Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ahlanur Ramadhan
"Algoritma Maximum Power Point Tracker MPPT membuat Sel Surya bekerja pada kondisi optimalnya dengan mencari daya maksimum dari Sel Surya. Algoritma MPPT yang digunakan pada penelitian ini adalah algoritma MPPT pengendali Proportional-Integrator PI , algoritma ini mencari kondisi optimal Sel Surya dengan menggunakan pengendali PI.
Hasil simulasi menunjukkan algoritma PI MPPT sudah dapat mengendalikan Sel Surya untuk bekerja pada kondisi optimalnya dengan rangkaian Boost Converter. Hasil pengujian algoritma PI MPPT juga sudah dapat mengendalikan Sel Surya untuk bekerja pada kondisi optimalnya dengan rentang waktu sampling PI MPPT 0.00005 sampai 0.0001 detik dan rentang beban yang digunakan adalah dua sampai empat lampu.

Maximum Power Point Tracker MPPT algorithm make the Solar Cell worked at optimal condition by tracking the maximum power of Solar Cell. MPPT algorithm that used in this research is MPPT algorithm with Proportional Integrator PI controller, this algorithm tracking the maximum power of Solar Cell by using PI controller.
Result of the simulation shows that PI MPPT algorithm can controlled the Solar Cell to work at optimal condition with Boost Converter circuit. Result of experiment shows that PI MPPT algorithm can controlled too the Solar Cell to work at optimal condition with range time sampling of PI MPPT from 0.00005 until 0.0001 seconds and load range that is used are two until four lamps.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlia Canny
"Sel surya memiliki karakteristik tegangan arus yang tidak linier dan memiliki satu titik dimana daya maksimum dihasilkan. Titik ini bergantung kepada faktor lingkungan seperti iradiasi matahari dan suhu. Agar didapatkannya daya maksimum dari sel surya, sel surya harus bekerja pada titik daya maksimum dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Oleh karena itu semua pengendali yang diaplikasikan pada sel surya menggunakan algoritma Maximum Power Point Tracking MPPT.
Tujuan penelitian ini adalah merancang metode MPPT berdasarkan pengendali logika Fuzzy FLC yang mampu mencapai MPP dengan cepat dan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi lingkungan. Perancangan didasarkan pada studi literatur, uji coba simulasi dan eksperimen.
Hasil simulasi dan eksperimen membuktikan bahwa algoritma MPPT berdasarkan pengendali logika Fuzzy mampu mendapatkan daya maksimum untuk besar beban dan kondisi lingkungan yang bervariasi.

Solar cells have a nonlinear voltage ndash current characteristic which has one distinct maximum power point MPP. This point depends on environmental factors such as sun irradiation and temperature. In order to obtain maximum power from solar cells continuously, it has to work on its maximum power point despite the inevitable changes in environment. This is why the applied controllers on solar cells employ some method for Maximum Power Point Tracking MPPT.
The objective of this study is to design MPPT method based on Fuzzy logic controller FLC which able to reach MPP in a short time and to adapt with changing environmental conditions quickly. The design is based on study literature, simulation, and implementation.
The result proves Fuzzy Logic Controller MPPT able to reach MPP and adapt with changing conditions quickly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wayan Wicak Ananduta
"Sistem Maximum Power Point Tracker (MPPT) merupakan sistem yang dapat membuat sel surya bekerja pada titik kerja optimal sehingga sel surya mampu menghasilkan daya maksimalnya. Pada penelitian ini, sistem MPPT menggunakan rangkaian Boost Converter sebagai pengendali tegangan sel surya dan algoritma Incremental Conductance Method (ICM) sebagai algoritma MPPT pencari titik kerja optimal.
Proses perancangan sistem termasuk perancangan simulasi sistem telah diuraikan. Analisa dilakukan melalui simulasi yang dilakukan pada MATLAB/Simulink. Untuk menunjang simulasi, model sel surya juga dirancang dengan acuan dari sel surya KC50T produksi Kyocera. Sistem MPPT yang telah dirancang kemudian disimulasikan dan dilihat performanya.
Berdasarkan hasil simulasi, sistem MPPT yang dirancang telah berhasil mencari titik kerja optimal model sel surya dan mampu merespon perubahan kondisi lingkungan dengan mencari titik kerja optimal yang baru. Sistem MPPT ini kemudian juga telah berhasil membuat sel surya bekerja pada titik kerja optimal tersebut. Sistem MPPT yang dirancang memiliki kualitas yang baik, dengan rasio osilasi sebesar 3,21%, waktu transien sebesar 0,27s, dan rasio daya 99,90%.

The Maximum Power Point Tracker (MPPT) System is a system that works in order to make a photovoltaic works at its optimal work point where it produces the maximum power. In this research, the MPPT System uses a Boost Converter Circuit in order to control the output voltage of the photovoltaic and Incremental Conductance Method as the MPPT algorithm which will search the maximum power point.
The design of the system has been proposed. The analysis of the system is by simulating the system in MATLAB/Simulink. In order to support the simulation, a photovoltaic model has also been proposed according to KC50T solar cell module from Kyocera. The MPPT System has been simulated and the performance of the system has been analyzed.
Based on the simulation results, the MPPT System has successfully search the maximum power point (MPP) even when the environmental conditions are changed. It also can control the photovoltaic so that it works at its MPP. The quality of the MPPT System has been evaluated. It has Osilation Rasio of 3,21%, transient time of 0,27s, and Power Ratio of 99,90%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S699
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardus Christanto Prasetyo
"Dengan semakin berkembangnya kendaraan listrik maka pengembangan pada teknologi penghematan energi pun mengalami kemajuan. Pada proses pengereman motor biasanya akan menimbulkan energi kinetik yang berlebihan, kelebihan energi kinetik ini biasanya akan diubah menjadi energi listrik yaitu berupa arus balik. Pada monorail ataupun kereta rel listrik arus balik ini akan masuk ke dalan jaringan DC link, namun apabila arus balik ini terlalu besar dapat menimbulkan over voltage yang dapat merusak komponen-komponen pada inverter.
Metode pengereman regeneratif dikembangkan untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan karena arus balik ini, untuk mencegah timbulnya over voltage maka tegangan pada DC link dibatasi sehingga arus balik yang terjadi tidak begitu besar dan tegangan pada DC link dapat dijaga agar sesuai dengan acuannya. Dengan menggunakan metode ini arus dapat dibatasi namun sebagai kompensasinya diperlukan bantuan torsi mekanik agar pengereman dapat sesuai yang diinginkan.
Penggunaan bidirectional converter sudah banyak dikembangkan agar dapat menurunkan tegangan pada DC Link tanpa memerlukan bantuan torsi mekanik dari luar. Dengan menggunakan voltage control rangkaian ini dapat dikendalikan untuk dapat menyimpan energi berlebihan yang timbul pada proses pengereman kemudian dapat memberikan daya pada saat proses motoring.

With the recent revival of the electrical vehichle much advancement in power management has been made. Braking process cause surplus of kinetic energy in motor. These kinetic energy are converted to electrical energy in form of opposite current In electric vehicle such as monorail and electrical train this opposite current will be enter the DC link circuit, if the current is too large it can cause overvoltage that can damage components in inverter.
Regenerative braking method is developed in order to solve this problem, to prevent the over voltage the DC link voltage must be limit so the opposite current is not to high. With this method the current will be limit but as the compensation the braking systems need mechanical torque.
This bidirectional converter has been develop in order to reduce DC link voltage without need mechanical torque. These circuit can be controlled to save the kinetic energy that comes from the braking process and these energy can be used later for motoring condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ralfi Wibowo Rachmad
"

Algoritma MPPT dengan Teknik Perturb and Observe akan memiliki akurasi yang lebih baik namun metode Constant Voltage akan menawarkan implementasi yang lebih sederhana. Diperlukan perbandingan antara kedua algoritma tersebut dalam variasi kondisi lingkungan sehingga dapat menjadi aspek pertimbangan untuk implementasi metode algoritma MPPT pada panel surya. Pada penelitian ini akan dirancang sistem integrasi panel surya dan synchronous buck converter. Synchronous buck converter akan diuji terlebih dahulu kemampuan penurunan tegangan beserta efisiensi konversi daya dan dibandingkan dengan Asynchronous Buck Converter. Pada sistem integrasi synchronous buck converter akan mengatur karakteristik pembebanan dengan penerapan metode Perturb and Observe dan Constant Voltage untuk pelacakan titik daya maksimum panel surya. Hasil sistem integrasi dengan synchronous buck converter dengan implementasi metode Perturb and Observe dan Constant Voltage akan diberikan nilai iradiasi yang bervariasi untuk melihat karakteristik pelacakan dari kedua metode. Pada penelitian ini, hasil implementasi MPPT pada synchronous buck converter menunjukkan bahwa teknik Perturb and Observe memiliki akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan teknik Constant Voltage dengan rata rata daya 3392,79 W dalam beberapa variasi iradiasi dibandingkan dengan rata rata daya teknik Constant Voltage 3060,75 W.


MPPT algorithm with Perturb and Observe technique will have a better accuracy than Constant Voltage, but because of its indirect tracking, Constant Voltage will have a simpler implementation. More comparison between the two is needed in various operating conditions for further consideration in implementing MPPT algorithms on solar panel. In this research, the integration of solar panel and synchronous buck converter will be designed. Firstly, the synchronous buck performance will be analyzed compared to the conventional asynchronous buck. In the integrated solar panel system, synchronous buck converter will be used to control solar panel load characteristics with the implementation of Perturb and Observe and Constant Voltage method. The implementation of the two methods will be analyzed under various irradiance to observe the tracking characteristics of the two methods. Results shows that Perturb and Observe technique is more efficient in tracking the Maximum Power Point than Constant Voltage technique with 3392.79 W average solar panel power output in varying irradiation compared to 3060.75 W average solar panel power output of the Constant Voltage technique."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Shabila Dinniyah
"Saat ini, banyak aplikasi teknologi berbasis sumber energi alam dan ramah lingkungan. Bagaimanapun, kekurangan yang sering ditemukan pada sumber energi alam adalah intensitasnya yang tidak menentu. Hal ini juga berlaku pada tenaga matahari pada panel surya, dimana intensitas cahaya yang masuk tidak selalu sama di setiap waktu. Intensitas cahaya dapat dipengaruhi berbagai faktor seperti cuaca yang mendung. Perubahan intensitas cahaya ini berujung pada perubahan besar tegangan yang dihasilkan panel surya. Dengan buck-boost converter, nilai tegangan keluaran dapat diatur menjadi lebih besar atau lebih kecil, menjadi nilai tegangan yang diinginkan. Nilai tegangan yang dihasilkan diatur oleh pemrograman mikrokontroler, yang mengatur lebar pulsa pada PWM. Laporan skripsi ini membahas perancangan buck-boost converter untuk panel surya, dengan mengambil studi kasus di Gedung Pusat Inovasi LIPI di Cibinong, Bogor. Regulasi tegangan keluaran yang dihasilkan merupakan faktor utama dari analisa keberhasilan perancangan buck-boost converter, dengan persentase efisiensi berkisar dari 90 hingga 99%.

Currently, there are plenty of technological applications that utilizes a natural, environmental-friendly source of energy. However, a disadvantage often found in natural energy sources is that the intensity produced is uncertain. This occurance is also found in solar panels, wherein the light intensity that enters is not always equal. Light intensity may be affected by various factors such as ones on gloomy or sunny weathers. This irregularity on light intensity leads to deviation of voltage output produced by the solar panel. With the use of buck-boost converters, the amount of output voltage may be set to higher or lower than the input voltage, enabling us to maintain the desired output voltage. The amount of output voltage produced is controlled by a microcontroller program which regulates pulse widths produced by PWM signals. This final project report discusses about the designing of a buck-boost converter for solar panels, with a case study in Gedung Pusat Inovasi LIPI, Cibinong, Bogor. The regulation of output voltage is the main aim in analizing the success of the design created, with an efficiency of 90 to 99%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzan Azima
"Pemanfaatan energi surya sebagai sumber energi listrik terbarukan di Indonesia perlu dipercepat untuk mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 dan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi surya adalah melalui sistem fotovoltaik dengan teknik Maximum Power Point Tracking (MPPT) bersama dengan penggunaan boost converter. Algoritma Perturb and Observe (P&O) memiliki kelemahan berupa osilasi steady-state yang tinggi pada Large Step P&O (LSPO) dan tracking speed yang lambat pada Small Step P&O (SSPO). Penelitian ini mengembangkan algoritma Modified P&O (MPO) yang memanfaatkan metode estimasi open-circuit voltage untuk mengatasi kelemahan pada algoritma P&O. Algoritma MPO membagi kurva operasi PV menjadi empat bagian untuk mengkombinasikan tracking speed dari LSPO dan kestabilan dari SSPO. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak Simulink MATLAB dengan data iradiasi dan suhu dari Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma LSPO dan MPO cocok digunakan pada iradiasi rendah, algoritma MPO cocok digunakan pada iradiasi menengah, dan algoritma SSPO cocok digunakan pada iradiasi tinggi. Perlu penggunaan baterai untuk menyimpan daya yang melebihi spesifikasi boost converter agar algoritma MPO bekerja dengan optimal pada kondisi iradiasi tertinggi. Secara keseluruhan, algoritma MPO lebih baik daripada algoritma SSPO dan LSPO karena menghasilkan nilai mean yang tinggi seperti LSPO dan memiliki osilasi steady-state yang kecil seperti SSPO.

The utilization of solar energy as a renewable electricity source in Indonesia needs to be accelerated to achieve the renewable energy mix target of 23% by 2025 and Net Zero Emission (NZE) by 2060. One way to increase the efficiency of solar energy use is through photovoltaic systems with Maximum Power Point Tracking (MPPT) techniques along with the use of a boost converter. The Perturb and Observe (P&O) algorithm has drawbacks such as high steady-state oscillations in Large Step P&O (LSPO) and slow tracking speed in Small Step P&O (SSPO). This study develops a Modified P&O (MPO) algorithm that utilizes the open-circuit voltage estimation method to address the weaknesses in the P&O algorithm. The MPO algorithm divides the PV operation curve into four parts to combine the tracking speed of LSPO and the stability of SSPO. The simulation was conducted using Simulink MATLAB software with irradiation and temperature data from Depok City. The study results show that LSPO and MPO algorithms are suitable for low irradiation, the MPO algorithm is suitable for medium irradiation, and the SSPO algorithm is suitable for high irradiation. A battery is needed to store the power that exceeds the boost converter specifications to optimize the MPO algorithm's performance under the highest irradiation conditions. Overall, the MPO algorithm is superior to the SSPO and LSPO algorithms because it produces a high mean value like LSPO and has low steady-state oscillations like SSPO."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arbi Nugroho
"ABSTRAK
Semakin bertambahnya jumlah manusia di dunia semakin meningkatnya juga kebutuhan energi, terbatasnya kebutuhan kesediaan sumber daya energi konvensional membuat berkembangnya penelitian tentang energi terbarukan. Salah satu energi terbarukan yang sedang berkembang ialah mengenai air. Di Indonesia, terdapat banyak sungai dan memiliki iklim hujan yang lumayan bagus untuk mengembangkan energi terbarukan ini. Untuk menciptakan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Mikro yang dapat beroperasi pada berbagai kecepatan alir air maka dirancang sistem Otonomus PLTA Mikro.Untuk merancang sistem otonomus tersebut maka digunakan generator induksi catu ganda DFIG dan generator sinkron magnet permanen PMSG . Turbin menggerakkan DFIG dan PMSG yang terpasang dengan perantara rantai dan sproke gear, PMSG akan memberikan tegangan keluarannya sebagai masukan rotor untuk DFIG sehingga sistem generator menjadi sistem otonomus dikarenakan tidak memerlukan sumber daya eksternal. Tegangan listrik yang dihasilkan dari generator dihubungkan dengan Boost Converter dengan tujuan agar sistem memiliki level tegangan keluaran yang stabil dan sesuai dengan tegangan referensi yang diberikan.

ABSTRAK
The increasing number of people in the world is also increasing the need for energy, limited availability of conventional energy resources makes the development of research on renewable energy. One of the developing renewable energy is water. In Indonesia, there are many rivers and have a pretty good rainy climate to develop this renewable energy. To create a Micro Hydro Power Plant PLTA System that can operate at various water flow speeds, the Micro Hydro Power Plant System is designed.To design the autonomous system, a dual supply induction generator DFIG and permanent magnet synchronous generator PMSG are used. Turbine drives DFIG and PMSG installed with intermediate chain and sprock gear, PMSG will give its output voltage as rotor input for DFIG so that the generator system becomes autonomous system because it does not require external power source. The voltage generated from the generator is connected to the Boost Converter in order for the system to have a stable output voltage level and in accordance with the reference voltage provided. "
2017
S69139
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfredo Oliver Batu
"Energi Surya merupakan salah satu energi alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti energi berbasis bahan bakar fosil. Energi listrik diperoleh dari mengonversi energi cahaya dari matahari menggunakan panel surya fotovoltaik. Salah satu kendala yang dihadapi dari energi surya menggunakan modul fotovoltaik ialah perubahan iradiasi matahari yang menyebabkan pergeseran titik daya maksimum pada kurva P-V sehingga daya yang dihasilkan menjadi kurang maksimal. Metode untuk memperoleh daya maksimum dari sebuah sumber daya yang berubah-ubah seperti pada panel surya fotovoltaik dikenal sebagai Maximum Power-Point Tracking (MPPT). Salah satu teknik MPPT yaitu menggunakan algoritma Perturb and Observe yang memberikan gangguan pada sistem dengan mengetahui nilai dari selisih daya dan selisih tegangan yang dihasilkan panel lalu menggeser tegangan kerja sistem ke tegangan tempat adanya titik daya maksimum. Daya maksimum diperoleh saat nilai dari selisih daya dibagi selisih tegangan panel sama dengan nol. Arduino Uno digunakan sebagai mikrokontroller yang memroses data dari sensor tegangan maupun arus dan mengendalikan DC-DC Booster yang berperan dalam menggeser tegangan kerja dari sistem. Hasil eksperimen menunjukkan daya yang dihasilkan lebih besar dibandingkan daya dari modul PV tanpa menggunakan MPPT dikarenakan sistem berada dalam tegangan kerja yang menghasilkan daya maksimum.

Solar energy is one of alternative energy which can be used as replacements for fossil fuel-based energy. Using photovoltaic module, electrical energy obtained by converting energy from the irradiation of the sun. One of its disadvantages using photovoltaic module is when irradiation from the sun changes which moves the maximum power point in P-V curve resulting in output power obtained become not at its maximum power. The method to extract maximum power available from changing energy source in example solar photovoltaic module are known as Maximum Power Point Tracking (MPPT). One of MPPT techniques is called Perturb and Observe which giving perturbation to the system by knowing the difference between power and voltage generated by photovoltaic module and moves operating voltage of the sistem to the voltage at maximum power by knowing the derivative of power and voltage. Maximum power achieved when the derivative of power over the derivative of voltage results in zero. Arduino Uno used as microcontroller which process the readings from voltage and current sensor while also controlling DC-DC Booster which able to move the operating voltage of the sistem. Experimental results yielding the output power from system greater than output power from photovoltaic module without using MPPT as result from the sistem working at operating voltage which also at the point when the voltage of maximum power exists."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>