Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167953 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Davianda Bagus Hendaru
"Dalam sistem perpipaan, energi yang digunakan dalam pentransportasian fluida terdapat kerugian yang disebabkan oleh adanya friksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak rumput laut dalam pengurangan friksi di dalam pipa. Variasi konsentrasi ekstrak rumput laut yang digunakan sebesar 100 ppm hingga 400 ppm. Metode pencampuran yang digunakan secara mechanical steering dengan perbedaan waktu pencampuran yaitu 15 menit dan 60 menit. Terdapat 3 pipa yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 2 pipa geometri bulat dengan diameter yang berbeda dan 1 pipa geometri spiral. Penelitian ini menghasilkan pengurangan hambatan terbesar sebesar 34,15 di pipa spiral pada konsentrasi 400 ppm 60 menit.

In piping system, the energy was used for transport the fluid have a losses caused by friction. This study was conducted to determine the effect of seaweed extract that where used for reducing friction in pipeline. Concentration variations of seaweed extract was used about 100 ppm until 400 ppm. Mechanical steering was used as mixing method with differences in mixing time about 15 minutes and 60 minutes. There are 3 pipes that used in this study, 2 circular pipe with different diameter and 1 spiral pipe. This study conducted the result in maximum drag reduction is about 34,15 in spiral pipe with concentration variation of 400 ppm 60 minutes."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S67727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eviana
"ABSTRACT
Salah satu metode dalam pembuatan sistem pengantaran obat ke dalam usus besar adalah pembuatan obat yang sensitif dan bereaksi teradap kondisi lingkungan lokal pada usus besar, seperti pH dan enzim. Melapisi obat dengan polimer merupakan salah satu cara dari metode tersebut. Dalam penelitian ini, obat yang digunakan adalah bahan herbal yaitu ekstrak kulit manggis yang memiliki kandungan turunan xanthone yakni mangostin yang terbukti sebagai zat antioksidan, antiproliferatif, proapoptosis, antiinflamasi, dan antikarsinogenik Mikropartikel ini akan diisi ke dalam kapsul dengan metode hand-filling. Kapsul yang telah berisi obat tersebut akan dilapisi oleh biopolimer. Biopolimer yang digunakan di dalam penelitian ini adalah hidroksipropil metilselulosa HPMC , alginat, dan pektin. HPMC digunakan karena sifatnya yang mampu meningkatkan sifat mekanis dari polimer pelapis. Penggunaan alginat karena sifatnya yang tidak akan larut pada pH asam. Pektin digunakan karena adanya enzim pektinase yang hanya diproduksi di usus besar yang mampu mendegradasi pektin. Pelapisan biopolimer dilakukan dengan menggunakan cetakan. Kapsul dimasukkan ke dalam cetakan yang telah berisi cairan biopolimer pelapis. Pengujian kapsul yang telah dilapisi biopolimer adalah uji disolusi, uji pelepasan secara invitro, dan uji SEM. Kombinasi HPMC 0,3 M dengan alginat dengan variasi 3,5, dan 10 dan pektin dengan variasi konsentrasi 1 dan 2 dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi alginat dan pektin terhadap disolusi kapsul. Melalui uji disolusi, konsentrasi HPMC dengan konsentrasi 0.3 M dan pektin 2 merupakan konsentrasi terbaik. Uji pelepasan obat secara in vitro dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan pektin dan variasi alginat terhadap pelepasan obat. Hasil pengujian rilis dalam larutan sintetis gastrointestinal menunjukkan hasil terbaik diperoleh dari pelapisan kapsul dengan HPMC 0,3 M, alginat 3, dan pektin 2 dengan persentase pelepasan kumulatif sebesar 36.9 . Hasil penelitian ini menunjukkan potensi kapsul rumput laut yang dilapisi HPMC, alginat, dan pektin bisa digunakan sebagai alat pengantar zat aktif xanthone ke lokasi target yaitu kolon di sistem pencernaan.Salah satu metode dalam pembuatan sistem pengantaran obat ke dalam usus besar adalah pembuatan obat yang sensitif dan bereaksi teradap kondisi lingkungan lokal pada usus besar, seperti pH dan enzim. Melapisi obat dengan polimer merupakan salah satu cara dari metode tersebut. Dalam penelitian ini, obat yang digunakan adalah bahan herbal yaitu ekstrak kulit manggis yang memiliki kandungan turunan xanthone yakni mangostin yang terbukti sebagai zat antioksidan, antiproliferatif, proapoptosis, antiinflamasi, dan antikarsinogenik Mikropartikel ini akan diisi ke dalam kapsul dengan metode hand-filling. Kapsul yang telah berisi obat tersebut akan dilapisi oleh biopolimer. Biopolimer yang digunakan di dalam penelitian ini adalah hidroksipropil metilselulosa HPMC, alginat, dan pektin. HPMC digunakan karena sifatnya yang mampu meningkatkan sifat mekanis dari polimer pelapis. Penggunaan alginat karena sifatnya yang tidak akan larut pada pH asam. Pektin digunakan karena adanya enzim pektinase yang hanya diproduksi di usus besar yang mampu mendegradasi pektin. Pelapisan biopolimer dilakukan dengan menggunakan cetakan. Kapsul dimasukkan ke dalam cetakan yang telah berisi cairan biopolimer pelapis. Pengujian kapsul yang telah dilapisi biopolimer adalah uji disolusi, uji pelepasan secara invitro, dan uji SEM. Kombinasi HPMC 0,3 M dengan alginat dengan variasi 3,5, dan 10 dan pektin dengan variasi konsentrasi 1 dan 2 dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi alginat dan pektin terhadap disolusi kapsul. Melalui uji disolusi, konsentrasi HPMC dengan konsentrasi 0.3 M dan pektin 2 merupakan konsentrasi terbaik. Uji pelepasan obat secara in vitro dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan pektin dan variasi alginat terhadap pelepasan obat. Hasil pengujian rilis dalam larutan sintetis gastrointestinal menunjukkan hasil terbaik diperoleh dari pelapisan kapsul dengan HPMC 0,3 M, alginat 3, dan pektin 2 dengan persentase pelepasan kumulatif sebesar 36.9. Hasil penelitian ini menunjukkan potensi kapsul rumput laut yang dilapisi HPMC, alginat, dan pektin bisa digunakan sebagai alat pengantar zat aktif xanthone ke lokasi target yaitu kolon di sistem pencernaan.

ABSTRACT
One of the method in drug delivery systems colon spesific is the drug manufacture that sensitive and resistant to physiology conditions of colon, such as pH and enzymes. To achieve this condition, one of the method that can be used is drug coating with polymer. In this research, selected drug main ingredient is herbal ingredient of mangosteen peel extract that contains xanthones derivatives which is proven as antioxidant, antiproliferative, proapoptosis, antiinflammatory, and anticarcinogenic substances. The microparticle will be filled into the capsule by hand filling method. Capsules that have filled the drug will be coated by biopolymers. The biopolymers used in this research are hydroxypropyl methylcellulose HPMC , alginat, and pectin. HPMC is used because of its properties that can improve the mechanical properties of polymer coatings. The use of alginate due to its insolubility in acid fluid. Pectin is used because of the pectinase enzyme produced only in the colon which is able to degrade pectin. Biopolymer coating is done using a mold. The capsule is inserted into a mold that already contains a coating biopolymer liquid. Tests that will be performed are dissolution test, invitro release test, and SEM test. Combination of HPMC 0,3 M with alginat with concentration variation of 3,5, and 10 and pectin with concentration variation of 1 and 2 was done to determine the effect of alginat and pectin concentration in capsule dissolution. Through dissolution test, HPMC 0,3 M and pectin 2 is the best concentration. The in vitro drug release test was conducted to determine the effect of pectin addition and alginat concentration variation in drug release. The release test showed the best results obtained from the coating capsule with HPMC 0,3 M, alginat 3, and pectin 2 with cumulative release percentage of 36.9. The results of this study indicate the potential of seaweed capsules coated HPMC, alginat, and pectin can be used as delivery system of xanthone active substances to target location of colon in the digestive system. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reski Septiana
"Dalam hal transportasi fluida menggunakan pipa, penurunan koefisien gesek adalah aspek yang penting karena berkaitan dengan penghematan energi. Transportasi fluida tidak hanya menggunakan pipa bulat namun pipa lain seperti pipa persegi juga digunakan, khususnya untuk sistem ducting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan perbedaan drag reduction yang dihasilkan oleh Agar dengan ketebalan coating 1mm dan 3mm. Pipa persegi dengan diameter hidrolis yang sama tanpa Agar coating digunakan sebagai pembanding. Fluida kerjanya adalah air. Konsentrasi Agar untuk coating-nya 5%. Penelitian dilakukan di aliran laminar dan transisi. Hasilnya menunjukkan semakin tebal coating Agar, maka semakin besar pengurangan hambatan gesek akan didapatkan.

Drag reduction in fluid transport is an important thing to discuss, related to energy saving. The most common pipe which is used in fluid transport is circular pipe. But in ducting system, rectangular pipes are also used. The goal of this research is to compare drag reductions of Agar coating 1mm and 3mm. Rectangular pipe with the same hydrolic diameter is used as a comparison. Working fluid is water. Agar concentration is 5%. This research focused in laminar and transition flow. The research?s results were obtained drag reduction about 15% of 3mm and 9% of 1mm Agar coating."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fendi Septian Rachmanto
"ABSTRAK

Konsumsi energi menjadi perbincangan penting pada dekade terakhir. Salah satu bentuk konsumsi energi adalah transportasi fluida dimana mempertimbangkan aspek pressure drop. Banyak peneliti berusaha untuk mengurangi pressure droo. Salah satu metodenya adalah penambahan polimer pada aliran. Biopolimer kulit tomat terduri dari wax dan cutin yang dapat digunakan sebagai edible coating. Tujuan dari penelitian ini adalah menyelidiki pengurangan pressure drop dengan penambahan biopolimer (ekstraksi kulit tomat). Pipa bulat dengan diameter 3mm digunakan pada penelitian ini dengan variasi konsentrasi: 200, 300 dan 500 ppm. Karakteristik aliran dianalisa berdasarkan Power Law dimana karakteristik larutan non Newtonian. Hasil yang didapatkan hubungan antara nilai Reynolds dan koefisien friksi. Penurunan hambatan (Drag Reduction) yang menggunakan konsentrasi 500 ppm didapatkan sekitar 35% pada nilai Reynolds 2x104.


ABSTRACT

Energy consumption is become the important issues on the last decade. The one of energy consumption is fluids transport which is considerate a pressure drop’s aspect. Many researchers attempt to reduce the pressure drop. One of methods is addition polymer in flowing. Tomato’s biopolymer skin contains wax and cutin which use as edible coating. The purpose of this research is investigating the reduce pressure drop with addition biopolymer (tomato’s skin extraction). Circular pipe with diameter, d = 3mm is used in this study which used various weight concentrations: 200, 300 and 500 ppm. Flow characteristic was analyzed based on power law model which is characteristic of non-Newtonian fluid. The results are shown the relationship between Reynolds number and friction coefficient. The drag reduction which used a weight concentration about 500 ppm was achieved about 30% at Reynolds number 2x104.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Sandi Siddik
"Fluida memerlukan suatu media penghantar untuk dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya, salah satunya menggunakan sistem perpipaan. Kerugian aliran dalam pipa terjadi akibat pergesekan antara lapian-lapisan fluida yang mempunyai kecepatan berbeda. Turunan formula Navier-stokes dipakai untuk menghitung kerugian tekanan dalam pipa. Panjang pipa, diameter pipa, kecepatan fluida, kekasaran permukaan dan koefisien gesek adalah faktor yang mempengaruhi nilai kerugian tekanan. Formula ini tidak berlaku untuk belokan atau percabangan, setelah katup, adanya perubahan diameter dan getaran. Pada penelitian ini fluida akan dialirkan dengan bantuan pompa sentrifugal dan dialirkan melewati pipa bulat berukuran ½inch lalu alirannya akan dicabangkan dengan pipa arcrylic berdiameter 12mm berprofil bulat dan pipa berpenampang persegi dengan aspek rasio 1. Fluida yang digunakan adalah air tape ketan dan air murni sebagai pembandingnya. Umumnya pipa berpenampang persegi memiliki faktor gesek yang lebih kecil dibanding pipa berprofil kotak pada reynold number yang sama, dikarenakan aliran yang mengalir pada pipa persegi diduga mengalami penundaan kondisi transisi aliran laminar ke turbulen. Drag reduction pada Re 5000-74000 di pipa bulat yaitu sebesar 2-10%, sedangkan pada pipa persegi sebesar 1-6% (Re 5000¬47000) dengan fluida kerja air tape ketan.

Fluid requiered a medium conductor to be moved from one place to another, one of them using a piping system. Flow losses in pipes due to friction between layers of fluid who having a different speed. Between the flow with low speed and flow with higher speed (speed of distribution). The vertical flow to the axis (secondary flow) that occur will increase the pressure loss. Differential Navier-Stokes formula is used to calculate a pressure lost in a pipe. The pressure lost influence by the pipe length, the pipe diameter, the fluid of velocity, surface roughness of pipe, and friction coefficient. This formula could not be applied to the turning or branch of the pipe, after the valve, pipe in which its diameter has changed and shock or vibration occurs. In this study, the fluid will flow with the aid of centrifugal pump and flowed through the pipe size of ½ inch round and then the flow will directed of divarication with 12 mm diameter pipe that the profile is acrylic round and square pipes, incorporating the ratio of 1. The fluid used is Tape Ketan water and pure water as a comparison. Generally, pipe square, incorporating a friction factor which is smaller than the round pipe at the same of Reynold Number, because the flow that flows in a squrae pipe in suspected respite transition of condition the laminar flow to turbulent flow. Drag reduction in circular pipe with Re 5000-74000 is 2-10%, and in a square pipe is 1-6% (Re 5000-47000) used biopolymer glutinous water. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Ratna Yulianti
"ABSTRAK
Senyawa bioaktif yang paling banyak terkandung pada Sargassum plagyophyllum adalah senyawa polifenol yaitu florotanin. Florotanin sensitif terhadap kondisi lingkungan, seperti suhu tinggi, cahaya, pH, kelembaban dan oksigen, dan dapat mengalami reaksi degradasi selama proses pembuatan produk dan penyimpanan. Ekstrak cair Sargassum plagyophyllum diformulasikan menjadi mikrosfer dengan penyalut maltodekstrin DE 10-15 melalui metode semprot kering pada suhu 110 C untuk meningkatkan stabilitas dari senyawa polifenol. Pada penelitian ini, dibuat empat formulasi mikrosfer dengan variasi maltodekstrin DE 10-15 sebanyak 0 , 5 , 10 dan 15 . Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan maltodekstrin DE 10-15 terhadap stabilitas mikrosfer ekstrak Sargassum plagyophyllum selama proses pengeringan dengan menggunakan metode semprot kering dan selama penyimpanan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa serbuk tanpa maltodekstrin dan dengan maltodekstrin 15 lebih stabil apabila disimpan di suhu 4 2 C daripada di suhu 40 2 C dan suhu 28 2 C. Pada suhu 4 2 C, kadar florotanin serbuk dengan maltodekstrin 15 tetap sedangkan tanpa maltodekstrin mengalami penurunan sebesar 10 . Kesimpulan dari penelitian ini yaitu maltodekstrin DE 10-15 merupakan penyalut yang sesuai untuk memformulasikan serbuk mikrosfer Sargassum plagyophyllum dan dapat menjaga stabilitas serbuk selama proses pengeringan dan selama penyimpanan 2 bulan pada suhu 4 2 C.

ABSTRAK
Sargassum plagyophyllum is rich sources of phlorotannin as bioactive compound. Phlorotannin as polyphenol compound is generally sensitive to environmental conditions, including unfavourable temperatures, light, pH, moisture, and oxygen, and therefore susceptible to degradative reactions during product processing and storage. Sargassum plagyophyllum aqueous extract was formulated into microsphere by using maltodextrin DE 10 15 as coating agent through spray dry method with 110oC inlet temperature to increase stability of polyphenol compound. In this study, four microspheres were formulated by using variation of maltodextrin DE 10 15 with concentration of 0 , 5 , 10 and 15 respectively. The aim of this study was determining effects of using maltodextrin DE 10 15 on microsphere rsquo s stability during drying process and storage condition. The result showed that the powder without maltodextrin and with 15 of maltodextrin were more stable in temperature 4 2 C than in 28 2 C and 40 2 C. In temperature 4 2 C, phlorotannin contain in powder with 15 of maltodextrin was maintained, while the powder without maltodextrin lost 10 of its phlorotannin contain. Based on the results, it can be concluded that maltodextrin DE 10 15 was a suitable coating agent to formulate Sargassum plagyophyllum dry powder and maintain its stability during spray drying process at 110 C and during storage for 2 months in 4 2 C."
2017
S68653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar
Jakarta: UI-Press, 2009
PGB 0327
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Rochman Aditama
"Hambatan kapal merupakan hal yang penting dalam perancangan suatu kapal. Nilai hambatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya bentuk lambung, tingkat streamline dan kekasaran lambung. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian kekasaran khusus pada lambung kapal agar terjadi pengurangan hambatan kapal. Kapal model penyeberangan sungai yang di design buat daerah Muara Gembong digunakan dalam penelitian ini. Dimensi kapal model yaitu Loa = 0,985 m B = 0,29 m dan T = 0,065 m. Kapal tersebut dibuat bervariasi kekasaran permukaan lambungnya dengan memberi tempelan ribblet. Ribblet yang digunakan yaitu setengah lingkaran, segiempat, dan segitiga. Metode tes yang dilakukan dalam percobaan ini yaitu uji tarik. Motor listrik digunakan untuk menarik kapal model tersebut. Tegangan tali yang merupakan hambatan total kapal model di ukur menggunakan load cell anemometer yang dihubungkan dengan data akusisi. Penggunaan ribblet setengah lingkaran dapat mengurangi hambatan kapal sebesar 2% pada Fr = 0,20. Penggunaan ribblet segiempat dan segitiga juga dapat mengurangi hambatan kapal sebesar 1% masing- masing pada Fr = 0,20 dan Fr =0,21.

Ship drag is the basic at designing a ship. Amount of drags affected by a lot of factors, such as the hull shape, streamline level, and roughness of the hull. The goal of this research is to know the effect of riblet at ship hull for reducing ship drag. Cross-river ship model that designed for Muara Gembong used at this research. The dimention of the ship are Loa = 0,985m B = 0,29 m and T = 0,065. The Ship has variaton of roughness at the hull. Each ribblets has different shape, half-circle, rectangle, and triangle. The method that used at this is pulling test. The generator used to pull the ship model. The rope stress that defined as drag sum of the ship model measured by load cell anemometer that connected with aquitition data. By using half-circle ribblet can reduce the amount of ship drag to 2% at Fr = 0,20. By using rectangle ribblet and triangle ribblet can reduce the amount of ship drag to 1% at each Fr = 0,20 and Fr = 0,21."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Wulandari
"Penelitian tentang efisiensi energi sangat menarik untuk diteliti, salah satunya adalah pengurangan hambatan pada aliran dalam pipa. Metode pengurangan hambatan dalam pipa dilakukan dengan metode aktif yaitu menambahkan zat aditif pada aliran dalam pipa dan metode pasif yaitu dengan memvariasikan geometri pipa. Tujuan penelitian yaitu menganalisis karakteristik serat sabut kelapa terhadap pengurangan hambatan pada aliran dalam pipa spiral horizontal dan pipa bulat horizontal secara eksperimental. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pipa spiral rasio P/Do 7.3 dan pipa bulat horizontal ID 38 mm panjang 1200 mm. Fluida uji yaitu suspensi serat sabut kelapa yang dicampurkan dengan air sehingga mencapai konsentrasi 300, 500, dan 1000 ppm.
Penelitian ini dilakukan pada Reynolds Number mulai dari sekitar 6,000 sampai Reynolds Number sekitar 25,000. Hasilnya menunjukkan bahwa rasio pengurangan hambatan pada pipa bulat ID 38 terjadi pada suspensi serat sabut kelapa konsentrasi 1000 ppm yaitu sebesar 7.6 pada Reynolds Number sekitar 25,000. Dengan konsentrasi yang sama yaitu 1000 ppm, rasio pengurangan hambatan tertinggi pada pipa spiral rasio P/Do 7.3 yaitu sebesar 10 pada Reynolds Number sekitar 25,000. Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa pengurangan hambatan meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi suspensi serat sabut kelapa. Serat sabut kelapa dapat digunakan sebagai zat aditif pengurangan hambatan drag reducing agent.

Research on energy efficiency is very interesting to study, one of which is the drag reduction in the pipe flow. Active and passive methods are commonly using on reducing drag. Active method by adding additive to the fluid and passive method by varying the geometry of the pipe. The research purpose was to analyze characteristics of coco fiber on drag reduction in spiral and circular pipe. The experimental was performed using a spiral pipe ratio of P Do 7.3 and a circular pipe ID 38 mm with 1200 mm length. The test fluid was water with addition of coconut fiber with 300, 500, and 1000 ppm concentration.
This study was conducted on a low Reynolds Number to Reynolds Number about 25,000. The results showed that the drag reduction on the circular pipe ID 38 mm was about 7.6 on coconut fiber suspension 1000 ppm concentration and in Reynolds Number about 25,000. With the same concentration, the highest drag reduction of spiral pipe ratio P Do 7.3 is about 10 in the Reynolds Number about 25,000. The drag reduction increases with the increase of coconut fiber suspension concentration. It can be concluded that coco fiber can be used as a drag reducing agent.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48350
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talahatu, Marcus Alberth
"Usaha para peneliti untuk menciptakan alat transportasi air (kapal) yang hemat energi terus dilakukan hingga saat ini. Modifikasi geometri, dimensi dan jumlah lambung merupakan suatu hal yang penting dalam usaha pengurangan hambatan kapal. Penggunaan Jenis kapal berlambung banyak katamaran dan trimaran mencapai angka 40% dari total kapal yang berlayar. Hambatan total kapal terdiri atas hambatan gesek dan hambatan sisa. Hambatan gesek merupakan fungsi dari geometris, perubahan tekanan, kekasaran permukaan dan coating pada permukaan lambung. Hambatan sisa fungsi dari gaya seret gelombang yang terbentuk oleh masing-masing lambung kapal. Dengan kemajuan ilmu material, diciptakan berbagai macam cat yang dapat berfungsi sebagai pelindung dinding kapal dan sebagai pengurang koefisien gesek. Kulit ikan belut yang mengandung lendir merupakan biopolimer yang ramah lingkungan dan tidak beracun.
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui efek variasi pelekatan biopolimer kulit belut (Monopterus Albus) pada lambung model kapal monohull, katamaran asimetris dan trimaran asimetris terhadap hambatan total model kapal dengan variasi bilangan Froude. Model kapal monohull, katamaran dan trimaran dengan pendekatan displacement yang sama dan diberikan variasi posisi pelekatan kulit belut pada lambung model kapal ditarik dengan variasi kecepatan pada kolam percobaan. Variasi sarat dan trim digunakan pada percobaan ini.
Pengukuran tegangan tali pada kecepatan kapal konstan (tercapainya terminal velocity) dilakukan dengan load cell transducer yang terhubung ke data akusisi. Percobaan dilakukan dengan teliti dan dilakukan pengulangan secepat mungkin untuk menghindari degradasi biopolimer lendir belut. Percobaan dilakukan pada air tawar dan perubahan temperatur seminimal mungkin (dijaga konstan). Hasil menunjukkan pelekatan biopolimer pada monohull menghasilkan drag reduction sebesar 8 % pada bilangan Re = 20.000. Pada kapal katamaran asimetris, S/L = 0,2 terjadi drag reduction sebesar 6 % pada bilangan Froude = 0,45. Pada kapal trimaran asimetris, S/L = 0,2 dan R/L = 0,0 terjadi drag reduction sebesar 10.4 % pada bilangan Froude = 0,35. Dimungkinkan efek biopolymer mempengaruhi distribusi kecepatan pada lapisan terluar (outer layer) sehingga laju kecepatan kapal bertambah.

Up to present time researchers are still continuously attempting to create energy saving water transportation vehicles (ships). Geometry, dimensions and number of hulls modification is an important effort to reduce the resistance of ship. The use of multi-hull ships such as catamaran and trimaran has reached 40% of total sailing ships. Total ship resistance consists of frictional resistance and residual resistance. Frictional resistance is the function of geometrics, pressure changes, surface roughness and coating of the hull surface. Residual resistance is the function of wave dragging force created by individual hull. With the advancement of material science various kind of paints have been created that could act as hull protection and as frictional coefficient reducer. Eel skin contents mucus that is environmentally friendly and non-toxic.
The objective of the research is to investigate the effects of Monopterus Albus biopolymer attachment variations on monohull, asymmetric catamaran, and asymmetric trimaran model hulls to ship model total resistance with variation of Froude numbers. Monohull, catamaran, and trimaran ship models with same displacement approach were attached with eel skin at various positions on their hulls, the ship models were towed with various speeds on the test basin. Variation of drafts and trims were applied on the experiment. The tensions of the towing string at constant ship speed (at the terminal velocity) were measured using load cell transducer which was connected to data acquisition. The experiment was conducted very carefully and repetitions were carried out very quickly in order to avoid the degradation of Monopterus Albus biopolymer. The experiment was carried out on fresh water with very little changes of temperatures (kept constant).
The results showed the attachment of biopolymer on monohull produced 8% of drag reduction at Re number = 20.000. On asymmetric catamaran with S/L = 0.2 produced 6% drag reduction at Fr = 0.45. On asymmetric trimaran with S/L = 0.2, and R/L = 0.0 produced 10.4% drag reduction at Fr = 0.35. These results are due to the effect of biopolymer in distributing the velocity at the outer layers that increase the velocity of the ships.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
D1453
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>