Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73993 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Prisca Meivita
"Di tengah wabah Tuberkulosis TB, penelitian tentang obat tuberkulosis baru yang dapat memberikan resolusi penyembuhan lebih cepat sangatlah penting. Penemuan baru tersebut berperan penting dalam menurunankan jumlah pasien yang terjangkit wabah TB di seluruh dunia. Efektivitas rifapentin telah dinilai dan telah terbukti menjadi antibiotik yang paling efektif untuk menyembuhkan TB. Penggunaan rifapentin yang sering dengan dosis yang tinggi dapat menghasilkan resolusi penyembuhan yang lebih cepat. Namun, berdasarkan penelitian terdahulu, tingkat penggunaan yang sering tidak dapat dicapai secara oral melainkan dalam bentuk aerosol sehingga langsung menuju ke paru-paru yang terinfeksi. Oleh karena itu, dengan meningkatnya minat terhadap efektivitas rifapentin, penelitian ini mengintegrasikan bentuk hirup dari kristal rifapentin yang diperoleh dengan menggunakan metode kristalisasi dengan penambahan anti-pelarut dalam sistem batch dengan menggunakan aseton sebagai pelarut dan air suling sebagai anti-pelarut. Selain itu, penelitian ini menyelidiki mengenai pengaruh jumlah benih seed , rasio supersaturasi, dan waktu pengkristalan terhadap karakterisasi produk kristal yang dihasilkan agar dapat diperoleh ukuran yang sesuai. Berdasarkan penelitian terhadap masing-masing pengaruh, diperoleh hasil optimal pada penelitian tanpa menggunakan benih unseeded dengan rasio supersaturasi = 1.26.

In the midst of Tuberculosis pandemic, a research about new tuberculosis drug that results in more rapid resolution of tubercular infection is important. It will play a crucial role in accelerating the reductions in tuberculosis incidence that is occurring worldwide. The effectiveness of rifapentine has been assessed and it has been proven to be the most effective antibiotics for Tuberculosis. A frequent administration and dose of rifapentine resulted in more rapid resolution of tubercular infection. However, based on former research, high exposure levels for treatment shortening may be unachievable with oral administration and might instead be achieved by direct aerosol delivery of rifapentine to the pulmonary site of infection. Therefore, with the growing interest toward the effectiveness of rifapentine in frequent administration and dose, this research integrates an inhalable form of crystalline rifapentine prepared using anti solvent batch crystallization method with acetone as a solvent and distilled water as an anti solvent. Moreover, this research investigates the effect of seed loading, supersaturation ratio, and residence time on the characterization of crystalline rifapentine in order to form a crystalline rifapentine in an inhalable size. Based on the assessment of each effect, optimum result was obtained at unseeded experiment with supersaturation ratio 1.26. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S67064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sismanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T39883
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, William
"Benzena dan toluena merupakan dua senyawa yang sering digunakan sebagai pelarut dalam industri kimia. Namun, di lain sisi dua senyawa tersebut merupakan limbah yang sangat berbahaya bila mengkontaminasi air. Bertolak dari permasalahan inilah maka penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode adsorpsi multikomponen dengan menggunakan adsorben karbon aktif untuk pengolahan air bersih. Dalam penelitian, yang merupakan bagian dari perancangan alat bioregenerator ini, larutan sampel yang diteliti adalah sistem benzena-toluena-air. Konsentrasi larutan sampel divariasikan dari 0, 50, 100, 200, 500 dan 1000 ppm benzena dan/atau toluena. Adsorpsi larutan dilakukan dalam gelas erienmeyer 100 ml berisi karbon aktif dengan massa 0,25 gram. Larutan sampel digoyang secara kontinu dengan autoshaker selama 48 jam dengan kecepatan 20 rpm sehingga akan terjadi penyerapan senyawa benzena dan toluena yang merata oleh karbon aktif. Konsentrasi akhir larutan diambil setelah adsorpsi mencapai kesetimbangan sebagai data penelitian. Keluaran ini dianalisis dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis untuk mengetahui konsentrasi akhir benzena dan toluena. Panjang gelombang yang digunakan adalah 254 nm untuk benzena dan 266 nm untuk toluena. Selain itu dilakukan analisa BET untuk mengetahui karakteristik karbon aktif yang digunakan. Dari data yang diperoleh untuk adsorpsi komponen tunggal tadi dibuat kurva linearisasi isoterm Langmuir dan Freundlich. Dengan analisa grafik dari hasil penelitian ini ditemukan nilai parameter-parameter adsorpsi benzena-toluena, yaitu nilai konsentrasi maksimum fasa solid, qm, dan konstanta, b, dari persamaan Langmuir serta koefisien distribusi adsorpsi, KF, dan koefisien spesifik kimia, 1/n, dari persamaan Freundlich. Untuk benzena didapat nilai qm = 87,72 mg/g , b = 20,408 , KF = 16,59 dan 1/n = 0,2824. Untuk toluena didapat nilai qm = 99,010 mg/g, b = 8,928 , KF = 22,59 dan 1/n = 0,2782. Hasil yang diperoleh dari percobaan adsorpsi ini dijadikan dasar untuk melihat perilaku kompetisi antara benzena dan toluena dan mencari model adsorpsi multikomponen yang tepat oleh saudara Emilius Sudirjo."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktovan Andriyanda
"Skripsi ini menyajikan mengenai analisa kelayakan untuk pabrik biodiesel rute non alkohol dengan konfigurasi batch. Standar untuk menganalisa kelayakan digunakan metode perhitungan dari ekonomi teknik yaitu NPV, IRR, PBO dan BC Ratio. Hasil dari analisa ini akan dibandingkan efektivitas dan kelebihannnya dengan hasil analisa study kelayakan pabrik yang sama tetapi dengan menggunakan konfigurasi continue.

This paper are present about the feassibility study for non‐alcohol route biodiesel plant with batch configuration. The methode which use for analyse the feassibility is a NPV, IRR, PBP and BC Ratio methode. The result of this study will compare abaout effectivity and oppurtunity with another feassibility study which use continous configuration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42609
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhtar Nurdin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49244
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Sussanti Nailius
"Tuberkulosis merupakan salah satu prioritas utama masalah kesehatan saat ini dengan jumlah kasus yang diobati dan dilaporkan di Indonesia masih dibawah target nasional pada tahun 2021. Angka keberhasilan pengobatan tuberkulosis di Kota Kupang dilaporkan dalam empat tahun terakhir belum tercapai secara optimal. Salah satu faktor ketidakberhasilan minum obat disebabkan karena jangka waktu minum obat yang lama yang memungkinkan untuk terjadi ketidakpatuhan dalam minum obat. Ketidakpatuhan dalam minum obat dapat menyebabkan kegagalan dalam pengobatan, pengobatan ulang maupun resisten terhadap obat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan determinan sosial dan literasi kesehatan dengan kepatuhan minum obat penderita tuberkulosis di Kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang dilakukan pada penderita tuberkulosis yang sedang menjalani pengobatan di puskesmas di Kota Kupang. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner secara online (self administered survey) pada 126 penderita tuberkulosis yang sedang menjalani pengobatan di 11 puskesmas di Kota Kupang. Data dianalisis menggunakan uji regresi logistik sederhana dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menemukan 23,8 % penderita tuberkulosis tidak patuh dalam minum obat tuberkulosis. Variabel literasi kesehatan (p=0,008) dan umur responden (p=0,029) dengan p-value <0,05 dinyatakan berhubungan signifikan dengan kepatuhan minum obat penderita tuberkulosis. Literasi kesehatan menjadi variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kepatuhan minum obat penderita tuberkulosis setelah di kontrol oleh variabel umur, pendidikan dan pendapatan. Pentingnya kolaborasi terintegrasi antara berbagai lembaga terkait untuk melakukan edukasi terkait tuberkulosis lewat berbagai media dapat meningkatkan literasi kesehatan masyarakat dan kepatuhan minum obat tuberkulosis.

Tuberculosis is one of the most challenging public health issues at the moment, with the number of cases being treated and reported in Indonesia still falling short of the national objective for 2021. In the last four years, the success rate for tuberculosis treatment in Kupang City has not been optimal. One of the reasons people fail to take medication is because they have been taking it for a long time, which allows for non-compliance. Nonadherence in taking medication can lead to treatment failure, re-treatment or drug resistance. The purpose of this study was to determine the relationship between social determinants and health literacy with medication adherence for tuberculosis patients in Kupang City. This study is a cross-sectional quantitative study that was carried out on tuberculosis patients receiving care at a medical facility in Kupang City. Data were collected by filling out online questionnaires (self-administered survey) on 126 tuberculosis patients who were undergoing treatment at 11 health centers in Kupang City. Simple logistic regression and multiple logistic regression were used to analyze the data. According to the study's findings, 23.8 percent of tuberculosis patients did not take their tuberculosis medications. Health literacy variables (p=0.008) and respondent age (p=0.029) with p-value 0.05 were shown to be significantly related to tuberculosis patients' medication adherence. After adjusting for age, education, and income, health literacy emerged as the most influential variable in affecting medication adherence in tuberculosis patients. The significance of integrated collaboration among multiple associated entities to undertake tuberculosis education through various media can improve public health literacy and adherence to tuberculosis medications."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Ranaldo
"Pemisahan ion tembaga dengan karbon aktif modifikasi sodium asetat dan asetilaseton sudah dilakukan, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas adsorpsi karbon aktif terhadap ion Cu baik dengan sistem batch dan sistem kolom.
Modifikasi dimulai dengan merendam 55 gr karbon aktif dengan 100 ml 0,6M sodium asetat dan 100 ml 0,6M asetilaseton selama 3 hari, setelah 3 hari karbon aktif dipisahkan dan dikeringkan pada suhu 500C selama 24 jam untuk modifikasi dengan sodium asetat sedangkan modifikasi asetilaseton dikeringkan pada suhu kamar selama 1 jam sebelum digunakan sebagai penyerap.
Proses dilakukan dengan sistem kolom dengan berat sample 15 gr, debit 2 ml/mnt dan keluaran diambil setiap 7,5 menit, sistem batch dilakukan dengan berat sampel 3 gr dengan volume sampel 50 ml diaduk dengan kecepatan 300 rpm selama 20 menit.
Modifikasi sodium asetat sistem kolom terjadi peningkatan kapasitas sebesar 47% dan sistem batch terjadi peningkatan sebesar 234% bila dibandingkan dengan yang tidak dimodifikasi, Modifikasi asetilaseton sistem kolom terjadi penurunan kapasitas sebesar 85% dan sistem batch terjadi peningkatan sebesar 8% bila dibandingkan dengan yang tidak dimodifikasi.
Modifikasi sodium asetat sistem batch terjadi peningkatan kapasitas sebesar 209% bila dibandingkan dengan modifikasi asetilaseton, sedangkan pada sistem kolom terjadi peningkatan kapasitas sebesar 878%.

The adsorption of copper ion by sodium acetate and acetylacetone modified active carbon had been conducted; the purpose of this research is to increase the active carbon?s copper ion adsorption capacity using batch system and column system.
Modification is preceded with immersing 55gr active carbon with 100ml 0.6M sodium acetate and 100ml 0.6M acetylacetone for 3 days, after 3 days active carbon is separated and dried at 50oC for 24 hr for modification with sodium acetate; whereas, for modification with acetylacetone, active carbon is dried at room temperature for 1 hr before being used as adsorbent.
Process was conducted using column system with sample weighing 15gr, flow rate 2ml/mnt and effluent was obtained every 7.5mnts; whereas, batch system was conducted with sample weighing 3gr, sample volume 50ml mixed with velocity 300rpm for 20mnts.
Modification with sodium acetate resulted with increase in adsorption capacity as much as 47% using the column system and 234% using the batch system when comparing to the unmodified active carbon.
Modification with acetylacetone resulted with decrease in adsorption capacity as much as 85% using column system and; however, increase in adsorption capacity as much as 8% using batch system when comparing to the unmodified active carbon.
Modification with sodium acetate resulted with increase in adsorption capacity as much as 209% using batch system and 878% using column system when comparing to modification with acetylacetone.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pertumbuhan dunia industri yang sangat pesat secara langsung ataupun tidak akan mempengaruhi kualitas air yang dlgunakan oleh manusia. Industri akan menghasilkan limbah padat. cair. dan gas yang akan dilepes ke lingkungan. Salah satu limbah yang cukup berbahaya adalah ion iodida yang banyak dihasilkan oleh industri farmasi. Penelitian ini bermaksud untuk mcngurangi kadar ion iodida yang terdapat pada air PAM sebingga bisa digunakan oleh manusia . Penelitian ini menggunakan metode adsorpsi dengan adsorben karbon aktif. Karbon aktif yang digunakan dlaktivasi terlebih dahulu dengan melakukan pemanasan. Karbon aktif yang digunakan akan dikarakterisasi untuk mengctahui luas pennukaan dengan metoda BET. Setelah proses adsorpsi dilakukan maka kadar ion iodida yang masih tersisa dianalisa dengan metode Spektrofotometri Sinar Tampak dan Titrasi Iodometri.
Luas permukaan karbon aktif sebelum diaktivasi didapat 1.35600 2
2 setelah diaktivnsi meningkat menjadi 215400 cm /gr. dan setelah proses adsorpsi
2 menurun menjadi 214600 cm /gr. Penelitian ini menghasilkan breakthrough curve
(kurva terobosan) pada waktu kontak 8 jam. Kapasitas adsorpsi karbon aktif yang diperoleh pada jumlah karbon aktif 1200 mg adalah %.48% untuk analisa metode Spektmfotometri dan 97.42 % untuk analisa metodc Titrasi Iodometri. Untuk mengurngi kadar ion iodide dalam air PAM dari…
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49290
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanda Lestari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilvianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>