Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69367 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Krisiphala
"Komposit merupakan gabungan antara dua material berbeda yang dapat menghasilkan keunggulan sifat mekanis dari kedua material tersebut, Pada penelitian ini menggunakan komposit berbahan dasar logam Metal Matrix Composite . Material yang digunakan yaitu ADC 12 dengan penambahan partikel nano Al2O3 0.3 Vf sebagai penguat, Mg 10 wt. sebagai agen pembasah, dan variabel TiB sebesar 0, 0.02, 0.04, 0.06, dan 0.08 wt. sebagai penghalus butir dan dapat meningkatkan sifat mekanis.
Hasil dari penelitian ini menunjukan dengan adanya penambahan partikel nano Al2O3 dan TiB sebagai penghalus butir dapat meningkatkan sifat mekanis secara keseluruhan. Penambahan TiB yang paling baik yaitu pada pada penambahan 0.04 wt. dengan ukuran butir kandungan aktual pada komposit sebesar 0.0747 wt., yang menghasilkan butir paling halus dan nilai kekuatan tarik tertinggi yaitu 132.48 MPa. Peningkatan sifat mekanis disebabkan karena terdapat fasa Mg2Si sebagai penguat, lalu fasa Al3Ti sebagai agen nuklean yang memperhalus butir, dan fasa MgAl2O4 yang berada pada antarmuka partikel nano Al2O3 dengan matriks sehingga memiliki pembasahan yang baik.

Composite is an advance material that contains two materials or more that can improve the mechanical properties. This research uses metal matrix composite MMC . The base material is ADC 12 with addition of nanoparticles Al2O3 0.3 Vf as reinforcment, Mg 10 wt. as wetting agent, and variables of TiB 0, 0.02, 0.04, 0.06, and 0.08 wt. as grain refiner it can refine the grain and make the mechanical properties better.
The result of this research, that with addition of nanoparticles Al2O3 and TiB as grain refiner, it can improve the mechanical properties gradually. The optimum addition of TiB is 0.04 wt. TiB, in which the actual content is 0.0747 wt. The result shows that it has the smallest grain as a result of the refinement and have the highest ultimate tensile strength that reach 132.48 MPa. The improvement of mechanical properties are because of the Mg2Si phase as second phase that increase the strength of material, TiB2 as the nuclean to refine the grain, and MgAl2O4 phase that exist in the interface of nanoparticles Al2O3 and the matrix, so it have good wettability between the reinforcement and the matrix.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lalita Padma Puspita
"Pembuatan material komposit pada penelitian ini menggunakan matriks ADC12 Al-Si-Cu dengan penambahan partikel nano Al2O3 sebesar 0,5 Vf sebagai penguat dan juga penambahan modifier Sr sebagai variabel sebanyak 0 ; 0,017 ; 0,024 ; 0,033 ; 0,045 wt. difabrikasi dengan menggunakan metode pengecoran aduk. Untuk mengkarakterisasi hasil pengecoran dilakukan beberapa pengujian, yaitu pengujian komposisi kimia, pengujian tarik, pengujian kekerasan, pengujian aus, pengujian impak, pengujian SEM-EDS, dan pengujian XRD.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan unsur Sr sebesar 0,017 wt. akan menghasilkan kekuatan tarik yang tinggi yaitu sebesar 137 MPa dengan elongasi sebesar 5,2 dan akan menghasilkan kekuatan impak yang tinggi juga yaitu sebesar 0,025 J/mm2. Kemudian, nilai kekerasan tertinggi dan laju aus terendah dicapai pada penambahan Sr sebesar 0,045 wt. dimana nilai kekerasannya sebesar 45,5 HRB dan nilai laju ausnya 1,04 10-5. Adanya peningkatan terhadap sifat mekanis ini disebabkan karena adanya mekanisme modifikasi fasa oleh unsur Sr yang ditambahkan. Namun, penambahan modifier Sr akan berakibat pada meningkatnya porositas yang terbentuk pada material komposit.

The making of composite material in this with ADC12 Al Si Cu as matrix with the addition 0,5 Vf of nano Al2O3 particulate as reinforcement and addition of modifier Sr as variable as much as 0 0,017 0,024 0,033 0,045 wt. fabricated using stir casting method. Material characterization consisted of chemical composition testing, tensile testing, hardness testing, wear testing, impact testing, SEM EDS and XRD.
The test results showed the addition of 0,017 wt Sr can produce higher tensile strength as much as 137 MPa with the elongation 5,2 and can produce higher impact strength too with value 0,025 J mm2. Then, higher hardness and low wear rate be attained with the Sr addition of 0,045 wt which the hardness as much as 45,5 HRB and the wear rate 1,04 10 5 mm3 s. Increasing of mechanical properties due to the mechanism of modification of modifier Sr. However, the addition of modifier Sr can increase porosity in the composite material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egy Ciptia Putro
"Dengan kekuatan yang dimiliki aluminium namun dengan berat yang lebih ringan dibanding baja membuat perkembangan yang menjanjikan dalam dunia industri, tidak terkecuali untuk dunia transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan material komposit logam bermatriks ADC 12. Lebih lanjut, ADC 12 sebagai aluminium dengan paduan utama Silikon dan Tembaga, memiliki beberapa sifat mekanis yang akan dikembangkan dengan penambahan partikel penguat berupa Al2O3 dengan variasi penambahan 0,50; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30 Vf melalui pengecoran aduk. Penambahan partikel penguat yang berukuran nano akan meningkatkan kekuatan tarik sebesar 13,72, kekerasan sebesar 14,53, dan ketahanan ausnya sebesar 56,97 serta menurunkan harga impaknya. Magnesium ditambahkan sebesar 10 berat sebagai agen pembasahan antara matriks dan logam. Dengan melakukan karakterisasi sampel seperti pengujian metalografi, SEM-EDS, dan XRD akan dilihat bahwa terbentuk fasa-fasa yang akan mempengaruhi sifat mekanis material.

Aluminum has been recently promising to develop in various industry including transportation due to its strength and lower weight ratio compared to steel. This research is aiming to develop Metal Matrix Composite MMC using ADC 12. Furthermore, Aluminum ADC 12 with the major constituent of silicon and copper is improved by means of mechanical properties by adding nano Al2O3 with a variation of 0.50, 0.10, 0.15, 0.20, 0.30 Vf through stir casting method. Nano sized alumina later found to increase tensile strength about 13.72, hardness about 14.53, and wear resistance about 56.97, yet decreasing the impact strength. Magnesium is presented at 10 wt to enhance its wettability. Furthermore, the material is characterized under several testing such as metallography, SEM EDS, and XRD to confirm any formed phase that corresponds to its mechanical properties."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pranawa Dwi Pradipta
"Umumnya material blok rem kereta api terbuat dari material besi cor yang mudah mengalami aus, membutuhkan biaya pemasangan yang tinggi, dan mempunyai umur pakai yang sebentar sehingga tidak efisien. Maka dilakukan penelitian mengenai bahan yang mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan sehingga dapat dijadikan alternatif dalam membuat blok rem kereta. Alternatif yang menjadi unggulan adalah menggunakan komposit dengan matriks logam aluminium. Matriks aluminium dipilih karena massanya yang ringan, ketahanan korosinya yang tinggi, dan nilainya yang sangat ekonomis. Dalam penelitian ini, komposit dibuat dari aluminium ADC12 sebagai matriks, lalu ditambahkan juga partikel SiC sebesar 3 vf yang berperan sebagai penguat. Selain itu, terdapat penambahan unsur stronsium dengan variasi penambahan sebanyak 0.02, 0.03, 0.04, 0.05, dan 0.08 wt sebagai agen pemodifikasi mikrostruktur kasar yang biasa terdapat pada aluminium tuang. Dengan adanya modifikasi pada mikrostruktur tersebut maka dapat meningkatkan sifat mekanis material. Penambahan magnesium sebanyak 5 wt. dilakukan untuk meningkatkan kemampubasahan matriks aluminium dengan penguat SiC. Proses fabrikasi komposit ini menggunakan metode pengecoran aduk dikarenakan ekonomis, cepat, dan dapat menghasilkan produk dalam jumlah massa. Pengujian tarik, keras, aus, impak, densitas porositas, pengamatan mikrostrukture, OES, SEM-EDS, dan XRD dilakukan untuk mengkarakterisasi mikrostruktur dan sifat mekanis dari komposit aluminium. Hasil dari penelitian ini adalah sifat mekanis terbaik ditemukan pada penambahan Sr sebanyak 0.03 wt, dimana mempunyai kekuatan tarik sebesar 131 MPa, 52 HRB, dan 0.0775 J/mm2 untuk ketahanan impaknya. Lalu, hasil dari pengujian menggunakan SEM-EDS dan XRD, ditemukan fasa intermetallik termasuk fasa Mg2Si primary dan binary yang juga ditemukan dalam pengamatan metalografi.

Generally, train brake shoe material is made of cast iron that is easy to wear, requires high installation costs, and has a short lifetime, we could say it is so inefficient. So, in this paper we focused on the research of materials that have the properties needed so that can be used as an alternative in making the brake shoe. Metal matrix composite possess siginificantly improved properties that can be an alternative to replace materials for manufacturing purposes. So, in this study we use metal composite with aluminium ADC 12 as the matrix with Silicon Carbide as the reinforced and a variation addition of Strontium as the modifier, because aluminium as a matrix has a light weight, cheaper, good strength, good castability, and has a good corrosion resistance. In this paper, we focused on the investigation of the effects of Sr addition on the microstructure and mechanical properties of composite ADC12 with 3 vf SiC and 5 Magnesium to improve the wettability fabricated by stir casting method. The variation of strontium to be added is 0.02, 0.03, 0.04, 0.05, 0.08 wt. Microstructure test, OES, SEM EDS, XRD test, tensile strength, hardness test, wear resistance, impact resistance, and density and porosity test were performed to characterize the microstructure and mechanical properties of the aluminium composite. The result of this study is the best mechanical properties found in 0.03 wt, it has 131 MPa for tensile strength ,52 HRB, and 0.0775 J mm2 for impact value. Then, from the SEM EDS and XRD results, intermetallic phases including Mg2Si primar and binary phases were detected in metallographic examination."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Mulia Salsabila
"ADC 12 diketahui sebagai material yang ringan, tahan korosi, dan memiliki temperatur leleh rendah. Dengan penambahan partikel penguat nano Al2O3, komposit ini diharapkan dapat menjadi alternatif material besi tuang dalam dunia transportasi. Perlakuan panas T6 solution treatment and artificial age pada temepartur 150, 170, 190, 210, dan 230 C dilakukan pada komposit ini guna lebih meningatkan sifat mekaniknya. Dilakukannya perlakuan panas pada temperatur optimum 190 C akan meningkatkan kekuatan tarik hingga 167 MPa, kekerasan sampai 78,3 HRB, dan ketahanan terhadap aus hingga 1,51 x 10-5 mm3/m. Adanya unsur magnesium yang ditambahkan sebesar 10 berat sebagai agen pembasahan antara matriks dan logam juga dapat membentuk senyawa intermetalik yang turut meningkatkan sifat mekanik komposit. Adapun karakterisasi sampel berupa pengujian metalografi, SEM-EDS, dan XRD digunakan untuk melihat fasa yang terbentuk dari hasil perlakuan panas.ADC 12 diketahui sebagai material yang ringan, tahan korosi, dan memiliki temperatur leleh rendah. Dengan penambahan partikel penguat nano Al2O3, komposit ini diharapkan dapat menjadi alternatif material besi tuang dalam dunia transportasi. Perlakuan panas T6 solution treatment and artificial age pada temepartur 150, 170, 190, 210, dan 230 C dilakukan pada komposit ini guna lebih meningatkan sifat mekaniknya. Dilakukannya perlakuan panas pada temperatur optimum 190 C akan meningkatkan kekuatan tarik hingga 167 MPa, kekerasan sampai 78,3 HRB, dan ketahanan terhadap aus hingga 1,51 x 10-5 mm3/m. Adanya unsur magnesium yang ditambahkan sebesar 10 berat sebagai agen pembasahan antara matriks dan logam juga dapat membentuk senyawa intermetalik yang turut meningkatkan sifat mekanik komposit. Adapun karakterisasi sampel berupa pengujian metalografi, SEM-EDS, dan XRD digunakan untuk melihat fasa yang terbentuk dari hasil perlakuan panas.

ADC 12 has known to be a material which has low density, good corrosion resistance, and low melting temperature. With addition of Al2O3 nano reinforce, this composite is expected to be an alternative for cast iron in transportation industry. T6 heat treatment, which consists of solutioning and artificial aging on temperature variation of 150, 170, 190, 210, and 230 C is conducted in this composite for enhance its mechanical properties. In this research, heat treatment found to increase tensile strength until 167 MPa, hardness until 78 HRB, and wear resistance until 1,51 x 10 5 mm3 m. Magnesium, which is added at 10wt to increase wettability between matrix and reinforce, also found as intermetallic phase that increase its mechanical properties. Material characterization such as metallographic analyzation, SEM EDS, and XRD is conducted to confirm any formed phase after heat treatment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Retno Putri
"Rem adalah komponen vital dalam kendaraan yang berfungsi mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan. Brake shoe yang diperoleh oleh industri umum saat ini terbuat dari besi cor, yang memiliki densitas dan gesekan tinggi yang menyebabkan terjadinya percikan selama pengereman. Dalam penelitian ini dipelajari mengenai sifat mekanik dan mikrostruktur ADC12 dengan komposit SiC mikro untuk menggantikan besi cor dalam pembuatan sepatu rem untuk kereta. Komposit dibuat dengan metode pengecoran aduk dan ditambahkan kandungan Ti 0.04, 0.06, 0.15, 0.3 dan 0.5 wt. TiB bertindak sebagai penghalus butir yang meningkatkan sifat mekanik secara signifikan karena butir menjadi lebih halus dan seragam. Sepuluh persen berat Magnesium ditambahkan untuk meningkatkan kemampubasahan dari komposit tersebut. Beberapa pengujian yang dilakukan untuk mengkarakterisasi material komposit adalah: OES, XRD, OM, SEM, dan pengujian merusak seperti tarik, kekerasan, keausan, danimpak. Hasilnya, komposisi optimum ditemukan pada komposit ADC 12/SiC dengan menambahkan 0.15 wt TiB yang menghasilkan UTS sebesar 136 MPa, kekerasan sebesar 53 HRB, laju aus sebesar 0.99 mm3/s, dan harga impak sebesar 0.097 J/mm2.

Brake is a vital component in a vehicle that works on reducing speed and stopping the vehicle. Brake shoe obtained by common industries is currently made of a cast iron, which has a high density and a high friction that caused sparks during braking. The mechanical properties and microstructure of the ADC12 with micro SiC composites to replace cast iron in the making of brake shoe for train have been studied in this work. The composites were made with stir casting method and were added Ti content of 0.04, 0.06, 0.15, 0.3 and 0.5 wt. TiB act as grain refiners that improve the mechanical properties significantly because the grain becomes finer and more uniform and 10 wt Magnesium was added to improve the wettability of the composites. Several test were conducted to characterize the material OES, XRD, OM, SEM, and destructive test such as tensile, hardness, wear, and impact. As the result, the optimum composition was found by adding 0.15 wt of TiB which results 136 MPa in Ultimate Tensile Strength UTS , 53 HRB in hardness, 0.99 mm3 s in wear rate, and 0.097 J mm2 on impact testing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Indarsari
"Pada saat ini komposit yang paling popular digunakan adalah komposit dengan matriks logam dengan penguat keramik. Berdasarkan pada hal ini, penulis akan memfokuskan penelitian kepada komposit logam dengan matriks aluminium dan penguat keramik SiC. Aluminium dipilih dikarenakan performa mekanisnya yang baik, ringan, memiliki titik leleh yang rendah, dan mudah untuk difabrikasi melalui proses pengecoran. ADC12 digunakan dalam penelitian ini. Komposit akan dibuat melalui metode pengcoran aduk dimana proses pengadukan dilakukan secara mekanik dengan menggunakan batang pengaduk sebanyak 4 kali, dengan lama pengadukan 10 detik setiap kali pengadukannya dan dilakukan dengan interval 2 detik. SiC yang ditambahkan bervariasi dari 1, 1.5, 2, 2.5, hingga 3 Vf, dan kedalam komposit ditambahkan Mg sebanyak 5 wt untuk meningkatkan kemampubasahan dari komposit. Hasil dari penelitian ini adalah semakin banyak SiC yang digunakan maka sifat mekanisnya akan semakin tinggi. Kekuatan tertinggi diperoleh pada saat kadar SiC yang digunakan sejumlah 3 Vf, dimana kekuatan tariknya mencapai 130 Mpa dan kekerasannya mencapai 60 HRB.

Today, the most popular type of composite is a metal matrixed composite with a ceramic reinforcement. On the basis of this, the authors will focus this research on the metal composite with aluminium as the matrix and ceramic SiC as the reinforce. Aluminum is selected because of its good performance, light weight, low melting temperature and easy to cast. ADC12 was used in this research. In this study, the composite will be made through a stir casting method where stirring is performed mechanically with stirrer 4 times, 10 seconds each time with 2 seconds interval between them. SiC added to Al is varied from 1, 1.5, 2, 2.5 to 3 Vf, and. 5 wt of magnesium was added to enchance wettability. The result of this study is the mechanical properties of ADC12 composite improved with higher SiC content. The highest strength is obtained at composites with 3 Vf SiC with the value of 130 MPa, and the hardness is 60 HRB respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astari Indarsari
"Material kampas rem yang digunakan sebelumnya yaitu besi cor kelabu grey cast iron dan polimer. Besi cor kelabu memiliki kecendrungan dengan percikan api karena memiliki gaya friksi yang tinggi dan memiliki berat hingga 11-12 kg. Pada penelitian ini menggunakan komposit matriks aluminium ADC 12 dengan partikel penguat SiC, karena memberikan sifat kekuatan yang tinggi, modulus elastisitas yang baik, serta tahan terhadap thermal shock. Komposit dengan matriks Aluminium ADC 12 dengan penambahan variasi partikel penguat SiC 1; 1,5; 2; 2,5; 3 vf serta penambahan Sr 0.03 wt untuk merubah morfologi dari fasa eutektik silikon yang terbentuk menjadi bentuk yang halus sehingga dapat meningkatkan sifat mekanis dan TiB 0.15wt sebagai penghalus butir dan penambahan Mg sebanyak 5 wt untuk meningkatkan kemampubasahan partikel penguat SiC, fabrikasi dilakukan dengan metode pengecoran aduk. Karakterisasi dan pengujian yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengujian komposisi kimia, pengujian mikrostruktur, pengujian SEM-EDS, pengujian XRD, pengujian densitas dan porositas, pengujian tarik, pengujian aus, pengujian aus, pengujian impak, dan pengujian kekerasan. Terdapat peningkatan sifat mekanis pada komposit aluminium ADC 12 dibandingan material dasar aluminium ADC 12 seperti kekuatan tarik komposit ADC12/SiC mencapai 144 Mpa dan kekerasan 53HRB.

Brake Shoe material used previously was gray cast iron and polymer. Gray cast iron has a tendency to sparks because of high friction and weighs up to 11 12 kg. In this study aluminium ADC 12 o SiC composite was fabricated by stir casting process with varied of SiC from 1; 1,5; 2; 2,5; 3 vf and addition of 0.03 wt Sr to change the morphology of the silicone eutectic phase into a fine form so as to increase the mechanical properties and TiB 0.15wt as a grain refiner and the addition of 5 wt Mg to increase the wettability. The composites were characterised both mechanical properties and microstructure. The results showed that there is an increase in the mechanical properties of aluminium ADC 12 SiC composite compared to unreinforced with the value of 144 MPa of strength and 53 HRB of hardness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sergi Andiva
"Pembuatan material komposit dengan matriks Aluminium 6061 (Al-Mg-Si) dengan penambahan partikel Al2O3 sebagai penguat dan juga penambahan Stronsium sebesar 0,02% sebagai modifier dan penambahan TiB sebesar 0,03% sebagai grain Refiner dan juga penambahan Mg sebesar 10% digunakan metode pengecoran aduk karena mudah dilakukan dan juga ekonomis. Penambahan Al2O3 sebagai penguat dapat meningkatkan sifat mekanis dari komposit. Pada penelitian ini, variasi penambahan volume fraksi dari Al2O3 sebesar 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10% untuk mengetahui nilai optimum penambahan penguat Al2O3 terhadap sifat mekanis dari komposit Al/Al2O3.
Hasil yang didapatkan dari pengujian ini, menunjukkan bahwa penambahan partikel penguat Al2O3 sebesar 6 wt.% memiliki nilai kekuatan tarik dan elongasi yang paling tinggi dengan nilai mencapai 22,4 MPa dengan %elongasi sebesar 7%. Lalu pada nilai kekerasan dan harga impak, penambahan volume fraksi Al2O3 sebesar 10 wt.% memiliki nilai kekerasan paling tinggi mencapai 54,98 HRB dan untuk harga impak mencapai nilai tertinggi dengan harga impak sebesar 0,0275 J/mm2. Penambahan volume fraksi alumina dapat meningkatkan %porositas yang terbentuk pada material komposit.

The making of composite material with aluminum 6061 (Al-Mg-Si) as matrix with the addition of Al2O3 particulate as reinforcement and also with the addition of strontium 0,02% as modifier and addition of TiB 0,03% as grain refiner and addition of Mg 10% as wetting agent using stir casting method because its easy and economist. The addition of Al2O3 as reinforcement can improved the mechanical properties of the composite. In this study, addition of volume fraction of Al2O3 variated by 2%, 4%, 6%, 8%, and 10% to know the optimum addition of particulate Al2O3 as reinforcement to the mechanical properties of composite Al/Al2O3.
The results show that addition of 6wt% reinforcement particulate Al2O3 has highest UTS with value 22,4MPa and the %elongation reach to 7%. Then on hardness value and impact value, 10wt% addition of particulate Al2O3 has the highest hardness value reach to 54,98 HRB and for impact value reach to 0,0275 J/mm2. And the addition of alumina can cause the increasing of %porosity formed in the composite material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al Wafiy
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan pemodifikasi butir Sr terhadap mikrostruktur dan sifat mekanis material komposit ADC12 dengan penguat berupa partikel nano-Al2O3 sebanyak 0,3 vf . Fabrikasi komposit dilakukan dengan metode pengecoran aduk. Dilakukan penambahan Mg sebagai agen pembasah sebanyak 5 wt , Al-5Ti-B sebagai penghalus butir sebanyak 0,04 wt , dan Sr sebagai pemodifikasi butir dengan variasi penambahan sebanyak 0,018; 0,021; 0,026; 0,028; dan 0,037 wt . Untuk mengkarakterisasi produk fabrikasi, dilakukan pengujian komposisi kimia, pengamatan metalografi, pengujian SEM-EDS, pengujian XRD, pengujian kekerasan, pengujian aus, pengujian tarik, dan pengujian impak.
Hasil pengujian material secara umum menunjukkan peningkatan karakteristik mekanis material, disebabkan karena peran Sr dalam modifikasi morfologi kristal silikon dan quasi-binary Mg2Si, reduksi ukuran SDAS, serta agen pembasah dalam sistem komposit. Namun, penambahan Sr berlebih akan meningkatkan porositas material.

This research is intended to know the effect of variation of addition of Sr as a modifier on microstructure and mechanical properties of ADC12 composite material with reinforcement of 0,03 vf nano Al2O3 particles. Composite fabrication is done by stir casting method. The addition of Mg as wetting agent was 5 wt , Al 5Ti B as a grain refiner was 0.04 wt , and Sr as modified grain with varying addition as much as 0.018 0.021 0.026 0.028 and 0.037 wt . To characterize the composite product, several testing is done, which is chemical composition characterization, metallographic observation, SEM EDS characterization, XRD characterization, hardness testing, wear testing, tensile testing, and impact testing.
The results of mentioned testing generally indicate an increase in mechanical properties of the material, due to the role of Sr in the morphological modification of silicon and quasi binary Mg2Si, SDAS size reduction, and wetting agents in the composite system. However, excess addition of Sr will increase the porosity of the material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>