Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56048 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theodora Pradnya Pramudita
"ABSTRAK
Penambahan partikel penghalus butir Ti-B dalam matriks ADC12 berpenguat nano SiC mampu meningkatkan sifat mekanis komposit dengan mekanisme penghalusan butir. Ti-B ditambahkan dengan tujuan menghasilkan Al3Ti sebagai nuklean dan memodifikasi struktur dendritik menjadi globular. Penambahan magnesium sebesar 10 bertujuan sebagai agen pembasah agar didapatkan ikatan antarfasa antara matriks dan penguat partikel nano SiC. Pada penelitian ini ditambahkan 0.15 Vf nano SiC dan variasi penambahan Ti-B 0.0 , 0.02 , 0.04 , 0.06 , dan 0.08 wt . Hasil penelitian dikarakterisasi secara komposisi dengan OES dan XRD, mikrostruktur dengan OM dan SEM, kemudian diuji mekanis tarik, keras, aus, dan impak. Komposisi paling optimal yaitu pada penambahan 0.04 wt TiB, yang menghasilkan nilai kekuatan tarik 135.9 MPa, kekerasan 45.6 HRB, laju aus 1.47x10-5 mm3/s, dan harga impak 0.0225 J/mm2. Peningkatan penambahan Ti-B linear dengan reduksi ukuran butir, namun penambahan lebih dari 0,04 wt tidak menunjukkan perubahan ukuran butir secara signifikan. Selain karena penghalusan butir akibat Al3Ti, peningkatan kekuatan mekanis terjadi akibat terbentuknya fasa MgAl2O4 pada antarmuka partikel nano SiC dan matriks ADC12.

ABSTRACT
Addition of Ti B grain refiner in ADC12 nano SiC composite results in improvement of mechanical properties through grain refinement mechanism. Ti B was added to form Al3Ti as nucleant and modify the dendritic structure into globular. 10 of Mg added as a wetting agent to improve wettability between nano SiC as reinforce and ADC12 as matrix to maintain a good interphase. In this study, used 0.15 vf of nano SiC and few variations of TiB respectively 0.0 , 0.02 , 0.04 , 0.06 , dan 0.08 wt . Several test were conducted to characterize the material OES, XRD, OM, SEM, and destructive test tensile, hardness, wear, and impact . Obtained the best composition is 0.04 wt TiB which results 135,9 MPa in Ultimate Tensile Strength UTS , 45.6 HRB in hardness, 1.47x10 5 mm3 s as wear rate, impact strength 0.0225 J mm2. The increase of Ti B addition results in grain refinement but the addition more than 0,04 wt gives no significant results. The increase in mechanical properties of composites mainly because of Al3Ti acts as nucleant which initiates the grain refinement and the existence of MgAl2O4 phase which indicates a good interphase between nano SiC and ADC12 matrix."
2017
S68554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Tri Putriana
"Material komposit dengan matriks Alumunium ADC12 dengan penambahan partikel penguat Nano-SiC sebesar 0.03 Vf serta penambahan unsur stronsium sebagai variabel dalam penelitian ini sebanyak 0.01; 0.015; 0.02; 0.025; 0.03 wt. dibuat dengan metode pengecoran aduk. Karakterisasi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh unsur stronsium terhadap sifat mekanik dan mikrostruktur pada hasil pengecoran terdiri dari pengujian komposisi kimia, pengujian mikrostruktur, pengujian SEM-EDS, pengujian XRD, pengujian densitas dan porositas, pengujian tarik, pengujian kekerasan, pengujian aus dan pengujian impak. Penambahan Al-5Ti-B sebesar 0.04 wt. bertujuan sebagai penghalus butir dan magnesium sebesar 5 wt. digunakan untuk meningkatkan kemampubasahan dari partikel penguat SiC pada matriks aluminium. Terjadi peningkatan sifat mekanis pada material komposit dibandingkan material dasar aluminium ADC12 seperti kekuatan tarik, ketahanan aus, ketahanan impak dan kekerasan dikarenakan modifikasi mikrostruktur oleh unsur stronsium yang berperan sebagai agen pemodifikasi. Porositas yang terbentuk pada pembuatan komposit juga sangat mempengaruhi sifat mekanis yang dihasilkan. Komposisi paling optimal yaitu komposit dengan penambahan stronsium sebesar 0.025 wt. , yang menghasilkan nilai kekuatan tarik 292 Mpa, kekerasan 70.96 HRB, laju aus 1.0119 x 10-5 mm3/m dan harga impak 0.063 J/mm.

Composite material with Aluminum ADC12 as matrix with addition of Nano SiC reinforcing particle of 0.03 Vf and addition of strontium element as variable in this research as much as 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 wt. fabricated by the stirring casting method. The characterization used to determine the effect of strontium element on mechanical and microstructural properties on casting result comprises testing of chemical composition, microstructural test, SEM EDS test, XRD test, density and porosity test, tensile test, hardness test, wear test and impact test. The addition of Al 5Ti B of 0.04 wt. aims as a grain refiner and magnesium 5 wt. is used to increase the wettability of the SiC reinforcing particles in the aluminum matrix. There is an increase of mechanical properties in composite material compared to ADC12 aluminum base material such as tensile strength, wear resistance, impact resistance and hardness due to microstructure modification by strontium element acting as modifying agent. The porosity formed on composite manufacture also greatly affects the resulting mechanical properties. The most optimum composite is composition with strontium addition of 0.025 wt. , yielding a tensile strength value of 292 MPa, 70.96 HRB hardness, 1,0119 x 10 5 mm3 m wear rate and a impact rate of 0.063 J mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisiphala
"Komposit merupakan gabungan antara dua material berbeda yang dapat menghasilkan keunggulan sifat mekanis dari kedua material tersebut, Pada penelitian ini menggunakan komposit berbahan dasar logam Metal Matrix Composite . Material yang digunakan yaitu ADC 12 dengan penambahan partikel nano Al2O3 0.3 Vf sebagai penguat, Mg 10 wt. sebagai agen pembasah, dan variabel TiB sebesar 0, 0.02, 0.04, 0.06, dan 0.08 wt. sebagai penghalus butir dan dapat meningkatkan sifat mekanis.
Hasil dari penelitian ini menunjukan dengan adanya penambahan partikel nano Al2O3 dan TiB sebagai penghalus butir dapat meningkatkan sifat mekanis secara keseluruhan. Penambahan TiB yang paling baik yaitu pada pada penambahan 0.04 wt. dengan ukuran butir kandungan aktual pada komposit sebesar 0.0747 wt., yang menghasilkan butir paling halus dan nilai kekuatan tarik tertinggi yaitu 132.48 MPa. Peningkatan sifat mekanis disebabkan karena terdapat fasa Mg2Si sebagai penguat, lalu fasa Al3Ti sebagai agen nuklean yang memperhalus butir, dan fasa MgAl2O4 yang berada pada antarmuka partikel nano Al2O3 dengan matriks sehingga memiliki pembasahan yang baik.

Composite is an advance material that contains two materials or more that can improve the mechanical properties. This research uses metal matrix composite MMC . The base material is ADC 12 with addition of nanoparticles Al2O3 0.3 Vf as reinforcment, Mg 10 wt. as wetting agent, and variables of TiB 0, 0.02, 0.04, 0.06, and 0.08 wt. as grain refiner it can refine the grain and make the mechanical properties better.
The result of this research, that with addition of nanoparticles Al2O3 and TiB as grain refiner, it can improve the mechanical properties gradually. The optimum addition of TiB is 0.04 wt. TiB, in which the actual content is 0.0747 wt. The result shows that it has the smallest grain as a result of the refinement and have the highest ultimate tensile strength that reach 132.48 MPa. The improvement of mechanical properties are because of the Mg2Si phase as second phase that increase the strength of material, TiB2 as the nuclean to refine the grain, and MgAl2O4 phase that exist in the interface of nanoparticles Al2O3 and the matrix, so it have good wettability between the reinforcement and the matrix.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al Wafiy
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan pemodifikasi butir Sr terhadap mikrostruktur dan sifat mekanis material komposit ADC12 dengan penguat berupa partikel nano-Al2O3 sebanyak 0,3 vf . Fabrikasi komposit dilakukan dengan metode pengecoran aduk. Dilakukan penambahan Mg sebagai agen pembasah sebanyak 5 wt , Al-5Ti-B sebagai penghalus butir sebanyak 0,04 wt , dan Sr sebagai pemodifikasi butir dengan variasi penambahan sebanyak 0,018; 0,021; 0,026; 0,028; dan 0,037 wt . Untuk mengkarakterisasi produk fabrikasi, dilakukan pengujian komposisi kimia, pengamatan metalografi, pengujian SEM-EDS, pengujian XRD, pengujian kekerasan, pengujian aus, pengujian tarik, dan pengujian impak.
Hasil pengujian material secara umum menunjukkan peningkatan karakteristik mekanis material, disebabkan karena peran Sr dalam modifikasi morfologi kristal silikon dan quasi-binary Mg2Si, reduksi ukuran SDAS, serta agen pembasah dalam sistem komposit. Namun, penambahan Sr berlebih akan meningkatkan porositas material.

This research is intended to know the effect of variation of addition of Sr as a modifier on microstructure and mechanical properties of ADC12 composite material with reinforcement of 0,03 vf nano Al2O3 particles. Composite fabrication is done by stir casting method. The addition of Mg as wetting agent was 5 wt , Al 5Ti B as a grain refiner was 0.04 wt , and Sr as modified grain with varying addition as much as 0.018 0.021 0.026 0.028 and 0.037 wt . To characterize the composite product, several testing is done, which is chemical composition characterization, metallographic observation, SEM EDS characterization, XRD characterization, hardness testing, wear testing, tensile testing, and impact testing.
The results of mentioned testing generally indicate an increase in mechanical properties of the material, due to the role of Sr in the morphological modification of silicon and quasi binary Mg2Si, SDAS size reduction, and wetting agents in the composite system. However, excess addition of Sr will increase the porosity of the material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jang Jin Joo
"Dengan kekuatan yang dimiliki aluminium namun dengan berat yang lebih ringan dibanding baja membuat perkembangan yang menjanjikan dalam dunia industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan material komposit logam bermatriks ADC 12. Oleh karena itu, ADC 12 sebagai aluminium dengan paduan utama Silikon dan Tembaga, memiliki beberapa sifat mekanis yang akan dikembangkan dengan penambahan partikel penguat berupa Al2O3 dengan variasi penambahan 0,50; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30 Vf. melalui pengecoran aduk. Penambahan partikel penguat yang berukuran nano akan meningkatkan kekuatan tarik sebesar 56,74 , kekerasan sebesar 42,99 , dan ketahanan ausnya sebesar 30,92 serta menurunkan harga impaknya. Penambahan Al-5Ti-1B ditambahkan sebagai penghalus butir dan Sr sebagai agen pemodifikasi, untuk meningkatkan sifat mekanik. Magnesium ditambahkan sebesar 5 berat sebagai agen pembasahan antara matriks dan logam. Dengan melakukan karakterisasi sampel seperti pengujian metalografi, SEM-EDS, dan XRD akan dilihat bahwa terbentuk fasa-fasa yang akan mempengaruhi sifat mekanis material.

Aluminum has been recently promising developing in various industry including transportation due to its strength and lower weight ratio compared to steel. This research is aiming to develop Metal Matrix Composite MMC using ADC 12. Furthermore, Aluminum ADC 12 with major constituent of silicon and copper is improved by means of mechanical properties by adding nano Al2O3 with variation of 0.50, 0.10, 0.15, 0.20, 0.30 Vf through stir casting method. Nano sized alumina later found to increase tensile strength about 56,74 , hardness about 42,99 , and wear resistance about 30,92 , yet decreasing the impact strength. Al 5Ti 1B was added to the alloy as grain refiner while Sr was added to modifies Si structure. Both were added to improve mechanical properties. Magnesium is presented at 5 wt to enhance its wettability. Furthermore, material is characterised under several testing such as metallography, SEM EDS, and XRD to confirm any formed phase that correspond to its mechanical properties."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Naufal Wahyudi
"Material komposit dengan matriks aluminum ADC12 dan partikel penguat nano-SiC dibuat dengan metode pengecoran aduk bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan partikel penguat nano-SiC terhadap sifat mekanis dan mikrostruktur komposit dengan adanya penambahan Mg sebanyak 10 wt. Variasi jumlah nano-SiC sebesar 0.05; 0.1; 0.15; 0.2; dan 0.3 Vf. Hasil pengujian mekanis menunjukkan penambahan partikel penguat nano-SiC sebanyak 0.15 Vf memiliki nilai sifat mekanis yang optimum. Terdapat penurunan nilai densitas komposit akibat porositas. Partikel penguat nano-SiC berperan dalam meningkatnya sifat mekanis dengan mekanisme transfer beban, peningkatan densitas dislokasi, Orowan looping, dan penghalusan butir. Meningkatnya jumlah partikel nano-SiC juga meningkatkan jumlah porositas yang terbentuk.

Composite material with ADC12 aluminum matrix and nano SiC particle reinforcement intentionally fabricated using stir casting to analyze the effect of nano SiC particle addition on mechanical and microstructural properties with 10 wt. Mg addition. Variation of nano SiC particle used are 0.05 0.1 0.15 0.2 and 0.3 Vf. Mechanical test results shows that addition of 0.15 Vf nano SiC particles have the optimum mechanical properties. Porosities formed caused decrease in density value of fabricated composite. Addition of nano SiC particles increase mechanical properties of composite by load transfer, increasing of dislocation density, Orowan looping, and grain refinement mechanisms. Increasing the amount of nano SiC particles increases the amount of porosity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primawati Rahmaniyah
"Komposit Aluminium 6061 berpenguat nanopartikel SiC dibuat menggunakan metode pengecoran aduk, dimana ditambahkan unsur Mg 10% untuk mengoptimalkan pembasahan antara matriks dan penguat serta penambahan grain refiner Al-TiB untuk meningkatkan sifat mekanik dari material. Penambahan fraksi volume nanopartikel sebesar 0,05%, 0,10%, 0,15%, 0,20%, dan 0,30% dilakukan untuk mengetahui fraksi volume optimal.
Data hasil penelitian menunjukkan nilai kekuatan tarik maksimum sebesar 217,2 Mpa pada penambahan 0,15%vf dengan elongasi optimal 6% pada penambahan 0,20%vf. Nilai kekerasan terus meningkat seiring dengan penambahan fraksi volume, akan tetapi harga impak terus menurun seiring dengan penambahan fraksi volume. Porositas yang terbentuk semakin meningkat seiring dengan penambahan fraksi volume nanopartikel SiC. Penambahan unsur Al-TiB menghasilkan ukuran butir yang lebih kecil dan persebaran partikel serta porositas yang lebih merata.

Aluminium 6061 composite reinforced with nanoparticles SiC produced by stir casting with the addition of Magnesium 10% as wetting agent to optimize wettability between matrix and reinforcement and addition of Titanium Boron as grain refiner to increase mechanical properties. In this study, addition of nano-particles volume fraction in the amount of SiC 0.05 %, 0.10 %, 0.15 %, 0.20 %, and 0.30 % were used in order to known the optimum volume fraction.
As the result, the maximum of ultimate tensile strength is 271,2 Mpa in addition of 0,15%vf, with maximum elongation up to 6% in additon of 0,20%vf. Hardness value continues to rise with the addition of volume fraction, but the impact properties declines steadily with the addition of volume fraction. Porosity percentage increase with the addition of nanoparticles SiC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pranawa Dwi Pradipta
"Umumnya material blok rem kereta api terbuat dari material besi cor yang mudah mengalami aus, membutuhkan biaya pemasangan yang tinggi, dan mempunyai umur pakai yang sebentar sehingga tidak efisien. Maka dilakukan penelitian mengenai bahan yang mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan sehingga dapat dijadikan alternatif dalam membuat blok rem kereta. Alternatif yang menjadi unggulan adalah menggunakan komposit dengan matriks logam aluminium. Matriks aluminium dipilih karena massanya yang ringan, ketahanan korosinya yang tinggi, dan nilainya yang sangat ekonomis. Dalam penelitian ini, komposit dibuat dari aluminium ADC12 sebagai matriks, lalu ditambahkan juga partikel SiC sebesar 3 vf yang berperan sebagai penguat. Selain itu, terdapat penambahan unsur stronsium dengan variasi penambahan sebanyak 0.02, 0.03, 0.04, 0.05, dan 0.08 wt sebagai agen pemodifikasi mikrostruktur kasar yang biasa terdapat pada aluminium tuang. Dengan adanya modifikasi pada mikrostruktur tersebut maka dapat meningkatkan sifat mekanis material. Penambahan magnesium sebanyak 5 wt. dilakukan untuk meningkatkan kemampubasahan matriks aluminium dengan penguat SiC. Proses fabrikasi komposit ini menggunakan metode pengecoran aduk dikarenakan ekonomis, cepat, dan dapat menghasilkan produk dalam jumlah massa. Pengujian tarik, keras, aus, impak, densitas porositas, pengamatan mikrostrukture, OES, SEM-EDS, dan XRD dilakukan untuk mengkarakterisasi mikrostruktur dan sifat mekanis dari komposit aluminium. Hasil dari penelitian ini adalah sifat mekanis terbaik ditemukan pada penambahan Sr sebanyak 0.03 wt, dimana mempunyai kekuatan tarik sebesar 131 MPa, 52 HRB, dan 0.0775 J/mm2 untuk ketahanan impaknya. Lalu, hasil dari pengujian menggunakan SEM-EDS dan XRD, ditemukan fasa intermetallik termasuk fasa Mg2Si primary dan binary yang juga ditemukan dalam pengamatan metalografi.

Generally, train brake shoe material is made of cast iron that is easy to wear, requires high installation costs, and has a short lifetime, we could say it is so inefficient. So, in this paper we focused on the research of materials that have the properties needed so that can be used as an alternative in making the brake shoe. Metal matrix composite possess siginificantly improved properties that can be an alternative to replace materials for manufacturing purposes. So, in this study we use metal composite with aluminium ADC 12 as the matrix with Silicon Carbide as the reinforced and a variation addition of Strontium as the modifier, because aluminium as a matrix has a light weight, cheaper, good strength, good castability, and has a good corrosion resistance. In this paper, we focused on the investigation of the effects of Sr addition on the microstructure and mechanical properties of composite ADC12 with 3 vf SiC and 5 Magnesium to improve the wettability fabricated by stir casting method. The variation of strontium to be added is 0.02, 0.03, 0.04, 0.05, 0.08 wt. Microstructure test, OES, SEM EDS, XRD test, tensile strength, hardness test, wear resistance, impact resistance, and density and porosity test were performed to characterize the microstructure and mechanical properties of the aluminium composite. The result of this study is the best mechanical properties found in 0.03 wt, it has 131 MPa for tensile strength ,52 HRB, and 0.0775 J mm2 for impact value. Then, from the SEM EDS and XRD results, intermetallic phases including Mg2Si primar and binary phases were detected in metallographic examination."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Nuralif Verdiyanto
" ABSTRAK
Berkembangnya kereta api sebagai moda transportasi massal yang murah dan cepat bukan berarti tidak meninggalkan masalah. Salah satu masalah yakni pada sistem pengereman yang kurang efektif dan efisien. Saat ini, blok rem kereta api menggunakan material besi tuang yang memiliki berat 11-12 kg dan umur pemakaian hanya mencapai satu bulan sehingga menyebabkan biaya operasional tinggi. Penelitian ini bertujuan membuat material alternatif blok rem kereta api berupa komposit Aluminium A356 berpenguat mikro Al2O3 dengan penambahan variasi penghalus butir TiB sebesar 0; 0,01; 0,0347; 0,0362; 0,0622; dan 0,0689 wt dengan penambahan 2 wt magnesium sebagai agen pembasahan menggunakan metode pengecoran aduk. Karakterisasi hasil pengecoran menggunakan pengujian tarik, keras, aus, impak, densitas, porositas, komposisi kimia OES dan XRD , mikrostruktur OM, SEM, dan EDX . Hasil pengujian menunjukkan penambahan TiB sebesar 0,0347 wt mampu mereduksi ukuran dan mengubah bentuk SDAS dari panjang dan kasar menjadi bulat dan halus sehingga meningkatkan kekuatan tarik, kekerasan, dan ketahanan aus secara signifikan, namun menurunkan elongasi dan harga impak.
ABSTRACT The development of train as a mode of mass transportation which are cheap and quick does not mean with no problem. One of the problems is the braking system is less effective and efficient. Nowadays, brake blocks train using cast iron material that weight up to 11 12 kg and life time only reached one month which causing high operating costs. This study aims to create an alternative material for brake blocks train in the form of Aluminium A356 reinforced micro Al2O3 composite material with the addition of grain refiner TiB of 0 0.01 0.0347 0.0362 0.0622 and 0.0689 wt with the addition of 2 wt magnesium as a wetting agent using stir casting method. Material characterization consisted of tensile testing, hardness testing, wear testing, impact testing, density and porosity testing, chemical composition testing OES and XRD , and microstructure testing OM, SEM and EDX . The test results showed that the addition of 0.0347 wt TiB capable of reducing the size and changing the shape of a long and coarse SDAS become round and fine that increasing tensile strength, hardness, and wear resistance significantly, but decreasing elongation and impact strength."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Mohammad Aditya
"Metode fabrikasi material komposit paduan Al 6061 dengan penambahan partikel mikro SiC dipilih menggunakan metode pengecoran aduk karena mampu mendistribusikan partikel penguat SiC dan memiliki nilai ekonomis yang baik. Material ini kemudian diharapkan memiliki sifat mekanis yang baik dengan densitas yang relatif rendah.
Pada penelitian ini dilakukan variasi penambahan volume fraksi dari partikel miro SiC sebesar 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10% untuk mengetahui nilai optimal dari penambahan partikel penguat. Penambahan Mg sebesar 10 wt.% dilakukan untuk meningkatkan kemampubasahan dan penambahan Sr dan TiB dilakukan untuk meningkatkan sifat mekanis dari material komposit. Kemudian didapatkan nilai kekuatan tarik, elongasi, dan kekerasan memiliki nilai maksimal pada penambahan partikel penguat SiC sebesar 10 wt.% dengan nilai masing-masing 230 MPa, 6,5%, dan 62,2 HRB. Sedangkan nilai kekuatan impak memiliki nilai optimum pada penambahan partikel penguat sebesar 4% dengan nilai 0.0294 Joule/mm2. Kemudian juga didapatkan bahwa persentase porositas terus meningkat seiring dengan peningkatan volume fraksi dari partikel penguat.

Manufacturing of composite material Aluminum Alloy (Al-Mg-Si) with the addition of micro SiC particles reinforcement chosen using stir casting method because it can be able to evenly distribute the SiC particles reinforcement and has a good economic value. Then this addition of SiC particles predicted will improved the mechanical properties and density of the materials.
In this study, the addition of micro particles volume fraction in the amount of SiC 2%, 4%, 6%, 8%, and 10% were used in order to know the optimum volume fraction. The addition of Mg 10 wt.% were used as wetting agent to increase the wettability between matrix and reinforce and the addition of AlSr and TiB were used to increase the mechanical properties. As a result, the ultimate tensile strength, elongation, and hardness value has a maximum value in addition of micro particles volume fraction in the amount of SiC 10 wt.%with the value up to 230 MPa, 6,5%, dan 62,2 HRB. However, the impact value and hardness value has a optimum value in addition of micro particles volume fraction in the amoung of SiC 4% with the value 0.0294 Joule/mm2. The percentages of porosity were increased along with the increase of micro particles volume fraction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>