Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213883 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saragih, Jefry Aflendy Sutrisno
"ABSTRAK
Tesis ini membahas efektivitas dukungan fasilitasi wirausaha muda pemula dari Kementerian Pemuda dan Olaraga Republik Indonesia. Dalam mengukur efektivitas tersebut terdiri atas 4 yakni ketepatan sasaran program, sosialisasi program, tujuan pogram, pemantauan program. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif . Informan dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang meliputi 1 orang dari Kementerian Pemuda dan Olaraga Republik Indonesia dan 4 orang wirausaha muda pemula penerima bantuan fasilitasi dari Kementerian Pemuda dan Olaraga.Hasil penelitian ini menyimpulan bahwa : pertama, ketepatan sasaran program sudah berjalan efektif namun Kemenpora kurang memperhatikan omset usaha, Kedua Tujuan untuk mengurangi tingkat pengangguran dan mengembangkan usaha pemuda sudah sangat efektif dengan dana yang diberikan oleh Kemenpora. Wirausaha muda pemula dapat mengembangkan usahanya bahkan bisa menambah omset. Ketiga,, Kurangnya pemantauan dari Kemenpora pasca pemberian modal usaha. Penelitian ini menyarankan Dalam menentukan Wirausaha Muda Pemula Kemenpora tidak hanya melihat faktor usia dan lama usaha, tetapi juga jenis usaha yang didalamnya termasuk omset usaha tersebut. Pendampingan pasca pemberian dukungan fasilitasi harus dilakukan agar dana yang diberikan dapat dilihat manfaatnya dalam jangka panjang.

ABSTRACT
This thesis discusses the effectiveness of facilitation support for young start up entrepreneurs from the Ministry of Youth and Sport of the Republic of Indonesia. In measuring the effectiveness consists of 4 objectives namely the accuracy of program targets, program socialization, program objectives, program monitoring.This research is a qualitative research. Informants in this study consisted of 5 people including 1 person from the Ministry of Youth and Sport of the Republic of Indonesia and 4 young start up entrepreneurs receiving assistance facilitation from the Ministry of Youth and Sport. The results of this study conclude that first, the accuracy of program targets has been effective but Ministry of Youth and Sport put less attention to turnover of the business, second the objectives to reduce the unemployment rate and to develop youth business has been very effective with the funds provided by Ministry of Youth and Sport. Beginning young entrepreneurs can expand their business can even add to the turnover. Third, lack of monitoring from Ministry of Youth and Sport post grant of capital business. This study suggests, in determining the young start up entrepreneur, Ministry of Youth and Sport should not only look at the factors of age and length of business, but also the type of business which includes the turnover of the business. Post assistance of facilitation should be done so the benefit of the provided funds rsquo results could be seen in the long term."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Business start-up is the term used for the many new efforts applied when business growth is fairly rapid. The success of start-up businesses can be measured by financial and non-financial factors. Financial factors are reflected in the magnitude of profits obtained by start-up business. Non-financial factors are measured from the attitudes of young entrepreneurs: self-efficacy and risk taking propensity. The business start-up community can have difficulty growing due to the lack of knowledge about measuring business success based on financial and non-financial factors. The purpose of this research is to help entrepreneurs measure the success of the start-up businesses they run. The object of the research is a start-up business that produces chips of banana at Mojowarno. This research uses a quantitative approach to process data and information research. The results of the research presents that financial and non-financial achievements affect simultaneously results."
DEREMA 10:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Shafina Ramadhanty
"Ketidakpastian kondisi membuat Industri perhotelan yang merupakan sektor utama dari industri pariwisata termasuk ke dalam kategori industri yang paling rentan. Karena itu lah jenis usaha start-up khususnya di bidang Bidang Perhotelan membutuhkan strategi agar mampu menghadapi ketidakpastian kondisi kedepannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sensemaking terhadap knowledge creation dan decision making pada start-up Bidang Perhotelan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan mengambil 80 responden dengan teknik penarikan sampel berupa sampel jenuh dari PT Bobobox Mitra Indonesia selaku salah satu start-up Bidang Perhotelan di Indonesia yang paling populer. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi sederhana dan Uji F. Pengolahan data yang didapat menggunakan SPSS 26 for Windows. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan jika adanya pengaruh dari sensemaking terhadap knowledge creation dan decision making. Penelitian ini mampu membuktikan jika sensemaking, knowledge creation beserta decision making dapat membantu start-up industri perhotelan semakin siap menghadapi perubahan dan ketidakpastian kondisi dan informasi.

Changes occur everyday in the world and many uncertain conditions matter. Especially start-up businesses nowadays that count one of their primary capital on investors. On the other hand hotelier is one of the industry sectors that is quite vulnerable due to its type of income being classified as a tertiary expense. Hence why start-up hotels need to be prepared to face uncertainty conditions. This study aims to analyze the effect of sensemaking towards knowledge creation and decision making on start-up hotels. Using a quantitative approach, this study distributed questionnaires to 80 respondents with a saturated sample technique, who are categorized as top and middle management at PT Bobobox Mitra Indonesia as one of the well-known hotel start-ups in Indonesia. This research use SPSS 26 for Windows, and obtains results that show sensemaking has an influence on knowledge creation and decision making. This research also proves that sensemaking, , knowledge creation, and decision making is useful to face uncertain condition and obtain secure information."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dio Rama Adirasa
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai penerapan teknis analisis biaya, volume produksi, dan keuntungan pada perusahaan rintisan. Analisis dilakukan melalui pengklasifikasian serta penentuan komposisi biaya variabel dan biaya tetap, lalu selanjutnya memberikan rekomendasi penentuan harga jual yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan. Selain itu, penelitian ini sekaligus memberikan gambaran mengenai pengaruh ketidakpastian kondisi ekonomi di masa yang akan datang terhadap pengambilan keputusan terkait profitabilitas perusahaan.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan objek penelitian perusahaan rintisan BIT yang bergerak di bidang teknologi informasi. Data diperoleh melalui studi literatur, dokumen internal perusahaan, serta wawancara dengan pihak terkait.
Penulis menemukan bahwa meskipun jumlah ekspektasi penjualan mengalami penurunan sebesar 30%, penetapan harga jual sebesar Rp30,000 dapat menghasilkan nilai margin of safety yang lebih besar jika dibandingkan dengan penetapan harga jual sebesar Rp25,000. Begitu pula dengan penambahan biaya tetap guna meningkatkan penjualan sebesar 30%, menghasilkan nilai margin of safety yang lebih besar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa opsi-opsi tersebut dapat berdampak positif pada kinerja finansial perusahaan yaitu dengan berkurangnya resiko terjadinya kerugian.

The purpose of this study is to provide a technical application of cost-volume-profit analysis on a startup company. Analysis is carried out through the classification and determination of variable costs and fixed costs, then provide recommendations for determining the selling price that should be done by the company. In addition, this study also provides information about decision making related to the profitability of the company.
This research is a case study with the object of research is BIT startup, which engaged in IT industry. Data is obtained through literature studies, internal company documents, and interviews with related parties.
The author found that even though the number of sales expectations decreased by 30%, the selling price of Rp30,000 could result in a greater margin of safety compared to the selling price of Rp25,000. Likewise with the addition of fixed costs to increase sales by 30%, also resulting in a greater margin of safety value. This indicates that these options can have a positive impact on companys financial performance by reducing the risk of losses.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Katherine
"Dalam mengembangkan bisnis, pendiri startup diharuskan mencari pendanaan eksternal untuk memberikan dukungan bagi operasional startup. Salah satu pendanaan eksternal yang dapat diterima oleh pendiri startup adalah investasi dari venture capitalists. Namun, para pendiri startup Indonesia perlu mengetahui bahwa venture capitalists memiliki kriteria evaluasi investasi untuk startup guna menilai kapabilitas dan potensi startup dan banyak pendiri startup yang mungkin tidak menyadari kriteria ini dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendiri startup Indonesia mengetahui kriteria tertentu yang menjadi prinsip pengambilan keputusan oleh venture capitalists. Kami juga mengevaluasi apakah pendiri startup Indonesia mengetahui tingkat kepentingan dari setiap kriteria penilaian yang dipegang oleh venture capitalists. Studi ekstensif mencakup lima kategori evaluasi berbeda yang digunakan sebagian besar perusahaan VC. Kategori tersebut adalah karakteristik kepribadian pendiri startup, karakteristik keterampilan dan pengalaman pendiri startup, karakteristik produk atau jasa, karakteristik pasar, dan karakteristik keuangan dengan kepentingan yang berbeda-beda. Kami mewawancarai 92 pendiri startup di Indonesia untuk penelitian ini. Para pendiri startup diminta untuk menjawab pentingnya masing-masing dari lima kriteria untuk memperoleh pendanaan modal ventura. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan evaluasi berdasarkan beberapa studi literatur. Kami menemukan bahwa terdapat perbedaan antara kriteria yang dianggap paling penting oleh pendiri startup dibandingkan dengan studi sebelumnya pada setiap aspek

In developing business, startup founders are required to seek external funding to provide support for startup operations. One of the external funding that startup founders can receive is the investment from venture capitalists. However, the Indonesian startup founders need to know that venture capitalists have investment evaluation criteria for startups to assess the startup's capabilities and potential. However, many startup founders might not well-realized these criteria. This study aims to determine whether Indonesian startup founders are aware of specific criteria that are the principles of decision making by venture capitalists. This study also evaluates whether Indonesian startup founders know the level of importance of each of the assessment criteria held by venture capitalists. Extensive studies covered five different evaluation categories that most VC firms use. These categories are entrepreneurs' personalities characteristic, entrepreneurs' skills and experiences characteristics, products or services characteristics, market characteristics, and financial characteristics with different importance each. This study interviewed 92 startups founders in Indonesia for this study. Startup founders were asked to answer the importance of each of the five criteria for obtaining venture capital funding. The results were then compared with evaluations based on several literature studies. This study found that there was a difference between the criteria considered most important by startup founders compared to previous studies on every aspect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natassa Raemavenzka
"ABSTRAK
Pasal 33 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mengatur bahwa dalam rangka pendirian perseroan terbatas, 25 dua puluh lima persen dari modal dasar harus telah ditempatkan dan disetor penuh serta tidak dimungkinkan untuk diangsur yang wajib dibuktikan dengan bukti setor modal. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 secara eksplisit tidak mengatur mata uang apa yang wajib digunakan oleh para pendiri untuk melakukan penyetoran modal. Namun, Pasal 49 Ayat 1 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 mengatur bahwa setiap surat saham yang diterbitkan oleh suatu perseroan terbatas wajib mencantumkan nilai nominal saham dalam Rupiah. Sehingga dengan demikian apabila penyetoran modal dilakukan dalam mata uang asing wajib dikonversi ke dalam mata uang Rupiah. Berfluktuasinya kurs Rupiah terhadap mata uang asing memungkinkan timbulnya selisih kurs pada saat penyetoran modal yang harus dibukukan sebagai capital surplus sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan dan Nomor 50 tentang Instrumen Keuangan, yang sejalan dengan Pasal 6 Kitab Undang-undang Hukum Dagang perseroan terbatas sebagai suatu entitas yang terpisah dari para pemegang sahamnya, diwajibkan untuk melakukan pembukuan. Notaris sebagai pejabat yang berwenang untuk membuat akta pendirian perseroan terbatas wajib memastikan bahwa benar para pendiri telah menyetorkan modal dalam rangka pendirian perseroan terbatas dan memberikan penyuluhan hukum mengenai ketentuan penyetoran modal dalam rangka pendirian perseroan terbatas sesuai dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007. Penulisan ini menggunakan metodologi penelitian yuridis normatif dengan tipologi deskriptif analitis yang bertujuan untuk menggambarkan peristiwa atau norma hukum menurut keadaan yang sebenarnya dan memberikan penilaian.

ABSTRACT
Article 33 of the Law Number 40 Year 2007 concerning Limited Liability Company stipulates that to establish a limited liability company, 25 twenty five percent of the authorised capital must been issued and paid up in full and shall be proven by valid payment evidence. Law Number 40 Year 2007, explicitly does not regulate what currency shall be utilised by the incorporators founders to perform capital payment. While, the Article 49 Paragraph 1 of Law Number 40 Year 2007 provides that the par value of share certificate issued by the company shall be made in Rupiah. Therefore, any capital payment performed in currency other than Rupiah shall be converted into Rupiah. The fluctuation on the foreign exchange rates may inflict foreign exchange rate differences which shall be booked as capital surplus in accordance with Statement of Financial Accounting Standards Number 1 concerning Presentation of Financial Statement and Number 50 concerning Financial Instrument, which is inline with article 6 of the Indonesian Commercial Code that regulates limited liability company as a separate entity from its incorporators is obliged to keep the accounting records. Notary as the authorised person to make deed of establishment for limited liability company shall ensure that the incorporators had performed the capital payment and provide legal guidance regarding the capital payment for establishment of limited liability company under Law 40 year 2007. This study uses normative juridical method and descriptive analytical typology to describe the events or legal norms to the actual situation and provide an analysis."
2017
T47001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agnes Kristiani Ong
"Valuasi pada perusahaan start-up merupakan suatu fenomena yang tidak biasa. Populasi perusahaan start-up yang berhasil bertahan hidup dalam beberapa tahun pertama beroperasi tidaklah banyak. Di lain pihak, ada juga perusahaan-perusahaan start-up terutama yang berbasis digital yang berhasil mencatatkan valuasi yang sangat tinggi walaupun secara finansial masih merugi seperti Gojek dan Tokopedia. PT. X sebagai perusahaan start-up yang bergerak di bidang konsultasi manajemen dan menggunakan teknologi sebagai sarana menjalankan usahanya mencatatkan kerugian pada laporan keuangannya dalam dua tahun pertamanya beroperasi. Tingginya pengeluaran yang tidak dikompensasi dengan pendapatan yang lebih tinggi menjadi alasan utama. Melalui perhitungan valuasi didapatkan hasil yang cenderung negatif terutama menggunakan metode Discounted CashFlow (DCF) dan Venture Capital (VC). Beberapa metode lainnya memang mampu menghasilkan valuasi yang positif namun tidak cukup tinggi. Sebagai sebuah perusahaan yang memanfaatkan teknologi belum tentu menjadikan PT. X mampu memiliki valuasi yang tinggi. Di lain pihak, valuasi yang tidak berdasarkan kondisi dan laporan keuangan akhir-akhir ini dipertanyakan. Seperti yang terjadi pada perusahaan start-up OVO dan WeWork yang masih rugi tetapi memperoleh dana besar-besaran dari investor, aksi bakar uang ternyata tidak memberikan hasil sesuai dengan harapan. Hasil valuasi PT. X ini perlu menjadi perhatian bagi manajemen PT. X sebagai bahan evaluasi. Manajemen PT. X perlu memikirkan langkah-langkah stratejik perencanaan jangka menengah hingga jangka panjang dalam memperbaiki bisnis dan kondisi keuangannya. Hal ini demi kelangsungan hidup bisnis dari PT. X sendiri.

Valuation on start-up companies is an unusual phenomena. Number of start-up companies that survive in their first few operation years are not many. On the other hand, some start-up companies, especially digital based, have a very high valuation even though they are still in financial lost, i.e. Go-Jek and Tokopedia. PT. X as a start-up company that run their business in technology based management consultation has a very big financial loss so far. High expenditure that was not compensated by high revenue become the main reason. Valuation for PT. X resulted in relatively negative valuation, especially use Discounted Cash Flow and Venture Capital method. Some other methods may resulted in positive valuation but not that high. As a technology based company, it does not automatically make them have high valuation. On the other hand, valuation that is not based on financial report and condition is being questioned lately. As what happened to start-up companies OVO and WeWork whos still lost but received huge investment from investor, this phenomena of burn the money shows unexpected result. Valuation result need to be an evaluation for PT. X. PT. X management need to think further on strategic level both medium and long-term plan to fix their business and financial condition. This is for the sake for PT. X sustainability."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Kusumawardhani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai persepsi badan usaha Eks Jamsostek Domisili Jakarta Timur terhadap implementasi program BPJS Kesehatan pada Januari sampai dengan Juni 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif yang dikombinasikan dengan metode kualitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menyarankan bahwa BPJS Kesehatan untuk memperbanyak sumber daya manusia agar dapat melakukan pekerjaan dengan efektif, efisien dan optimal; menyediakan penanggung jawab untuk masing-masing Badan Usaha; memperbaiki sistem administrasi; mengoptimalkan call center; dan meningkatkan sistem update data peserta secara responsif.

ABSTRACT
The focus of this study is the perception analysis of Ex Jamsostek Business Entity domicile East Jakarta about the implementation of BPJS Kesehatan program in January to June 2014. This study uses quantitative methods approach combined with qualitative methods. The analysis used univariate and bivariate analysis. The results of the study suggest that BPJS Kesehatan to augment human resources in order to do the job effectively, efficiently and optimally; provide Person In Charge for each Enterprises; improve the administration system; optimizing call center; and improve system responsiveness data update participants."
2015
S58265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Shera Puteri
"Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian Indonesia. Keterbatasan akses untuk mendapatkan pinjaman modal melalui perbankan bukan lagi menjadi kendala bagi UMKM untuk berkembang karena saat ini banyak perusahaan start-up berbasis peer-to-peer lending P2P lending yang memberikan peluang pembiayaan. Meski demikian, tidak semua platform P2P lending dapat menggalang dana sejumlah yang diajukan oleh peminjam UMKM secara penuh dan sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keinginan investor untuk menanamkan modal pada UMKM melalui platform P2P lending di Indonesia. Penelitian ini menggunakan PLS-SEM dengan alat bantu SmartPLS 3.2.7 untuk melakukan analisis data terhadap 214 responden yang terdaftar pada platform P2P lending.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keinginan investor untuk menanamkan modal pada UMKM ditentukan oleh faktor perceived risk, dan kepercayaan investor terhadap platform P2P lending platform trust. Faktor perceived risk berbanding terbalik dengan tingkat keinginan investor untuk menanamkan modal, sedangkan faktor platform trust berbanding lurus dengan keinginan investor untuk menanamkan modal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin sedikit risiko yang mungkin muncul dan semakin tinggi kepercayaan investor terhadap platform P2P lending, maka semakin tinggi pula keinginan investor untuk menanamkan modal pada UMKM melalui platform P2P lending.

Micro, Small and Medium Enterprises MSMEs have important role in supporting economy in Indonesia. Limited access to capital loans through banking is no longer an obstacle for MSMEs to grow since there are many start-up companies peer-to-peer lending P2P lending based that provide such financing opportunities. However, not all of P2P lending platforms can raise funds submitted by the borrower MSME in full amount and in accordance with the given deadlines.
This study aims to determine what factors that affect the desire of investors to invest in MSMEs through P2P lending platform in Indonesia. This study uses PLS-SEM with SmartPLS 3.2.7 for data analysis of 214 respondents registered on P2P lending platform.
The results indicate that the desire of investors to invest in MSME is determined by perceived risk factors, and investor's trust in P2P lending platform platform trust. Perceived risk inversely proportional to the level of investor desire to invest, while platform trust is directly proportional to the desire of investors to invest. Thus, it can be concluded that the less risk that may arise and the higher the investor's trust in P2P lending platform, the higher the investor's desire to invest in MSMEs through P2P lending platform.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>