Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186583 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Qori Fitria Nur A.
"Lingkungan tempat lansia tinggal dapat mempengaruhi kemandirian lansia karena memiliki beberapa perbedaan suasana, aktivitas, interaksi sosial, dan aturan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran perbedaan tingkat kemandirian pada lansia yang tinggal di panti dan lansia yang tinggal bersama keluarga.
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan studi deskripsi. Sampel dalam penelitian ini adalah 218 lansia yang tinggal di panti dan tinggal bersama keluarga yang dipilih secara purposive sampling.
Hasil analisis menggambarkan proporsi lansia mandiri yang tinggal di panti lebih tinggi dibandingkan lansia yang tinggal bersama keluarga yaitu sebesar 86,2 . Disarankan bagi petugas kesehatan untuk menyediakan fasilitas yang mendukung lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

The environment in which the elderly live could affect the independence of the elderly because it has some differences in atmosphere, activity, social interaction, and regulation. This study aimed to identify the description of difference of independence level in elderly living in the retirement houses with elderly living with families.
This study used cross sectional design with description studies. The samples are 218 elderly living with family and elderly living in the retirement houses selected by purposive sampling.
The Result showed that the proportion of independent elderly living in the retirement houses is higher than the elderly living with families with the result of 86,2 . It is recommended for health workers to provide facilities that support the elderly in performing daily activities independently.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Mustika
"Gangguan kemandirian dalam melakukan AKS dan penurunan tingkat kualitas tidur merupakan masalah kesehatan lansia yang mempengaruhi kualitas hidup. Penulisan dengan desain analisis deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui hubungan AKS dengan kualitas tidur lansia.
Desain Penulisan menggunakan metode cross sectional dengan cara wawancara dan observasi menggunakan kuesioner Katz Index dan PSQI. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling.
Hasil Penulisan pada 102 lansia di PSTW Budi Mulia Wilayah Jakarta menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan lansia melakukan AKS dengan kualitas tidur, dengan p value ≤ 0,05 (OR 76,632; 95% CI 9,728-603,643).
Hasil Penulisan menunjukkan bahwa lansia yang mengalami keterbatasan dalam melakukan AKS 76 kali lebih berisiko mengalami masalah pada kualitas tidurnya. Perawat perlu memotivasi dan memfasilitasi lansia untuk dapat melakukan AKS secara mandiri.

Impairment to performing Activity of Daily Living (ADL) independently and decrease level of quality of sleep is a common problem in elderly health that affects to their quality of life. Research by design descriptive analysis aims to determining the relationship between activity daily of living with quality of sleep.
Research design with cross sectional method by interviews and observations using Katz Index and PSQI questionnaire. This research was carried out by simple random sampling.
The results of 102 elderly people in PSTW Budi Mulia Jakarta shown that there was a significant relation between independence of the elderly in doing ADL with quality of sleep, with p value ≤ 0,05 (OR 76,632; 95% CI 9,728-603,643).
Results showed that the elderly who have limitations in performing ADL 76 times more at risk of having problems in the quality of sleep. The nurse should be motivate and facilitate of the elderly to do independence activity of daily living.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S65467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiah Nainul Amani
"Demensia dan tingkat ketergantungan dalam melakukan aktivitas sehari-hari merupakan dua masalah pada lansia yang mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara demensia dengan tingkat kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari di STW Karya Bhakti RIA Pembangunan. Penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional pada 42 lansia di STW Cibubur Jakarta Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner( MMSE & KATZ Indeks) observasi dan wawancara. Hasil uji chi-square didapatkan nilai p = 0,041 (p vaue < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan yang bermakna antara demensia dengan tingkat kemandirian lansia di STW Karya Bhakti RIA Pembangunan Cibubur Jakarta Timur.

Dementia and the level of dependence in activity daily living in elderly were the common health problems that affect quality of life in elderly. The purpose of this study is to determine the relationship between dementia and the level of independence of activity daily living in elderly at STW Bhakti RIA Pembangunan Cibubur East Jakarta. This study used descriptive correlative with cross sectional approach on 42 elderly in STW Karya Bhakti Cibubur East Jakarta. Data collection was carried out by using a questionnaire, observation, and interview. Chi-square test obtained p value = 0,041 ( p value < 0,05) so that means there is a significant relationship between dementia and the level of independency of activity daily living in elderly at STW Karya Bhakti RIA Pembangunan Cibubur East Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummi Malikal Balqis
"ABSTRAK
Penurunan fungsi kognitif dan gangguan kemandirian dalam melakukan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (AKS) merupakan masalah kesehatan pada lansia yang mempengaruhi kualitas hidup dari lansia. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian lansia dalam melakukan AKS. Penelitian dilakukan melalui simple random sampling menggunakan metode cross secsional dengan cara wawancara dan observasi menggunakan kuesioner MMSE dan KATZ Index. Hasil penelitian pada 93 lansia di PSTW Budi Mulia 02 dan 04 DKI Jakarta menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian lansia dalam melakukan AKS, dengan pvalue 0,000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia yang mengalami penurunan fungsi kognitif 29 kali lebih besar mengalami masalah dalam kemandirian melakukan AKS dibandingkan lansia yang memiliki fungsi kognitif normal (OR 29,250;95%CI 6,363-135,303). Saran dari penelitian ini yaitu perlu dilakukan tindakan lebih lanjut untuk mengatasi masalah penurunan fungsi kognitif dan gangguan dalam melakukan AKS secara mandiri pada lansia.

ABSTRACT
Cognitive decline and impairment to performing Activity of Daily Living (ADL) independently is a common problem in elderly health that affects to their quality of life. The purpose of this research was to determining the relationship between cognitive function with the level of elderly independence of activity daily of living. This research was carried out by simple random sampling with cross sectional method by interviews and observations using MMSE and KATZ Index questionnaire. The results of 93 elderly people in PSTW Budi Mulia Jakarta 02 and 04 that be participants in this research shown that there was a significant relationship between cognitive function with a level of independence of the elderly in doing ADL, with p value of 0.000. Results showed that the elderly who experience cognitive decline 29 times more likely to have problems in doing AKS indepedently compared to elderly who had normal cognitive function (OR 29,250; 95% CI 6.363 to 135.303). The suggestions of this research is necessary to prevent cognitive decline and impairment to do activity of daily living independently in elderly."
2014
S56116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Ediawati
"ABSTRAK
Resiko jatuh meningkat seiring dengan bertambahnnya usia lansia dan tingkat
kemandirian dalam Activity of Daily Living (ADL). Penelitian deskriptif sedehana
ini dilakukan terhadap 143 responden untuk mengetahui tingkat kemandirian
dalam ADL dan resiko jatuh pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi
Mulia 01 dan 03 Jakarta Timur dengan menggunakan tehnik simple random
sampling dan desain cross secsional. Hasil penelitian ini dengan CI 95%
diperoleh bahwa lansia di PSTW Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta memiliki tingkat
kemandirian yang tinggi (97,9%) dalam ADL pada Indeks Katz dan memiliki
resiko jatuh yang tinggi (44,1%) pada skala Morse Fall Scale. Saran dari
penelitian ini adalah perlu dilakukan tindakan-tindakan pencegahan jatuh dan
penggunaan alat bantu jalan yang tepat pada lansia di panti dengan tetap
mempertahankan fungsi kemandirian pada lansia.

ABSTRACT
The risk of falls is increasing in older people with ADL independence. This study
is simple descriptive in 143 respondents to know the level of independence in
activity of daily living (ADL) and the risk of falls in the elderly at Panti Sosial
Tresna Wredha Budi Mulia 01 dan 03 East Jakarta by used simple random
sampling and cross secsional design. The results showed that elderly at Panti
Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 01 and 03 East Jakarta have the high level of
ADL independence (97,9% ) in Katz Index and the high risk of falls (44,1%) in
Morse Fall Scale. The suggestions of this study is necessary to prevent falls in the
elderly by using right ambulatory aid in institution by maintaining the ADL
independence in elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43833
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Judyca Sarinah
"Masalah kemandirian dapat mempengaruhi munculnya masalah harga diri pada lansia. Hal itu disebabkan karena adanya etiologi intrinsik seperti kondisi fisik, kognitif, dan jiwa serta persepsi negatif lansia dan etiologi ekstrinsik seperti suasana tinggal di panti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik responden usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan kondisi kesehatan, tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, tingkat harga diri, dan hubungan antara tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan tingkat harga diri lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan pada 75 responden dengan panduan instrumen Barthel Index dan Rosenberg Self-Esteem Scale dengan desain cross-sectional.
Hasil penelitian menunjukkan 76 tergolong mandiri, 56 memiliki harga diri tinggi, dan tidak ada hubungan antara tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan tingkat harga diri p value 0,051; CI 95 . Penelitian berikutnya disarankan untuk meneliti hubungan antara tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dasar dan aktivitas kehidupan sehari-hari instrumental dengan tingkat harga diri pada lansia di panti sosial yang berbeda.

The independence problem can affect self esteem problem in elderly. It is caused by intrinsic etiologies such as the physical, cognitive, and mental conditions and the negative perception of elderly and extrinsic etiology namely the situation about living in elderly institution. The purpose of this research is to identify the characteristics of participants age, gender, education level, and health condition, the independence level of doing activities daily of living, the self esteem level, and the correlation between the independence level of doing activities daily of living with the self esteem level of elderly in Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 South Jakarta. This research was done for 75 participants by using Barthel Index and Rosenberg Self Esteem Scale with cross sectional design.
The result shows 76 participants are independent, 56 participants have high self esteem, and there is not correlation between the independence level of doing activities daily of living with the self esteem level p value 0,051 CI 95 . The next research is recommended to identify the correlation between the independence level of doing basic and instrumental activities daily of living with the self esteem level in different social elderly institution.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Fadillah
"Depresi adalah masalah atau penyakit mental yang seringkali terjadi pada lansia namun tidak terdeteksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat depresi yang dialami lansia di Kelurahan Cisalak Pasar, Cimanggis, Jawa Barat. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan teknik consecutive sampling pada 100 responden. Instrument penelitian yang digunakan adalah Geriatric Depression Scale (GDS).
Hasil penilitian menunjukkan bahwa 77,0 % lansia yang mengalami depresi ringan, 4,0 % lansia mengalami depresi berat dan yang tidak mengalami depresi ada 19,0 %. Penelitian ini menyatakan bahwa lansia yang tinggal bersama keluarga pun rentan mengalami depresi. Hasil penelitian menyarankan agar pihak keluarga dan lingkungan meningkatkan dukungan terhadap lansia.

Depression is a problem or mental disorder that always happens in elderly however it can’t be detected. This study purposed to know elderly depression level in elderly at Kelurahan Cisalak Pasar, Cimanggis, Jawa Barat. This is a descriptive research designed using consecutive sampling technique in 100 elderly respondents living with family. Research instrument used Geriatrics Depression Scale (GDS).
The results showed that 77,0 % elderly with minor depression, 4,0% elderly with mayor depression, and 19,0 % elderly without depression. This research means that the elderly who live with family also have risk for getting depression. The results suggest that the family and environment should increase the supports for elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Gede Maheswari Suryatmaja
"Depresi pada lanjut usia atau late life depression sangat berpengaruh pada kualitas hidup lansia. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya depresi dan salah satunya adalah ketergantungan melakukan aktivitas sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kemandirian melakukan aktivitas dengan tingkat depresi pada lansia di Kelurahan Depok.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional dan bersifat deskriptif korelatif. Jumlah sampel penelitian adalah 101 lansia di Kelurahan Depok dengan teknik pemilihan proportional random sampling. Pengambilan data menggunakan instrument Geriatric Depression Scale dan KATZ index.
Hasil penelitian dengan uji chi square didapatkan hubungan antara kemandirian dengan tingkat depresi pada lansia yaitu p= 0,000 (<α= 0,05) dan OR= 6,628. Penelitan menunjukkan lansia mandiri tidak mengalami depresi sehingga hal ini perlu dipertahankan dan dijaga oleh tenaga kesehatan khususnya perawat.

Depression in the elderly or late life depression affects the quality of life of a person. Many factors influence the onset of depression and one of them is the dependence to perform daily activities. The aim of the study was to analyze the relationships between independence in undertaking activity of daily living with the level of depression in the elderly, Depok.
The research used descriptive-correlative approach with cross sectional method. A total samples of 101 elderly was involved, using proportional random sampling. Instruments for this research were Geriatric Depression Scale and KATZ index.
The results showed thats there is relationship between independence in activity of daily living and level of depression in the elderly p = 0.000 (<α = 0.05) and OR= 6,628. This research showed that independence elderly did not had depression, so it will need to be maintained and kept by the health workers particularly nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Fathidzkia Asmas
"Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang paling sering dialami lansia. Insomnia dahulu dipandang sebagai gejala depresi, namun para ahli baru-baru ini menduga bahwa insomnia dapat menjadi faktor risiko seseorang mengembangkan depresi. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi hubungan antara insomnia dengan depresi pada lansia di PSTW Budi Mulia 01 Jakarta. Metode penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 106, dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yaitu Insomnia Severity Index dan Geriatric Depression Scale.
Hasil penelitian menunjukkan 45,3% lansia di panti mengalami insomnia dan 41,5% mengalami depresi. Hasil uji chi square menyatakan terdapat hubungan bermakna antara insomnia dengan depresi pada lansia (p=0,000 < α=0,05). Perawat di panti hendaknya memperhatikan keluhan insomnia dan tanda-tanda depresi lansia. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengidentifikasi kemungkinan berkurangnya risiko depresi dengan mengatasi insomnia.

Insomnia is a sleep disorder that most often experienced by the elderly. Insomnia formerly seen as a symptom of depression, but experts recently suppose that insomnia can be a risk factor for a person developing depression. This study aims to identify the relationship between insomnia and depression among elderly people living in PSTW Budi Mulia 01 Jakarta. A cross sectional study was conducted on 106 elderly selected using purposive sampling. This study instruments were Insomnia Severity Index and Geriatric Depression Scale.
The result showed that 45,3% elderly people in nursing home experience insomnia, and 41,5% experience depression. Chi-Square test revealed that insomnia was significantly associated with depression (p=0,000 < α=0,05). Nurses in nursing home should pay attention to insomnia complaints and signs of depression in the elderly. Future studies are expected to identify the possibility of reducing the risk of depression with resolving insomnia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Entin Kartini
"Latihan fisik yang dilakukan secara aktif berdampak positif terhadap tingkat kemandirian dalam memenuhi ADL nya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara latihan fisik berdasarkan jenis, frekuensi, dan durasi tingkat kemandirian ADL. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 103 lansia riwayat penyakit jantung. Tingkat kemandirian lansia diukur menggunakan Indeks kemandirian Katz yang sudah dimodifikasi.. Hasil dari penelitian ini, lansia yang melakukan jenis latihan fisik dalam katagori cukup baik ( 69,9%). Tingkat kemandirian melakukan ADL dalam katagori mandiri (96,8%), dengan nilai OR 2.79, α 0,00 dan 95% CI : 1.14-1.57, artinya ada hubungan antara jenis latihan fisik dengan kemandirian melakukan ADL, untuk frekuensi latihan fisik dalam katagori sangat baik (65,1%). Tingkat kemandirian ADL dalam katagori mandiri (89,5%), dengan nilai OR 1,47, α 0,00 dan 95% CI : 1.12-1.93, artinya ada hubungan antara frekuensi latihan fisik dengan kemandirian melakukan ADL pada lansia yang mempunyai riwayat penyakit jantung. Hasil penelitian ini merekomendasikan bagi lansia yang mempunyai penyakit jantung untuk melakukan latihan fisik secara teratur sehingga membantu meningkatkan kemandirian ADL lansia.
Physical exercise is performed actively positive impact on the level of independence in fulfilling its ADL. This study aims to investigate the relationship between physical exercise based on the type, frequency, and duration of the level of independence of the ADL. This research is a descriptive cross sectional analytical approach with a sample of 103 elderly heart disease history. The level of independence of elderly Katz independence index is measured using a modified. The results of this study, elderly people who do this type of physical exercise in the category quite well (69.9%). Level of independence do ADL in the independent category (96.8%), with OR 2.79, α 0.00 and 95% CI: 1:14 to 1:57, meaning that there was a relationship between the type of physical exercise to perform ADL independence, to the frequency of physical exercise in the category very good (65.1%). ADL independence level in the category of independent (89.5%), with OR 1.47, α 0.00 and 95% CI: 1.12-1.93, which means that there is a relationship between the frequency of physical exercise to perform ADL independence in older people who have a history of disease heart. The results of this study recommend for the elderly who have heart disease to undertake regular physical exercise that helps increase the independence of elderly ADL."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65684
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>