Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71124 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yeni Aprianti
"ABSTRAK
Pola tidur yang baik sangat penting untuk kesehatan fisik dan psikologis manusia. Penggunaan teknologi sebelum tidur dianggap sebagai faktor yang dapat mempengaruhi pola tidur remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan penggunaan teknologi sebelum tidur dan pola tidur remaja salah satu SMA di Bekasi. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional pada 98 remaja yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Penelitian menggunakan instrumen penelitian penggunaan teknologi sebelum tidur dan Sleep Wake Pattern Assesment Questionnaire SWPAQ . Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara penggunaan teknologi sebelum tidur dengan pola tidur yang terdiri dari terlambat bangun di pagi hari, terlambat tidur di malam hari, kemampuan tidur di malam hari, kemampuan terjaga di waktu tidur, dan kemampuan tertidur di bukan waktu tidur. Secara deskriptif ditemukan penggunaan teknologi sebelum tidur yang tinggi cenderung mengalami terlambat bangun di pagi hari, telambat tidur di malam hari, insomnia pada malam hari, mampu terjaga di malam hari, dan mampu tertidur di bukan waktu tidur. Promosi kesehatan perlu dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan kesehatan remaja, khususnya dalam hal penggunaan teknologi sebelum tidur dan pola tidur.

ABSTRACT
Good sleep pattern is very important for the physical and psychological health in humans. Technology use before sleep are considered as factor influencing sleep pattern among adolescences. This aim of this study was to identify the correlation of technology use before sleep and sleep pattern in adolescences one of SMA in Bekasi. This correlative study employed cross sectional design in 98 adolescences were selected by using stratified random sampling. This study used instrument about technology use before sleep and Sleep Wake Pattern Assesment Questionnaire SWPAQ . This study showed no significant relationship between technology use before sleep and sleep pattern include morning lateness, evening lateness, night time sleep ability, ability to stay awake at unusual hours, and ability to fall asleep at unusual hours. Descriptively, high technology use before sleep having morning lateness, evening lateness, night time insomnia, ability to stay awake at unusual hours, and ability to fall asleep at unusual hours. The study suggested health promotion for adolescences, pasrticularly concerning technology use before sleep and sleep pattern."
2017
S68957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Purnaningsih
"Penggunaan smartphone merupakan fenomena yang telah mendapat perhatian serius dalam beberapa dekade terakhir. Tingginya intensitas penggunaan smartphone pada remaja dapat menimbulkan beberapa dampak negatif, diantaranya penurunan waktu dan kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk pada remaja dapat mempengaruhi produktivitas kegiatan sehari-hari dan berdampak pada masalah kesehatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara penggunaan smartphone dengan kualitas tidur remaja SMA Negeri 1 Kebumen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional pada 98 remaja. Hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa adanya hubungan antara penggunaan smartphone dengan kualitas tidur remaja (p = 0,001; α 0,05). Berdasarkan hasil dari penelitian ini, peneliti berharap orang tua dapat meningkatkan kepedulian terkait dampak yang ditimbulkan dari penggunaan smartphone sehingga dapat melakukan pendidikan serta pencegahan sedini mungkin. Perawat diharapkan mampu menjadi edukator dan fasilitator mengenai pentingnya kualitas tidur bagi remaja. Peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut terkait penggunaan smartphone dan kualitas tidur pada kelompok usia remaja selain siswa SMA.

The use of smartphones is a phenomenon that has received serious attention in the last few decades. The high intensity of smartphone use in adolescents can have several negative impacts, including a decrease in sleep time and quality. Poor sleep quality in adolescents can affect the productivity of daily activities and have an impact on health problems. The purpose of this study was to determine the relationship between smartphone use and the sleep quality of adolescents at State Senior High School 1 Kebumen. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design on 98 adolescents. The results of the chi-square test analysis showed that there was a relationship between smartphone use and adolescent sleep quality (p = 0.001; α 0.05). Based on the results of this study, researchers hope that parents can increase awareness regarding the impact of smartphone use so that they can carry out education and prevention as early as possible. Nurses are expected to be able to become educators and facilitators regarding the importance of quality sleep for adolescents. Researchers recommend further research related to smartphone use and sleep quality in adolescent age groups other than high school students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaerul Nisa
"Tidur merupakan kebutuhan dasar agar tubuh dapat berfungsi dengan baik. Remaja merupakan salah satu kelompok umur yang sering mengalami masalah kualitas tidur buruk. Remaja rentan mengalami masalah kualitas tidur yang buruk karena penyesuaian berbagai faktor dan gaya hidup. Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan munculnya risiko kesehatan baik fisik dan psikis serta terganggunya perkembangan kognitif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur dan hubungannya dengan durasi tatap layar, kecemasan, aktivitas fisik, dan kebiasaan tidur pada remaja di SMA Negeri 1 Kebumen tahun 2024. Studi ini menggunakan desain cross-sectional dengan responden sebanyak 304 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,6% responden memiliki kualitas tidur yang baik. Analisis bivariat yang dilakukan memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan (p-value < 0,001) dengan nilai OR 8,971 dan kebiasaan tidur (p-value < 0,001) dengan nilai OR 3,24 dengan kualitas tidur remaja. Kemudian dari analisis bivariat juga memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara durasi tatap layar dan aktivitas fisik dengan kualitas tidur remaja (p-value>0,05). Intervensi mengenai tips mengontrol kecemasan dan edukasi terkait kebiasaan tidur yang baik diharapkan dapat diterapkan di sekolah untuk meningkat kualitas tidur remaja.

Sleep is a basic need for the body to function properly. Adolescents are one of the age groups that often experience poor sleep quality problems. Adolescents are susceptible to poor sleep quality problems due to adjustments to various factors and lifestyles. Poor sleep quality can lead to physical and psychological health risks and disrupt cognitive development. This study was conducted to determine the picture of sleep quality and its relationship with screen time, anxiety, physical activity, and sleep hygiene in adolescents at SMA Negeri 1 Kebumen in 2024. This study used a cross-sectional design with 304 students as respondents. The results showed that 53,6% of respondents had good sleep quality. The bivariate analysis showed that there was a significant relationship between anxiety (p-value <0.001) with an OR value of 8.971 and sleep hygiene (p-value <0.001) with an OR value of 3.24 with adolescent sleep quality. Then the bivariate analysis also showed that there was no significant relationship between screen time and physical activity with adolescent sleep quality (p-value>0.05). Interventions regarding tips for controlling anxiety and education regarding good sleep hygiene are expected to be implemented in schools to improve the quality of adolescent sleep.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilhan Khazin
"Tidur merupakan hal yang penting bagi manusia untuk bertahan hidup, bahkan tidur menghabiskan sepertiga dari hidup manusia. Kejadian kurang tidur saat ini menjadimasalah yang umum terjadi di sekolah menengah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di berbagai sekolah menengah atas di Indonesia menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kualitas tidur yang buruk lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memiliki kualitas tidur yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan antara sikap, dukungan sosial, efikasi diri, niat, dan praktik sleep hygiene dengan kualitas tidur pada remaja di SMA Negeri 21 Kota Bekasi dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 288 responden yang terdiri dari kelas 10 dan kelas 11. Penelitian yang dilakukan menunjukkan sebagian remaja di SMA Negeri 21 Kota Bekasi memiliki sikap, dukungansosial, efikasi diri, niat, dan praktik sleep hygiene yang baik tetapi memiliki kualitas tidur yang buruk. Hal ini dikarenakan untuk memiliki kualitas tidur yang baik, diperlukan adanya kesadaran dan praktik untuk menerapkan hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas tidur. Sebanyak 191 responden (66,3%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara efikasi diri dan praktik sleephygiene dengan kualitas tidur, yang artinya siswa dengan efikasi diri dan praktik sleep hygiene yang baik maka kualitas tidurnya akan baik. Sementara pada sikap, dukungan sosial, dan niat tidak menunjukkan adanya hubungan dengan kualitas tidur. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi maupun program kesehatan untuk meningkatkan kualitas tidur pada remaja.

Sleep is essential for humans to survive, even it takes one-third of human life. Sleep deprivation is now a common problem in middle school students. Based on research conducted in various high schools in Indonesia, It shows that more students have poor sleep quality than students who have good sleep quality. This research was conducted to identify a possible relationship between attitudes, social support, self-efficacy, intentions and sleep hygiene practices with sleep quality in adolescents at SMA Negeri 21 Bekasi. This study used a cross-sectional method. The sample used in this study was 258 respondents consisting of grades 10 and grade 11. The research conducted showed that some adolescents at SMA Negeri 21 Kota Bekasi have good attitudes, social support, self-efficacy, intentions, and sleep hygiene practices but have poor sleep quality, this is because to have good sleep quality, awareness and practices both needed to implement things that can improve sleep quality. 191 respondents or 66,3% had poor sleep quality. The results showed that there was a positive association between self-efficacy and sleep hygiene practices and sleep quality, which means that students with good self-efficacy and sleep hygiene practices will have good sleep quality. Meanwhile, attitudes, social support and intentions did not show a relationship with sleep quality. Therefore, education and health programs are needed to improve the quality of sleep in adolescents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sondakh, Merry Natalia
"Fenomena kepemilikan ponsel pintar di kalangan remaja mengalami kenaikan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Penggunaan ponsel pintar sebelum tidur di malam hari dapat mengurangi kemampuan remaja untuk tertidur lelap sepanjang malam. Berkurangnya jam tidur secara terus menerus tidak hanya berdampak bagi kesehatan remaja, melainkan juga dapat mengganggu fungsi kognitif dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan intensitas penggunaan ponsel pintar dan kualitas tidur pada remaja sekolah menengah atas SMA.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel remaja SMA dipilih menggunakan teknik cluster sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 106 orang, yang berasal dari dua sekolah menengah atas negeri yang berada di Jakarta Timur. Instrumen yang digunakan adalah Smartphone Addiction Scale-Short Version untuk intensitas penggunaan ponsel pintar dan Pittsburgh Sleep Quality Index untuk kualitas tidur. Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara intensitas penggunaan ponsel pintar dengan kualitas tidur p=0,001; =5 . Oleh karena itu, peneliti berharap orang tua dapat meningkatkan kepedulian terkait dampak yang ditimbulkan dari penggunaan ponsel pintar pada remaja sehingga dapat melakukan pencegahan serta pendidikan terkait penggunaan ponsel pintar pada anak sedini mungkin. Perawat diharapkan mampu menjadi edukator dan fasilitator mengenai pentingnya kualitas tidur bagi remaja.
Peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut terkait penggunaan ponsel pintar dan kualitas tidur pada kelompok usia remaja selain siswa SMA. Peneliti juga menyarankan adanya penelitian multivariat yang berhubungan dengan kualitas tidur selain penggunaan ponsel pintar.

The phenomenon of smartphones ownership among adolescents has increased significantly every year. The use of smartphones before going to bed at night can reduce the ability of adolescents to fall asleep during the night. Reduced hours of sleep continuously not only affects the health of adolescents, but can also disrupt cognitive function and affect daily activities. This study aims to identify the correlation between the intensity of smartphone usage and sleep quality among high school students.
This study used correlative analytic research design with cross sectional approach. High school students sample were selected by cluster sampling technique. The sample of this study amounted to 106 people, consisted of two high school in East Jakarta region. The instruments used in this study were consist of Smartphones Addiction Scale Short Version for the intensity of smartphones usage and Pittsburgh Sleep Quality Index for sleep quality. This study used Chi square statistical test.
The result showed a significant correlation between the intensity of smartphone usage with sleep quality p 0,001 5 . Therefore, the researcher hope parents can raise awareness related to the impact of smartphones usage in adolescents so they can do prevention and education related to the smartphones usage to their children as early as possible. Nurses are expected to become educators and facilitators about the importance of sleep quality for adolescents. Researcher recommend further research regarding the smartphones usage and sleep quality in adolescent age group other than high school students.
Researcher also suggested a multivariate study related to sleep quality in addition to the smartphones usage.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Selvia Juliana
"ABSTRAK
Aktivitas fisik yang berlebih dapat mempengaruhi kualitas tidur remaja. Kualitas tidur yang buruk pada remaja dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan aktivitas fisik dan kualitas tidur pada remaja. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional terhadap 265 orang remaja yang dipilih dengan teknik proportioned stratified random sampling di sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta Selatan. Aktivitas fisik remaja diukur dengan menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), sedangkan kualitas tidur remaja diukur dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil analisis dengan uji korelasi Spearman menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dan kualitas tidur pada remaja (p= 0,402; α=0,05; r= -0,052). Promosi kesehatan perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesehatan remaja khususnya dalam hal aktivitas fisik dan kualitas tidur.

ABSTRACT
Physical activities are an essential factor in determining the quality of sleep among adolescences. Physical and mental health issues in teenagers may be resulted from the bad quality of sleep. The purpose of this study was to identify the correlation of physical activities and sleep quality in adolescences. This correlative study employed analytical cross sectional design. 265 observers from a senior high school in jakarta were selected by using proportioned stratified random sampling technique. The International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) was used to examine the level of physical activity, while The Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) was used to measure the quality of sleep. The result showed no significant relationship between physical activities and sleep quality (p= 0,402; α=0,05; r= -0,052). The study suggested health promotion for adolescences, particularly concerning physical activities and sleep quality.
"
2014
S61505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arraswita
"Siswa SMA yang memasuki tahap remaja tengah tidak pernah lepas dari stres, salah satunya stres saat ujian. Stres ujian yang dialami siswa dapat berdampak pada pemenuhan kebutuhan dasar, diantaranya pola tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan stres ujian dengan perubahan pola tidur. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Responden sebanyak 75 orang diambil dengan menggunakan teknik Random Sampling Sederhana, yang merupakan siswa kelas 2 SMAN 26 Tebet, Jakarta Selatan. Instrurnen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi 18 pertanyaan. Selanjutnya data dianalisa menggunakan uji Fischer Exact. Hasil penelitian menunjukkan p = 1 dan on = 0,05. Karena p > a Berarti Ho gagal ditolak. Kesimpulannya tidak ada hubungan antara stres ujian dengan perubahan pola tidur."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5493
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres dengan pola siklus menstruasi pada remaja di SMA Negeri 1 Batam. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel yang diteliti adalah seluruh remaja perempuan di kelas XI yang berjumlah 170 siswa. Data yang di kumpulkan berupa riwayat siklus menstruasi, tingkat stres, usia, usia menarche, status gizi, pola makan, aktivitas fisik, dan paparan asap rokok. Data ini dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner mandiri, dan pengukuran antropometri untuk berat badan dan tinggi badan oleh petugas penelitian. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis uji Chi Square dan Cox Regression. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebanyak 87 responden 51,2 mengalami menstruasi tidak teratur dan terdapat hubungan yang signifikan antara stres dengan pola siklus menstruasi dimana p =0,001 p value.

This study aimed to identify the association between stress and pattern of menstrual cycle on adolescent of SMA Negeri 1 Batam. This study used the cross sectional design. The observed sample in this study was all female student at the11th grader consisting 170 students. The collected data were menstrual history, stress level, age, menarche aged, nutritional status, dietary habit, physical activity, and exposure of cigarette smoke. These data were collected by using self administrated questionnaire and antropometric measurement for weight adn height by research members. This study used chi square test analysis and cox regression test analysis. This result of this study showed that there are 87 respondents 51,2 had irregular menstrual cycle and there is significant correlation between stress with menstrual cycle, with p 0,001 p value 0,05, after mutrivarite testobatined p 0,018 with Exp B 1,67, which has meaning that adolescent with moderate stress are have 1,67 times greater chance of experiencing irregular menstrual cycle patterns than adolescents with mild stress."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggri Noorana Zahra
"Kemampuan bersosialisasi penting pada masa remaja, karena pada masa ini individu sudah memasuki dunia pergaulan yang lebih luas. Seorang remaja yang memiliki konsep diri yang baik akan lebih mudah dalam menyesuaikan diri dengan Iingkungan serta dalam membangun komunikasi dengan orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan kemampuan bersosialisasi remaja di SMAN 1 Bekasi. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Bekasi dengan mengambil responden remaja berusia 15-17 tahun sebanyak 96 orang dengan metode purposive sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan uji Chi Square untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini menyimpulkan tidak ada hubungan antara konsep diri dengan kemampuan bersosialisasi remaja (p vaIue= 0,095; α= 0,05). Penelitian ini merekomendasikan optimalisasi peran perawat, keluarga, institusi pendidikan serta komunitas peduli remaja lainnya untuk mengembangkan konsep diri remaja sehingga dapat menunjang kemampuan bersosialisasi remaja."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5617
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rintis Putri Nur Anggraini
"Komunikasi merupakan komponen yang panting dari tingkah laku manusia, termasuk komunikasi antara orang tua dan anak mengenai permasalahan seksual. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola komunikasi dalam keluarga dengan persepsi terhadap perilaku seksual pra nikah pada remaja dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 68 remaja di SMA Negeri 2 Nganjuk. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Sebanyak 20 remaja (52,6%) yang memiliki po|a komunikasi yang fungsional mempunyai persepsi yang positif.
Dari penelitian disimpulkan tidak ada hubungan pola komunikasi dalam keluarga dengan persepsi terhadap perilaku seksual pra nikah pada remaja (p = 0,80). Saran bagi peneliti selanjutnya adalah meneliti lebih jauh faktor Iain untuk mendapatkan gambaran yang lebih spesitik terkait dengan persepsi terhadap perilaku seksual pra nikah.

Communication is the most imponant things for human behavior, including the parent-child communication about several sexuality topics. This research is a descriptive correlative research using cross sectional design which the purpose is to investigate the relationship between pattem of family communication with adolescent’s perception about sexual behavior before married. The sample in this research is 68 adolescent from SMA Negeri 2 Nganjuk. The sampling technique used in this research is simple random sampling. Twenty (52,6%) of adolescent who has the iimctional pattem of family communication has a positive perception.
The conclusion from this research is there is not a relation between pattem of family communication with adolescent’s perception about sexual behavior before married (p=0,807). Recommendation for the next researcher is searching for the specific aspect that effect adolescent’s perception about sexual behavior before married.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5651
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>