrea stem bark ethyl acetate extract contains flavonoids, tannins, saponins, steroids, and terpenoids, meanwhile Caesalpinia ferrea stem bark methanolic extract contains flavonoids, tannins, saponins, and steroids."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirah
"Penghambatan aktivitas enzim arginase memiliki peranan penting dalam mencegah beberapa penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah. Senyawa flavonoid pada genus Caesalpinia diketahui berpotensi dalam menghambat aktivitas enzim arginase. Caesalpinia tortuosa Roxb. merupakan salah satu tanaman genus Caesalpinia yang belum diketahui potensi penghambatannya terhadap enzim arginase. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi penghambatan aktivitas enzim arginase secara in vitro terhadap ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol kulit batang Caesalpinia tortuosa Roxb menggunakan microplate reader, penetapan kadar flavonoid total melalui metode kolorimetri AlCl3 serta penapisan fitokimia pada ekstrak teraktif.
Hasil uji potensi penghambatan aktivitas arginase kulit batang Caesalpinia tortuosa Roxb. menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dan metanol dapat aktif menghambat aktivitas enzim arginase dengan nilai IC50 berturut-turut 33,81 g/mL dan 11,58 g/mL. Ekstrak teraktif etil asetat dan metanol menunjukkan kadar flavonoid total masing-masing sebesar 7,41 mgQE/gram dan 5,052 mgQE/gram. Skrining fitokimia ekstrak etil asetat dan metanol menunjukkan positif terhadap flavonoid, tanin, dan saponin. Berdasarkan pengujian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat dan metanol kulit batang Caesalpinia tortuosa Roxb. memiliki potensi penghambatan aktivitas enzim arginase. Ekstrak etil asetat memiliki kadar flavonoid total terbesar. Kedua ekstrak teraktif etil asetat dan metanol mengandung senyawa flavonoid, tanin, dan saponin.

Inhibition of arginase enzyme activity has an important role in preventing some diseases associated with blood vessels. Flavonoid compounds in Caesalpinia family known to potentially inhibit arginase enzyme activity. Caesalpinia tortuosa Roxb. is one of caesalpinia plants that havent been known the potential inhibition to arginase enzyme activity. This study aimed to examine the potential inhibition of arginase enzyme activity by in vitro method of n hexane, ethyl acetate and methanol Caesalpinia tortuosa Roxb bark extracts by microplate reader, determination of total flavonoid content through AlCl3 colorimetric method and phytochemical screening on the most active extracts.
The test result from potential inhibition of arginase enzyme on Caesalpinia tortuosa Roxb. stem bark showed that ethyl acetate and methanol extracts could actively inhibit the activity of arginase enzyme with IC50 value respectively 33.81 g mL and 11.58 g mL. The most active extracts of ethyl acetate and methanol showed total flavonoid levels 7.41 mgQE gram and 5.052 mgQE gram, respectively. Phytochemical screening from ethyl acetate and methanol extracts showed positive for flavonoids, tannins, and saponins. Based on the test, it can be concluded that ethyl acetate and methanol extracts from Caesalpinia tortuosa Roxb. has potential inhibition of arginase enzyme activity. Ethyl acetate extract has the greatest total flavonoid content. The two most active extracts of ethyl acetate and methanol contain flavonoid compounds, tannins, and saponins.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Tsara Zalsabela
"Penghambatan aktivitas arginase mampu mengatasi disfungsi endotelial pembuluh darah. Disfungsi endotelial dapat menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskuler. Salah satu tanaman dari marga Caesalpinia telah terbukti dapat menghambat aktivitas arginase, namun belum ada penelitian terhadap Caesalpinia pulcherrima L. Sw. Pada penelitian ini, kulit batang Caesalpinia pulcherrima L. Sw. diekstraksi secara bertingkat dengan cara refluks menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Uji penghambatan aktivitas arginase dilakukan secara in vitro terhadap ekstrak kental dengan konsentrasi enzim 1 U/mL dan konsentrasi substrat 570 mM. Pengukuran produk dilakukan dengan microplate reader pada panjang gelombang 430 nm. Ekstrak metanol merupakan ekstrak teraktif pada uji tersebut. Nilai IC50 ekstrak metanol adalah 21,969 g/mL. Nilai tersebut lebih tinggi dari standar nor-NOHA asetat yang memiliki IC50 sebesar 3,994 g/mL. Penetapan kadar flavonoida total dilakukan pada ekstrak metanol dengan metode kolorimetri AlCl3. Ekstrak metanol memiliki kadar flavonoida total sebesar 3,943 mgQE/gram ekstrak. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol mengandung golongan senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid.

Inhibition of arginase activity can ameliorate endothelial disfunction in vasculary system. Endothelial disfunction can cause some cardiovascular diseases. One of species from genus Caesalpinia have been proven can inhibit arginase activity, but there are no research on Caesalpinia pulcherrima L. Sw. yet. In this research, Caesalpinia pulcherrima L. Sw. stem bark was extracted by multistage reflux using solvents n hexane, ethyl acetate, and methanol. Arginase activity inhibition test has been done in vitro using 1 U mL enzyme concentration and 570 mM substrate concentration. Product was measured by microplate reader at wavelength 430 nm. Methanolic extract is the most active extract for the test. IC50 of methanolic extract is 21.969 g mL that is higher from standard nor NOHA acetate which has IC50 value 3.994 g mL. The result of total flavonoida content determination by colorimetric AlCl3 of methanolic extract is 3.943 mgQE gram extract. Phytochemical screening shows that methanolic extract of Caesalpinia pulcherrima L. Sw. stem bark contains flavonoids, tannins, saponins, and triterpenoids."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Wulansari
"Caesalpinia coriaria Jacq. Willd. tanaman Dewi merupakan salah satu dari 500 lebih jenis suku Caesalpiniaceae. Penelitian kandungan fitokimia dan efek farmakologis terhadap jenis ini masih terbatas meskipun tanaman ini telah dimanfaatkan secara tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari ekstrak kulit batang C. coriaria dalam menghambat aktivitas arginase. Simplisia kulit batang tanaman dewi diekstraksi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol secara refluks. Masing-masing ekstrak diuji penghambatannya terhadap aktivitas arginase dan dilakukan penetapan kadar flavonoid total serta penapisan fitokimia dari ekstrak yang memiliki aktivitas penghambatan.
Hasil uji penghambatan aktivitas arginase menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dan metanol dengan konsentrasi 100 g/mL memberikan rata-rata nilai penghambatan sebesar 14,43 dan 33,59 berturut-turut. Kandungan total flavonoid dalam ekstrak etil asetat dan metanol berturut-turut adalah 6,30 dan 7,75 mgQE/gram sampel. Pada penapisan fitokimia yang dilakukan, diketahui bahwa ekstrak etil asetat mengandung golongan senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan steroid. Sementara, ekstrak metanol mengandung golongan senyawa flavonoid, tanin, dan saponin. Dari penelitian ini, disimpulkan bahwa ekstrak kulit batang C. coriaria memiliki potensi aktivitas penghambatan aktivitas arginase yang rendah.

Caesalpinia coriara Jacq. Willd. Dewi tree is one of over 500 species of Caesalpiniaceae family with a very minimum research about its phytochemical content and pharmacological effect although it has been already used traditionally. This research aims to gain information about the potency of bark extract of Caesalpinia coriaria Jacq. Willd in inhibiting arginase activity. Bark of Dewi tree was extracted under reflux condition with n hexane, ethyl acetate, and methanol. Each extract was tested its activity in inhibiting arginase activity. Total flavonoid and phytochemical content were determined from the most active extract.
Arginase activity inhibition test showed that ethyl acetate and methanol extracts had an average inhibition value of 14.43 and 33.59 , respectively on concentration of 100 g mL. The total flavonoid content of ethyl acetate and methanol extract was 6.30 and 7.75 mgQE gram sample, respectively. In phytochemical screening test, the results showed that ethyl acetate extract contains flavonoid, tannin, saponin, and steroid. Meanwhile, methanol extract contains flavonoid, tannin, and saponin. The conclusion of this research is C. coriaria bark extracts had low potency of activity as arginase inhibitor."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Isra
"Penghambat-glukosidase adalah salah satu golongan obat yang digunakan sebagai antidiabetes, serta dapat menyebabkan penurunan berat badan. Kulit batang matoa Pometia pinnata diketahui dapat digunakan sebagai antidiabetes, daun matoa diketahui memiliki kandungan flavonoid dan glikosida yang menjadikannya memiliki potensi sebagai penghambat α-glikosidase. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh ekstrak teraktif dalam menghambat α-glukosidase, mengetahui kadar fenol dan flavonoid total dari ekstrak kulit batang dan daun Pometia pinnata. Pada penelitian ini, kulit batang dan daun Pometia pinnata diekstraksi dengan cara refluks bertingkat. Dilakukan uji penghambatan α-glukosidase secara in vitro, pengukuran kadar fenol dan flavonoid total terhadap ekstrak kental. Ekstrak etanol merupakan ekstrak teraktif pada masing-masing ekstrak. Nilai IC50 yang didapatkan pada kedua ekstrak teraktif adalah 9,20 1,33?g/mL pada ekstrak etanol daun dan 13,44 2,85 g/mL pada ekstrak etanol kulit batang. Nilai ini lebih rendah dari standar akarbose yang memiliki nilai IC50 109,59 ?g/mL. Kadar fenol tertinggi pada ekstrak daun adalah ekstrak etanol dengan nilai 211,111 mg GAE/g ekstrak, sedangkan ekstrak kulit batang yang memiliki kandungan fenol adalah ekstrak etanol dengan nilai kadar fenol 51,852 mg GAE/g ekstrak. Sementara itu kadar flavonoid tertinggi ekstrak daun adalah pada ekstrak etil asetat daun, dengan nilai kadar 177,688 mg QE/g ekstrak, dan nilai kadar flavonoid pada ekstrak etanol kulit batang adalah 43,443 mg QE/g ekstrak. Kesimpulan dari pengujian ekstrak daun dan kulit batang matoa Pometia pinnata ini adalah kenaikan kandungan fenol ataupun flavonoid total terhadap kenaikan aktivitas penghambatan enzim adalah tidak sebanding.

Glucosidase inhibitors are class of drugs used as antidiabetic and can cause weight loss. The stem bark of matoa Pometia pinnata is known to be used as an antidiabetic, matoa leaf is known contain flavonoids and glycosides which make it potentially as glycosidase inhibitor. The aim of this study was to obtain the most active extracts in inhibiting glucosidase, find out the phenol and flavonoid content of Pometia pinnata stem bark and leaf extracts. The Pometia pinnata stem bark and leaf were extracted by multistage reflux. In vitro glucosidase inhibition test, total phenol and flavonoid content measurement on viscous extract were conducted. Ethanol extract is the most active extract in this study. The IC50 values of two most active extracts are 9,20 1,33 g mL on leaf ethanol extract and 13,44 2,85 g mL on stem bark ethanol extract. This value is lower than the standard acarbose which has IC50 value 109,59 g mL. The highest phenol content in leaf extract was ethanol extract, which value is 211,111 mg GAE g extract, while stem bark extract that containing phenol was ethanol extract, which value of phenol content is 51,852 mg GAE g extract. Meanwhile, the highest flavonoid content of leaf extract was on ethyl acetate leaf extract which value is 177,688 mg QE g extract, and flavonoid content value on the stem bark ethanol extract is 43,443 mg QE g extract.The conclusion of leaf and stem bark matoa Pometia pinnata extract test is the increase of phenol or flavonoids content to increase of enzyme inhibition activity is not comparable.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafidz Makarim Ilmi
"Inflamasi memiliki reaksi lokal pada jaringan terhadap cedera yang salah satu mediatornya adalah leukotrien. Leukrotrien dihasilkan dari metabolisme asam arakidonat oleh lipoksigenase dan dapat meningkatkan permeabilitas kapiler dan meningkatkan adhesi leukosit. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh fraksi teraktif dalam menghambat lipoksigenase, mengetahui kadar fenol dan flavonoid total dari ekstrak kulit batang dan daun Artocarpus Heterophyllus. Pada penelitian ini, kulit batang dan daun Artocarpus Heterophyllus diekstraksi dengan cara refluks bertingkat. Dilakukan uji penghambatan lipoksigenase secara in vitro, pengukuran kadar fenol dan flavonoid total terhadap masing-masing fraksi. Ekstrak etanol merupakan ekstrak teraktif pada masing-masing fraksi.
Nilai IC50 yang didapatkan pada kedua fraksi teraktif adalah 31,82 g/mL pada fraksi etil asetat kulit batang dan 46,61 g/mL pada fraksi etil asetat daun. Nilai ini lebih rendah dari standar apigenin yang memiliki nilai IC50 2,08 g/mL. Kadar fenol tertinggi adalah ekstrak etanol daun dengan nilai 404,903 mg GAE/g ekstrak. Sementara itu kadar flavonoid adalah pada ekstrak etil asetat kulit batang, dengan nilai kadar 372,362 mg QE/g ekstrak. Kesimpulan dari pengujian ekstrak daun dan kulit batang nangka Artocarpus Heterophyllus ini adalah kenaikan kandungan fenol ataupun flavonoid total berpengaruh terhadap kenaikan aktivitas penghambatan enzim.

Inflammation is a local reaction at the cascular tissue to injury that mediated by leukotriens. Leukotriens produced by arachidonic acid metabolism, those can increase tha permeability of capillaries and improves the adhesion of leukocytes. The aim of this study was to obtain the most active extracts in inhibiting Lypoxygenase find out the phenol and flavonoid content of Artocarpus heterophyllus stem bark and leaf extracts. The Artocarpus heterophyllus stem bark and leaf were extracted by multistage reflux. Ethanol extract is the most active extract in this study.
The IC50 values of two most active extracts are 31,82 g mL on stem bark ethyl acetate extract and 46,61 g mL on leaf ethyl acetate extract. This value is lower than the standard apigenin which has IC50 value 2,08 g mL. The highest phenol content in leaf extract was ethanol extract, which value is 404,903 mg GAE g extract. Meanwhile, the highest flavonoid content of leaf extract was on ethyl acetate leaf extract which value is 372,362 mg QE g extract.The conclusion of nangka leaf and stem bark Artocarpus heterophyllus extract test is the increase of phenol or flavonoids content to increase of enzyme inhibition activity is comparable.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dieah Siti Rahmawati
"ABSTRAK
Achyranthes aspera atau dalam Bahasa Indonesia biasa disebut Sangketan merupakan tumbuhan liar yang sering digunakan sebagai obat tradisional. Akar Achyranthes aspera ini dapat berkhasiat sebagai penyembuh luka dengan melibatkan peran arginase, arginin, dan metabolitnya yaitu nitrit oksida yang memengaruhi secara langsung proses penyembuhan luka tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dari ekstrak akar Achyranthes aspera dalam menghambat aktivitas arginase. Simplisia diekstraksi secara bertingkat dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol dengan metode ultrasound-assisted extraction. Ekstrak yang dihasilkan dari masing-masing pelarut kemudian diuji penghambatannya terhadap aktivitas arginase menggunakan metode kolorimetri dengan microplate, lalu dilakukan penetapan kadar fenol total dan kadar flavonoid total. Uji penghambatan aktivitas arginase oleh ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol pada konsentrasi 100 g/ml secara berurutan adalah 9,56; 17,58; dan 29,77; kandungan fenol total secara berurutan adalah 3,91; 4,83; dan 11,18 mgGAE/gram sampel serta kandungan flavonoid total secara berurutan adalah 0,29; 0,80; dan 0,88 mgQE/gram sampel. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak akar Achyranthes aspera memiliki potensi penghambatan aktivitas arginase yang rendah.

ABSTRACT
Achyranthes aspera, or commonly called as Sangketan in Indonesian is a wild plant that is used as a traditional medicine. The roots of Achyranthes aspera can be used as a wound healer by involving the role of arginine and its metabolites, nitric oxide, that directly affect the wound healing process itself. The aim of this study was to determine the potential of Achyranthes aspera roots extract in inhibiting arginase activity. The simplicia is extracted using ultrasound assisted extraction method with n hexane, ethyl acetate, and methanol solvent. Each extract from different solvents were tested for the inhibition of arginase activity using colorimetric method with microplate, determination of total phenolic concentration, and total flavonoid concentration. The results of inhibition test of arginase activity by n hexane, ethyl acetate, and methanol extract in sequence are 9.56, 17.58 and 29.77 at concentration of 100 g/ml the total phenol concentration in sequence are 3.91 4.83 dan 11.18 mgGAE gram of sample and the total flavonoid concentration in sequence are 0.29 0.80 and 0.88 mgQE gram of sample. From this research it can be concluded that Achyranthes aspera roots extract had low potency of arginase inhibitory activity."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Cipta Sari
"Genus Garcinia kaya akan metabolit sekunder, terutama flavonoida yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi melalui penghambatan lipoksigenase. Belum ditemukan literatur yang menyatakan pernah dilakukan penelitian mengenai penghambatan aktivitas lipoksigenase pada tanaman ini.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh data aktivitas antioksidan dan mengetahui potensi penghambatan aktivitas lipoksigenase dari ekstrak kulit batang G. porrecta Laness. Pengujian pada penelitian ini meliputi aktivitas antioksidan menggunakan metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power), penghambatan aktivitas lipoksigenase secara in vitro, analisis kualitatif flavonoida dengan kromatografi lapis tipis, serta penetapan kadar flavonoida total pada ekstrak teraktif.
Hasil menunjukkan ekstrak metanol, etil asetat, dan n-heksana kulit batang G. porrecta Laness. memiliki aktivitas antioksidan metode FRAP dengan nilai EC50 berturut-turut 1,33; 54,97; dan 19,96 μg/ml μg/ml dan memiliki aktivitas penghambatan lipoksigenase dengan nilai IC50 berturut-turut 0,23; 0,52; dan 4,87 μg/ml. Ekstrak dengan aktivitas teraktif pada kedua uji adalah ekstrak metanol yang memiliki kadar flavonoida total sebesar 5,66 mg QE/g (quercetin equivalent). Hasil dari penelitian menunjukkan ekstrak kulit batang G. porrecta Laness. memiliki aktivitas antioksidan dan penghambatan lipoksigenase.

The genus Garcinia which is rich of secondary metabolites, mainly flavonoids, have known to have antioxidant and anti-inflammatory activity through the inhibition of lipoxygenase. There isn?t found literature indicating research on inhibition of lipoxygenase activity been done in this plant.
The purpose of this study is to obtain the data and determine the potential antioxidant activity, and inhibition of lipoxygenase activity of Garcinia porrecta Laness. stem bark extracts. This research is included FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) method antioxidant assay, in vitro lipoxygenase inhibition assay, flavonoids qualitative analysis by thin layer chromatography, and total flavonoids assay in the most active extract.
The results showed the methanol, ethyl acetate and n-hexane extracts of G. porrecta Laness. stem bark using FRAP method, has antioxidant activity with EC50 values respectively 1.33; 4.97; and 19.96 μg/mL and lipoxygenase inhibition activity with IC50 values 0.23; 0.52; and 4.87 μg/mL. The most active extract in the both assay is methanol extract which has total flavonoids of 5.66 mg QE/g (quercetin equivalent). The results from the study show extracts of the stem bark of G. porrecta Laness. has antioxidant activity and potention of lipoxygenase inhibition."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Widayat
"ABSTRACT
Inflamasi adalah respon proteksi tubuh yang berguna untuk mengeliminasi gangguan yang disebabkan oleh adanya kerusakan sel. Proses ini dimulai dengan melunakan, menghancurkan atau menetralisir agen berbahaya. Indonesia memiliki kurang lebih 30.000 spesies tanaman dan 940 spesies diantaranya termasuk tanaman berkhasiat. Salah satu tanaman tersebut adalah tanaman kembang merak (Caesalpinia pulcherrima l.) yang  telah digunakan sebagai anti-inflamasi pada pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar flavomoid total, fenol total, dan nilai dari fraksi n-heksana, etil asetat dan metanol Caesalpinia pulcherrima l. dalam menghambat aktivitas lipoksigenase.  Hasil uji menunjukkan bahwa nilai penghambatan aktivitas lipoksigenase dari fraksi n-heksana, etil asetat, dan methanol menunjukan bahwa nilai berturut-turut adalah  42,3; 21,61 dan 61,73 ug/mL. Kadar flavonoid total  fraksi n-heksana, etil asetat, dan metanol berturut turut adalah 4,66; 151,11; dan 52,48 mgQE/gram. Kadar total fenol fraksi n-heksana, etil asetat, dan methanol kembang merak (Caesalpinia pulcherrima l.) berturut-turut adalah 180,31; 1778,89; dan 574,83 mgGAE/gram.

ABSTRACT
Inflammation is the bodys protective response that is useful for eliminating disorders caused by cell damage. This process begins by softening, destroying or neutralizing dangerous agents. Indonesia has approximately 30,000 plant species and 940 species of them are considered as medicinal plants. One of them is the peacock flower plant (Caesalpinia pulcherrima L.) which has been used as an anti-inflammatory agent in traditional  medicine. The aims of this study was to determine  total flavonoid, total phenol levels, and value of the n-hexane, ethyl acetate and methanol fraction of Caesalpinia pulcherrima L. in inhibiting lipoxygenase activity. The test results showed that the values of lipoxygenase activity inhibition  from n-hexane, ethyl acetate, and methanol fractions were 42.3; 21.61 and 61.73 ug/mL respectively. The total flavonoid content of n-hexane, ethyl acetate, and methanol fractions respectively was 4.66; 151,11; and 52.48 mgQE/gram, and total phenol levels of n-hexane, ethyl acetate, and methanol fractions were 180.31; 1778,89; and 574.83 mgGAE/gram."
[;, ]: 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Listiyani
"Garcinia hombroniana Pierre merupakan salah satu spesies dari genus Garcinia yang telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan secara tradisional digunakan sebagai antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data aktivitas antioksidan dan menilai potensi penghambatan aktivitas lipoksigenase teraktif dari ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksana kulit batang G.hombroniana Pierre serta memperoleh nilai kadar flavonoida total dari ekstrak teraktif. Aktivitas antioksidan diukur menggunakan metode ferric reducing antioxidant power (FRAP), aktivitas antiinflamasi diukur dengan dengan metode penghambatan aktivitas lipoksigenase, analisis kualitatif flavanoida menggunakan kromatografi lapis tipis serta kadar flavonoida total menggunakan metode kolorimetri AlCl3.
Hasil uji menunjukkan EC50 aktivitas antioksidan ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksana berturut-turut adalah 27,21; 15,34; 110,9 μg/mL dan IC50 penghambatan aktivitas lipoksigenase berturut-turut sebanyak 0,95; 0,26; 5,09 μg/mL. Ekstrak etil asetat merupakan ekstrak teraktif dengan kadar flavonoida sebesar 7,430 mg QE(quersetin equivalent)/g ekstrak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ekstrak kulit batang Garcinia hombroniana Pierre memiliki aktivitas antioksidan dan aktivitas penghambatan lipoksigenase.

Garcinia hombroniana Pierre is one species of genus Garcinia that has been known have antioxidant antivity and has been used traditionally as antiinflammatory. The aim of this study was to obtain data of antioxidant activity and to observe potential inhibition of lipoxygenase activity that most active from methanolic, ethyl acetate, and n-hexane extracts with total flavonoids content from most active extracts from the bark of Garcinia hombroniana Pierre. The antioxidant activity was measured using ferric reducing antioxidant power (FRAP), anti-inflammatory assay was measured using inhibition of lipoxygenase activity test, and qualitative analysis of flavonoids using thin layer chromatography, with total flavonoids content was measured using AlCl3 colorimetic method.
The results showed EC50 of antioxidant activity of methanolic, ethyl acetate, and n-hexane extracts respectively 27,21; 15,34; 110,9 μg/mL and IC50 inhibition of lipoxygenase activity respectively 0,95; 0,26; 5,09 μg/mL. Ethyl acetate extract was the most active extract with total flavonoids contents was 7,430 mg QE (quersetin equivalent)/g extract. The results of this study showed bark extract Garcinia hombroniana Pierre has antioxidant activity and potent to inhibit lipoxygenase activity.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>