Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152419 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Denny Kurniawan
"Maintenance jalan angkut tambang pada umumnya menggunakan motor grader. Maintenance jalan angkut diperlukan karena permukaan jalan angkut yang dirancang tanpa perkerasan aspal/beton dan dilalui kendaraan berbeban berat sehingga memiliki daya tahan yang singkat. Maintenance dilakukan agar jalan angkut tetap dalam performa layan yang baik. Performa layan jalan angkut yang buruk berdampak pada peningkatan biaya produksi dan penurunan produktivitas tambang. Perbedaan kualitas dan kepadatan lalu lintas antara jalan angkut yang satu dengan yang lainnya menuntut proses maintenance yang sistematis. Penjadwalan maintenance jalan angkut tambang saat ini umumnya hanya didasarkan pada pengetahuan operator dan pengawas lapangan, serta pengamatan kondisi jalan terkini, sehingga maintenance jalan angkut belum berjalan dengan sistematis. Belum ada pendekatan yang bisa dipakai secara khusus dalam penjadwalan maintenance jalan angkut. Penelitian ini membahas tentang optimasi rute dan jadwal motor grader dalam maintenance jalan angkut tambang. Model optimasi dalam penelitian ini dirancang dengan menggunakan algoritma Bandit. Solusi dari model optimasi yang dirancang menghasilkan keterlambatan maintenance jalan angkut sekitar 50 - 70 lebih baik bila dibandingkan dengan solusi yang didapat secara acak.

Maintenance of mine haul road generally use motor grader. Maintenance of haul road is needed because the surface of the haul road is designed without asphalt concrete pavement and heavy loaded vehicles so that it has a short durability. Maintenance is done to keep the haul road in good service performance. Poor haul road performance will impact on increasing production costs and decreasing mine productivity. Differences in quality and traffic density among haul roads requires a systematic maintenance process. The current mine haul road maintenance scheduling is generally only based on the knowledge of operators and field supervisors, and observation of current road conditions, so haul road maintenance has not been run systematically. There is no approach that can be used specifically in scheduling haul road maintenance. This research discuss about Motor Grader Route and Schedule Optimization in Coal Mine Haul Road Maintenance. The optimization model in this study was designed using Bandit algorithm. The solution of the designed optimization model results in delays in haul road maintenance is about 40 70 better than randomly generated solutions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Maulana
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis risiko kecelakaan kendaraan alat berat pada jalan hauling tambang batu bara PT. X Tahun 2020 dengan menggunakan metode bowtie. Metode bowtie digunakan untuk mengidentifikasi ancaman, pengendalian, dan konsekuensi pada kronologi kecelakaan yang kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat efektifitas pengendalian berdasarkan data kecelakaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa perusahaan perlu mengimplementasikan barrier management system, peningkatan teknologi pada pengendalian kecelakaan, pengawasan dan pemeliharaan rutin yang disiplin, serta kebijakan yang menekankan peningkatan kompetensi dan kedisiplinan pekerja sebagai upaya pencegahan kecelakaan.

ABSTRACT
This study analyzes the risk of heavy equipment accidents on coal mining hauling road of PT. X of 2020 using the bowtie method. The bowtie method is used to identify threats, barriers, and consequences on accident chronology which are then analyzed to determine the level of effectiveness based on accident data. This research is a qualitative research with a descriptive design. The results of the study suggest that companies need to implement barrier management system, technological improvements in accident control, routine supervision and maintenance, and policies that emphasize the improvement of employee competency and discipline as an effort to prevent accidents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Ekaputri Hidayat
"ABSTRAK
Salah satu solusi alternatif untuk mengurangi limbah abu di landfill adalah dengan memanfaatkan abu layang batu bara dalam menyisihkan ion logam pada limbah cair, terutama di air asam tambang (AAT). Dalam penelitian ini, zeolit disintesis dari abu layang batu bara menggunakan metode dua tahap; metode hidrotermal dan fusi. Abu layang batu bara dan zeolit yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi dan digunakan sebagai adsorben Zn dan Cu pada AAT. Percobaan adsorpsi dilakukan dengan menggunakan metode batch dalam larutan AAT sintetis untuk mempelajari parameter yang berpengaruh seperti efek variasi dosis adsorben, waktu kontak, konsentrasi polutan, kompetisi kation, isoterm dan kinetika adsorpsi, serta regenerasi adsorben. Zeolit yang disintesis dalam penelitian ini menghasilkan zeolit jenis hidroksi sodalit, yang meningkatkan luas permukaan. Diperoleh dari percobaan adsorpsi menunjukkan bahwa efisiensi penyisihan Zn dan Cu oleh zeolit sintetis masing-masing adalah 95,2 dan 98,2 dalam kondisi pH 3, konsentrasi polutan awal 100 ppm, waktu kontak optimal 120 menit, dan dosis adsorben 12 dan 15 g L. Selanjutnya, pola adsorpsi kedua ion logam mengikuti model isoterm Langmuir dan model kinetika pseudo-second-order, dengan kapasitas penyerapan maksimum 18,3 dan 11,9 mg g untuk adsorpsi Zn dan Cu. Studi desorpsi menunjukkan kurang efektifnya penggunaan NaCl, HSO, dan HNO sebagai agen desorpsi untuk pemulihan logam dari proses adsorpsi. Hasil penelitian ini menunjukkan hidroksi sodalit yang disintesis dari abu layang batu bara memiliki potensi besar sebagai bahan yang ekonomis dan berkelanjutan untuk menghilangkan ion logam pada limbah AAT.

ABSTRACT
One of the alternative solution to reduce ash waste in landfills is by utilizing coal fly ash for the removal of metal ion in wastewater, especially acid mine drainage (AMD). In this study, zeolite was synthesized from coal fly ash using a two-step method, hydrothermal and fusion method. The coal fly ash and the zeolite product were characterized physically and were used for the removal of Zn and Cu in AMD. The adsorption experiment was carried out using batch method in synthetic AMD solution to study the influential parameters such as adsorbent dosage, contact time, metal concentration, competing cations, adsorbent isotherms and kinetics, and regeneration of adsorbent. The zeolite synthesized in this study resulted hydroxylsodalite zeolite type, which increased the surface area. It was revealed from the adsorption experiment that the removal efficiency of Zn and Cu respectively was 95,2 and 98,2 under the conditions of pH 3, initial metal concentration 100 ppm, optimum contact time 120 minutes, and adsorbent dose 12 and 15 g L respectively. Furthermore, the Langmuir isotherm model and the kinetics model of pseudo-second-order fitted the adsorption data better, with the maximum sorption capacity of 18,3 and 11,9 mg g for the adsorption of Zn and Cu respectively. The desorption study using NaCl, HSO, and HNO as desorption agent was not found to be effective for the metal recovery from the adsorption process. The result of this study indicate hydroxylsodalite synthesized from coal fly ash has great potential as an economical and sustainable material for the removal of metal ions in wastewater, such as AMD.
"
2019
T55158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiyas Nurcahyani
"Penambangan batubara secara tambang terbuka akan menimbulkan perubahan rona lingkungan baik berupa bukit-bukit kecil ataupun lubang bekas penambangan (void). Metode pembuangan tanah penutup secara bacfilling di areal penambangan akan memperkecil void yang terjadi. Void yang ditinggalkan pada akhir kegiatan tambang tanpa adanya perencanaan pemanfaatan berpotensi menimbulkan dampak yang tidak diinginkan bagi lingkungan. Rona akhir tambang dalam penelitian ini dibatasi pada: cadangan tersisa, peruntukan lahan, dan air permukaan. Penelitian bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan lubang bekas tambang (void) terhadap pembangunan berkelanjutan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lubang bekas tambang (void) berpotensi memberi kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Program pemberdayaan masyarakat sekitar tambang dalam memanfaatkan lubang bekas tambang menjadi sangat penting bagi kelangsungan pembangunan. Informasi mengenai kandungan logam baik pada tanah maupun air dapat menjadi suatu gambaran terhadap bahaya atau tidaknya pemanfaatan air tersebut bagi kesehatan manusia.

Open pit coal mining will cause changes in the environmental setting that either the hills or small holes mined (void). Backfilling disposal method of in the area of mining will decrease the voids happened. The hole left by the post mine at the end of mining activities without use utilization planning could potentially cause unwanted effects on the environment. Post mining in this study is limited to: the remaining reserves, land use and surface water. The study aims to assess the utilization of the void to sustainable development. The results of this study indicate that the void potentially contribute to sustainable development. Community empowerment programs around the mines in mined utilizing the hole becomes very important for the continuity of development. Information of metal content in soil and water may be an illustration of the dangers of whether or not the utilization of water for human health."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30203
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Atikah Damayanti
"Material Potential Acid-Forming (PAF) mine waste batubara yang digunakan sebagai material backfill saat reklamasi tambang dapat membentuk Ait Asam Tambang (AAT) yang memudahkan mobilisasi logam berat dan dapat mencemari air tanah. Abu layang yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dikenal dengan kemampuan mentralisasi asam sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sebagai chemical liner pada kegiatan reklamasi untuk mencegah pembentukan AAT. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas lindi yang dihasilkan mine waste dengan penambahan abu layang melalui simulasi column leaching test. Penelitian ini menggunakan variasi persentase berat abu layang sebesar 0% (kontrol); 20%; 25%; dan 30%. Hasil penelitian menunjukkan mine waste tanpa penambahan abu layang menghasilkan lindi dengan pH ±3. Nilai pH lindi meningkat dengan penambahan abu layang, dimana persentase abu layang 30% menunjukkan rata-rata nilai pH tertinggi yaitu 6,68. Penambahan abu layang menunjukkan konsentrasi logam Fe, Mn, Zn, Cu, dan Pb pada lindi yang lebih rendah dibadingkan lindi yang berasal dari mine waste saja. Maka berdasarkan hasil penelitian ini abu layang dapat digunakan sebagai material backfill untuk mencegah pembentukan AAT.

Potential Acid-Forming (PAF) material in coal mine waste is used as backfill material during mine reclamation and could form Acid Mine Drainage (AMD) which facilitates the mobilization of heavy metals and pollutes groundwater. Fly ash sourced from the Coal-Fired Power Plant (CFPP) is known for its ability to neutralize acids. Therefore, fly ash potential to be used as a chemical liner in reclamation activities to prevent AAT formation. The purpose of this study was to determine the quality of the leachate produced by mine waste with the addition of fly ash through a column leaching test. This study used variations of fly ash weight of 0 w/w% (control); 20% w/w; 25%; and 30% w/w. The results showed that mine waste without the addition of fly ash produced leachate with a pH of ±3. The pH value of leachate increased with the addition of fly ash, where the fly ash 30% w/w showed the highest average pH value (6.68). The addition of fly ash showed that the concentration of Fe, Mn, Zn, Cu, and Pb metals in the leachate was lower than that of the leachate from mine waste alone. Based on the results of this study fly ash could be used as a backfill material to prevent AAT formation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Ayudha Achmad
"Di era industri 4.0 dan perkembangan teknologi ini, seluruh sektor industri dituntut untuk memastikan perusahaannya memiliki suatu konsep ketahanan sistem dari segala macam potensi terjadinya variabilitas pada proses bisnis yang kemudian disebut sebagai konsep resilience. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan konsep safety resilience pada perusahaan industri pertambangan guna mengetahui tingkat kemampuan perusahaan tersebut dalam menghadapi kondisi tidak terduga. Desain studi penelitian ini berjenis deskriptif dengan metode semi kuantitatif dan menggunakan tools Resilience Assessment Grid (RAG) sebagai panduan wawancara. Pengambilan data dilakukan dengan meninjau dokumen perusahaan dan melakukan wawancara dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis, PT X memiliki unsur resilience dengan membandingkan reliabilitas perusahaan dengan besaran risiko. Tingkat implementasi konsep safety resilience pada PT X rata-rata memiliki persentase sebesar 87.9% yang termasuk tahap menuju resilience dengan rincian kemampuan respon (88.9%), kemampuan monitoring (89.2%), kemampuan belajar (86.1%), dan kemampuan antisipasi (87.6%). Pendekatan teknologi, baiknya kemampuan respon, dan komitmen dari petinggi perusahaan menjadi aspek pendukung tingginya tingkat implementasi konsep safety resilience pada PT X. Sedangkan, adanya ketimpangan tingkat persepsi risiko pada pekerja dan dasar pembelajaran perusahaan yang masih mengedepankan paradigma safety-I menjadi penghambat perusahaan dalam mengimplementasikan konsep safety resilience secara maksimal.

In the industrial era 4.0 and technological developments, all industrial sectors are required to ensure that their companies have a concept of system resilience from all kinds of potential for variability in business processes, which is then referred to as the concept of resilience. This study aims to analyze the application of the concept of safety resilience in mining industry companies to determine the level of the company's ability to deal with unexpected conditions. The design of this research study is descriptive with a semi-quantitative method and uses the Resilience Assessment Grid (RAG) tools as an interview guide. Data were collected by reviewing company documents and conducting interviews using the purposive sampling technique. Based on the results of the analysis, PT X has an element of resilience by comparing the company's reliability with the amount of risk. In addition, the level of implementation of the safety resilience concept at PT X has an average percentage of 87.9% which is included in the stage towards resilience with details on response-ability (88.9%), monitoring ability (89.2%), learning ability (86.1%), and anticipation (87.6%). The technological approach, good response-ability, and commitment from company officials are aspects that support the high level of implementation of the safety resilience concept at PT X. Meanwhile, the imbalance in the level of risk perception among workers and the company's learning base that still prioritizes the safety-I paradigm is an obstacle for companies to implement maximum safety resilience concept."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dira Alifa
"ABSTRAK
Pada studi ini, Eichornia crassipes diuji untuk mengetahui potensi aplikasi makrofit tersebut sebagai fitoremediator dari air asam tambang (AAT) dengan menganalisis akumulasi dari logam berat yang kandungannya berlimpah pada AAT batu bara yaitu seng (Zn) bersamaan dengan respons adaptasi terkait dengan perubahan fisiologis dan biokimia dalam makrofit tersebut selama pembebanan AAT asli dan artfisial yang memiliki variasi beban konsentrasi Zn sebesar 10, 20, dan 30 mg L dan pH yang ekstrem (3,0). Terjadi peningkatan secara lambat pada pH tanpa ditemui gejala toksisitas yang signifikan pada pembebanan AAT artifisial hingga pH mencapai 6,0; 6,4; dan 7,0 untuk variasi pembebanan logam berat Zn 10, 20, dan 30 mg L. Sebaliknya, dalam paparan selama dua minggu dari AAT asli, terjadi gejala toksisitas yang signifikan akibat dari kandungan beragam logam berat yang ada di dalamnya pada konsentrasi yang tinggi pula bersamaan dengan peningkatan pH pada tiga hari pertama hingga pH dan penurunan pada sebelas hari setelahnya dengan pH yang tertinggi mencapai 5,5. Penurunan konsentrasi Zn untuk AAT artifisial dan asli selalu terjadi bahkan pada konsentrasi yang tinggi. Namun, konsentrasi akhir dari Zn yang tidak memenuhi baku mutu dengan konsentrasi Zn paling rendah yang dicapai adalah 8,74 mg L; 14,63 mg L; 22,5 mg L; dan 7160 mg L untuk pembebanan variasi logam berat Zn 10, 20, dan 30 mg L (AAT artifisial) dan AAT asli sehingga penggunaan E. crassipes untuk fitoremediasi dilakukan secara seri (lebih dari satu kali pengolahan) yang masing-masing pengolahan memiliki waktu retensi selama 72 jam. Secara keseluruhan, metode fitoremediasi yang menggunakan E. crassipes cocok untuk diterapkan di lapangan untuk menyisihkan logam berat Zn pada kandungan logam berat tunggal maupun beragam jenis logam berat lain yang jumlahnya dibawah dosis letal dari makrofit tersebut.

ABSTRACT
Under present investigation Eichornia crassipes (water hyacinth) has been tested in knowing the applicability of this macrophyte as phytoremediator of Acid Mine Drainage (AMD) by analysing the accumulation of important heavy metal zinc (Zn) parallel with adaptive responses due to physiological and biochemical matters during exposure of actual AMD and artificial AMD having different concentrations (10, 20, and 30 mg L of Zn) and extreme pH (3.0). There is slow-but-steady significant increase in pH along with no severe morphological symptoms in exposure of artificial AMD as the pH reach value of 6,0; 6,4; and 7,0 in loading of 10, 20, and 30 mg L of Zn. Conversely, in 2-weeks exposure of actual AMD there is critical morphological symptoms due to its toxicity in exposure of multi-metals along with immediate increase in the first 3-days and slow decrease in 11-days after as the pH reach value of 5,5. The decreasing in Zn concentration for both actual and artificial AMD is occurred even in high level concentration. The final concentration of Zn didnt meet the quality standard as the value reach number of 8,74 mg L; 14,63 mg L; 22,5 mg L; and 7160 mg L in loading of 10, 20, and 30 mg L of Zn (artificial AMD) and actual AMD, so it needs to be a serial treatment with each treatment has 72-hours in retention time. Overall this methodology is applicable for the removal of Zn in AMD that has single-metal or various-metals in any amounts that is negligible or under its lethal dosage.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Rafiansyah Prasetyo
"Air asam tambang sudah menjadi isu yang banyak diangkat oleh para penggiat lingkungan di Indonesia maupun di mancanegara karena kandungan di dalamnya berdampak buruk dan merusak lingkungan dan ekosistem di sekitarnya. Selain itu, pengolahan air asam tambang sendiri yang ternyata mahal, membutuhkan banyak energi, dan membutuhkan waktu lama untuk dilakukan banyak perusahaan tambang di Indonesia. Air asam tambang yang tidak diolah akan menjadi aib bagi perusahaan yang tidak memenuhi baku mutu lingkungan dan air tersebut akan mencemari lingkungan yang ada. Berbagai permasalahan lingkungan dalam kegiatan usaha pertambangan seringkali menimbulkan bahaya drainase asam tambang bagi kesehatan masyarakat, biota perairan dan ekosistem di sekitar kegiatan pertambangan. Dari efek buruk drainase asam tambang, ternyata banyak manfaat dari kandungan asam tambang yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik jika diberikan reaksi yang sesuai.
Penulis menggunakan batubara jenis tambang asam karena penambangan batubara sangat lazim di Indonesia dan air tambang batubara asam memiliki pH sekitar 2,1. Dengan menerapkan metode elektrokimia, drainase asam tambang dapat menghasilkan energi melalui proses menggunakan sel elektrifikasi. Hasil dari proses elektrifikasi adalah mapu memisahkan kandungan mineral dari logam terlarut dalam air tambang batubara asam. Metode elektrifikasi dalam pengolahan air asam tambang berpotensi menjadi metode baru untuk memperoleh air yang memenuhi standar kualitas lingkungan. Selain itu, kandungan mineral logam yang terlarut dalam drainase asam tambang dapat diekstraksi kembali sebagai mineral logam yang bermanfaat. Parameter air asam tambang yang didasarkan pada kandungan energi elektrokimia merupakan paradigma baru dalam pengolahan air asam tambang.

Acid mine drainage has been a commonan issue that is widely raised by environmental activists in Indonesia and abroad because the content in it has a bad impact and damages the environment and the surrounding ecosystem. In addition, processing acid mine drainage itself is expensive, requires a lot of energy, and takes a long time to be carried out by many mining companies in Indonesia. Untreated sour mine water will become a disgrace for companies that do not meet environmental quality standards and the water will pollute the existing environment. Various environmental problems in mining business activities often cause acid mine drainage hazards to public health, aquatic biota and the ecosystem around mining activities. From the bad effects of acid mine drainage, it turns out that there are many benefits from the acid mine content which can be used as a source of electrical energy if given the appropriate reaction.
The author uses acid mining type coal because coal mining is very common in Indonesia and acid coal mine water has a pH of around 2.1. By applying electrochemical methods, acid mine drainage can generate energy through a process using electrification cells. The result of the electrification process is to separate the mineral content from dissolved metals in acid coal mine water. The electrification method in acid mine water treatment has the potential to become a new method for obtaining water that meets environmental quality standards. In addition, metal mineral content dissolved in acid mine drainage can be re-extracted as useful metal minerals. Acid mine water parameter which is based on electrochemical energy content is a new paradigm in acid mine water treatment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramudya
"Ketiadaan atau kekurangan pasokan gas untuk pembangkit tenaga listrik berdampak pada tingginya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Kesulitan pembangkit dalam memenuhi kebutuhan gas dikarenakan sebagian besar produksi gas dalam negeri sudah terikat kontrak jangka panjang dengan pihak asing. Tetapi persoalan ini sebenarnya dapat diatasi dengan pemanfaatan unconventional gas yang total potensinya melebihi total potensi conventional gas. Salah satu unconventional gas dimaksud adalah Coal Bed Methane (CBM) yang keberadaannya terasosiasi dengan batubara. Potensi CBM Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 453 TCF [4], melebihi potensi conventional gas yang potensinya sekitar 335 TSCF. [16] Pengembangan CBM telah ditargetkan dalam road map pengembangan CBM di Indonesia yang disusun oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dimana pada tahun 2025 produksi CBM ditargetkan mencapai sekitar 1.500 MMSCFD. Hal tersebut memberikan angin segar bagi pemenuhan kebutuhan gas untuk pembangkit tenaga listrik, walaupun dengan produksi sekitar 1.500 MMSCFD tersebut diperkirakan masih terdapat kekurangan sekitar 27 MMSCFD. Dalam pembangunan tambang CBM terdapat berbagai kendala dan risiko yang akan dihadapi oleh pengembang CBM. Dalam penelitian ini telah diidentifikasi 21 risiko yang kemudian dilakukan assessment terhadap masing-masing risiko tersebut, sehingga dengan strategi tertentu level risiko-risiko tersebut dapat diturunkan.

The absence or shortage of gas supply for power generation contributes to the high consumption of oil. Difficulty plants to meet gas demand because most of the gas production in the country is tied to long-term contracts with foreign parties. But these problems can actually be overcome by utilization of unconventional gas which is total potential exceeds the total potential of conventional gas. One of it is Coal Bed Methane (CBM) whose existence is associated with coal. Potential CBM Indonesia is estimated at about 453 TCF [4], exceeds the potential of conventional gas potential around 335 TSCF.[16] CBM development has been targeted in the road map of CBM development in Indonesia which has been prepared by the Directorate General of Oil and Gas at the Ministry of Energy and Mineral Resources, which in 2025 CBM production is targeted to reach about 1,500 MMSCFD. It provides the opportunity to meet the needs of gas for power generation, although with about 1,500 MMSCFD production is estimated there are still about 27 MMSCFD shortcomings. In the development of CBM mine there are many obstacles and risks that would be faced by the CBM developers. In this study has been identified 21 risks which are then carried out an assessment of each risks, so with specific strategies such risks level can be reduced."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>