Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177472 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syefira Salsabila
"Tesis ini membahas pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan ke masyarakat di kawasan terpencil dan sangat terpencil. Pencatatan dan Pelaporan PKB dilakukan dengan metode paper based, sehingga memiliki beberapa risiko yang dapat menghambat keberlangsungan data dari pengumpulan, pencatatan, dan sampai proses pelaporan. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan PKB dengan memanfaatkan teknologi telepon bergerak (mobile phone). Metode pengembangan sistem menggunakan teknik SDLC dengan model RAD dengan menggunakan teknik prototyping. Hasil penelitian menyajikan bahwa pemanfaatan telepon bergerak (mobile phone) berbasis android sebagai alat bantu dalam pengumpulan data pelaksanaan pencatatan dan pelaporan PKB dapat dijalankan secara offline. Prototipe sistem informasi ini dapat berjalan lebih efisien dari sisi waktu, pengiriman data ke server membuat data lebih aman, memudahkan para Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak (TPKB) untuk menginput data sebagai bahan pelaporan.

The focus of this study discusses the implementation mobile health services program to bring health service access closer to the community in remote and very remote area. Recording and reporting mobile health service with the paper based method, there is the risk of this method on delays the availability of the data for analysis, introduces errors during the transcription process until data reporting. The purpose of this study is to produce a system of information based on mobile phone for recording ad reporting mobile health services program with mobile phone technology. The method used in software engineering is DLC with RAD model, while for the method of designing systems using prototyping. Collecting data using mobile technology made the process more efficient in term of time, especially when the data is uploaded to a properly administered server, makes the data much more secure, more effective to use for mobile health clinic team or health provider for data collection."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lupi Trijayanti
"Skripsi ini membahas mengenai kualitas informasi yang dihasilkan oleh Puskesmas Sukmajaya Kota Depok masih rendah untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model manajemen informasi pemantauan wilayah setempat terkait kesehatan ibu yang dapat menghasilkan informasi berbasis fakta untuk pengambilan keputusan yang tepat sasaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara observasi dan wawancara, serta melakukan analisis sistem dan mengembangkan sistem yang sudah ada.
Hasil analisis dari penelitian ini adalah adanya kekurangan dan kendala dari sistem yang sudah berjalan di Puskesmas Sukmajaya sehingga mempengaruhi kualitas dari informasi. Sehingga hasil dari penelitian adalah sebuah rancangan sistem informasi pencatatan dan pelaporan yang berbasis spreadsheet dan database untuk pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok.

This thesis describes about quality of information that is produced by Sukmajaya Primary Health Center, Depok. The quality of information that is produced by Sukmajaya Primary Health Center, is still low to make a decision. So, this research is in order to make information management model of surveilance that concern about maternal health care. So, it can produce information based of evidence to make a decision that can intervetion to certain target. This thesis use qualitative methods with observation, interview and analysis a system and then discover a existing system.
The results of this research that information system at primary health center of sukmajaya has some weakness and constraint so it can influence quality of information. Result from this research is a discovery of registry and report information system based on spreadsheet and database for maternal health care at Sukmajaya Primary Health Center, Depok.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Trisnawati E.S.
"Dalam pembangunan memasuki era industrialisasi akan menyebabkan timbulnya masalah ketenaga kerjaan, termasuk dampaknya terhadap kesehatan para pekerja. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dipikirkan adanya suatu sistem informasi kesehatan, dalam hal ini sistem informasi kesehatan kerja yang dapat menunjang hal tersebut diatas. Sebagai contoh dipilih Pertamina, suatu BUMN yang dinyatakan sehat dan telah lama menerapkan sistem informasi kesehatan kerja dilingkungannya.
Studi ini bermaksud untuk mendapatkan gambaran sistem informasi pelayanan kesehatan kerja di Pertamina, bagaimana susunan organisasinya, pencatatan dan pengolahan data dan masalah yang timbul sehubungan dengan kegiatan ini. Juga dilihat bagaimana penggunaan informasi yang tersedia di SIK kerjanya sehubungan dengan fungsi manajemen dan program kesehatan keqia di Pertamina.
Dengan menggunakan rancangan yang bersifat observasional, dengan pendekatan kualitatif studi ini mengumpulkan data primer dan sekunder. Data primer didapat dari informan( 10 orang ), direkam dalam tape recorder, dan setelah ditulis dikonfirmasikan kembali ke informan tersebut. Data sekunder dikumpulkan dari arsip yang ada di Dinas Kesehatan Pertamina.
Dari penelitian ini diperoleh informasi bahwa informasi yang dibutuhkan pada umumnya tersedia di SIK, kecuali informasi tentang program promotif yang sebagian besar tersedia pada sistem informasi kesehatan yang lain. Dalam hubungannya dengan fungsi manajemen, untuk fungsi perencanaan dari laporan yang tersedia 40 % digunakan; sedangkan untuk fungsi penggerakan pelaksanaan 83 % digunakan dari SIK yang ada Sehubungan dengan fungsi pengawasan, pengendalian dan evaluasi , 52, 63 % informasi didapat dari SIK yang ada. Dalam hubungannya dengan program kesehatan kerja, dapat dijabarkan sebagai berikut :
- Program promotif : informasi yang torsedia dalam SIK kerja belum dapat memberikan gambaran yang menyeluruh.
- Program preventif : informasi yang tersedia dalam SIK kerja hanya memberikan gambaran sebagian dari program preventit] tctapi tersedia di SIK yang lain.
- Program kuratif dan Rehabilitatif : informasi yang dapat diperoleh dari SIK yang tersedia cukup lengkap dan rinci, karena pada dasarnya banyak program kesehatan kerja di Pertamina yang bersifat kuratif.
Dari penelitian ini diharapkan dapat diambil sebagai contoh untuk mengembangkan suatu sistem informasi kesehatan kerja di Departemen Kesehatan.

During industrialization era, man power problem will emerge, including its effect on the health of the workers. To anticipate that problem, a health information system has to be developed, in this case on the occupational health infomation system Pertamina has been chosen as a case, for it is agovemment owned company that has been declared as healthy and which has applied occupational health infomation system in its environment for a long time.
The aim of this study was to describe the occupational health service information system in Penamina, its organization, data recording and management, and problem which arise from this activities. This study described also how the information from the system are used in relation with the management function and occupational health program in Pertamina.
This was an obsetvational study, with qualitative approach, which collected primary and secondary data. Primary data were given by informer, recorded with tape recorder, then writen and confirmed by the informer. Secondary data were gathered from the archives ofthe Pertamina's Health Department.
This study revealed that the information needed generally were already existed in the occupational health information system, with the exception ofthe information of promotive program. The laster could be found in other health information system.
In its relation with management function, for planning function, 40 % ofthe report were used, while for organizing 83 % of the data were used For monitoring, controlling and evaluation, 52.63 % of informations were acquired from the occupational health system. In its relation with occupational health program, it could be stated as follows:
- Promotive program : information from the occupational health system could not yet give an over all picture.
- Preventive program : information nom the system could only give apartial picture ofthe preventive program. However other information could be found in another health information system
- Curative and rehabilitative program : complete and detailed information could be found in the system, for most of the occupational health program in Pertamina in reality are curative.
It is hoped that this study could be used as an example to develope an occupational health information system in the Department of Health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Dian Karmana
"Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena rentan terhadap masalah kesehatan. Penjaringan kesehatan adalah salah satu program UKS/M untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan siswa, mendukung tercapainya kondisi fisik dan mental yang baik agar potensi belajar dan prestasi optimal. Pengelolaan data hasil pemeriksaan penjaringan kesehatan siswa SD di Puskesmas I Denpasar Barat masih manual sehingga penulis berkeinginan membuat rancangan sistem informasi kegiatan penjaringan Kesehatan siswa Sekolah Dasar di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Barat kota Denpasar. Metode penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu mendata kebutuhan pengguna, menyusun prototype, mengevaluasi prototype, membuat aplikasi serta mengevaluasi efektifitas penggunaan dan kepuasan. Hasil evaluasi penggunaan aplikasi berbasis web untuk menjaring data kesehatan anak sekolah di lingkungan Puskesmas I Denpasar Barat Kota Denpasar dinilai menggunakan kuesioner dengan hasil 100% responden setuju dengan efektifitas aplikasi serta >75% responden menyatakan puas dan sangat puas dengan aplikasi tersebut. Saran pada penelitian ini adalah Puskesmas I Denpasar Barat dapat menggunakan aplikasi pada kegiatan penjaringan siswa Sekolah Dasar. Sistem ini dapat disosialisasikan kepada instansi terkait sehingga menjadi model yang dikembangkan untuk wilayah yang lebih luas, dikembangkan untuk siswa pada jenjang yang lebih tinggi serta dapat terintegrasi dengan aplikasi sejenis untuk memperoleh data yang komprehensif.

School-aged children are a critical age group because they are vulnerable to health problems. Health screening is one of the UKS/M programs to maintain and improve student health, supporting the achievement of good physical and mental conditions for optimal learning potential and achievement. Data management of health screening examination results for elementary school students at West Denpasar Community Health Center I is still manual, so the author wishes to design an information system for health screening activities for elementary school students in the work area of West Denpasar Community Health Center I, Denpasar city. This research method consists of several stages, namely recording user needs, compiling a prototype, evaluating the prototype, creating an application, and evaluating the effectiveness of use and satisfaction. The results of the evaluation of the use of a web-based application to collect health data for school children in the West Denpasar Community Health Center in Denpasar City were assessed using a questionnaire with the results of 100% of respondents agreeing with the effectiveness of the application and >75% of respondents stating they were satisfied and very satisfied with the application. The suggestion in this research is that West Denpasar Community Health Center can use the application in elementary school student screening activities. This system can be socialized to relevant agencies so that it becomes a model developed for a wider area, developed for students at a higher level, and can be integrated with similar applications to obtain comprehensive data."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dewi Shinta Ningsih
"ABSTRAK
Keberhasilan pembangunan kesehatan yang merupakan penunjang keberhasilan
pembangunan nasional sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan dan
penganggaran. Namun, dalam prosesnya perencanaan dan penganggaran kesehatan
tidak lepas dari berbagai kendala dan juga faktor yang mempengaruhi. Kebutuhan
akan suatu sistem perencanaan dan penganggaran yang memadai dirasa perlu agar
pemanfaatan anggaran dan sumber daya lainnya dapat dilakukan secara efektif dan
efisien. Penelitian ini bertujuan untuk membangun prototipe sistem pendukung
keputusan dalam proses pengalokasian anggaran bersumber APBN bagi RSUD dan
Dinkes Kabupaten/Kota yang saat ini dialokasikan melalui anggaran DAK Reguler.
Metode pengembangan sistem informasi menggunakan pendekatan System
Development Life Cycle (SDLC) dengan metode prototipe. Hasil pengembangan
sistem informasi berupa prototipe berbasis online dengan hasil luaran berupa
metode penentuan alokasi anggaran berbasis equity, equality dan adequacy yang
dapat menjadi masukan dalam proses penetapan kebijakan pengalokasian anggaran
DAK. Pengembangan prototipe ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
basis data MySQL versi 5.7. Keunggulan prototipe yang dihasilkan yaitu mampu
membantu proses penetapan kebijakan dengan memberikan suatu model
pengalokasian anggaran yang objektif berdasarkan pada suatu rumusan, prinsip
maupun kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan. Keberlangsungan penerapan
sistem ini memerlukan komitmen serta dukungan dari para stakeholder yang dalam
hal ini adalah para pemegang kebijakan di lingkungan Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan.

ABSTRACT
The successfull of health development which is to support the successfull of national
development determined by the quality of planning and budgeting. However, the
process of health planning and budgeting can not be separated from the effect of
various obstacles and factors. The needs of an adequate planning and budgeting
system is required so the utilization of budget and other resources can be used
effectively and efficiently. This research aims to develop a prototype of decision
support system to support the process of allocation budgeting for hospitals and
district / city health offices from the state budget source that is currently allocated
through the DAK Regular. The Information system development method is using
System Development Life Cycle (SDLC) approach with prototype method. The
result of the information system development is an online based prototype and the
output of the system is a method of budgeting allocation determination based on
equity, equality and adequacy that can be used as an input for the process of DAK
allocation determination. This prototype development is using PHP programming
language and MySQL 5.7 database. The advantages of the prototype development
is able to assist the process of policy determination by providing an objective
budgeting allocation model based on a formulation, principles and criteria that can
be accounted. The continuous of this system implementation requires a commitment
and support from stakeholders which in this case are policyholders in Directorate
General of Health Services."
2017
T48425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Nur Maulidya
"Pengabaian hak akan kesehatan menyebabkan munculnya disparitas kesehatan antaramasyarakat adat. Suku Baduy Dalam merupakan masyarakat adat di Indonesia yangmenolak mengikuti perkembangan kehidupan modern. Capaian pelayanan kesehatanpada masyarakat Baduy Dalam sebagai indikator kinerja pemerintah dalam meratakanpelayanan kesehatan belum tercatat dengan baik. Ketersediaan, keterjangkauan, danketerimaan Pelayanan kesehatan sebagai hal fundamental dalam pemerataan hak akankesehatan perlu ditelaah lebih lanjut.Penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan paradigma Hak Asasi Manusiabertujuan untuk menggali informasi mendalam mengenai pelayanan kesehatan padamasyarakat Baduy. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam dan informandipilih berdasarkan teknik purposif untuk memenuhi kesesuaian dan kecukupan informasipenelitian. Informan dalam penelitian ini adalah instansi pemerintah di bidang kesehatan,tenaga kesehatan, stakeholder di Desa Kanekes, kader kesehatan, dan masyarakat. Hasilpenelitian dianalisis menggunakan matriks dan menggunakan content analysis untukmenyimpulkan fenomena tematik. Untuk menjaga keabsahan data, dilakukan penelaahandokumen dan literatur terkait topik penelitian sebagai triangulasi.Adanya larangan menggunakan alat transportasi ke wilayah Baduy Dalam membuattenaga kesehatan tidak memiliki pilihan lain selain berjalan kaki melewati jalan setapakyang terjal. Pemberian pelayanan kesehatan mobile terkendala dengan jumlah tenagakesehatan dan kemampuan masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan modern.Pelayanan kesehatan modern belum bisa dilakukan karena masih terdapat anggapanpelayanan kesehatan modern mengancam kelestarian adat. Keterlibatan dan perhatianinstansi pemerintah terhadap pelayanan kesehatan pun sangat rendah.Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelayanan kesehatan untuk Baduy Dalam belumdilaksanakan dengan baik karena adanya kendala dari sisi ketersediaan tenaga kesehatan,akses geografis, dan penerimaan terhadap pelayanan kesehatan modern yang rendah.

Differences in rights to health cause a disparity between indigenous communities andpeople in general, which should be avoidable. The Baduy Dalam Tribe is one of theindigenous communities in Indonesia that refuses to follow modern developments. Theprovision of health services to the Baduy Dalam community has become an indicator ofthe government rsquo s performance, in an effort to better equalize undocumented healthservices. Availability, affordability, and acceptance of health services as a fundamentalequalizer of rights to health needs to be further analyzed.This qualitative research uses a Basic Human Rights paradigm approach to obtain indepthinformation regarding health services among the Baduy community. The methodused was in depth interviews, and informants were chosen using a purposive techniqueto achieve correct and adequate information for this research. The informants includedthe government health department, healthcare personnel, Kanekes Village stakeholders,health cadres, and the community. Results were analyzed using a matrix and contentanalysis to identify the thematic information. To maintain validity, document review andliterature review on the subject were conducted.Restrictions to use vehicles in the Baduy Dalam area caused healthcare personnel toalways have to walk on a narrow road to reach the area. The provision of mobilehealthcare services is also made difficult due to the lack of healthcare personnel andcommunity acceptance of modern healthcare services. The community does not acceptthese services as there is an assumption that it threatens the survival of their traditions.Involvement of government institutions in these healthcare programs is also minimal.Healthcare services to the Baduy Dalam Community is not performed well as there arevarious obstacles in the availability of healthcare personnel, geographical access, and lowacceptance level of modern healthcare services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Mahira Putri
"

Pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) merupakan gatekeeper dan pelayanan yang berfokus pada masyarakat. Sementara saat ini, pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta JKN di puskesmas belum maksimal, puskesmas sebagai gatekeeper belum menjadi prioritas utama dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas oeh peserta JKN dengan menggunakan literature review. Basis pencarian literatur yang digunakan adalah Proquest, PubMed, Google Scholar, dan Garuda Ristekbrin. Pada hasil pencarian, ditemukan sebanyak 16 studi terseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pada sebagian besar studi dikatakan bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta JKN masih cukup rendah. Sebagian besar studi mendapatkan bahwa mereka yang lebih memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas adalah peserta JKN dengan usia di atas 46 tahun, dengan tingkat pendidikan yang tinggi, pendapatan tinggi, memiliki pengetahuan yang baik tentang JKN, memiliki aksesibilitas layanan yang mudah dan memadai, memiliki persepsi yang baik terhadap kesehatan, dan memiliki persepsi yang baik terhadap sikap petugas kesehatan dan JKN.



In the era of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Puskesmas was a gatekeeper and public-focused service. Meanwhile, health services in Puskesmas haven’t optimally utilized by the JKN participants, Puskesmas as gatekeepers are not at the top priority of health utilization. This study identified factors related to JKN participant’s utilization of health services in Puskesmas using a literature review. The literature search bases used were Proquest, PubMed, Google Scholar, and Garuda Ristekbrin. In the search results, 16 studies were selected based on inclusion and exclusion criteria. The research findings show that most studies stated that the utilization of health services by JKN participants were still quite low. Most studies find that those who make the most use of health services at puskesmas are JKN participants whom age over 46 years, with high levels of education, high income, have good knowledge about JKN, have easy and adequate service accessibility, has a good perception of health, and has a good perception of the attitudes of health workers and JKN itself.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mikhael Natalnael
"mHealth merupakan sarana alternatif untuk mendapatkan layanan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi mobile. mHealth dimanfaatkan untuk mendukung berbagai kondisi kesehatan, salah satunya yaitu kehamilan. Masa kehamilan sangat penting untuk diperhatikan demi menjaga kesehatan ibu dan anak. Namun, aplikasi kehamilan memiliki kekurangan dalam bidang usability yang menghambat penggunaan aplikasi tersebut sehingga pemanfaatan aplikasi menjadi kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi masalah terkait usability yang mungkin ditemukan pada aplikasi kehamilan di Indonesia yang diteliti. Aplikasi dipilih melalui seleksi urutan peringkat dan jumlah unduhan pada layanan distribusi aplikasi mobile dan ditemukan lima aplikasi, yaitu: Hallobumil, Teman Bumil, Diary Bunda, Pregnancy Calculator Pro, dan Ruangmom. Pemilihan lima aplikasi populer ini bertujuan untuk mewakili aplikasi kehamilan yang dikembangkan di Indonesia dengan jumlah pengguna yang tinggi sebagai acuan dalam menilai usability yang telah baik diterapkan maupun yang belum baik. Selanjutnya, dilakukan proses pengumpulan data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner mHealth App Usability Questionnaire (MAUQ) oleh 139 responden. Pengumpulan data kualitatif melalui sesi wawancara kontekstual diikuti oleh lima partisipan dan evaluasi heuristik oleh ahli berdasarkan prinsip Nielsen’s Ten Usability Heuristics melibatkan lima evaluator. Analisis kuesioner menghasilkan skor usability dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 5,826 yang dinilai baik karena sudah berada di atas nilai netral, yaitu 4. Analisis wawancara kontekstual menghasilkan 10 permasalahan. Evaluasi heuristik menghasilkan 127 permasalahan. Triangulasi dilakukan untuk mengelompokkan temuan masalah dari hasil wawancara dengan evaluasi heuristik sehingga ditemukan total 14 kelompok masalah untuk kemudian dipetakan ke usulan perbaikan dan dibentuk 17 butir panduan desain umum bagi aplikasi kehamilan di Indonesia. Hasil penelitian menemukan bahwa aplikasi mHealth kehamilan di Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk perbaikan, terutama pada aspek usefulness dan visibility.

mHealth is an alternative way to obtain health services through the implementation of technologies, especially mobile technology. mHealth can support many life and health conditions, including pregnancy. During pregnancy, it is essential to keep the health of both the mom and the child. But, the state of the applications still needs to be improved in usability, which hinders usage and becomes non-optimal. This study aims to analyze and evaluate usability problems found in selected pregnancy apps for research. Applications were chosen based on rankings and total downloads from the app distribution platform: Hallobumil, Teman Bumil, Diary Bunda, Pregnancy Calculator App, and Ruangmom. These popular apps were chosen to represent pregnancy apps developed in Indonesia with a high number of users to indicate what aspects of usability are implemented well or not. Quantitative data are collected using the mHealth App Usability Questionnaire, with 139 respondents participating. Qualitative data are collected with contextual interviews with the participation of five users and heuristic evaluation according to Nielsen's Ten Usability Heuristics with five evaluators. Results were found from the questionnaire with an average usability score of 5,826 above the neutral score of 4, which is rated good. Results from contextual interviews found ten usability problems. The heuristic evaluation found 127 usability problems. All findings from contextual interviews and heuristic evaluation were triangulated into 14 groups with improvement recommendations, and 17 design guidelines were formed for the development of pregnancy apps in Indonesia. The study found that mHealth pregnancy apps in Indonesia still have a lot of room for improvement, specifically in usefulness and visibility."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rano Banyu Aji
"Untuk mengatasi permasalah air bersih dan sanitasi sesuai kesepakatan MDG?s pada goal 7 target 10, pemerintah bersama pihak donor membuat program CWSH (community water services and health) yang dilaksanakan di 4 propinsi dan 20 kabupaten, tujuan programnya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui komponen pembangunan sarana air bersih dan sanitasi, permberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku hidup sehat.
Untuk pengendalian pelaksanaan mutu program, peran data atau informasi berkait dengan quality control (QC) dan quality assurance (QA) /verifikasi proses kegiatan di dapat dari mekanisme laporan bulan dan qurtal. Sepanjang kuartal 2009 laporan terlambat penyampaiannya mulai dari 10 sampai 40 hari dari akhir priode kuartal yang disepakati. Sedangkan laporan bulanan priode Juli 2008 -Juli 2009 hanya 21,4 % yang tepat waktu (on schedule).
Seluruh laporan (quartal dan bulanan) belum menginformasikan ukuran hasil dan manfaat yang dicapai sesuai key performance indicator (KPI) yang termuat didalam logical framework CWSHP disetiap keluaran komponen kegiatan. Kondisi ini disebabkan data masih diolah dengan worksheet, tidak mampu mengolah data secara otomatis membuat data tidak mudah dan cepat disajikan dan tidak mudah untuk diintergrasikan di tingkat kabupaten, propinsi maupun pusat.
Untuk membantu seorang manager melakukan pengendalian, dengan memperoleh kemudahan pengumpulan data dan pemantauan kegiatan, sehingga memperoleh manfaat waktu, biaya dan megurangi kesalahan membuat keputusan atau mengambil tindakan, diperlukan alat pengendali berupa PPMS (project performance Monitoring system) dengan teknologi berbasis Web (database dan Internet) yang mampu memproses dan menampilkan data secara realtime dalam berbagai bentuk (kurva, tabel, grafik) pada jangkauan area wilayah yang luas.

To overcome the problem of clean water and sanitation MDG's in goal 7 target 10, the government together with the donor makes the Community Water Services and Health (CWSH) program conducted in 4 provinces and 20 districts, the purpose of the program is to improve community health status through development clean water and sanitation facilities, community empowerment and health behavior change component.
To control the quality of program implementation, the role of the data or information related to quality control (QC) and quality assurance (QA) / verification process may be the mechanism of activity in the months and quartal report. Throughout the late quarter report 2009 range from 10 to 40 days from the final quarter of the agreed period. While the monthly report period July 2008-July 2009 that only 21.4% on time (on schedule ).
All reports (quartal and monthly) were not informed of the outcome and the benefits achieved according to key performance indicator (KPI) is contained within the logical framework of activities CWSHP each output component. This condition is caused by the data is still processed by the worksheet, is not capable of processing data automatically creates easily and fast data not presented and not easy to integrate in the district, provincial and central governments.
To help a manager to control, to obtain ease of data collection and monitoring activities, so as to obtain the benefit of time, cost and errors decisions reduce or take action, necessary control equipment such as PPMS (Project Performance Monitoring System) with Web-based technologies (databases and Internet) capable of processing and displaying data real time in various forms (curves, tables, graphs) in the coverage area of a large area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28406
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>