Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratu Laila Indah Baskara Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe dukungan selebriti dan kongruensi selebriti dengan produk yang memengaruhi intensi membeli pada pengguna Instagram. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen secara daring dengan 2x2 factorial between subject design. Variasi dilakukan pada tipe dukungan selebriti selebriti terkenal vs selebriti tidak terkenal dan kongruensi selebriti dengan produk kongruensi tinggi vs kongruensi rendah . Partisipan berjumlah 774 orang berusia 18-25 tahun yang masuk kategori usia pengguna Instagram terbanyak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor intensi membeli pada dukungan selebriti terkenal secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dukungan selebriti tidak terkenal F 1,77 = 34,28, p < 0,05. Sedangkan kongruensi selebriti dengan produk tidak signifikan memengaruhi intensi membeli F 1,77 = 1,57, p > 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tipe dukungan selebriti memengaruhi intensi membeli, sedangkan kongruensi selebriti dengan produk tidak memengaruhi intensi membeli. Dengan demikian, penelitian ini dapat berguna untuk membantu pemasar memilih tipe dukungan selebriti yang tepat dalam membuat iklan.

This study aims to find out types of celebrity endorsement and congruency celebrity with the product that influence purchase intention on Instagram users. This study were experimental online research with 2x2 factorial between subject design. Celebrity endorsement types famous celebrity vs non famous celebrity was varied, along with congruence between celebrity and product higher vs lower congruency . Participants were 774 people aged 18 25 years who classified aged category the most Instagram users.
Results show that purchase intention score on famous celebrity was significantly higher than non famous celebrity F 1,77 34,28, p 0,05. Meanwhile, congruency between celebrity and product do not significantly affect purchase intention F 1,77 1,57, p 0,05. Therefore, it can be concluded that the type of celebrity endorsement affects purchase intention, while congruency between celebrity and product does not affect purchase intention. The implications of this research can be useful to help marketers choose the right type of celebrity endorsement in creating ads.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virginia Vionasafira
"Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu menguji secara langsung apakah intensi membeli karena ulasan konsumen daring lebih tinggi dibandingkan kelompok dukungan selebriti dan apakah intensi membeli karena ulasan selebriti lebih tinggi dibandingkan dukungan selebriti dan ulasan konsumen daring di Instagram. Selebriti yang diteliti ialah Selebriti Instagram Selebgram . Metode yang digunakan merupakan eksperimen daring desain between-subjects. Variasi dilakukan pada tipe pendukung yaitu dukungan selebgram, ulasan konsumen daring, dan ulasan selebgram. Partisipan penelitian berjumlah 540 orang yang memiliki karakteristik berjenis kelamin perempuan, 18-25 tahun, dan pengguna Instagram.
Hasil menunjukkan bahwa skor rata-rata intensi membeli ulasan konsumen daring lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dukungan selebgram t 358 = -2,20, p < .05 dan skor rata-rata intensi membeli ulasan selebgram tidak lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dukungan selebgram dan ulasan konsumen daring t 537 = 0,86, p >.05 1-tailed . Kesimpulannya, intensi membeli kelompok ulasan konsumen daring lebih tinggi dibandingkan dengan dukungan selebgram dan intensi membeli kelompok ulasan selebgram tidak lebih tinggi dibandingkan dukungan selebgram dan ulasan konsumen daring di Instagram. Hasil ini dapat dijadikan dasar untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat khususnya di Instagram.

This study has two purposes which are to examine directly whether purchase intention based on online consumer review is higher than celebrity endorsement and whether purchase intention based on celebrity review is higher than celebrity endorsement and online consumer review on Instagram. The celebrity studied in this study is Celebrity Instagram or usually called Celebgram. This study used online experimental method between subjects design. The endorser type celebgram endorsement, online consumer review, celebgram review was varied. Celebgram review is a new phenomenon. The participants of this study were 540 women Instagram user in the age range of 18 25 years old.
The result showed that the average score of purchase intention on online consumer review group is significantly higher than celebgram endorsement t 358 2,20 and average score of purchase intention on celebgram review is not significantly higher than celebgram endorsement and online consumer review on Instagram t 537 0,86, p .05 1 tailed . In summary, purchase intention based on online consumer review is higher than celebgram endorsement and purchase intention based on celebgram review is not higher than celebgram endorsement and online consumer review on Instagram. This result can be used as a basis for determining appropriate marketing strategy, especially in Instagram.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keisha Saravitra Bawono
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah attachment kuat vs lemah dapat memoderasi pengaruh jenis celebrity endorsement multiple vs single dengan intensi membeli. Single endorsement merupakan endorsement yang dilakukan oleh selebriti terhadap satu produk saja, sedangkan pada multiple endorsement dilakukan terhadap beberapa brand. Penelitian eksperimen online beetwen subject design menggunakan teknik incidental sampling untuk mendapatkan 351 perempuan berusia 18 hingga 25 tahun emerging adult . Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis celebrity endorsement memengaruhi intensi membeli secara signifikan B = 1,72.

ABSTRACT
Author wants to find out the effect of attachment strong versus week as moderator in the relationship between types of celebrity endorsement single versus multiple and purchase intention. Single endorsement is an endorsement to a single brand, and multiple endorsements is an endorsement to more than one brand. This experimental study with between subject design is using incidental sampling technique to involve 351 18 to 25 year old women emerging adult . Results indicate that types of celebrity endorsement affect purchase intention significantly B 1,72."
2017
S67106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiajeng Hesti Prameswara
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh negative celebrity publicity dan celebrity identification terhadap intensi membeli. Negative celebrity publicity yang digunakan adalah artikel berita negatif mengenai celebrity endorser yang mengiklankan produk fiktif. Tingkat celebrity identification dibagi menjadi identifikasi rendah dan tinggi. Penelitian desain eksperimen 2 x 2 between subject dilakukan pada 545 partisipan perempuan berumur 18-25 tahun berasal dari wilayah Jabodetabek yang diperoleh secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang dipaparkan negative celebrity publicity memiliki intensi membeli yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan partisipan yang tidak dipaparkan negative celebrity publicity. Selain itu, tingkat celebrity identification juga berpengaruh pada intensi membeli, dimana partisipan yang memiliki identifikasi tinggi menunjukkan intensi membeli yang lebih tinggi daripada partisipan yang memiliki identifikasi rendah. Namun tidak terdapat interaksi antara pemaparan negative celebrity publicity dan tingkat celebrity identification yang berpengaruh terhadap intensi membeli. Oleh karena itu, perusahaan harus memerhatikan kedua faktor ini ketika menggunakan celebrity endorsement sebagai strategi pemasarannya.

ABSTRACT
The purpose of this study is to examine the effect of negative celebrity publicity and celebrity identification on consumers rsquo purchase intention. The negative celebrity publicity used in this study is a controversial news article about a celebrity who endorse a fictitious product. The consumers rsquo level of celebrity identification divided into low vs. high identification. Using 2 x 2 between subject experimental design and a sample of woman consumers age 18 25 years old living in Jabodetabek n 545 , the results showed that both negative celebrity publicity and celebrity identification affect purchase intention. Participants who were exposed to the negative celebrity publicity had less purchase intention compared to participants who were not exposed to the negative celebrity publicity. Celebrity identification also predict purchase intention, participant who were highly identified with celebrity endorser showed greater purchase intention than those who were lowly identified. No interaction effect found between negative celebrity publicity and celebrity identification toward purchase intention. Implication of this study is practitioner should concern about these factors negative celebrity publicity and celebrity identification when using celebrity endorsement as a marketing strategy."
2017
S69900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranny Rizky Fitriani
"Penelitian ini ingin meilhat pengaruh pemujaan selebriti, kesempatan bertemu selebriti, serta persepsi kongruensi antara selebriti dan produk terhadap perilaku membeli produk yang di-endorse oleh selebriti tersebut. Dalam penelitian ini, selebriti yang dimaksud adalah grup band Slank. Celebrity attitude scale (Maltby, Houran, Lange, Ashe, & McCutcheon, 2002) digunakan untuk mengukur pemujaan selebriti, kesempatan bertemu selebriti diukur dengan jarak antara domisili partisipan dengan markas grup band Slank, serta persepsi kongruensi antara selebriti dan produk diukur dengan jarak makna semantik antara konsep 'grup band Slank' dan konsep 'produk'.
Hasil penelitian yang dilakukan kepada 80 partisipan memperlihatkan bahwa tingkat pemujaan selebriti tinggi hanya membuat partisipan membeli lebih banyak pada produk tertentu. Kesempatan bertemu dengan selebriti yang rendah justru membuat partisipan membeli lebih banyak produk yang di-endorse Slank. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa persepsi kongruensi yang tinggi antara konsep grup band Slank dan produk tidak membuat partisipan lebih membeli produk tersebut. Partisipan mempersepsikan kongruensi antara konsep grup band Slank dan produk yang di-endorse Slank secara lebih tinggi dibandingkan ketika mempersepsikan kongruensi antara konsep grup band Slank dan produk sejenis yang tidak di-endorse Slank.

The aim of this present study was to examine the influence of celebrity worship level, opportunity to meet celebrity, and perception of congruence between celebrity and product toward purchasing behavior on product endorsed by celebrity. The celebrity intended in this study is Slank. Celebrity attitude scale (Maltby, Houran, Lange, Ashe, & McCutcheon, 2002) was used to measure celebrity worship, the opportunity to meet celebrity was measured by counting the distance between participant's domicilies and Slank's fanbase, and the perception of congruence between celebrity and product was measured using semantic meaning distance between 'Slank band' concept and 'product' concept.
The result from 80 participants shows that the level of celebrity worship only makes the participants to purchase more in certain products. In contrary, low opportunity to meet celebrity makes the participants to purchase more on products endorsed by Slank. Result from this study also shows that the high perception of congruence between Slank band and product does not make participants buy that product. Participant perceive higher in congruency between concept of Slank band and products endorsed by them, compare to congruency between concept of Slank band and other similar products not endorsed by them."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
659.1 RAN p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amalia Zahra
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kehadiran tipe selebriti terhadap persepsi individu. Partisipan penelitian adalah mahasiswi JABODETABEK usia 18-24 tahun yang merupakan pengguna aktif Instagram dan mem-follow selebriti Indonesia dan influencer Indonesia di Instagram. Eksperimen dilakukan dengan memberi partisipan (n = 403) tangkapan layar berupa selebriti tradisional atau selebriti non-tradisional yang sedang memasarkan produk katering diet di Instagram. Produk katering diet digunakan sebagai produk dalam eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu merasa orang lain lebih terpengaruh dibandingkan dengan dirinya sendiri terhadap kehadiran pesan pemasaran produk di Instagram, namun tidak terdapat perbedaan tipe selebriti yang signifikan terhadap persepsi individu
.This research is conducted to verify the presence of celebrity types toward individual perception. The research’s participants are JABODETABEK female college students between 18-24 years old an active Instagram user and following Indonesian celebrities and Indonesian influencer on Instagram. The experiment is conducted by giving the participant (n = 403) screenshots in a form of traditional or non-traditional celebrities who are marketing product in Instagram. The diet catering product used as the experiment product. The result of the research shows individual feels that other people are more affected compared to themselves in the presence of marketing Instagram message product. However, there are no significant differences in types of celebrity toward individual perception.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizah Aliyah Rachman
"Penerapan 'Paid Partnership' sebagai disclosure language pada Instagram mengubah implementasi celebrity endorsement di media sosial. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki apakah keberadaan label 'Paid Partnership' sebagai disclosure language pada unggahan berbayar berpengaruh langsung terhadap intensi membeli dengan hubungan parasosial sebagai moderator. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental between-subject pada perempuan dewasa pengguna Instagram di Indonesia dalam rentang umur 18-34 tahun. Disclosure language dipilih sebagai variabel bebas (tanpa disclosure language dan dengan disclosure language), hubungan parasosial sebagai moderator, dan intensi membeli sebagai variabel terikat. Analisis Multiple Regression digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini. Hasil penelitian menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari disclosure language terhadap intensi membeli dan hubungan parasosial juga tidak secara signifikan memoderasi pengaruh disclosure language terhadap intensi membeli. Sementara, penelitian justru menemukan hubungan parasosial menunjukkan pengaruh langsung terhadap intensi membeli. Penelitian ini mengimplikasikan bahwa hubungan parasosial dapat menjadi prediktor munculnya intensi membeli.

The implementation of 'Paid Partnership' as a disclosure language on Instagram has changed the way of celebrity endorsements are presented on social media. This research was conducted to investigate whether the appearance of the 'Paid Partnership' as a disclosure language in paid post has a direct effect on purchase intention with parasocial relationship as a moderator. This research is a between-subject experimental study on adult female Instagram users in Indonesia within the age of 18-34 years old. Disclosure language was chosen as the independent variable (no disclosure language and with disclosure language), parasocial relationship as the moderator, and purchase intention as the dependent variable. Multiple Regression Analysis is used to test the hypothesis of this study. The results shown that there was no significant effect of disclosure language on purchase intentions and parasocial relationships also did not significantly moderate the effect of disclosure language towards purchase intentions. Meanwhile, this research discovered that parasocial relationship show a direct effect on purchase intention. This research implies that parasocial relationships can be a predictor of purchase intentions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ifty Andara Setyoesaputri
"Instagram merupakan salah satu media sosial foto online dengan perkembangan paling pesat Sheldon dan Bryant, 2016 . Di Indonesia sendiri Instagram menduduki peringkat kedua sebagai media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak APJII, 2015 . Selain menggunakan Instagram untuk berbagi foto ke sesama teman, mayoritas pengguna di Indonesia juga menggunakan Instagram untuk melakukan perdagangan online khususnya produk fashion wanita Jakpat, 2016 . Cara menggunakan Instagram oleh pengguna dapat mempengaruhi niat pembelian mereka Amornpashara, Rompho, Phadoongsitthi, 2015.
Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial Instagram terhadap niat pembelian dari produk fashion wanita. Selain itu hasil dari penelitian ini juga dapat dijadikan pedoman untuk menjadikan Instagram sebagai media pemasaran yang efektif bagi para local brand yang menjual produk fashion wanita. Penelitian kuantitatif ini dilakukan berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner dari 201 pengguna Instagram yang merupakan seorang wanita. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan metode regresi linier.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi niat pembelian pengguna Instagram terhadap produk fashion wanita yang dipasarkan oleh local brand, antara lain aspirational group, commercial advertising, perceived ease of use, serta recreational message. Utilitarian message juga memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap niat pembelian dengan dimediasi oleh utilitarian involvement.

Instagram is one of the fastest growing social media to share online photos Sheldon and Bryant, 2016 . In Indonesia, Instagram in second place as a social media with the largest number of users APJII, 2015. In addition to using Instagram for sharing photos with friends, the majority of users in Indonesia also use Instagram to do online shopping, especially women's fashion products Jakpat, 2016. How to use Instagram by users can affect their purchase intention Amornpashara, Rompho, Phadoongsitthi, 2015.
The aim of this study is to investigate the effect of using social media Instagram on the purchase intention of women's fashion products. In addition, the results of this study can also be used as a guide to make Instagram as an effective marketing tool for local brands that sell women's fashion products. This quantitative study was conducted based on data collected via questionnaire from 201 Instagram users who are women. Data were statistically analyzed by using linear regression method.
The result of the research shows that there are several factors that can influence the intention of Instagram user's purchase of women's fashion product by local brand, such as aspirational group, commercial advertising, perceived ease of use, and recreational message. Utilitarian messages also have an indirect influence on purchase intentions mediated by utilitarian involvement.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sari Febrina
"ABSTRAK
Penelitian ini untuk membandingkan antara kredibilitas selebriti dan kredibilitas perusahaan dalam memengaruhi intensi konsumen dalam membeli tiket pesawat. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan desain 2x2 between subjects factorial design bintang iklan berkredibilitas tinggi dan rendah dan perusahaan berkredibilitas tinggi dan rendah . Partisipan sebanyak 563 orang generasi Millenials yang berusia 21-34 tahun diambil secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selebriti berkredibilitas tinggi menghasilkan skor intensi membeli yang signifikan lebih tinggi dibandingkan bintang iklan berkredibilitas rendah M = 18,37; SD = 0,51 . Perusahaan berkredibilitas tinggi juga menghasilkan skor intensi membeli yang signifikan lebih tinggi dibandingkan perusahaan berkredibilitas rendah M = 18,66; SD = 0,47 . Interaksi antara kredibilitas selebriti dan perusahaan terbukti tidak signifikan F 1,559 = 3,76; p>0,05; ?2 = 0,01. Dengan demikian, penelitian ini dapat berguna bagi para pemasar untuk memperhatikan kredibilitas selebriti dan perusahaan dalam membuat iklan.

ABSTRACT
This study aims to find out the comparison of celebrity credibility and corporate credibility toward consumer rsquo s purchase intention of airlines ticket. The design of this study 2x2 between subjects factorial design high vs low endorser credibility and high vs low corporate credibility . Participants were 563 people from Millenial generation aged 21 34 years old. The results indicate that high celebrity credibility has significant greater purchase intention compared to low celebrity credibility M 18,37 SD 0,51 . High corporate credibility also has greater purchase intention compared to low corporate credibility M 18,66 SD 0,47 . There was no interaction effect between endorser and corporate credibility on purchase intention F 1,559 3,76 p 0,05 2 0,01. The implication of this study can be useful for marketer to give more attention about celebrity and corporate credibility in making an advertisement."
2017
S67114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulandari Cahyaning Rahayu
"

Penggunaan influencer Instagram sebagai media pemasaran dalam memasarkan produk semakin banyak di Indonesia, namun penelitian mengenai influencer masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh sikap terhadap iklan sebagai mediator antara kredibilitas influencer Instagram dan intensi membeli. Partisipan penelitian merupakan pengguna aktif Instagram berjenis kelamin perempuan yang berusia 18 sampai 24 tahun. Hasil analisis mediasi menunjukan bahwa terdapat efek tidak langsung antara kredibilitas influencer dan intensi membeli melalui sikap terhadap iklan (ab = 0,21) 95% [0,82, 1,21]. Selain itu, terdapat efek langsung antara kredibilitas influencer dan intensi membeli (c = 0,16, p < 0,05) 95% [0,05, 0,27]. Hal ini menunjukkan bahwa sikap terhadap iklan memediasi secara parsial antara kredibilitas influencer dan intensi membeli pada pengguna Instagram. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis dalam memilih influencer yang akan diajak bekerjasama dengan memerhatikan kredibilitas yang dimiliki oleh influencer tersebut.


The use of Instagram influencer as a marketing media is getting bigger in Indonesia, but the research about influencer is still limited. This study aims to look at the effect of attitude toward advertisement as a mediator between credibilitys influencer Instagram and purchase intention. The research participants were active Instagram users who were female aged 18 to 24 years. The results of the mediation analysis showed that there was an indirect relationship between the credibility of influencers and purchase intentions through attitudes towards advertising (ab = 0.21) 95% [0.82, 1.21]. In addition, there is a direct relationship between influencers credibility and purchase intention (c' = 0.16, p <0.05) 95% [0.05, 0.27]. This shows that attitudes toward advertising partially mediate the relationship between influencers credibility and purchase intentions on Instagram users. Thus, the results of this study can be used by businessmans in selecting influencers who will be invited to collaborate by paying attention to the credibility of the influencers.

 

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>