Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92060 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitri Aulia Cahya Purnama
"Konservasi arsitektur selalu melibatkan tindakan intervensi yang menyebabkan hilangnya sejumlah nilai otentisitas bangunan cagar budaya yang berperan penting dalam memberikan karakter pada bangunan, sehingga keberadaannya harus tetap dipertahankan. Skripsi ini akan membahas mengenai tindakan intervensi pada Gedung Bataviasche Kunstkring dan sejauh mana hal tersebut mempengaruhi otentisitas bangunannya. Melalui tingkatan intervensi, skripsi ini akan menunjukkan bagaimana cara mempertahankan otentisitas melalui parameter sesuai dengan konsep Rajagopalan, dengan metode analisis secara deskriptif berdasarkan studi pustaka, observasi, dan mewawancarai pribadi narasumber. Skripsi ini menyimpulkan bahwa konservasi Gedung Bataviasche Kunstkring secara relatif berhasil dalam mempertahankan otentisitas bangunannya meskipun dengan parameter yang tidak tercapai seluruhnya.

Architectural conservation always involves interventions which cause the loss of authenticity in cultural heritage building that was instrumental in giving the characters of the building, thus its existence should be retained. This journal article will discuss about interventions as part of conservation on Gedung Bataviasche Kunstkring and its effects of the building rsquo s authenticity. Through the levels of intervention, this journal article will reveals how to retain the authenticity through the parameters according to the Rajagopalan rsquo s concept, with descriptive analysis method based on literature study, observation, and personal interview the experts. This journal article concludes that the architectural conservation of Gedung Bataviasche Kunstkring is relatively successful in retaining the authenticity of the building despite the parameters is not entirely achieved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maesayu Aurea
"Gedung Filateli merupakan B.C.B kelas A yang dahulu berfungsi sebagai Kantor Pos pertama di Indonesia terhitung berdiri sebagai simbol perjuangan PT Pos yang senantiasa mengabdi pada pelayanan publik selama 275 tahun sejak 1746. Pada 2021, konservasi Gedung Filateli menjadi Pos Bloc ruang ekonomi kreatif bagi komunitas musik, mode dan kriya menimbulkan isu otentisitas karena perubahan fungsi dan rumpang nya narasi nasionalisme masa lampau. Penelitian bertujuan mengidentifikasi metode konservasi yang telah diterapkan untuk selanjutnya menemukan pengaruh perubahan aspek terhadap nilai otentisitas konservasi Pos Bloc. Penelitian kualitatif komparatif dengan metode instrumen Nara Grid melalui kajian perubahan aspek otentisitas (bentuk & desain, material, fungsi, teknik & tradisi, lokasi dan spirit) berdasarkan nilai otentisitas (artistik, historis, sosial dan ilmiah) yang walhasil digabungkan menjadi satu tabulasi Nara Grid untuk dilakukan sintesa final pengaruh dan nilai otentisitas Pos Bloc. Penelitian turut didukung kajian jejak sejarah, observasi dan wawancara sebelum menyusun analisa otentisitas.Sintesa dari tabulasi Nara Grid menemukan bahwa Konservasi Pos Bloc merupakan gabungan dari metode pemeliharaan (preservasi), pemugaran (restorasi) dan pengembangan (adaptasi) yang berpengaruh pada nilai-nilai otentisitas. Nilai artistik yaitu bangunan BOW pertama yang memadukan seni Art Deco dan Arsitektur Industri / transportasi. Nilai historis yaitu kantor pos pertama di Indonesia yang eksistensi nya dirayakan sebagai Hari Lahir Pos Indonesia. Nilai sosial yaitu sebagai generator dan inisiator bidang ekonomi kreatif (UMKM) di Pasar Baru pasca era reformasi 1997 dan Nilai ilmiah yaitu berperan aktif sebagai studi pembelajaran BCB dengan penerapan konstruksi bentang lebar adaptasi arsitektur industri yang menyesuaikan dengan iklim tropis Indonesia.

Jakarta Philatelic Building was a class A cultural heritage building which formerly operated as the first Post Office in Indonesia that has been here for 275 years and counting since 1746. It’s a representation of PT Pos Indonesia's combat against colonizers and constant public service. In 2021, It was conserved into Pos Bloc, a public space for creative activities such as fashion, music and art. Hence, issues of authenticity have surfaced that enclose the lack of past nationalism narrative due to interventions that accommodate new functions. This research aims to identify conservation methods that have been applied to further find the effect of changes in authenticity aspects based on authenticity values of Pos Bloc’s conservation. Qualitative comparative research with Nara Grid method to study changes in aspects of authenticity such as (form & design, material, function, techniques, location and spirit) based on authenticity values (artistic, historical, social and scientific). Which will be combined into one Nara Grid tabulation to determine final synthesis of the influence and authenticity values of Pos Bloc. The research was supported by historical study, observations and interviews. The synthesis finds that Pos Bloc Conservation is a combination of methods of maintenance (preservation), restoration (restoration) and development (adaptation) that influence the values of authenticity. Artistic value represents the first BOW building that combines Art Deco & Industrial Architecture / Transportation. Historical value represents the first post office in Indonesia whose existence is celebrated annually as the Birthday of Pos Indonesia. Social value plays a role of creative economy generator and initiator in Pasar Baru after the 1997 reform era and Scientific value finds a role as a study of wide range construction of industrial architecture alteration to Indonesia's tropical climate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alin Musfiroh Arum
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11878
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tungga Yulinda Putri
"Perkembangan bangunan di Batavia merupakan hasil dari usaha adaptasi kebudayaan asli Belanda dengan lingkungan barunya yang kemudian menghasilkan berbagai bentuk seni bangunan. Adaptasi ini tidak hanya diterapkan pada fasade bangunan, namun dapat dilihat juga pada rancangan interior bangunan tersebut. Salah satu bangunan kolonial yang menerapkan seni bangunan Belanda pada rancangan interiornya adalah gedung Tugu Kunstkring Paleis yang terletak di kawasan Menteng.
Penelitian ini membahas tentang penerapan seni bangunan gaya Art Nouveau pada interior gedung Tugu Kunstkring Paleis. Tujuannya adalah untuk menjelaskan mengenai ekspresi Art Nouveau pada rancangan interior di dalam gedung Kunstkring. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh Belanda cukup kuat dalam perkembangan seni bangunan di Indonesia terutama di Batavia.

The development of building in Batavia was the result from adaption effort of the Dutch original culture with its new environment which then resulted any forms of art building. This adaption not only applied to the building facade, but also to the interior design of the building. One of the colonial building that applied Dutch art building in the interior design is Tugu Kunstkring Paleis which located in the Menteng area.
This research discusses about the application of art building with Art Nouveau style in the interior of Tugu Kunstkring Paleis building. The aim is to explain the expression of Art Nouveau in the interior design inside Kunstkring building. This research using analytical descriptive method. The result of this research shows the influence of the Dutch is quite strong for the development of art building in Indonesia especially in Batavia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ekkywona Rumiazizah Novanandini
"Bangunan mengkonsumsi 32% dari total energi di dunia. Bangunan komersial di Indonesia mengalami peningkatan konsumsi energi sebesar 0,11% dari 2019 hingga 2020. Pasar tradisional adalah salah satu bangunan komersial yang mendapat perhatian dari pemerintah terkait konsumsi energinya pascarevitalisasi. Revitalisasi pasar tradisional dilakukan dalam pemenuhan indikator SNI Pasar Rakyat untuk pengelolaan pasar yang berkelanjutan. Sejak 2019, konsep bangunan hijau sudah diterapkan pada revitalisasi pasar tradisional dengan efisiensi energi sebagai salah satu aspeknya. Namun, data konsumsi energi pasar-pasar tersebut hingga saat ini belum tersedia begitu juga dengan benchmark Intensitas Konsumsi Energi (IKE) pasar tradisional. Penelitian ini mengeksplorasi tentang konsumsi dan strategi konservasi energi pada pasar tradisional yang direvitalisasi dengan konsep bangunan hijau. Benchmarking IKE pasar tradisional yang dihasilkan penelitian ini dapat menjadi tolok ukur bagi pasar yang sedang atau akan direvitalisasi. Strategi konservasi energi dalam penelitian ini mempertimbangkan pemenuhan ketentuan OTTV dan WWR pada parameter selubung bangunan serta tingkat pencahayaan dan densitas daya lampu pada parameter sistem pencahayaan. Pasar Prawirotaman Yogyakarta dan Pasar PON terpilih menjadi studi kasus penelitian ini. Penyelidikan konsumsi dan strategi konservasi energi dilakukan dengan pendekatan Building Information Modeling (BIM) melalui Autodesk Revit untuk modeling 3D dan Green Building Studio untuk simulasi energi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi lapangan, studi dokumen serta pengukuran dengan Power Quality Analyzer (PQA) dan Amperemeter. Benchmarking IKE dalam penelitian ini berdasarkan luas bersih bangunan, jam operasional, dan jumlah pengguna secara berurutan adalah sebesar 23,11 kWh/m2/tahun; 34,84 kW/tahun; dan 0,70 kWh/orang/tahun. Penggunaan kaca double clear glass dan penambahan densitas daya lampu menjadi strategi konservasi yang diusulkan pada studi kasus.

Buildings consume 32% of the world’s total energy. Commercial buildings in Indonesia experienced a 0,11% increase in energy consumption from 2019 to 2020. Traditional markets are one of the commercial buildings that have received attention from the government regarding their post-revitalization energy consumption. The revitalization of traditional markets is carried out to fulfil the SNI Pasar Rakyat indicator for sustainable market management. Since 2019, the green building concept has been applied to revitalizing traditional markets with energy efficiency. However, data on energy consumption in these markets is not yet available, as well as Energy Use Intensity (EUI/IKE) benchmarks for traditional markets. This study explores energy consumption and conservation strategies in traditional markets, which are revitalized with green buildings concept. The IKE benchmarking of traditional markets produced by this research can be used as a benchmark for markets that are being or will be revitalized. The energy conservation strategy of this research considers the fulfilment of OTTV and WWR provisions on the building envelope parameters as well as the level of lighting and lighting power density on the parameter of the lighting system. Prawirotaman Market Yogyakarta and PON Market Trenggalek were selected as case studies of this research. The study of consumption and energy conservation strategies was carried out using the Building Information Modeling (BIM) approach through Autodesk Revit for 3D modeling and Green Building Studio for energy simulation. Data was collected through interviews, field observations, document studies and measurements with Power Quality Analyzer (PQA) and Amperemeter. This study’s benchmarking of EUI/IKE based on the occupied or net floor area of the building, operating hours, and the number of users are 23,11 kWh/m2/year; 34,84 kW/year; and 0,70 kWh/person/year, respectively. The use of double clear glass and the addition of lighting power density are the conservation strategies proposed in the case study."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Melissa
"Keamanan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling utama. Berbagai cara dilakukan oleh manusia untuk menciptakan keamanan di lingkungannya, baik lingkungan rumah maupun tempat mereka beraktifitas sehari-hari seperti bangunan-bangunan publik berupa perkantoran maupun pertokoan. Sekarang ini isu keamanan di suatu gedung menjadi prioritas utama bagi pengelola gedung, terutama sejak terjadinya serangan terorisme dan ancaman-ancaman yang bertujuan mengganggu keamanan umum. Untuk terhindar dari gangguan keamanan berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan keamanan suatu area, terutama bangunan-bangunan yang banyak dikunjungi oleh masyarakat seperti sarana publik.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menciptakan pengendalian akses ke suatu gedung atau bangunan. Pengendalian tersebut dapat ditempuh dengan menutup akses pintu masuk tertentu ataupun menambah fasilitas keamanan seperti pos keamanan. Adanya perubahan-perubahan tersebut dapat memberikan pengaruh pada disain suatu bangunan. Pengawasan, territorial, akses dan kontrol suatu area merupakan beberapa faktor penting dalam upaya peningkatan keamanan ini. Faktor-faktor tersebut turut mempengaruhi perubahan yang ada dalam pengendalian akses dan dengan sendirinya keterkaitan keamanan berpengaruh dalam arsitektur suatu bangunan, sehingga merubah ruang arsitekturnya.

Security is one of the essential needs of human being. Various measures are taken by human beings to create security in their environment whether related to their residential area or in locations where they do their daily activities such as public spaces like office buildings and shopping centers. Currently security issue has been the main priority of building management especially since the terrorist attack and incoming threats aiming at disturbing public security. In response to those threats that disturb public security, various preventive actions are taken to reinforce the safety of spaces and areas especially those mostly visited by the people.
One way frequently applied is to create a control access to a building. The control can be implemented by closing the access to certain entrances or by providing security facilities such as security station. These modifications will certainly affect the original design of a building. Surveillance, territory, access and control of an area are several important factors in the effort of enhancing the security of a space. These factors will play a role in the existing modifications in access control. Consequently security relation will affect the architectural aspect of a building and will certainly lead to modification of its architectural space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51604
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Yuniar Sandi
"Konsumsi energi pada sektor bangunan  mengkonsumsi sekitar 40% dari total konsumsi energi di dunia. Di Indonesia, sektor bangunan bertanggung jawab terhadap 50% konsumsi energi dari seluruh sektor dan lebih dari 70% konsumsi listrik secara keseluruhan Sementara itu potensi penghematan energi pada sektor bangunan di Indonesia bisa mencapai 10-30%. Sektor perkantoran merupakan salah satu penyumbang konsumsi energi terbesar pada sektor bangunan, sementara 50% dari energinya dikonsumsi pada beban penghawaannya. Pada penelitian ini saya mencoba untuk mengoptimalkan dan mereduksi beban penghawaan pada bangunan perkantoran (PIP2B) dengan tujuan koservasi dan efisiensi energi bangunan melalui strategi pada selubung bangunan (dinding, jendela dan ventilasi). Studi kasus kantor Pusat Informasi Pengembangan Pemukiman dan Bangunan (PIP2B) di Makassar. Metode penelitian menggunakan metode keseimbangan termal dengan menganalisis penghawaan yang dibebankan pada alat penghawaan bangunan (Air Conditioner), strategi pengendalian iklim mikro dan mengganti material (dinding, jendela dan ventilasi), sehingga dapat mereduksi beban penghawaan bangunan sesuai target dan standar yang akan dicapai sebesar 10-30% dalam efisiensi energinya. Hasil penelitian menunjukan beban penghawaan bangunan dari panas radiasi pada kondisi temperature terendah dan tertinggi sebesar 126,07 – 234,79 kW dengan nilai persentase 50% dibanding jenis beban penghawaan lainnya. Strategi konservasi dan efisiensi energi dilakukan sehingga dapat mereduksi beban penghawaan sebesar 66-62% pada kondisi terendah dan tertinggi, sehingga penghematan energi mencapai 17-19% dari total beban energi bangunan.
Kata kunci : Konservasi, Efisiensi, Energi, Bangunan, Beban Penghawaan, Selubung Bangunan.

Energy consumption in the building sector consumes around 40% of total energy consumption in the world. In Indonesia, the building sector is responsible for 50% of energy consumption from all sectors and more than 70% of overall electricity consumption while the potential for energy savings in the building sector in Indonesia can reach 10-30%. The office sector is one of the biggest contributors to energy consumption in the building sector, while 50% is from energy consumption to its burden. In this study, I tried to optimize and reduce the burden of building on office buildings (PIP2B) with the purpose of building conservation and energy efficiency through a strategy on the building envelope. Case study of the Office of Settlement and Building Development Information Center (PIP2B) in Makassar. The research method uses a balance method by analyzing approved air conditioning, a micro-conservation control strategy and replacing materials (walls, windows and ventilation), so as to reduce building awareness according to the target and the standard that will be needed is 10-30% in energy efficiency. The results showed the building load from radiation heat at the lowest and highest temperatures 126.07 - 234.79 kW with a percentage value of 50% compared to other types of load load. The conservation and energy efficiency strategies can reduce the cost of airing by 66-62% at the lowest and highest costs, thus saving energy reaching 17-19% of the total energy load of the building."
2019
T55400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Ananda
"Gedung i-CELL FTUI merupakan salah satu fasilitas di lingkungan kampus Universitas Indonesia yang menyandang predikat bangunan hijau dan telah tersertifikasi EDGE Advanced melalui strategi konservasi air seperti pengumpulan air hujan dan penggunaan fitur hemat air. Akan tetapi, masih ada potensi sumber air alternatif lain yang belum dimanfaatkan, seperti daur ulang kondensat AC dan grey water. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kesesuaian potensi strategi konservasi air terhadap kriteria konservasi air untuk bangunan hijau; (2) menganalisis strategi konservasi air eksisting dan potensi kuantitas grey water sebagai sumber air alternatif; dan (3) menganalisis potensi air kondensat AC sebagai sumber air alternatif. Pada penelitian ini, kesesuaian kriteria konservasi air ditinjau berdasarkan perangkat penilaian Greenship New Building Versi 1.2 dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021. Pengukuran dan pengujian untuk sampel kondensat dan air hujan dilakukan dengan parameter kualitas yang merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023. Selain itu juga akan dilakukan analisis data sekunder untuk perhitungan timbulan grey water. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan air hujan untuk kebutuhan flushing memiliki potensi pengumpulan hingga 91.870 L/bulan dan sebagian besar parameter memenuhi baku mutu, kecuali pH dan besi. Selain itu, seluruh fitur air memiliki keluaran air yang lebih rendah dari standar Greenship dengan potensi timbulan grey water sebesar 90.144 L/bulan. Pada kondensat AC, kombinasi kedua sistem AC sentral dan split dapat menghasilkan kondensat hingga 2.805,2 L/bulan dengan kualitas yang telah memenuhi baku mutu. Analisis kesesuaian konservasi air terhadap kriteria Greenship memenuhi lima dari enam parameter dan memperoleh 18 poin. Sedangkan pada kriteria Permen PUPR No. 21 Tahun 2021, memenuhi seluruh parameter dan memperoleh 12 poin. Secara keseluruhan, kombinasi pemanfaatan kondensat AC dan grey water dapat mengurangi hingga 59,75% pemakaian sumber air primer yang saat ini telah dibantu dengan pemanfaatan air hujan.

The i-CELL FTUI building is one of the facilities on Universitas Indonesia that holds the title of green building and has been certified EDGE Advanced through water conservation strategies such as rainwater collection and the use of water-saving fixtures. However, there is still potential for other untapped alternative water sources, such as AC condensate recycling and grey water. This study aims to (1) analyze the conformity of potential water conservation strategies to the water conservation criteria for green buildings; (2) analyze the existing water conservation strategies and potential quantity of grey water as an alternative water source; and (3) analyze the potential of AC condensate water as an alternative water source. In this study, a review on the conformity of water conservation criteria is conducted based on the Greenship New Building Version 1.2 assessment tool and Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021. Laboratory measurements and tests were carried out for condensate and rainwater samples with quality parameters referring to the Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023. In addition, secondary data analysis will also be carried out for the calculation of grey water generation. The results show that rainwater utilization for flushing needs has a collection potential of up to 91,870 L/month and most parameters meet quality standards, except pH and iron. In addition, all water features have a lower water output than the Greenship standard with a potential grey water generation of 90,144 L/month. For AC condensate, the combination of both central and split AC systems can produce up to 2,805.2 L/month of condensate with quality that complies with quality standards. Analysis of the conformity of water conservation to Greenship criteria fulfils five of the six parameters and achieves 18 points. Meanwhile, the criteria of Permen PUPR No. 21 of 2021 fulfil all parameters and achieve 12 points. Overall, the combined use of AC condensate and grey water can reduce up to 59.75% of the use of primary water sources, which is currently aided by the use of rainwater."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Zata Dini
"Skripsi ini membahas bangunan GKI Kwitang ditinjau dari segi arsitektur dan pemugaran dalam rangka pelestarian bangunan cagar budaya. Gereja ini merupakan salah satu bangunan peribadatan peninggalan masa kolonial. Bangunan gereja mengadaptasi gaya arsitektur klasik Eropa dan menyesuaikan dengan iklim di Indonesia. Beberapa bagian bangunan mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman maka dilakukan penelitian dalam upaya pelestarian.
Pada penelitian ini metode yang digunakan terbagi dalam tiga tahap yaitu pengumpulan, pengolahan, dan penafsiran data. Pada tahap pengumpulan dilakukan deskripsi mulai dari bagian luar hingga bagian dalam, kemudian pada tahap pengolahan, hasil deskripsi diolah dengan menganalisa komponen arsitektur dan perubahan beberapa komponen bangunan. Tahap selanjutnya, hasil yang diperoleh ditafsirkan bahwa gaya yang diterapkan pada bangunan GKI Kwitang adalah gaya Art Deco dan Art Nouveau.

This study discusses the building of GKI Kwitang viewed in terms of architecture and restoration in a bid to the preservation of cultural heritage buildings. This church is one of the religious buildings of the colonial era relics. Church building adapting European classical architectural style and adapt to climate in Indonesia. Some parts of the building undergoes changes along with the times then conducted research in preservation efforts.
On the research methods employed are divided into three phases: collection, processing, and interpretation of data. At the stage of gathering is carried out starting from the outside of the description to the inside, then in the stage of processing, the results processed by analyzing the component description of architecture and changes in several components of a building. The next stage, the results obtained are interpreted that the style is applied to the building of GKI Kwitang is Art Deco style and Art Nouveau.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43066
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nur Chairunnisa
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis servicescape restoran Tugu Kunstkring Paleis menggunakan dimensi Ambient Condition; Spatial Layout and Functionality; Signs, symbols and Artifacts; dan Employees. Penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan teknik accidental, dan melibatkan 100 responden yang merupakan konsumen restoran Tugu Kunstkring Paleis. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara sebagai instrumen untuk pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini menyarankan beberapa masukan terkait servicescape restoran Tugu Kunstkring Paleis agar dapat meningkatkan pengalaman yang baik bagi para konsumen.

The objective of this research is to analyze servicescape Tugu Kunstkring Paleis restaurant through Ambient Condition Spatial Layout and Functionality Signs, symbols and Artifacts and Employees dimension. This research use non probability sampling with accidental technique, and conducted on 100 customers of Tugu Kunstkring Paleis restaurant above 17 years. This research use questionnaire and interview as research instrument for data collection. Drawing on the result of this research suggests some recommendations on the servicescapes in Tugu Kunstkring Paleis restaurant to improve customers rsquo experience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>