Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190493 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juharma Zanira
"ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan di poliklinik RS Kartika Husada Setu ini membahas hubungan
persepsi tentang bauran pemasaran dengan kepuasan dan word of mouth pada pasien umum ,
yang dinilai penulis penting dilakukan untuk acuan rumah sakit dalam menetapkan strategi
pemasaran. Penelitian dilakukan dengan disain kuantitatif, metode survei dan pendekatan
crossectional. Berdasarkan hasil penelitian diketahui mayoritas persepsi pasien tentang
product baik sebesar (64,2%) ,persepsi pasien tentang price kurang baik sebesar (58,8%) ,
persepsi pasien tentang place baik sebesar (60,1%), persepsi pasien tentang promotion baik
sebesar (54,7%), persepsi pasien tentang people baik sebesar (56,8%), persepsi pasien tentang
physical evidence baik sebesar (62,2%), persepsi pasien tentang process baik sebesar
(55,4%), pasien yang puas sebesar (58,8%) dan pasien melakukan word of mouth sebesar
(56,1%). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara persepsi pasien tentang product
(p=0,604), place (p=0,016), people (p=0,019), physical evidence (p=0,042) dengan kepuasan
pasien dan tidak ada hubungan antara price (p=0,528), promotion (p=0,225), dan process
(p=0,202) dengan kepuasan pasien. Hasil penelitian juga menunjukkan ada hubungan antara
kepuasan pasien dan word of mouth (p=0,044). Hasil penelitan menunjukkan physical
evidence memiliki hubungan paling kuat dengan kepuasan pasien (p=0,048). RS Kartika
Husada Setu perlu memperhatikan aspek bauran pemasaran product, place, people, dan
terutama physical evidence.

ABSTRACT
Research conducted in polyclinic RS Kartika Husada Setu discusses the relationship of
perception about the marketing mix with satisfaction and word of mouth in general patients,
which assessed the author is important for hospital reference in setting marketing strategy.
The research was conducted by quantitative design, survey method and cross-sectional
approach. Based on the result of the research, it is known that the majority of patient
perception about good product is (64,2%), patient perception about price less good (58,8%),
patient perception about good place (60,1%), patient perception about promotion good
(54,7%), patient perception about good people (56,8%), patient perception about physical
evidence either (62,2%), patient perception about good process (55,4%), patient Satisfied
(58,8%) and patient do word of mouth (56,1%). The result showed that there was correlation
between patient perception about product (p = 0,604), place (p = 0,016), people (p = 0,019),
physical evidence (p = 0,042) with patient satisfaction and no relation between price (p =
0,528 ), Promotion (p = 0,225), and process (p = 0,202) with patient satisfaction. The results
also showed there was a relationship between patient satisfaction and word of mouth (p =
0.044). The results showed physical evidence had the strongest relationship with patient
satisfaction (p = 0.048). RS Kartika Husada Setu needs to pay attention to the marketing mix
of product, place, people, and especially physical evidence"
2016
T47753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Rahmi
"Rumah Sakit merupakan pusat rujukan. Orang yang datang ke rumah sakit sangat beragam, tetapi ada kesamaan antara mereka, yaitu mereka menginginkan dirinya dilayani dengan pelayanan yang terbaik, dimana kepuasan pasien merupakan tujuan pelayanan.
Rumah Sakit M. Ridwan Meuraksa merupakan Rumah Sakit Kesdam Jaya. Persentase Jumlah Kunjungan Pasien Dinas di Poliklinik RS. TK. II M. Ridwan Meuraksa pada tahun 2001 adalah 75% dan pada tahun 2002 sebanyak 72.17%. Mengingat pelayanan terhadap pasien dinas merupakan tugas utama dan jumlah pasien dinas sangat banyak, serta selama ini belum diketahuinya keterkaitan faktor-faktor karakteristik pasien dinas dengan kepuasannya melalui pengukuran perbedaan (kesesuaian) harapan dan persepsi pasien tersebut, maka untuk itu dirasakan perlu melakukan penelitian ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis keterkaitan faktor-faktor karakteristik pasien dinas di poliklinik rawat jalan RS. TK. H. M. Ridwan Meuraksa pada tahun 2003 dengan kepuasannya melalui pengukuran perbedaan (kesesuaian) harapan dan persepsi pasien tersebut.
Penelitian menggunakan desain cross sectional. Data primer melalui pengisian kuesioner oleh pasien dinas yang berobat di poliklinik rawat jalan RS. M. Ridwan Meuraksa sepanjang jam kerja pada bulan Juni 2003 dengan kriteria pasien adalah pasien dinas. Jumlah sampel sebanyak 450 responden. Variabel independen yang dianalisis adalah karakteristik pasien yaitu umur pasien, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status kelompok pasien, dan penghasilan, sedangkan variabel perantara meliputi persepsi dan harapan pasien berdasarkan 5 (lima) dimensi service quality serta variabel dependennya adalah kepuasan pasien. Data yang dikumpulkan diolah secara kuantitatif. Analisa statistik yang digunakan adalah analisa univariat, bivariat (uji Chi-Square) hingga multivariat (korelasi regresi) serta analisa kartesius.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi pasien yang puas seimbang dengan yang tidak puas, yaitu 50%, karakteristik pasien yang lebih banyak adalah umur ≥ 33 tahun (51.1%), laki-laki (54,0%), ≥ SMA (54.9%), Non militer (72,0%) dan penghasilan ≥ 850.000 rupiah (55.1%). Uji Bivariat dengan Chi-Square secara garis besar didapat karakteristik pasien yang berhubungan dengan harapan adalah umur pasien, sedangkan yang berhubungan dengan persepsi adalah umur pasien, status pasien, dan penghasilan. Adapun hasil Uji Chi-Square antara karakteristik pasien dengan tingkat kepuasan pasien didapatkan hubungan yang bermakna pada umur pasien, dan penghasilan. Untuk analisa multivariat didapatkan variabel umur yang paling dominan berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien, Analisa kartesius menempatkan sebagai bagian prioritas utama adalah faktor ketepatan waktu & kesesuaian jadwal dan kepastian dokter & jadwal pelayanan, sebagai bagian pertahankan prestasi adalah faktor tanggapan petugas & kecepatan pelayanan, informatif dan ketersediaan waktu konsultasi, sebagai bagian prioritas rendah adalah faktor kebersihan & kenyamanan dan sebagai bagian yang diberikan secara berlebihan adalah faktor keramahan dan kemudahan prosedur.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada semua pihak yang terkait untuk memperhatikan pasien yang mempunyai harapan tinggi tetapi berpersepsi rendah, dimana hal tersebut menggambarkan tingginya tingkat ketidakpuasan dari pasien.

Hospital is the center of reference. People who come to the hospital are various, but there are similarities between them, they want to get the best services for themselves, where the patient's satisfactions are the main purpose of services.
M. Ridwan Meuraksa Hospital is Kesdam Jaya Hospital. The percentage from total visitors of official patient in Polyclinic RS TK. II M. Ridwan Meuraksa in 2001 is 75% and in 2002 is 72.17%. Considering to the official patient's services is the main duty and the amount of the official patients are so many, so far the connection between official patient?s characteristic and their satisfaction through differential expectation measurement and patient's perception are unknown yet, therefore there is necessary to do this research.
The main purpose of this research is to know the analysis of the connection between official patients?s characteristic in Polyclinic RS Tk. II M. Ridwan Meuraksa in 2003 with their satisfaction through the differential expectation measurement and patients' perception. This research using cross sectional design. Primary data are from questioner by the official medical patient in Polyclinic Rawat Jalan M. Ridwan Meuraksa on all their duty time on June 2003 with patient's criteria is official patient. The amount of the sample is 450 respondents. Independent variable analyzed are patient's characteristic there are patient's age, gender, education background, group of status, and salary, where the mediator variable includes perception and expectation of the patient classified as 5 dimensions service quality with dependent variable is patient's satisfaction. The data that already collected processed in quantity. The statistical analysis is using univariat analysis, bivariat (Chi-square test) to multivariate (regression correlation) and Cartesius analysis.
The final research indicate that satisfied patient's proportion are equal with the unsatisfied, there are 50%, the most patient's characteristic are from age more than 33 years old (51.1%), men (54.0%), more than Senior High School (54.9%), Non-military (72.0%) and salary with more that Rp. 850.000 (55A%). Bivariat test with Chi-square are commonly found patients characteristic that connected with expectations are patient's age, while connected with perception is patient's age, patient's status, and salary. The result of the chi-square test between patients characteristic and patient's satisfaction level found the meaningful connection on patients' age and salary. For multivariate analysis found that the most dominant age variable connected with patients' satisfaction level. Cartesius analysis place as a part of the main priority is accuracy of time & matching of schedule factor and certainty of doctor & schedule of service factor, as a part of achievement maintenance is performance of labor & velocity of service factor, communicate factor and consultation time factor, as a part of low priority is hygiene factor and pleasant factor, and as a part of offered more is familiar factor and simplify factor.
Based on the research, it is suggested to all who might concern to give more attention to patient with high expectation but with low perception, whereas it described the high level of patients' unsatisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T10919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peranginangin, Henri
"Perjan Rumah Sakit Fatmawati Jakarta telah dan sedang meningkatkan berbagai upaya yang mengarah kepada peningkatan kepuasan pasien secara keseluruhan, di antaranya dengan kegiatan kampanye kesehatan, pengadaan kotak saran pasien dan angket kepuasan pelanggan. Hasil kegiatan tersebut pada dasarnya cukup memadai ditandai dengan antara lain adanya informasi berkala tingkat kepuasan pasien; namun demikian informasi tersebut belum cukup spesifik per poliklinik atau per unit pelayanan termasuk faktor-faktor yang berhubungan. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan serta kurang efektif dan efisiennya dalam penetapan intervensi apa yang paling tepat dikembangkan per unit pelayanan berdasarkan prioritas.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien rawat jalan atas pelayanan Poliklinik Penyakit Dalam Perjan Rumah Sakit Fatmawati Jakarta tahun 2003 / 2004 dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan tersebut. Rancangan penelitian yang digunakan ialah analitis kuantitatif observasional dengan pendekatan Cross-sectionaI. Jumlah sampel adalah 553 orang pasien, diambil dengan metode sampel sistematis. Instrumen pengukuran mutu layanan atau kepuasan pasien yang digunakan ialah instrumen dimensi SERVQUAL (Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy) dengan modifikasi sesuai tujuan penelitian. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan uji Chi-square dan regresi Iogistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi jumlah pasien JDTSK (pasien yang menjawab dan menulis sendiri di kuesioner) yang puas atas pelayanan Poliklinik Penyakit Dalam Perjan Rumah Sakit Fatmawati tahun 2003 / 2004 adalah 68,4 %. Proporsi jumlah pasien JDTBK (pasien yang menjawab dan menulis di kuesioner dibantu peneliti) yang puas adalah 82,9 %. Kepuasan pasien JDTSK tertinggi menyangkut kinerja Dokter melayani pasien tidak berlebihan; sedangkan menurut pasien JDTBK yaitu menyangkut Dokter tidak pilih kasih dalam melayani pasien. Ketidakpuasan pasien tertinggi baik JDTSK maupun JDTBK menyangkut waktu tunggu pasien. Berdasarkan hasil analisis harapan dan pengalaman pasien dengan diagram Kartesius diketahui bahwa prioriias pengembangan atau peningkatan kinerja pada masa mendatang antara lain menyangkut masalah pendaftaran dan waktu tunggu pasien serta perawat melayani pasien dengan wajah ceria dan sabar.
Dari penelitian diketahui pula bahwa berdasarkan JDTSK secara statistik (pada alpha 0,05) ada hubungan yang bermakna antara kebutuhan individu yang tercermin dari status kunjungan dan jenis pembiayaan dengan kepuasan pasien. Berbeda dengan JDTBK walaupun secara statistik (pada alpha 0,05) dapat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kebutuhan individu yang tercermin dari status kunjungan dengan kepuasan pasien, namun belum mampu menunjukkan hubungan yang bermakna antara kebutuhan individu yang tercermin dari jenis pembiayaan dengan kepuasan pasien.
Kesimpulan umum penelitian ini bahwa tingkat kepuasan pasien atas pelayanan Poliklinik Penyakit Dalam Perjan Rumah Sakit Fatmawati tahun 2003 / 2004 tidak hanya berhubungan dengan faktor kinerja pelayanan tetapi juga dengan faktor kebutuhan dan karakteristik pasien. Faktor dan kinerja yang masih perlu ditingkatkan menyangkut waktu tunggu dan pendaftaran pasien serta keceriaan dan kesabaran perawat dalam melayani pasien. Informasi ini diharapkan bermanfaat bagi Pimpinan Perjan Rumah Sakit Fatmawati beserta Staf dalam mengambil keputusan terutama untuk monitoring dan evaluasi tingkat kepuasan pasien serta upaya peningkatan kinerja pelayanan pasien rawat jalan secara berkelanjutan."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13160
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widowati
"Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada adalah rumah sakit swasta di daerah Pondok Cabe dengan jumlah kunjungan rawat jafan dari tahun ke tahun meningkat. Untuk rmengetahui kualirns pelayanan salah satunya perlu dilakukan survei kepuasan yang belum pernah dijalankan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan Poliklinik Spesialis Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada. Cara. Jenis (69,61 %). Lama waktu tempuh responden dari tempat tinggal ke rumah sakit sebagian besar?: 30 menit 55,58 %, dan cara pembayaran cash 93,5 %. Faktor karakteristik responden seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, lama waktu tempuh dan cara bayar tidak ada yang berhubungan secara bermakna dengan kepuasan. Dimensi kepuasan wujud (tangible) merupakan dimensi kepuasan yang paling basar responden menyatakan kurang puas (90,39%). Yang merupakan prioritas utama untuk perbaikan pelayanan (kuadran A dalarn diagram kartesius) adalah faktor dokter datang tepa!waktu, pasien tidak menunggu lama untuk diperiksa, dokter segera datang saat dibutuhkan, dokter memeriksa tidak terburu buru, kondisi peralatan pemeriksaan rnenimbulkan rasa arnan dokter mernperlakukan pasien dengan penuh perhatian paslen memperoleh cukup waktu untuk bertanya kepada dokter, dokter memberikan waktu untuk konsultasi, perawat memherikan pelayanan tanpa membedakan pesien, we yang bersih. Disarankan kepada rumah sakit terutama manajemen untuk memperbaiki faktor-faktor yang berda peda kuadran A

Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada is a hospital in Pondok Cabe area which has significant increase of patient each year. In order to determine the quality on service of this hospital, survey on satisfaction needs to be applied to this hospital which has never been applied before. The aim of this research is to obtain the character of patient regarding to the age. gender occupation) education, and payment This cross sectional research used primary data which collected from 385 specialist clinical patient and has been analyzed using hospital and payment have no significant relation related to the satisfaction respondent who satisfied is 9,6% and not satisfied 90,39%, at dimension respondent satisfied 16,88%, and not satisfied 83 12 assurance satisfied is 18,7 could not satisfied 81,30 %, emphatic dimension satisfied 21,30% and not satisfied 78,70 5, tangible satisfied 9,61 %and not satisfied 90,39 %. Regarding to the Cartesian diagrams, the components lying in A quadrants are The doctors come on time, patients wait in short time, doctors arrive immediately when they are needed, doctors diagnose un hurry, equipment condition is safedoctors treat and take attention to patients and patients have enough time for discussion, doctors provide time for consultation, nurses service patients in same conditions, Toilet is in clean condition. Regarding to the result the Bhineka Bakd Husada hospital management shall improve al1 factors that stay in A quadrant."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiasari
"ABSTRAK
Kepuasan Pasien terhadap Penerapan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Abstrak Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di Indonesia mayoritas masih kurang puas. Penyebab ketidakpuasan pasien di antaranya faktor kesalahan identifikasi, komunikasi, pemberian obat, dan risiko jatuh. Penelitian bertujuan mengidentifikasi hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan menyebarkan kuesioner kepada 143 pasien, pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Data dianalisis menggunakan independent t-test dan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien p= 0,001, OR=1,216 . Karakteristik pasien berupa umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan kelas rawat tidak berhubungan dengan kepuasan pasien p= 0,331; 0,818; 0,949, 1,000; dan 0,382 . Hasil penelitian juga didapatkan bahwa penerapan aspek keselamatan pasien berupa reassessment pasien risiko jatuh dan dimensi kehandalan memberi petunjuk ketika melakukan tindakan keperawatan masih belum optimal sehingga menjadi saran untuk ditingkatkan agar kepuasan pasien di rumah sakit X semakin meningkat.

ABSTRACT
Patient Satisfaction Against Application of Patient Safety at Hospital Abstract The level of patient satisfaction on nursing service in Indonesia majority still less satisfied. The causes of patient dissatisfaction include the factors of misidentification, communication, drug delivery, and risk of falls. The study aimed to identify the relationship of patient safety implementation with patient satisfaction in Hospital X. The research design used cross sectional approach by distributing questionnaires to 143 patients, sampling using cluster random sampling. Data were analyzed using independent t test and chi square test. The result of the research shows that there is relationship of patient safety implementation with patient satisfaction p 0.001, OR 1.216 . Patient characteristics of age, sex, education, occupation, and nursing class were not related to patient satisfaction p 0.331, 0.818, 0.949, 1.000 and 0.382 . The result of the research also found that the application of patient safety aspect in the form of reassessment of patient risk and fall dimension of reliability giving guidance when doing nursing action still not optimal so become suggestion to be improved so patient satisfaction in hospital X increasing"
2018
T49757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidarta Sagita
"Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien oleh dokter dan Komite Mutu Keselamatan Pasien Manajemen Risiko KMKPMR di RS Permata Depok tahun2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien di RS Permata Depok tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan case study dengan metode wawancara mendalam, telaah data sekunder dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja, pengetahuan tentang pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien, kerja rangkap, komunikasi,pengambilan keputusan dan penghargaan berhubungan dengan faktor pencatatan insiden keselamatan pasien oleh dokter, sedangkan pengalaman kerja, komunikasidan penghargaan berhubungan dengan faktor pelaporan insiden keselamatan pasienoleh KMKPMR.

The aim of this research is to identify the supporting and inhibiting factors relating to the recording and reporting the incidence of patients safety at Permata Depok Hospital in 2017. Type of research is qualitative using case studies with in depthinterview, secondary data review and document review.
The results of this studyare work experience, knowledge, work load, communication, decision making andreward related to the factors of recording the incidence of patients safety by the doctors, while work experience, communication and reward are related the factorsof reporting the incidence of patient rsquo s safety by The Hospital Committee of Patient Safety.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynold Lukman Sunandar
"Arus globalisasi membuat persaingan yang semakin ketat, sehingga rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan. Salah satu indikator mutu pelayanan di rumah sakit adalah kepuasan pasien. Tinggi rendahnya kepuasan pasien akan mempengaruhi peluang pasar rumah sakit. Selama tiga belas tahun sejak berdirinya RS Patria IKKT belum pernah dilakukan penelitian mengenai kepuasan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kepuasan pasien atau keluarganya di Instalasi Rawat inap RS Patria IKKT sesuai dengan karakteristik pasien serta faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien dalam upaya peningkatan mutu pelayanan yang diharapkan akan berpengaruh pada peningkatan jumlah pelanggan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data diperoleh melalui kuesioner yang telah diuji coba sebelumnya. Kuesioner diedarkan kepada 111 orang responden dari berbagai kelas perawatan dengan jumlah yang proporsional. Pengisian kuesioner dilakukan melalui wawancara.
Data yang didapat dilakukan analisis univariat untuk mengetahui karakteristik personal responden, serta analisis bivariat untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara karakteristik responden dengan lima dimensi servqual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi pasien yang puas 50,5% sedangkan yang kurang puas 49,5% dengan karakteristik pasien yang lebih banyak adalah umur 22-55 tahun (64,9%), perempuan (75,7%), pendidikan SMA (30,6%), tidak bekerja (62,2%), penghasilan antara Rp. 500,000-Rp. 1,000.000, tempat tinggal di Jakarta Barat (70,3%), pembayaran sendiri (87,4%) serta mayoritas dirawat kelas III (65,8%). Uji bivariat dengan Chi Square didapatkan korelasi yang signifikan antara umur, pendidikan, dan wilayah tempat tinggal dengan kepuasan. Analisa Kartesius menempatkan sebagai prioritas utama adalah kebersihan dan kenyamanan ruangan, dokter senantiasa ada pada saat dibutuhkan, pelayanan yang sama untuk setiap pasien serta prosedur penerimaan pasien yang cepat.

Analysis of Patient's Satisfaction at Inpatient Department, Patria IKKT Hospital, 2004. The Globalization era make a high competition between hospitals to increase the health services quality. One of the indications of the health service quality is patient satisfaction. The level of patient satisfaction will affect the hospital market opportunity. For thirteen years since being established, Patria IKKT Hospital has never done any research concerning patient satisfaction.
This research is made to get pictures of satisfaction level of the patients and their family at Inpatient Department of Patria IKKT Hospital based on patients' characteristics and other factors that effect their satisfaction to improve the health service quality which is expected will effect the increase of costumers rate. This research is done through a survey with descriptive qualitative approach. Data were taken from a questioner, which was already tested before. It was given proportionally to 111 different respondents from all class of treatment Results were taken from consultancy with the patients.
Data were used in Univariat analysis to get picture of personal characteristic of respondent, and in Bivariat analysis to know whether there is any correlation between respondent's characteristics with 5 servqual dimensions.
The research's result shows that the proportion of satisfied patients was 50,5% and unsatisfied was 49,5% with patient characteristic dominated by ages between 22 - 55 (64,9%), women (75,7%), high school graduated (30,6%), unemployed (62,2%), income between Rp. 500,000 - Rp. 1,000,000, domicile on West Jakarta (70,3%), payment from personal money (87,4%), and treated at third class department( 65,8%). The result from Bivariat test with chi-square is significance correlation between age, education, and domicile with patient satisfaction. Cartesius analysis places clean and comfortable rooms, doctors always available, even treatment to every patients, and not many handicaps in procedural at the top of priority.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12683
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Surka
"Persaingan dalam perumahsakitan dewasa ini, menuntut rumah sakit untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan. Salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan keperawatan adalah kepuasan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan dan fasilitas keperawatan, melihat bagaimana hubungan antara kepuasan pasien dengan karakteristik pasien, variabel yang paling berpengaruh pada kepuasan pasien terhadap pelayanan dan fasilitas keperawatan serta mengetahui area pelayanan dan fasilitas keperawatan yang perlu ditingkatkan kualitasnya.
Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Kabupaten Belitung. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh pasien. Penilaian kepuasan pasien merupakan salah satu cara untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan pelayanan yang diberikan rumah sakit dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan / keperawatan di rumah sakit.
Anallsis statistik yang digunakan adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif analisis bivariat untuk melihat bagaimana hubungan antara karakteristik pasien dan kepuasan pasien serta analisis multivariat untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh pada kepuasan pasien terhadap pelayanan dan fasilitas keperawatan.
Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan, bahwa sebagian besar responden pasien tidak puas dengan pelayanan dan fasilitas keperawatan yang diberikan rumah sakit, sehingga perlu adanya upaya perbaikan. Dengan upaya ini diharapkan mutu pelayanan dan fasilitas keperawatan di Rumah Sakit Umum Kabupaten Belitung akan meningkat dan memuaskan pasien (pelanggan) rumah sakit.

Patient Satisfaction of the Nursing Care and Facility in the Inpatient Ward at the District Hospital of Belitung Year 2001Nowadays, the competition among hospitals made them to increase the service quality. One of indicators to measure the quality of nursing care is the patient satisfaction.
This study intends to find the description of patient satisfaction level of nursing care and facility to know the association between patient satisfaction and characteristic of patient, the variables that most related to the patient satisfaction on nursing care and facility, and the aspects of nursing care and facility in which needs to be increased its quality.
This study was conducted in the inpatient ward at the District Hospital of Belitung. Primary data was gained from filling in questionnaire done by the patient. The assessment of patient satisfaction is one of the methods to know the weakness or lack of hospital service in term of improving the quality in health/nursing care in the hospital.
Statistical analysis that used was univariate analysis to find the general description of variables; meanwhile bivariate analysis was to find the association between patient characteristics and patient satisfaction, and multivariate analysis was used to find which variables that most associated with the patient satisfaction of nursing care and facility.
In general, this study revealed that most of respondents were not satisfied with the nursing care and facility in the hospital, so that quality improvement is required with such attempts. And hopefully the patient satisfaction will increase as well as will satisfy the hospital's patient (customer).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 10780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christiana E.N. Hendarjudani
"Sebagai salah satu rumah sakit khusus yang menangani penyalahgunaan NAPZA yang semakin meningkat kecenderungan penderitanya, Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta saat ini dihadapkan pada menurunnya jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap. Berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan, maka untuk mengetahui penurunan jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap diperlukan berbagai indikator, yang salah satunya adalah indikator kepuasan pasien. Kepuasan pasien adalah perbandingan produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang.
Pada penelitian ini tingkat kepuasan pasien (variabel dependen) dilihat dari 5 (lima) dimensi mutu yaitu dimensi rangible, dimensi responsiveness, dimensi reliability, dimensi assurance serta dimensi empathy. Sedangkan untuk variabel independen adalah faktor yang mempengaruhinya seperti kebutuhan pribadi yang tercermin dari biaya pengobatan, tempat pelayanan dan akses, serta karakteristik predisposisi yang meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekenjaan dan pengeluaran.
Desain penelitian adalah cross-sectional dengan metoda survei. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel total (sensus) untuk pasien rawat inap yaitu 10 sampel dan 70 sampel pasien rawat jalan. Analisis statistik mempergunakan analisa univariat, analisa bivariat (chi-square) dan Importance and Performance Analysis (diagram Kartesius).
Gambaran karakteristik pasien yang lebih banyak bcrkunjung ke RSKO Jakarta adalah pasien dengan umur 2 18 tahun, jenis kelamin laki-laki, status perkawinan belum menikah, pendidikan SLTA, pengeluaran lebih besar sama dengan Rp. 481.585,-, biaya pengobatan ditanggung Sendiri, tempat pelayanan RSKO Fatmawati serta akses yang mudah dijangkau. Tingkat kepuasan terkecil adalah dimensi responsiveness (81,02%) pada pasien rawat jalan. Sedang rata-rata nilai harapan dan persepsi pada pasien rawat inap terkecil pada dimensi responsiveness (78,05), dan dimensi rangible (79,05).
Dengan cut of point 90% didapat hasil 64,3% pasien rawat jalan tidak puas, dan 70% pasien rawat inap tidak puas. Hasil analisis bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara umur, jenis kelamin, Serta tempat pelayanan dengan kepuasan pasien rawat jalan. Adapun pasien rawat inap tidak didapatkannya hubungan yang bermakna antara karakteristik predisposisi, Serta kebutuhan pribadi dengan kepuasan pasien.
Hasil analisis Kartesius didapatkan faktor-faktor dimensi pelayanan yang menjadi prioritas utama dan harus dilaksanakan sesuai dengan harapan pasien baik rawat jalan maupun rawat inap adalah (1) RS mempunyai fasilitas lengkap, (2) jadual pelayanan rumah sakit dijalankan dengan tepat, (3) perawat tanggap akan memberikan bantuan pelayanan yang cepat, tepat kepada pasien, (4) prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit.
Saran yang dapat diberikan guna peningkatan kepuasan pasien adalah pembinaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kinerja yang sudah ada sehingga dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggan, adanya fasilitas yang lengkap, diperbaikinya alur pasien dan standard operating procedur yang selama ini sudah ada."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Zuhry
"Era globalisasi yang menuntut persaingan tinggi disertai program otonomi daerah menuntut kesiapan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur kualitas layanan dikaitkan dengan peluang pasar pengembangan industri perumah sakitan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien, melihat hubungan antara karakteristik pasien dengan.kepuasan pasien terhadap layanan keperawatan, menganalisa penyebab ketidak puasan serta melihat gambaran kualitas layanan keperawatan, Penelitian ini dilaksanakan di bagian instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Solok.
Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner kepuasan pasien yang didukung dengan observasi, wawancara maupun diskusi kelompok terarah terhadap perawat di bagian rawat inap maupun dokternya. Dengan demikian kualitas layanan keperawatan yang diamati dapat menjelaskan penyebab ketidak puasan pasien yang harus diantisipasi demi perbaikan pelayanan kesehatan di RSUD Solok.
Analisis statistik yang dipergunakan adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif, dilanjutkan dengan analisis bivariat dan multivariat untuk melihat hubungan karakteristik umum pasien dengan kepuasan pasien. Data penelitian kualitatif diolah dengan menggunakan matriks analisis. Dari analisis bivariat dan multivariat nampak bahwa pekerjaan merupakan variabel yang paling eksist menunjukkan hubungannya dengan gambaran kepuasan pasien. Kelompok tani merupakan kelompok paling puas dibandingkan jenis pekerjaan lain, sebaliknya wiraswasta dan pegawai negeri lebih cenderung tidak puas. Variabel lain yang cenderung memiliki hubungan dengan kepuasan pasien adalah jenis kelamin dan pendidikan. Dari sejumlah keluhan yang terekam bisa menjadi bukti hasil penelitian kuantitatif sebelumnya.
Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa masih kurang baiknya kualitas iayanan keperawatan yang memunculkan berbagai bentuk keluhan atau ketidak puasan pasien, sehingga perlu dikoreksi dengan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan kualitas layanan secara umum di RSUD Solok.

The globalization era make a high competition and desentralisation era make every hospital must be improved quality of health services. Patient satisfactions are each significantly indicator to measure quality of health services integrated with market opportunity for develop hospital industrial.
The goal of the research is to describe the degree of patient satisfaction and provide information on the correlation between patient characteristics with patient satisfaction. And to analyze how patient dissatisfaction correlation with quality of the nurse care. The location of this research is in Solok Municipality General Hospital.
The data was collected through self assased questionaire by patient assesment and was followed by observation, interview and focus group discussion for The nurses and the doctors in patient room care. In this cases a quality of a nurse care that observed can make a clear information how the patient dissatisfaction to be anticipated with a quality of care improvement.
Statistical analysis are used univariate analysis to show descriptive data, followed by bivariate and multivariate analysis for show correlation between patient characteristics with patient satisfaction. The quality data was processed by matrix (content analysis). For the bivariate and multivariate analysis shown that occupation still excisting variables who had a correlation with customer satisfactions. A Farmer group is the mostly satisfied comparable with others occupational, and the other hand a private employee and civil gouvernment have dissatisfied trend reactions. The other variables that have a trend for correlation with customer satisfactions are sex and educational status. For many patient complain that was recorded give an obtaine or information for quantitative study before that moment has occured.
The other results of this research shows in general a poor quality of a nurse care can make some patient complain or dissatisfaction, there are must be corrected by improvement for quality of health services in Solok Municipality General Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T10494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>