Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126503 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosi Handayani Tri Hadi Sukarno
"Pembangunan bendungan di daerah hulu akan berakibat terhadap perubahan keluaran debit aliran dan sedimen yang berada di bagian hilirnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menyelidiki pengaruh berfungsinya bendungan jatigede di Kabupaten Sumedang terhadap kondisi padatan tersuspensi total PTT di perairan sekitar Muara Ci Manuk. Untuk mengidentifikasi PTT, maka digunakanlah algoritma Budhiman 2004 PTT = 8.1429 exp 23.704 band merah . Dalam penelitian ini citra yang digunakan yaitu citra Landsat 8 OLI/TIRS multi temporal selama waktu sebelum dan sesudah berfungsinya Bendungan Jatigede sekitar dari tahun 2014-2017 yang digunakan untuk mengidentifikasi besaran PTT. Selanjutnya dalam penelitian ini juga mendiskusikan variasi perubahan spasial dan temporal kaitannya dengan debit aliran dan faktor oseanografi berupa arus dan gelombang laut. Daerah studi dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian wilayah, yaitu Wilayah Muara Barat Ci Manuk, Wilayah perairan antara dua Muara Ci Manuk dan Muara Timur Ci Manuk. Analisis spasial yang digunakan dalam penelitian ini yaitu trend surface analysis. Pada saat sesudah berfungsinya Bendungan Jatigede yang sudah beroperasi kurang lebih 15 bulan luasan sebaran konsentrasi PTT >80mg/l cenderung berkurang dibagian perairan yang dekat dari pantai. Hasil yang didapat juga memperlihatkan bahwa debit aliran mempengaruhi secara signifikan persebaran perairan keruh di Muara Barat pada sebelum berfungsinya bendungan, sedangkan saat ini setelah berfungsinya bendungan tidak lagi baik di ketiga daerah penelitian.

Construction of dams in the upstream area will lead to changes in flow water and sediment output in the downstream area. The purpose of this paper is to investigate the influence of the functioning of the dam Jatigede in Sumedang District towards the condition of total suspended solids TSS in the waters sea areas around the mouth of the Ci Manuk River. To identify TSS, then the algorithm is used is the Budhiman 2004 TSS 8.1429 exp 23.704 band red. In this study, the imagery used is Landsat 8 OLI TIRS multi temporal during before and after the functioning of dam Jatigede from years 2014 to 2017. This study also discusses the changes in the spatial and temporal variations in relation to the flow rate and oceanographic factors. The research area is divided into three regions, The Western Region at Mouth Ci Manuk River, Water sea areas between two mouth of Ci Manuk River, and The Eastern Mouth of Ci Manuk River. The spatial analysis that used in this study is a trend surface analysis. After Jatigede operated which were already more than 15 months, the distributions and amounts of TSS concentration 80mg l tends to reduce, especially at section the waters areas that close to the coast. The results also show the significance affect of flow rate towards the TSS distribution in Western Region before the functioning of the dam, while after the functioning of the dam it is no longer affect the distribution of TSS in the three research areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Rachmawan
"[Tingginya konflik pembangunan Waduk Jatigede terkait dengan kondisi sosialpolitik
di Indonesia khususnya di era reformasi. Skripsi ini membahas proses
peningkatan konflik pembangunan Waduk Jatigede khususnya pada masa pra
konstruksi yang dilihat pada aspek struktural dan prosesual dengan menggunakan
teori konflik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik
wawancara mendalam secara porpusive. Hasil temuan menujukan bahwa
tingginya eskalasi konflik terjadi pada masa pembayaran yang disebabkan karena
buruknya pelaksanaan, munculnya tuntutan baru untuk mencari keuntungan
(keterlibatan spekulan), munculnya provokator (prosesual) dan meluasnya isu
penggenangan, ketidaksamaan juga kurangnya aturan (struktural). Namun tingkat
konflik pun menurun di masa pemberdayaan melalui pelibatan masyarakat dan
kesepakatan yang mengakomodir kepentingan., Height of conflict in Jatiegede Dam construction is related with social-political
condition in Indonesia especially in era of reformasi. This study discuss the
prosess of height escalation in Jatigede Dam construction esspecially in preconstruction
period from structural and processual point of view with use conflict
theory. This study use qualitative method with porpusive indepth interview. The
results show the height of conflict escalation occur in payment period beacuse
poor of impelementation, emerge of new interests for take benefit (spekulator),
emerge of provocator (processual) and extend of inundation issue, different and
lack of rule (structural). But, height of conflict decrease in empowerment period
through participation community and agreement which accomodate the interests.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S60523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Maulia
"Pola spasial bangkitan perjalanan siswa SMA terbentuk secara alamiah. Namun, setelah munculnya Keputusan Kepala Dinas Pendidikan No.229 Tahun 2015 tentang zonasi sekolah, bangkitan perjalanan pelajar berdasarkan lokasi tempat tinggal siswa cenderung bergeser. Studi ini mengangkat tingkat efektifitas peraturan yang diberlakukan terhadap distribusi bangkitan perjalanan pelajar secara spasial. Metode yang digunakan mencakup Network Analysis dan crosstab. Melalui Network analysis tampak wilayah jangkauan layanan sekolah terhadap tempat tinggal siswa. Melalui Crosstab tampak frekuensi pola perjalanan siswa di masing-masing wilayah jangkauan layanan sekolah.

Spatial pattern of high school students rsquo is naturally formed. However, after the decree of The Head of The Provincial Education Board No.229 Year 2015 about school zoning system, the trip generation from home based school regulations tends to change. This study highlights the level of effectiveness of the regulation to students trip distribution spatially. The methods applied are network analysis and cross tabulation. By Network analysis, it appears the region of school service area to student rsquo s residence. By cross tabulation, it appears the frequency of student travel patterns in each region. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T52098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffa Yuki Dewanti
"Kabupaten Bandung Barat memiliki daya tarik untuk pengembangan wilayah agrowisata karena merupakan salah satu produsen hortikultura terbesar di Indonesia dengan produksi buah sebesar 583.539 dan sayuran 677.480 Kw/tahun. Letaknya yang tidak jauh dari Kota Bandung memberikan keuntungan karena sering dikunjungi wisatawan saat mengunjungi kawasan Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran spasial mengenai pola wilayah yang memiliki potensi untuk pengembangan wilayah agrowisata serta menguji hubungan signifikansi antar indikator maupun variabel. Analisis yang digunakan adalah analisis spasial dengan mengevaluasi unsur fisiogeografis dan sosiogeografis dan analisis statistik dengan bantuan alat SPSS. Hasil menunjukan bahwa pola spasial pengembangan wilayah agrowisata di wilayah penelitian yakni di Kecamatan Lembang, Kecamatan Cisarua, dan Kecamatan Cikalong Wetan memiliki 8 tipologi. Wilayah yang paling berpotensi dengan tipologi fisiogeografis dan sosiogeografis tinggi adalah Desa Mandalamukti Kecamatan Cikalong Wetan seluas 6,049 Km2. Sedangkan, wilayah yang tidak berpotensi dengan tipologi fisiogeografis dan sosiogeografis rendah adalah Desa Ganjarsari dan Desa Puteran Kecamatan Cikalong Wetan masing-masing seluas 14,086 dan 10,325 Km2, Desa Pasirlangu Kecamatan Cisarua seluas 12,209 Km2, di Kecamatan Lembang terdapat Desa Cibogo seluas 3,12 Km2 , Desa Cikahuripan seluas 7,31 Km2, Desa Pagerwangi seluas 4,65 Km2, Desa Suntenjaya seluas 16,03 Km2, Desa Wangunharja seluas 7,85 Km2, Desa Wangunsari seluas 3,61 Km2. Analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara indikator aksesibilitas (sosiogeografis) dengan unsur fisiogeografis, maka akan lebih mudah untk mengembangkan wilayah agrowisata pada lokasi yang memiliki kriteria tersebut.

Bandung Barat District has an attraction for the development of agro-tourism areas because it is one of the largest horticulture producers in Indonesia, with fruit production is 583,539 Kw /year and vegetables is 677,480 Kw /year. This location not far from the Bandung city and provides benefits because it is often visited by tourists when visiting to around of Bandung area. The purpose of this study is to obtain a spatial picture of regional patterns that have the potential for developing agrotourism areas and evaluating significance relationships between indicators and variables each other. The analysis used is spatial analysis by evaluating physiogeographic and sociogeographic elements and used statistical analysis by SPSS tools. The results showed that the spatial pattern of the development of agrotourism areas in the study area, that is Lembang Subdistrict, Cisarua Sub- District, and Cikalong Wetan Sub-District had 8 typologies. The most potential area with a high physiogeographic and sociogeographic typology is Mandalamukti Village, Cikalong Wetan Sub-District with an area of 6.049 Km2. Whereas, the locations which have no potential area with low physiogeographic and sociogeographic typologies are Ganjarsari and Puteran Villages, Cikalong Wetan Sub-District, covering an area of 14,086 Km2 and 10,325 Km2, Pasirlangu Village, Cisarua District covering an area of 12,209 Km2, in Lembang Subdistrict, Cibogo Village covering an area of 3.12 Km2. Cikahuripan village covering an area of 7.31 Km2, Pagerwangi Village covering an area of 4.65 Km2, Suntenjaya Village with covering an area of 16.03 Km2, Wangunharja Village with covering an area of 7.85 Km2, Wangunsari Village with covering an area of 3.61 Km2. Statistical analysis shows that there is a significant relationship between accessibility indicators (sociogeographic) and physiogeographic elements, so it will be good to develop agrotourism areas in that locations which have these criteria."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Aisyah Pradika
"Sebagai salah satu infrastruktur penting untuk sumber daya air, proyek pembangunan bendungan memerlukan perencanaan komprehensif dan standardisasi yang efektif untuk mengakomodasi kebutuhan selama proses konstruksi. Selain itu, rencana konstruksi harus dikembangkan untuk meminimalisir kegagalan yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja atau masalah keselamatan lainnya. Oleh karena itu, pengembangan WBS (Work Breakdown Structure) adalah komponen yang sangat penting dalam proses perencanaan. Dalam mendukung pernyataan ini, kamus WBS dan checklist juga diperlukan untuk mendukung perencanaan dan pengendalian proyek. Penelitian telah menemukan bahwa dokumen-dokumen ini memberikan rincian deliverables, aktivitas, dan jadwal dari setiap komponen WBS pada proyek. Hal-hal ini juga dapat digunakan untuk perencanaan safety karena paket pekerjaan disusun secara hierarki, sehingga memudahkan perencanaan safety untuk setiap kegiatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode validasi pakar menggunakan kuesioner semi terbuka dan dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian ini adalah kamus WBS dan checklist untuk proyek konstruksi bendungan yang dapat menjadi pedoman untuk perencanaan safety. Penelitian ini juga menemukan rincian berupa metode konstruksi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap paket pekerjaan dalam proyek konstruksi bendungan.

As one of the essential infrastructures needed for water resources, dam construction project requires comprehensive planning and effective standardization to accommodate the needs during the construction process. Also, the construction plan should be developed to minimize failures that can cause work accidents or other safety issues. Therefore, the development of WBS (Work Breakdown Structure) is a vital component in the planning process. In supporting these, a WBS dictionary and checklist are also needed to support the planning and control process of the project. Studies have found that these documents provide the details of deliverables, activity, and schedule information of each WBS components of the project. Also, these can be used for safety planning due to the hierarchy structure of each work package, hence making it easier for safety planning in each activities. This study was conducted by experts validation method through a semi-open questionnaire and analyzed using a descriptive statistical analysis method. The results of the study are the WBS dictionary and checklist for the dam construction project, that can be the guideline for its safety planning. The study had also found the details of the construction method and resources for every work package in the dam construction project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utama Dahmir
"
ABSTRAK
Abu terbang (fly ash/pulverized fuel ash) dapat clipergunakan untuk campuran beton yang bertujuan mengurangi pernakaian semen. Dengan adanya tambahan abu terbang, akan memperbaiki sifat-sifat beton. Untuk pemakaian beton yang bervolume besar seperti bendungan , akan menghemat biaya konstmksi karena berkurangnya pemakaian semen dan Iebih cepatnya pelaksanaan konstruksi.
Roller Compacted Concrete (RCC) atau beton gilas padat yang mempakan beton kurus (slump nol) adalah teknologi yang relatif baru yang dapat diterapkan pada pembuatan konstmksi jalan dan bendungan. Untuk pembuatan bendungan pemadatan dilalcukan lapis demi lapis dengan ketebalan 20-30cm dan dipadatkan dengan vibratory roller. Sedangkan di Jepang pemadatan sampai 50 cm (pada sistim RCD). Di Indonesia bendungan yang memakai sistim RCC adalah cofferdam PLTA Kota Panjang - Riau, namun komposisi campurannya tanpa memakai abu terbang karena sulit untuk mendatangkannya kelokasi. Untuk masa mendatang (tahun 2000)
direncanakan akan dibangun bendungan RCC PLTA Maung di Jawa tengah yang merupakan bendungan RCC dan sebagian atasnya mempakan bendungan busur beton (arch concrete dam). Namun keputusan pelaksanaannya belum final dan telah tertunda beberapa kali.
Pada karya tulis ini diteliti sifat-sifat RCC seperti kuat tekan beton, temperatur, modulus elastisitas dan poisson ratio.
Cara perencanaan campuran RCC dcngan memakai sistim ASCE.
Untuk penelitian dicoba benda uji dengan kuat telcan perencanaan Kl'}5 dan K125 dengan mensubstitusi pemakaian semen dengan abu terbang sebanyak 0%, 20%
dan 40%.
Dengan digunakannya abu terbang' temyata akan menurunkan temperatur hidrasi beton, dan akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan kuat tekan perencanaan dibandinglcan dengan beton tanpa abu terbang_ Nilai poisson ratio dan modulus elastisitas RCC juga akan lebih rendah karena pada RCC digunakan beton dengan kuat tekan yang rendah.
Dengan memanfaatkan abu terbang yang di Indonesia digolongkan sebagai limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) maka hal tersebut akan merubah bahan limbah menjadi bahan yang bermanfaat dan sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan.
"
1997
S35577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Libriyanto
"Kualitas wilayah pesisir sangat ditentukan oleh pengaruh yang diterimanya dari wilayah di sekitarnya. Sebagai salah satu kegiatan di wilayah daratan pesisir, pengelolaan perikanan tambak seringkali kurang memperhatikan kemampuan sumber daya alam serta pelestarian ekosistem dan lingkungannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas dampak kegiatan budidaya tambak di pesisir Utara Tangerang terhadap pencemaran pada perairan pesisir ditinjau dari kualitas air saluran irigasi tambaknya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air saluran irigasi tambak di muara Daerah Aliran Ci Manceuri berdasarkan standar baku mutu golongan C untuk parameter amonia, tidak memenuhi standar baku mutu, sedangkan untuk parameter oksigen terlarut, masih memenuhi standar baku mutu. Kualitas air saluran irigasi tambak menunjukkan kecenderungan semakin ke arah hilir saluran, kualitas airnya relatif semakin memburuk. Faktor luas daerah tangkapan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai amonia dan oksigen terlarut. Untuk parameter amonia faktor pasang surut air laut mempengaruhi secara signifikan, sedangkan untuk parameter oksigen terlarut tidak dipengaruhi oleh faktor pasang surut.

The quality of territorial water of coastal area is very determined by the influence that accepted from the environments around it. As one of the activities in territorial shore of coastal area, the management of fishpond often less attention from the ability of natural resources and the continuation of ecosystem also the environment. Purpose of this research is studying the impact of fishpond culture activities in coastal area of North Tangerang facing the contaminated water at coastal area which have been evaluated from the quality of fishpond water irrigation.
Result of this research indicated that the quality of fishpond water irrigation in stream estuary area of Ci Manceuri pursuant to standarization quality of C faction for ammonia parameter weren?t fulfilled, while for dissolve oxygen parameter still fulfilled. Quality of fishpond water irrigation indicated tendency more progressively up to downstream tunnel, then the quality of its relative more progressively deteriorated. Factor of catchment area don't have an influence on by significant to ammonia and dissolve oxygen. Ammonia have influence by tide water, but dissolve oxygen don't influence by tide water.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34180
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farrah Intansari
"Pembangunan bendungan di badan sungai akan menyebabkan fluktuasi debit aliran sungai yang dapat mengubah masuknya nutrien ke muara dan akan memengaruhi konsentrasi klorofil-a. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan setelah berfungsinya Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang terhadap kondisi klorofil-a di perairan sekitar Muara Cimanuk. Citra Landsat 8 multi temporal sebelum dan sesudah berfungsinya Waduk Jatigede digunakan untuk mengidentifikasi besaran konsentrasi klorofil-a dengan algoritma yang dikembangkan oleh Wibowo et.al 1993 . Daerah studi penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu wilayah barat Muara Cimanuk, wilayah timur Muara Cimanuk, dan wilayah perairan antara dua Muara Cimanuk. Penelitian ini menggunakan Trend Surface Analysis untuk menjelaskan pola persebaran klorofil-a. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pola persebaran klorofil-a yang berbeda sebelum dan setelah berfungsinya Waduk Jatigede. Faktor debit aliran sungai memengaruhi luasan sebaran konsentrasi klorofil-a 0.5 - 1 mg/m3 yang cenderung berkurang di perairan yang dekat dengan daratan.

The damming of river would impact river flow discharges fluctuations which could change nutrients entry into estuatries then affects chlorophyll a Chl a concentration. The purpose of this study is to investigate the effect of Jatigede Dam in Sumedang District rsquo s establishment to the Chl a concentration in the water areas around mouth of Cimanuk River. In this study, we used multi temporal Landsat 8 before and after the functioning of the Jatigede Dam to identify Chl a concentration using algorithm by Wibowo et.al 1993 . This research area was divided into 3 sections, western Cimanuk Estuary region, eastern Cimanuk Estuary region, and the waters between the two estuary. This study used Trend Surface Analysis to explain the distribution of Chl a. The results indicate that there is a different pattern of Chl a before and after the functioning of the Jatigede Dam. The river flow discharge affects the distribution area of Chl a 0.5 1 mg m3 which tend to decrease in the water nearby to land."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Ayu Lestari
"ABSTRAK
Kota Bengkulu yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera merupakan wilayah yang rawan bencana gempa bumi, namun risiko akibat bencana gempa bumi antar bagian kota tidak sama besarnya. Berdasarkan aspek keterpaparan, sensitivitas dan kapasitas adaptif dengan variabel kepadatan penduduk, proporsi pekerja sektor informal, proporsi penduduk usia rentan, proporsi rumah non permanen, proporsi rumah tangga sejahtera, proporsi penduduk lulusan SMA keatas, dan aspek modal sosial. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan memetakan kerentanan wilayah berdasarkan indikator sosial yang dikaitkan dengan percepatan tanah maksimum dari gempa ≥ 5.0 SR selama tahun 2000-2015. Penilaian kerentanan wilayah berdasarkan indikator sosial terhadap gempa bumi dilakukan pada basis kelurahan dengan menggunakan metode overlay dan skoring. Hasil penelitian menunjukkan pola kerentanan semakin menjauhi pusat kota kerentanan semakin rendah kecuali pada bagian selatan. Pola antara tingkat kerentanan dengan bencana gempa bumi menunjukkan bahwa pada magnitudo 5,0-5,9 SR wilayah kerentanan tinggi dan sangat tinggi berada pada wilayah percepatan tanah maksimum yang tergolong tinggi sedangkan pada magnitudo 6,0-7,9 SR wilayah kerentanan tinggi dan sangat tinggi berada pada wilayah percepatan tanah maksimum yang tergolong rendah.

ABSTRACT
Bengkulu City which is located on the western coast of Sumatera Island is a vulnerable region to earthquake, but the risk caused by the earthquake among the city parts are not equally formed. Based on aspects of exposure, sensitivity, and adaptive capacity using variables such as population density, the proportion of informal sector workers, the proportion of vulnerable population ages, the proportion of non-permanent houses, the proportion of prosperous households, the proportion of high school graduates and above, and also the social capital aspect. This research aims to find and map out the region vulnerability based on social indicators associated with the peak ground acceleration of ≥ 5 Richter Scale earthquake in 2000-2015. Region vulnerability assessment based on social indicators towards earthquakes was done on the basis of villages using the overlay method and scoring. The results showed that the further from the city center, the lower the vulnerability level is, except for the southern part. The pattern of vulnerability level to earthquakes indicated that on the magnitude 5.0 to 5.9 Richter Scale, the region vulnerability level are high and very high in the high PGA region, while on the magnitude of 6,0 to 7,9 Richter Scale, the region vulnerability are high and very high in the low PGA region."
2017
S66327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Nevo Emerald Mahmud
"ABSTRAK
Pembangunan bendungan besar membutuhkan biaya investasi yang besar. Kebutuhan akan bendunganpun terus meningkat setiap waktunya. Hal ini mendorong tumbuhnya kebutuhan alternatif pembiayaan untuk pembangunan bendungan besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Apasaja potensi ekonomis bendungan yang dapat menarik kalangan investor serta kelayakan ekonomis yang harus dimiliki bendungan untuk dikatakan layak investasi serta skema Kerjasama Pemerintah-Badan Usaha KPBU seperti apa yang tepat untuk digunakan dalam pembangunan bendungan sehingga melalui studi kasus bendungan Karian dapat dilihat bagaimana bila diterapkan skema tersebut. Untuk mendapatkan potensi ekonomi bendungan yang dilakukan pembahasan dari data sekunder dan dipertajam dengan pendekatan resiko untuk mengetahui variabel yang dominan berpengaruh terhadap pembangunan bendungan dengan skema kerjasama. Dari hasil matrik probabilitas dan dampak dilakukan kajian rekayasa ekonomi untuk mendapat kelayakan dari bendungan Karian. Hasil penelitian menunjukan bahwa bendungan karian memiliki potensi ekonomi yang baik dengan potensi penghematan APBN hingga 80 . Sesuai dengan kajian literature skema KPBU yang paling sesuai dengan skema pembiayaan bendungan adalah kontrak konsesi.

ABSTRACT
Construction of large dams require large investment costs. The need for the dam continues to increase every time. This encourages the growth of alternative financing requirements for the construction of large dams. This study aims to analyze anything what economic potential of dams to attract investors as well as the economic feasibility must be owned dams to be feasible investment and schemes Partnerships Enterprises KPBU as what is appropriate for use in the construction of the dam so that through case studies dam Karian it can be seen how when applied to the scheme. To get the economic potential of the dam conducted discussion of secondary data and sharpened risk approach to determine which variables are the dominant influence on the construction of a dam with the cooperation scheme. From the results of the probability and impact matrix engineering study done to obtain economic feasibility of the dam Karian. The results showed that the dam Karian has good economic potential with potential savings of up to 80 of the state budget. In accordance with the study of literature KPBU scheme that best suits the financing scheme dam was the concession contract."
2016
T50253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>