Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190176 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chusnul Indah Lupitasari
"Tesis ini membahas tentang model pengelolaan wakaf produktif di Pondok Modern Darussalam Gontor dan peranannya dalam pengembangan Universitas Darussalam Gontor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif yang menjadikan Universitas Darussalam Gontor sebagai obyek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan indepth interview serta dilakukan triangulasi data untuk menguatkan keakuratan data yang didapat dan dilanjutkan dengan analisis data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk pengelolaan yang dilakukan Pondok Modern Darussalam Gontor adalah model campuran, yang menggabungkan pengelolaan wakaf secara langsung dan produktif. Hasil dari pengelolaan wakaf yang dilakukan oleh Pondok Modern Darussalam Gontor secara langsung dan produktif berperan besar dalam pengembangan Universitas Darussalam Gontor secara penuh, terutama pada penyediaan fasilitas dan sarana pra sarana kampus.

This research analyze the model of productive waqf management in Islamic Boarding School Darussalam Gontor and its role in the Darussalam Universities development both in the development of facilities and infrastructure and the improvement of the quality of education therein. This research is a field research in qualitative type with descriptive design that makes Darussalam University Gontor as a single object of research.
The results of this study indicate that the form of management conducted Pondok Modern Darussalam Gontor is a mixed model, which combines the management of waqf directly and productively. The results of the management of waqf conducted by Pondok Modern Darussalam Gontor directly and productively play a big role in the development of Darussalam University Gontor in full, especially on the provision of facilities and facilities pre campus facilities.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nilmanjaya
"Pondok modern Darussalam Gontor yang muncul aejak tahun 1926 merupakan lembaga pendidikan Islam yang maju sampai sekarang merupakan pelopor pembahruan pendidikan pondok pesantren secara modern. Dalam penelitian ini menitik beratkan pada cara pendidikan dan penajaran yang ada di pondok Gontor, serta sejarahnya dan pengajaran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S13330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrullah Manaf
"ABSTRAK
Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan sosial yang tujuan utamanya adalah untuk mewujudkan cita-cita pembangunan da'wah dan menjaga kelangsungan pesantren. Di samping itu, Pondok Pesantren bersama-sama lembaga pendidikan lainnya turut memikul tanggung jawab Nasional untuk melahirkan tenaga-tenaga pemikir yang dengan pemikirannya itu mampu berkiprah memajukan pembangunan Nasional.
Berdasarkan pada tujuan program tersebut, maka ukura penting bagi berhasilnya panggilan tugas pada Pondok Pesantren bukanlah semata-mata ditentukan oleh banyaknya lulusan tetapi terutama ditentukan oleh kualitas lulusan yang dihasilkan.
Namun demikian, masalah yang sedang berkembang di seluruh Pondok Pesantren di Indonesia, justru rendahnya kualitas lulusan yang dihasilkan sebagai akibat dari kinerja para pengajar masih relatif rendah. Sedangkan berbagai pelatihan dan pengembangan pada umumnya sudah dilakukan oleh hampir setiap Pondok Pesantren, agar efektivitas SDM dapat ditingkatkan.
Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan kegiatan-kegiatan di Pondok Pesantren Darunnajah, Darussalam Gontor dan Nurul Huda perlu dilakukan penelitian tentang, Audit Sumber Daya Manusia, yang meliputi : audit kesesuaian, audit efisiensi dan mengembangkan strategi-strategi yang menunjang.
Penelitian ini dilakukan di tiga Pondok Pesantren yakni ; Darunnajah, dan perbandingan dengan Pondok Pesantren Darussalam Gontor di Jawa Timur dan Nurul Huda di Lampung, dengan teknik penarikan sampel menggunakan "Stratified Random Sampling" diperoleh 260 responden yang terdiri dari 123 responden di Darunnajah, 112 responden di Darussalam Gontor dan 25 responden di Nurul Huda.
Dari hasil teersebut dan analisis dengan model SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat), dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1) Pencapaian kesesuaian efektivitas pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di Pondok Pesantren Darunnajah, Darussalam Gontor dan Nurul Huda ditentukan oleh adanya kekuatan-kekuatan internal :
(a) Kemampuan keuangan pondok pesantren dan kebijaksanaan pengupahan
(b) Kebijaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja
(c) Kondisi lingkungan dan komposisi personalia
(2) Pencapaian efisiensi di Pondok Pesantren sangat ditentukan oleh : produktivitas kerja, kualitas dan penempatan personalia
(3) Kekuatan-kekuatan internal dan kesempatan eksternal yang dimiliki Pondok Pesantren Darunnajah, lebih besar dibandingkan dengan Darussalam Gontor dan Nurul Huda."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lanang Teguh Samudera
"Pondok Modern Darussalam Gontor merupakan lembaga pendidikan yang bercorak pesantren. Pondok Modern Darussalam Gontor juga terkenal dengan santrinya yang mahir dalam berdialog menggunakan bahasa Arab. Pondok Modern Darusalam Gontor mewajibkan para santrinya untuk berbicara dengan menggunakan bahasa Arab di semua aktivitas di pesantren tersebut. Pelajaran-pelajaran yang ada dikelas pun menggunakan bahasa Arab, begitu juga kegiatan yang ada di asrama, itu juga menggunakan bahasa resmi, yaitu bahasa Arab. Pondok Modern Darusalam Gontor berhasil menerapkan metode pengajaran bahasa Arab kepada santrinya.

Darusalam Gontor Modern Boarding School is a educate institution patterned boarding. Darusalam Gontor Modern Boarding School known for its students who are proficient in Arabic language. Darusalam Gontor Modern Boarding School requires his student to use Arabic language in the all boarding school activities. The classroom lessons is using Arabic language, also using formal language in hostels activitie, is Arabic language. Darusalam Gontor Modern Boarding School is successfully implement the Arabic language teaching methods.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gontor Media Jaya, 2007
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Yetti Delam
"ABSTRAK
Pondok Modern Gontor merupakan salah satu lembaga pendidikan yang relatif tua di Indonesia, yang telah mampu bertahan dan terus berkembang sampai saat ini. Penulis tertarik dengan pendidikan yang diterapkan di Kulliyatul Mu'allimin A1-Islamiyah Pondok Modern Gontor karena telah memungkinkan para alumninya menyumbangkan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh sesuai dengan bakat dan kemampuannya dalam masyara_kat Serta memungkinkan para alumninya berdiri sendiri.Permasalahan sudah menjadi pendapat umum, terutama di kalangan umat Islam bahwa pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan yang semula mengajarkan ilmu pengetahuan agama memakai sistem balaghan dan sorogan. Rencana pelajaran secara teratur belum ada begitu pula pembagian kelas. Jangka waktu belajar tidak terbatas, tergantung kemampuan santri untuk menyelesaikannya.

"
1985
S13443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Labibah Zai
"Skripsi ini membahas tentang modernisasi pendidikan Islam yang dilakukan pada Pondok Pesantren Gontor yang berada di wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Adanya modernisasi ini terlatarbelakangi oleh berbagai hal, salah satunya adalah kondisi masyarakat Ponorogo sebelum terjadinya modernisasi pada Pondok Pesantren Gontor, yang masih sangat kental dengan budaya dan tradisi Jawa yang menyimpang dari ajaran agama Islam. Dengan adanya transformasi dan modernisasi yang dilakukan, diharapkan dampak atau pengaruh kepada masyarakat setempat agar mereka dapat menganut agama Islam secara utuh. Tetapi pada kenyataannya, hingga saat ini masyarakat Ponorogo masih sangat kental dengan budaya dan tradisi-tradisi mereka tersebut.

This thesis discusses about the modernization of educational system that applied in Gontor Boarding School which located in Ponorogo, East Java. This modernization happened because of so many reasons. One of them was the social condition of people in Ponorogo, who happened to be the people who still believe in ancient tradition, which was far from what Islam law had settled. With the transformation and the modernization, the people from Gontor Boarding School hoped that it would have a massive impact to the people around so that they could be a Moslem properly. But the fact that happens nowadays is; no matter how modern the Gontor Boarding School is, the people around still have the faith in those ancient traditions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faza Fat-Han Fadhilah
"Esai ini membandingkan Pondok Pesantren Darussalam Darussalam Banyu dan Pondok Pesantren Darussalam Tanjung Rema. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif dengan wawancara, observasi atau observasi lapangan langsung, dan studi literatur. Dalam esai ini, penulis menggunakan teori Mujammil Qomar tentang unsur-unsur pesantren yang membedakan antara Salafiah dan Khalafiah. Hasil penelitian menemukan bahwa Pondok Pesantren Darussalam Martapura Martapura memiliki dua konsep yang berbeda, yang terletak di pinggiran Banyu, mereka memiliki konsep Salafiah dan yang di Tanjung Rema memiliki konsep Khalafiah. Awalnya Pondok Pesantren Darussalam yang terletak di pinggiran Banyu hanya memberikan pelajaran awal, seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya minat masyarakat terhadap ilmu agama, KH. Badruddin sebagai pemimpin VII mengambil inisiatif untuk mengembangkan Pondok Pesantren Darussalam dengan menambahkan pembelajaran umum ke dalam kurikulum mereka. Namun, karena mandat pendiri untuk memisahkan antara pendidikan umum dan diniyah, Pondok Pesantren Darussalam, yang awalnya hanya di pinggiran Banyu, sekarang memiliki Pondok Pesantren lain di Tanjung Rema untuk pendidikan umum. Pondok Pesantren Darussalam di Tanjung Rema tidak hanya untuk pendidikan umum tetapi juga masih menyediakan pendidikan diniyah.

This essay compares the Darussalam Darussalam Banyu Islamic Boarding School and Darussalam Tanjung Rema Islamic Boarding School. The method used in this essay is a qualitative method with interviews, observations or direct field observations, and literature studies. In this essay, the author uses Mujammil Qomar's theory about the pesantren elements that distinguish between Salafiah and Khalafiah. The results of the study found that Darussalam Martapura Islamic Boarding School Martapura has two different concepts, the one that is located in the periphery of Banyu, they have a Salafiah concept and those in Tanjung Rema have a concept of Khalafiah. Initially the Darussalam Islamic Boarding School is located in the periphery of Banyu only providing early lessons, along with the development of the age and increasing public interest in the science of religion, KH. Badruddin as leader of VII took the initiative to develop Darussalam Islamic Boarding School by adding general learning into their curriculum. However, because of the mandate of the founder to separate between general and diniyah education, The Darussalam Islamic Boarding School, which originally was only in the periphery of Banyu, now has another Boarding School in Tanjung Rema for general education. Darussalam Islamic Boarding School in Tanjung Rema is not only for general education but also still provides diniyah education."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rachmat Arifianto
"Studi tentang pesantren selama ini masih banyak dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek fungsional kelembagaan dan struktur fungsi yang ada di pesantren. Misalnya Zamakhsyari Dhofier (1982), Manfred Ziemek (1986), Sindu Galba (1995), Nurcholis Madjid (1997), dan Azyumardi Azra (1998). Sementara itu, dinamika, gerak dan perubahan, telah menjadi wacana mutakhir dalam ilmu sosial di abad modern ini. Sehingga memengaruhi cara pandang dan paradigma seseorang dalam melihat gejala-gejala sosial di tengah-tengah masyarakat. Demikian pula pesantren, sebagai lembaga pendidikan di Indonesia yang indegenous juga tak luput dari dinamika, gerak dan perubahan. Penelitian ini adalah penelitian antropologi di pesantren yang mengharuskan turun di lapangan, keterlibatan peneliti dan penggalian fakta-fakta empirik. Penelitian ini hendak memahami bagaimana disiplin sebagai suatu teknik dan metode kekuasaan, dapat terlaksana di pesantren. Bagaimana relasi-relasi kuasa yang dibangun dan bekerja pada jaringan kekuasaan di pondok. Bagaimana para aktor-aktor sebagai sarana kekuasaan memproduksi dan mereproduksi kekuasaannya. Penekanan pada aspek kultural dilakukan melalui etnografi. Penelitian ini berusaha menggunakan paradigma konstruktivis untuk menganalisa isu-isu kekuasaan dan simbol-simbol yang ditemukan. Penelitian berlangsung di Pesantren Gontor. Salah satu pesantren modern yang dikenal dengan disiplinnya. Kenapa para santri mau berdisiplin, apa sasaran dan tujuan mereka berdisiplin. Dari analisa disimpulkan bahwa dinamika kegiatan santri yang interaktif, mentalitas saling mengatur, pribadi yang refleksif dan kreatif, menjadi kunci utama diterimanya disiplin. Proses kaderisasi menjadi rangkaian beroperasinya kekuasaan antara relasi-relasi santri, guru, kyai, yang cair, mengalir dan produktif, bekerja pada sistem-sistem sebagai sirkuit yang menggerakkan mesin-mesin disiplin secara efektif. Teknik dan metode di antaranya dengan norma, teknik penyeragaman, pengelompokan identitas, kegiatan terstruktur, pengawasan terpadu, dan ujian. Sasarannya adalah pendidikan mental dan daya tahan santri, agar menjadi pribadi yang produktif dan mampu mendisiplinkan diri (self discipline). Disiplin dimaknai sebagai latihan dan perbaikan (in uriidu illal islah).

In the past, major studies on pesantren (Islamic boarding school) were undertaken mostly to notice the institutional as well as structural functions of pesantren. We might refer to works such as of Zamakhsyari Dhofier (1982), Manfred Ziemek (1986), Sindu Galba (1995), Nurcholish Madjid (1997), and Azyumardi Azra (1998). For the time being, however, the dynamics, motion, and change have been becoming popular discourses in the contemporary modern social sciences. These have brought about a huge effect to the point of view and paradigm one embraces in dealing with social phenomenon among society. Even as an indigenous educational institution, Pesantrens have no way out to escape from these trends. The pesantren survives also by way of dynamics, motions, and changes. This research is an anthropological research which necessitates the researcher to descend and engage along with the subject. The research would identify with how discipline as a technique and method of power works in pesantren; how is the power relation maintained within the pesantren?s power network; and how would actors as the means of power produce and reproduce their powers. Stressing upon cultural aspects is made through ethnography. The research embarks on a constructivist paradigm to analyse issues of power and symbolic realm around them. The research was conducted in Pesantren Gontor, the so-called modern pesantren which is well-known with its discipline. Why should the pupils embrace discipline? What are their objectives in attaching with discipline? The analysis concludes that the dynamics of interactive santri's activities, the co-governing mentality, and the reflexive and creative personality constitute the key reason why discipline is accepted. The forming of cadres processes become a chain through which power operates within the flux, flowing, and productive relations among santri, teacher, and kyai. Those work systematically as a circuit that effectively generates disciplinary engines. Among techniques and methods which adopted are normalization, homogenization, identity-based classification, structured activities, incorporated surveillance, and examination. The target is mentality as well as survivability education each santri must have in order to become the productive person who is able to maintain self discipline. Thus, a discipline is meant to be exercise and correction (in urîdu illal ishlah)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T26769
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Priatmojo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S6037
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>