Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155873 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Keisha Saravitra Bawono
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah attachment kuat vs lemah dapat memoderasi pengaruh jenis celebrity endorsement multiple vs single dengan intensi membeli. Single endorsement merupakan endorsement yang dilakukan oleh selebriti terhadap satu produk saja, sedangkan pada multiple endorsement dilakukan terhadap beberapa brand. Penelitian eksperimen online beetwen subject design menggunakan teknik incidental sampling untuk mendapatkan 351 perempuan berusia 18 hingga 25 tahun emerging adult . Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis celebrity endorsement memengaruhi intensi membeli secara signifikan B = 1,72.

Author wants to find out the effect of attachment strong versus week as moderator in the relationship between types of celebrity endorsement single versus multiple and purchase intention. Single endorsement is an endorsement to a single brand, and multiple endorsements is an endorsement to more than one brand. This experimental study with between subject design is using incidental sampling technique to involve 351 18 to 25 year old women emerging adult . Results indicate that types of celebrity endorsement affect purchase intention significantly B 1,72.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiajeng Hesti Prameswara
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh negative celebrity publicity dan celebrity identification terhadap intensi membeli. Negative celebrity publicity yang digunakan adalah artikel berita negatif mengenai celebrity endorser yang mengiklankan produk fiktif. Tingkat celebrity identification dibagi menjadi identifikasi rendah dan tinggi. Penelitian desain eksperimen 2 x 2 between subject dilakukan pada 545 partisipan perempuan berumur 18-25 tahun berasal dari wilayah Jabodetabek yang diperoleh secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang dipaparkan negative celebrity publicity memiliki intensi membeli yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan partisipan yang tidak dipaparkan negative celebrity publicity. Selain itu, tingkat celebrity identification juga berpengaruh pada intensi membeli, dimana partisipan yang memiliki identifikasi tinggi menunjukkan intensi membeli yang lebih tinggi daripada partisipan yang memiliki identifikasi rendah. Namun tidak terdapat interaksi antara pemaparan negative celebrity publicity dan tingkat celebrity identification yang berpengaruh terhadap intensi membeli. Oleh karena itu, perusahaan harus memerhatikan kedua faktor ini ketika menggunakan celebrity endorsement sebagai strategi pemasarannya.

The purpose of this study is to examine the effect of negative celebrity publicity and celebrity identification on consumers rsquo purchase intention. The negative celebrity publicity used in this study is a controversial news article about a celebrity who endorse a fictitious product. The consumers rsquo level of celebrity identification divided into low vs. high identification. Using 2 x 2 between subject experimental design and a sample of woman consumers age 18 25 years old living in Jabodetabek n 545 , the results showed that both negative celebrity publicity and celebrity identification affect purchase intention. Participants who were exposed to the negative celebrity publicity had less purchase intention compared to participants who were not exposed to the negative celebrity publicity. Celebrity identification also predict purchase intention, participant who were highly identified with celebrity endorser showed greater purchase intention than those who were lowly identified. No interaction effect found between negative celebrity publicity and celebrity identification toward purchase intention. Implication of this study is practitioner should concern about these factors negative celebrity publicity and celebrity identification when using celebrity endorsement as a marketing strategy.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Laila Indah Baskara Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe dukungan selebriti dan kongruensi selebriti dengan produk yang memengaruhi intensi membeli pada pengguna Instagram. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen secara daring dengan 2x2 factorial between subject design. Variasi dilakukan pada tipe dukungan selebriti selebriti terkenal vs selebriti tidak terkenal dan kongruensi selebriti dengan produk kongruensi tinggi vs kongruensi rendah . Partisipan berjumlah 774 orang berusia 18-25 tahun yang masuk kategori usia pengguna Instagram terbanyak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor intensi membeli pada dukungan selebriti terkenal secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dukungan selebriti tidak terkenal F 1,77 = 34,28, p < 0,05. Sedangkan kongruensi selebriti dengan produk tidak signifikan memengaruhi intensi membeli F 1,77 = 1,57, p > 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tipe dukungan selebriti memengaruhi intensi membeli, sedangkan kongruensi selebriti dengan produk tidak memengaruhi intensi membeli. Dengan demikian, penelitian ini dapat berguna untuk membantu pemasar memilih tipe dukungan selebriti yang tepat dalam membuat iklan.

This study aims to find out types of celebrity endorsement and congruency celebrity with the product that influence purchase intention on Instagram users. This study were experimental online research with 2x2 factorial between subject design. Celebrity endorsement types famous celebrity vs non famous celebrity was varied, along with congruence between celebrity and product higher vs lower congruency . Participants were 774 people aged 18 25 years who classified aged category the most Instagram users.
Results show that purchase intention score on famous celebrity was significantly higher than non famous celebrity F 1,77 34,28, p 0,05. Meanwhile, congruency between celebrity and product do not significantly affect purchase intention F 1,77 1,57, p 0,05. Therefore, it can be concluded that the type of celebrity endorsement affects purchase intention, while congruency between celebrity and product does not affect purchase intention. The implications of this research can be useful to help marketers choose the right type of celebrity endorsement in creating ads.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hidayah
"ABSTRAK
Penelitian ini meneliti pengaruh purchase involvement terhadap perceived risk, pengaruh dari perceived risk terhadap trust, pengaruh purchase involvement terhadap trust serta pengaruh trust terhadap online repurchase intention konsumen pada online merchant/online shop. Responden penelitian ini merupakan konsumen yang pernah melakukan pembelian barang yang bersifat low/high involvement secara online pada online merchant. Responden penelitian ini berdomisili di wilayah Jakarta dan sekitarnya antara lain ; Bogor, Bekasi , Tangerang, Depok. Metode yang digunakan untuk pengolahan data dalam penelitian ini adalah Multiple Regression. Hasil penelitian membuktikan secara signifikan bahwa Low high purchase involvement pada online merchant memiliki pengaruh positif terhadap perceived risk, hanya high purchase involvement dan perceived risk yang berpengaruh terhadap trust, dan trust memiliki pengaruh positif terhadap online repurchase intention.Keywords : Purchase involvement, perceived risk, trust, online repurchase intention,online merchant,Online shop

ABSTRACT
AbstractThe purpose of this research is to analyse the effect of Purchase Involvement on Perceived Risk, the effect of perceived risk on trust, the effect of purchase involvement on trust, and the effect of trist on online repurchase intention. Respondents on this study are consumers who ever buy low high involvement product through online merchant online shop. Resident is resided in Jakarta and the nearest other city as Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi. This study uses multiple regression to process the data. The results of this research show that Low high purchase involvement in online merchant has positive effect on perceived risk, only high purchase involvement and perceived risk that has positive effect on trust, and trust has positive effect on online repurchase intention. "
2017
S66832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Amanda
"ABSTRAK
Memasuki era digital, dukungan selebriti di Instagram telah menjadi strategi periklanan yang populer pada banyak perusahaan di Indonesia. Makalah ini menemukan bahwa model TEARS dapat membantu menghadirkan efektivitas selebriti endorser terhadap suatu merek. Menggunakan pendekatan kualitatif, makalah ini melakukan dua focus group discussion (FGD) dan menghasilkan sikap positif antara dukungan selebriti, merek, dan niat pembelian konsumen. Makalah ini mengungkapkan bahwa dukungan selebritas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat pembelian konsumen akan merek yang didukung. Faktor yang paling signifikan dari pendukung selebriti (yang memiliki pengaruh signifikan terhadap niat pembelian konsumen) menggunakan model TEARS adalah trustworthiness dan similarity.

ABSTRACT
In the digital era, celebrity endorsement on Instagram has been a popular advertising strategy amongst many brands in Indonesia. This paper finds that TEARS model can help to present the effectiveness of celebrity endorsers within the brand. Using qualitative approach, the paper conducted two focus group discussion (FGD) that came out with a positive attitude. The paper reveals that celebrity endorsement has a significant influence towards consumers purchase intentionand the brand endorsed. The most significant factors of celebrity endorsers (that have significant influence towards consumers purchase intention) using the TEARS model are
trustworthiness and similarity."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Aussie Banteng Pramono
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruhcelebrityendorserment terhadap minat beli konsumen melalui sikap atas iklan pada brand L?oreal, yang terdiri dari physical attractiveness (daya tarik), credibility (kepercayaan), expertise (keahlian), dan congruency (keselarasan). Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah bagi pihak manajemen atau perusahaan adalah sebagai bahan evaluasi keefektivitasan penggunaan endorser dalam mempengaruhi minat beli konsumen, dan bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat berguna untuk memberikan masukan tentang studi kasus yang membahas mengenai pengaruh celebrity endorsement terhadap minat beli konsumen dalam kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan Indonesia yang pernah melihat iklan produk L'oreal dengan brand ambassador Dian Sastro. Data primer yang berhasil dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner berjumlah 125 orang dan diseleksi menjadi 100 orang. Pendekatan yang digunakan berdasarkan faktor-faktor pernah atau tidak menggunakan produk L?oreal, usia, informasi tentang produk, jenis produk yang digunakan, pekerjaan, pengeluaran per bulan, pengeluaran untuk membeli produk kosmetik dan perawatan, pengeluaran untuk membeli produk L?oreal. Pemecahan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan alat analisis korelasi dengan SPSS (Statistical Package for Service Solutions).
Analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan program SPSS menunjukkan bahwa physical attractiveness, credibility, congruency dan expertise endorser tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention.
Saran yang diberikan kepada perusahaan adalah agar mencoba strategi komunikasi pemasaran lainnya misalnya dengan promosi melalui media sosial, atau melakukan keseimbangan pada strategi pemasarannya.

This paper aims to identify and analyze the influence of celebrity endorserment on consumer buying interest through stance on advertising on brand fashion Damn I Love Indonesia, which consists of physical appearance, trustworthiness, expertise, and congruity. The benefits to be achieved in this research is for the management or the company as an evaluation is the effectiveness of the use of endorser in influencing consumer buying interest, and for further research are expected to be useful to provide input on case studies that discuss the influence of celebrity endorsement on consumer buying interest in promotional activities undertaken by the company.
The population in this study were all Indonesian women who've seen ads L'oreal products with brand ambassador Dian Sastro. Primary data were collected through questionnaires of 125 people and selected to be 100 people. Approach used based on factors never or do not use products L'oreal, age, information about the product, the type of product used, jobs, spending per month, expenditure on purchasing cosmetic products and treatments, expenditure on purchasing products L'oreal, Troubleshooting in this study was performed with a correlation analysis with SPSS (Statistical Package for Service Solutions).
The analysis was performed using SPSS shows that physical attractiveness, credibility, expertise and congruency's endorser do not have positive effect on consumer buying interest.
The advice given to companies is to try other marketing communication strategy, for example with the promotion through social media, or perform a balance in its marketing strategies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sari Febrina
"Penelitian ini untuk membandingkan antara kredibilitas selebriti dan kredibilitas perusahaan dalam memengaruhi intensi konsumen dalam membeli tiket pesawat. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan desain 2x2 between subjects factorial design bintang iklan berkredibilitas tinggi dan rendah dan perusahaan berkredibilitas tinggi dan rendah . Partisipan sebanyak 563 orang generasi Millenials yang berusia 21-34 tahun diambil secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selebriti berkredibilitas tinggi menghasilkan skor intensi membeli yang signifikan lebih tinggi dibandingkan bintang iklan berkredibilitas rendah M = 18,37; SD = 0,51 . Perusahaan berkredibilitas tinggi juga menghasilkan skor intensi membeli yang signifikan lebih tinggi dibandingkan perusahaan berkredibilitas rendah M = 18,66; SD = 0,47. Interaksi antara kredibilitas selebriti dan perusahaan terbukti tidak signifikan F 1,559 = 3,76; p>0,05; ?2 = 0,01. Dengan demikian, penelitian ini dapat berguna bagi para pemasar untuk memperhatikan kredibilitas selebriti dan perusahaan dalam membuat iklan.

This study aims to find out the comparison of celebrity credibility and corporate credibility toward consumer rsquo s purchase intention of airlines ticket. The design of this study 2x2 between subjects factorial design high vs low endorser credibility and high vs low corporate credibility. Participants were 563 people from Millenial generation aged 21 34 years old. The results indicate that high celebrity credibility has significant greater purchase intention compared to low celebrity credibility M 18,37 SD 0,51 . High corporate credibility also has greater purchase intention compared to low corporate credibility M 18,66 SD 0,47 . There was no interaction effect between endorser and corporate credibility on purchase intention F 1,559 3,76; p>0,05 2 = 0,01. The implication of this study can be useful for marketer to give more attention about celebrity and corporate credibility in making an advertisement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekti Wira Adhityo
"Endorsement menggunakan seorang figur publik dapat dipertimbangkan sebagai bentuk periklanan yang banyak perpergunakan sebagai salah satu teknik pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengetahuan tentang bagaimana seorang selebriti dan mikro selebriti berdampak terhadap keputusan pembelian seseorang. Studi ini terfokuskan dalam menganalisa bagaimana sebuah identitas dapat mempengaruhi gambaran sebuah merek yang dimana dapat dipergunakan untuk membentuk persepsi masyarakat. Penelitian ini pun juga bertujuan menganalisa pengaruh penomena mikro selebriti yang mayoritas menggunakan sarana media sosial sebagai medium utama baik dalam hal mempromosikan ataupun dalam membentuk citra. Menggunakan jurnal Celebrity endorsement, brand credibilityand brand equitysebagai referensi utama dan mengimplementasikan kerangka kerja teoritiscredibility model, self-image model dan Customer Attitude sebagai sarana untuk membahas citra seorang selebriti maupun mikro selebriti terhadap enam responden berupa tiga followers Pevita Pearce sebegai seorang selebriti dan tiga followers Awkarin sebagai seorang mikro selebriti. Berdasar analisa yang didapat, pengaruh dukungan selebriti dapat mempengaruhi pembentukan gambaran sebuah merek ataupun produk. Hal ini mempunyai pengaruh terhadap intensi pembelian konsumen. Serta, bantuan dari mikro selebriti dapat memperluas penyebaran informasi yang dimana dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
Endorsement using public figures can be considered as a form of advertising that widely used as a marketing technique. This research aims to find knowledge about celebrity and micro-celebrity influenced purchasing decisions. The study focused on analysing how identities can be used to determine peoples perception of a certain brand. This study also intended to analysed the phenomenon of micro-celebrity in which the majority uses social media as the main medium in terms of promotion or in shaping public image. With Celebrity endorsement, brand credibility and brand equity as the main reference and implementing theoretical framework such credibility model, self-image model and customer attitudes to facilitated in discussing a celebrity nor micro-celebrity whereas they serve as a role model for a brand or product identity towards three Pevita Pearce followers as celebrity representative and three Awkarin as micro-celebrity representative. Based on the analysis, celebrity endorsement can influence the shape of an image of a brand or a product. Which influences customer purchasing intention. Moreover, with the help of micro-celebrity could expand information whereas it has a positive influence on purchase decision.
"
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Esther Christine Meilani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh celebrity endorsement yang dilakukan oleh BTS (방탄소년단) terhadap purchase intention produk sepatu PUMA Turinn di Jakarta. Variabel celebrity endorsement diukur berdasarkan teori Khan, Rukhsar, dan Shoaib, yang terdiri dari 3 dimensi dan Indah Sulistyorini, yang terdiri dari 4 dimensi. Ketujuh dimensi yang digunakan untuk mengukur variabel celebrity endorsement yaitu attractiveness, expertise, trustworthiness, congruity, genuine support, reference group, dan exclusivity. Ketujuh dimensi diturunkan ke dalam 29 indikator. Sedangkan variabel purchase intention diukur berdasarkan teori Schiffman dan Kanuk dengan 5 indikator. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Responden pada penelitian ini sebanyak 100 orang yang mengetahui BTS dan PUMA, mengetahui BTS adalah brand ambassador dari produk PUMA, belum pernah membeli produk sepatu PUMA, dan berdomisili di Jakarta. Data penelitian ini dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa celebrity endorsement memiliki pengaruh yang positif dengan tingkatan sedang terhadap purchase intention produk sepatu PUMA Turin di Jakarta.

This study aims to analyze the effect of celebrity endorsement conducted by BTS (방탄소년단) towards purchase intention of PUMA Turinn shoes in Jakarta. Celebrity endorsement is measured based on the theories of Khan, Rukhsar and Shoaib (3 dimensions) and Indah Sulistyorini (4 dimensions). The seven dimensions used consist of attractiveness, expertise, trustworthiness, congruity, genuine support, reference group and exclusivity, then are broken down into 29 indicators. While, purchase intention is measured based on Schiffman and Kanuk theory with 5 indicators. This quatitative research using questionnaire as its research instrument with 100 respondents in Jakarta, Indonesia. The data are analyzed using descriptive statistics and inferential statistics. The results of this study showed that the celebrity endorsement has a positive influence with the medium level of purchase intention of PUMA shoes in Turinn in Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudja Lestari
"ABSTRAK
Pernikahan selebriti merupakan sebuah peristiwa yang menarik perhatian publik. Pernikahan selebriti pun kerapdimanfaatkan oleh industri televisi untuk memperoleh keuntungan. Televisi kini rajin menampilkan tayanganpernikahan selebriti secara intensif. Pernikahan selebriti tersebut diliput secara langsung, dikupas mendalam, dandibungkus sedemikian rupa hingga menghasilkan tayangan yang laku di pasaran. Tayangan pernikahan selebritiyang ada sukses meraih angka rating dan share yang tinggi sehingga industri televisi semakin gencar dalammemberitakan pernikahan-pernikahan selebriti selanjutnya yang dibungkus sesuai standar yang telah terbuktisukses. Televisi menyuguhkan pernikahan selebriti sebagai suatu produk hiburan pada khalayak. Oleh karenaproduk hiburan ini dapat dengan mudah dicerna, khalayak tidak dapat berpikir secara kritis dan hanya mampumenerima produk tersebut secara pasif. Gencarnya industri televisi dalam menayangkan pernikahan selebriti jugamembuat khalayak terkurung dan tidak mempunyai pilihan lain dalam mengonsumsi seni sebagai saranahiburan.

ABSTRACT
Celebrity rsquo;s wedding is an event that attracts public rsquo;s attention. This event is often utilized by television industryto generate profits. Television nowadays often broadcasts celebrity rsquo;s wedding intensively. Celebrity rsquo;s weddingis reported live, digged in depth, and packaged in such way to produce successful broadcast in market. Theexistent broadcast of celebrity rsquo;s wedding had been proved to be successfully reach high number of rating andshare. Thus, television is more aggressive in reporting the next celebrity rsquo;s wedding and packaged them in astandardized way that had been proved successful. Television offers celebrity rsquo;s wedding as entertainment toaudience. Since this kind of entertainment can be easily disgested, audience is not able to think critically andonly able to receive this product passively. The aggressiveness of television industry in broadcasting celebrity rsquo;swedding traps audience so that audience doesn rsquo;t have other choice in consuming art as source of entertainment. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>