Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134460 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Abu Bakar Salam
"Kestabilan sistem tanaga listrik adalah kemampuan dari suatu sistem tenaga untuk mencapai kondisi kesetimbangan kembali setelah terjadi gangguan. Salah satu parameter yang sangat penting untuk dipertahankan dan diusahakan agar selalu dalam rentang normal adalah frekuensi. Lepasnya saluran interbus dan beberapa pembangkit tidak beroperasi, menyebabkan sistem kekurangan pasokan daya sehingga terjadi penurunan frekuensi. Pengembalian nilai frekuensi ke nilai yang diizinkan dapat dicapai dengan skema pelepasan beban dengan UFR laju penurunan frekuensi, dengan berbantuan perangkat lunak DIgSILENT 15.1.7.
Pada skripsi ini dibuat pelepasan beban secara bertahap, dengan jumlah tahapan yakni 7. Skema pelepasan beban dengan metode UFLS Under Frequency Load Shedding menggunakan rele under frequency relay laju penurunan frekuensi dapat menjaga kestabilan nilai frekuensi dan kesimbangan daya. Dari simulasi yang dilakukan didapat kondisi terbaik dicapai pada skenario 1 saat PLTGU GT2 dan PLTGU ST1 tidak beroperasi, dengan steady state frekuensi 49,994Hz.

The stability of electrical power system is the ability of a system to reach back its equilibrium condition after a experiencing a disturbance. One of the most important parameters for a system to maintain and cultivate in its normal range is frequency. The loose of interbus channel in Cilegon subsystem and an out of service generator led to a decrease in frequency because the system lacks of sufficient power. Recovering the frequency back to its permitted value can be attained by load shedding with UFR frequency decrease speed scheme and with the help of DIgSILENT 15.1.7 software.
In this bachelor thesis, a seven step gradual load shedding scheme is designed. Load shedding scheme with UFLS method using relay under frequency decrease speed is able to maintain the power balance and the frequency stability. From the simulation conducted, the best condition is achieved in the first scenario when PLTGU GT2 and PLTGU ST1 out of service, with the steady state frequency value of 49.994Hz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Hazmi Ahdiyat
"[Skripsi ini membahas tentang Over Load shedding pada subsistem Kembangan jaringan PT. PLN APB Jakarta dan Banten. Pelepasan beban dilakukan dengan tujuan melindungi sistem dari keruntuhan total (blackout) akibat beban lebih dan menaikkan tegangan sistem yang mengalami susut tegangan sampai batas toleransi nilai yang diizinkan yaitu +10 % dan -10 %. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ETAB 12.6. Pelepasan beban dibuat dengan 3 skenario. Skenario 1 berdasarkan nilai besar beban. Skenario 2 berdasarkan nilai susut tegangan. Skenario 3 berdasarkan jumlah daya yang dapat dilepas. Total daya pada sistem sebesar 650,35 MW. Beban maksimal yang dapat diterima oleh masing-masing IBT adalah 458 MW. Sehingga perlu dilakukan pelepasan beban sebesar 29,6%. Dengan melihat besarnya daya yang dilepas dan nilai susut tegangan rata- rata pada setiap skenario, skenario yang paling optimal adalah skenario 2, dengan susut tegangan rata-rata 7,38% dan beban yang dilepas sebanyak 198,27 MW.

, This thesis discusses Overload shedding on Kembangan subsystem PT. PLN APB Jakarta and Banten grid. Load shedding is done in order to protect the system from total collapse (blackout) due to overload and stabilized voltage system to the value of the permitted tolerance +10% and -10%. Simulations done using software ETAB 12.6. Load shedding created with 3 scenarios. Scenarios 1 is based on the value of the loads. Scenario 2 is based on the value of undervoltage. Scenario 3 is based on the amount of power that can be removed. The total power in the system amounted to 650.35 MW. The maximum load that can be accepted by each IBT is 458 MW. So it is necessary to release the load by 29.6%. By looking at the amount of power that is removable and the average value of undervoltage on each scenario, the optimal scenario is scenario 2, the average of undervoltage is 7.38% and the load shedding as much as 198.27 MW
D]
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Yohan Binsar Hasoloan
"Skripsi ini membahas tentang UnderVoltage Load shedding pada subsistem Balaraja jaringan PT. PLN APB Jakarta & Banten. Pelepasan beban dilakukan dengan 3 metode dengan mempertimbangkan daya reaktif terbesar dan mempertimbangkan fluktuasi beban terkecil dan fluktuasi beban terbesar. Pelepasan beban dilakukan dengan tujuan menaikkan tegangan sistem sampai batas toleransi nilai yang diizinkan yaitu +5 % dan -10 % (Aturan Jaringan, 2007) dari nilai tegangan nominalnya yaitu 150 kV. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak DIgsilent 14.1.3. Dengan mempertimbangkan daya reaktif beban yang dilepaskan 23.56%. Dengan mempertimbangkan fluktuasi beban terkeciil beban yang dilepaskan 26.81%. Dengan mempertimbangkan fluktuasi beban terbesar beban yang dilepaskan 30.68%. Dengan ini dapat dilhat bahwa Pelepasan beban dengan mempertimbangkan daya reaktif paling optimal.

This thesis examine about Under Voltage Load Shedding in Balaraja Sub-system on PT. PLN APB Jakarta & Banten grid. Load shedding is done by 3 methods by considering the greatest reactive power , greatest load fluctuations and consider the smallest load fluctuations. Load shedding is done with the aim of raising the voltage of the system to the extent the value of the permitted tolerance +5% and -10% (Network Rules, 2007) of the value of its nominal voltage of 150 kV. Simulations done using software DIgsilent 14.1.3. In considering the reactive power load is released 23:56% of full load. By considering the load smallest fluctuation, load is released 26.81%of full load. Taking into account By considering biggest fluctuations load, load is released 30.68% of full load. It can be seen that consider reactive power in load shedding is the most optimal method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Zhafira Putri
"Sistem kelistrikan ALZ terdiri dari 10 sistem tenaga listrik yang memiliki peranan penting dalam menyuplai pasokan listrik. Kondisi saat ini menunjukkan total permintaan beban puncak malam pada Agustus tahun 2022 mencapai 79.253 MW dengan pasokan daya yang didominasi oleh penggunaan unit pembangkit termal. Pengunaan unit pembangkit termal memicu persoalan biaya pengoperasian yang relatif tinggi dikarenakan harga bahan bakar yang kian meningkat. Oleh karena itu, diperlukan pengoptimalan operasi sistem dengan cara pengalokasian daya aktif yang dibangkitkan oleh masing-masing unit pembangkit agar mendapatkan biaya pembangkitan yang minimum serta mendapatkan rugi-rugi yang optimal dengan tetap memenuhi keseimbangan beban. Pada penelitian ini, dilakukan optimasi pada skema pertahanan islanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoptimalan aliran daya sistem ALZ saat skema pertahanan Islanding tahap 1 dapat mereduksi biaya bahan bakar sebesar sebesar Rp74,274,228.14/jam atau sebesar 37,58% dari pola operasi yang dilakukan oleh PT PLN (Persero). Serta, skema pertahanan islanding tahap 2 dapat mereduksi biaya bahan bakar sebesar Rp.67,200,225.75/jam atau sebesar 45.15% dari pola operasi yang dilakukan oleh PT PLN (Persero).

The ALZ electricity system consists of 10 power systems that are essential in supplying electricity. Current conditions show that the total demand for peak night loads in August 2022 reached 79,253 MW, with power supply dominated by the use of thermal generation units. The use of thermal generating units raises the issue of relatively high operating costs due to increasing fuel prices. Therefore, it is necessary to optimize system operation by allocating the active power generated by each generating unit to obtain minimum generation costs and obtain optimal losses while still reaching the load balance. In this study, optimization was carried out on the islanding defense scheme. The results showed that optimizing the power flow of the ALZ system when the islanding defense scheme stage 1 can reduce fuel costs by Rp74,274,228.14/hour or by 37,58%, and the islanding defense scheme stage 2 can reduce fuel costs by Rp.67,200,225.75/hour or 45.15% of the pattern of operations carried out by PT PLN (Persero)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Nindya Wardhanie
"Terjadinya gangguan 4 kabel secara bersamaan pada sistem Jawa-Bali dapat menyebabkan turunnya frekuensi dikarenakan hilangnya suplai daya sebesar 339,9 MW. Penurunan ini dapat berakibat buruk pada kinerja sistem sehingga dibutuhkan pengembalian frekuensi ke kondisi normal. Pengembalian frekuensi ke nilai awal dapat dicapai dengan pelepasan beban dengan skema secara bertahap.
Dalam studi ini dilakukan simulasi pelepasan beban secara trial and error menggunakan software DIgSILENT PowerFactory sampai tercapai kondisi ideal yaitu frekuensi mendekati 50 Hz. Dari simulasi yang dilakukan didapat bahwa kondisi terbaik dicapai oleh skema pelepasan beban tiga tahap dengan perbandingan beban pertahapnya bernilai seimbang yaitu pada Skema II, dengan maksimum frekuensi tercapai adalah 49,94 Hz dalam waktu 9,068 detik.

The breakdown of 4 wires simultaneously in the Java - Bali system can cause a decline in the frequency due to the loss of 339,9 MW energy supply. This decrease can adversely impact the performance of the system thus frequency needed to be returned to normal conditions . Returns of the frequency of the initial value can be achieved by a load shedding scheme with gradual step.
In this study, load shedding simulation is done by trial and error using DIgSILENT PowerFactory software to achieve ideal frequency conditions, which is approximately 50 Hz. From the simulation, we found that the best condition is achieved by using Scheme II, a 3 steps load shedding scheme with similar ratio per step, which reach a maximum frequency of 49,94 Hz and is reached within 9,068 seconds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malau, Dielita Anggitria
"Skripsi ini membahas tentang analisisunder voltage load sheddingpada PT PLN (Persero) APB DKI Jakarta & Banten. Pelepasan beban dilakukan dengan tujuan menaikkan tegangan sistem sampai batas toleransi nilai yang diizinkan yaitu +5 % dan -10 % (Aturan Jaringan, 2007) dari nilai tegangan nominalnya yaitu 150 kV. Simulasi pelepasan beban dilakukan pada bus yang memiliki nilai sensitivitas (dv/dQ Sensitivity) tertinggi dan pada beban yang memiliki nilai daya reaktif tertinggi dengan berbantuan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory. Dengan melakukan pelepasan beban diharapkan tegangan dapat naik secara signifikan. Setelah melakukan simulasi maka di dapat, jumlah beban yang dilepas pada pelepasan beban yang dilakukan berdasarkan nilai sensitivitas bus tertinggilebih sedikit dibandingkan dengan pada pelepasan beban yang dilakukan berdasarkan nilai daya reaktif tertinggi.Hal ini dapat dilihat pada salah satu hasil simulasi pada studi kasus di subsistem Balaraja dimana jumlah beban yang dilepas berdasarkan nilai sensitivitas bus sebesar 22.12 % sedangkanjumlah beban yang dilepa berdasarkan nilai daya reaktif sebesar 37.77 %.

This focus of study is aboutunder voltage load shedding analysis in PT PLN (Persero) APB DKI Jakarta & Banten. The load shedding aims to increase the voltage system until tolerance limit of the allowed value is equal +5 % dan +10 % (due ?Aturan Jaringan, 2007?) of nominal voltage which 150 kV. It based on bus that has the highest value of sensitivity (dv/dQ sensitivity) and onload that has the highest value of reactive power use DIgSILENT Power Factory software. By doing the load shedding be expected that the voltage can increase significantly. After doing the simulation, then we can see that the amount of active power is removed for the load shedding based on the highest value of bus sensitivity is lower than the load shedding based on the highest value of reactive power. It can be seen in one of thesimulation of case study in Balaraja subsystem which the amount of active power that have been shedding based on bus that has the highest value of sensitivity is about 22.12 % and the amount of active power that have been shedding based onload that has the highest value of reactive power is about 37.77 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremy Dwisatrya Hartanto
"Dewasa ini energi kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan energi listrik tidak selalu dapat diimbangi dengan pengadaan sumber-sumber listrik (pembangkit). Untuk itu diperlukan suatu usaha menghemat energi listrik. Salah satu alternatif pilihan adalah dengan penggunaan alat energy saver. Alat energy saver ini banyak tersedia di pasaran dan ditujukan untuk penggunaan beban-beban rumah tangga.
Ada dua jenis energy saver yang banyak beredar di pasaran, yaitu energy saver yang dipasang secara paralel dengan beban dan energy saver yang dipasang seri dengan beban. Dari dua jenis energy saver ini, yang banyak beredar di pasaran adalah energy saver yang dipasang paralel. Energy saver yang dipasang pararel dengan beban ini dapat diasumsikan dengan sebuah beban kapasitif yaitu kapasitor. Menurut teori, pemasangan kapasitor secara pararel pada beban hanya mengkompensasi daya reaktif saja dan tidak akan merubah daya nyata yang berarti memperbaiki faktor daya.
Pada penelitian ini akan dianalisa pengaruh pemasangan energy saver terhadap kemampuan menghemat energi listrik. Dari hasil penelitian dan analisa akan didapat bahwa pemasangan energy saver pada sistem tenaga listrik tidaklah menghemat listrik.

Nowadays the electrical energy needs increase. The increasing of electricity energy needs not always can be balanced with electricity sources supplying (generator). For that an effort to save the electricity is needed. One of the alternative choice is with tool called energy saver. This energy saver is supplied at market and attributed for household load use.
There are two kinds of energy saver that go around at market, one is energy saver that installed parallelly with load and energy saver that installed series with load. from two kinds energy saver this, many go around at market energy saver that installed parallel. energy saver that installed pararel with load can we assume with a capacitive load that is capacitor. Theoritically the parallel attachment of the capacitor bank at the loads only compensate reactive power and will not change real power that means repairs the power factor.
This research will study the effect of energy saver attachment on ability to save the electricity energy. The result of the research is that the energy saver attachment isn?t saving the electric energy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40543
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Arif Just Novan
"Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah kota terbesar jumlah penduduknya demikian juga dengan beban listriknya merupakan beban terbesar di Indonesia. Pada momen-momen tertentu yang bersifat monumental atau historikal beban biasanya naik secara signifikan. Akan tetapi pada momen Idul Fitri yang merupakan hari raya keagamaan umat Islam, beban listrik di Area Pengaturan Beban (APB) 1 yang notabene mayoritas penduduk Ibukota Jakarta beban justru turun. Pada tahun 2013, 2014 dan 2015 beban menurun berturut-turut sebesar 69,174%, 87,549% dan 70,195% dari rata-rata normalnya. Perubahan beban tahun 2016 dapat diprakirakan berdasarkan data historis tahun-tahun sebelumnya. Metode prakiraan yang digunakan adalah metode koefisien daya. Hasil perhitungan diprakirakan beban pada Idul Fitri turun sebesar 75,679% dari rata-rata prakiraan beban mingguan secara normal. Hal itu terjadi pada minggu ke-27 tahun 2016.

Special Capital Region of Jakarta (Indonesian: Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta) is the largest city with a population as well as electrical load is the biggest load in Indonesia. At certain moments that are monumental or historical event usually increases significantly. However, at the moment of Idul Fitri as a Muslim religious holiday, the electrical load in Area Pengatur Beban (APB) 1 is decreases, not like the other special event. In 2013, 2014 and 2015 respectively decreased load of 69.174%, 87.549% and 70.195% of the normal days average. The Load in Idul Fitri 2016 can be predicted based on historical data of previous years. The Forecasting method used is the power coefficient. The results of calculations predicted in Idul Fitri load decreased by 75.679% of the average normal weekly load. Actually, it happened on the 27th week of 2016.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lazuardi Imami Abduh
"Skema Penggunaan Bersama Jaringan Transmisi (PBJT) telah menyebabkan terjadinya perubahan dari sisi non-teknis, khususnya konsep biaya sewa jaringan transmisi. Namun, pada proses perencanaan skema PBJT masih banyak permasalahan dari segi perhitungan biaya jaringan transmisi sehingga memunculkan keraguan dan ketidakpastian di kalangan investor dan pelanggan yang terlibat dalam proses transaksi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pola perubahan yang terjadi pada biaya jaringan transmisi dengan metode MW-km. Pada penelitian ini, dilakukan pengamatan pola perubahan biaya jaringan transmisi yang terjadi akibat penambahan pembangkit yang merepresentasikan keterlibatan investor (perusahaan pembangkit) dan perubahan nilai beban yang merepresentasikan peran pelanggan listrik dalam skema PBJT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan nilai daya suplai dan beban pada bus yang lebih jauh menghasilkan perubahan biaya jaringan tranmisi yang lebih signifikan daripada bus yang dekat. Namun pemasangan suplai dan beban jauh lebih menguntungkan jika dipasangkan pada bus yang lebih dekat.

Power Wheeling has created changes in non-technical aspects, especially transmission pricing concept. However, there are a lot of problems in power wheeling planning, especially in pricing calculation which creates doubts and uncertainty among the investors and customers involved in power wheeling transactions scheme. This research aimed to study the change pattern of transmission price using MW-km method. The change of transmission price caused by addition of generator supply which represents investors ( Generating Companies) involvement and change of demands which represents customer involvement in the power wheeling scheme was analyzed. The results of this research showed that increasing supply and demand in farther bus caused more significant change in transmission price than the nearer bus. However demand and generator installation in nearer bus was found to be more profitable than farther bus."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Bambang Sumadiyana
"Salah satu faktor yang menentukan kualitas dan keandalan sistem tenaga listrik adalah pengoperasian sistem pada tegangan dan frekuensi konstan dengan rugirugi daya seminimal mungkin. Hal ini dapat diketahui dengan analisis aliran daya pada kondisi normal. Simulasi yang menggunakan ETAP dilakukan terhadap sistem 150 kV Region Jakarta-Banten dengan dua situasi yaitu penggunaan grid dan atau IBT.
Simulasi dengan menggunakan IBT menghasilkan data perhitungan yang lebih baik dibandingkan simulasi dengan menggunakan grid. Kompensasi pada suatu rel akan menyebabkan berkurangnya aliran daya reaktif menuju rel tersebut sehingga dapat mengurangi arus, rugi-rugi daya dan jatuh tegangan pada saluran serta menambah faktor daya.
One of the factors which determines quality and reliability of power system is system operation with constant voltage and frequency with minimal losses. Those can be seen using load flow analysis in normal condition. ETAP can be applied on 150 kV Region Jakarta-Banten System with two situations that are using grid or IBT.
The result of simulation using IBT is better than the simulation using Grid. The compensation at one bus will cause decreasing of reactive power to the bus, and lead to decreasing of current, power losses and voltage drop at line transmission, and increasing power factor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
R.03.09.06 Sum s
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>