Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Arief Amruzar
"ABSTRAK
Penelitian membahas pengukuran resiko dari portofolio obligasi seri benchmark yang dimiliki oleh Bank XXX. Periode penilaian resiko antara tanggal 1 Januari 2014 samapai dengan 31 Desember 2016. Pengukuran resiko menggunakan metode Expected Shortfall dan model volatilitas GJR GARCH terhadap return obligasi seri benchmark yang dimiliki oleh bank XXX.Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan sebesar 99 obligasi negara dengan tenor 10 tahun memiliki faktor resiko paling rendah dibanding seri benchmark lain. Sehingga lebih aman bagi bank XXX untuk memiliki obligasi Surat Utang Negara tersebut dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan obligasi benchmark tenor lainnya.

ABSTRACT
This thesis describe benchmark bonds portfolio market risk owned by bank XXX. Time period of this thesis in between January 1st 2014 to December 31 2016. Risk measurement using Expected Shortfall method and GJR GARCH volatility model against bechmark bonds. Result of analysis in 99 confidence level shows 10 year benchmark bonds has lower risk than other benchmark bonds. It is safer to bank XXX to have more 10 year benchmark bond in it s portfolio ."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toga Ari Wibowo
"Tesis ini membahas pengukuran risiko pasar atas investasi portofolio Surat Utang Negara (SUN). Pengukuran tersebut dapat berguna sebagai bahan pertimbangan trade off antara return dan risiko atas dana yang dihimpun dari masyarakat. Manfaat lainnya adalah sebagai dasar perhitungan jumlah modal minimum yang harus dimiliki bank untuk memproteksi kerugian akibat volatilitas pasar dari investasi SUN tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur dan membandingkan dua metode pengukuran atas risiko pasar SUN dan mengkaji implikasi (efektifitas dan efisiensi) dari kedua pendekatan teesebut terhadap capital charges dan efeknya bagi kinerja keuangan.
Metode yang digunakan adalah pendekatan standardized model dan pendekatan internal model (Value at Risk).
Dari hasil yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran risiko pasar atas portofolio SUN trading Bank XYZ dengan pendekatan VaR menghasilkan angka yang lebih akurat dibandingkan pendekatan standar sehingga alokasi modal menjadi jauh lebih efektif.

This thesis explains about market risk measurement of government bonds portfolio. It uses as jugdment for valuing trade off between risk and return from funding investment. In addition, it is useful for calculating minimum capital requirement to protect bank from losing caused by market volatility.
The purpose of this research is to measure and compare two measurement methodology of goverment bonds market risk and analyze implication (effectivity and efficiency) those two approach regarding capital charges and the effect for financial performance.
The two methods used, are standardized model and internal model (Value at Risk).
From the result of this research, the conclusion is market risk measurement of goverment bonds using VaR shows more accurate than standar approach so capital allocation will be more effective."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25617
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azifah
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil risk dan return dari portofolio investasi dan memilih alternatif portofolio investasi yang paling efisien dan optimal berdasarkan rate of return dan expected return dikarenakan masih rendahnya minat investor kepada sukuk khususnya dilihat dari perbedaan risk dan return antara sukuk dan obligasi yang berpotensi mempengaruhi pemilihan investasi surat berharga oleh investor. Penelitian ini menggunakan financial modelling dengan teori risk dan return untuk menghitung kurva efficient portfolio frontier. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa risk dan return antara obligasi pemerintah dan sukuk negara baik dianalisa secara individual maupun gabungan dua instrumen memperlihatkan bahwa kinerja sukuk negara lebih optimal dibandingkan obligasi pemerintah berdasarkan expected return dan variance dari masing-masing instrumen investasi. Berdasarkan analisa dari efficient portfolio frontier diketahui bahwa portofolio yang paling efisien dan optimal adalah surat berharga syariah negara IFR0001 dan IFR0003 yang memiliki return dan risiko yang lebih tinggi dari obligasi pemerintah FR0027 dan FR0030 sesuai dengan prinsip syariah yaitu Al Ghunmu bi Al Ghumi atau high risk, high return di mana keuntungan yang didapatkan selalui disertai dengan risiko dan dengan tingkat return yang lebih tinggi maka sukuk negara seharusnya dapat menarik minat investor untuk memasuki pasar modal syariah khususnya berinvestasi pada sukuk.

ABSTRACT
This research aims to look at the risk and return profile of investment portfolio and choose an alternative investment portfolio that have the most efficient and optimum based on actual rate of return and expected return because the Investors who want to invest in sukuk are lower than government bonds investment especially from the difference of risk and return between government sukuk and government bond that could potentially affect the selection of investment securities by investors. The data in this study is secondary data obtained from the Bloomberg data i.e. 5 series SBSN period 2010-2014. This study uses financial modelling with the theory of risk and return to create the curve of the efficient portfolio frontier. The results of this study concluded that the risk and return between government bonds and government sukuk with individually or combined analyzed show that the performance of the Government sukuk is more optimal than sukuk bonds based on expected return and variance of each instrument investments. Based on an analysis of the efficient portfolio frontier shown that the most efficient and optimal portofolio are Government sukuk IFR0001 and IFR0003 which have a higher return and risk compare to government bonds FR0027 and FR0030, in accordance with Sharia principles ”Al Ghunmu bi Al Ghumi” or high risk, high return where the profit obtained was accompanied by risks and the rate of return that is higher than government sukuk, it should be able to pursue investor to invest in the Islamic capital market particularly investing in sukuk., This research aims to look at the risk and return profile of investment portfolio and choose an alternative investment portfolio that have the most efficient and optimum based on actual rate of return and expected return because the Investors who want to invest in sukuk are lower than government bonds investment especially from the difference of risk and return between government sukuk and government bond that could potentially affect the selection of investment securities by investors. The data in this study is secondary data obtained from the Bloomberg data i.e. 5 series SBSN period 2010-2014. This study uses financial modelling with the theory of risk and return to create the curve of the efficient portfolio frontier. The results of this study concluded that the risk and return between government bonds and government sukuk with individually or combined analyzed show that the performance of the Government sukuk is more optimal than sukuk bonds based on expected return and variance of each instrument investments. Based on an analysis of the efficient portfolio frontier shown that the most efficient and optimal portofolio are Government sukuk IFR0001 and IFR0003 which have a higher return and risk compare to government bonds FR0027 and FR0030, in accordance with Sharia principles ”Al Ghunmu bi Al Ghumi” or high risk, high return where the profit obtained was accompanied by risks and the rate of return that is higher than government sukuk, it should be able to pursue investor to invest in the Islamic capital market particularly investing in sukuk.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Samudra
"ABSTRAK
Perhitungan financial risk (dalam hal ini market risk) merupakan pekerjaan yang cukup kompleks dalam instrumen investasi. Tesis ini menjelaskan bagaimana aplikasi metode Quasi Monte Carlo. Perhitungan Principal Component Analysis (PCA) didahului sebelum dilakukan simulasi untuk mengurangi dimensi faktor sehingga dapat dihasilkan faktor tertentu saja yang merupakan faktor dominan dalam pergerakan yield untuk obligasi, untuk perhitungan nilai value at risk.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah JIBOR 1 bulan-6 bulan, dan yield indeks bond 1 tahun ? 30 tahun yang berasal dari Bloomberg sebagai dasar pembentukan model simulasi. Sementara FR69 (tenor 5 tahun), FR70 (tenor 10 tahun), FR71(tenor 15 tahun), dan FR68 (tenor 20 tahun) untuk perhitungan nilai value at risk.
Simulasi dilakukan dengan menggunakan software Matlab yang menghasilkan metode simulasi Quasi Monte Carlo memberikan hasil nilai value at risk yang lebih akurat dan konsisten dibandingkan dengan hasil simulasi Monte Carlo dan menghasilkan nilai capital requirement yang diperlukan

ABSTRACT
Financial risk calculation (in this context is Market Risk) was complex work on investment instrument. On this thesis will explained about how Quasi-Monte Carlo method with Principal Component Analysis (PCA) used for reducing factor dimension to produce certain factor which one is dominant factor to explain yield movement for bond, which is used for calculating value at risk.
Using data from Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) 1-month until 6-month, and government bond yield index 1-year until 30-year which gathered from Bloomberg to form a model for simulation. The research objects were Indonesia Government Bond, FR69 (5 year term), FR70 (10 year term), FR71 (15 year term), and FR68 (20 year term) to calculate the value of value at risk for each bond.
The Matlab software used for simulation giving the result that indicates the Quasi-Monte Carlo Method from the lowest to highest number of simulation giving more accurate and consistent result compared to Monte Carlo Method and produce the capital requirement value."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang bersifat ekternal dan makro dalam mempengaruhi penerbitan obligasi korporasi di Indonesia. Dengan jangka waktu pengamatan secara kuartalan selama sebelas tahun terhitung 2005-2015. Penelitian ini menggunakan metode time series estimation regression yang menguji variabel-variabel antara lain tingkat suku bunga kredit bank, pertumbuhan penyaluran kredit bank, gross domestic product¸ yield surat utang negara, dan earning yield indeks saham.
Hasil penelitian menunjukkan secara signifikan variabel perubahan tingkat suku bunga kredit bank (KREDIT), yield surat utang negara (SUN) dan earning yield indeks saham pada lag 1 mempengaruhi pertumbuhan penerbitan obligasi korporasi di Indonesia. Estimasi hasil regresi VAR dilakukan dengan Impulse Response Function (IRF) dan Variance Decomposition (VD) menunjukan bahwa proporsi kontribusi shock terbesar didapat dari variabel yield SUN terhadap fluktuasi penerbitan Obligasi. Sementara variabel pertumbuhan penyaluran pinjaman bank (LOAN) dan earning yield saham (STOCK) pada lag 1 tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan obligasi korporasi di Indonesia.

This study aims to determine the factors are external and macros factor in influencing corporate bond issuance in Indonesia. We use quarterly period of observation for eleven years from 2005 to 2015. This study uses time series regression estimation that include variables test among bank loans interest rate, growth in bank lending flow, gross domestic product, government bonds yield, and earnings yield stock indices.
The results showed significantly variable interest rates on bank credit (CREDIT), the yield of government bonds (SUN) and the earnings yield on a stock index lag of one affect the growth of corporate bond issuance in Indonesia. Estimates of VAR regression results conducted by Impulse Response Function (IRF) and Variance Decomposition (VD) shows that the largest proportion of contributions shock obtained from variable government bonds yield to fluctuations in bond issuance. While bank lending growth variables (LOAN) and the earnings yield on stocks (STOCK) at lag 1 does not have a significant influence on the growth of corporate bonds in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatonah Diska Sukandar
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan likuiditas pada Obligasi Negara berdasarkan kelompok maturitasnya, jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang pada obligasi benchmark dan nonbenchmark tahun 2008-2013 serta hubungan pada kelompok tersebut. Penelitian ini menggunakan obligasi negara benchmark dan nonbenchmark dengan maturitas 5 sampai dengan 30 tahun yang diperdagangkan di pasar sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah uji beda One Way ANOVA dan Granger Causality. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan likuiditas baik dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang pada obligasi negara benchmark dan nonbenchmark serta terdapat hubungan likuiditas pada kelompok tersebut.

This paper aims to analyze the differences in liquidity in treasury bonds by the group of maturity, namely short-term, medium-term and long-term benchmark and nonbenchmark bonds years 2008-2013 as well as the relationships in the group. This study uses a benchmark and nonbenchmark treasury bonds with a maturity of 5 to 30 years traded on the secondary market. The analytical method used is mean difference One Way ANOVA and Granger Causality test. The results showed that there are differences in liquidity both in the short term, medium term and long term benchmark and nonbenchmark bonds and there is a relationship nonbenchmark liquidity in the group.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmanul Yusuf Mugiharto
"Dalam mendukung perekonomian di negara berkembang, khususnya di 5 negara ASEAN, Obligasi Pemerintah merupakan salah satu instrumen pembiayaan utama untuk pembangunan. Obligasi Pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) terbagi menjadi 2 jenis yaitu bersifar konvensional disebut Surat Utang Negara (SUN) dan bersifat syariah disebut Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/Sukuk). Peran investor dalam penerbitan SBN berpengaruh terhadap perkembangan dan pendalaman pasar keuangan yang ditentukan berdasarkan besaran yield SBN baik SUN maupun Sukuk. Besaran yield SBN mempengaruhi pola perilaku investor baik secara rasional maupun irasional dalam memutuskan berinvestasi dihubungkan dengan kondisi pasar SBN di negara lain. Pola perilaku investor yang irasional disebut herd investor. Dalam penelitian ini ingin mengetahui dan menganalisa pola perilaku herd investor di pasar SBN pada 5 negara ASEAN yang dihubungkan dengan kondisi SBN di Emerging Market Asia dan US Treasury dikaitkan krisis ekonomi, ratings, serta adanya penghargaan maupun kritikan. Pendeteksian pola perilaku herd investor menggunakan metode Cross-Sectional Absolute Deviation (CSAD) diterapkan pertama kali oleh Chang, Cheng, Khorana (2000). Sebagian besar penelitian sebelumnya menganalisa herd investor di pasar saham, sementara tidak banyak penelitian di pasar obligasi. Salah satu penelitian di pasar obligasi, dilakukan oleh Galariotis, et al (2015) di pasar obligasi Uni Eropa dengan data cleanprice 10Year Government Bonds Benchmark dengan menghubungkan krisis ekonomi serta makroekonomi informasi. Penelitian ini menggunakan data harian yield 10Year SUN periode Januari 2007 - Oktober 2020 dan data harian yield 10Year Sukuk periode Januari 2013 - Oktober 2020. Dengan metode CSAD, ingin mengetahui keterkaitan antara pengembalian yield SUN dan yield Sukuk dengan yield Emerging Market Asia dan US Treasury dikaitkan krisis ekonomi, ratings SBN, adanya penghargaan dan kritikan terhadap perilaku herd investor. Selain itu, ingin mengetahui hubungan antara SUN dan Sukuk di pasar SBN serta peran Pemerintah Indonesia dalam menghadapi perilaku herd investor. Hasil penelitian menyebutkan bahwa yield Emerging Market Asia kondisi normal dan yield squared Emerging Market Asia dikaitkan krisis ekonomi serta yield squared 10Year US Treasury dikaitkan dengan ratings SUN menunjukan hubungan negatif dan signifikan mempengaruhi pengembalian yield SUN, maka hal ini mengidentifikasikan terjadinya pola perilaku herd investor. Sedangkan, pada yield Sukuk terjadi herd investor hanya pada saat yield Emerging Market Asia kondisi normal. Adanya faktor kepemimpinan yang ditunjukan melalui variabel penghargaan dan kritikan baik pada SUN maupun Sukuk tidak terjadi herd investor. Hubungan antara SUN dan Sukuk menunjukan bahwa termasuk komplementer (melengkapi) dan bukan sebagai substitusi (pengganti) di pasar SBN. Selain itu, Peran Pemerintah dalam menyikapi perilaku herd investor dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT menentukan strategi strength-opportunities (SO) sebagai strategi yang paling tepat dalam kebijakan penerbitan SBN.

In supporting economies in developing countries, especially in 5 ASEAN countries, Government Securities are one of the main financing instruments for development. Government Securities (SBN) are divided into 2 types, namely conventional ones called Government Bonds (SUN) and Islamic bonds called Government Sharia Securities (SBSN/Sukuk). The role of investors in the issuance of SBN has an effect on the development and deepening of the financial market which is determined based on the amount of yield on both SUN and Sukuk. The amount of yield SBN affects the behaviour patterns of investors both rationally and irrationally in deciding to invest in relation to SBN market conditions in other countries. Irrational patterns of investor behaviour are called herd investors. This study wanted to find out and analyzed the patterns of herd investor behaviour in the SBN market in 5 ASEAN countries which were related to the condition of SBN in the Asian Emerging Market and US Treasury in relation to the economic crisis, ratings, as well as the existence of awards and criticism. Detection of herd investor behaviour patterns using the Cross-Sectional Absolute Deviation (CSAD) method which was first applied by Chang, Cheng, Khorana (2000). Most of the previous studies analyzed herd investors in the stock market, while there was not much research on the bond market. One of the studies on the bond market, conducted by Galariotis, et al (2015) on the EU bond market, uses the 10Year Government Bonds Benchmark clean price data by linking the economic crisis and macroeconomic information. This research uses daily data on yield of 10Year SUN for the period January 2007 - October 2020 and daily data on yield of 10Year Sukuk for the period January 2013 - October 2020. Using the CSAD method, we want to know the relationship between the yield on SUN and yield Sukuk with the yield on Emerging Market Asia and US Treasury. related to the economic crisis, SBN ratings, appreciation and criticism of herd investors behaviour. Apart from that, he wanted to know the relationship between SUN and Sukuk on the SBN market and the role of the Indonesian Government in dealing with herd investor behaviour. The result states that yield in Emerging Market in Asia is normal and yield squared in Emerging Market in Asia is associated with the economic crisis and yield squared of 10Year US Treasury associated with SUN ratings shows a negative and significant relationship affecting the return on yield SUN, so this identifies a pattern of herd investor behaviour. Meanwhile, the yield of Sukuk occurred only when the yield on Emerging Market Asia was normal. There is a leadership factor that is shown through the variable appreciation and criticism for both SUN and Sukuk, there is no herd investors. The relationship between SUN and Sukuk shows that it is complementary (complementary) and not a substitute (substitute) in the SBN market. In addition, the Government role in responding to herd investor behaviour by using the SWOT analysis approach determines the strength-opportunities (SO) strategy as the most appropriate strategy in the SBN issuance policy."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arwina Karmudiandri
"Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan senantiasa dihadapkan pada risiko - risiko dalam menjalankan kegiatannya. Risiko yang mungkin terjadi dapat menimbulkan kerugian bagi bank jika tidak dideteksi dan tidak dikelola dengan semestinya. Penerapan manajemen risiko dapat memberikan manfaat bagi perbankan, yaitu dapat meningkatkan shareholder value, memberikan gambaran kepada pengelola Bank mengenai
kemungkinan kerugian Bank dimasa yang akan datang.
Salah satu fungsi yang dapat turut memantau proses risk management adalah Internal Audit. Peran Internal Audit sangatlah penting, terutama untuk industri perbankan yang menyadari bahwa pengawasan dan pengendalian adalah termasuk kunci dari keberhasilan sebuah industri perbankan. PT Bank XXX (Persero) Tbk sebagai salah satu bank terbesar yang memiliki banyak cabang merupakan subjek dari Peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank Yang Melakukan Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak. PT Bank XXX (Persero) Tbk menyadari bahwa diperlukannya konsuitan internal yang kompeten dalam mempelajari peranan
Internal Audit dalam Risk Management pada PT Bank XXX (Persero) Tbk.
Penelitian atas peranan Internal Audit dilakukan melalui riset lapangan pada Divisi Internal Audit selaku pihak yang diberi wewenang oleh PT Bank XXX (Persero) Tbk untuk menjawab berbagai pertanyaan dan melayani seluruh keperluan Penulis dalam rangka penulisan Karya Akhir ini. Disamping itu, riset juga dilakukan secara informal pada Divisi Manajemen Risiko.
Analisa mengenai peranan Internal Audit dalam Risk Management pada PT Bank XXX (Persero) Tbk dilakukan dengan berbagai cara, sebagai berikut: (1) menganalisa peran Internal Audit PT Bank XXX (Persero) Tbk, (2) Mengevaluasi peranan Internal Audit dalam Risk Management, (3) membandingkan kesesuaian antara praktek Internal Audit dengan elemen - elemen yang terdapat dalam COSO untuk melihat keefektifan dari Internal Audit.
Hasil analisa yang diperoleh penulis bahwa pelaksanaan Risk Management sudah sesuai dengan ketentuan BI. Penurunan NPL yang drastis membuktikan bahwa pengelolaan risiko berjalan dengan baik dan hal ini juga tidak telepas dari keefektifan peranan Internal Audit dalam Risk Management tersebut. Hal ini juga membuktikan bahwa Internal Audit sudah benar - benar dilibatkan dalam pengawasan Risk Management.
Sementara untuk pengendalian intern yang merupakan penunjang keefektifan Internal Audit, internal control yang dimiliki sudah cukup baik."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26991
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Andriyanto Prakasa
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pengukuran risiko portofolio saham menggunakan model
Value at Risk dengan pendekatan model GARCH, Extreme Value Theory dan
Expected Shortfall pada lima saham dengan nilai investasi terbesar pada
portofolio saham yang dikelola PT XYZ per 31 Desember 2011. Periode estimasi
penilaian risiko antara 2004-2007 dan periode validasi antara 2008-2011.
Perbandingan pengukuran risiko dibagi menjadi empat periode yaitu 2008, 2009,
2010 dan 2011. Perbandingan model dilakukan dengan menggunakan Kupiec Test
dan Violation Ratio. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengukuran volatilitas
dengan pendekatan GARCH untuk lima saham yang dikelola PT XYZ dianggap
tepat. Perhitungan risiko dengan menggunakan VaR berdasarkan estimasi
volatilitas GARCH masih dapat digunakan pada saat krisis dengan confidence
level 99%. Pengukuran risiko dengan menggunakan model VaR berdasarkan
Extreme Value Theory (Extreme VaR) dapat digunakan sebagai alternatif
perhitungan risiko pada saat kondisi krisis. Pengukuran risiko dengan pendekatan
Expected Shortfall berdasarkan Extreme Value Theory merupakan pendekatan
yang lebih baik dibandingkan pendekatan lainnya pada masa krisis.

ABSTRACT
This thesis discusses risk measurement of stock portfolio using Value at Risk with
GARCH modeling approach, Extreme Value Theory and Expected Shortfall of
five stocks with the greatest investment value in stock portfolios managed by
PT XYZ per 31 December 2011. The estimation period for risk measurement is
between interval of year 2004-2007 and the validation period between interval of
year 2008-2010. In addition, comparison of risk measurement, using Kupiec Test
and Violation Ratio, is divided into four periods, 2008, 2009, 2010 dan 2011. The
analysis informs that the measurement of volatility with GARCH approach to
five-stock in stock portfolio managed PT XYZ is appropriate. Furthermore, the
calculation of risk using VaR based on GARCH volatility estimates is also still
appropriate tobe applied in times of crisis with 99% confidence level. Measuring
risk using VaR models based on Extreme Value Theory (Extreme VaR) can be
used as an alternative to the calculation of risk at the time of a crisis. In
conclusion, Expected Shortfall based on Extreme Value Theory is a better
approach in measuring risk compared to other approachs in time of crisis
condition."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mangandar Febritson
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis terkait penerapan dan kendala yang dihadapi pada proses manajemen risiko kredit dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 sesuai dengan kerangka kerja manajemen risiko dan POJK agar risiko kredit dapat dikelola dan tidak mengganggu kelangsungan usaha Bank. Metode yang digunakan dalam penetian ini adalah Kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk menggalai secara mendalam proses manajemen risiko dan kendala yang dihadapi Bank XXX sesuai dengan Best Practice Kerangka Kerja Manajemen Risiko dengan mempertimbangkan Penilaian Risiko Inheren, Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko, Evaluasi Kecukupan Pengendalian Risiko. Kesimpulan dalam Penelitian ini adalah Bank XXX telah menjalankan proses manajemen risiko dengan baik dalam menghadapi situasi Pandemi Covid-19, namun terdapat beberapa kendala yang dihadapi yaitu lemahnya independensi dan objektivitas Fungsi Manajemen Risiko pada Unit Kerja, Kurangnya kesadaran risiko dari setiap individu, Perangkat data manajemen risiko operasional dan kredit yang belum optimal, Data audit, data kepatuhan, data perangkat manajemen risiko yang belum terintegrasi, dan juga hambatan dalam aplikasi proses restrukturisasi kredit

This study aims to analyze the application and constraints faced in the credit risk management process in cases the Covid-19 pandemic situation in accordance with the risk management framework and POJK so that credit risk can be managed and does not interfere with the Bank's business continuity. The method used in this study is qualitative with a case study approach to explore deeply the risk management process and the constraints faced by Bank XXX in accordance with the Risk Management Framework Best Practice by considering Inherent Risk Assessment, Risk Management Implementation Quality Assessment, Evaluation of Risk Control Adequacy. The conclusion in this study is that Bank XXX has carried out a risk management process well in cases the Covid-19 Pandemic situation, but there are still some obstacles faced, namely the weak independence and objectivity of the Risk Management Function in the Work Unit, Lack of risk awareness of each individual, Management data tools operational and credit risks that are not yet optimal, audit data, compliance data, data on risk management tools that are not yet integrated, as well as obstacles in the application of the credit restructuring process"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>