Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60486 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jihan Maulina
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika perilaku bank di Indonesia dan menganalisanya dalam konteks peningkatan modal yang disebabkan oleh implementasi Basel III. Dengan melihat data bank-bank umum konvensional pada periode 2003-2012, perilaku bank dalam menentukan modal, suku bunga kredit, dan kredit bisa dilihat secara simultan. Hasil estimasi dengan metode System GMM menunjukkan bahwa suku bunga kredit di Indonesia akan meningkat sebesar 1,01 basis point dan pertumbuhan kredit akan menurun sebesar 0.00021549 dalam jangka panjang, jika modal meningkat sebesar 1 percentage point akibat Basel III.

ABSTRAK
This study is intended to look at the dynamics of bank behavior in Indonesia and analyze it in the context of capital increase caused by the implementation of Basel III. By looking at the data of commercial banks in the period 2003 2012, bank behavior in choosing capital, lending rates, and credit can be seen simultaneously. The estimation result using GMM System method shows that the lending rates in Indonesia will increase by 1.01 basis points and loan growth will decrease by 0.00021549 in the long term, if the capital increase by 1 percentage point due to Basel III.
"
2017
S69008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Wati
"Pertumbuhan kredit antara 1990-1997 mencapai lebih dari 130 persen. Sesungguhnya pertumbuhan kredit ini tidak menimbulkan masaiah jika dalam proses pemberiannya sudah dilakukan dengan memperhitungkan risiko yang terkandung. Untuk itu sate titik kritis yang hares dibenahi dalam perbankan di Indonesia adalah dimasukannya perhitungan risiko secara formal ke dalam proses pemutusan kredit. ldealnya akan terdapat suatu standar yang dapat dipakai untuk mengukur risiko. Di lain pihak, dengan adanya standar pengukuran dan manajemen risiko yang bake maka bank akan dituntut untuk meningkatkan profesionalisme.
Penerapan manajemen risiko menjanjikan beberapa kegunaan yang diantaranya bersifat strategis bagi kelangsungan bisnis suatu bank. Sesungguhnya penerapan manajemen risiko perbankan yang sistematis dan terintegrasi sudah mcrupakan keharusan bagi manajemen bank. Namun, manajemen bank tetap memiliki kebebasan untuk menetapkan cakupan dan skala penerapan manajemen risiko sesuai dengan kebutuhan masing-masing bank.
Bulan Mei lalu Bank Indonesia mengeluarkan peraturan nomor 5/8/PB112003 tentang "Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum'' yang akan berlaku mulai I Januari 2004. Tujuan dikeluarkannya pcraturan ini adalah agar Bank umum di Indonesia menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Risiko yang sejalan dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Bank for International Settlement (BIS) atau yang dikenal dengan kesepakatan Basel II. Apa itu Basel lI? Basel II adalah peraturan standar perbankan internasional yang disepakati di Basel, Swiss dibawah naungan BIS. Basel II yang saat ini dijadikan acuan adalah yang dikeluarkan pada bulan november 2005 sebagai ,hasil dari pembahasan akhii- dari Komite Basel dengan beberapa bank central dunia.
Dengan melihat kondisi penerapan manajemen risiko pada Bank "X" saat ini, yang menjadi pertanyaan adalah apakah Bank "X" slap mengikuti kerangka kcrja yang ditetapkan Bank Indonesia untuk mengarah kepada Basel 11 compliance? Hai ini tidak lah rnudah mengingat manajemen risiko dapat dikatakan sebagai hat baru bagi perbankan Indonesia karena baru saja diluncurkan awal tahun 2003 melalui penetapan Peraturan Bank Indonesia No. 5181PBI12003, tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum. Untuk dapat benar-benar menerapkan manajemen risiko seutuhnya, bank hares lebih dahulu merasakan manfaat-manfaat yang dapat diraih dengan diterapkannya manajemen risiko yang sesuai dengan Basel II. Sedangkan unsur siap atau tidak nya suatu bank dinilai dari beberapa aspek, antara lain: komitmen dari tim manajemen, sumber daya yang kompeten, dukungan tehnologi inf'ormasi, struktur organisasi yang mendukung, keberadaan data historis yang memungkinkan bank untuk dapat menghitung komponen-komponen risiko.
Dengan melihat kepada aktifitas yang dilakukan Bank "X" terkait dengan persiapan penerapan manajemen risiko yang mengacu kepada Basel II, dapat dikatakan bahwa Bank "X" telah memiliki persiapan yang baik. Bank Indonesia menargetkan untuk mulai menerapkan Standardized Approach pada tahun 2008, sedangkan Bank "X" menyatakan siap untuk menerapkan Standardized Approach mulai quarter ketiga tahun 2007. Bahkan saat ini persiapan untuk menerapkan Internal Risk Based Approach telah mulai dilakukan oleh Bank "X", yaitu dengan mulai melakukan perhitungan atas komponen-komponen risiko untuk tiap asstt class-nya. Diharapkan perhitungan komponen-komponen risiko tersebut akan dapat diselesaikan di awal tahun 2008. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Bank "X" adalah bank BUMN yang terdepan dalam kesiapan pencrapan manajemen risiko yang mengacu kcpada Basel 11. Tanpa komitmcn yang tinggi dari tim manajemen dalam hal penyediaan sumber daya yang kompcten dan prasarana pendukung, maka mustahil hal tersebut dapat terwujud.

In 1990 to 1997 the credit has grown significantly by 130%. This growth should not be a problem if the approval process has taken into account all risk factors. One critical issue needs to be improved in Indonesia banking environment is to formally take into account the risk factors in credit approval process. Ideally there should be a standard to measure the risks. On the other side, with the implementation of standard measurement and risk management, bank is required to increase its professionalism in banking practices.
Risk management implementation assures several strategic benefits to the business continuity of the banks. Systematic and integrated implementation of risk management is required to the bank management, But, the bank management still has flexibility in determining their risk management implementation scope that fits with their business size/complexity.
On May 2003, Bank Indonesia issued regulation no 5181PB112003 regarding "Implementation of risk management for banks". This regulation was effective on January 1st, 2004. The objective of this regulation is to require banks to implement risk management based on guidelines issued by Bank for International Settlement (BIS) or Basel Committee. What is Basel II? Basel 11 is international banking standard regulation agreed in Basel, Switzerland. Basel 11 that is currently used is issued in November 2005 as the result of final discussion of Basel Committee with several central banks.
If we observe current risk management implementation in Bank "X", the question raised is whether or not Bank "X" is ready in applying the framework set up by Bank Indonesia to be complied with Basel II? This is not an easy task as risk management is considered new subject in Indonesia banking environment, Risk management was just being introduced early 2003 by the issuance of Bank Indonesia Regulation No. 5181PB1/2003 regarding risk management implementation in banks. To ensure risk management implementation is Basel ll compliance, banks should really understand the benefit that could be obtained by fully implementing risk management Base! Il compliance. As for the readiness of' implementation, the following factors should be reviewed: management team commitment, human resources competency, IT infrastructure, supportive organization structure, and the availability of historical data to calculate the risk components.
Post of reviewing the activities done by Bank "X" in doing the preparation of implementing risk management Basel 11 compliance, we can conclude that Bank "X" has good preparation. Bank Indonesia has announced that the implementation of Standardized Approach will be in 2008, Meanwhile, Bank "X" has stated that they are ready to implement Standardized Approach by the third quarter of 2007. Even the preparation in implementing Internal Risk Based Approach has been started by doing the calculation of risk components for each of the asset classes. Bank "X" targeted to finish those calculations by early 2008. Hence, we can conclude that Bank "X" is the only BMMN bank that leads in the readiness of implementation of risk management Basel II compliance. Without the commitment from management team in providing competent resources and supporting infrastructure, there is no way to achieve the objective."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Kartika Sari
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penerapan Basel II pada Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ
(BTMU) Jakarta sebagai salah satu bank konvensional sekaligus kantor cabang
bank asing yang beroperasi di Indonesia dan secara otomatis terikat dengan
regulasi Bank Indonesia (BI) untuk menerapkan Basel II mulai tahun 2010. Dalam
tesis ini dibahas mengenai jenis-jenis risiko yang perlu diperhitungkan dalam
memenuhi kecukupan modal yang dipersyaratkan oleh BI, metode perhitungan
yang digunakan serta perbandingan laporan keuangan sebelum dan sesudah
penerapan Basel II pada BTMU Jakarta. Selain itu dalam tesis ini juga dibahas
mengenai proses penilaian BI mengenai tingkat kesehatan bank sebagai salah satu
bentuk kontrol terhadap implementasi manajemen risiko dan good corporate
governance sesuai persyaratan BI.

ABSTRACT
This thesis explains about the implementation of Basel II at Bank of Tokyo–
Mitsubishi UFJ (BTMU) Jakarta as one of the conventional banks, as well as a
branch of foreign bank operating in Indonesia, and as such is bounded by Bank
Indonesia (BI)’s regulation to implement Basel II starting from 2010. This thesis
focuses on the types of risks that must be considered in order to fulfill the
minimum capital requirement from BI, calculation methods and the comparison of
BTMU Jakarta’s financial statements before and after the Basel II
implementation. Besides that, this thesis also explains about BI’s review process
related to bank’s health rating as a form of control due to the implementation of
risk management and good corporate governance as required by BI."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34704
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Kartika Sari
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penerapan Basel II pada Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ
(BTMU) Jakarta sebagai salah satu bank konvensional sekaligus kantor cabang
bank asing yang beroperasi di Indonesia dan secara otomatis terikat dengan
regulasi Bank Indonesia (BI) untuk menerapkan Basel II mulai tahun 2010. Dalam
tesis ini dibahas mengenai jenis-jenis risiko yang perlu diperhitungkan dalam
memenuhi kecukupan modal yang dipersyaratkan oleh BI, metode perhitungan
yang digunakan serta perbandingan laporan keuangan sebelum dan sesudah
penerapan Basel II pada BTMU Jakarta. Selain itu dalam tesis ini juga dibahas
mengenai proses penilaian BI mengenai tingkat kesehatan bank sebagai salah satu
bentuk kontrol terhadap implementasi manajemen risiko dan good corporate
governance sesuai persyaratan BI.

ABSTRACT
This thesis explains about the implementation of Basel II at Bank of Tokyo–
Mitsubishi UFJ (BTMU) Jakarta as one of the conventional banks, as well as a
branch of foreign bank operating in Indonesia, and as such is bounded by Bank
Indonesia (BI)’s regulation to implement Basel II starting from 2010. This thesis
focuses on the types of risks that must be considered in order to fulfill the
minimum capital requirement from BI, calculation methods and the comparison of
BTMU Jakarta’s financial statements before and after the Basel II
implementation. Besides that, this thesis also explains about BI’s review process
related to bank’s health rating as a form of control due to the implementation of
risk management and good corporate governance as required by BI."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34704
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azimul Irsyadi
"Korelasi antara tingkat kematangan manajemen proyek dengan kinerja proyek telah ditunjukkan dalam berbagai jurnal dan riset yang membuktikan bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat kematangan dengan hasil kinerja proyek.
Di dalam penelitian ini, penulis ingin menganalisa praktik manajemen proyek Bank ABC yang ditunjukkan di dalam proyek Validasi Basel II dan ERM menggunakan Project Management Maturity Model dalam rangka tidak hanya mengukur tingkat kematangan praktik manajemen proyek di dalam perusahaan tapi juga memberikan rekomendasi mengenai bagaimana praktik manajemen proyek di dalam perusahaan dapat ditingkatkan. Sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah personil dari tim manajemen proyek Validasi Basel II dan ERM.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa area di dalam praktik manajemen proyek yang dilakukan oleh Bank ABC yang perlu ditingkatkan. Sehingga, beberapa rekomendasi juga dikembangkan di penelitian ini terkait dengan temuan-temuan tersebut.

The correlation between project management maturity and project performance has been evidenced in various research and journal, indicated that there is a positive correlation between maturity level and project performance.
In this research the author wants to analyze the project management implementation during the Basel II and ERM project implementation project at Bank ABC using Project Management Maturity Model in order not only to measure the maturity of project management but also give the insight and recommendation to improve the project management practice within the company. The samples used in this research are the project management team of the Basel II and ERM Validation project.
The results of this research show several rooms for improvement that the Bank ABC need to consider in order to improved its project management practice. Therefore several recommendations also developed in this research in accordance with the findings discovered.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Setyo Wibowo
"Perkembangan industri perbankan yang begitu pesat menimbulkan implikasi risiko yang kompleks pada kegiatan usaha bank. Kecenderungan tersebut menempatkan fungsi dan peranan manajemen risiko, khususnya risiko kredit, pada posisi yang strategis dan amat penting, sehingga keberadaan manajemen risiko pada organisasi perbankan merupakan keharusan yang tidak dapat dihindari. Fungsi dan peranan manajemen risiko di bank menjadi semakin penting dengan adanya berbagai kejadian yang dapat mengakibatkan kerugian. Oleh karena itu, Bank Indonesia selaku pengawas perbankan, ingin menerapkan standar perbankan internasional, yaitu Basel II, kepada setiap perbankan yang ada di Indonesia dengan tujuan Meningkatkan stabilitas dan kesehatan sistem perbankan melalui ketersediaan dan kecukupan permodalan perbankan. Salah satu indikator utama yang digunakan secara internasional untuk mengukur kondisi suatu bank, khususnya kemampuan bank mengcover risiko yang dihadapi, adalah besarnya rasio kecukupan modal (CAR). Rasio CAR yang merupakan hasil pembagian modal atas aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) secara tegas menunjukkan bahwa semakin besar risiko yang dihadapi suatu bank, semakin besar pula modal yang harus disediakan. Disamping itu dengan memperhitungkan komponen inherent risk dan kontrol kebijakan manajemen yang dibuat, akan diketahui profil risiko yang dimiliki oleh bank tersebut.

Rapidly growing banking industry implicates the complicated risks for overall bank activity. The tendency places risk management's function and role, especially for credit risk, in strategic and significant position. So the existence of risk management in banking organization is the necessity that can not be avoided. Management's function and role in banking become very important because there are some things that implicate losing. Therefore, central bank of Indonesia, as a supervisory review process, want to apply international banking standard, Basel II, to all banking in Indonesia in order to improve banking system's wealth and stability through capital adequacy ratio. One of main indicator that is admitted internationally to measure the condition of bank, especially the capability of bank to cover risk, is amount of capital adequacy ratio (CAR). The CAR ratio, as a result of capital shared to risk weighted asset (ATMR), explicitly shows that the higher risks the banks meet, the more capital they need. Besides, by calculating risk inherent component and management control made, risk profile of the bank could be identified."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamunan
"Pengelolaan risiko dan kecukupan modal merupakan salah satu aktifitas manajemen risiko yang dilakukan oleh bank pada masa kini. Bank harus menyediakan modal yang cukup untuk menghadapi risiko dalam menjalankan usahanya. Pada karya akhir ini akan diperlihatkan bahwa metode pendekatan Basel II akan menghasilkan rasio kebutuhan modal yang berbeda dibandingkan rasio ketentuan Bank Indonesia. Dengan menggunakan metode Standardised Approach Basel II maka rasio kecukupan modal PT. Bank ABC Tbk akan lebih kecil.

To manage of risks and minimum capital is one of risk management activities in this era by banks. Banks have to have minimum capital to facing risks in their business. In this thesis was described Basel II approach method will result different minimum capital rasio from Bank Indonesia regulation. By applying standardised approach method of Basel II, the minimum capital rasio PT. Bank ABC Tbk will be lower."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25590
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Endrianto
"Tesis ini membahas pengaruh penerapan Basel dan Good Corporate Governance terhadap Manajemen Risiko pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis, dengan melakukan survei menggunakan kuesioner dan wawancara untuk mengumpulkan data dan informasi dari responden. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Basel dan Good Corporate Governance mempengaruhi Manajemen Risiko dan memiliki hubungan yang positif secara simultan.

The focus of this study is Basel and Good Corporate Governance, and how they affect Risk Management in PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. This is an analytical descriptive research, by survey method using questionnaires to collect prime data and information from respondents. The result of hypothesis test shows that Basel and Good Corporate Governance positively and significantly related to implementation of Risk Management."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27743
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Namirah Maulida Noviar
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispengaruh kebijakan Basel III terhadap pengambilan risiko bank dan hubungannya dengan struktur kepemilikan bank terkonsentrasi di negara kawasan Asia Pasifik periode 2006-2015 dengan menggunakan metode analisis fixed effect model GLS. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Net Stable Funding Ratio NSFR , sebagai salah satu regulasi dalam Basel III, memiliki pengaruh yang negatif terhadap pengambilan risiko bank, yang menggunakan z-score sebagai indikatornya. Ditemukan juga bahwa, bank yang memiliki struktur kepemilikan yang terkonsentrasi memiliki hubungan negatif dengan pengambilan risiko bank.

ABSTRACT
This study aims to analyze the effects of Basel III regulations on bank risk taking and its relationship with ownership structure of Asia Pacifics banking industry on the period of 2006 ndash 2015, using Fixed Effect Model GLS. The results of this study found Net Stable Funding Ratio NSFR , as one of Basel III rsquo s regulation, implementation has negative effect on bank risk taking, with z score as its indicator. This study also found that bank with concentrated ownership structure have negative relationship with bank risk taking."
2017
S69476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidharta Akmam
"ABSTRAK
Nama : Sidharta AkmamProgram Studi : Hubungan InternasionalJudul : Ketentuan Basel dan Krisis KeuanganPembimbing : Makmur Keliat PhD Tesis ini bertujuan menganalisis hubungan antara ketentuan Basel Basel Accord yang mengatur permodalan perbankan dengan krisis keuangan yang terjadi pada periode setelah tahun 1990, khususnya krisis keuangan di Asia tahun 1997-1998 dan krisis di Amerika Serikat dan Eropa tahun 2008-2009. Studi ini menggunakan teori rezim untuk menganalisis tingkat kepatuhan aktor terhadap ketentuan Basel sebagai suatu rezim di bidang keuangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melalui studi pustaka sebagai sumber data primer. Sebagai sumber data sekunder studi ini menggunakan hasil wawancara dengan nara sumber dari industri perbankan. Studi ini menemukan bahwa krisis terjadi karena aktor melakukan cosmetic/mock compliance, akibat peraturan pemerintah yang mempermudah pencapaian target kecukupan modal sesuai ketentuan Basel. Kelemahan rezim Basel juga tidak lepas dari proses penyusunannya yang sarat dengan kepentingan para aktor, negara dan lembaga bukan negara.

ABSTRACT
Name Sidharta AkmamStudy Program International RelationTitle Ketentuan Basel dan Krisis KeuanganCounsellor Makmur Keliat Ph.D This thesis highlight the relationship between Basel Accord, an international capital adequacy regime for the banking industry, with the financial crisis after 1990, in particular the 1997 Asian financial crisis and the 2008 crisis in the US and Europe. This study applies the regime theory to analyze actors rsquo compliance with Basel Accord as a regime in the financial sector. This research uses qualitative method with library research as the main source and interviews as the second source. The study found that the crisis occurred due to the mock cosmetic compliance by the actors, encouraged by a lenient government regulation with the objective to achieve capital adequacy as prescribed by the Basel Accord. The weakness of Basel Accord as a regime started from it rsquo s inception, which characterized by conflicting interest among the actors, both state of non state organizations. Keywords banking crisis, financial crisis, Basel Accord, compliance, international regime"
2018
T50695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>