Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarah Aisyah Kahar
"Skripsi ini dilatar belakangi oleh perkembangan bidang seni rupa Art . Dengan definisi awal bahwa seni haruslah lsquo;indah rsquo; dan enak dipandang, berubah menjadi bagaimana karya seni tersebut menganut konsep yang mendalam. Sama halnya dengan arsitektur, dahulu manusia berlomba-lomba untuk membuat bangunan yang mewah dilengkapi dengan dekorasi-dekorasi yang megah. Kemudian pada masa kini pemikiran manusia berubah, untuk membuat bangunan yang sederhana namun tetap dapat mewadahi berbagai macam kebutuhannya. Skripsi ini bertujuan untuk menelusuri perkembangan pemikiran konsep pada lukisan dan arsitektur yang saling mempengaruhi, dengan metode studi kasus pada gerakan Suprematisme dan De Stijl menurut konsep Noumena Immanuel Kant.

This paper is based on the development of the faculty of fine arts Art . With the previous definition that art should be 39 beautiful 39 and pleasing to the eye, turns into how the Art embraces the profound concept. Same with architecture. In the past, human contend to create a spacious building equipped with magnificent decorations. And now. human thought is changed to make a simple building that can accommodate various programs and needs. This paper aims is to trace the development of conceptual thinking on painting and architecture that affect each other, with case study method on Suprematism and De Stijl according to Noumena rsquo s concept by Immanuel Kant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Dwi Adiningtyas
"Sebuah fenomena baru dalam berseni muncul pada tahun 1917. Fenomena, yang dipelopori oleh sekelompok seniman dari Belanda ini, mengutamakan kesederhanaan serta fungsi, dan menolak gaya seni klasik ini kemudian menamakan dirinya dengan De Stijl, sama dengan nama majalah yang mereka terbitkan.
Gerakan ini tidak hanya mencakup pada satu cabang seni saja, melainkan di dalamnya didukung beberapa cabang seni, seperti seni Iukis, seni patung, furnitur, bahkan arsitektur.
Di antara bidang-bidang tersebut tidak bergerak sendiri-sendiri, melainkan saling berhubungan dan saling dukung. Hubungan ini antara lain terlihat pada arsitekturnya. Di dalamnya tercipta kolaborasi apik antara pelukis dan arsitek, sehingga membuahkan sebuah bangunan sederhanana, unik, bergaya baru, sarat dangan unsur-unsur estetis, namun tetap dapat berfungsi secara fisik dengan baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Padovan, Richard
London: Routledge, 2002
724.16 PAD t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Korea Foundation, 1994
709.519 FIN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tatesha
"ABSTRAK
Seni selalu diikuti oleh berbagai ide dan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari budaya dan waktu. Perkembangan konsep dan teori seni membuat metode yang berbeda di mana seni disajikan. Saat ini, representasi seni melibatkan konteks spasial. Tulisan ini membahas tentang lukisan dari pameran Kolonialisme dan Orientalisme. Bukan saja Seni dianggap, tetapi konteks menjadi lebih penting karena membawa kisah nyata tentang seni. Parergon berbicara tentang hubungan antara seni dan konteks. Ekstrinsik seni adalah konteks yang dapat mengkonfirmasi definisi seni, makna seni, atau isi seni. Konteks berisi informasi tentang seni, sehingga pengunjung galeri dapat memahami, menghargai, dan menikmati tentang seni. Tulisan ini membahas tentang seni, sejarah seni, dan Parergon.

ABSTRACT
Art is always followed by various ideas and needs that cannot be separated from culture and time. The development of art concepts and theories makes different methods in which art is presented. At present, art representations involve spatial contexts. This paper discusses the paintings from the exhibition of Colonialism and Orientalism. Not only is Art considered, but context becomes more important because it brings true stories about art. Parergon talks about the relationship between art and context. Extrinsic art is a context that can confirm the definition of art, the meaning of art, or the content of art. Context contains information about art, so gallery visitors can understand, appreciate, and enjoy about art. This paper discusses art, art history, and Parergon."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Terukazu, Akiyama.
New York, N.Y.: Rizzoli International, , 1990.
750.195 2 TER p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Benjamin, Andrew
London: Academy group , 1992
725 BEN j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rathbun, Mary Chalmers
Massachusetts: Adison Galery American Art, 1954
759.91 RAT l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wentinck, Ch
Amsterdam: van der Peet, 1954
759.4 WEN r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chung, Hyung-Min
Seoul: Hollym, 2006
KOR 751.425 36 CHU m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>