Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199525 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Delli Asterina
"ABSTRAK
Perusahaan manufaktur kosmetik merupakan salah satu sub sektor barang konsumsi yang memiliki salah satu peranan strategis di Indonesia. Posisi yang strategis ini berkembang dan menimbukan persaingan yang ketat antara perusahaan-perusahaan kosmetik yang ada di Indonesia. Menghadapi ketatnya persaingan-persaingan perusahaan kosmetik tersebut, para manajer harus mencari cara dalam meningkatkan nilai perusahaan dan peluang investasi untuk perusahaan. Maka, untuk menciptakan peluang investasi yang unggul dibutuhkan pengukuran dan analisis Economic Value Added EVA untuk mengetahui kondisi perusahaan sebagai bahan evaluasi para pemangku kepentingan, terutama pada pemegang saham dan investor. Skripsi ini menggunakan analisis EVA dalam menciptakan nilai tambah ekonomis bagi para investor dengan menggunakan metode Economic Value Added EVA selama periode 2012 sampai dengan periode 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode EVA untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan kosmetik periode 2012 ndash; 2016. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian penulis ini ialah PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia, PT Martina Berto, PT Mustika Ratu dan PT Akasha Wira International. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang tercatat di BEI. Hasil perhitungan menunjukan bahwa PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia dan PT Akasha Wira International telah secara konsisten berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi para pemegang saham, sedangkan PT Martina Berto dan PT Mustika Ratu belum secara konsisten dapat menciptakan nilai tambah ekonomis perusahaan, dilihat dari nilai EVA yang negatif pada periode 2012 sampai dengan periode 2016. Data penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 ndash; 2016.Kata kunci :Perusahaan Kosmetik terdaftar di BEI, Economic Value Added.

ABSTRACT
Cosmetics manufacturing company is one of consumer goods sub sector which has one of the strategic role in Indonesia. This strategic position is expanding and raising intense competition among cosmetic companies in Indonesia. Facing the tight competition of cosmetic companies, managers must find ways to improve performance and investment opportunities for the company. Thus, to create a superior investment opportunity required measurement and analysis of Economic Value Added EVA to determine the condition of the company as a material evaluation of stakeholders, especially on shareholders and investors. This thesis using EVA analysis to create economic value added for investors by using Economic Value Added EVA method during 2012 until 2016 period. The purpose of this research is to know the EVA method to measure the financial condition of cosmetics company period 2012 2016. The sample of the companies for this research are PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia, PT Martina Berto, PT Mustika Ratu and PT Akasha Wira International. The companies are listed company in IDX. The calculation results show that PT Unilever Indonesia, PT Mandom Indonesia and PT Akasha Wira International have consistently created value added economics for shareholders, but PT Martina Berto and PT Mustika Ratu have not consistently created economic value added, Which is negative in the period 2012 until the period 2016. This research data using secondary data that is the financial statements of cosmetics companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2012 2016.Keywords Cosmetics Company listed on BEI, Economic Value Added."
2017
S66994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danur Febri Kurniawan
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang penggunaan economic value added sebagai
kriteria pembentukan portofolio saham pada perusahaan yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia periode 2005-2014. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan teknik pengumpulan data sekunder dengan mengumpulkan
seluruh laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek
Indonesia tahun 2005-2014.Hasil dari penelitian ini adalah dari semua variabel
yang telah diuji, menunjukan hasil yang positif dan dapat dikatakan bahwa
perhitungan Economic Value Added (EVA) dapat menjadi sebuah kriteria
pembentukan portofolio pada perusahaan yang tergabung dalam bursa efek
indonesia periode 2005-2014.

ABSTRACT
This focus of this study is to analyze the use of economic value added as criteria
for the establishment of a stocks portfolio in companies that listed in Indonesia
Stock Exchange from 2005 until 2014. This research is using a quantitative study
with secondary data collection techniques to collect the financial statements of the
companies that listed on the Indonesia stock exchanges from 2005 until 2014. The
results of this study are all the variables that have been tested, showed positive
results and it can be said that the calculation of Economic Value Added (EVA)
can be a criteria for the establishment of a portfolio in companies that listed in
Indonesia Stock Exchange from 2005 until 2014."
2016
S64029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Prima Ersada
"Penelitian ini untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan distribusi PT. Tigaraksa Satria, Tbk (TGKA) dan PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk (EPMT) dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) selama tahun 2014 hingga tahun 2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan  dari website IDX, website perusahaan dan hasil wawancara. Hasil penelitian membuktikan bahwa kinerja kedua perusahaan distribusi selama periode 2014-2017 menunjukkan nilai positif (EVA>0). Pada tahun 2014 nilai EVA TGKA sebesar Rp162.674.706.763 kemudian tahun 2015 naik menjadi Rp191.395.182.514. Pada tahun 2016, TGKA menghasilkan EVA Rp175.608.568.953 dan pada 2017 naik menjadi Rp180.518.201.890. Untuk EPMT pada tahun 2014 menghasilkan EVA sebesar Rp266.090.979.215, EVA di tahun 2015 sebesar Rp287.795.995.923 dan tahun 2016 naik  menjadi Rp310.978.500.588. Sedangkan tahun 2017 nilai EVA EPMT turun menjadi Rp227.805.590.090. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa perusahaan distribusi TGKA dan EPMT dapat menciptakan value bagi investor.

This research aims to evaluate financial performances of PT. Tigaraksa Satria, Tbk (TGKA) and PT. Enseval Putra Megatrading (EPMT) as a distribution company using Economic Value Added (EVA) approach during period of 2014 to 2017. This research uses financial report that were obtained obtained from IDX website, company website and interview. The research proves that the financial performance of the two distribution companies for period 2014-2017 show a positive results (EVA>0). In 2014 EVA of TGKA was Rp162.674.706.763 and EVA in 2015 increased to Rp191.395.182.514. In 2016 TGKA created EVA Rp175.608.568.953 and increased to Rp180.518.201.890 in 2017. For EPMT in 2014 created EVA Rp266.090.979.215, EVA in 2015 Rp287.795.995.923 and for 2016 EVA of EMPT increased to Rp310.978.500.588. As for 2017, EVA of EPMT reduced to Rp227.805.590.090. The result of the research shows that TGKA and EPMT as Distribution companies create value for investors."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita
"ABSTRACT
Kinerja perusahaan dapat diukur dengan banyak cara, mulai dari
pendekatan keuangan konvensional seperti analisis rasio sampai pada konsep
yang dikenal dengan economic value added (EVA).
Perhitungan EVA ini dianggap cocok karena menyajikan ukuran yang
mempertimbangkan harapan kreditur dan pemegang saham perusahaan atau
pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Dengan demikian metode
ini akan melihat dan menjawab bagaimana kinerja perusahaan yang sebenarnya.
Perhitungan EVA pada 10 perusahaan menunjukkan nilai yang berbedabeda.
Untuk perusahaan yang menghasilkan nilai EVA > 0 atau EVA bernilai
positif artinya manajemen telah berhasil menciptakan nilai tambah bagi
perusahaan. Sedangkan nilai EVA < 0, maka berarti tidak memberikan nilai
tambah kedalam perusahaan tersebut karena laba yang tersedia tidak dapat
memenuhi harapan-harapan kreditur dan penyandang dana perusahaan.
"
"
Nilai EVA perusahaan yang baik seharusnya bisa membawa dampak
positif pada harga saham (Market Value Added ? MVA). Namun, pada
kenyataannya di Indonesia, kebanyakan emiten yang EVA-nya positif tidak
berpengaruh besar terhadap animo beli investor. Sebab, acuan investor kita
dititikberatkan pada dua hal yaitu capital gain dan deviden.
"
"
Pada hasil regresi yang diutarakan, bahwa EVA secara signifikan
mempengaruhi harga saham (MVA) dan pengaruh yang diberikannya adalah
positif artinya setiap kenaikan Rp 1 nilai EVA akan mengakibatkan peningkatan
pada nilai MVA sebesar Rp 4.981962.
"
"
"Tujuan penulisan karya akhir ini antara lain adalah untuk mengetahui"
"apakah EVA sebagai pengukur kinerja perusahaan relevan dengan kebutuhan investor dalam penentuan harga saham dan mengetahui seberapa besar pengaruh EVA terhadap harga saham dan dampak positif atau negatif yang dihasilkannya."

ABSTRACT
"Company performances can be measured with many ways, starting from"
"convensional financial approach, such as ratio analysis, to a concept known as economic value added (EVA)."
"
"
"Calculation of EVA is suitable because it provides measurement that"
"considers creditors? expectations and company stake holders. This method will see and answer how company performance actually is."
"
"
Calculation of EVA 10 companies shows different values. Company that
produce EVA > 0 or positive EVA means management successfully creates value
added in the company. Meanwhile EVA < 0 means company do not give any
value added in the company because the profit can not fulfill creditors?
expectations and company fund raiser.
"
"
"Value of EVA should bring positive impact to stock price (Market Value"
"Added-MVA). But the reality in Indonesia, most emitens with positive EVA do not give significant influence on investor buying demand. It?s because the investor focus more on capital gain and dividend."
"
"
"On regression result that mentioned, EVA significantly influence stock"
"price (MVA) in positive, which means every Rp1 EVA value will cause increase in MVA Rp 4.981962."
"
"
Purpose of this thesis is to know if EVA as company performance
measurement relevant with investor needs in deciding stock price and how large
EVA influence to stock price and positive or negative impact resulted."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Friska Fardhina Henryani
"Ownership structure memiliki keterkaitan secara langsung dengan struktur modal perusahaan dimana biaya modal merupakan komponen utama dalam penghitungan economic value added guna mengukur nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan yang terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, kepemilikan institutional, dan kepemilikan pemerintah terhadap economic value added yang digunakan sebagai sebuah pengukuran nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan unbalanced panel data sejumlah 182 data observasi dari sampel seluruh perusahaan yang listed selama periode 2007-2011 dan menerbitkan dividen secara rutin setiap tahunnya selama tahun penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap economic value added, (2) kepemilikan publik memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap economic value added, (3) kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap economic value added, (4) kepemilikan pemerintah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap conomic value added, (5) struktur kepemilikan (kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, kepemilikan institusional, kepemilikan pemerintah) secara simultan memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap economic value added.

Ownership structure has a direct relationship with company’s capital structure where the cost of capital is the main component in the calculation of economic value added to measure the firm value. This research aims to analyze the effect of ownership structure that consists of managerial ownership, public ownership, institutional ownership, and government ownership on economic value added which used as a measurement of firm value. This research uses an unbalanced panel data of 182 observations data of all listed companies that listed in the period 2007-2011 and issuing dividend regularly every year during the research's year.
The result shows: (1) managerial ownership has no significant effect on economic value added, (2) public ownership has a significant positive effect on economic value added, (3) institutional ownership has a significant positive effect on economic value added, (4) government ownership has no significant effect on economic value added, (5) ownership structure (managerial ownership, public ownership, institutional ownership, government ownership) simultaneously has a significant positive effect on economic value added.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Rony Parulian
"ABSTRAK
Penelitian ini mencoba melihat kinerja perusahaan-perusahaan batubara yang telah
listing di bursa dengan menggunakan metode Economic Value Added Momentum
(EVA Momentum) dan Market Value Added (MVA) serta melihat pengaruh dari
besaran EVA Momentum terhadap pertumbuhan MVA yang dicapai perusahaan.
EVA Momentum dipilih karena metode ini memperhitungkan cost of capital dan
tingkat pertumbuhan penjualan dari perusahaan. Penggunaan metode MVA untuk
melihat dampak langsung kinerja perusahaan terhadap harga pasar saham
perusahaan. Adapun penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif,
yaitu melalui studi literatur yang dilakukan dengan mempelajari literatur yang
terkait dengan topik penelitian, serta mengolah laporan keuangan dan laporan
tahunan perusahaan guna memperoleh nilai EVA Momentum dan menggunakan
data pasar yang terkait dengan kapitalisasi pasar perusahaan guna memperoleh nilai
pertumbuhan MVA perusahaan. Data keuangan dan data pasar yang digunakan
adalah data selama periode 2009 sampai dengan 2013. Selain itu diuji pula
pengaruhnya antara variabel efficiency gain, profitable growth, dan EVA
Momentum secara individu terhadap variabel pertumbuhan MVA.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tidak ada perusahaan batubara yang mampu
menghasilkan nilai EVA Momentum yang positif secara konsisten dari periode
2009-2013. Begitu pula halnya dengan pertumbuhan MVA, tidak ada perusahaan
yang memperoleh nilai pertumbuhan MVA yang positif secara konsisten selama
periode tersebut. Secara pengujian hipotesis hanya variabel efficiency gain yang
tidak berpengaruh secara positif terhadap variabel pertumbuhan MVA sedangkan
variabel profitable growth dan EVA Momentum berpengaruh positif terhadap
variabel pertumbuhan MVA.

ABSTRACT
This research try to see the listed coal companys performance using Economic
Value Added Momentum (EVA Momentum) and Market Value Added (MVA) and
also to see the affect of EVA Momentum to the MVA growth. EVA Momentum
chosen because this method calculate cost of capital and the sales growth of the
company. Using MVA method to see the direct impact companys performance.
The research using comparative descriptive method, the method using literature
study that has been done with study the literature that related to the research topic,
calculate EVA Momentum from every company using financial and annual report,
and by market data to calculate the companys MVA growth with period from 2009
until 2013. Beside of the EVA Momentum and MVA calculation, the affect of
efficiency gain, profitable growth and EVA Momentum to MVA growth
individually. The result showed that there is no coal company can get EVA
Momentum amount positive continously from 2009 until 2013. The MVA growth
amount also showed the same thing. According to hypothesis tested only efficiency
gain that doesnt have positive affect to MVA growth, but profitable growth and
EVA Momentum have positive affect to MVA growth"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dony Febriyanto
"Penelitian ini meneliti apakah ada Komparasi Pengaruh Economic Value Added dengan Refined Economic Value Added terhadap harga saham dan return saham, khususnya Perusahaan Terdaftar Pada Sektor Manufaktur. Data panel disusun dari data laporan keuangan 36 perusahaan selama tahun 2005 s.d 2013 dan dianalisis menggunakan uji regresi Ordinary Least Squares Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Economic Value Added berpengaruh positif terhadap harga saham dan return saham. Sedangkan Refined Economic Value Added hanya berpangaruh positif terhadap Return Saham. Namun dalam segi efisiensi diketahui bahwa model Refined Economic Value Added dianggap lebih mampu menjelaskan pengaruh terhadap return saham dari pada model Economic Value Added.

This study examines whether there Comparative Effects of Economic Value Added with Refined Economic Value Added on stock prices and stock returns, particularly in listed manufaturing sector company. Data panel composed financial statement data of 36 company for the year 2005 to 2013 and analyzed using Ordinary Least Squares regression analysis. The results showed that the Economic Value Added has positive effect on stock prices and stock returns. While Refined Economic Value Added only has positive effect on Stock Return. But the model Refined Economic Value Added is considered better than Economic Value Added for ability to explain the effect on stock returns.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58217
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara efektifitas dewan komisaris dan direksi terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan ukuran PBV. Kriteria efektifitas dewan komisaris dan direksi diwakili oleh variabel komposisi dewan, fungsi dewan, dan penilaian mandiri dewan. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 34 perusahaan BUMN yang terdaftar di IDX untuk tahun penelitian 2005 - 2008 dengan menggunakan motode analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa variabel komposisi dewan komisaris dan direksi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Variabel fungsi dewan komisaris dan direksi terbukti berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun variabel evaluasi mandiri dewan berpengaruh negatif terhadap PBV
The purpose of this study is to examine the effect of board effectiveness on firm value measured using PBV. Board effectiveness is represented by variable board composition, board function, and board self evaluation. The Sample consist of 34 BUMN companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2005 - 2008, using multiple regression.
The result of this study show that the board composition do not have significant effect on the value of the firm. While, board function significantly have positive effect on the value of the firm. But board self evaluation have significant and negative effect on PBV.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Septiandy Wicaksono
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat signifikansi dampak backdoor listing terhadap kondisi keuangan perusahaan setelah aksi korporasi tersebut dijalankan. Kondisi keuangan diukur dengan analisis rasio diantaranya rasio likuiditas (current ratio), leverage (debt to equity ratio), profitabilitas (profit margin, return on asset, dan return on equity), dan nilai pasar (price to earning ratio dan price to book value ratio) serta dengan perhitungan economic value added (EVA). Masing-masing rasio dan perhitungan EVA dibandingkan apakah ada perbedaan signifikan antara setahun sebelum backdoor listing dengan setahun hingga lima tahun sesudah backdoor listing.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode perbandingan statistik non-parametrik Wilcoxon signed rank test dengan sampel 15 observasi dari perusahaan di Bursa Efek Indonesia yang terlibat backdoor listing pada periode 2004-2009. Hasil pengujian menunjukkan bukti empiris bahwa tidak ada perbedaan kondisi keuangan 1 tahun sebelum backdoor listing dengan 1 tahun hingga 5 tahun sesudah backdoor listing. Hal ini membuktikan secara statistik backdoor listing tidak berdampak terhadap kondisi keuangan perusahaan.

The objective of this research is to analyze impact of backdoor listing action on company financial condition after backdoor listing process. Company financial condition is measured for its liquidity (current ratio), leverage (debt to equity ratio), profitability (profit margin, return on asset, and return on equity), its market value (price to earning ratio and price to book value ratio) and its economic value added (EVA). Each measurement then compared whether it?s significantly different between one year pre-backdoor listing with one year until five year post-backdoor listing.
Testing hypotheses are conducted using comparative statistic non-parameteric Wilcoxon signed rank test from 15 samples of listed companies in Bursa Efek Indonesia that did backdoor listing action during the year 2004-2009. The result provide empirical evidence that there?s no significant change between pre and post backdoor listing until fifth year for all measurement, meaning that backdoor listing statistically didn?t impact on company?s financial condition.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Novita
"ABSTRAK
Menjelang era 2000-an adalah era euphoria bisnis dengan basis internet
atau popular dengan bisnis dotcom. Bisnis ini diyakini memiliki tingkat
pengembalian modal yang tinggi karena mampu menghasilkan laba dengan
modal yang lebih kecil karena tidak memerlukan investasi peralatan atau aktiva
tetap yang tinggi sebagaimana perusahaan lainnya. Keunggulan lain yang
diproyeksikan saat itu adalah kemajuan teknologi yang memicu akselerasi
permintaan produk dengan lebih cepat dan mudah. Hal ini memicu kenaikan
harga saham perusahaan yang bergerak di bisnis dotcom dengan angka yang
fantastis kala itu dan mendorong meningkatnya baik pembelian saham dan
masuknya pelaku-pelaku baru di bisnis ini. Fenomena ini berlaku juga di
Indonesia.
Tetapi dalam waktu singkat menjelang awal tahun 2001, prediksi
gemerlapnya bisnis dotcom ini dipertanyakan kembali seiring dengan runtuhnya
beberapa perusahaan dotcom karena ternyata baik pertumbuhan permintaaan
produk, pemasukan iklan dan tingkat profitabilitas yang dihasilkan tidaklah
sebesar yang dibayangkan semula. Akibatnya harga saham bisnis dotcom pun
menurun menyusul pula penutupan beberapa perusahaan di bisnis ini dan PHK
massal para profesionalnya. Di Indonesia pun tak luput dari gejala buruk ini.
Yang menjadi pertanyaan besar adalah bagaimana sebenarnya menilai
masa depan bisnís tipe ini dengan penilaian yang seakurat mungkin mengingat
data historisnya nyaris tidak ada. Dan beberapa metode penilaian (valuation)
yang diperkenalkan, metode Economic Value Added yang dipopulerkan Stern
Stewart agaknya dapat mencoba menjawab permasalahan valuasi ini. Salah satu
tokohnya adalah Aswath Damodaran yang mencoba menghitung EVA
perusahaan dotcom atau perusahaan berbasis teknologi tinggi dengan analisa
perhitungan spreadsheet EVA sebagaimana dirnunculkan dalam bukunya Dark
Side of Valuation. Damodaran mencoba melakukan penilaian dengan sample
perusahaan seperti Amazon.com, Ariba, dan lain-lain.
Di Indonesia, penulis mencoba mengaplikasikan metoda yang dipakai
oleh Damodaran ini pada perusahaan dotcom pertama yang go public yakni PT
Myohdotcom Indonesia dalam bahasan karya akhir kali ini untuk melihat
prediksi fluai perusahaan dotcom semacam ini.
"
2002
T4907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>