Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151466 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukman
"ABSTRAK
Biodiesel merupakan senyawa alkil ester dari asam lemak yang diolah dari sumber trigliserida alami terbarukan dan digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel, biasanya dibuat melalui proses esterifikasi atau transesterifikasi. Dalam aplikasi maupun penyimpanannya, biodiesel berpotensi mengalami kerusakan akibat reaksi oksidasi karena faktor internal kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi dan faktor eksternal udara, panas, atau cahaya yang mengakibatkan terjadinya perubahan karakteristik serta kualitas dari biodiesel. Untuk menjaga karakteristik dan kualitas dari biodiesel agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka perlu ditambahkan antioksidan yang dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi pada biodiesel. Pada penelitian ini digunakan antioksidan Pyrogallol yang ditambahkan ke dalam biodiesel minyak sawit dengan berbagai konsentrasi dan berbagai suhu penyimpanan. Parameter biodiesel yang diamati selama masa penyimpanan adalah yang dapat mewakili terjadinya oksidasi yaitu, parameter yang dapat adalah perubahan viskositas kinematik, densitas, bilangan asam, dan bilangan iodin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan antioksidan Pyrogallol dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi pada biodiesel. Penggunaan antioksidan dengan konsentrasi 0,1 pada suhu penyimpanan 30 C maupun 60 C diketahui dapat mempertahankan karakteristik dan kualitas biodiesel selama masa penyimpanan dari kerusakan akibat reaksi oksidasi.

ABSTRACT
Biodiesel is an alkyl ester compound of fatty acids that is processed from a source of naturally renewable triglycerides and used as a fuel for diesel engines, usually made through esterification or transesterification processes. In the application and its storage, biodiesel has a potential to be damaged by oxidation reaction due to internal factors high unsaturated fatty acid content and external factors air, heat, or light resulting in changes of biodiesel rsquo s characteristics and quality. To maintain the characteristics and quality of the biodiesel to the established standards, it is necessary to add antioxidants that can inhibit the oxidation reaction in the biodiesel. In this research, Pyrogallol will be used as antioxidants and will be added to the palm oil biodiesel with various concentrations and various storage temperatures. The biodiesel parameters observed during the storage period are those that can represent oxidation, which are kinematic viscosity, density, acid number, and iodine number. The results of this research show that the addition of Pyrogallol antioxidants can inhibit the oxidation reaction in biodiesel. The use of antioxidants with a concentration of 0.1 at storage temperatures of 30 C and 60 C is known to maintain the characteristics and quality of biodiesel during storage from damage caused by oxidation reactions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Ulfiah
"ABSTRAK
Alam Indonesia kaya dengan kelapa sawit menjadikan kelapa sawit memiliki potensi besar untuk diajdikan bahan baku pembuatan biodiesel. Walaupun, biodiesel dari minyak kelapa sawit lebih stabil dari minyak lainnya tetapi pasti ada reaksi oksidasi dalam penyimpanan, sehingga tidak dapat memenuhi spesifikasi biodiesel yang disyaratkan pada SNI 7182-2015 yaitu minimal 48 jam. Pada penelitian ini, biodiesel yang disintesis dengan bahan baku minyak kelapa sawit melalui proses tahapan transesterifikasi dilakukan penambahan anti oksidan yaitu pyrogallol dengan rentang konsentrasi 500 ndash; 2000 ppm serta periode pengamatan 1 ndash; 3 minggu. Pyrogallol digunakan untuk penambahan antioksidan karena memiliki efektifitas yang tinggi untuk meningkatkan kestabilan oksidasi biodiesel. Kestabilan oksidasi biodiesel diamati pengujian densitas, angka asam, stabilitas oksidasi dan viskositas kinematic. Penambahan antioksidan pyrogallol 1500 ppm mampu menghambat terjadinya oksidasi biodiesel sampai lebih dari 48 jam yang merupakan kestabilan oksidasi maksimum di minggu ke 2.

ABSTRAK
Indonesia have plentiful oil palm, which oil palm has great potential for biodiesel production as raw materials. Meanwhile, plm oil biodiesel is more stable than other oil although there must be oxidation reaction in storage, so it can not meet biodiesel specification that is not in SNI 7182 2015 that is at least 48 hours. In this study, biodiesel which is synthesized with palm oil raw materials through the process of transesterification stage is done by addition of anti oxidant that is pyrogallol with concentration range 500 2000 ppm and observation period 1 3 weeks. Pyrogallol is used for the addition of antioxidants because it has a high effectiveness to improve the oxidation stability of biodiesel. The stability of oxidation of biodiesel was observed by density test, acid number, oxidation stability and kinematic viscosity. The addition of 1500 ppm pyrogallol antioxidant can inhibit oxidation of biodiesel up to more than 48 hours which is stability in two week.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Hana Dhia
"Penggunaan biodiesel sebagai sumber energi alternative terbarukan terkendala karena rendahnya stabilitas oksidasi yang menyebabkan biodiesel mengalami penurunan kualitas dan memiliki masa penyimpanan yang singkat. Salah satu cara untuk mengatasi masalah oksidasi biodiesel adalah dengan penambahan aditif antioksidan. Pyrogallol adalah aditif antioksidan yang umum digunakan untuk biodiesel. Tetapi, pyrogallol dan biodiesel memiliki polaritas yang berbeda sehingga menyebabkan pyrogallol tidak terdistribusi dengan baik pada biodiesel. Polyglyceryl-4-isostearate adalah surfaktan non ionik yang umum digunakan dalam industri kosmetik sebagai pengemulsi water in oil untuk mencampurkan bahan-bahan industri kosmetik agar lebih homogen.
Pada riset ini, biodiesel diberikan aditif berupa pyrogallol dan polyglyceryl-4-isostearate. Karakteristik dari biodiesel yang dilihat untuk menentukan stabilitas oksidasi adalah perubahan bilangan asam dan iodin selama empat minggu masa penyimpanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan polyglyceryl-4-isostearate dapat meningkatkan dispersi pyrogallol di dalam biodiesel dan meningkatkan kinerja pyrogallol dalam menahan oksidasi. Selain itu, penambahan surfaktan polyglyceryl-4-isostearate hingga 300 ppm dan pyrogallol 1000 ppm atau rasio 3:10 mampu meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel.

The used of biodiesel as renewable energy resources is constrained due to low oxidation stability that causes the decreasing quality of biodiesel and has a short storage period. The addition of antioxidant additives is needed to prevent the oxidation. Pyrogallol is an effective antioxidant additive and it is commonly used in industry. But, the use of pyrogallol is not maximized due to differences in polarity between pyrogallol and biodiesel, causing the pyrogallol are not mutually soluble or not distributed well. Polyglyceryl 4 isostearate is a non ionic surfactant that commonly used in the cosmetics industry as a water in oil emulsifier for mixing cosmetic industry ingredients to be more homogeneous.
In this research, biodiesel will be given pyrogallol as antioxidant additives and polyglyceryl 4 isostearate as surfactant. The parameter used to determine the biodiesel oxidation stability are acid number and iodine number in four weeks of storage.
It is found that after the addition of polyglyceryl 4 isostearate, the dispersion between pyrogallol and biodiesel is increased and performace of pyrogallol for maintaining the oxidation stability improved. Also, adding surfactant polyglyceryl 4 isostearate until 300 ppm and pyrogallol 1000 ppm or 3 10 ratio can cause the oxidation stability improved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Prasetio Ajie
"Kebutuhan bahan bakar dalam menunjang ketersediaan energi bagi masyarakat terus meningkat seiring dengan meningkatnya populasi manusia. Disatu sisi cadangan bahan bakar seperti minyak bumi terus menipis, sehingga dari kebutuhan tersebut mendorong dikembangkannya bahan bakar alternatif yang terbarukan salah satunya biodiesel. Pemakaian biodiesel memiliki kekurangan mudah teroksidasi akibat ikatan rangkap dua pada struktur molekul yang dimilikinya, sehingga berpotensi untuk terjadinya degradasi dalam masa penyimpanan. Ikatan rangkap pada biodiesel dapat teroksidasi dengan mudah menghasilkan produk samping peroksida yang dapat merusak biodiesel terutama selama proses pembakaran. Untuk meminimalisir kekurangan tersebut supaya biodiesel memiliki spesifikasi ketahanannya terhadap oksidasi sehingga layak dipakai dan digunakan dapat dilakukan penambahan antioksidan ke dalam biodiesel. Dalam rangka meningkatkan performa antioksidan dalam biodiesel dapat dilakukan dengan mencampurkan dua antioksidan membentuk antioksidan biner. Dalam penelitian ini biodiesel ditambahkan dengan antioksidan biner campuran pyrogallol dengan antioksidan monohidrik dalam beberapa variasi rasio konsentrasi antara pyrogallol dengan antioksidan monohidrik. Biodiesel yang sudah dicampur dengan antioksidan akan diukur stabilitas oksidasinya dengan pengujian bilangan asam, bilangan iodin dan periode induksi Rancimat selama 4 minggu. Dari uji yang telah dilakukan penambahan antioksidan PY:BHA dengan perbandingan 1:1 pada 500 ppm dapat meningkatkan periode induksi Rancimat biodiesel dari 6,49 jam menjadi 31,24 jam. Sedangkan pada bilangan asam dan iodin penambahan antioksidan dapat menurunkan kenaikan bilangan asam dan menurunkan laju penurunan bilangan iodin pada biodiesel dibandingkan dengan biodiesel tanpa penambahan antioksidan.

The need for fuel to support the availability of energy for the community continues to increase along with the increasing human population. On the other hand, conventional fuel such as petroleum are running low, so that these needs encourage the development of renewable alternative fuels, one of which is biodiesel. The use of biodiesel has the disadvantages of being easily oxidized due to its double bond in the molecular structure it has, so that it has the potential for degradation during the storage period. The double bond on biodiesel can be oxidized easily to produce peroxide products which can damage biodiesel especially during the combustion process. To minimize these deficiencies so that biodiesel has a specification of its resistance to oxidation so that it is suitable for use and can be used to add antioxidants to biodiesel. In order to improve the performance of antioxidants in biodiesel can be done by mixing two antioxidants to form binary antioxidants. In this study, biodiesel was added with a binary antioxidant pyrogallol mixture with monohydric antioxidants in several variations in the ratio of the concentration between pyrogallol and monohydric antioxidants. Biodiesel mixed with antioxidants will be measured for oxidation stability by testing acid numbers, iodine numbers and Rancimat induction periods for 4 weeks. From the tests that have been carried out with the addition of antioxidant PY: BHA with a ratio of 1: 1 at 500 ppm can increase the period of induction of Rancimat biodiesel from 6.49 hours to 31.24 hours. While the acid number and iodine addition of antioxidants can reduce the increase in acid numbers and decrease the rate of decrease in iodine number in biodiesel compared to biodiesel without the addition of antioxidants. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
CANDRA SURYA NUSA CITRA
"ABSTRAK
Biodiesel dicampur dengan petroleum diesel untuk meningkatkan sifat fisikokimia yang berhubungan dengan CFP (cold flow properties). BXX memiliki permasalahan seperti meningkatnya presipitasi pada suhu rendah dan menyebabkan penyumbatan pada filter atau dispenser bahan bakar kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kandungan monostearin dan suhu penyimpanan terhadap laju pertumbuhan presipitat yang terbentuk. Dalam penelitian ini digunakan monostearin pada kondisi 15oC, 20oC, 25oC dan suhu ruangan dalam penyimpanan jangka panjang (3 minggu) terhadap laju pertumbuhan presipitat. Dari penelitian ini didapatkan hasil presipitat pada (B30/7 hari) suhu penyimpanan 15oC 0.184 gram sedangkan 20oC 0.163 gram. Hasil penelitian memperlihatkan setelah masa penyimpanan sampel lebih dari 7 (tujuh) hari, hasil presipitasi pada BXX sudah mulai stabil yaitu sebesar 0.172 gram pada hari ke-21 (dua puluh satu).

ABSTRACT
Biodiesel is mixed with petroleum diesel to improve physicochemical properties associated with CFP (cold flow properties). BXX has problems such as increasing precipitation at low temperatures and causing blockages in filters or fuel dispenser vehicles. This study aims to determine the effect of variations in monostearin content and storage temperature on the growth rate of precipitates formed. In this study monostearin was used in conditions of 15oC, 20oC, 25oC and room temperature in long-term (3 weeks) storage of precipitate growth rates. From this study the precipitates were obtained at (B30 / 7 days) storage temperature of 15oC 0.184 grams while 20oC was 0.163 grams. The results showed that after the sample retention period was more than 7 (seven) days, the precipitation results on BXX had begun to stabilize, amounting to 0.172 grams on the 21st day (twenty-one)."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rafif
"Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif yang dapat dihasilkan dari minyak kelapa sawit. Meskipun biodiesel memiliki karakteristik seperti diesel konvensional, biodiesel memiliki kekurangan yakni mudah teroksidasi karena memiliki ikatan tak jenuh pada rantai esternya. Antioksidan seperti Pyrogallol (PY), Ter-butyl Hydroquinone (TBHQ) dan Butyl Hydroxytoluene (BHT) terbukti efektif dalam meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel. Pada penelitian ini, antioksidan biner berbasis PY dikombinasikan dengan TBHQ dan BHT sebagai aditif untuk meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel kelapa sawit. Formulasi optimum penambahan antioksidan didapatkan dengan menguji bilangan asam, bilangan iodin serta periode induksi dengan metode Rancimat pada sampel biodiesel yang ditambahkan antioksidan biner PY:TBHQ dan PY:BHT sebesar 100ppm, 250ppm, dan 500ppm serta rasio antioksidan biner sebesar 1:3, 1:1 dan 3:1. Pengambilan data pengujian dilakukan sebanyak 1 kali seminggu dari minggu ke-0 hingga minggu ke-4 waktu penyimpanan. Hasil uji stabilitas oksidasi dengan metode Rancimat menunjukkan bahwa antioksidan biner PY:TBHQ dengan rasio 1:1 memiliki kinerja terbaik dimana penambahan 500ppm antioksidan dapat meningkatkan periode induksi biodiesel kelapa sawit dari 6,59 jam menjadi 38,48 jam. Dengan demikian, maka penambahan antioksidan biner PY:TBHQ terbukti dapat meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel kelapa sawit.

Biodiesel is one of alternative energy that can be produced from palm oil. Eventhought biodiesel has similar properties to conventional diesel, it has low oxidation stability due to the unsaturated bond in its ester chains. Antioxidant, such as Pyrogallol (PY), ter-Butyl Hydroquinone (TBHQ) and Butylated Hydroxytoluene (BHT) are proven as an effective solution to increase oxidation stability of biodiesel. In this research, PY-based binary antioxidants were combined with TBHQ and BHT as additives to improve the oxidation stability of palm oil biodiesel. The optimum formulation of antioxidant addition was obtained by testing the acid number, iodine number and Rancimat induction period method on biodiesel samples which added binary antioxidant PY: TBHQ and PY: BHT at 100ppm, 250ppm, and 500ppm and ratios 1: 3, 1: 1 and 3:1. The tests done once a week from week 0 to week 4 of storage time. The results of the oxidation stability test using the Rancimat method showed that binary antioxidant PY: TBHQ with ratio of 1: 1 had the highest performance where an addition of 500ppm of antioxidants could increase the induction period of palm oil biodiesel from 6.59 hours to 38.48 hours. Thus, the addition of binary antioxidant PY: TBHQ has been shown to increase the oxidation stability of palm oil biodiesel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Samudra
"Pada penelitian ini, pembentukan deposit dari biodiesel dengan variasi berbeda, yaitu B100, B100-NA, B100-BHT, B100-BHA, dan B100 PG dilakukan dengan metode hot room temperature test rig untuk mengetahui karakteristik dan mekanisme pembentukan deposit pada masing-masing variasi bahan bakar. Penggunan antioksidan dalam menghambat oksidasi pada biodiesel diharapkan dapat menjaga bilangan asam agar tetap rendah dan meningkatkan stabilitas oksidasi, dimana akan membantu dalam terjadinya pembentukan deposit yang berlebih didalam rang bakar. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan temperatur yang optimal agar pertumbuhan deposit dapat dikendalikan.

In this study, forming of deposits from biodiesel with different variation, that are B100, B100-NA, B100-BHT, B100-BHA, and B100 PG will be observed with hot room temperature test rig methode to find their characteristics and growth mechanisms of deposits from every biodiesel variation. The addition of antioxidant in biodiesel to be expected for slowing the biodiesel from oxidation, so the acid number of biodiesel doesn?t increase and improve oxidation stability, and help deposit for not over growing inside of cobustion chamber. This research programe was created to finding the optimum temperatur in order to decrease of deposits in combustion chamber."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Farras Ahadan
"Biodiesel merupakan bahan bakar yang berasal dari turunan minyak sayur dan lemak hewan yang dapat digunakan sebagai alternatif bahan bakar mesin diesel. Biodiesel memiliki kekurangan yaitu mudah teroksidasi yang disebabkan oleh adanya ikatan hidrokarbon sehingga dapat menurunkan kualitas biodiesel. Salah satu cara untuk mempertahankan stabilitas oksidasi biodiesel yaitu dengan penambahan antioksidan. Pyrogallol merupakan antioksidan yang paling efektif untuk mencegah oksidasi pada biodiesel. Akan tetapi, pyrogallol memiliki polaritas yang berbeda dengan biodiesel sehingga pyrogallol tidak dapat larut dan tidak terdispersi. Dibutuhkan modifikasi terhadap pyrogallol agar memiliki polaritas yang mendekati biodiesel. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa reaksi antara pyrogallol dan methyl linoleate murni dengan senyawa radikal 2,2 diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) membentuk derivat pyrogallol terbukti dapat meningkatkan kelarutan pyrogallol pada biodiesel. Namun, methyl linoleate murni jika diaplikasikan pada skala industri tidak ekonomis. Pada penelitian ini, digunakan biodiesel jagung hasil transesterifikasi dari minyak jagung sebagai sumber methyl linoleate pengganti mehyl linoleate murni. Uji GCMS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry) menunjukkan bahwa biodiesel jagung memiliki kandungan methyl linoleate sebesar 47,27 %. Sintesis dilakukan dengan mereaksikan 10 ml biodiesel, 5 ml DPPH, dan 5 ml pyrogallol. Keberadaan senyawa derivat pyrogallol ditunjukkan dengan terbentuknya spot baru pada TLC dan adanya pergeseran bilangan gelombang gugus C-O pada FTIR. Sintesis menghasilkan senyawa yang memiliki berat molekul 622,54 g/mol dengan yield 10,47% yang menunjukkan senyawa tersebut terdiri dari pyrogallol dan methyl linoleate. Berdasarkan pengukuran spektrofotometer UV-Vis, penambahan senyawa derivat pyrogallol ke dalam biodiesel kelapa sawit (B100) menghasilkan selisih absorbansi yang lebih kecil dibandingkan pyrogallol murni yang menunjukkan bahwa derivat pyrogallol lebih larut dalam biodiesel. Penambahan senyawa derivat pyrogallol ke dalam biodiesel kelapa sawit (B100) meningkatkan periode induksi (Induction Period) dan menghambat penurunan bilangan iodin.

Biodiesel is a fuel derived from vegetable oil and animal fat derivatives that can be used as an alternative to diesel engine fuel. Biodiesel has the disadvantage of being easily oxidized due to hydrocarbon bonds which can reduce the quality of biodiesel. One way to maintain the stability of biodiesel oxidation is by adding antioxidants. Pyrogallol is the most effective antioxidant to prevent oxidation in biodiesel. However, pyrogallol has a different polarity from biodiesel so that pyrogallol is insoluble and undispersed. A modification to pyrogallol is needed to have a polarity close to biodiesel. Previous research has shown that the reaction between pyrogallol and pure methyl linoleate with the radical compound 2,2 diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) forming pyrogallol derivatives has been proven to increase the solubility of pyrogallol in biodiesel. However, pure methyl linoleate if applied on an industrial scale is not economical. In this study, corn biodiesel made by transesterification from corn oil is used as a source of methyl linoleate instead of pure mehyl linoleate. GCMS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry) test shows that corn biodiesel has 47.27% methyl linoleate content. Synthesis was carried out by reacting 10 ml of biodiesel, 5 ml of DPPH, and 5 ml of pyrogallol. The existence of pyrogallol derivative compounds is indicated by the formation of new spots on TLC and the shifting of C-O groups in FTIR. Synthesis produces compounds which have a molecular weight of 622.54 g/mol with a yield of 10.47% which indicates the compound consists of pyrogallol and methyl linoleate. Based on UV-Vis spectrophotometer measurements, the addition of pyrogallol derivative compounds into palm oil biodiesel (B100) results in a smaller absorbance difference than pure pyrogallol which shows that pyrogallol derivatives are more soluble in biodiesel. The addition of pyrogallol derivative compounds into palm oil biodiesel (B100) increases the induction period and inhibits the decrease in iodine number."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesias, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Madani
"Permasalahan energi mendorong dikembangkannya bahan bakar alternatif terbarukan yaitu biodiesel. Namun penggunaan biodiesel terkendala karena memiliki kekurangan yaitu rendahnya stabilitas oksidasi. Reaksi oksidasi menyebabkan biodiesel mengalami perubahan sifat sehingga mengakibatkan korosi, penyumbatan jalur bahan bakar, dan pengotoran saat biodiesel digunakan. Oksidasi biodiesel dapat dihindari dengan penambahan antioksidan. Pyrogallol merupakan antioksidan yang memiliki efektivitas paling tinggi dibandingkan antioksidan lain. Akan tetapi, pyrogallol memiliki kekurangan yaitu sulit larut dalam biodiesel. Untuk mengoptimalkan performa pyrogallol dalam meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel maka dispersi pyrogallol harus ditingkatkan.
Pada penelitian ini surfaktan sorbitan monooleate ditambahkan ke dalam biodiesel untuk meningkatkan dispersi pyrogallol karena merupakan surfaktan nonionic yang baik sebagai pengemulsi water in oil. Penambahan sorbitan monooleate dilakukan dengan variasi konsentrasi yang berbeda untuk mengetahui jumlah komposisi sorbitan monooleate terbaik yang dapat meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel. Stabilitas oksidasi biodiesel diukur berdasarkan penambahan angka asam dan viskositas kinematic selama enam belas hari masa penyimpanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan surfaktan sorbitan monooleate dapat meningkatkan dispersi pyrogallol dalam biodiesel dan meningkatkan kinerja pyrogallol dalam menjaga stabilitas oksidasi biodiesel. Selain itu konsentrasi surfaktan sorbitan monooleate yang ditambahkan berpengaruh terhadap kinerja antioksidan. Penambahan surfaktan sorbitan monooleate 300 ppm dan pyrogallol 1000 ppm rasio 3:10 merupakan penambahan yang paling baik yang dapat menjaga oksidasi biodiesel.

Energy problems encourage for development of alternative renewable fuel, biodiesel. However usage of biodiesel is obstructed because of its weakness, low oxidation stability. Oxidation reaction makes change of biodiesel properties so it causes corrosion, plugging of fuel lines, and fouling when it is used. Oxidation of biodiesel can be prevented by adding antioxidant. Pyrogallol is one of antioxidant which has the highest effectivity than other antioxidant. However pyrogallol has weakness, it is easier to soluble in water than in biodiesel. To optimize pyrogallol performance in increasing oxidation stability of biodiesel, pyrogallol dispersion need to be improved.
In this research surfactant sorbitan monooelate is added in increasing pyrogallol dispersion because it is nonionic surfactant which is good as emulsifier water in oil. Sorbitan monooelate surfactant is added by varying its concentration to know the best composition of sorbitan monooleate which can increase oxidation stability of biodiesel. Oxidation stability is measured by acid and viscosity in sixteen days of storage.
Result shows that addition of surfactant sorbitan monoolete can increase dispersion of pyrogallol in biodiesel and performance of pyrogallol to keep oxidation stability of biodiesel. Concentration of surfactant sorbitan monooleate which is added also has effect to performance of antioxidant pyrogallol. Adding surfactant sorbitan monooleate 300 ppm and pyrogallol 1000 ppm rasio 3 10 is the best for keep oxidation stability of biodiesel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Pratiwi
"Pada transesterifikasi, pemisahan metil ester dari gliserol masih mengandung kontaminan (crude biodiesel) yang harus diproses lebih lanjut agar dapat digunakan sebagai bahan bakar. Penggunaan air (water washing) sebagai salah satu metode pencucian crude biodiesel yang paling umum digunakan belum efektif dilakukan untuk menghilangkan pengotor yang masih terdapat pada biodiesel karena menyebabkan terjadinya emulsi antara air dan metil ester, dan menyebabkan pembentukan air limbah yang banyak, sehingga diperlukan alternatif yang mampu mengurangi permasalahan ini. Teknologi Plasma Dielectric Barrier Discharge merupakan salah satu alternatif yang dapat menggantikan metode water washing dengan metode plasma yang dapat menghasilkan radikal – radikal bebas dan mampu menghasilkan yield produk yang lebih tinggi, tanpa menghasilkan gliserol, dan sisa kontaminan lainnya. Pada penelitian ini, Crude biodiesel dialirkan menuju reaktor plasma untuk menghilangkan pengotor yang dihasilkan dari teknologi transesterifikasi konvensional, dan mampu menurunkan kadar air. Penggunaan teknologi plasma Dielectric Barrier Discharge ini dilakukan dengan memvariasikan tegangan 210 volt, 230 volt, dan 250 volt dan melihat pengaruhnya terhadap kualitas biodiesel agar sesuai dengan standar SNI 7182:2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tegangan 230 Volt terjadi peningkatan metil ester 93,31%, dengan penurunan kontaminan gliserol bebas 0,0158 % m/m , sisa methanol 0,05 %vol, dan peningkatan monogliserida 0,5278%. Pada penelitian ini dihasilkan kualitas biodiesel dengan karakteristik gliserol bebas, asam lemak bebas, densitas, kadar air, viskositas, dan monogliserida memenuhi standar SNI 7182:2015.

In transesterification, the separation of methyl ester from glycerol still contains contaminants (crude biodiesel) which must be further processed so that it can be used as fuel. The use of water (water washing) as one of the most commonly used methods of washing crude biodiesel has not been effectively carried out to remove impurities that are still present in biodiesel because it causes an emulsion between water and methyl ester, and causes the formation of a lot of water waste, so an alternative is needed. able to reduce this problem. Plasma Dielectric Barrier Discharge technology is an alternative that can replace the washing process with the water washing method with a technique to produce free radicals and can produce a higher product yield, without producing glycerol and other contaminants. In this research, Crude biodiesel is flowed into a plasma reactor to remove impurities and be able to reduce water content resulting from conventional transesterification technology. The use of plasma Dielectric Barrier Discharge technology is carried out by varying the voltage of 210 volts, 230 volts, and 250 volts and observing the effect on quality to comply with biodiesel specifications with SNI 7182: 2015 standards. The results showed that at 230 Volt there was an increase in methyl ester 93.31%, with a decrease in free glycerol contaminants 0.0158% m / m, residual methanol 0.05% vol, and an increase in monoglycerides 0.5278%. In this study, the quality of biodiesel was produced with the characteristics of free glycerol, free fatty acids, density, moisture content, viscosity, and monoglycerides that meet SNI 7182: 2015 standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>