Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmat
"ABSTRAK
Sistem tata udara pada ruang operasi berperan penting dari segi kenyamanan tim bedah dan pasien. Selain dari segi kenyamanan, sistem tata udara juga memiliki fungsi untuk mengurangi jumlah partikel di udara ruang operasi selama proses pembedahan berlangsung. Pada ruang operasi yang diteliti didapat banyak parameter-parameter yang tidak memenuhi standar ruang operasi menurut ASHRAE 170 dan ISO 14644-1 sehingga dibutuhkan perancangan ulang sistem tata udara yang baru. Sistem tata udara yang dirancang harus memenuhi semua standar parameter ruang operasi yang berlaku seperti kebutuhan udara segar, suhu, tekanan, kecepatan udara diatas meja operasi, dan tingkat konsentrasi partikel kontaminan. Pentlitian ini menggunakan program FloVent 8.2 untuk melakukan simulasi terkait parameter ruang operasi baik pada kondisi ruang operasi existing maupun kondisi hasil desain. Hasil simulasi selanjutnya dibandingkan dan terlihat bahwa pola aliran udara pada ruang operasi existing tidak terlalu baik dalam penyapuan partikel keluar ruangan sehingga berdampak pada tingginya konsentrasi partikel yang terdisipasi di udara. Selain pola aliran udara, kondisi suhu dan kenyamanan termal pengguna ruangan masih belum sesuai dengan standar yang berlaku dan telah terjadi penurunan efisiensi HEPA filter menjadi 93 terhadap partikel ukuran 0.3 m. Sedangkan ruang operasi hasil desain menunjukan pola aliran udara laminar yang cukup baik menyapu partikel keluar ruangan. Hasil simulasi juga menunjukan bahwa sistem tata udara hasil desain telah memenuhi parameter ruang operasi yang diatur dalam standar ASHRAE 170 dan ISO 14644-1. Kata kunci: ASHRAE 170; HEPA filter; ISO 14644-1; parameter ruang operasi; pola aliran udara; ruang operasi; sistem tata udara

ABSTRACT
Air conditioning system for operating room has an important rule for surgeon and patient comfortable. Beside from comfortable side, air conditioning system has another function to decrease airborne particle in operating room during operation. At the operating room that researched, there are many parameters that are not appropriate with operating room standard based on ASHRAE 170 and ISO 14644 1, so that we need to design a new air conditioning system for the operating room. The new design has to meet all the operating room parameter standards prevail, such as fresh air needed, temperature, pressure, air speed above operating bed, and airborne contamination level. The research uses FloVent 8.2 software program to do simulation related to the operating room parameters whether in existing condition and also the new design. The simulation results than compared, and we can see that airflow pattern in existing condition operating room is not too good to sweep airborne particles out of the room, so that makes the airborne particle dissipated in the air of the operating room. Beside the airflow pattern, temperature condition and the occupation thermal comfort do not meet the standard too and the HEPA filter efficiency has decline to 93 for particle size 0.3 m. While the new operating room design shows the laminar airflow pattern that good enough to sweep particles out of the room. The simulation results show that the new air conditioning system has statisfy the operating room parameters which regulated in ASHRAE 170 and ISO 14644 1 standard. Keywords Air conditioning system airflow pattern ASHRAE 170 HEPA filter ISO 14644 1 operating room operating room parameters."
2017
S68596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Raymond
"ABSTRAK
Jumlah infeksi nosokomial yang terjadi di negara maju dengan teknologi yang baik masih sangat banyak. Hal ini menggambarkan sulitnya mengontrol pergerakan partikel di udara. Oleh karena itu, sistem tata udara di rumah sakit harus dapat melindungi dan memberikan kenyamanan untuk orang yang berada di dalam rumah sakit. Ruang isolasi tekanan negatif adalah ruang dimana partikel penular penyakit dengan jumlah banyak berada. Oleh karena itu, sistem tata udara harus mencegah keluarnya partikel ini dari ruangan. Analisa yang dilakukan untuk melihat kinerja ruangan adalah dengan melakukan simulasi di software FloVent 8.2. Pada hasil perhitungan dan simulasi, terlihat bahwa kebutuhan ACH yang tidak cukup, nilai PMV dan PPD, yang melebihi standar dan pola aliran udara yang masih turbulen.

ABSTRACT
Many nosocomial incfections in developed country with better technologies happened. This fact describes the difficult of controlling particle in the air. Hence, ventilation system in hospital must have the capability to protects and provides thermal comfort for people in the hospital. Airborne Infection Isolation room is a room in which many airbornes occured. Therefore, ventilation system has to prevents these airbornes escaping the room. Analytical method to measure the room performance is doing simulation with software FloVent 8.2. Based on calculation and simulation, ACH needs is not enough, PMV and PPD not in the standard range, and turbulent airflow "
2017
S69467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gradinal Aditya Widjojo
"Infeksi nosokomial atau Hospital Acquired Pneumonia (HAP) merupakan tantangan signifikan dalam pelayanan kesehatan, yang berdampak besar pada morbiditas, mortalitas, dan biaya perawatan. Kualitas udara dalam ruangan, terutama di fasilitas kesehatan, berperan penting dalam pencegahan HAP. Sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) adalah komponen utama yang berfungsi mengendalikan kualitas udara untuk meminimalkan risiko penyebaran mikroorganisme patogen. Penelitian ini menganalisis cooling load di puskesmas Jakarta Timur menggunakan perangkat lunak Energy Plus dengan tiga skenario: kondisi aktual, standar Greenship, dan standar ASHRAE 241 dan 170. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi sejauh mana desain sistem pendingin dapat memenuhi kebutuhan kualitas udara dalam ruangan serta mencegah risiko HAP. Standar Greenship difokuskan pada efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan, sedangkan standar ASHRAE memberikan panduan spesifik untuk ventilasi dan desain sistem HVAC di fasilitas kesehatan. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan rekomendasi praktis untuk desain sistem pendingin yang optimal dalam meningkatkan kualitas udara dan mencegah risiko HAP. Selain itu, penelitian ini berpotensi menjadi referensi penting bagi pengembangan kebijakan nasional terkait desain sistem pendingin di fasilitas kesehatan di Indonesia, khususnya puskesmas.

Nosocomial infection or Hospital Acquired Pneumonia (HAP) is a significant challenge in health services, which has a major impact on morbidity, mortality, and treatment costs. Indoor air quality, especially in healthcare facilities, plays an important role in HAP prevention. Heating, ventilation, and air conditioning (HVAC) systems are the main components that function to control air quality to minimize the risk of spreading pathogenic microorganisms. This study analyzed the cooling load in the East Jakarta health center using Energy Plus software with three scenarios: actual conditions, Greenship standards, and ASHRAE 241 and 170 standards. The purpose of this study is to evaluate the extent to which the design of the cooling system can meet the needs of indoor air quality and prevent the risk of HAP. The Greenship standard is focused on energy efficiency and environmental sustainability, while the ASHRAE standard provides specific guidance for ventilation and HVAC system design in healthcare facilities. The results of this study are expected to provide practical recommendations for optimal cooling system design in improving air quality and preventing HAP risks. In addition, this research has the potential to be an important reference for the development of national policies related to the design of cooling systems in health facilities in Indonesia, especially health centers. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiya Karimah
"ABSTRAK
Ruang operasi merupakan salah satu sarana kesehatan yang krusial karena menjadi tempat pertolongan yang memerlukan penanganan penyakit yang lebih serius. Ketika membuat perancangan ruang operasi, kondisi udara yang akan terjadi harus diperhatikan agar ketika ruang nanti digunakan sistem ruang bersih pada ruang operasi ini bisa berfungsi dengan baik sehingga menyokong kegiatan medis yang sedang berlangsung di dalamnya. Perancang dapat mengecek kesesuaian ruang rancangan dengan standar yang telah ada dengan menggunakan perangkat lunak simulasi perancangan. Dengan adanya hasil uji simulasi ini, dapat diketahui kelayakan rancangan untuk membangun ruang operasi yang sesuai standardisasi. Hasil dari perhitungan data dan simulasi program menunjukkan nilai Pergantian Udara per Jam Air Change Hour, ACH sebesar 17, temperatur 220C, dan kecepatan udara 0,1 m/s. nilai ini sudah sesuai standar sehingga desain pada ruang Operating Theatre ini sudah layak untuk dibangun, tidak memerlukan perubahan dalam struktur bangunan maupun sistem tata udaranya.

ABSTRACT
This study aimed to determine whether Operating room is one of health facilities that has crucial role since it used to give medical help for some worse sickness and need further handling. When the operating room is being designed, there must be a concerned for the air condition that would be applied by the system in order that the cleanroom system at the operating room could be useful thus support the activity inside. Engineer could check compatibility between the recent design and the design simulation with a software. From the result of the design simulation, properness of the design to build an operating room could be known. The results of the data calculations and the program simulations show the value of Air Change Hour ACH is 17, the temperature of 220C, and the air velocity of 0.1 m s. This value is in accordance with the standard so that the design in the space Operating Theater is already feasible to be built, does not require changes in the structure of the building and its air system."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Wibhisono
"ABSTRAK
Ruang Operasi merupakan ruangan yang harus berada dalam kondisi steril, hal ini dikarenakan pada proses operasi pasien rentan untuk terinfeksi kuman-kuman yang berada di udara. Telah dilakukan pengambilan data pada ruang operasi di sebuah rumah sakit di Jakarta. Dari data yang diperoleh, masih terdapat beberapa parameter yang belum memenuhi standar, seperti kelembaban, dan jumlah partikel (ukuran 0.3, 0.5, dan 1µm) yang terdapat di dalam ruangan. Oleh karena itu dilakukan perancangan ulang sistem tata udara pada ruang operasi dengan memperhatikan standar ASHRAE dan Standar mentri kesehatan, mulai dari perhitungan beban pendingin, kebutuhan volume aliran udara, penentuan letak ducting dan peralatan yang dibutuhkan dalam sistem tata udara di ruang operasi. Hasil dari perancangan ini kemudian disimulasikan dengan program FloVENT versi 8.2, dan dibandingkan dengan simulasi pada keadaan aktual yang datanya disesuaikan dengan hasil pengukuran. Pada proses pembuatan model di simulasi, peletakan alat-alat operasi, jumlah orang pada proses operasi, dan beban pendingin yang berada di dalam ruangan disesuaikan dengan keadaan aktual. Dari hasil simulasi dapat terlihat perbedaan pola aliran udara antara ruang operasi dengan keadaan aktual dan ruang operasi hasil perancangan. Perbedaan pola aliran udara ini terletak pada aliran turbulensi pada ruang operasi dengan keadaan aktual yang hanya mempunyai dua bagian pembuangan. Hal ini dapat menyebabkan partikel-partikel yang berada di ruang operasi terus berputar mengikuti aliran turbulen dan meningkatkan kemungkinan partikel-partikel tersebut masuk ke dalam tubuh pasien yang dioperasi. Pada ruang operasi hasil perancangan baru terlihat bahwa aliran udara di sekitar meja operasi laminer, dan membuat partikel langsung terhisap ke bagian pembuangan udara.

ABSTRACT
Operating room is a room that must be in clean conditions, this is due to in the process of surgery patients are very vulnerable to bacterial infection in the air. Data collection has been done in the operating room in a hospital in Jakarta. From the data that obtained, there are some parameters that do not meet the standards, such as humidity, and the number of particles in the air (size 0.3, 0.5 and 1μm) contained in the room. So the writer does the redesign of the ventilation systems in the operating room that follows the ASHRAE standards and Health Minister standards. The steps of redesign the operating room are calculating the cooling load, airflow requirements, determination the location of the ducting, and equipment needed in the ventilation systems operating rooms. Then the result of the design is simulated with software FloVENT 8.2, and compared with the simulation that uses the existing data in the operating room. In the modeling simulation process, the equipment for operation, number of occupants, and the cooling load in the room are adapted to actual circumstances. From simulation results can be seen different patterns of air flow between the operating room with existing state and operating room with the new design. This air flows pattern difference lies in the turbulence flow in the operating room existing that only have two return air grill, so the airflow in the side that do not have return air grill become turbulent flows. This can cause the aerosol particles follow the turbulent flow and keep rotating in the operating room, and increase the likelihood of these particles enter the body of the patient. In the operating room design results, it can be seen that the airflow around the operating room is laminar, it make the particles inhaled directly to the return air grill. "
2016
S64111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abiyyu
"Penelitian mengenai unjuk kerja solar termal kolektor terus mengalami kemajuan. Telah banyak inovasi dan temuan baru pada berbagai jenis kolektor non concentrating yang menyatakan peningkatan yang cukup signifikan dalam unjuk kerja solar termal kolektor.Olehkarena itu dibutuhkan suatu sistem sebagai fasilitas pengujian unjuk kerja, yang memiliki standar tertentu yang umum. Penelitian ini membahas sistem pengujian dengan standar ASHRAE-93 , yaitu meliputi perancangan fasilitas pendukung seperti frame, perhitungan instrumen-instrumen utama , dan pemilihan alat ukur yang sesuai dengan standar. Selanjutnya juga diberikan pembahasan mengenai proses assembling dan validasi alat-alat ukur.
Dilakukan pengujian dengan menggunakan kolektor jenis Evacuated Tube Sollar Collector, yang dipasang di atas gedung MRC FTUI. Pengujian dimulai pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB dibawah sinar matahari. Data yang diproleh yaitu temperatur inlet kolektor, temperatur outlet, temperatur ambien dan radiasi matahari setiap sepuluh menit. Diperoleh bahwa efisiensi pada pengujian ini adalah sebesar 50,7 % dengan persamaan garis karakteristik efisiensi y = -3.1836x + 0.057.

Research on the solar thermal collector performance continues to progress. There have been many innovations and new findings on various types of non-concentrating collectors which state a significant increase in the performance of solar thermal collectors. Therefore, a system is needed as a performance testing facility, which has certain common standards. This study discusses the testing system with the ASHRAE-93 standard, which includes the design of supporting facilities such as frames, calculation of main instruments, and selection of measuring instruments according to standards. Furthermore, it is also given a discussion about the assembling process and validation of measuring instruments.
The test was carried out using the Evacuated Tube Sollar Collector , which is installed on the rooftop of the MRC FTUI building. The experiment was carried out at 09.00 WIB to 15.00 WIB under the sun . The data obtained are collector inlet temperature, collector outlet temperature, ambient temperature and solar radiation every ten minutes. It was found that the efficiency of Evacuated Tube Sollar Collector was 50.7% with the efficiency characteristic line equation y = -3.1836x + 0.057.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valentina Galuh Andang Asmara
"Sistem tata udara presisi merupakan komponen yang sangat penting dalam sebuah ruang pusat data untuk menjaga agar perangkat yang disimpan tidak mengalami kerusakan pada waktu singkat. Sistem ini merupakan sistem multivariabel dan diperlukan untuk menjaga suhu dan kelembaban ruang pusat data pada batasan yang sesuai dengan kondisi kerja peralatan IT, sehingga diperlukan pengendali cerdas yang mampu bekerja pada batasan tertentu dan mampu menangani sistem multivariabel. Selain itu, pengendali tersebut juga harus mampu menangani karakteristik sistem tata udara presisi yang nonlinier. Oleh karena itu, pengendali MPC (Model Predictive Control) digunakan untuk mengendalikan sistem tersebut.
Pengendali MPC merupakan pengendali yang menggunakan model proses secara eksplisit dalam penghitungan sinyal kendalinya. Model linier digunakan untuk menghitung prediksi keluaran sistem nonlinier dan menghitung besar sinyal kendali agar keluaran sistem nonlinier sesuai dengan acuan. Agar besar kesalahan prediksi keluaran dari model dan keluaran sesungguhnya dari sistem dapat diminimalisasi maka digunakan model ruang keadaan multimodel yang diperoleh melalui metode identifikasi least square.
Model yang diperoleh dari hasil identifikasi dapat digunakan untuk pengendalian MPC sebab memiliki nilai 𝐽𝑒𝑒 dan FPE yang rendah (< 10−5), nilai eigen berada di dalam unit circle, serta memiliki sifat fully controllable dan fully observable. Pengendali MPC berbasis multimodel linier kemudian dirancang untuk mengendalikan sistem tata udara presisi yang bersifat MISO (multi input single output), dengan keluaran berupa temperatur udara masukan kabinet (𝑇𝑖𝑛,𝑐𝑎𝑏). Untuk memperoleh pengendalian yang terbaik, pengendali MPC disimulasikan pada sistem linier dan nonlinier. Variasi nilai 𝐻𝑝, 𝐻𝑢, Q, dan R diberikan untuk mengetahui pengaruh perubahan nilai parameter pengendali MPC terhadap karakteristik sinyal kendali masukan dan sinyal respon keluaran sistem, serta waktu komputasi dan nilai loss function. Simulasi pengendalian MPC menunjukkan hasil yang baik pada nilai 𝐻𝑝 = 𝐻𝑢 = 6, 𝐐 = 50, dan 𝐑 = 5 untuk sistem linier, dan nilai 𝐻𝑝 = 12, 𝐻𝑢 = 3, 𝐐 = 70, dan 𝐑 = 0.5 untuk sistem nonlinier.

Precision air conditioning is a vital component in a data center to keep the stored devices from failures. This system is a multivariable system and needed to keep the temperature and humidity of a data center in a certain constraints which is suitable for IT devices operating condition. Hence, an intelligent controller which can take constraints into account and handle multivariable system is needed. Furthermore, the controller must be capable to handle nonlinear characteristic of such system. Thus, Model Predictive Controller (MPC) is used to control such systems.
MPC is a controller that used the model of a process explicitly to compute the control signal. The linear model is used to predict the output of nonlinear system and calculate the control signal to meet the given target. To minimize error between predicted output from the model and the actual output of the plant, double-stage state space model is used.
The model is identified using least square method and can be used for system control using MPC due to its low 𝐽𝑒𝑒 and FPE (< 10−5), its eigenvalues located inside the unit circle, and its characteristics which is fully controllable and fully observable. MPC based on linear multimodel linear is designed to control PAC system which is a MISO (Multiple Input Single Output) system, which output is the temperature of input air to cabinet (𝑇𝑖𝑛,𝑐𝑎𝑏). In order to obtain the best control action, MPC is simulated in linear and nonlinear system. The value of controller parameters 𝐻𝑝, 𝐻𝑢, Q, and R is varied to study the effect of changes in parameter value to the characteristic of input control signal and system responds, input signal computing time and the value of loss function. The best simulation result is obtained at 𝐻𝑝 = 𝐻𝑢 = 6, 𝐐 = 50, and 𝐑 = 5 for linear system, and 𝐻𝑝 = 12, 𝐻𝑢 = 3, 𝐐 = 70, and 𝐑 = 0.5 for nonlinear system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diar Eka Risqi Hidayatullah
"Keamanan informasi merupakan aspek penting dan didukung oleh laporan yang dikeluarkan oleh Internal Audit Foundation yang berjudul Risk in Focus 2024 Global Summary disebutkan bahwa risiko paling besar yang akan dihadapi di tahun 2024 adalah Cybersecurity and Data Security dengan skor 73% untuk rata-rata worldwide. Berdasarkan report yang dikeluarkan oleh International Business Machine (IBM) berjudul Cost of a Data Breach Report 2023 dibutuhkan waktu rata - rata 204 hari untuk mengetahui adanya kebocoran data yang dialami pada instansi atau organisasi terdampak, serta membutuhkan waktu 73 hari untuk menanggulangi kebocoran data tersebut. Dalam rangka mewujudkan digitalisasi tersebut dilakukan implementasi sistem Audit Management System (AMS) yang dapat mengakomodir proses audit mulai dari tahap Planning, Execution, dan Reporting serta proses tindak lanjut rekomendasi baik yang dihasilkan dari audit internal maupun audit eksternal. Penggunaan AMS tidak terlepas dari risiko, akses menuju AMS dapat dilakukan tanpa Virtual Private Network (VPN). Dalam penelitian ini dilakukan risk assessment berbasis standar ISO/IEC 27005:2022 dengan mengusulkan metode penghitungan konsekuensi berdasarkan klasifikasi data yang ada dalam sistem dan metode peghitungan kemungkinan berdasarkan proses bisnis yang memiliki dampak ke kerentanan sistem serta risiko yang perlu dimitigasi akan digunakan ISO/IEC 27002:2022 sebagai standar untuk mengantisipasi risiko yang terjadi. Hasil pemeriksaan risiko diketahui terdapat 24 risiko dengan 1 risiko level sangat tinggi, 3 risiko level tinggi, 8 risiko dengan level sedang, 11 risiko dengan level rendah, dan 1 risiko dengan level sangat rendah yang terdapat pada departemen audit internal XYZ.

Information security is an important aspect and supported by a report issued by the Internal Audit Foundation entitled Risk in Focus 2024 Global Summary. Biggest risk that will be faced in 2024 is Cybersecurity and Data Security with a score of 73% for the global average. Based on a report issued by International Business Machine (IBM) entitled Cost of a Data Breach Report 2023, takes an average of 204 days to find out about a data leak by an affected agency or organization, and takes 73 days to overcome the data leak. In order to realize this digitalization, an Audit Management System (AMS) system was implemented which can accommodate the audit process starting from the Planning, Execution and Reporting stages as well as follow-up process for recommendations process. Using AMS is not without risks, access to AMS can be done without a Virtual Private Network (VPN). In this research, a risk assessment was carried out based on the ISO/IEC 27005:2022 standard by proposing a method for calculating consequences based on the classification of data in the system and a method for calculating possibilities based on business processes that have an impact on system vulnerabilities and risks that need to be mitigated. ISO/IEC 27002:2022 will be used to anticipate risks. Results of the risk examination revealed that there were 24 risks with 1 very high level risk, 3 high level risks, 8 medium level risks, 11 low level risks, and 1 very low level risk in the XYZ internal audit department."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdani
"ABSTRAK
Kualitas udara pada ruang isolasi pasien imunitas menurun menjadi pertimbangan dalam perancangan sistem tata udara ruang isolasi dalam mencegah dan melindungi pasien dari kontaminasi udara luar. Dalam perancangan sistem tata udara ruang isolasi, diperlukan sistem ventilasi yang baik untuk mencegah masuknya kontaminan bakteri atau patogen ke dalam ruangan. Kebutuhan suplai udara ruang berdasarkan ACH harus terpenuhi untuk menjaga tekanan ruang tetap terjaga positif. Sistem filter menjadi bagian yang penting dalam menciptakan kualitas udara yang bersih. Filter yang dipilih menggunakan Pre, medium dan HEPA filter serta menggunakan duct dalam sistem distribusi udaranya. Pola udara dari suplai ke ruangan juga harus laminar. Studi ini menggunakan pemodelan aliran udara dengan FloVent 8.2. Hasil menunjukkan perbandingan ruangan existing dengan disain usulan yang sesuai dengan standar ruang isolasi tekanan positif. Ruangan existing menunjukan hasil laju aliran yang terlalu besar mengakibatkan kecepatan udara juga tinggi. jumlah partikel yang masuk juga tidak sesuai dengan standar. Disain usulan menunjukan kecepatan aliran keluar dari HEPA filter adalah 0.42 m/s, temperatur sebesar 21.6 oC, tekanan 3.6 Pa. Parameter ini telah sesuai standar yang berlaku. Pola aliran udara yang keluar dari HEPA filter juga laminar. Jumlah partikel kontaminasi yang ada di ruangan masih dalam toleransi standar ISO.

ABSTRACT
The quality of air in the isolation of the patient?s immune to consideration in designing the system of the air, the isolation in preventing and protecting patients from contaminating outside air. In the design of the system of air in the isolation room, it takes the ventilation system to prevent the entry of contaminants to bacteria and pathogens into the room. The need for supply based on ACH must be met to keep the pressure space will be positive. System filters to be an important part in creating the quality of clean air. Filter are selected using pre, medium and a HEPA filter and also using ducting in the distribution of air. The pattern of air supply to the room should also be laminar. This study used modeling the flow of air with the FloVent 8.2. The result shows a comparison of the existing design with the design of the proposals in accordance with standards the isolation room as the positive pressure. The Existing design showed the result of the air flow too big, cause the air velocity is also high. Amount of particles that are also incompatible standards. The new design shows the air velocity out of HEPA filter is 0.42 m/s, the temperature of 21.6 oC, the pressure of 3.6. The parameters have been in accordance with applicable standard. Air flow out of a HEPA filter also laminar. Amount of particle contamination still in line to ISO standard."
2016
S64110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Nuryanto
"Android merupakan sistem operasi mobile paling banyak digunakan saat ini di seluruh dunia. Sebanyak 80% pangsa pasar sistem operasi telepon pintar dikuasai oleh Android. Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Symantec menunjukkan tren malware pada android yang meningkat hampir 8 kali lipat hanya dalam waktu 1 tahun. Diperlukan adanya sebuah sistem yang secara khusus dibuat untuk dapat melakukan analisa terhadap malware berbasis android. Agar analisa dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja, maka perlu dibuat sistem yang mudah digunakan, ringan, dan efektif.
Xubuntu yang merupakan kombinasi dari Ubuntu yang stabil dan XFCE yang ringan kemudian dipilih sebagai dasar dari sistem untuk rancang bangun Distro Linux AMOS. Beberapa perangkat lunak opensource ditambahkan kedalam sistem untuk melakukan analisa seperti apktool, apkanalyser, apkinspector, android sdk, droidbox, androguard dan lainnya. Pengujian dilakukan dengan tes perbandingan platform dan fungsionalitas antara AMOS dengan Kali Linux dan Santoku Linux dengan parameter pengukuran berupa waktu respon, cpu usage, dan memory usage.
Dari hasil pengujian didapatkan hasil bahwa AMOS memiliki keunggulan dalam hal efisiensi penggunaan CPU yang lebih baik dengan hanya menggunakan 7,8% saat menjalankan 1 buah Emulator Android.

Android mobile operating system has become the most widely used today throughout the world. Almost 80% share of smartphone operating system market dominated by android. With such a high level of distribution make android becomes a new target for malware to evolve and distributed. Based on report by Symantec indicate that in 1 year number of malware samples in android had increasing almost 8 times. Its Necessary to have a system that is specifically made to do an android -based malware analysis. It needs to make the system easy to use , lightweight , and effective so that the analysis can be done by anyone and anywhere.
Xubuntu is a combination of Ubuntu and XFCE then selected as the basis for the design of the AMOS system. Some open-source software is added into the system to perform analysis such as apktool , apkanalyser , apkinspector , android sdk , droidbox , androguard and others. a comparison test between the AMOS platform with Kali Linux and Santoku Linux with measurement parameters such as response time, CPU usage, and memory usage also done in this research.
Based on examination results, AMOS become the best in cpu usage
efficiency with only 7.8% from total cpu when executing an android emulator.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>