Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203048 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Syafrida Amelia
"Banyak studi yang berusaha meneliti hubungan kausalitas financial depth dan pertumbuhan ekonomi. Namun, masih belum diketahui secara pasti hubungan kausalitas antara keduanya. Perbedaan sistem keuangan setiap negara dan pengambilan variabel yang dijadikan proksi ternyata berpengaruh terhadap hasil kausalitas yang didapatkan.
Penelitian ini mencoba melihat hubungan kausalitas financial depth dan pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan Vector Error Correction Model berdasarkan data triwulanan di Indonesia dari tahun 2003-2016. Financial depth dalam penelitian ini menjadikan variabel M2Y dan PSC sebagai proksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan bidirectional causality antara financial depth dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Many studies have tried to find the causality relationship between financial depth and economy growth. Still, there is no studies that can define the actual relationship between those two. Different financial system between countries and variables that used as proxies in fact have influenced the causality outcome.
This research aims to examine the causality effect between financial depth and economy growth using VECM that based on quarterly data from 2003 2016 in Indonesia. Financial depth in this research is using M2Y and PSC as proxies. Findings from this research showed that there is bidirectional causality between financial depth and economy growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Maryanto
"Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hubungan kausalitas dinamis antara perkembangan sektor keuangan, pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan di Indonesia periode 2000Q1 sampai dengan 2010Q4. Dalam penelitian ini, pengukuran perkembangan sektor keuangan menggunakan tiga proksi yaitu rasio uang beredar secara luas (M2) terhadap PDB, rasio kredit sektor swasta terhadap PDB dan rasio total kredit usaha kecil terhadap PDB.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kausalitas Granger dan trivariate VECM untuk dapat menjawab tujuan penelitian. Dari hasil studi diperoleh bahwa pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sektor keuangan mempunyai hubungan jangka panjang dengan penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia. Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sektor keuangan terhadap penurunan tingkat kemiskinan tidak terjadi seketika, tetapi ada time lag yang lama tergantung pada situasi perekonomian di negara yang bersangkutan.Penelitian ini juga menemukan bahwa perkembangan sektor keuangan menyebabkan pertumbuhan ekonomi dan mendukung supply leading hypothesis di Indonesia.

This study aimed to analyze the dynamic causal relationship between financial sector development, economic growth and poverty reduction in Indonesia period 1996Q1 to 2009Q4. In this study, measurement of financial sector development using three proxies, namely the ratio of broad money supply (M2) to GDP, the ratio of private sector credit to GDP and the ratio of total credit for small business to GDP.
The model used in this study is the Granger causality test and trivariate VECM in order to answer the research objectives. From the results of the study found that economic growth and development of the financial sector has a long-term relationship with poverty reduction in Indonesia. Effect of economic growth and development of the financial sector to poverty reduction does not happen instantly, but there is a long lag time depending on the economic situation in the country.This study also finds that development of financial sector development leds to economic growth and support the supply leading hypothesis for Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Puspa Galih
"

Uang (inflasi) memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Namun, hubungan diantaranya selalu menjadi topik perdebatan yang menarik perhatian. Dari pemikiran Klasik dan Keynes yang memiliki keyakinan berbeda terhadap sifat netral uang hingga di tataran studi empiris yang menemukan hubungan positif maupun negatif antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini telah memotivasi beberapa penelitian baru untuk mengembangkan suatu hipotesis mengenai adanya relasi yang nonlinear dengan titik balik (threshold). Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali hubungan inflasi dan pertumbuuhan ekonomi dalam wilayah ASEAN-5 periode 2000Q1-2016Q4. Hasil estimasi berdasarkan model Threshold Vector Autoregression, membuktikan adanya hubungan nonlinear pada kedua variabel tersebut.

Kata kunci : ambang batas; inflasi; pertumbuhan ekonomi; threshold VAR

 


Money (inflation) has played a vital role in economic growth. However, the nexus between them has always drawn mesmerizing debates. From the thoughts of Classical and Keynes which argued the existence of money neutrality, to the level of empirical studies which find either positive or negative correlation between inflation and economic growth. Recent studies concerning the debatable relationship have evolved it into a hypothesis whether the relation is nonlinear with a threshold or a point where the link switches. This study aims to re-examine the causality between inflation and economic growth in ASEAN-5 countries period 2000Q1-2016Q4. The results based on Threshold Vector Autoregression model indicate the presence of a nonlinear relationship between the two variables.

Keywords: threshold; inflation; economic growth; threshold VAR

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramistha Xisara
"Penelitian ini menggunakan metode Granger Causality dengan model VAR/VECM dan uji kointegrasi Johansen untuk mencari hubungan kausalitas antara pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik di Indonesia dengan rentang waktu penelitian antara tahun 1980-2010. Data yang digunakan meliputi konsumsi listrik, PDB riil sebagai proxy dari pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk bekerja yang semuanya berupa data tahunan. Hasil studi ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan unidirectional yang mengarah dari konsumsi listrik ke pertumbuhan ekonomi. Hasil studi juga menyatakan bahwa hubungan kausalitas unidirectional antara konsumsi listrik dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia memiliki karakteristik negatif, yang berarti bahwa terdapat inefisiensi dalam pemakaian energi listrik di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh konsumsi listrik Indonesia yang masih didominasi oleh sektor non-produktif.

This study uses Granger Causality method with VAR/VECM as its model plot and Johansen Cointegration test to investigate the causality relationship between electricity consumption and economic growth in Indonesia for the period of 1980-2010. This study uses annual data of electricity consumption, real GDP as the proxy of economic growth, and employment. The result indicates that there is a unidirectional causality runs from electricity consumption to economic growth. Furthermore, this study also finds out negative relationship between electricity consumption and economic growth. This means that there is an inefficiency in Indonesia's electricity consumption which is caused by non-productive sector which dominants electricity consumptions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Acyuninda
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan yang terjadi antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini memiliki cakupan data Indeks Harga Konsumen dan Produk Domestik Bruto periode 2000:2012. Uji stasioneritas data dilakukan dengan menggunakan Augmented Dickey-Fuller (ADF) test dan Phillips-Perron (PP) test, dan ditemukan bahwa data stasioner pada first difference. Bounds test dilakukan untuk menguji ada atau tidak hubungan kointegrasi diantara variabel, dimana hasil menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kointegrasi. Pengujian kausalitas Granger antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan menggunakan uji yang dikembangkan oleh Toda-Yamamoto (1995). Hasilnya adalah tidak ditemukan hubungan kausalitas yang terjadi dari pertumbuhan ekonomi terhadap inflasi, melainkan hubungan kausalitas yang ditemukan terjadi dari inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa variabel inflasi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

The purpose of this research is to analyze the relationship between inflation and economic growth in Indonesia. The data covered in this research is Consumer Price Index (CPI) and Gross Domestic Product (GDP) of 2000-2012 period. Stasionarity test was carried out using the Augmented Dickey-Fuller (ADF) and Phillip-Perron test (PP), and found that the data is stasioner at first difference. The bounds test was carried out to find the existance of cointegration between variables, the result is no cointegration between inflation and economic growth in Indonesia. Granger causality test employed using Toda-Yamamoto Approach (1995), where there is no significant result of causality running from economic growth to inflation, but the significant result was found running from inflation to economic growth. The test is stated that inflation has impact on economic growth."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Bahri Zan
"Penelitian ini menjelaskan kausalitas antara konsumsi energi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah Granger Causality dengan model regresi Vector Autoregressive (VAR). Penelitian menggunakan data deret waktu dengan rentang antara 1976-2018. Data yang digunakan meliputi data PDB riil sebagai proxy dari pertumbuhan ekonomi, konsumsi energi, konsumsi energi kelistrikan, dan konsumsi energi non kelistrikan yang semuanya merupakan data agregat. Hasil studi menunjukkan bahwa hubungan kausalitas yang terbentuk antara konsumsi energi dan pertumbuhan ekonomi bersifat independen dalam jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti tingkat pendapatan negara, kebijakan terkait energi dan dependensi negara terhadap pemenuhan kebutuhan energinya.

This study explains the causality between energy consumption and economic growth in Indonesia. Granger Causality with Vector Autoregressive regression model is used on time series data from 1976 to 2018. Several aggregated data are used: real GDP as a proxy for economic growth, energy consumption, electricity consumption, and non-electricity consumption. This study shows the causality between energy consumption and economic growth is independent in short term and long term. This is caused by several factors such as: national income levels, energy policy and national dependency to its energy fulfillment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliawati Rohmah
"Salah satu target utama pembangunan pertanian terkait dengan globalisasi ekonomi dan penerapan kebijakan liberalisasi perdagangan di sektor pertanian adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi sektor pertanian melalui perdagangan internasional khususnya ekspor dan dengan meningkatnya arus masuk modal asing termasuk melalui PMA. Penelitian ini bertujuan untuk: (i) menganalisis pengaruh ekspor, impor, serta PMA terhadap pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian, dan sebaliknya pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap ekspor, impor dan PMA di sektor pertanian; (ii) menganalisis pengaruh guncangan pada ekspor, impor serta PMA terhadap pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian dan pengaruh guncangan pada PDB terhadap ekspor, impor dan PMA di sektor pertanian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Vector Autoregression (VAR) dengan data triwulanan tahun 1995-2011.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan dua arah yang positif dan signifikan antara ekspor pertanian dan PDB pertanian. Sedangkan hubungan impor pertanian terhadap PDB pertanian hanya satu arah yang bernilai negatif dan signifikan namun tidak terjadi sebaliknya. Sementara hubungan PDB pertanian dengan PMA pertanian menunjukkan hasil tidak adanya hubungan. Hasil analisis Impulse Response Function (IRF) memperlihatkan bahwa respon PDB pertanian terhadap guncangan pada ekspor pertanian paling besar. Hal sebaliknya juga berlaku terhadap guncangan PDB pertanian yang direspon lebih besar oleh ekspor pertanian dibandingkan impor pertanian. Hasil variance decomposition, juga mendukung hasil IRF dimana dekomposisi varian PDB pertanian terbesar diberikan oleh ekspor pertanian disusul oleh PMA pertanian dan impor pertanian. Dekomposisi varian ekspor pertanian dengan nilai terbesar diberikan oleh ekspor, PDB, PMA dan impor di sektor pertanian. Adapun impor pertanian dan PMA pertanian memberikan pengaruh yang terbesar terhadap perubahan variabel impor pertanian dibandingkan ekspor dan PDB di sektor pertanian. Dekomposisi varian untuk PMA pertanian disumbangkan oleh PMA pertanian dan PDB pertanian dengan nilai tertinggi, kemudian ekspor dan impor di sektor pertanian.

One of the main targets of agricultural development associated with economic globalization and the implementation of trade liberalization policies in the agricultural sector is to accelerate economic growth in the agricultural sector through export and international trade particularly with the increased inflow of foreign capital, including FDI. This study aimed to: (i) analyze the effect of export, import and FDI in agricultural sector on economic growth in the agricultural sector and likewise the effect of economic growth on export, import and FDI in the agricultural sector and analyzes the effect of shocks on export, import and FDI on economic growth in agricultural sector and the effect of GDP shocks on exports, imports and FDI in the agricultural sector. The method used in this study is Vector Autoregression (VAR) with quarterly data started in 1995 until 2011.
The results showed that there is a two-way positive and significant correlation between agricultural export and agricultural GDP. While the relationship of agricultural import to agricultural GDP is only one way that is negative and significant, but not the other way around. While there is no relationship between the agricultural GDP and agricultural FDI. Impulse Response Function (IRF) analysis showed that the response of agricultural GDP due to agricultural export shock is the most. The opposite also applies to agricultural GDP shock responded by a larger agriculture export than agriculture import. The results of variance decomposition also supports the results of IRF. It is showed that the largest agricultural GDP variance decomposition given by export followed FDI and agricultural import. Variance decomposition of agricultural exports shows the greatest value given by export, GDP, FDI and import in the agricultural sector. The import of agriculture and agricultural FDI influences on more changes in agricultural import than export and GDP in the agricultural sector. Decomposition of variance for agricultural FDI is contributed by agricultural GDP with the highest value, then export and import in the agricultural sector.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Aisyah Ramadhina
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki keberadaan hubungan kausalitas baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang antara kompetisi perbankan, stabilitas perbankan, dan pertumbuhan ekonomi pada 17 negara di Asia yang dibagi menjadi empat wilayah (Asia Barat, Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur) periode 2007-2017 dengan menggunakan data tahunan World Development Indicators yang dirilis Bank Dunia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dalam rangka menyusun indeks Kompetisi Perbankan (BCO) dan indeks Stabilitas Perbankan (BST) yang mana masing-masing kedua indeks tersebut terdiri atas lima variabel. Hubungan kausalitas ditentukan berdasarkan metode kausalitas panel Granger yang mengacu pada model Panel Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kausalitas dalam jangka pendek dan jangka panjang antara kompetisi perbankan, stabilitas perbankan, dan pertumbuhan ekonomi meskipun hubungan kausalitas ini memiliki hasil yang bervariasi berdasarkan wilayahnya.

ABSTRACT
This study aims to investigate the existence of short-term and long-term causality relationships between banking competition, banking stability, and economic growth in 17 countries in Asia which are divided into four regions (West Asia, South Asia, Southeast Asia, and East Asia) for period 2007-2017 using the annual data of World Development Indicators released by the World Bank. In this study, researcher used Principal Component Analysis (PCA) in order to construct the Banking Competition index (BCO) and the Banking Stability index (BST), where each of the two indices consisted of five variables. Causality relationships are determined based on the Granger panel causality method which refers to the Panel Vector Error Correction Model (VECM) model. The results showed that there were short-term and long-term causality relationships between banking competition, banking stability, and economic growth even though this causality relationship had results that varied based on the region."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eduardus Kareshna Budi
"Studi ini mengkaji dampak penggunaan layanan keuangan digital terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Studi ini hanya berfokus pada layanan perbankan digital yang merupakan penggunaan mobile money dan adopsi pembayaran digital di tingkat rumah tangga. Ini menggunakan kumpulan data Survei Rumah Tangga Ekonomi Digital (DEHS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) dari 2020 untuk mendukung analisis. Tesis ini menemukan dampak positif penggunaan layanan perbankan digital terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi. Penggunaan layanan perbankan digital meningkatkan aktivitas menggunakan rekening bank. Karena pengguna perbankan digital digunakan sebagai variabel independen utama, beberapa faktor yang mendukung penggunaan layanan perbankan digital dianggap sebagai variabel kontrol. Kepemilikan rekening bank, platform digital, akses internet, frekuensi transaksi, klasifikasi perkotaan atau pedesaan, dan lain-lain, merupakan faktor-faktor yang mendukung penggunaan layanan perbankan digital. Namun, analisis terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan melalui inklusi keuangan. Di sini, kami menggunakan data total aktivitas menggunakan rekening bank di tingkat rumah tangga untuk mengukur inklusi keuangan, yang meliputi peran mobile money dan adopsi pembayaran digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan bantuan layanan perbankan digital, aktivitas penggunaan rekening bank meningkat di tingkat rumah tangga yang berujung pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto di provinsi pada tahun 2020. Studi ini tampaknya menunjukkan bahwa penggunaan layanan perbankan digital dapat memberikan positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

This study examines the impact of digital financial services usage on economic growth in Indonesia. The study focuses only on digital banking services which are the use of mobile money and digital payment adoption on household level. It utilizes Digital Economy Household Survey (DEHS) data set and Statistic Indonesia from 2020 to support the analysis. The thesis finds positive effects of the use of digital banking services to the increase of economic growth. The use of digital banking services increases the activities using bank account. As digital banking users are used as the main independent variable, several factors that support the use of digital banking services were considered as the control variables. Bank account ownership, digital platform, access to internet, frequency of transaction, urban or rural classification, and others, are the factors that support the use of digital banking services. However, the analysis on economic growth can be done through financial inclusion. Here, we use the data of the total activity using bank account on household level to measure the financial inclusion, which includes the role of mobile money and digital payment adoption. The results show that with the help of digital banking services, the activities using bank account is increase on household level which lead to the increase on gross regional domestic product in provinces 2020. This study seems to indicate that the use of digital banking services could give a positive effect to economic growth in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lestari Agustin
"Tesis ini membahas pengaruh pertumbuhan dana pensiun dengan perkembangan sektor keuangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil pengolahan data dengan Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan bahwa pertumbuhan dana pensiun memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan sektor keuangan yang diwakili oleh variabel dana pihak ketiga perbankan dan kapitalisasi pasar modal. Hal ini menunjukkan bahwa dana pensiun berkontribusi terhadap peningkatan kedalaman sektor keuangan melalui perbankan, dan juga menstimulasi perkembangan pasar modal di Indonesia. Sementara itu, pengaruh pertumbuhan dana pensiun terhadap pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung melalui sektor keuangan melalui model yang digunakan menunjukkan hasil yang positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan pertumbuhan aset dana pensiun perlu ditingkatkan agar perannya dalam sektor keuangan dan pertumbuhan ekonomi semakin nyata. Disarankan agar peningkatan kontribusi dana pensiun tersebut dilakukan melalui peningkatan akumulasi aset dana pensiun dengan perluasan kepesertaan dan peningkatan kemampuan pengelola dana pensiun.

This thesis discusses the influence of pension fund growth to financial sector development and economic growth in Indonesia. The results of regression analysis with the ordinary least squares (OLS) showed that the growth of the pension fund investment has a positive and significant impact on financial sector development which represented growth of bank third party fund and capital market capitalization variables. Furthermore, the effect of pension fund investment growth indirectly related to economic growth through the bank third party fund and capital market capitalization variables. The results shows that during the observation period, pension fund growth has a positive and significant effect to financial sector and economic growth. The growth of pension fund assets need to be increased so that its role in the financial sector and economic growth because increasingly evident. It is suggested that the increase in pension contributions are made through an increased accumulation of pension fund assets with membership expansion and improvement of pension fund management capabilities."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>