Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169570 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Afsari
"ABSTRAK
Polypropylene merupakan jenis plastik polimer yang banyak digunakan sebagai kemasan produk. Banyaknya limbah berbahan dasar polypropylene ini sulit terurai, menjadi salah satu alasan untuk menggunakannya sebagai pengganti agregat kasar pada beton. Untuk mencapi mutu beton yang struktural, diperlukan komposisi material penyusun beton yang tepat. Dalam penelitian ini volume perbandingan agregat kasar polypropylene terhadap volume semen yang digunakan adalah 2,6; 2; dan 1,8 dimana hasil kuat tekan kubus yang diperoleh adalah 243,762 kg/cm2; 268,744 kg/cm2; dan 285,623 kg/cm2, dengan nilai modulus elastisitas 7584,048 MPa; 2520,158 MPa; 3913,633 MPa dan poisson rsquo;s ratio sebesar 0,178; 0,164; 0,219. Selain itu, nilai kuat lentur yang dihasilkan sebesar 2,94 MPa; 2,43 MPa; dan 3,41 MPa. Beton ringan ini termasuk kedalam klasifikasi beton ringan mutu sedang berdasarkan ACI 213R-87.

ABSTRACT
Polypropylene is kind of polymer that is used as product warp. That many un degraded waste made by polypropylene is the main reason of using it as lightweight coarse aggregates concrete. To achive the structural concrete, required the right composition of concrete materials. In this reseacrh, ratio the volume of coarse aggregate to the volume of cement used are 2,6 2 and 1,8 where the resulting compressive cube strength are obtained 243,762 kg cm2 268,744 kg cm2 dan 285,623 kg cm2, with modulus of elasticity 7584,048 MPa 2520,158 MPa 3913,633 MPa and poisson rsquo s ratio are 0,178 0,164 0,219. Besides that, the resulting of flexural strength are obtained 2,94 MPa 2,43 MPa and 3,41 Mpa. This lightweight concrete is classified as moderate lightweight concrete based on ACI 213R 87."
2017
S68732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Wildan Arrifian
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku kuat lekat tulangan yang tertanam dalam beton ringan dengan agregat kasar plastik polypropylene. Benda uji yang digunakan berjumlah 72 sampel, yang terdiri dari 3 macam ukuran diameter, yaitu 10 mm, 12 mm, dan 16 mm, baik tulangan polos maupun ulir. Hasil dari penelitian ini yaitu pada tulangan ulir, kuat lekat disebabkan oleh mekanisme interlocking, sedangkan tulangan polos disebabkan oleh adhesi. Tulangan ulir memiliki perkembangan tegangan lekat yang lebih ductile dibandingkan dengan tulangan ulir, namun memiliki kegagalan yang tiba-tiba. Mekanisme friksi yang terjadi pada tulangan polos lebih besar dan signifikan daripada tulangan ulir.

ABSTRACT
This study is mainly focused on investigating bond behavior on reinforcement bar embedded in polypropylene lightweight concrete. The specimen consist of 72 samples, with 3 different diameter, 10 mm, 12 mm, and 16 mm, on plain bar and deformed bar. The result shows that bond strength on deformed bar is contributed by interlocking mechanism, whereas adhesion is contributed in plain bars. Deformed bars bond strength development is more ductile compared to plain bars. Due to its bigger contact area, plain bars friction is bigger and more significant than on the deformed bars. But, the failure mode on deformed bar is not ductile at all."
2017
S68740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rengga Pradana Putra
"ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat banyak inovasi yang muncul termasuk dalam dunia teknik sipil. Beton ringan dengan 100 agregat kasar terbuat dari bahan polypropylene termasuk salah satu inovasi yang sedang dikembangkan. Sifat mekanik dari beton ringan ini masih diteliti, termasuk sifat susut beton ini. Penelitian ini akan membahas susut yang terjadi pada beton ini. Regangan susut yang terjadi pada beton ini rata-rata adalah sebesar 0.001 mm/mm. Hasil tersebut sama walaupun terdapat dua metode pengujian, yaitu kontak dan non-kontak. Untuk membuktikan, dilakukan permodelan secara numerik dengan memasukkan variabel selisih suhu beton. Hasil deformasi yang didapatkan dari eksperimen dan numerik berbeda sekitar 0.1 ndash; 0.5 kali lipat.

ABSTRACT
The development of science and technology made many innovations that emerged including in the civil engineering world. Lightweight concrete with 100 coarse aggregate made of polypropylene material is one of the innovations under development. The mechanical properties of these lightweight concrete are still being investigated, including the shrinking properties of these concrete. This study will discuss the shrinkage that occurs in this concrete. The shrinkage strain occurring in this concrete averaged 0.001 mm mm. The results are the same although there are two testing methods, namely contact and non contact. To prove, numerical modeling is done by entering the variable of temperature difference of concrete. The results of deformations obtained from experiments and numerically differ by about 0.1 0.5 fold."
2017
S68506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masrul Wisma Wijaya
"ABSTRAK
Beton merupakan salah satu material yang mengalami perkembangan signifikan pada industri konstruksi. Salah satu inovasi material beton adalah beton ringan dengan penggunaan agregat kasar ringan berbahan dasar polypropylene PP . Penggunaan beton ringan memungkinkan pengurangan berat sendiri sehingga elemen struktur yang didesain bisa lebih efisien dan ekonomis. Penulis menggunakan agregat halus Cimangkok dan melaksanakan pengujian berat jenis, berat isi, dan analisis saringan. Rancang campur yang digunakan adalah metode volume dengan perbandingan semen : pasir : agregat : air adalah 1 : 2 : 2.6 : 0.9. Penulis merencanakan pengecoran benda uji silinder 15x30 cm dan benda uji balok 7x10x150 cm. Benda uji balok terdiri dari 3 jenis, yaitu P polos , T tulangan tarik , dan K tulangan tarik, tekan, dan sengkang . Seluruh tulangan dan sengkang yang dipakai berdiameter 4 mm. Benda uji balok diuji lentur dengan menggunakan dua metode yaitu lentur murni dan lentur dengan pengaruh geser. Kapasitas momen nominal untuk balok T dan K adalah masing-masing 1.29 kNm dan 2.38 kNm. Berat isi beton ringan adalah 1,690.98 kg/m3. Kuat tekan fc rsquo; aktual silinder umur 28 hari untuk pengujian destruktif dan UPV ultrasonic pulse velocity adalah masing-masing 22.63 MPa dan 26.11 MPa. Kuat tekan aktual balok menggunakan UPV adalah 20.58 MPa. Pada pengujian lentur murni dan lentur dengan pengaruh geser, balok K menunjukkan kurva kekakuan yang relatif besar dibanding balok T dan balok P. Secara umum, pengujian lentur dengan geser menyebabkan balok mengalami keruntuhan terlebih dahulu dibandingkan dengan pengujian lentur murni. Hal ini disebabkan oleh besarnya gaya dalam momen lentur dan gaya geser yang bekerja maksimum pada tengah bentang.

ABSTRACT
Concrete is one of the most developed material in construction industry. This thesis portrays innovation in structural lightweight concrete by using lightweight polypropylene PP aggregates. The use of lightweight concrete has been usually predicated on the reduction of its dead load so the structural elements can be designed efficiently. Researcher chose Cimangkok sand as fine aggregates and performed specific gravity, unit weight, and sieve analysis testing. Volume based mix design is used with ratio 1 2 2.6 0.9 cement fine aggregates coarse aggregates water . Concrete batching was performed to mold cylinder 15x30 cm and beam 7x10x150 cm. Beams are designed into 3 categories, P without rebar , T single rebar at bottom , and K confined rebar . 4 mm diameter rebars are used for specimen T and K. Beams are tested flexurally in 2 methods, pure bending and bending with shear. Nominal moment capacity for beam T and K are respectively 1.29 kNm and 2.38 kNm. The average unit weight of concrete cylinder speciments is 1,690.98 kg m3. 28 days compressive strength for destructive and UPV ultrasonic pulse velocity tests are respectively 22.63 MPa and 26.11 MPa. 28 days equivalent compressive strength for beam using UPV test is 20.58 MPa. In pure bending and bending with shear testing, beam K shows greater flexural rigidity than beam T and beam P. Bending with shear in beams caused early failure rather than pure bending. The failure occured due to the combination of bending moment and shear force at middle span.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pujakesuma Perdani
"ABSTRAK
Beton ringan merupakan beton yang memiliki berat kurang dari 1850 kg/m3 yang memiliki kelebihan dapat mengurangi beban struktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari beton ringan beragregat Polipropilen berupa kuat tekan dan mengetahui bagaimana kemampuan beton ringan dalam hal lekatan dengan baja tulangan yang ditentukan dengan kuat lekat. Penelitian ini menggunakan 3 jenis campuran berbeda dengan volume agregat ringan yang berbeda-beda. Kuat tekan beton ringan yang dihasilkan sudah termasuk dalam kuat tekan beton ringan struktural dengan kuat tekan optimum mencapai 26,58 MPa. Semakin sedikit volume agregat ringan yang digunakan, maka semakin besar kuat tekannya. Hal ini juga dipengaruhi oleh persebaran butir agregat kasar ringan. Sementara kuat lekat hasil pemodelan yang dihasilkan mendekati eksperimen dengan nilai tegangan yang terus naik. Semakin besar diameter tulangan, maka semakin besar tegangan lekatnya dan semakin tinggi nilai kuat tekan beton ringan, maka semakin besar pula tegangan lekatnya.

ABSTRACT
Lightweight concrete is a concrete that have less than 1850 kg m3 weight, which has the advantage of reducing the structural load. The purpose of this research is to know the characteristic of lightweight concrete in the form of compressive strength and to know how the ability of lightweight concrete in bonding with the reinforcing steel determined with bond strength. This study used 3 different mixtures with different lightweight aggregate volumes. The resulting lightweight concrete strength is included in the compressive strength of lightweight structural concrete with optimum compressive strength reaching 26.58 MPa. The less lightweight aggregate volume used, the greater the compressive strength. It is also influenced by the spreading of small aggregates gradation. The bond from modelling result approaches the experiment result with the increasing value of stress. The larger the diameter of the reinforcement, the greater the bond stress and the higher the value of the compressive strength of lightweight concrete, the greater the bond stress."
2017
S68848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Kusuma Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti kuat lekat yang terjadi pada beton ringan polipropilen MD1, MD2, dan MD3 dengan tulangan polos berdiameter 10, 12, dan 16. Penelitian ini dilakukan dengan pemodelan numerik menggunakan program Ansys yang dibandingkan hasilnya dengan eksperimen yang telah dilakukan oleh A. W. Taufiq dalam penelitian tugas akhir mengenai eksperimen kuat lekat tulangan baja pada beton ringan dengan agregat kasar polipropilen. Dalam pemodelan numerik ini benda uji dimodelkan dengan memberikan gaya radial sebesar kuat tarik belah yang telah dilakukan oleh penulis secara eksperimen untuk menahan beton agar tidak terjadi kegagalan splitting. Jenis kontak yang terjadi antara beton dengan tulangan adalah friksi dengan nilai friksi sebesar 0,3.

ABSTRACT
This research is for knowing bond strength that occurs between lightweight concrete using polypropylene coarse aggregate MD1, MD2, and MD3 with plain reinforcement diameter 10, 12, and 16. This research had done with numerical using Ansys programme that compared with experimental pull out had been done by A.W. Taufiq within final report research about experimental of reinforcement bond strength in lightweight concrete using polypropylene coarse aggregate. In this numerical model, sample was giving radial force by splitting tensile strength value that had been done by researcher for resisting concrete as for did not occur splitting failure. Contact between lightweight concrete and reinforcement is friction with value of the friction is 0,3."
2017
S69528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riasdiana Adi Puspita
"ABSTRAK
Limbah plastik salah satunya jenis polypropilene merupakan limbah yang sulit diurai sehingga berdampak buruk bagi lingkungan. Mendaur ulang limbah plastik menjadi agregat ringan merupakan salah satu solusi dan juga inovasi beton ringan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tegangan dan regangan geser beton ringan agregat polypropylene. Dilihat dari hasil eksperimen dan numerik nilai tegangan geser maksimum dan regangan geser maksimum semakin tinggi apabila mutu beton semakin tinggi karena gaya geser nominal yang dapat ditahan beton juga meningkat.

ABSTRACT
Polypropilene is one type of a plastic waste that is difficult to decompose and has bad impact for the environment. Recycling plastic waste into light aggregate is one of a solution and also lightweight concrete innovation. The purpose of this research is to know the stress and shear stretch of lightweight concrete aggregate polypropylene. Judging from the experimental and numerical results the maximum shear stress and maximum shear stress are higher when the quality of the concrete is higher because the nominal shear force that can be retained by the concrete also increases. "
2017
S68293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimasena Heribowo
"ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan untuk mempelajari sifat-sifat kuat ikat pada baja polos yang tertanam dalam beton ringan dengan agregat ringan polypropylene sebagai pengganti agregat kasar. Ada dua desain campuran digunakan yang mengikuti ACI 211.2.98 dengan perbedaan pada diameter agregat ringan yang digunakan. Satu mix design akan menggunakan 100% aggregate dengan diameter 25mm dan yang lainnya menggunakan campuran 70% 25mm dan 30% 20mm diameter agregat dengan keduanya menggunakan tambahan aditif superplasticizer sebanyak 0,4%. Metode pengujian mengikuti methode RILEM untuk pull-out test dengan menggunakan frame buatan sendiri untuk 12 sampel dari masing-masing campuran dengan diameter baja yang berbeda yaitu 10,12, dan 16 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel dengan nilai kuat tekan yang lebih tinggi menunjukkan nilai kekuatan ikat yang lebih tinggi dengan kenaikan yang tidak linear.

ABSTRACT
This research focused on studying bond properties of plain steel embedded in lightweight concrete with polypropylene lightweight aggregate as the substitute for coarse aggregate. Two mix design are used, one used 100% 25mm diameter aggregate and the other is used 70% 25mm and 30% 20mm diameter aggregate with using additional superplasticizer additive of 0,4%. Testing method is following RILEM for pull out test with self-made frame for 12 sample of each mixture with different steel diameter of 10,12, and 16 mm. The result shows that the sample with higher compressive strength is showing higher bond strength with nonlinear increase."
2017
S66572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sung, Taek Lee
"Indonesia adalah negara yang tercatat sebagai produsen terbesar minyak kelapa sawit didunia. Indonesia memproduksi hampir setengah dari kebutuhan minyak kelapa sawit di dunia. Berdasarkan data dari Direktorat Jendral Perkebunan, Kementrian Pertanian, diperkirakan Indonesia memiliki kebun kelapa sawit hingga 12.3 juta hektar Ha pada tahun 2017. Lahan tersebut terdiri dari 4,75 juta hektar perkebunan milik komunitas, 6,8 juta hektar perkebunan milik pribadi dan 752 ribu hektar perkebunan milik pemerintah.
Penelitian yang akan dilaksanakan oleh penulis adalah penggunaan cangkang kelapa sawit yang terlebih dahulu akan diairi dengan menggunakan air panas 50°C dan air bertemperatur ruangan 28°C untuk dijadikan agregat pada beton ringan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari subtitusi cangkang pada kuat tekan, kuat lentur, susut, dan kuat tarik belah pada beton. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dianalisis dengan membandinngkan kedua metode perendaman dan dilihat metode apa yang memiliki hasil lebih baik pada kuat tekan, kuat lentur, susut, dan kuat tarik belah.

Indonesia is listed as the largest producer of palm oil in the world. Indonesia produces almost half of the world 39 s palm oil inventories. Based on data from the Directorate General of Plantation, Ministry of Agriculture, Indonesia 39 s oil palm plantation area in 2017 is estimated to reach 12.3 million Hectares Ha. This amount consists of 4, 75 million ha of community plantations, 6.80 million hectares of private plantations and 752 thousand ha of state plantations.
The research that will be done by the writer is the use of water pre treatment on oil palm shell as coarse aggregate by using hot water 50°C and room temperature water 28°C, which is called common water in general, to lightweight concrete strength. The scope of the research was undertaken to see the effect of oil palm shell to compressive strength, flexural strength, concrete shrinkage, and direct split in concrete. From the result of concrete strength tests, the research can be analyzed by comparing between those two methods, and it can determine which method gives better result in compressive strength, flexural strength, concrete shrinkage, and direct splitting in concrete test.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Dini Sofyani
"Seiring dengan bertambahnya kebutuhan perumahan di Indonesia, bertambah pula kebutuhan beton sebagai material yang paling diminati untuk pembuatan rumah tinggal. Cangkang Kelapa Sawit Oil Palm Shell / OPS dapat menjadi pilihan sebagai pengganti agregat kasar untuk campuran beton. Penggunaan OPS tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan beton di Indonesia namun juga untuk mengurangi masalah pengolahan limbah OPS. Beton dengan campurang OPS sebagai agregat kasar sudah pernah diteliti sebelumnya dengan menghasilkan kuat tekan beton sebesar 20-23 MPa. Untuk itu kebutuhan untuk melanjutkan penelitian dalam skala yang lebih besar.
Penelitian ini menghasilkan respon mekanik dari balok beton ringan dengan OPS dengan menggunakan metode 2 point pembebanan. Pada penelitian ini akan diuji dua buah sampel balok dengan ukuran 15x25x300 cm. ukuran ini dianggap mewakili dimensi umum yang dipakai untuk rumah sederhana di Indonesia. Respon mekanik terhadap lentur murni akan disajikan sebagai hasil dari pengujian ini. Penelitian ini akan lebih difokuskan pada are dimana diprediksi akan terjadi lentur murni. Selainn itu juga dkan dilihat tentang bukaan retak yang terjadi.

Along with the increasing demand for habitation in Indonesia, the need for concrete as the most favourable housing material is escalating. Oil Palm Shell OPS as coarse aggregate material can be one of the alternatives materials in concrete mix proportions. This possible choice of material not only can fulfil the materials needs, but also capable of reducing the problem of OPS waste in Indonesia. As OPS concrete compressive strength in the previous studies in laboratory is in the range of 20 23 MPa, studies on larger element of structure becomes interesting.
This research presents flexure behaviour of lightweight concrete beams using OPS replacing natural coarse aggregates under four point loading application. In this study, a campaign of tests was conducted on three samples of identical beam with 15 25 300 cm3 of size. This size is representing typical dimension of beam used on two storey houses in Indonesia. Mechanical response due to bending that occurs in OPS lightweight concrete beam is presented. Observation on the beam is emphasized on the pure bending area. The evolution of the maximum crack opening will also be observed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>