Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21767 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Idfa Novia Putri
"Ruang berjalan kaki adalah salah satu aspek utama dalam menunjang kota yang livable. Namun, keberadaan ruang berjalan sering kali terlupakan, salah satu ruang berjalan tersebut adalah trotoar. Trotoar sendiri tentunya memiliki syarat dan ketentuan tertentu yang menjadikannya sebagai ruang berjalan yang ideal. Syarat dan ketentuan tersebut membuat trotoar memiliki faktor fisik dan non fisik yang mempengaruhi perlakuan pejalan kaki dalam menggunakan ruang berjalan yang akan digunakan. Sebagai hasil, trotoar sebagai ruang berjalan kaki ditentukan berdasarkan kegunaan.

Walking space is one of the main aspects in supporting a livable city. However, the existence of walking space is often forgotten. One of the running spaces is the sidewalk. The sidewalk itself certainly has certain terms and conditions that make it an ideal walking space. These terms and conditions make the sidewalk a physical and non physical factor that affects pedestrian treatment in choosing the walking space to be used. As a result, the sidewalks as walking spaces are determined by usability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Talitha Rachma Suhendro
"Trotoar berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pejalan kaki. Pada setiap trotoar, terdapat elemen-elemen ruang yang memiliki peran berbeda sebagai stimulus, seperti; furnitur jalan, pedagang kaki lima, hingga pejalan kaki dari arah lain. Setiap elemen ruang ini memiliki peran tersendiri dalam mengubah alur pergerakan pejalan kaki. Pengambilan data dilakukan di kawasan Sudirman ndash; Bundaran HI dengan mengambil beberapa foto untuk menganalisis alur pergerakan pejalan kaki yang melewati trotoar. Dari analisis yang dilakukan, perubahan alur gerak terjadi karena elemen ruang, kondisi trotoar, dan pengguna trotoar tersebut.

Sidewalks has important roles for pedestrians. On each sidewalk, there exist spatial elements with different effects on pedestrians, as stimulus street furniture, hawkers, and other pedestrians. Each of these elements has their own effect on changing pedestrians 39 path. This phenomenon is further inspected in Sudirman Bundaran HI by taking multiple pictures to analyze pedestrians 39 path on sidewalks. Based on the case study, pedestrians 39 path changes due to spatial elements, condition, and the users of the sidewalks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aini Khairunnisa
"Pusat kota merupakan tempat terjadinya beragam aktivitas yang mengakibatkan jumlah manusia pada pusat kota mengalami peningkatan dan menyebabkan fasilitas seperti trotoar menjadi sangat penting guna menunjang aktivitas. Trotoar yang termasuk kedalam bagian jalan, pada dasarnya memiliki fungsi utama sebagai jalur sirkulasi pergerakan manusia dalam mencapai suatu tempat tujuan dengan aman dan nyaman. Namun berdasarkan teori, trotoar pada kawasan pusat kota tidak hanya berfungsi sebagai tempat sirkulasi melainkan juga sebagai tempat untuk duduk bersantai, berinteraksi dengan orang lain dan tempat berjualan yang merupakan ciri-ciri dari aktivitas di ruang terbuka publik. Keberagaman aktivitas tersebut yang menjadikan trotoar pada kawasan pusat kota sebagai ruang terbuka publik. Agar trotoar dapat menarik pejalan kaki untuk beraktivitas dan berfungsi sebagai ruang terbuka publik yang baik, aman dan nyaman, trotoar perlu dibagi menjadi beberapa ruang yang terdiri dari frontage zone, pedestrian through zone, street furniture zone dan buffer zone serta menerapkan prinsip connected, convenient, comfortable, convivial dan conspicuous disetiap ruang-ruang pada trotoar.

Downtown is the center of public activities, which can lead to human population growth and caused public facilities such as sidewalks become very important to support human activities. Sidewalks, which is part of the road, has the main function as a circulation path of human movement in reaching a destination safely and comfortably. But based on the theory and practice, the sidewalks are not only used by pedestrians as a place of circulation but also used as meeting point, interact with others and trading place. This are the characteristic of public open space. The diversity of these activities makes the sidewalks in the downtown area a public open space. The sidewalk in downtown requires a criteria in order to attract pedestrians to move in sidewalk, so that it functions as a good, safe and comfortable public space, it is necessary to divide the space consist of frontage zone, pedestrian through zone, street furniture zone and buffer zone and applying the principle of connected, convenient, comfortable, convivial and conspicuous in every room on the sidewalk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dryan Ghazian Arisyi
"
ABSTRAK
Preferensi dari pejalan kaki dan analisa dari jarak berjalan kaki diperlukan dalam membantu perencanaan sistem transportasi umum dalam pembuatan cangkupan sistem. Penelitian ini bertujuan untuk perspektif seseorang dimana orang tersebut lebih memilih untuk berjalan kaki dibandingkan untuk mengambil moda lainy. Data diambil dengan memberikan rangkaian pertanyaan terhadap sampel pejalan kaki mengenai pilihan berjalan kaki dibadingkan dengan penggunaan bus kampus untuk kemudian diproses dengan teori discrete choice model dan utility function. Analisa data menunjukan secara alami bahwa orang lebih memilih untuk berjalan kaki dibanding memilih moda lain dalam bagian akhir perjalanan harian. Jarak untuk berjalan memberikan hambatan bagi orang untuk berjalan sementara penghematan waktu dibanding moda lainya akan mendorong orang untuk berjalan dibandingkan memilih moda lainya. Lebih lanjut pengembangan fasilitas pejalan kaki akan mendorong orang untuk berjalan kaki.

ABSTRAK
Pedestrian perception and walking distance assessment are necessary on aiding the design the public transportation system for better system coverage and also the pedestrian facility on the corresponding area. This research aims to asses the perspective of people when they willing to walk instead of taking other modes corresponding toward the recent pedestrian facility improvement around Universitas Indonesia. Data colected by asking the samples pedestrain about their walking preference over using the campus buses and later processed using the theory of discrete choice model and utility function. Data analysis shows people naturally chooses walking as their mode for last mile trip instead of other modes. The distance of walking distance add the constrain for people to walk while the time saving from other modes will encourage people to walk instead of taking other modes. In addition, facility improvement futher helped the encouragement."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Amalia
"Berjalan kaki bukan hanya merupakan moda transportasi dasar yang murah dan mudah di dalam suatu kota yang pergerakan manusia dan barangnya tinggi dan kompleks, namun disebut juga sebagai perekat moda transportasi. Trotoar adalah salah satu jalur bagi pejalan kaki. Namun sayangnya trotoar tidak dianggap sebagai infrastruktur yang melekat pada sistem transportasi dan perancangan kota yang baik. Tidak adanya standarisasi yang baku dari segi fasilitas dan pengontrolan terhadap pemanfaatan non pejalan kaki yang ada sehingga kondisi trotoar bervariasi dari segi fisik dan sosial. Untuk itu penelitian ini bertujuan menemukan persepsi pejalan kaki terhadap kondisi tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan partisipasi aktif dan wawancara mendalam dengan informan sebagai pejalan kaki dengan menggunakan tiga indikator persepsi, yaitu motif, harapan, dan minat. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini didapat kategori persepsi yang beragam dari tiap indikator persepsi di mana kelengkapan fasilitas dan penyalahgunaan oleh kelompok non pejalan kaki di tiap fungsi bangunan berbeda.
Walking is not just a mode of transportation that is cheap and convenient base in a city. In a city, the movement of people and goods are high and complex, but is also known as adhesive mode of transportation. The sidewalk is one lane for pedestrians. But unfortunately the pavement is not considered as an infrastructure that is attached to the transport system and good urban design. The lack of standardization in terms of facilities and control of the use of non existing pedestrian sidewalk makes a varies condition of physical and social. This research aims to discover pedestrian perception because of those condition. Data collected through observation and active participation of in-depth interviews with informants as a pedestrian by using three indicators of perception, such as motive, expectation, and interest. The analysis used is descriptive analysis. The results of this study concluded that there are varies of perception category for each perception indicator which is facility completeness and use of non-pedestrian for each building function are different."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasir Djalili
"Pengertian hubungan Kecepatan - Arus - Kepadatan adalah sangat penting untuk perencanaan, perancangan dan operasi dari fasilitas pejalan kaki, disana banyak kesamaan antara phenomena arus dari kendaraan dan pejalan kaki. Tujuh model diterapkan untuk mencari model terbaik dalam hubungan Kecepatan - Arus - Kepadatan aliran pejalan kaki dengan mengunakan fasilitas pejalan kaki berupa trotoar, 7 model tersebut terdiri dari 3 model aliran tunggal (single-regime model) yaitu : Greenshields, Underwood dan Greenberg dan 2 model aliran berganda (multi-regime model) yaitu : Greenberg dan Edie, berdasarkan kondisi yang dihadapi dilakukan pengembangan model yang sesuai dengan kondisi (U . I Depok model) diterapkan baik untuk single regime model maupun multi regime model.
Lokasi pengamatan berada didepan stasiun kereta api di Kampus UI Depok, dengan mengunakan kamera video yang ditempatkan pada ketinggian ± 5,50 meter dari muka tanah. Dan 7 model tersebut didapat 5 model yang terbaik dan realitis. Kondisi single regime model diwakili oleh model : Greenshields dan Underwood, sedangkan multi regime model diwakili oleh ketiga model yaitu : Greenberg, Edie dan modifikasi UI Depok model. Kesesuaian model tersebut diuji berdasarkan kondisi hubungan antara Kecepatan - Kepadatan dan berdasarkan hasil pengujian t dan uji F satistis.
Dari hasil pengujian diperoleh Greenshields model adalah model terbaik untuk single regime model, dikarenakan Underwood mempunyai kelemahan dalam menentukan besarnya kepadatan macet atau maksimum (jam density) hasilnya kurang realitis dan hasil uji t menunjukan kurang memenuhi syarat. UI Depok model adalah model terbaik untuk multi regime model dengan memperhitungkan standard kesalahan yang paling minimal dan hasil uji t terbaik dari 2 multi regime model lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desak Made Widyanthari
"ABSTRAK
Salah satu penatalaksanaan Diabetes Melitus (DM) tipe II adalah melakukan
latihan fisik jalan kaki karena latihan dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan
menurunkan resistensi insulin. Di Indonesia belum ada penelitian mengenai
pengaruh jalan kaki continue dan interval untuk menurunkan glukosa darah pasien
DM Tipe II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jalan kaki
continue dan interval terhadap glukosa darah pasien DM tipe II. Desain penelitian
ini quasy eksperimen pre post test non equivalent control group, dengan jumlah
sampel 39 orang, terbagi 13 orang pada tiga kelompok. Hasil penelitian dengan
uji paired t test didapakan perbedaan yang signifikan antara kadar glukosa
sebelum dan setelah intervensi pada kelompok jalan kaki continue dan interval (p
=0,0005), tidak terdapat perbedaan signifikan pada kelompok kontrol. Analisis
menggunakan uji Anova didapatkan perbedaan kadar glukosa darah setelah
intervensi antar kelompok. Terdapat perbedaan selisih kadar glukosa darah
sebelum dan setelah intervensi antar kelompok. Penelitian ini membuktikan
bahwa jalan kaki continue dan interval mampu menurunkan kadar glukosa darah
pada pasien DM tipe II, namun penurunan glukosa darah yang lebih signifikan
terjadi pada kelompok jalan kaki continue.

ABSTRACT
Walking exercise becomes one of treatments on type II diabetes mellitus
management, since it improves insulin sensitivity and decrease insulin resistance.
There are no studies in Indonesia investigate the effects of continue and interval
walking exercise on lowering blood glucose level in type II DM patients. This
study aimed to determine the effect of continue and interval walking on glucose
level in type II diabetic patients. This study design was quasy experiment pre post
test non-equivalent control group with 39 persons , divided into 13 persons in
three groups. The result showed that there were significant differences between
glucose levels before and after the intervention in continue and intervals groups (p
= 0.0005), but there was no significant difference in control group. Analysis using
ANOVA test revealed difference in blood glucose levels between groups after
intervention, thus there was difference in mean difference blood glucose levels
before and after the intervention between groups. Both exercise protocols resulted
in a decline blood glucose levels, however the decline was greater with continous
walking compare with interval walking."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zanne Sharra Putry Sapatundai
"Desakan pembaruan yang meningkat dalam perkotaan menjadi tantangan baru bagi kota untuk terus mengayomi kenyamanan masyarakatnya, terutama pada trotoar sebagai fasilitas utama. Beberapa trotoar masih kurang hidup (aktif) meskipun telah dilakukan revitalisasi. Keaktifan dalam kota yang hidup merupakan aspek yang sangat penting dimana merupakan badan penggerak kota. Elemennya mencakup relasi orang dengan orang, orang dengan bangunan, orang dengan kendaraan, dan orang dengan lingkungannya. Kawasan Jalan Sudirman Yogyakarta merupakan salah satu jalan yang telah direvitalisasi dengan berprinsip hijau dan livable.
Skripsi ini merupakan penulisan deskriptif yang membahas tentang aspek keaktifan pada revitalisasi trotoar dalam ruang lingkup kota dengan menggunakan alat analisis dari pakar perkotaan dan korelasi dengan perkembangan historisnya sebagai penentu. Untuk mendapatkan dukungan data dilakukan observasi yang relevan, terkait; data livabilitas secara keseluruhan, morfologi, serta dokumentasi kawasan. Skripsi ini bertujuan untuk memahami tentang aspek keaktifan di kota yang layak huni, khususnya tentang revitalisasi trotoar pada kota di luar ibu kota dan upaya untuk mempelajari faktor-faktor di lokasi yang berkontribusi terhadap keaktifan trotoar seiring berjalannya sistem pejalan kaki dengan melihat trotoar hasil revitalisasi di Jalan Jend. Sudirman Yogyakarta sebagai contoh.
Abstrak Berbahasa Inggris:
The increasing demand for renewal in urban areas is a new challenge for city to continue to protect the comfort of its people, especially on sidewalks, as its main facility. Some sidewalks are still less active (less alive) even though they have been revitalized. Liveliness is a very important aspect which serve as the driving body of the city. Its elements include the interactions of individuals with one another, buildings, moving vehicles, and their surroundings. One of the roads that has been revitalized using green and livable principles is Sudirman Street in Yogyakarta.

This thesis is a descriptive writing that discusses the liveliness aspect of the revitalization of sidewalks within the scope of the city, using analysis tools from urban experts and correlations with historical developments as determinants. Relevant observations are conducted to gather data support, including data on overall livability, morphology, and area documentation. This thesis aims to understand the aspects of liveliness in a livable city, in particular the revitalization of sidewalks in cities outside the capital city and efforts to study the factors that contribute to lively sidewalks as the pedestrian system goes by looking at the revitalized sidewalks on Sudirman Street Yogyakarta as an example."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
Sapatundai
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra
"Citra tempat adalah suatu kumpulan kepercayaan, ide, serta pemikiran yang dimiliki individu atau masyarakat terhadap suatu tempat. Perubahan fisik pada suatu tempat dapat mengubah citra tempat yang dimilikinya. Salah satu perubahan fisik yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperbaiki citra tempat adalah revitalisasi trotoar yang salah satunya dilakukan di Jalan Cikini Raya. Jalan Cikini Raya sebagai koridor bersejarah, koridor seni, maupun koridor perekonomian, terletak di Kecamatan Menteng, telah memiliki citra sebagai bagian dari Kota Taman Menteng. Dengan adanya revitalisasi trotoar di jalan ini, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra tempat Jl. Cikini Raya sebelum dan setelah revitalisasi trotoar dilakukan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, penyebaran kuesioner secara daring, dan wawancara dengan dua orang ahli dengan menggunakan Metode Delphi. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode yang dikemukakan oleh Kotler mengenai enam situasi citra tempat dan selanjutnya mengkajinya dengan merujuk pada pendapat para ahli dan literatur yang ada. Pada penelitian ini ditemukan bahwa citra yang dimiliki pada tempat sebelum revitalisasi trotoar dilakukan didominasi oleh segmen-segmen yang tidak memiliki makna mendalam dari segi sejarah dan seni. Setelah revitalisasi trotoar dilakukan, telah terjadi beberapa perubahan. Perubahan tersebut terjadi di segmen yang telah memanfaatkan ruang yang ada sehingga makna sejarah dan seni dari segmen tersebut dapat lebih menonjol apabila dibandingkan dengan sebelum revitalisasi trotoar dilakukan. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua tempat yang direvitalisasi berubah citranya. Perubahan terjadi apabila kondisi menjadi lebih tertib, namun citra tidak berubah jika tidak sesuai dengan makna dan fungsi Jalan Cikin Raya sebagai jalan bersejarah dan jalan seni.

ABSTRACT
The image of a place is a collection of beliefs, ideas, and thoughts that an individual or society has about a place. Physical changes in a place can change the image of the place it has. One of the physical changes made by the Provincial Government of DKI Jakarta to improve the image of the place is the revitalization of sidewalks, one of which is done on Jalan Cikini Raya. Jalan Cikini Raya as a historic corridor, art corridor, and economic corridor, located in Menteng District, has an image of being part of Taman Menteng City. With the sidewalk revitalization on this road, this study aims to determine the image of the place at Jl. Cikini Raya before and after the sidewalk revitalization was carried out. The data was collected through field observations, online questionnaires, and interviews with two experts using the Delphi Method. The analysis was carried out using the method proposed by Kotler regarding the six image situations of the place and then examined them by referring to the opinions of experts and existing literature. Before the revitalization, in terms of history and art, the sidewalk's image was dominated by segments that had no deep meaning. After the pavement revitalization was carried out, several changes have occurred. These changes occur in segments that utilizing space better so that the historical and artistic meaning of the segment can be more obvious. The conclusion of this study shows that not all revitalized places have changed Jalan Cikini Raya image. Change occurs when conditions become more well-ordered, but the image does not change if it is not concord the meaning and function of Jalan Cikin Raya as a historic street and an art street.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinan Aurifio
"Berjalan kaki merupakan salah satu moda transportasi dasar yang mudah dan murah di dalam suatu kota yang memiliki pergerakan barang manusia dan barangnya tinggi. Trotoar adalah suatu jalur yang dikhususkan bagi pejalan kaki. Namun sayangnya trotoar tidak dianggap sebagai infrastruktur yang melekat pada sistem transportasi dan perancangan kota yang baik. Tidak dilengkapinya fasilitas, kurangnya perawatan, dan kurangnya pengontrolan terhadap pemanfaatan non pejalan kaki yang ada membuat kondisi trotoar bervariasi dari segi fisik dan sosial. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kualitas trotoar berdasarkan konektivitas dan kualitas pelayanan trotoardi wilayah edukasional Kelurahan Grogol dan mengetahui pandangan mahasiswa sebagai pejalan kaki terhadap pelayanan trotoar yang dilewati. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung dengan bantuan kuisioner sesuai parameter GWI (Global Walkability Index). Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatifchi-square. Hasil dari penelitian ini didapatkan pola kualitas trotoar semakin baik pada kawasan perumahan sedangkan buruk pada kawasan komersil dan juga pintu masuk universitas. Secara persepi, trotoar yang dinilai berdasarkan variabel kenyaman, keamanan, dan kseselamatan hasilnya sejalan dengan pandangan pejalan kaki.

Walking is one of basic transport modes which is easy and affordable in urban area with people and freight high mobility. Sidewalk is street specially provided for pedestrian. But, sidewalks are not perceived as important part of transport system and city planning. Not equipped by facility, lack of maintainance, and lack of controlling in non pedestrian utilization have impacted on variation of sidewalks physical and social condition. Therefore, the purpose of this research is to identify the pattern of sidewalks quality based on connectivity and quality of pedestrian path in Grogol Subdistrict educational area and to identify students perception toward sidewalks service. Data collection is conducted through direct observation by using questionnairers according to GWI (Global Walkability Indexparameter). Theanalysismethod that been used in this research are descriptive analysis and chi-square quantitative analysis. Results show that sidewalks quality pattern tend to be better in settlement area, whilst tend to be worse in commercial area and university?s gate. As for perception, sidewalks are perceived based on amenity, security, and safety along with pedestrian perception.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>