Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182028 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rolies Eka Putra
"Mobile Ad Hoc Network MANET dapat menjadi platform yang baik dalam penyebaran service Voice over Internet Protocol VoIP. Dengan menggunakan sifat MANET yang memiliki flexibilitas dan mobilitas yang tinggi, sehingga Bagaimana pun, tiap routing protocol memiliki karakteristik dan kinerja yang berbeda dalam men-support voice. Sehingga penentuan routing protocol pada MANET sangat diperlukan agar didapatkan rute data yang paling efisien, dikarenakan VoIP menggunakan transmisi real-time yang memberikan tantangan besar dalam hal persyaratan Quality of Service QoS. Pada skripsi ini akan menunjukan perbandingan kinerja dari routing protocol yaitu OLSR dan GRP pada MANET dalam lalu lintas VoIP. Simulasi dilakukan untuk mengevaluasi masing-masing routing protocol dengan beberapa indikator QoS seperti delay, network load dan throughput. Simulasi akan dijalankan menggunakan OPNET modeler versi 14.5, di mana tiap routing protocol akan diuji dengan variasi jumlah node, kecepatan gerak node, menjalankan aplikasi VoIP serta penambahan node yang melakukan serangan Blackhole.Hasil simulasi menunjukkan bahwa routing protocol OLSR memiliki kinerja terbaik dari pada routing protocol GRP pada saat jumlah node yang tidak terlalu besar, sedangkan pada jumlah node yang besar dan saat terjadinya serangan Blackhole, routing protocol GRP jauh lebih unggul dikarenakan perubahan variasi parameter tidak memberikan pengaruh yang besar pada routing protocol GRP.

Mobile Ad Hoc Network MANET could be a good platform for deploying Voice over Internet Protocol VoIP services across multiple application scenarios. However, each routing protocol has different characteristics and performance in supporting voice. So the determination of the routing protocol in MANET is necessary to obtain the most efficient data route, because VoIP uses real time transmission which poses great challenges in terms of Quality of Service QoS requirements.In this thesis will show comparison of performance of routing protocol that is OLSR and GRP at MANET in VoIP traffic. Simulations were performed to evaluate each routing protocol with some QoS indicators such as delay, networkload and thoughput. The simulation will be run using OPNET modeler version 14.5, where each routing protocol will be tested by variation of number of nodes, node velocity, running of VoIP application and addition of nodes that conduct Blackhole attack.The simulation results show that the OLSR routing protocol has the best performance than the GRP routing protocol when the number of nodes is not too large, whereas in the large number of nodes and when the Blackhole attacks occur, the GRP routing protocol is much superior because changes in parameter variation does not give great affect on the GRP routing protocol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Widyaningrum
"Routing protocol pada Mobile Ad hoc Network (MANET) merupakan salah satu isu penting dalam melakukan komunikasi antar node. Pemilihan routing protocol yang tepat sangat diperlukan untuk menentukan rute data yang efisien. Penelitian ini menganalisis kinerja routing protocol pada MANET yakni AODV, OLSR dan TORA di lingkungan IPv6 dengan melihat dampaknya terhadap stabilitas jaringan. Simulasi dijalankan dengan menggunakan simulator OPNET Modeler versi 14.5, dimana setiap routing protocol diuji dengan variasi jumlah node, variasi kecepatan gerak node, menjalankan aplikasi HTTP dan voice serta penambahan node yang melakukan serangan blackhole. Hasil simulasi menunjukkan bahwa routing protocol AODV memiliki kinerja terbaik dibandingkan dengan kedua routing protocol lainnya pada skenario variasi jumlah node, variasi kecepatan dan penerapan aplikasi HTTP dan voice. Packet end-to-end delay AODV yang dihasilkan berkisar antara 0,00048-0,00055 s dan nilai rata-rata network load yang dihasilkan AODV merupakan yang paling rendah dengan maksimum yang didapat sebesar 26.076 bits/sec. Namun pada kondisi terdapat serangan blackhole, routing protocol yang terkena dampak paling kecil adalah routing protocol OLSR dengan perubahan throughput sebesar 5,25%, packet end-to-end delay sebesar 1,52% dan network load sebesar 5,25%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Indra Rizal
"Sistern telekomunikasi selular gencrasi ketiga akan menggunakan jaringan berbasiskan imerner protocol (IP) untuk melayani penggunanya di masa yang akan datang khususnya layanan multimedia. Untuk itu diperlukan suatu protokol pensinyalan untuk dapat memulai, mengakhiri dan menj aga suatu hubungan pada jaringan tersebut.
Beberapa badan standar tengah mengembangkan penelitian untuk jaringan bcrbasiskan IP terscbut dan menggunakan protokol pensinyalan yang telah berkembang dalam inrernet telephony seperti I-L323 dan SIP.
Skripsi ini akan membandingkan kedua protokol pensinyalan pada iniernet relephony tersebut pada kompleksitas, ekstensibilitas, skalabilitas sistem dan Quality of Service (Qoé), untuk melihat protokol pensinyalan yang sesuai untuk dipakai pada jaringan generasi ketiga.
Dari hasil perbandingan terlihat bahwa SIP mempunyai beberapa kelebihan dari 11.323, sehingga membuat protokol tersebut sesuai bagi jaringan generasi ketiga."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada upaya rehabilitasi pascabencana, ketersediaan fasilitas telekomunikasi memiliki peranan yang sangat penting. Namun, proses untuk memperbaiki fasilitas telekomunikasi di daerah bencana memiliki resiko jika dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, metode jaringan yang dapat bekerja secara efisien, efektif, dan mampu mencapai area seluas mungkin diperlukan. Penelitian ini memperkenalkan sebuah protokol routing berbasis klaster bernama Adaptive Cluster Based Routing Protocol (ACBRP), yang dilengkapi dengan metode Ant Colony Optimization, dan diimplementasikan pada simulator yang dikembangkan penulis. Setelah data dianalisis dan dilakukan uji statistik, disimpulkan bahwa protokol routing ACBRP beroperasi lebih baik daripada protokol routing AODV maupun DSR.

Abstract
In post-disaster rehabilitation efforts, the availability of telecommunication facilities takes important role. However, the process to improve telecommunication facilities in disaster area is risky if it is done by humans. Therefore, a network method that can work efficiently, effectively, and capable to reach the widest possible area is needed. This research introduces a cluster-based routing protocol named Adaptive Cluster Based Routing Protocol (ACBRP) equipped by Ant Colony Optimization method, and its implementation in a simulator developed by author. After data analysis and statistical tests, it can be concluded that routing protocol ACBRP performs better than AODV and DSR routing protocol."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Sugiarti
"Mobile Ad Hoc Network (MANET) merupakan jaringan yang dapat berdiri sendiri, sehingga memungkinkan perangkat mobile dapat membangun komunikasi tanpa adanya infrastruktur pusat. Semakin besamya kebutuhan akan koneksi internet bagi user yang mobile, maka perlu dilakukan interkoneksi antara MANET dengan internet. Interkoneksi antara MANET dengan Jaringan internet dapat dicapai dengan menggunakan Gateway yang berfungsi sebagai penghubung antara MANET dengan internet. Sebelum berkomunikasi dengan internet sebuah mobile node hams mencari rute menuju gateway. Oleh karena itu dibutuhkan mekanisme pencarian gateway (gateway discovery). Ada tiga pendekatan gateway discovery yaitu proactive, reactive, dan hybrid. Pada penulisan tugas akhir ini dilakukan perbandingan terhadap kinerja dari masing-masing metode gateway discovery tersebut dengan mengubah-ubah advertisement interval dari gateway. Routing protocol MANET yang digunakan adalah Ad Hoc On-demand Distance Vector (AODV) yang telah dikembangkan untuk dapat melakukan interkoneksi antara MANET dengan internet. Untuk dapat melihat kinerja dari ketiga metode gateway discovery tersebut maka dilakukan simulasi dengan menggunakan Network Simulator (NS-2). Hasil simulasi untuk skenario yang digunakan pada tugas akhir ini menunjukkan bahwa packet delivery ratio cukup tinggi untuk semua metode gateway discovery, metode reactive memiliki packet delivery ratio 99,996 %, sedangkan proactive dan hybrid gateway discovery 100 _/o. Untuk end-to-end delay metode reactive menunjukkan delay paling besar dari dua metode lain. Untuk overhead AODV metode hybrid menghasilkan overhead AODV yang paling besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kunto Wibisono
"Kinerja jaringan nirkabel ad-hoc dalam penelitian ini ditinjau dari sisi mobilitas/perpindahan dan pengaruhnya terhadap sumber daya jaringan. Pergerakan node (node mobility) dalam suatu jaringan ad-hoc multihop secara umum akan meningkatkan penggunaan sumber daya (resources overhead) suatu node ad-hoc. Keterbatasan sumberdaya akan mernpengaruhi pula kualitas dan kuantitas komunikasi data antar node dalam jaringan.
Tesis ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pergerakan (mobility) dalam suatu jaringan ad-hoc multihop. Pengaruh yang ditinjau dalam hal ini adalah effek handover dari satu node ke node yang lain selama perpindahan terhadap Throughput rata-rata untuk TCP dan UDP, Jitter dan Packet Delivery Ratio untuk UDP Rowe DIZYCOVZUJ Time, Round Tr¢ Time dan Routing Overhead.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pergerakan node mengakibatkan menurunkan kinelja jaringan ad-hoc. Untuk throughput TCP, terdapat penurunan sebesar 51 % untuk satu hop, 38 % untuk dua hop dan 35,6 % untuk 3 hop. Untuk parameter lain seperti, round trip time dan packet delivery ratio terdapat kecenderungan yang sama dimana pergerakan node akan menurunkan meningkatkan RTT, Jitter dan Packer Roaring Overhead, dan pada saat yang sama menurunkan Packet Delivery Ratio.
Dari pengujian juga terlihat, bahwa jurnlah node antara (hop) dari node sumber ke node tujuan berpengaruh terhadap kinerja jaringan. Semakin banyak jumlah hop maka akan semakin menurunkan kinerja jaringan karena semakin banyak packet routing yang dikirimkan (routing overhead). Perubahan jumlah hop ini ditandai dengan handover tratik antar node yang menimbulkan kehilangan paket."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqila Fathimah Karim
"ABSTRAK
Sulitnya komunikasi akibat rusaknya infrastruktur merupakan salah satu kendala terbesar dalam proses evakuasi bencana. Jaringan mobile ad hoc (MANET) membentuk hubungan langsung antar perangkat dalam jaringan tanpa bergantung pada infrastruktur, sehingga cocok digunakan dalam komunikasi evakuasi bencana. Namun tingginya mobilitas perangkat dan keterbatasan energi perangkat membuat MANET berbasis IP kurang efisien. Named-Data Networking (NDN) merupakan arsitektur Internet baru yang memisahkan identifikasi suatu konten dengan lokasinya, sehingga lebih cocok untuk diterapkan pada MANET dalam evakuasi bencana. Skripsi ini membahas penerapan ND-MANET untuk skenario evakuasi bencana beserta performanya. Suatu mekanisme supresi retransmisi yang dinamis mengikuti kondisi jaringan dikembangkan untuk meningkatkan performa. Pengujian dilakukan dalam simulasi dengan NdnSIM menggunakan protokol ASF dan implementasi menggunakan protokol Wi-Fi Direct. Hasil pengujian menunjukkan adanya hubungan erat antara kondisi mobilitas dengan performa jaringan, bahwa kondisi mobilitas yang buruk akan memberikan performa yang cenderung buruk. Hasil pada kondisi mobilitas baik dengan kedua mekanisme memberikan performa yang tidak berbeda secara signifikan, karena kondisi mobilitas yang sudah baik. Sementara, pada kondisi mobilitas buruk, mekanisme supresi retransmisi dinamis memberikan hasil delay dan tingkat retransmisi 1.12 kali lebih baik dibandingkan mekanisme supresi retransmisi statis, dengan throughput dan rasio packet loss yang tidak jauh berbeda yakni 16.8 paket/detik dan 77%.
ABSTRACT
Communication difficulties due to damaged infrastructure is one of the biggest holdbacks in disaster evacuation process. Ad hoc mobile networks (MANET) form a direct connection between devices in the network without relying on infrastructure, making it suitable for communications in a disaster evacuation. However, high mobility and limited energy of the devices make an IP-based MANET less efficient for use. Named-Data Networking (NDN) is a new Internet architecture that separates the identification of content with its location, making it more suitable to be applied to MANET in disaster evacuation. This thesis discusses the application of ND-MANET for disaster evacuation scenarios and their performance. A mechanism for suppressing retransmissions that dynamically follows network condition is developed to improve the performance. Tests were carried out in simulations with NdnSIM using the ASF protocol and implementation using the Wi-Fi Direct protocol. The test results show that there is a close relationship between mobility conditions and network performance, in which poor mobility conditions will give poor performance. Results on good mobility conditions with both retransmission suppression mechanisms provide performance that is not significantly different, due to the condition of good mobility. Meanwhile, in conditions of poor mobility, the dynamic retransmission suppression mechanism results in 1.12 times better delay and retransmission rate than the static retransmission suppression mechanism, with throughput and packet loss ratio that are not much different, that is 16.8 packets/second and 77%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Bayhaki
"Dalam penelitian ini, dirancang sistem lampu jalan pintar berbasiskan komunikasi nirkabel menggunakan ZigBee 2.4 GHz yang dilengkapi dengan sensor (sensor cahaya, sensor gerak, sensor arus dan tegangan), pembaca waktu dan mikrokontroler sehingga sistem mampu mengatur fungsi kerjanya secara otomatis sesuai dengan waktu dan kondisi lingkungan sekitar. Sistem komunikasi lampu jalan pintar ini menggunakan konfigurasi jaringan ad-hoc untuk mengirimkan informasi data dari setiap titik lampu (node) menuju server. Konfigurasi jaringan ad-hoc membuat sistem lebih fleksibel karena setiap node dapat saling berkomunikasi secara langsung tanpa harus melalui access point. Selain itu, sistem ini juga menggunakan lampu LED serta menerapkan teknologi on-grid yang menggunakan tenaga cahaya matahari sebagai sumber daya utamanya, sehingga mampu menghemat konsumsi energi.
Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa sistem telah dapat bekerja sesuai dengan algoritma yang dirancang (algoritma pemilih sumber daya, algoritma fungsi kerja sensor dan lampu serta algoritma komunikasi data). Pada pengujian komunikasi data dari node router ke node coordinator, diperoleh tingkat keberhasilan penerimaan data sebesar 82.085%. Kemudian dari hasil simulasi perhitungan efisiensi sistem didapatkan total penggunaan daya lampu jalan pintar per tahun hanya sebesar 59.09 KWh / lampu. Sehingga sistem lampu jalan pintar jauh lebih efisien dalam konsumsi energi dibandingkan dengan sistem lampu jalan eksisting lainnya.

In this study, the authors designed a smart street lighting system based on wireless communication using ZigBee 2.4 GHz which is equipped with sensors (light sensor, motion sensor, current and voltage sensor), time readers and the microcontroller so that the system is able to regulate its function automatically according to the time and environmental conditions. Smart street lights communication system using Ad-hoc network configuration to transmit the data information of each point of light to the server. Ad-hoc network configuration makes the system more flexible because each node can communicate with each other directly without having to go through an access point. In addition, this system also uses LED lights and apply on-grid technology that uses the energy of sunlight as its primary power source, so it is able to save on energy consumption.
From the test results can be seen that the system has been able to work in accordance with an algorithm that is designed (resources switching algorithms, work function of light and sensor algorithms and data communication algorithms). On data communications testing for transmitting data from router node to coordinator node, obtained data reception success rate of 82.085%. Then from the results of the calculation simulation of the efficiency of the system obtained the total power usage of smart street lights per year only amounted to 59.09 KWh / lamp. So the smart street lighting system is much more efficient in terms of energy consumption compared to other existing street lighting system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Cahyono
"Personal Handy-Phone System (PHS ) merupakan generasi terbaru dari sistem komunikasi bergerak digital yang sedang berkembang pada saat ini. Sistem ini menggunakan teknologi wireless ( tanpa kabel ) dengan teknologi akses TDMA. Perkembangan sistem ini dimulai di negara Jepang dan mulai dikernbangkan di negara lain seperti Australia, Korea dan Indonesia.
Dalam penyusunan skripsi ini Kami melakukan pengambilan data dari Perwakilan Nippon Telegraph and Telephone ( NTT ) di Indonesia. Sedangkan untuk perencanaannya diambil daerah sekitar kawasan Arion, Jakarta Timur. Daerah tersebut cukup mewakili daerah keramaian dan urban pada umumnya. Dari data yang ada dihitmmg redaman, perkiraan trafilc dan propagasi daerah tersebut. Berdasarkan perhitungan tersebut jumlah Cell Station yang diperlukan ada 2 yaitu Cell Station yang dipasang diatas gedung dan di ruang bawah tanah. Dengan demikian perancangan di daerah tersebut dapat dilakukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada Mobile Ad hoc NETwork (MANET), node yang dilengkapi dengan peralatan wireless memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengorganisasi secara mandiri, walaupun tanpa kehadiran suatu infrastruktur jaringan. Jaringan ad hoc hybrid, memungkinkan beberapa node yang bergerak bebas (mobile) membangun komunikasi yang seketika (instant) dan terbebas dari ketergantungan pada infrastruktur dapat mengakses ke Local Area Network (LAN) atau ke Internet. Fungsi dari jaringan ad hoc sangat tergantung pada routing protocol yang menentukan jalur atau rute diantara node. Ad hoc On-demand Distance Vector (AODV) adalah salah satu routing protocol pada jaringan ad hoc yang bersifat reactive. Protokol ini adalah salah satu protokol yang paling banyak diteliti dan digunakan. Pada penelitian ini dilakukan pengkajian protokol AODV dengan membangun suatu testbed menggunakan Personal Computer, beberapa Laptop (sistem operasi Linux Red Hat 9.0 dan Fedora Core 2), serta Personal Digital Assitant (PDA). Penelitian ini juga membuat package yang lengkap dengan cara cross compilation untuk PDA iPAQ. Hasil yang didapat dari analisa simulasi protokol AODV dengan menggunakan Network Simulator NS-2 didapatkan rata-rata packet delivery ratio 99,89% , end-to-end delay sebesar 0,14 detik dan routing overhead sebesar 1.756,61 byte per detik. Kemudian hasil pengukuran simulasi dibandingkan dengan hasil pengukuran testbed. Dari hasil pengukuran testbed didapatkan packet delivery ratio adalah sebesar 99,57%, end-to-end delay sebesar 1,004 detik dan routing overhead sebesar 1.360,36 byte per detik.

Abstract
In Mobile Ad hoc NETwork (MANET), node supplemented with wireless equipment has the capacity to manage and organise autonomously, without the presence of network infrastructures. Hybrid ad hoc network, enable several nodes to move freely (mobile) to create instant communication. Independent from infrastructure. They could access the Local Area Network (LAN) or the Internet. Functionalities of ad hoc network very much dependent on the routing protocol that determines the routing around node. Ad hoc On-demand Distance Vector (AODV) is one of routing protocols in ad hoc network which has a reactive characteristic. This protocol is the most common protocol being researched and used. In this Research, AODV protocol investigation was conducted by developing a testbed using Personal Computer, several Laptops (the Linux Red Hat operation system 9.0 and Fedora Core 2), and Personal Digital Assistant (PDA). This research also made a complete package by mean of cross compilation for PDA iPAQ. In general, results obtained from the simulation of AODV protocol using Network Simulator NS-2 are packet delivery ratio 99.89%, end-to-end delay of 0.14 seconds and routing overhead of 1,756.61 byte per second. Afterwards results from simulation were compared to results from testbed. Results obtained from testbed are as follows: the packet delivery ratio is 99.57%, the end-to-end delay is 1.004 seconds and the routing overhead is 1,360.36 byte per second."
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>