Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84064 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farrah Intansari
"Pembangunan bendungan di badan sungai akan menyebabkan fluktuasi debit aliran sungai yang dapat mengubah masuknya nutrien ke muara dan akan memengaruhi konsentrasi klorofil-a. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan setelah berfungsinya Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang terhadap kondisi klorofil-a di perairan sekitar Muara Cimanuk. Citra Landsat 8 multi temporal sebelum dan sesudah berfungsinya Waduk Jatigede digunakan untuk mengidentifikasi besaran konsentrasi klorofil-a dengan algoritma yang dikembangkan oleh Wibowo et.al 1993 . Daerah studi penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu wilayah barat Muara Cimanuk, wilayah timur Muara Cimanuk, dan wilayah perairan antara dua Muara Cimanuk. Penelitian ini menggunakan Trend Surface Analysis untuk menjelaskan pola persebaran klorofil-a. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pola persebaran klorofil-a yang berbeda sebelum dan setelah berfungsinya Waduk Jatigede. Faktor debit aliran sungai memengaruhi luasan sebaran konsentrasi klorofil-a 0.5 - 1 mg/m3 yang cenderung berkurang di perairan yang dekat dengan daratan.

The damming of river would impact river flow discharges fluctuations which could change nutrients entry into estuatries then affects chlorophyll a Chl a concentration. The purpose of this study is to investigate the effect of Jatigede Dam in Sumedang District rsquo s establishment to the Chl a concentration in the water areas around mouth of Cimanuk River. In this study, we used multi temporal Landsat 8 before and after the functioning of the Jatigede Dam to identify Chl a concentration using algorithm by Wibowo et.al 1993 . This research area was divided into 3 sections, western Cimanuk Estuary region, eastern Cimanuk Estuary region, and the waters between the two estuary. This study used Trend Surface Analysis to explain the distribution of Chl a. The results indicate that there is a different pattern of Chl a before and after the functioning of the Jatigede Dam. The river flow discharge affects the distribution area of Chl a 0.5 1 mg m3 which tend to decrease in the water nearby to land."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosi Handayani Tri Hadi Sukarno
"Pembangunan bendungan di daerah hulu akan berakibat terhadap perubahan keluaran debit aliran dan sedimen yang berada di bagian hilirnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menyelidiki pengaruh berfungsinya bendungan jatigede di Kabupaten Sumedang terhadap kondisi padatan tersuspensi total PTT di perairan sekitar Muara Ci Manuk. Untuk mengidentifikasi PTT, maka digunakanlah algoritma Budhiman 2004 PTT = 8.1429 exp 23.704 band merah . Dalam penelitian ini citra yang digunakan yaitu citra Landsat 8 OLI/TIRS multi temporal selama waktu sebelum dan sesudah berfungsinya Bendungan Jatigede sekitar dari tahun 2014-2017 yang digunakan untuk mengidentifikasi besaran PTT. Selanjutnya dalam penelitian ini juga mendiskusikan variasi perubahan spasial dan temporal kaitannya dengan debit aliran dan faktor oseanografi berupa arus dan gelombang laut. Daerah studi dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian wilayah, yaitu Wilayah Muara Barat Ci Manuk, Wilayah perairan antara dua Muara Ci Manuk dan Muara Timur Ci Manuk. Analisis spasial yang digunakan dalam penelitian ini yaitu trend surface analysis. Pada saat sesudah berfungsinya Bendungan Jatigede yang sudah beroperasi kurang lebih 15 bulan luasan sebaran konsentrasi PTT >80mg/l cenderung berkurang dibagian perairan yang dekat dari pantai. Hasil yang didapat juga memperlihatkan bahwa debit aliran mempengaruhi secara signifikan persebaran perairan keruh di Muara Barat pada sebelum berfungsinya bendungan, sedangkan saat ini setelah berfungsinya bendungan tidak lagi baik di ketiga daerah penelitian.

Construction of dams in the upstream area will lead to changes in flow water and sediment output in the downstream area. The purpose of this paper is to investigate the influence of the functioning of the dam Jatigede in Sumedang District towards the condition of total suspended solids TSS in the waters sea areas around the mouth of the Ci Manuk River. To identify TSS, then the algorithm is used is the Budhiman 2004 TSS 8.1429 exp 23.704 band red. In this study, the imagery used is Landsat 8 OLI TIRS multi temporal during before and after the functioning of dam Jatigede from years 2014 to 2017. This study also discusses the changes in the spatial and temporal variations in relation to the flow rate and oceanographic factors. The research area is divided into three regions, The Western Region at Mouth Ci Manuk River, Water sea areas between two mouth of Ci Manuk River, and The Eastern Mouth of Ci Manuk River. The spatial analysis that used in this study is a trend surface analysis. After Jatigede operated which were already more than 15 months, the distributions and amounts of TSS concentration 80mg l tends to reduce, especially at section the waters areas that close to the coast. The results also show the significance affect of flow rate towards the TSS distribution in Western Region before the functioning of the dam, while after the functioning of the dam it is no longer affect the distribution of TSS in the three research areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Buditama
"Fitoplankton adalah tumbuhan mikroskopis yang berfungsi sebagai penghasil oksigen dan bahan organik, serta memiliki peran sebagai produsen utama dalam rantai makanan di suatu ekosistem perairan. Klorofil-a merupakan pigmen yang paling umum terdapat pada fitoplankton sehingga konsentrasi klorofil-a dapat digunakan sebagai representasi kelimpahan fitoplankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola sebaran klorofil-a secara temporal dan spasial di perairan laut Cirebon, Jawa Barat. Selanjutnya dalam penelitian ini juga membahas hubungan antara konsentrasi klorofil-a dengan kondisi oseanografis yaitu salinitas, Suhu Permukaan Laut SPL, Total Suspended Solid TSS, dan arus laut. Konsentrasi klorofil-a, salinitas, SPL, dan TSS diidentifikasi menggunakan data penginderaan jauh yaitu citra Landsat 8 OLI multitemporal berdasarkan bulan basah dan bulan kering pada tahun 2014-2015 yang sudah divalidasi. Arus laut diidentifikasi menggunakan data Ocean Surface Current Analysis Realtime OSCAR. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan statistik dengan pendekatan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara temporal konsentrasi klorofil-a cenderung lebih tinggi pada bulan basah dibandingkan pada bulan kering, sedangkan secara spasial konsentrasi klorofil-a lebih tinggi pada wilayah dekat garis pantai dibandingkan ke arah laut lepas. Persebaran klorofil-a memiliki hubungan kuat dengan salinitas dan TSS pada kedua musim, sedangkan SPL berhubungan kuat hanya pada bulan basah, serta arus laut tidak secara langsung mempengaruhi klorofil-a. Salinitas dan SPL yang tinggi menyebabkan konsentrasi klorofil-a semakin rendah, sedangkan TSS yang tinggi akan menyebabkan konsentrasi klorofil-a semakin tinggi.

Phytoplankton is a microscopic plant which has a function to produce oxygen and organic materials. It also used as primary producer in marine food chain. It has chlorophyll which is used as one of substances to make a food. The chlorophyll a is the most common type of chlorophyll which phytoplankton has. Therefore, chlorophyll a concentration can be used to represent the abudance of phytoplankton. The purpose of this research is to identifying the temporal and spatial distribution of chlorophyll a concentration in the sea waters area around Cirebon Region, West Java. Furthermore, this research discusses about the correlation between chlorophyll a with salinity, Sea Surface Temperature SST, Total Suspended Solid TSS, and sea current. This research analyzed the distribution temporally during years of 2014 2015 based on wet and dry month which determined by rainfall of the study area. Clorophyll a concentration, Salinity, SST, and TSS obtained from the Landsat 8 OLI data using the algorithm that can be used to estimate chlorophyll a concentration which has been validated. Sea current is obtained from Ocean Surface Current Analysis Realtime OSCAR data. This research used descriptive and statistics analysis with spatial approach. The results of the research show that temporally, chlorophyll a concentration have a tendency to be higher in wet months compared to dry months, while chlorophyll a is higher on areas near the coastline compared to open sea areas. The distribution of chlorophyll a concentration has high relationship with salinity and TSS distribution on both season, while SST just affected on wet month, and sea current is not affecting chlorophyll a directly. The higher value of Salinity and SST will make lower chlorophyll a, while the higher TSS value will make higher chlorophyll a."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Ayu
"Maraknya kegiatan destructive fishing yang terjadi pada wilayah perairan laut memberikan dampak kepada ekosistem terumbu karang dan kualitas air. Dalam mengukur kualitas air perairan laut dapat digunakan parameter klorofil-a dan dissolved oxygen. Salah satu wilayah perairan yang menjadi tempat sasaran kegiatan destructive fishing ialah wilayah perairan Pulau Samatellu Pedda, Sulawesi Selatan. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persebaran konsentrasi klorofil-a dan dissolved oxygen pada tahun 2014 dan 2021, serta menganalis pengaruh kegiatan destructive fishing terhadap persebaran konsentrasi klorofil-a dan dissolved oxygen di wilayah perairan Pulau Samatellu Pedda. Dalam mengidentifikasi perubahan konsentrasi klorofil-a dan dissolved oxygen secara spasial dan temporal, digunakan pengaplikasian algoritma pada Citra Landsat 8 OLI/TIRS. Dalam menjelaskan variasi akurasi dari konsentrasi klorofil-a dan dissolved oxygen, digunakan variabel habitat bentik, kedalaman perairan dan jarak dari garis pantai. Hasil penelitian ini menunjukan dari tahun 2014 hingga tahun 2021 terjadi peningkatan konsentrasi klorofil-a sebesar 4,14 Ha dan penurunan konsentrasi klorofil-a sebesar 0,18 Ha, serta peningkatan konsentrasi dissolved oxygen pada semua wilayah perairan. Selain itu, kegiatan destructive fishing berpengaruh terhadap penurunan konsentrasi klorofil-a yang ditunjukan dengan penurunan nilai pada rentang 0-0,15 mg/m3 dan 0,15-0,20 mg/m3 menjadi 0-0,15 mg/m3. Sedangkan, kegiatan destructive fishing tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap konsentrasi dissolved oxygen dikarenakan data penginderaan jauh dissolved oxygen pada penelitian ini bersifat homogen.

The rise of destructive fishing activities that occur in coastal waters give impact on coral reef ecosystems and water quality. In measuring water quality at the coastal waters, the parameters of chlorophyll-a and dissolved oxygen can be used. One of the water areas that the target of destructive fishing activities is the coral reef ecosystem of Samatellu Pedda Island, South Sulawesi. Thus, this study aims to analyze the distribution of concentration chlorophyll-a and dissolved oxygen in 2014 and 2021, as well as analyzing the effect of destructive fishing for water quality in the coral reef ecosystem of the Island Samatellu Pedda. In identifying of the concentration of chlorophyll-a and dissolved oxygen changes, the algorithm is applied to Landsat 8 OLI/TIRS imagery. To explain accuracy variation of chlorophyll-a and dissolved oxygen algorithm, the bentic habitat, water depth and distance from the shoreline variable is used. The results of this study show that from 2014 to 2021 there was an increase in the concentration of chlorophyll-a in the amount of 4.14 Ha and a decrease in the concentration of chlorophyll-a in the amount of 0.18 Ha, as well as an increase in the concentration of dissolved oxygen in whole water areas. In addition, destructive fishing affects the chlorophyll-a concentration decreasing as indicated by a decrease in values in the range of 0-0.15 mg/m3 and 0.15-0.20 mg/m3 to 0-0.15 mg/m3. In contrast, destructive fishing does not have a significant effect on dissolved oxygen concentration because remote sensing data of dissolved oxygen in this study is homogeneous."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"A surveyon water quality was conducted in Cimanuk river in 1999/2000 representing the upstream down to estuary region...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Benaso
"Berdirinya sebuah kampus mempengaruhi harga tanah disekitarnya atau ada faktor faktor lain yang mempengaruhi harga tanah. Harga tanah setiap tahun semakin meningkat dan jumlah luas tanah tidak bertambah. Harga tanah yang berada di dekat jalan utama, stasiun dan pusat perdagangan memiliki harga tinggi. Kampus menjadi pusat kegiatan perkuliahan. Kampus memberikan pengaruh terhadap pusat kota. Harga tanah tertinggi berada pada jarak sangat dekat dari kampus dan pusat kota. Penggunaan tanah dengan harga tertinggi adalah penggunaan tanah perdagangan dan jasa. Jarak yang dekat dari kampus memungkinkan tanah dapat diakses dengan waktu yang singkat, sehingga tidak memerlukan biaya tambah dan biaya perjalanan dapat berkurang. Jarak semakin jauh memerlukan waktu dan biaya yang semakin bertambah untuk mengakses suatu tanah. Tanah yang berada pada jarak yang sangat jauh dari kampus dan pusat pusat lainnya memiliki harga tanah yang rendah.

The establishment of a campus affects the price of land around it or there are other factors that affect the price of the land. Result shows that land price increases every year, yet the land area does not. For example, the land price near the main road , train station, and market center have indeed high price. Campus, therefore, becomes the center of student activities, thus it gives affects to center city area. Result shows that the highest land price is located very near from campus and center city. The land use with the highest price is in forms of land use for trades and service. A short distance from the campus allow the land can be accessed with a short time, so it does not require the added cost and travel expenses can be reduced. Distance farther requires time and increasing costs for accessing a land. lands are at a great distance from the campus and other centers have low land prices."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Alexander Immanuel Yosua
"Pengembangan industri yang terjadi di Kabupaten Karawang mempunyai dampak positif yaitu memajukan ekonomi masyarakat. Selain itu, pengembangan industri tersebut juga mempunyai dampak yang buruk terhadap lingkungan. Salah satu dampak buruknya adalah produksi limbah yang semakin meningkat dan pembuangan limbah tersebut secara sembarangan, contohnya ke aliran sungai. Hal tersebut secara langsung dapat mempengaruhi kondisi fisik perairan di sungai tersebut dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap persebaran klorofil-a. Klorofil-a merupakan zat hijau yang terdapat dalam fitoplankton. Fitoplankton merupakan organisme penting sebagai awal rantai makanan di laut yang berperan sebagai produsen. Fitoplankton dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis yang dibantu oleh cahaya matahari dan klorofil-a yang terkandung didalamnya untuk membentuk zat organik dan anorganik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan hubungan antara kondisi fisik perairan terhadap perubahan klorofil-a di Muara Ci Parage akibat pengembangan industri Kabupaten Karawang yang terjadi selama tahun 2014-2016. Kondisi fisik perairan yang dimaksud adalah suhu permukaan laut, salinitas, dan muatan padat tersuspensi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persebaran klorofil-a mengalami penurunan yang cukup signifikan selama tahun 2014 - 2016.

Industrial development that occurred in Karawang has a positive impact that is advancing the economic society. In addition, the development of the industry also had a bad impact on the environment. One of the bad impact is increasing waste production and disposal of such waste in vain, for example to the flow of the river. It can directly affect the physical condition of the waters in the river and indirectly affect distribution of chlorophyll a. Chlorophyll a was a green substance found in phytoplankton. Phytoplankton is important organisms as the beginning of the food chain in the ocean that acts as the manufacturer. Phytoplankton can make its own food through the process of photosynthesis which aided by sunlight and chlorophyll a contained therein to establish organic and inorganic substances.
This research aims to analyze the changes in the relationship between the physical condition of the waters to changes in chlorophyll a in the estuary of the Ci Parage result Karawang industrial development that occurred during the years 2014 2016. The physical condition of the waters in question are the sea surface temperature, salinity, and suspended solid loads. The results of this research show that the distribution of chlorophyll a significant decline over the years 2014 2016.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Rahmawati
"Jakarta sebagai kota metropolitan mengalami perkembangan wilayah urban yang sangat pesat, ditandai dengan peningkatan jumlah penduduk, sistem transportasi, dan perluasan wilayah kota. Namun sebaliknya juga mengalami degradasi lingkungan fisik salah satunya penurunan kualitas udara. Penelitian ini ingin mengungkapkan model pola spasial konsentrasi gas CO di Kota Jakarta melalui pengukuran arus lalu lintas dan konsentrasi gas Karbonmonoksida (CO) di daerah Senayan dan Kantor Walikota Jakarta Barat. Dengan menggunakan korelasi Pearson's Product Moment dan regresi linear diperoleh hubungan antara konsentrasi gas CO dengan arus lalu lintas yang kemudian akan digabungkan dengan prediksi arus lalu lintas tahun 2010 pada sistem grid dan penerapan Sistem Informasi Geografi. Hasil analisis diperoleh hubungan yang positif antara konsentrasi gas CO dengan arus lalu lintas dengan model matematis y = -0,4133 + 0,00035x. Prediksi pola spasial konsentrasi gas CO di Jakarta dihasilkan pola yang tersebar mengikuti ruas jalan dimana pada jalan tol dan jalan utama konsentrasi gas CO tinggi dan semakin menurun pada jalan-jalan yang lebih kecil yaitu jalan raya.

As a metropolitan city, Jakarta has developed as an urban area that can be marked by population increased, transportation system, and widely of city area. It's contrary with physical environment degradation such as air quality degradation. The purpose of this study is to find spatial pattern model's of CO gas concentration in Jakarta City with sampling in Senayan area and Municipality of west Jakarta. Using Pearson's Product Moment correlation and linear regresion were find relate of CO gas concentration with traffic volume. Then, that correlation will combine with traffic volume prediction in 2010 at grid system and Geography Information System. Analysis was find positive correlation beside CO gas concentration and traffic volume with mathematical model is y = -0,4133 + 0,00035x. Prediction result of spatial pattern of CO gas in Jakarta is pattern was scattered follow the road which CO gas was high in toll road and main road, and was decreased at small roads liked highway."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34203
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffa Yuki Dewanti
"Kabupaten Bandung Barat memiliki daya tarik untuk pengembangan wilayah agrowisata karena merupakan salah satu produsen hortikultura terbesar di Indonesia dengan produksi buah sebesar 583.539 dan sayuran 677.480 Kw/tahun. Letaknya yang tidak jauh dari Kota Bandung memberikan keuntungan karena sering dikunjungi wisatawan saat mengunjungi kawasan Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran spasial mengenai pola wilayah yang memiliki potensi untuk pengembangan wilayah agrowisata serta menguji hubungan signifikansi antar indikator maupun variabel. Analisis yang digunakan adalah analisis spasial dengan mengevaluasi unsur fisiogeografis dan sosiogeografis dan analisis statistik dengan bantuan alat SPSS. Hasil menunjukan bahwa pola spasial pengembangan wilayah agrowisata di wilayah penelitian yakni di Kecamatan Lembang, Kecamatan Cisarua, dan Kecamatan Cikalong Wetan memiliki 8 tipologi. Wilayah yang paling berpotensi dengan tipologi fisiogeografis dan sosiogeografis tinggi adalah Desa Mandalamukti Kecamatan Cikalong Wetan seluas 6,049 Km2. Sedangkan, wilayah yang tidak berpotensi dengan tipologi fisiogeografis dan sosiogeografis rendah adalah Desa Ganjarsari dan Desa Puteran Kecamatan Cikalong Wetan masing-masing seluas 14,086 dan 10,325 Km2, Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua seluas 12,209 Km2, di Kecamatan Lembang terdapat Desa Cibogo seluas 3,12 Km2 , Desa Cikahuripan seluas 7,31 Km2, Desa Pagerwangi seluas 4,65 Km2, Desa Suntenjaya seluas 16,03 Km2, Desa Wangunharja seluas 7,85 Km2, Desa Wangunsari seluas 3,61 Km2. Analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara indikator aksesibilitas (sosiogeografis) dengan unsur fisiogeografis, maka akan lebih mudah untk mengembangkan wilayah agrowisata pada lokasi yang memiliki kriteria tersebut.

Bandung Barat District has an attraction for the development of agro-tourism areas because it is one of the largest horticulture producers in Indonesia, with fruit production is 583,539 Kw /year and vegetables is 677,480 Kw /year. This location not far from the Bandung city and provides benefits because it is often visited by tourists when visiting to around of Bandung area. The purpose of this study is to obtain a spatial picture of regional patterns that have the potential for developing agrotourism areas and evaluating significance relationships between indicators and variables each other. The analysis used is spatial analysis by evaluating physiogeographic and sociogeographic elements and used statistical analysis by SPSS tools. The results showed that the spatial pattern of the development of agrotourism areas in the study area, that is Lembang Subdistrict, Cisarua Sub- District, and Cikalong Wetan Sub-District had 8 typologies. The most potential area with a high physiogeographic and sociogeographic typology is Mandalamukti Village, Cikalong Wetan Sub-District with an area of 6.049 Km2. Whereas, the locations which have no potential area with low physiogeographic and sociogeographic typologies are Ganjarsari and Puteran Villages, Cikalong Wetan Sub-District, covering an area of 14,086 Km2 and 10,325 Km2, Pasirlangu Village, Cisarua District covering an area of 12,209 Km2, in Lembang Subdistrict, Cibogo Village covering an area of 3.12 Km2. Cikahuripan village covering an area of 7.31 Km2, Pagerwangi Village covering an area of 4.65 Km2, Suntenjaya Village with covering an area of 16.03 Km2, Wangunharja Village with covering an area of 7.85 Km2, Wangunsari Village with covering an area of 3.61 Km2. Statistical analysis shows that there is a significant relationship between accessibility indicators (sociogeographic) and physiogeographic elements, so it will be good to develop agrotourism areas in that locations which have these criteria."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Setiawan
"Klorofil-a selama ini dianggap mencerminkan kelimpahan ikan pelagis, padahal kondisi berlebih menyebabkan kematian ikan. Hal tersebut dipengaruhi oleh pencemaran dan perubahan iklim. Pencemaran Sungai Citarum mengakibatkan tangkapan ikan nelayan Muara Bendera menurun. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pola spasial dan tren klorofil-a, hubungan klorofil-a dengan produktivitas tangkapan pelagis, serta pengaruh ENSO dan IOD terhadap produktivitas tangkapan pelagis. Metode yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Hasilnya menunjukkan konsentrasi klorofil-a tertinggi berada di sekitar muara sungai, semakin menjauhi muara dan pantai semakin menurun. Tahun 1997 - 2021, tren klorofil-a meningkat sebesar +0,013 mg/m3/tahun atau +1,43 %/tahun. Secara spasial peningkatan tren klorofil-a tahun 1997 – 2021 konsisten berada di sekitar Muara Citarum dan Cisadane. Sejak tahun 2000 klorofil-a perairan Kepulauan Seribu Utara menunjukkan peningkatan tren dan penurunan di bagian tengah Teluk Jakarta. klorofil-a dan produktivitas tangkapan pelagis mempunyai hubungan negatif sebesar -0,13. Tidak ada pengaruh ENSO terhadap produktivitas tangkapan pelagis di wilayah ini. Produktivitas tangkapan pelagis terindikasi sedikit dipengaruhi oleh IOD. Kenaikan tren klorofil-a di wilayah tangkapan Muara Bendera tidak diimbangi dengan kenaikan produktivitas tangkapan pelagis, justru mengindikasikan penurunan

Chlorophyll-a has been considered to reflect pelagic fish, but excess conditions cause fish death. It is influenced by pollution and climate change. The pollution of the Citarum River has resulted in a decline in fish catches from Muara Bendera fishermen. The purpose of this study was to examine the spatial pattern and trend of chlorophyll-a, the relationship of chlorophyll-a to pelagic catch productivity, and the effect of ENSO and IOD on pelagic catch productivity. The method used is qualitative and quantitative. The results showed the highest concentration of chlorophyll-a around the river mouth, the increase in the estuary and the coast increased. In 1997 - 2021, the trend of chlorophyll-a increased by +0.013 mg/m3/year or +1.43%/year. Spatially, the increasing trend of chlorophyll-a from 1997 to 2021 was consistent around Muara Citarum and Cisadane. Since 2000, chlorophyll-a in the waters of the North Thousand Islands has shown an increasing and decreasing trend in the central part of Jakarta Bay. chlorophyll-a and pelagic catch productivity had a negative relationship of -0.13. There is no effect of ENSO on pelagic catch productivity in this region. The productivity of pelagic catches is slightly affected by IOD. The increasing trend of chlorophyll-a in each catchment area of Muara Bendera did not increase with the increase in pelagic income, instead it decreased."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>