Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169495 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Wahyu Wulandari
"Perubahan penggunaan tanah sebagai akibat dari bertambahnya kebutuhan manusia akan ruang dapat semakin menurunkan fungsi hidrologi suatu DAS, meningkatkan degradasi lahan, erosi dan sedimentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan penggunaan tanah selama tahun 1990-2030 dan dikaitkan dengan produksi sedimen di DA Ci Lutung dan Ci Peles, Jawa Barat. Simulasi perubahan penggunaan tanah diperoleh dengan menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chain dan untuk simulasi penggunaan tanah tahun 2030 menggunakan Land Change Modeler pada perangkat lunak Idrisi Selva. Ketinggian wilayah, kemiringan lereng, jarak dari jalan, jarak dari sungai, dan jarak dari permukiman adalah faktor pendorong yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan prediksi erosi dan produksi sedimen diperoleh dengan menggunakan model WATEM/SEDEM berdasarkan faktor fisik seperti penggunaan tanah, curah hujan, tekstur tanah, dan topografi wilayah.
Hasil penelitian menunjukkan selama periode tahun 1990-2016 terjadi penyusutan luas hutan dan semak mencapai 5 , dan umumnya berubah menjadi sawah, permukiman, tegalan, dan kebun. Model memprediksi bahwa sawah, permukiman, dan kebun akan mengalami peningkatan luas hingga 50 di tahun 2030. Sedangkan hutan, semak, tegalan, dan badan air diprediksi mengalami penurunan luas hingga 38 . Sementara itu prediksi erosi dan produksi sedimen cenderung meningkat setiap tahun karena terkait dengan perubahan penggunaan tanah yang terjadi di. DA Ci Peles dan Ci Lutung. Secara spasial wilayah dengan erosi dan produksi sedimen yang tinggi berada pada wilayah dengan perubahan hutan dan semak menjadi tegalan. Hal ini dikarenakan penggunaan tanah tegalan yang merupakan sumber dari erosi tanah.

AbstractLand use changes as a result of increasing human need for space are likely to destroy the hydrological function of the watershed, increase land degradation, stimulate erosion and drive the process of sedimentation. This study aimed to predict land use changes during the period 1990 to 2030 in relation to sediment yield in Ci Lutung and Ci Peles Watershed, West Java. To do so, land use changes were simulated following the model of Cellular Automata Marcov Chain whereas land use composition in 2030 was predicted using Land Change Modeler Package on Idrisi Selva Software. Elevation, slope, distance from road, distance from river, and distance from settlement were selected as driving factors for land use changes in this study. Meanwhile, erosion and sediment yield were predicted using WATEM SEDEM Model based on physical factors including land use, rainfall, soil texture and topography.
The results showed that the areas of forest and shrub have slightly declined up to 5 during the period 1990 to 2016, generally being converted into rice fields, settlements, dryland farming areas and plantations. In addition, rice fields, settlements, and plantations were expected to substantially increase up to 50 in 2030. On the other hand, there would be a significant fall in the number of forests, shrubs, dryland farming areas and water bodies up to 38 in 2030 as predicted by the model. Furthermore, the study also revealed that erosion and sediment yield tend to increase every year. This is likely associated with land use changes occurring in Ci Peles and Ci Lutung Watershed. Spatially, forest areas and shrubs which are converted into dryland farming areas seem to have high erosion and sediment yield due to the nature of dryland farming as the cause of erosion.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadzira Fadhilah
"DA Ci Lutung akan mempengaruhi langsung dinamika DA Ci Manuk sebagai salah satu anak sungai nya. Ci Manuk adalah salah satu daerah aliran sungai di Provinsi Jawa Barat, yang dikategorikan sebagai potensi kritis karena erosi dan kerusakan vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan kondisi hidrologi dan tingkat erosi berdasarkan skenario penggunaan lahan untuk setiap sub-DAS. Penelitian ini menggunakan beberapa variabel: 1 jenis tanah; 3 topografi; 4 penggunaan lahan; dan 5 iklim suhu, curah hujan, radiasi matahari, kecepatan angin, dan kelembaban relatif. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis Unit Respon Hidrologi URH dari masing-masing sub-DAS dan analisis statistik. Variabel karakteristik fisik diproses dengan metode overlay untuk analisis HRU.
Analisis statistik menunjukkan nilai ??2 dan NSE adalah 0,48 dan 0,32. Berdasarkan hasil kalibrasi dan validasi, nilai ??2dan NSE adalah 0,72 dan 0,46. Ini menunjukkan model yang memuaskan dan dapat diterima. Nilai limpasan di setiap sub-DAS cenderung menunjukkan kategori sedang antara 50-80 dalam kategori Koefisien Rezim Aliran KRA dan hal ini berbanding lurus dengan laju erosi. Setiap sub-DAS yang menunjukkan nilai limpasan tinggi, cenderung menghasilkan laju erosi tinggi juga dan sebaliknya. Perbandingan laju erosi aktual dan skenario di DA Ci Lutung menunjukkan penurunan laju erosi dari 175,0 ton / ha / tahun menjadi 115,1 ton / ha / tahun dalam kategori sedang.

Ci Lutung watershed will be affected directly by the dynamics of Ci Manuk watershed as one of its sub basins. Ci Manuk is one of the watershed areas in West Java Province, that is categorized as a critical potential due to erosion and vegetation damage. This study aims to simulate hydrological conditions and erosion rates based on land use scenarios for each sub basin. This research uses several variables 1 soil type 3 topography 4 land use and 5 climate temperature, rainfall, solar radiation, wind speed, and relative humidity. Analysis conducted in this research is Hydrological Response Units HRUs analysis of each sub basin and statistical analysis. The physical characteristic variable is processed by the overlay method for HRUs analysis.
Statistical analysis showed values of 2and NSE are 0.48 and 0.32. Based on calibration and validation results, 2 and NSE are 0.72 and 0.46. This shows a satisfactory and acceptable model. The runoff value at each sub basin tends to show medium category between 50 80 in the KRA category and this is directly proportional to the rate of erosion. Each sub catchment shows a high runoff value, resulting in high erosion rates as well and the reverse. Comparison of actual erosion rates and scenarios in DA Ci Lutung showed a decrease in the rate of erosion from 175.0 ton ha year to 115.1 ton ha year the medium category.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvira Oktariani
"Air mempunyai peranan yang sangat strategis dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kualitas air sungai dapat mengalami penurunan sebagai akibat dari meningkatnya aktivitas manusia yang menimbulkan beragamnya jenis penggunaan tanah. Kualitas air merupakan suatu gambaran mengenai karakteristik fisika, kimia, dan biologi suatu perairan. Penelitian sebelumnya sudah banyak yang membuktikan bahwa penggunaan tanah yang berada di dalam suatu DAS akan memberikan pengaruh besar terhadap kualitas air sungainya terutama senyawa organik dan anorganik. Dalam penelitian ini, data kualitas air diperoleh dari 3 sungai berbeda yaitu Ci Deres, Ci Jurey, dan Ci Saar. Parameter kualitas air yang diukur terdiri dari 9 parameter fisika-kimia, diantaranya TSS, TDS, DHL, Kekeruhan, Temperatur, Nitrat, Fosfat, pH, dan DO.
Keberadaan hewan akuatik seperti makroinvertebrata dan plankton juga digunakan untuk melihat kondisi sungai secara keseluruhan. Sedangkan untuk melihat adanya perbedaan rata-rata kualitas air yang signifikan antar sungai menggunakan One Way ANOVA pada level signifikansi 0,05. Berdasarkan perhitungan statistik, TDS, DO, DHL, pH, Temperatur, Fosfat dan Nitrat mengalami penuruan seiring dengan naiknya debit. Namun sebaliknya, TSS dan kekeruhan bertambah seiring dengan naiknya debit. Hasil perhitungan ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kualitas air dari 3 sungai menggunakan level signifikansi 0,05. Secara keseluruhan, kualitas air Ci Deres, Ci Jurey, dan Ci Saar termasuk kategori tercemar ringan menurut perhitungan WQI, Indeks BMWP-ASPT, dan Indeks Saprobik.

Water is a very valuable resources that provide people and other living things. The water quality of river may degrade due to the variation of land use as human activities increase. Water quality is a term used to describe the chemical, physical, and biological characteristics of water. Previous studies have shown that the land use within the watershed had a great impact on the water quality of river due to high amount of organic and inorganic pollutants. In this study, water quality data were collected from 3 different rivers, Cideres, Cijurey, and Cisaar. The water quality data of 3 sites for nine physical chemical indicators, Total Suspended Solid TSS, Total Dissolved Solid TDS, Conductivity, Turbidity, Temperature, Nitrate, Phosphate, pH, and Dissolved Oxygen DO were analyzed.
The presence and absence aquatic animals such as macroinvertebrates and plankton were used to provide an overview of different stream conditions and level of pollutants. Meanwhile to evaluate significant differences among the sites for all water quality variables, data was analyzed using one way ANOVA at 0.05 level of significance. According to statistical analysis, TDS, DO, conductivity, pH, temperature, phosphate, and nitrate decreased with an increase in river discharge negative correlation. Otherwise, TSS and turbidity increased with a decrease in river discharge positive correlation . The statistical analysis ANOVA for all the parameters revealed a positive correlation and the F test values were significant at 0,05. Overall, Cideres, Cijurey, and Cisaar river were categorized as slightly polluted stream referring to Water Quality Index, BMWP ASPT, and Saprobic Index calculations.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Maulani Ilmawan
"Estuari Ci Mandiri ini sangat berpotensi besar dalam menyediakan glass eel yang menjadikannya sebagai salah satu daerah penangkapan glass eel yang dimanfaatkan sebagai sumber benih utama pada kegiatan budidaya ikan sidat (Kearney, 2011). Namun pembangunan yang terjadi pada Kabupaten Sukabumi menyebabkan banyak alih fungsi lahan yang tadinya adalah lahan hutan menjadi lahan terbuka dan lahan terbangun di daerah sekitar aliran sungai. Dimana limbah dan sedimen yang dihasilkan mempengaruhi kualitas air yang salah satunya adalah salinitas dan TSS di daerah estuari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan DA Ci Mandiri dan dampaknya terhadap sebaran TSS di Estuari Ci Mandiri pada bulan basah dan bulan kering tahun 2000 – 2020, menganalisis hubungan antara nilai sebaran TSS terhadap nilai sebaran salinitas di Estuari Ci Mandiri pada bulan basah dan bulan kering tahun 2000 – 2020, serta Membuat model prediksi penggunaan lahan, TSS, serta Salinitas pada tahun 2032. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu salinitas, curah hujan, debit sungai, pasang surut air laut, arus air laut, Total Suspended Solid (TSS), dan perubahan penggunaan lahan. Data yang digunakan untuk mendapatkan nilai salinitas dan TSS yaitu dari pengolahan data penginderaan jauh dengan citra Landsat 5, 7 ETM+, dan 8 OLI dengan algoritma Ci Mandiri untuk salinitas dan algoritma Budhiman untuk TSS. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan statistik dengan pendekatan spasial dan temporal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan penggunaan lahan hutan menjadi lahan terbuka dan pertanian berpengaruh terhadap konsentrasi sebaran TSS di daerah estuari. Kemudian terdapat hubungan negatif antara TSS dan salinitas, semakin tinggi nilai TSS, semakin rendah nilai salinitas di Estuari Ci Mandiri. Begitu juga sebaliknya. Maka kemungkinan untuk kedepannya nilai salinitas pada bulan kering ataupun bulan basah nantinya akan semakin rendah dan zona estuari akan semakin didominasi oleh salinitas rendah.

The Ci Mandiri Estuary has great potential in providing glass eel which makes it one of the glass eel capture areas which is used as the main seed source in eel fish farming activities (Kearney, 2011). However, the development that took place in Sukabumi Regency caused many of the functions of land to be transformed from forest land into open land and land to be built in the area around the river. Where wastes and sediments produced affect water quality, one of which is salinity and TSS in estuary areas. This study aims to analyze changes in land use of DA Ci Mandiri and its impact on the distribution of TSS in the Ci Mandiri Estuary in the wet and dry months of 2000 - 2020, analyzing the relationship between the value of the TSS distribution on the value of salinity distribution in the Ci Mandiri Estuary in the wet month and month dry year 2000 - 2020, as well as making prediction models of land use, TSS, and Salinity in 2032. The variables used in this study are salinity, rainfall, river discharge, tides, sea water currents, Total Suspended Solid (TSS), and land use change. The data used to obtain the value of salinity and TSS are from remote sensing data processing with Landsat 5, 7 ETM +, and 8 OLI images with Ci Mandiri algorithm for salinity and Budhiman algorithm for TSS. The analytical method used in this research is descriptive and statistical analysis with spatial and temporal approaches. The results showed that changes in the use of forest land into open land and agriculture affect the concentration of TSS distribution in estuarine areas. Then there is a negative relationship between TSS and salinity, the higher the TSS value, the lower the salinity value in the Ci Mandiri Estuary. Vice versa. Then the possibility for future salinity values in the dry or wet months will be lower and the estuary zone will be increasingly dominated by low salinity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Nugroho
"Di daerah tropik basah seperti Indonesia, erosi adalah salah satu faktor yang cukup dominan dalam menurunkan produktivitas lahan. Mengetahui besarnya erosi baik potensial maupun aktual sangat penting untuk merencanakan pembangunan pertanian dan kegiatan konservasi. Mengukur erosi pada skala yang luas dengan keadaan yang beragam, selain sangat sulit juga memerlukan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Oleh karena itu prediksi erosi adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengetahui bahaya erosi.
Metode prediksi erosi yang digunakan adalah metode Geospatial of Water Erosion Prediction Project (GeoWEPP). Besaran erosi dan hasil sedimen hasil simulasi GeoWEPP adalah sebesar 18543,7 ton/tahun atau 41,3 ton/ha/tahun untuk erosi dan untuk laju hasil sedimen adalah sebesar 124,7 ton/ha/tahun.
Hasil korelasi statistik dengan metode pearson product momen didapatkan bahwa rasio memanjang DAS tidak memiliki hubungan signifikan terhadap besaran erosi dan hasil sedimennya, sedangkan untuk rasio membulat DAS terdapat hubungan signifikan dengan besaran laju erosi dan hasil sedimen dengan perbandingan terbalik yaitu semakin besar rasio membulat semakin kecil besaran laju erosi dan hasil sedimennya. Berdasarkan titik elevasi yang diamati, Tingkat bahaya erosi di DA Ci Lember berdasarkan model GeoWEPP didapatkan pola yang mirip dengan wilayah ketinggian terutama pada perhitungan Sub-DAS ordo 1.

In the tropical region such as Indonesia, erosion is the one of the dominant factors for decreasing of land productivity. Knowing the rate of factual and actual erosion is important for development planning of agriculture and conservation activity. Measuring the rate of erosion in a wide scale with variety condition is very difficult matters and need more time. Therefore, prediction of the erosion rate activity could solve this problems.
Predicting of the erosion rate methods which use in this research is Geospatial of Water Erosion Prediction Project (GeoWEPP). Output from GeoWEPP method in Ci Lember Watershed for erosion rate is 18543,7 ton/year or 41,3 ton/ha/year and sediment yield is 124,7 ton/ha/year.
The results of statistical correlation with Pearson Product Moment method shows that the ratio of elongated watershed has no significant relationship to amount of erosion and the sediment yield, while the ratio of rounded of watershed have significant relationship with sediment yield rate and erosion rate with reversed ratio. Based on the observed elevation point, the danger level of erosion have a similar pattern to the altitude region.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42980
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Adjie Rivanda
"Erosi merupakan salah satu proses geomorfologi yang berperan dalam perkembangan bentuklahan. Peristiwa erosi dikendalikan oleh kekuatan eksogen melalui agen geomorfologi. Laju erosi tanah pada setiap ekosistem berbeda-beda tergantung seberapa kuat faktor erosi mempengaruhi kondisi tanah. Laju erosi akan sangat berbahaya jika erosi terjadi pada erosi yang besar dan pada daerah yang luas. Hal ini akan mengakibatkan terganggunya aktivitas manusia dan merugikan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui laju erosi tanah dan variabel-variabelnya agar dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan pembangunan dan agar tidak merugikan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan luasan erosi tanah yang terjadi di DA Ci Lutung dan seberapa besar erosinya serta untuk mengetahui seberapa efektif konservasi tanah terhadap erosi yang terjadi. Dalam penelitian ini digunakan metode RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) sebagai persamaan untuk menentukan besarnya erosi dan sebaran erosi di DA Ci Lutung.

Erosion is one of the geomorphological processes that play a role in the development of landforms. Erosion events are controlled by exogenous forces through geomorphological agents. The rate of soil erosion in each ecosystem varies depending on how strongly erosion factors affect soil conditions. The rate of erosion will be very dangerous if erosion occurs in large erosion and over large areas. This will result in disruption of human activities and harm the community. Therefore, it is important to know the rate of soil erosion and its variables so that it can be used in carrying out development and so as not to harm the community. The purpose of this study was to map the extent of soil erosion that occurred in the Ci Lutung DA and the extent of the erosion and to find out how effective soil conservation was against erosion that occurred. In this study, the RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) method was used as an equation to determine the magnitude of erosion and the distribution of erosion in the Ci Lutung DA."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Winata
"ABSTRAK
Konservasi tanah dan air, khususnya dalam kaitannya dengan pertanian lahan kering di daerah hulu sungai, telah lama menjadi salah satu pusat perhatian yang sangat menonjol dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Cara pemanfaatan yang kurang bijaksana terhadap sumber daya ini telah ditandai oleh laju erosi yang tinggi bahkan di banyak tempat laju erosi ini jauh melampaui daya pemulihan atau pembentukan lahan secara alamiah. Keadaan ini telah menimbulkan penurunan produktivitas yang sangat nyata karena produktivitas yang diusahakan sangat tergantung pada lapisan lahan yang terkuras oleh erosi tersebut.
Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk akan meningkatkan pula kebutuhan air, dan juga akan menuntut bertambahnya penyediaan sandang, pangan dan perumahan. Oleh karena itu, untuk memenuhi keperluan hidupnya maka tuntutan akan kebutuhan lahanpun menjadi semakin luas. Manusia mulai mengusahakan lahan-lahan miring sebagai lahan pertanian tanaman pangan tanpa memperhatikan konsep pengawetan lahan dan air. Karena lokasi kegiatan tersebut pada umumnya berbukit-bukit dan gunung-gunung maka pengaruh banjir dan erosi sangat besar.
Daerah Aliran Sungai dari Ci Liwung Hulu terbagi atas beberapa Sub Daerah Aliran sungai, di antaranya Sub Daerah Aliran Sungai dari Ci Bogo. Daerah ini merupakan salah satu sumber air bagi Ci Liwung, serta sumber tanaman palawija dan sayuran bagi kehidupan daerah Kabupaten dan Kotamadya Bogor serta sebagian besar wilayah DK1 Jakarta. Kerusakan dan kemunduran sistem daerah aliran sungai ini mempunyai akibat yang bisa mengkhawatirkan kehidupan yang ditopangnya, tidak hanya sosial ekonominya, namun juga nilai strategisnya.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas maka penelitian ini dilakukan untuk:
1. Mengetahui keadaan tingkat erosi yang terjadi di Sub Daerah Aliran Sungai dari Ci Bogo.
2. Mengetahui keadaan penggunaan lahan sehubungan dengan terjadinya erosi di Sub Daerah Aliran Sungai dari Ci Bogo.
3. Mengetahui keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitar Sub Daerah Aliran Sungai dari Ci Bogo sehubungan dengan terjadinya erosi.
Penelitian ini dilakukan dengan cara :
1. Pendugaan erosi dengan menggunakan rumus USLE dan pengukuran langsung di lapangan.
2. Analisis korelasi dengan regresi linear sederhana untuk mengetahui hubungan penggunaan lahan dan status penguasaannya dengan tingkat erosi yang terjadi.
3. Analisis ekonomi sederhana untuk mengetahui pengaruh alihguna lahan tehadap tingkat erosi yang terjadi.
Tingkat erosi di Sub Daerah Aliran Sungai dari Ci Bogo sudah pada tingkat menghawatirkan. Dengan menggunakan rumus USLE tingkat erosi yang terjadi sebesar 141,13 ton/ha/th. Hasil pengukuran langsung di lapangan untuk lahan pertanian erosi yang terjadi sebesar 132,44 ton/ha/th. Sedangkan batas erosi maksimal yang masih dapat dibiarkan sebesar 11,2 ton/ha/th.
Meningkatnya laju erosi terutama disebabkan telah terjadinya perubahan penggunaan lahan yang menjurus kearah penggarapan lahan kritis. Salah satu faktor yang menyebabkan perubahan penggunaan lahan adalah tekanan penduduk terhadap lahan yang merupakan akibat naiknya kebutuhan lahan-lahan untuk berbagai peruntukan. Perubahan penggunaan lahan ini meliputi alih guna lahan perkebunan menjadi tegalan, alih guna lahan sawah menjadi tegalan dan alih guna lahan tegalan, sawah serta perkebunan menjadi pemukiman.
Hubungan antara lahan yang mempunyai kemiringan lebih besar dari 40% mempunyai hubungan positif nyata dengan lahan perkebunan teh (r = 0,56), dengan lahan perkebunan cengkeh (r = 0,49) dan tegalan (r = 0,54). Begitu pula, lahan tersebut mempunyai hubungan positif nyata dengan lahan milik Negara (r = 0,56) dan lahan milik Badan Usaha (r = 0,49), dan lahan yang status penguasaannya milik perorangan mempunyai hubungan positif sangat nyata (r = 0,95). Berarti lahan-lahan tersebut mempunyai potensi untuk meningkatkan laju erosi yang terjadi sehingga melebihi batas yang masih dapat dibiarkan sehingga dalam pengolahannya perlu diadakan konsevasi dan pengawetan lahan.
Kecenderungan alih guna sawah menjadi tegalan lahan kering, beralasan karena di samping adanya tekanan penduduk, disebabkan pula bahwa tanaman palawija dan sayuran lebih menguntungkan dibandingkan tanaman padi, apalagi untuk daerah ini kondisi alamnya cukup mendukung. Tetapi akibat alih guna lahan tersebut, mempunyai dampak yang besar terhadap peningkatan laju erosi sehingga dalam penggarapannya harus memperhatikan faktor konservasi dan pengawetan lahan.

ABSTRACT
Land and water conservation, in terms of dry fields? agriculture in the upper riches of the river, has long been the major focus of renewable natural resources management and utilization. Improper utilization of these resources causes increased erosion rate, even in some areas increasing erosion rate has gone far beyond the limit of possible rehabilitation either by human being or by nature. Such a situation resulted in apparent decrease of productivity which usually depends heavily on the eroded areas of the watershed.
Increasing population rate directly causes increased needs for water, food, clothing, and housing area. In order for the farmers to be able to fulfill their basic needs, they need larger piece of agricultural land. Therefore, many of them have tried to cultivate the slope areas as agricultural fields without considering the principles of water and land agricultural fields without considering the principles of water and land conservation. Since such slope areas are usually hilly and mountainous, then flood and erosion rate is increasing greatly.
The watershed of Ci Liwung Hulu is divided into several sub watersheds, among other the sub watershed of Ci Bogo. The sub watershed of Ci Bogo is one of the water sources for Ci Liwung, for vegetables and crops grown to supply the needs of people in Bogor and those majorities of Jakarta. The damaged and decreased watershed system has serious effect on the supporting life systems, in terms of its economic as well as its strategic values.
Based on the above situation, this research was carried out. It was aimed primarily to:
1. Identify the erosion rate in the sub watershed of Ci Bogo.
2. Identify the utilization of the sub watershed of Ci Bogo in relation to its erosion.
3. Identify the socio-economic status of residents (farmers) around the area of the sub watershed of Ci Bogo in relation to its erosion.
The research was conducted following a set of systematic procedures as follows:
1. Estimation (measurement) of the erosion using LISLE formula and direct site measurement.
2. Simple correlation and linear regression analysis to identify the relationship between the utilization of .the land, ownership status and erosion rate.
3. Simple economic analyses to identify the effect of changing pattern of land utilization on the erosion rate.
The erosion rate of the sub watershed of Ci Bogo has reached up to the critical level. Using the USLE formula, it is estimated that the erosion rate has reached 141,13 ton/ha/year. The maximum tolerable erosion rate is actually 11,2 ton/ha/year.
The increasing erosion rate is caused by the changing pattern of land utilization which leads to cultivation of critical land. One factor which causes the changing pattern of land utilization is the farmers' pressure on the land to meet their multipurpose needs. The changing pattern of land utilization includes the conversion of the plantation areas into dry and, the rice fields into dry fields, and the dry fields, rice fields and plantation areas into settlement areas.
There is a significant positive relationship between slope areas (more than 40% angle) and tea plantation areas (r = 0,56), and dry fields (r = 0,54). At the same time, the land has a significant positive relationship with state-owned land (r = 0,56), private company-owned land (r = 0,49) and individually owned land (r = 0,95).
The above measures indicate that those areas are highly potential in increasing erosion beyond the tolerable limit, so that it is necessary to make special effort in conserving and preserving the land and its utilization.
Increasing effort in converting rice fields into dry fields is caused not only by the population growth, but also by the fact that crops and vegetables are more profitable than rice, especially when the climate is very supporting. However, the changing pattern of land utilization has an immense impact on the increase of erosion rate. Therefore principles of land conservation and preservation must be considered in its cultivation.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriansyah
"Daerah Aliran Ci Leungsi merupakan salah satu DAS di Provinsi Jawa Barat. Daerah Aliran Ci Leungsi merupakan salah satu sungai yang masuk dalam program kali bersih BPLHD Jawa Barat dikarenakan kondisi sungai yang sudah tercemar. Penggunaan tanah yang beragam di Daerah Aliran Sungai menyebabkan terganggunya keseimbangan kimia air sungai sehingga menyebabkan pencemaran kualitas air.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan tanah di Daerah Aliran Sungai mempengaruhi kualitas air Ci Leungsi. Analisis secara kuantitatif-deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan peneltian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanah permukiman mempengaruhi konsentrasi kimia berupa nitrat, amonia, deterjen serta minyak dan lemak. Pertanian tanah basah dan tanah kering mempengaruhi konsentrasi nitrat dan amonia.
Hasil perhitungan metode Storage and Retrieval (STORET) didapatkan bahwa dari bagian hulu sampai tengah daerah aliran sungai termasuk kategori cemar sedang, sementara di bagian hilir termasuk cemar berat.

Ci Leungsi watershed is one of the watershed are located in the Province of West Java. Ci Leungsi watershed is one of the rivers that enter the clean river program by BPLHD of West Java due to the condition of the river that has been polluted. Diverse land use in the watershed causes disruption of the chemical balance of the water of the river, causing pollution of water quality.
This study aims to determine whether the use of the land along the watershed affects water quality of Ci Leungsi. Quantitative-descriptive analysis will be used to answer the purpose of the present study.
The results showed that the use of land in the form of settlements affected the concentration of chemicals in the form of nitrate, ammonia, detergent and oil and grease, while agricultural land wet and dry soil affects the concentration of nitrate and ammonia.
The results of STORET method of calculation showed that from the upstream to the middle of the watershed in the category of pollutants being while at the downstream entrance heavy polluted.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rias Sukmawati
"Tutupan lahan memiliki peran vital yang memengaruhi perpindahan massa air dalam siklus hidrologi. DA Ci Tarik yang terletak di Kabupaten Sukabumi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir mengalami perkembangan dalam sektor perkebunan dan pariwisata yang memicu meningkatnya lahan terbangun. Perkembangan lahan terbangun secara masif dapat meningkatkan besar limpasan permukaan yang berdampak pada terjadinya degradasi lahan seperti erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memprediksi perubahan tutupan lahan dan tingkat bahaya erosi pada tahun 2032 di DA Ci Tarik. Prediksi tutupan lahan tahun 2032 menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chain dan memprediksi tingkat bahaya erosi berdasarkan perubahan tutupan lahan tahun 1999, 2009, 2019, dan 2032 menggunakan metode RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) dengan variabel erosivitas hujan (R), erodibilitas tanah (K), panjang dan kemiringan lereng (LS), serta tutupan dan pengelolaan lahan (CP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan luas lahan terbangun dan perkebunan di DA Ci Tarik pada tahun 1999-2019. Pada tahun 2032, luas lahan hutan, sawah, dan semak belukar tetap mengalami penurunan luas karena lahan terbangun meningkat secara signifikan. Hasil uji akurasi Cellular Automata-Markov Chain ditunjukkan dengan nilai Kappa sebesar 0,91 atau 91%. Prediksi model tingkat bahaya erosi pada tahun 2032 menunjukkan bahwa tingkat bahaya erosi di DA Ci Tarik didominasi oleh tingkat bahaya erosi ringan. Tingkat bahaya erosi berat hingga sangat berat (>480 ton/ha/tahun) berada pada sub DA Ci Buniwangi dan sub DA Ci Kidang karena didominasi oleh tutupan lahan terbangun dan perkebunan yang berada pada kemiringan lereng 8% hingga >25%.

Land cover has a vital role that influences water mass transfer in the hydrological cycle. Citarik watershed which is located in Sukabumi Regency in the past 20 years has experienced developments in the tourism sectors which have triggered an increase in built-up area and plantations. Massive development of developed land can increase the amount of surface runoff which results in land degradation such as erosion. This study aims to analyze and predict changes in land cover and erosion rates in 2032 in Citarik watershed. Prediction of land cover in 2032 using the Cellular Automata-Markov Chain method and predicting erosion rates based on land cover changes in 1999, 2009, 2019, and 2032 using the RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) method with rain erosivity (R), soil erodibility (R), C), length and slope (LS), and land cover and management (CP). The results showed what had been an increase in the area of built-up area and plantations in Citarik watershed from 1999-2019. In 2032, the area of forest land, rice fields, and grassland is still increasing in size which is quite significant because the developed land is increasing significantly. Cellular Automata-Markov Chain accuracy test results were approved with a Kappa value of 0.91 or 91%. The hazard level prediction model in 2032 shows the level of erosion hazard in Citarik watershed. The level of severe erosion danger to very heavy (> 480 tons/ha /year) depends on the Buniwangi watershed and Kidang watershed because it is suspended by plantations and built-up area on the slope of 8% to> 25%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bulan Karlina
"Perubahan penggunaan lahan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) menghasilkan dorongan masyarakat untuk membuka lahan pertanian di daerah hulu. Deforestasi yang terjadi di Kabupaten Bandung dapat mengganggu stabilitas tanah untuk menyerap air, sehingga memicu erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memprediksi perubahan penggunaan lahan dan laju erosi pada tahun 2036 di Citarum Hulu DA di Kabupaten Bandung. Prediksi penggunaan lahan pada tahun 2036 menggunakan metode Seluler Automata Markov Chain, dan memprediksi tingkat erosi berdasarkan perubahan penggunaan lahan pada tahun 2000, 2015, 2018 dan 2036 menggunakan metode perhitungan USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan variabel erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang tanah dan kemiringan lereng dan penggunaan dan pengelolaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan penggunaan lahan di Sub DA Ci Tarum Hulu dari tahun 2000-2036, di mana pada tahun 2036 hutan dan sawah mengalami penurunan besar diikuti oleh peningkatan area permukiman dan pertanian lahan kering. Hasil tes akurasi pada CA Markov ditunjukkan oleh nilai Kappa 0,8079 atau 80%. Prediksi model laju erosi pada tahun 2036 menunjukkan bahwa laju erosi di DA Ci Tarum Hulu Kabupaten Bandung didominasi oleh erosi ringan dan erosi yang sangat berat. Erosi sangat rendah dengan kehilangan tanah <15 ton/ha/tahun di daerah tersebut, sementara erosi sangat berat dengan jumlah kehilangan tanah> 480 ton/ha/tahun di Sub DA Ci Kapundung dan Ci Widey dengan penggunaan lahan dalam bentuk pertanian lahan kering. terletak di daerah dengan kemiringan curam, yaitu 25% -> 40%.

Changes in land use around watersheds (DAS) resulted in community encouragement to open up agricultural land in upstream areas. Deforestation that occurs in Bandung Regency can disturb the stability of the soil to absorb water, thus triggering erosion. This study aims to analyze and predict changes in land use and erosion rates in 2036 in the Upper Citarum DA in Bandung Regency. Land use prediction in 2036 uses the Cellular Automov Markov Chain method, and predicts erosion rates based on land use changes in 2000, 2015, 2018 and 2036 using the USLE (Universal Soil Loss Equation) calculation method with rain erosivity, soil erodibility, soil length variables and slope and land use and management. The results showed that there were changes in land use in the Sub DA Ci Tarum Hulu from 2000-2036, where in 2036 the forests and rice fields experienced a large decline followed by an increase in settlements and dryland farming areas. Accuracy test results on CA Markov indicated by a Kappa value of 0.8079 or 80%. The prediction of the erosion rate model in 2036 shows that the erosion rate in DA Ci Tarum Hulu Bandung Regency is dominated by mild erosion and very heavy erosion. Erosion is very low with soil loss <15 tons/ha/year in the area, while erosion is very heavy with total soil loss> 480 tons/ha/year in Sub DA Ci Kapundung and Ci Widey with land use in the form of dry land agriculture. located in an area with a steep slope, which is 25% -> 40%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>