Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhea Rizky Amelia
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pertumbuhan kredit dan financing berlebih dari bank konvensional dan bank islam di Indonesia. Dengan menggunakan metode HP Filter dan penentuan threshold 1.75, terlihat keduanya mengalami fenomena kredit booms pada periode krisis, dan cenderung berperilaku prosiklikal. Lebih lanjut, untuk mengetahui penyebaran risiko, penelitian ini juga menguji interkoneksi antar lembaga keuangan di Indonesia dengan metode VAR. Secara empiris, hasil pengujian menunjukkan adanya bidirectional causality antara pasar modal dan pertumbuhan ekonomi, serta terdapat one way causality dari pertumbuhan ekonomi dan pasar modal terhadap bank Islam dan bank konvensional. Dari hasil estimasi, dapat disimpulkan bahwa equity financing dari bank Islam dan pasar modal belum optimal secara inheren berperan sebagai kontrol kredit yang berlebih di Indonesia.

This study aims to examine excess financing and credit growth from conventional and islamic banks in Indonesia. Using HP Filter method and 1.75 threshold determination, both variables experience credit boom during crisis and indicate a procyclicality behavior. Further, this research also attempts to find interconnection between financial institutions in Indonesia using VAR model. Empirical result shows a bidirectional causality between economic growth and capital market whilst one way causality is found from economic growth and capital market into Islamic and conventional banks. In conclusion, equity financing system adapted in Islamic banks and capital market have not inherently control the excess credit in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Silvia
"Equity-based financing berdasarkan risk-sharing yang merupakan instrumen utama pembeda bank syariah dengan bank konvensional telah diabaikan aplikasinya karena dominasi debt-based financing. Studi ini menginvestigasi pengaruh formal institution dan national culture terhadap proporsi equity-based financing lintas negara. Sampel yang digunakan adalah 60 bank syariah komersial dari 10 negara yang berada di kawasan Timur Tengah, Asia Selatan dan juga Asia Tenggara dari tahun 2011-2019. Dengan menggunakan regresi panel random effect Generalized Least Square dan Generalized Method of Moment sebagai robustness check, penelitian ini secara konsisten menemukan pengaruh positif dan signifikan formal institution terhadap proporsi equity-based financing. Temuan ini mengindikasikan bahwa kualitas formal institution yang baik memainkan peran penting dalam mendorong equity-based financing. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa national culture memiliki peran penting bahkan menjadi kunci determinan dari equity-based financing. Power distance memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan nilai budaya lainnya, mengindikasikan bahwa social trust sangat mempengaruhi keputusan bank syariah untuk menyalurkan pembiayaan jenis ini. Hubungan antara formal institution dan equity-based financing menjadi melemah pada negara dengan nilai budaya yang lebih individualistis (kurang kolektivis) dan lebih uncertainty avoidance. Penelitian ini menunjukkan perlunya peningkatan kualitas formal institution dan mempertimbangkan budaya ketika merumuskan kebijakan untuk meningkatkan pembiayaan equity-based financing yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Equity-based financing based on risk-sharing, which is the main instrument that differentiates Islamic banks from conventional banks, has been neglected in its application because of the dominance of debt-based financing. This study investigates the effects of formal institutions and national culture on equity-based financing across different countries. The sample is taken from 60 Islamic banks from 10 Middle East, South Asia, and Southeast Asia countries between 2011 and 2019. Using generalized least squares (GLS) regression and two-way system Generalized Method of Moment (GMM) as a robustness check, this study consistently finds a positive and significant effect of formal institutions on equity-based financing. This finding indicates that the good quality of formal institutions plays an important role in promoting equity-based financing. In addition, this study finds that culture is important and even a key determinant of equity-based financing. Power distance has a more powerful impact than other cultural values, indicating that social trust greatly influences Islamic bankers' decisions to channel this particular financing. The link between formal institutions and equity-based financing is weaker in countries with cultural values that are more individualistic (less collectivist) and more uncertainty-avoidant. These findings suggest the necessity of enhancing the quality of formal institutions and considering culture when formulating policies to increase financing in accordance with the principles of Islam."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatrunnada
"Pembiayaan berbasis ekuitas merupakan karaktertistik sistem kuangan Islam. Bank syariah merupakan lembaga intermediasi keuangan yang diharapkan dapat berkontribusi dalam mendukung pembiayaan berbasis ekuitas. Namun porsi pembiayaan berbasis ekuitas saat ini masih belum menjadi porsi pembiayaan yang utama pada perbankan syariah karena pembiayaan tersebut memiliki risiko yang besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi pengaruh kinerja keuangan terhadap pembiayaan ekuitas pada perbankan syariah di Indonesia. Dengan menggunakan panel data yang bersifat unbalance dari 22 laporan keuangan pada 22 Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun (2015-2019). Penelitian ini menemukan bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh negatif terhadap pembiayaan berbasis ekuitas, sedangkan tingkat bagi hasil berpengaruh positif terhadap pembiayaan berbasis ekuitas. Non- Performing Financing tidak terbukti berpengaruh terhadap pembiayaan berbasis ekuitas pada perbankan syariah. Sementara itu, pengaruh kinerja keuangan pada Bank Umum Syariah (BUS) terhadap pembiayaan berbasis ekuitas lebih kuat dibandingkan kinerja keuangan pada Unit Usaha Syariah (UUS).

Equity-based financing is a characteristic of the Islamic financial system. Islamic banks are financial intermediary institutionsthat expected to contribute in supporting equitybased financing. However, the curret portion of equity-based financing has not the main finacing protion in Islanic banking because this fiancning risky. The purpose of this study is to investigate the effect of financial performance on equity-based financing in Indonesian Islamic bankong, as well as to analyze the sifferences between Isalmic Commercial Banks (BUS) and Sharia Business Unit (UUS). This study using unbalance panel data from 22 financial report in 22 Islamic Commercia Banks (BUS) and Sharia Business Units (UUS) in Indonesia within 5 years (2015-2019). This study found that the Financing to Deposit Ratio (FDR) has a negative effect on equity-based financing, while level of profit-sharing has positive effect on equity-based financing. Non-Performing Financing (NPF) has no effect on equity-based financing in Indonesia Islamic banking. Then, the effect of BUS financial performance on equity-base financing is higher than UUS financial perfromance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Syahid Nurulloh
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan maksimum pembiayaan, lama waktu pemrosesan pembiayaan, dan syarat agunan pada lembaga keuangan mikro islam di Indonesia apabila credit officer didalamnya memiliki hubungan kekerabatan dengan nasabah. Dengan menggunakan uji Wilcoxon signed-rank test Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan positif dalam maksimum pembiayaan dan perbedaan negatif pada lama waktu pemrosesan pembiayaan apabila credit officer memiliki hubungan kekerabatan dengan nasabah. Namun tidak ditemukan adanya perbedaan syarat agunan apabila credit officer memiliki hubungan kekerabatan dengan nasabah.

This undergraduate thesis examines whether there is any difference in maximum financing allowance, duration of processing financing application, and the terms of collateral in Islamic microfinance institutions in Indonesia if the credit officer has a relationship with the customer. Using Wilcoxon signed rank test The result shows that there is a positive difference in the maximum financing allowance and the negative difference in the length of processing time if the credit officer has relationship with the customer. However, there is no difference in collateral requirement if the credit officer has a relationship with the customer.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ares Albirru Amsal
"Penelitian ini menganalisis mengenai kesesuain kartu pembiayaan syariah (KPS) berdasarkan fatwa dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Kartu ini lebih sering dikenal dengan kartu kredit syariah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan operasional dan akuntansi yang dilakukan dalam menjalankan produk kartu tersebut. Lalu dari sana akan ditelaah bagaimana kegiatan operasional maupun akuntansi KPS berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Inonesia no: 54/DSN-MUI/X/2006, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 107 Akuntansi Ijarah, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia 2003.
Dalam penelitian ini didapati bahwa penerapan KPS menggunakan tiga akad utama. Akad tersebut adalah qardh (pinjaman), ijarah (jasa) dan kafalah (jaminan). Penerapan KPS dari segi operasionalnya sudah memenuhi seluruh fatwa DSN MUI walaupun terdapat beberapa hal yang masih dipertanyaan oleh sebagian ahli fiqih. Untuk penerapan akuntansi, baik PSAK 57, PSAK 107 dan PAPSI 2003 masih terdapat hal yang harus disesuaikan dengan standar tersebut meski standar yang menjadi acuan KPS tidak mengatur seluruh pencatataan transaksinya.

This study analyzes the suitability Islamic credit card (ICC) based on fatwa and sharia financing accounting standards accepted in Indonesia. The purpose of this study was to determine the operational and accounting activities performed in carrying out these card products. Then from there it will be explored how the operations and accounting of ICC fatwa by the National Islamic Council Inonesia no: 54/DSN-MUI/X/2006, PSAK 107 Accounting for Ijarah, Statement of Financial Accounting Standards PSAK 59 Accounting for Islamic Banking and Banking Accounting Guidelines Indonesian sharia 2003 (PAPSI 2003).
In this study it was found that the application of ICC using three main contract. The contract is qardh ( loan ), ijara ( services ) and kafalah ( collateral ). Implementation of ICC in terms of operations already meet all the MUI fatwa DSN although there are some things that still doubt by some jurists. For the application of accounting, both PSAK 57, PSAK 107 and PAPSI 2003 there are things that must be adjusted to the standard despite the reference standard ICC does not govern all transactions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S53273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdurrahman Sadique
Kuala Lumpur : The Other press, 2012
332.1 MUH c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sandry Windiharto Putro
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pembiayaan syariah dengan perkembangan ekonomi di Indonesia. Data yang digunakan adalah data time series pembiayaan bank syariah, Produk Domestik Bruto (PDB), Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB), dan kegiatan ekspor-impor selama periode Maret 2003 hingga November 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pembiayaan perbankan syariah dengan PDB dan PMTB. Dalam jangka panjang PDB dan PMTB signifikan mempengaruhi pembiayaan perbankan syariah tetapi tidak sebaliknya, sedangkan dalam jangka pendek satu-satunya variabel yang signifikan mempengaruhi pembiayaan adalah PMTB.

This study aims to determine the relationship between Islamic finance with economic development in Indonesia. The data used are time series data Islamic bank financing, Gross Domestic Product (GDP), Gross Domestic Fixed Capital Formation (GFCF), and export-import activities during the period from March 2003 until November 2012. The method used is the Vector Error Correction Model (VECM). The results showed an association between Islamic banking financing to GDP and GFCF. In the long term GDP and GFCF significantly affect the financing of Islamic banking but not vice versa, while in the short term the only significant variable affecting the financing is GFCF."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrida Indah Ayu Lestari
"Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembiayaan bagi hasil akad mudharabah dan akad musyarakah terhadap Non-Performing Financing bank syariah di Indonesia. Studi ini menggunakan jenis panel data seimbang (balance panel data), dari 40 bank syariah di Indonesia, yaitu Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dengan jumlah observasi sebanyak 800 dalam periode per kuartal tahun 2016-2020. Dengan menggunakan pendekatan random effect model (REM), hasil dari studi ini menunjukkan bahwa akad mudharabah dan musyarakah memiliki pengaruh signifikan linear dan non-linear terhadap Non-Performing Financing. Pengaruh signifikan non-linear pada akad mudharabah membentuk huruf U, sedangkan pada akad musyarakah membentuk huruf U terbalik. Lebih lanjut, akad mudharabah memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan akad musyarakah ketika proporsi pembiayaan keduanya mengalami peningkatan pada titik optimum tertentu. SIZE dan ROA memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap Non-Performing Financing, inflasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Non-Performing Financing. FDR dan Exchange Rate memiliki pengaruh tidak signifikan positif dan GDP memiliki pengaruh tidak signifikan negatif terhadap Non-Performing Financing. Serta, BPRS memiliki kecenderungan lebih besar berpengaruh terhadap Non-Performing Financing dibandingkan BUS di Indonesia.

This study aimed to identify the effect of mudharabah and musyarakah contract revenue on Non-Performing Financing of Sharia Banks in Indonesia. This study used a balanced panel data type of 40 sharia banks in Indonesia, consisting of Sharia Commercial Bank (BUS) and Sharia Citizens Bank (BPRS) with a total of 800 observations in the period of 2016-2020. By applying a random effect model (REM) approach, the results of this study showed that mudharabah and musyarakah contracts had significant linear and non-linear influences on Non-Performing Financing. The significant non-linear influence on the mudharabah contract formed U shaped, while the musyarakah contract formed the inverted U shaped. Additionally, mudharabah contracts had greater risks than musyarakah contracts when the proportion of both financing increased at a certain optimal point. SIZE and ROA displayed a negative significant influence on Non-Performing Financing, as inflation also had a negative significant influence on Non-Performing Financing. FDR, Exchange Rate had a positive insignificant and GDP had a negative insignificant influence on Non-Performing Financing. Furthermore, BPRS was shown to have a tendency in influencing Non-Performing Financing compared to BUS in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veno Renardi Putra
"Dalam kegiatan operasionalnya bank selalu menghadapi risiko. Credit/financing risk merupakan salah satu risiko penting dalam kegiatan perbankan dimana pemberian kredit/pembiayaan merupakan kegiatan utama bank. Sektor Perbankan Global mengatasi tantangan dalam tahun-tahun terakhir ini. Dengan adanya tantangan ini bank juga mengalami pertumbuhan, selain itu bank syariah juga membuat pertumbuhan besar dalam satu tahun terakhir. Dengan pertumbuhan ini bank konvensional dan syariah harus dapat menghadapi credit/financing risk yang akan mereka hadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel spesifik bank dan faktor makroekonomi yang mempengaruhi credit/financing risk pada bank konvensional dan syariah di Indonesia dan Malaysia. Penelitian ini menggunakan data dari bank konvensional dan syariah di Indonesia dan Malaysia dari tahun 2010 hingga 2020 menggunakan metode One Step Difference Generalized Method of Moments (GMM). Hasil penelitian adalah variabel spesifik bank Efisiensi (BOPO) berpengaruh positif terhadap risiko kredit bank konvensional Indonesia. Untuk bank konvensional Malaysia ditemukan variabel spesisik bank Kapitalisasi (CAR) berpengaruh negatif terhadap risiko kredit dan faktor makroekonomi unemployment rate berpengaruh posisitf terhadap risiko kredit pada bank konvensional Malaysia. Untuk bank syariah indonesia ditemukan bahwa Profitabilitas (ROA) berpengaruh negatif pada risiko pembiayaan dan Inflasi berpengaruh positif terhadap risiko pembiayaan. Untuk bank syariah Malaysia penulis menemukan bahwa Profitabilitas (ROA) berpengaruh negatif terhadap risiko pembiayaan bank syariah Malaysia.

In its operational activities, banks always face risks. Credit/financing risk is one of the important risks in banking activities where offering credit/financing is the bank's main activity. The Global Banking Sector is tackling the challenges of recent years. With this challenge, banks are also experiencing growth, besides that Islamic bank have also made great growth in the past year. With this growth, conventional and Islamic banks must be able to face the credit/financing. This study aims to determine bank-specific variables and macroeconomic factors that affect credit/financing risk in conventional and Islamic banks in Indonesia and Malaysia. This study uses data from conventional and Islamic banks in Indonesia and Malaysia from 2010 to 2020 using One Step Difference Generalized Method of Moments (GMM) for the analysis. The result of this research is that the bank specific variable of Efficiency (BOPO) has a positive effect on the credit risk in Indonesian conventional banks. For Malaysia conventional banks, bank specific variable of Capitalization (CAR) had a negative effect on credit risk and macroeconomic factors of unemployment rate had a positive effect on credit risk in Malaysian conventional banks. For Indonesian Islamic banks, it was found that Profitability (ROA) had a negative effect on financing risk and Inflation had a positive effect on financing risk. For Malaysian Islamic banks, the authors find that Profitability (ROA) has a negative effect on the financing risk of Malaysian Islamic banks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wushi Adilla Arsyi
"[ABSTRAK
Nilai tukar yang fluktuatif dapat mendatangkan risiko kerugian bagi bank syariah dan pelaku bisnis Instrumen lindung nilai atas nilai tukar berdasarkan prinsip syariah untuk memitigasi risiko ini sangat dibutuhkan Fatwa terkait instrument inipun dikeluarkan oleh DSN MUI dengan Fatwa No 96 DSN MUI IV 2015 tentang Transaksi Lindung Nilai Syariah al Tahawwuth al islam Islamic Hedging atas Nilai Tukar Dengan adanya fatwa ini dapat dilakukan simulasi penerapan hedging dengan skema forward agreement pada produk pembiayaan USD di bank syariah guna mencari hasil yang didapat acuan premi dan tenor yang tepat serta rekomendasi kebijakan yang dapat diberikan kepada regulator Metode yang digunakan pada penelitian yaitu metode simulasi dan komparasi antara outstanding pembiayaan valas dengan kombinasi acuan premi dan tenor forward Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bank syariah akan mendapatkan keuntungan gain jika melakukan islamic forward agreement Namun penerapan transaksi islamic forward agreement dilakukan pada kondisi tertentu saja yaitu pada saat krisis dan pada saat nilai tukar berfluktuasi Acuan premi dan tenor yang direkomendasikan untuk meghitung rate forward pada transaksi islamic forward agreement berdasarkan pada hasil penelitian yaitu tingkat imbalan FASBIS dengan tenor 6 bulan dengan gain sebesar Rp 3 461 Triliun Jumlah ini merupakan potensi nominal gain terbesar jika dibandingkan dengan hasil simulasi lainnya Meskipun demikian penggunaan imbalan FASBIS tidak selalu direkomendasikan dan hanya digunakan secara temporary pada saat saat tertentu Namun jika dibandingkan dengan menggunakan acuan premi yang berbasis konvensional acuan premi tingkat imbalan FASBIS dapat menjadi option bagi bank syariah dan pelaku bisnis untuk menghitung rate forward pada transaksi islamic forward agreement.

ABSTRACT
The fluctuating exchange is so risky and can cause the loss to Islamic Banks and the businesses The hedging instrument on the exchange rate based on Islamic principles to manage this risk is needed Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN MUI has issued a fatwa related to it in fatwa No 96 DSN MUI IV 2015 about Islamic Hedging Transactions al Tahawwuth al Islam on exchange Given this fatwa hedging simulation with forward agreement scheme may be applied in USD financing product in Islamic Bank in order to obtain results the right reference premium and tenor as well as the policy recommendations that can be proposed to the regulator The research method used is simulation and comparison method between the outstanding of forex financing and premium and tenor of forward references The result of this study shows that Islamic banks will benefit if doing islamic forward agreement However the practice of Islamic forward agreement transactions is carried on certain conditions namely in times of crisis and when the exchange rate fluctuates The reference premium and tenor recommended for calculating this islamic forward agreement transactions based on the results of the research is the rate of return of FASBIS with a tenor of 6 months with a gain of 3 461 trillion rupiah This amount represents the highest potential nominal gain compared to other simulation results Nevertheless the use of FASBIS rewards are not always recommended and is only used temporarily in certain moments However when compared to conventional based reference premiums premium benchmark rate of FASBIS return may be an option for islamic banks and businesses to calculate the rate forward of islamic forward agreement transactions , The fluctuating exchange is so risky and can cause the loss to Islamic Banks and the businesses The hedging instrument on the exchange rate based on Islamic principles to manage this risk is needed Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN MUI has issued a fatwa related to it in fatwa No 96 DSN MUI IV 2015 about Islamic Hedging Transactions al Tahawwuth al Islam on exchange Given this fatwa hedging simulation with forward agreement scheme may be applied in USD financing product in Islamic Bank in order to obtain results the right reference premium and tenor as well as the policy recommendations that can be proposed to the regulator The research method used is simulation and comparison method between the outstanding of forex financing and premium and tenor of forward references The result of this study shows that Islamic banks will benefit if doing islamic forward agreement However the practice of Islamic forward agreement transactions is carried on certain conditions namely in times of crisis and when the exchange rate fluctuates The reference premium and tenor recommended for calculating this islamic forward agreement transactions based on the results of the research is the rate of return of FASBIS with a tenor of 6 months with a gain of 3 461 trillion rupiah This amount represents the highest potential nominal gain compared to other simulation results Nevertheless the use of FASBIS rewards are not always recommended and is only used temporarily in certain moments However when compared to conventional based reference premiums premium benchmark rate of FASBIS return may be an option for islamic banks and businesses to calculate the rate forward of islamic forward agreement transactions ]"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>