Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108468 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Restu Darmawati
"ABSTRAK
Kecamatan Menteng merupakan salah satu wilayah administrasi yang terdapat di Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. Dahulu Kecamatan Menteng merupakan salah satu tempat di Indonesia yang pernah dikembangkan dan memiliki lansekap bercirikan sebagai lsquo;kota taman rsquo;. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, Kecamatan Menteng telah mengalami perubahan karakteristik lingkungan terutama yang berkaitan dengan konsep kota taman. Perubahan karakteristik lingkungan yang dialami oleh Kecamatan Menteng selanjutnya bisa mempengaruhi kepekaan tempat penduduk dan identitas yang dimiliki oleh kecamatan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pola karakteristik lingkungan Kecamatan Menteng yang ditinjau dari kepekaan tempat penduduk dan identitas tempat yang terbentuk pada Kecamatan Menteng seiring perubahan karakteristik lingkungan yang terjadi sebagai kota taman. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap informan kunci dan penyebaran kuesioner kepada pelaku berbagai kegiatan di Kecamatan Menteng. Semua data yang telah terkumpul diketagorikan ke dalam beberapa tema. Proses analisis dilakukan dengan metode triangulasi antara literatur sejarah Kecamatan Menteng, dokumen perencanaan Kecamatan Menteng, penemuan kata kunci dan tema dari hasil wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa apabila ditinjau berdasarkan kepekaan tempat penduduk, secara keseluruhan wilayah Kecamatan Menteng saat ini sudah tidak lagi memiliki karakteristik lingkungan sebagai kota taman. Wilayah Kecamatan Menteng yang masih memiliki sisa-sisa dari karakteristik lingkungan bercirikan kota taman adalah wilayah Kecamatan Menteng bagian selatan. Sementara untuk identitas tempat yang melekat pada wilayah Kecamatan Menteng adalah sebagai tempat hunian bagi penduduk yang memiliki image ellite serta tempat kegiatan bernilai ekonomi tinggi. Sebagai kesimpulan didapatkan bahwa secara fisik Kecamatan Menteng sudah banyak mengalami perubahan, kecuali pada wilayah bagian selatan. Secara sosial, Kecamatan Menteng juga telah mengalami perubahan karakter dan identitas.

ABSTRACT
Menteng Subdistrict is one of the administrative areas located in the Central Jakarta City, DKI Jakarta Province. Formerly Menteng Subdistrict is one of the places in Indonesia that has been developed and has a landscape characterized as 39 garden city 39 . Along with the times of development, Menteng Subdistrict has experienced changes in environmental characteristics particularly associated with the concept of garden city. The changes of environmental characteristics that experienced by Menteng subdistrict could further affect to the citizen rsquo s sense of place and the identity of those subdistrict. This research conducted to analyze the environmental characteristics pattern of Menteng Subdistrict based on the citizen rsquo s sense of place and the place identity where is formed in Menteng Subdistrict along with environmental characteristic changes as garden city. Data collection is conducted through in depth interviews with key informants and distribute questionnaires to actors of various activities in Menteng Subdistrict. All of collected data is categorized into several themes. Analysis process apply the triangulation method between historical literature of Menteng Subdistrict, of Menteng Subdistrict planning document, and discover keyword and theme from interview result. Results of the analysis shows that based on the citizen rsquo s sense of place, the whole area of Menteng Subdistrict now is no longer has an environmental characteristic as a garden city. Part of Menteng Subdistrict which still has remnants of environmental characteristics as garden city is at the southern region of that subdistrict. Whereas for the place identity that attached to the Menteng Subdistrict is as a shelter for residents who have an ellite image and place of high economic value activities. In conclusion, it is found that physically Menteng Subdistrict has been changed much,except the southern region. Socially, the character and identity of Menteng Subdistrict has been changed."
2017
S68366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggie Renaisance Zulkarnain Putri
"Seni mural merupakan salah satu karya seni melukis atau menggambar pada permukaan permanen. Banyak wilayah di Indonesia yang menerapkan seni mural ini untuk memperindah suatu ruang dan membangun identitas kota, salah satunya adalah seni mural yang terdapat di Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seni mural terhadap identitas tempat yang terbentuk di Kelurahan Cikini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan analisis deskriptif dengan pendekatan keruangan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara secara daring dan observasi lapangan. Hasil penelitian ini adalah karakteristik tempat seni mural yang ditinjau berdasarkan site terbagi menjadi tembok bangunan umum dan tembok pagar pembatas. Tembok bangunan umum terbagi menjadi tiga, yaitu fasilitas transportasi, fasilitas keamanan, dan fasilitas pendidikan. Berdasarkan situation, karakteristik tempat seni mural ditinjau berdasarkan kondisi keramaian masing-masing tempat seni mural. Seni mural yang dihasilkan di Kelurahan Cikini berpengaruh terhadap identitas tempat yang terbentuk di masing-masing tempat seni mural. Seni mural menambahkan identitas tempat yang baru, yaitu berupa tempat yang menggambarkan mahasiswa/seniman IKJ dan The Last Supper versi budaya lokal, taman yang cantik, tembok yang terlukis berbagai kesenian yang ada di Jakarta, serta tempat yang menggambarkan ajakan untuk mengubah kondisi Kali Pasir yang sering terjadi tawuran dan kondisi warga Kwitang yang sering mengonsumsi narkoba.

Mural art is one of the art works of painting or drawing on a permanent surface. Many regions in Indonesia apply this mural art to beautify a space and build a city identity, one of which is mural art in Cikini Village, Menteng District, Central Jakarta. This study aims to determine the effect of mural art on the identity of the place formed in Cikini Village. The research method used is a qualitative method and descriptive analysis with a spatial approach. Data collection methods used are bold interviews and field observations. The result of this research is the place of mural art which is reviewed based on the site which is divided into public building walls and parapet walls. The walls of public buildings are divided into three, namely transportation facilities, security facilities, and educational facilities. Based on the situation, the characteristics of the mural art venues are reviewed based on the crowd conditions of each mural art venue. The mural art produced in Cikini Village has an effect on the identity of the place that is formed in each mural art place. The mural art adds a new identity to the place, in the form of a place that depicts students/artists of IKJ and the local cultural version of The Last Supper, a beautiful garden, a wall painted with various arts in Jakarta, as well as a place that depicts an invitation to change the condition of Kali Pasir brawls often occur and the condition of Kwitang residents who often consume drugs."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Syahbana Alamsyah
"Kepekaan tempat di kota-kota baru (new towns) tidak bisa disamakan dengan kota-kota yang memiliki sejarah panjang seperti kota dalam pengertian wilayah administrasi atau tempat spesial seperti kawasan yang dihuni penduduk asli. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kepekaan tempat di kota baru Bumi Serpong Damai (BSD) dan Jababeka. Dalam penelitian ini, kepekaan tempat dieksplorasi dari hubungan individu dengan tempat dan ikatannya dengan tempat. Penelitian ini mengeksplorasi kepekaan tempat untuk menemukenali identitas kota baru berdasarkan apa yang dipahami penduduknya. Untuk itu, penelitian ini menggunakan pendekatan yang mengkombinasikan pendekatan kualitatif dan kuatitatif (mix model). Pengolahan data dilakukan dengan teknik analisis isi kualitatif. Temuannya, kepekaan tempat BSD maupun Jababeka sama - sama bersifat kontinum, namun di BSD tendensinya lebih kuat. Eksplorasi kepekaan tempat di kedua tempat ini menunjukkan adanya kontestasi dalam mempengaruhi pemaknaan atas tempat dan adanya tendensi penerimaan identitas tempat yang spasial. Dalam konteks pengembangan brand kota, BSD dan Jababeka memiliki potensi untuk memanfaatkan identitas spasial dalam memperkuat identitas kompetitifnya masing-masing.

Sense of place for new towns cannot be equated with the sense of place for cities which has a long history and inhabited by the natives. This study aimed to explore the sense of place for Bumi Serpong Damai (BSD) and Jababeka in term of the individual place relationship and place bonding with the new towns. This study explored sense of place in order to identify the identity conceived by the residents. It used a mixed model that combined qualitative and quantitative approaches. Data was analyzed using qualitative content analysis. The findings of this study indicated that sense of place for BSD and Jababeka is a continuum though the tendency for BSD was stronger. Sense of place for both towns showed a competition in influencing the construction of meaning and a tendency to adopt spatial place identity. In the context of city branding development, BSD and Jababeka each has the potentials in taking advantage of spatial identity for strengthening their competitive advantages."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T45535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parluhutan, Jeremia Alexander
"Keterikatan tempat merupakan salah satu hubungan antara manusia dengan suatu tempat yang dapat dianalisis berdasarkan dua dimensi yaitu ketergantungan dan identitas tempat. Salah tempat yang sangat berharga bagi manusia adalah rumah sebagai tempat tinggal. Identitas tempat terhadap rumah dapat dipengaruhi dengan durasi lama tinggal dan interaksi sosial yang terbentuk pada lingkungan tempat tinggalnya, Selain itu, ketergantungan tempat dipengaruhi oleh fungsi dari rumah tempat tinggal dan ketersediaan fasilitas umum yang ada pada lingkungan sekitarnya. Kelurahan Andir merupakan wilayah yang rawan banjir. Hal tersebut ditinjau dari frekuensi terjadinya banjir. Dalam menganalisis keterikatan tempat penduduk dengan rumah dan lingkungannya, digunakan analisis berdasarkan tata letak pemukimannya. Maka dari itu, permukiman wilayah rawan banjir terbagi kedalam permukiman teratur dan permukiman tidak teratur. Keterikatan tempat penduduk memiliki nilai yang tinggi dan sangat tinggi berdasarkan klasifikasi keterikatan tempat. Dengan adanya keterikatan tempat yang tinggi, penduduk cenderung mempertahankan tempat tinggalnya, maka dari itu penduduk melakukan upaya tindakan adaptasi sebagai bentuk penyesuaian agar tetap tinggal di rumah. Selain itu, penduduk juga cenderung melakukan tindakan adaptasi terhadap lingkungan dengan tujuan untuk melestarikan lingkungannya. Dengan demikian, penduduk di Kelurahan Andir mempertahankan rumahnya walaupun berada di wilayah rawan banjir karena rumah tersebut merupakan tempat yang penting dan berarti bagi dirinya.

Place attachment is one of the relationships between a person and a place that can be analyzed on the basis of two dimensions: dependency and place identity. One of the most valuable places for humans is the home as a place of residence. The identity of the place to the house can be influenced by the duration of long residence and the social interaction that is formed in the environment in which it lives. In addition, the dependence of the location is affected by the function of the home and the availability of public facilities in the surrounding environment. Andir is a flood-prone region. It is reviewed based on the frequency of the occurrence of floods. In analyzing the attachment of the residents to the house and its surroundings, we used analysis based on the layout of the settlements. Therefore, the settlements in the flood-prone areas are divided into regular and irregular ones. The attachment of residents has a high and very high value based on the classification of attachments to places. As a result of the high attachment, the population tends to retain their home, so people try to adapt as a form of adaptation to stay in the home. In addition, people tend to adapt to the environment with the aim of preserving it. Thus, the inhabitants of Andir Township retained their homes even though they were in a flood-prone area because the house was an important and meaningful place for them."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Novansyah
"Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh orang-orang yang mempunyai cerita tersebut sebagai suatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda seringkali dipandang sebagai sejarah kolektif folkstory . Di Indonesia khususnya di beberapa daerah, legenda sangat meresap pada sendi-sendi kehidupan masyarakatnya. Legenda dapat menjadi suatu identitas bagi tempat yang melekat dengan legenda itu. Identitas tempat dapat dibangun dari persepsi masyarakat tentang suatu hal dan di lekatkan pada tempat tersebut.
Peneliti melihat ini sebagi suatu hal menarik untuk diteliti karena dalam ilmu geografi terdapat konsep sense of place yang dapat diartikan sebagai perasaan seseorang terhadap suatu tempat yang membuat seseorang tersebut melihat tempat itu berbeda dengan orang lain. Wilayah pantai Bantul, Yogyakarta merupakan wilayah yang terletak di selatan Pulau Jawa begitu pula dengan Wilayah pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Kedua wilayah itu memiliki karakteristik yang hampir sama mulai dari bentuk pantai hingga karakteristik ombak yang sangat besar dan dapat menjadikannya sebagai tempat wisata seperti surfing dan lain-lain.
Selain itu kedua wilayah pantai ini terkenal dengan legenda Nyi Roro Kidul yang menjadi ide dasar dari penelitian ini karena dianggap memiliki sejarah dan juga tempat-tempat keramat yang melambangkan Nyi Roro Kidul. Oleh karena, itu muncul berbagai pandangan tentang wilayah pantai tersebut. Sehingga dapat dilihat bahwa legenda dapat mempengaruhi pemikiran masyarakat luas khususnya masyarakat sekitar maupun wisatawan.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode story telling. Dari hasil analisis tersebut Pantai Parangtritis dan Pantai Karang Hawu dianggap memiliki identitas tempat wisata pantai yang memiliki nilai sakral yang tinggi dibandingkan dengan pantai lain yang diteliti yang hanya berfungsi sebagai Wisata Pantai pada umumnya.

Legend is the story of people 39s prose which is regarded by people who have the story as something that really happened. Therefore, Legend is often seen as a collective history folkstory. In Indonesia, especially in some areas, legend have special means for the life of a society. Legend can be an identity for the place attached to that legend. Place identity can be built from the public perception of something that attached to that place.
Researcher see this as an interesting thing to be studied, because in geography there is concept of sense of place that can be interpreted as a feeling of someone against a place that makes a person see that place is different from others. The coastal area of Bantul, Yogyakarta is an area located in the south of Java Island as well as the coastal area of Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Both areas have almost the same characteristics ranging from the shape of the beach to the characteristics of the waves are very large and can make it become tourist attractions such as surfing and others.
In addition, these two coastal areas are famous for the legend of Nyi Roro Kidul which became the basic idea of this research because it is considered to have history and also sacred places that symbolize Nyi Roro Kidul. Therefore, it appears various views about the coastal region. So it can be seen that the legend can affect the minds of the wider community, especially the surrounding community and tourists.
This research uses descriptive analysis method and story telling method. From the results of the analysis, Parangtritis Beach and Karang Hawu Beach is considered to have the identity of beach resorts that have a high sacred value compared with other beaches studied that only serves as a tourism beach in general.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Redidzia Hernandi
"Penelitian ini membahas dinamika politik identitas dan persepsi sense of place masyarakat di Kelurahan Petamburan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan mengelaborasi landasan teori sense of place, konsep sistem religi dan kategorisasi politik identitas. Hasil penelitian ditemukan politik identitas di Petamburan dipengaruhi oleh sistem religi masyarakat terkait sistem keyakinan, sistem upacara keagamaan dan penganut keagamaan yang kuat. Kultur masyarakat yang religius membuat pimpinan keagamaan mendapatkan peran dominan dalam penyebaran pandangan politik keagamaan di Petamburan. Faktor pendukung lainnya persepsi sebagai pihak yang terdampak secara langsung dari kebijakan BP terkait aturan hewan kurban dan digencarkannya program pembangunan rumah susun yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Dua faktor tersebut menumbuhkan emosi keagamaan yang mengarah ke politik identitas. Selanjutnya, dimensi sense of place masyarakat di Kelurahan Petamburan merasakan adanya sense of place dengan faktor yang paling dominan adalah place attachment, place dependence dan place identity. Sense of place yang dirasakan para informan sangat kuat yang membuat mereka memilih untuk tetap bermukim di Petamburan.

This research discusses the dynamics of identity politics and perceptions of the sense of place community in Petamburan Village. The research method used is descriptive qualitative by elaborating the theoretical basis sense of place, the concept of a religious system, and the categorization of identity politics. The results of the study found that identity politics in Petamburan was influenced by the community's religious system related to belief systems, religious ceremonial systems, and strong religious adherents. The religious culture of society makes religious leaders get a dominant role in spreading religious-political views in Petamburan. Another supporting factor is the perception of being a party directly affected by BP's policy regarding the rules for sacrificial animals and the intensification of the apartment development program which has raised public concern. These two factors foster religious emotions that lead to identity politics. Next, dimensions of sense of place The people in the Petamburan Village feel this sense of place with the most dominant factor being place attachment, place dependence, and place identity. The sense of place that the informants felt was very strong which made them choose to stay in Petamburan."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Dan Global Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Eko Mawarid
"ABSTRAK
Bekasi merupakan kota yang tumbuh karena adanya aktivitas kota Jakarta.
Awalnya Bekasi berbasis agraris kemudian berubah menjadi modern. Banyak cara
orang Bekasi mengungkapkan pandangannya terhadap suatu tempat, salah satunya
dengan stand up comedy. Melalui seni komedi orang dapat menyalurkan perasaan,
keresahan, kegelisahan, kecintaan, dan berbagai macam perasaan lainnya secara
jujur karena tiap manusia memiliki sense of place. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui identitas tempat berdasarkan materi stand up comedy tentang
Bekasi. Penelitian ini berjenis kualitatif menggunakan metode hermeneutika Paul
Ricouer. Berdasarkan keresahan comic yang menjadi narasumber, mereka
menggambarkan Bekasi sebagai wilayah yang kurang maju jika dibandingkan
Jakarta. Hal ini terjadi karena Bekasi merupakan bagian “pinggiran” dari Jakarta
dan para comic yang menjadi narasumber adalah mereka yang dibesarkan di
Bekasi, mengikuti perkembangan Bekasi, dan menganalogikannya dengan
perubahan yang terjadi di Jakarta. Tempat-tempat yang disebutkan dalam materi
komedi adalah tempat yang memiliki perspektif sosial bagi comic. Comic lebih
banyak memberikan makna berkonotasi negatif sebagai identitas tempat tentang
Bekasi dan identitas tersebut banyak menggunakan kiasan “jauh”, “norak”, dan
kondisi perdesaan.

ABSTRACT
Bekasi is a city that is growing due to Jakarta‟s activities. Initially, Bekasi is an
agrarian based town that changed into a modern city. People of Bekasi can
express their opinion about Bekasi in many ways and one of them is a stand-up
comedy. Through the art of comedy people can convey honestly about their
worries, anxiety, love, and many other feelings. The reason is every human being
has a sense of place of a place they‟ve known well. The purpose of this study is to
figure Bekasi‟s identity of place based on stand-up comedy materials about
Bekasi. This study uses qualitative research methods and hermeneutic Paul
Ricouer methods. Based on the restlessness of the comics, they describe Bekasi is
not great as other places, especially Jakarta. This thing happened because Bekasi
is a part of Jakarta‟s suburban area and the comics are they who grew up in
Bekasi, following the development of Bekasi, and compare with the changes that
happened in Jakarta. Places that mentioned in comedy material is a place that has
a social perspective for comics. The comics often used negative connotation
words as Bekasi‟s place identity and those words are “unreachably far”, “naff”,
and “rural condition”."
Universitas Indonesia, 2014
S54944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Bekasi merupakan kota yang tumbuh karena adanya aktivitas kota Jakarta.
Awalnya Bekasi berbasis agraris kemudian berubah menjadi modern. Banyak cara
orang Bekasi mengungkapkan pandangannya terhadap suatu tempat, salah satunya dengan stand up comedy. Melalui seni komedi orang dapat menyalurkan perasaan,
keresahan, kegelisahan, kecintaan, dan berbagai macam perasaan lainnya secara jujur karena tiap manusia memiliki sense of place. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui identitas tempat berdasarkan materi stand up comedy tentang Bekasi. Penelitian ini berjenis kualitatif menggunakan metode hermeneutika Paul Ricouer. Berdasarkan keresahan comic yang menjadi narasumber, mereka
menggambarkan Bekasi sebagai wilayah yang kurang maju jika dibandingkan Jakarta. Hal ini terjadi karena Bekasi merupakan bagian “pinggiran” dari Jakarta dan para comic yang menjadi narasumber adalah mereka yang dibesarkan di Bekasi, mengikuti perkembangan Bekasi, dan menganalogikannya dengan perubahan yang terjadi di Jakarta. Tempat-tempat yang disebutkan dalam materi komedi adalah tempat yang memiliki perspektif sosial bagi comic. Comic lebih
banyak memberikan makna berkonotasi negatif sebagai identitas tempat tentang Bekasi dan identitas tersebut banyak menggunakan kiasan “jauh”, “norak”, dan kondisi perdesaan., Bekasi is a city that is growing due to Jakarta‟s activities. Initially, Bekasi is an agrarian based town that changed into a modern city. People of Bekasi can express their opinion about Bekasi in many ways and one of them is a stand-up comedy. Through the art of comedy people can convey honestly about their worries, anxiety, love, and many other feelings. The reason is every human being has a sense of place of a place they‟ve known well. The purpose of this study is to figure Bekasi‟s identity of place based on stand-up comedy materials about
Bekasi. This study uses qualitative research methods and hermeneutic Paul Ricouer methods. Based on the restlessness of the comics, they describe Bekasi is not great as other places, especially Jakarta. This thing happened because Bekasi is a part of Jakarta‟s suburban area and the comics are they who grew up in Bekasi, following the development of Bekasi, and compare with the changes that happened in Jakarta. Places that mentioned in comedy material is a place that has a social perspective for comics. The comics often used negative connotation
words as Bekasi‟s place identity and those words are “unreachably far”, “naff”, and “rural condition”.]"
Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selma Shafanisa Dhirgantara
"Dukuh Atas adalah salah satu kawasan transit tersibuk yang memiliki banyak pilihan transportasi umum di Jakarta, yang ditempati oleh berbagai pengguna. Studi ini mengkaji bagaimana unsur fisik, sensorik, dan emosional berkontribusi terhadap pembentukan identitas tempat di Dukuh Atas sebagai pusat transportasi umum. Pemahaman konsep identitas tempat, ciri-ciri fisik, pengalaman sehari-hari, dan kenangan pribadi membentuk ruang perkotaan yang unik. Hal ini dieksplorasi melalui pengalaman pribadi untuk menegaskan pentingnya elemen-elemen ini dalam menjadikan transportasi umum tidak hanya sekedar ruang fungsional tetapi juga tempat yang bermakna dan dapat dikenali oleh penggunanya.

Dukuh Atas is one of the most notable transit areas between public transportation options in Jakarta, occupied by a variety of commuters and other users everyday. This study examines how physical, sensory, and emotional elements contribute to the formation of place identity in Dukuh Atas as a public transportation hub. Understanding the concept of place identity, these physical features, daily experiences, and personal memories shapes unique urban spaces. This is explored through personal experiences to highlight the importance of these elements in making public transportation hubs not just functional spaces but also meaningful and recognizable places for their users."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhan
"Berdasarkan data BPS 2020, DKI Jakarta memiliki 5.159 tempat kuliner, dengan 1.424 di Jakarta Selatan. Jakarta Selatan juga memiliki pengguna internet terbanyak, dengan lebih dari 90% menggunakan media sosial. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi karakteristik tempat kuliner sebagai wisata kuliner di Jakarta Selatan dan pengaruh placemaking dari media sosial pada persepsi konsumen. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis deskriptif dan spasial menggunakan data dari Twitter, wawancara, observasi, dan data spasial. Hasil penelitian menunjukkan kesamaan karakteristik tempat kuliner di Gultik Blok M dan Sate Sambas karena berada di Kawasan Blok M yang dipengaruhi stasiun MRT dan Terminal Blok M. Taichan Senayan, meskipun di Kebayoran Lama, dipengaruhi kawasan Senayan, pusat perbelanjaan, akomodasi, olahraga, perkantoran, stasiun Palmerah, dan halte transportasi. Persebaran Konsumen dari Jabodetabek hingga luar kota menunjukkan fenomena sosial dan potensi tempat wisata kuliner. Media sosial berperan penting membentuk persepsi Konsumen dan identitas tempat. Analisis word cloud dan sentimen menunjukkan kesan positif terhadap ketiga tempat kuliner. Terbentuklah identitas baru tempat-tempat tersebut sebagai wisata kuliner.

Based on BPS 2020 data, DKI Jakarta has 5,159 culinary places, with 1,424 in South Jakarta. South Jakarta also has the most internet users, with more than 90% using social media. This study aims to evaluate the characteristics of culinary places as culinary tourism in South Jakarta and the influence of placemaking from social media on consumer perceptions. The analysis methods used include descriptive and spatial analysis using data from Twitter, interviews, observations, and spatial data. The results showed similarities in the characteristics of culinary places in Gultik Blok M and Sate Sambas because they are located in the Blok M area which is influenced by the MRT station and Terminal Blok M. Taichan Senayan, although in Kebayoran Lama, is influenced by the Senayan area, shopping centers, accommodation, sports, offices, Palmerah station, and transportation stops. The distribution of visitors from Jabodetabek to outside the city shows the social phenomenon and potential of culinary attractions. Social media plays an important role in shaping visitor perceptions and place identity. Word cloud and sentiment analysis showed a positive impression of the three culinary places. A new identity of these places as culinary tourism is formed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>