Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155792 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yadi Setiadi
"ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan perilaku vokasional dan penempatan kerja dalam kegiatan bimbingan vokasional di PSPP Husnul Khatimah Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara tidak terstruktur, observasi dan studi literatur. Hasilnya adalah gambaran persiapan perilaku vokasional terkait erat dengan metode pembinaan yang dilaksanakan, yang terlihat dari jadwal kegiatan harian klien. Dalam kaitannya dengan penempatan kerja pihak panti melibatkan staf pendamping, instruktur dan bagian satpel pembinaan sosial selaku penanggungjawab kegiatan. Faktor utama penerimaan dunia kerja adalah rasa ingin menolong, sehingga tidak ada seleksi yang cukup ketat dalam penerimaan klien. Faktor pendukung antara lain adalah keberadaan pegawai dan instruktur yang mantan klien, sarana dan prasarana, dukungan dunia usaha, jenis vokasional masih sangat dibutuhkan, membuat akses ke pasar tenaga. Faktor penghambat antara lain adalah karakteristik klien, latar belakang penyalahgunaan napza, dan tidak adanya anggaran after care.

ABSTRACT
This research describes vocational behavior and work placement in vocational program in PSPP Husnul Khatimah Tangerang Selatan. This study uses qualitative methods with data collection techniques in the form of unstructured interviews, observations and literature studies. The result is the preparation of vocational behavior in PSPP Husnul Khatimah is closely related to the coaching method implemented, as seen from the daily schedule of the client 39 s activities. The daily schedule of client activities carefully monitored by social workers, accompanying staff and other employees is able to provide behavioral changes for clients during the rehabilitation process. In relation to work placements The placement of work on the client involves advisory staff, instructor and part of the social counselor as responsible for the client 39 s job placement. The motivation of the acceptance of the working world to the client is primarily a sense of wanting to help, so there is no strict selection in the acceptance of clients as long as those who have accepted the existing job conditions and can accept the rules applicable in the workplace. The inhibiting factors stem from the client characteristics and limited budget support for aftercare stages. Factors supporting the client 39 s vocational behavior include the presence of former client employees and instructors, facilities and infrastructure, business support, vocational types are still urgently needed, making access to power markets. Factors inhibiting vocational behavior of client characteristics, background of drug abuse, no aftercare budget."
2017
T48182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabe Gamaliel
"Skripsi ini membahas tentang tahapan pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan bagi penerima manfaat rehabilitasi sosial napza di Sentra Handayani. Penelitian ini dilatarbelakangi isu penyalahgunaan yang prevalensinya kian meningkat. Upaya rehabilitasi sosial dilakukan dengan pendekatan holistik salah satunya memberikan bekal kemandirian berupa keterampilan vokasional agar korban penyalahguna napza dapat bekerja memenuhi kebutuhannya dan keluarga setelah selesai menjalani rehabilitasi sosial. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu tahapan pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan di suatu human service organization di bidang rehabilitasi penyalahgunaan zat yakni Sentra Handayani, dan menggambarkan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif, informan wawancara berjumlah tiga belas orang, disertai data hasil observasi, dan studi dokumentasi. Rentang waktu penelitian dari September 2022 sampai Desember 2023. Hasil penelitian menunjukan terdapat enam tahapan dalam pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan di Sentra Handayani yang berjalan berurutan meliputi tahap intake & engagement bertujuan membangun kedekatan, kepercayaan, dan kesadaran akan kebutuhan layanan sehingga terjadi kesepakatan layanan. Tahap asesmen komprehensif bertujuan mengidentifikasi permasalahan dan potensi pm. Tahap perencanaan atensi bertujuan merumuskan strategi pemecahan masalah berdasarkan kesepakatan bersama. Tahap implementasi menjalankan rencana layanan yang telah disepakati. Tahap terminasi bertujuan mengevaluasi pemulihan dan kesiapan pm untuk kembali ke masyarakat. Tahap aftercare/pasca layanan adalah layanan monitoring dan pemberian dukungan setelah terminasi. Hasil penelitian juga menunjukan faktor-faktor pendukung pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan terdiri dari motivasi diri penerima manfaat, dukungan pihak manajerial memfasilitasi dan mendorong pelaksanaan layanan pelatihan vokasional, instruktur vokasional yang kompeten, sinergi baik antar profesi, fasilitas memadai baik ruangan kelas maupun peralatan praktik, dukungan keluarga membangun motivasi penerima manfaat. Faktor-faktor penghambat antara lain, pengaruh zat narkotika yang menyebabkan sulit berkonsentrasi, mengingat, mengendalikan emosi, dan badan terasa sakit. Masalah pribadi seperti masalah ekonomi, hubungan keluarga, kekhawatiran akan masa depan membebani pikiran penerima manfaat sehingga memengaruhi performa belajar. Anggaran terbatas untuk akomodasi petugas menghambat layanan aftercare. Terakhir stigma negatif masyarakat terhadap mantan penyalahguna napza yang menghambat penerima manfaat bersosialisasi dan mendapat pekerjaan.

This thesis discusses the stages of vocational training and entrepreneurship development for social drug rehabilitation beneficiaries at the Handayani Center. This research is motivated by the issue of abuse, the prevalence of which is increasing. Social rehabilitation efforts are carried out using a holistic approach, one of which is providing independence in the form of vocational/work skills. Therefore, this research aims to find out the stages of vocational training and entrepreneurship development in a human service organization in the field of substance abuse rehabilitation, namely the Handayani Center, and describe the supporting and inhibiting factors for its implementation. This research uses a qualitative approach with a descriptive type, with thirteen interview informants, accompanied by data from observations and documentation studies. The research time span is from September 2022 to December 2023. The research results show that there are six stages in vocational training and entrepreneurship development at the Handayani Center which run sequentially, including the intake & engagement stage aimed at building closeness, trust and awareness of service needs so that a service agreement can be reached. The comprehensive assessment stage aims to identify problems and potential beneficiaries. The attention planning stage aims to formulate problem solving strategies based on mutual agreement. The implementation phase carries out the agreed service plan. The termination stage aims to evaluate the beneficiaries recovery and readiness to return to society. The aftercare/post-service stage is monitoring services and providing support after termination. The research results also show that the supporting factors for vocational training and entrepreneurship training consist of self-motivation of the beneficiaries, managerial support to facilitate and encourage the implementation of vocational training services, competent vocational instructors, good synergy between professions, adequate facilities both classrooms and practical equipment, family support builds beneficiary motivation. Inhibiting factors include the influence of narcotic substances which make it difficult to concentrate, remember, control emotions, and body aches. Personal problems such as economic problems, relationships with family, worries about the future relax the mind of the beneficiary thereby affecting learning performance. Limited budgets due to staff shortages hinder aftercare services. Lastly, society's negative stigma towards former drug abusers prevents beneficiaries from socializing and getting work."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pelawi, Sarah Sicilia
"Tesis ini membahas tentang evaluasi program rehabilitasi sosial bagi pecandu dan korban penyalahguna NAPZA oleh IPWL Kementerian Sosial di DKI Jakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah mix-methods research dengan penekanan pada evaluasi berorietasi tujuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program rehabilitasi sosial bagi pecandu dan korban penyalahguna NAPZA oleh IPWL Kementerian Sosial di DKI Jakarta tidak berjalan sesuai dengan tujuan. Kenyataan itu terjadi karena adanya instrumen penilaian program yang berbeda dengan pedoman rehabilitasi sosial yang dibuat oleh Kementerian Sosial dan juga dukungan Kementerian Sosial yang belum maksimal. Oleh karena itu, Kementerian Sosial harus memberikan dukungan yang maksimal. Dukungan tersebut tidak hanya dalam bentuk sarana dan prasarana atau pendanaan, tetapi juga pedoman atau petujuk teknis program yang jelas dan konsisten antara konten yang satu dengan konten yang lainnya.

This thesis discusses about the Implementation of social rehabilitation programs for addicts and victims of drug abuse by IPWL of Ministry of Social Affairs in Jakarta. The study used a mix methods research with emphasis on goal oriented evaluation. The results showed that the implementation of social rehabilitation programs for addicts and victims of drug abuse by IPWL of Ministry of Social Affairs in Jakarta is not conducted as the aims. It is happened because of the different assessment instrument program with the program theory and also support of Social Affairs is not maximized. Therefore, the Ministry of Social Affairs should give maximum support, not only in the form of infrastructure or funding, but also the guiding or technical guidelines of program clearly and consistently between the content and the other content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Cahyadi Nugroho
"Penelitian ini dititikberatkan pada pembahasan mengenai kewenangan pemerintah dalam rehabilitasi sosial dan implementasi pelaksanaan rehabilitasi sosial pecandu dan korban penyalahgunaan napza dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif yaitu melakukan analisa dengan pendekatan peraturan perundang-undangan di bidang administrasi pemerintahan serta penggunaan teori kewenangan dalam lingkup hukum administrasi negara. dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka secara atribusi berdasarkan ketentuan undang-undang narkotika dan undang-undang pemerintah daerah kewenangan pemerintah dalam rehabilitasi sosial pecandu dan korban penyalahgunaan napza termasuk dalam urusan pemerintahan bidang sosial. kemudian secara delegasi pengaturannya diserahkan pada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang sosial, yang menurut Perpres 24 tahun 2010 dan Perpres 46 tahun 2015 menteri yang dimaksud adalah menteri sosial. tetapi dalam implementasinya ada lembaga lain yaitu Badan narkotika nasional ikut melaksanakan fungsi rehabilitasi sosial pecandu dan korban penyalahgunaan napza, kondisi ini tentunya dapat menimbulkan potensi tumpang tindih kewenangan, dan menurut undang-undang administrasi pemerintahan termasuk kategori penyalahgunaan kewenangan karena melaksanakan kewenangan diluar tujuan diberikannya wewenang. Oleh karena itu diperlukan koordinasi antar lembaga untuk membahas bagaimana sebaiknya pelaksanaan rehabilitasi sosial apakah tetap mengikuti ketentuan undang-undang narkotika atau ada perjanjian kerjasama antar lembaga yang bersangkutan sehingga terjadi keselarasan dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial pecandu dan korban penyalahgunaan napza.

This research focuses on the discussion on government authority in socialrehabilitation and implementation of addicts and drug abuse victims usingnormative juridical research method that is to analyze with regulation approach ingovernment administration and the use of authority theory within the scope ofstateadministrationlaw.from the results of research that has been done then theattribution based on the provisions of the narcotics laws and local governmentlaws government authorities in social rehabilitation of addicts and victims of drugabuse included in the affairs of social government. then the delegation arrangements submitted to the minister who organizes social government affairs,according to Perpres 24 of 2010 and Presidential Regulation 46 of 2015 the minister in question is a social minister. but in the implementation there is another institution that is the National Narcotics Agency participate in implementing the social rehabilitation function of addicts and drug abuse victims, this condition can certainly lead to potential overlapping of authority, and according to the law of government administration including the category of abuse of authority forexercising authority outside the purpose of granting authority. Therefore, interinstitutional coordination is needed to discuss how best to implement socialrehabilitation whether to follow the provisions of narcotics law or there is cooperation agreement between institutions concerned so that there is harmony in the implementation of social rehabilitation of addicts and drug abuse victims"
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deleilah
"Penelitian ini mengenai Kegiatan Bimbingan Rohani di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa PSBL HS 2, yaitu kegiatan yang menyasar pada aspek spiritual dari Warga Binaan Sosial (WBS). Metode yang digunakan penulis yaitu dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Dalam teknik pemilihan informan, penulis menggunakan teknik purposive sampling, sehingga didapatkan informan dalam penelitian ini yaitu Kepala Panti PSBL HS 2, Satuan Pelaksana Pembinaan Sosial, Pekerja Sosial, Instruktur Kegiatan Bimbingan Rohani, Pendamping dan WBS. Melihat pentingnya aspek spiritual dalam pemberian pelayanan bagi orang dengan gangguan jiwa, penulis mencoba melihat gambaran dari Kegiatan Bimbingan Rohani ini dan melakukan analisis menggunakan teori spiritualitas dan rehabilitasi sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kegiatan Bimbingan Rohani memiliki manfaat manfaat yang baik bagi WBS, namun manfaat tersebut tidak menyentuh sebagian besar WBS, dikarenakan bentuk kegiatan terbatas pada kegiatan keagamaan, sementara aspek spiritualitas sangat luas tidak hanya terbatas pada keagamaan.

This research is about Spiritual Guidance Activities at the Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa PSBL HS 2, where the activities target the spiritual aspects of Socially Assisted Citizens (WBS). The method used by the author is qualitative approach and a type of descriptive research. In the technique of selecting informants, the authors used purposive sampling technique, so that the informants obtained in this study were Head of PSBL HS 2, Implementing Unit for Social Development, Social Workers, Instructors for Spiritual Guidance Activities, Mentors and WBS. Seeing the importance of the spiritual aspect in providing services for people with mental disorders, the author tries to look at the picture of this Spiritual Guidance Activity and conduct an analysis using spirituality theory and social rehabilitation. The results showed that Spiritual Guidance Activities had good benefits for the clients, but these benefits did not touch most of the clients, because the form of activities was limited to religious activities, while the aspect of spirituality was very broad not only limited to religion."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heti Sri Hari Cahyani
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat strategi panti rehabilitasi dalam pencegahan relapse pada korban penyalahguna Napza. Penelitian dilakukan di PSPP Galih Pakuan Bogor dengan metode penelitian deskriptif analisis dan metode analisis kebijakan SWOPA Strengthness, Weaknesses, Opportunities, Problems, Actions . Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan penelusuran data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah ada arah kebijakan pemerintah yang mendukung upaya rehabilitasi dalam penanganan penyalahgunaan Napza yang dapat dilihat dari peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan Napza. Meski demikian, masih ada disharmoni peraturan tentang ketentuan sanksi penyalahgunaan Napza yang menyebabkan pemberian sanksi bagi korban penyalahguna Napza masih terfokus pada sanksi pidana. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa PSPP Galih Pakuan mempunyai strategi rehabilitasi yang berfokus pada klien dan keluarga klien. Walaupun strategi tersebut belum menunjukkan hasil kelulusan rehabilitasi yang tinggi dan tidak menjamin kondisi kepulihan pasca rehabilitasi, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan keberfungsian sosial selama klien menjalani rehabilitasi di dalam panti.

ABSTRACT
This study was conducted to look at the strategy of rehabilitation center in relapse prevention for drug abuser. This research has been conducted in PSPP Galih Pakuan Bogor using the analysis descriptive research method and SWOPA policy analysis method Strengthness, Weaknesses, Opportunities, Problems, Actions . Data collection is done through in depth interviews, observation, and secondary data tracking. The results indicate that there is already a policy that supports the rehabilitation efforts for drug abuser rsquo s treatment which can be seen from the prevailing regulations on social rehabilitation for drug abuser. Nevertheless, there are still disharmony on the provisions of sanctions of drug abuse which led to sanction for drug abusers are still focused on criminal sanctions. In addition, the results also show that PSPP Galih Pakuan has strategies that focuses on clients and client families. Although the strategy has not shown high graduation results and doesn rsquo t guarantee the condition of post rehabilitation, the results show that there is an increase in client rsquo s social functioning within the rehabilitation center."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Dwi Aprilianti
"Skripsi ini dilatarbelakangi pandemi Covid-19 yang berdampak menimbulkan kendala pemberian pelayanan rehabilitasi sosial pada remaja korban penyalahgunaan Napza berupa adanya peran pekerja sosial yang tidak dapat dilakukan secara langsung. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengungkapkan solusi yang dilakukan terkait peran pekerja sosial dalam melakukan rehabilitasi sosial kepada remaja korban penyalahgunaan Napza pada masa pandemi Covid-19 di BRSKPN Bambu Apus, yang dibahas dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilaksanakan pada rentang waktu Desember 2021 - November 2022, menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui studi dokumentasi dan wawancara dengan sembilan informan. Informan dipilih secara purposive sampling berdasarkan kriteria kebutuhan penelitian ini. Analisa data dilakukan dengan open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pandemi Covid-19 kegiatan rehabilitasi sosial remaja korban penyalahgunaan Napza yang terpaksa diberhentikan sementara adalah bimbingan fisik, visit keluarga, konseling terapi kelompok, kegiatan vokasional dan kegiatan di luar balai. Kegiatan tersebut diganti dengan alternatif berupa kegiatan secara daring/online, dinamika kelompok dan kegiatan di luar ruangan. Terdapat pula pembatasan waktu pada setiap kegiatan, dari biasanya 1 jam menjadi hanya 30 menit. Dengan adanya penyesuaian terhadap kegiatan yang dilakukan, maka hal ini berdampak pada perubahan penerapan peran pekerja sosial dalam melakukan manajemen kasus, sebagai edukator, enabler, fasilitator dan expert. Pekerja sosial memperhatikan perspektif person-in-environment tentang bagaimana menilai situasi klien dan mengidentifikasi alternatif solusi bagi mereka. Dalam memberikan pelayanan rehabilitasi sosial di masa pandemi Covid-19, pekerja sosial menghadapi kendala eksternal maupun internal. Kendala tersebut diantaranya kegiatan assessment menjadi terbatas, kegiatan pelayanan secara daring, dilema perasaan, penggunaan teknologi masih sulit. Agar pelayanan rehabilitasi sosial remaja korban penyalahgunaan Napza tetap berjalan dengan baik sesuai standar operasional, maka pekerja sosial melakukan solusi berupa menjaga kesehatan fisik dan mental, saling sharing pengalaman dan memotivasi, mengikuti pelatihan atau workshop, rekomendasi rawat jalan dan lain sebagainya, Kesimpulan penelitian ini adalah kegiatan rehabilitasi sosial pada masa pandemi Covid-19 mengalami beberapa penyesuaian dan peran pekerja sosial pun mengalami beberapa penyesuaian dalam melakukan proses rehabilitasi sosial pada remaja korban penyalahgunaan Napza. Kontribusi skripsi ini pada pengembangan ilmu kesejahteraan sosial adalah untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan bagaimana peran pekerja sosial dan bagaimana cara menghadapi situasi tak terduga sebagaimana pandemi Covid-19.

This study is motivated by the Covid-19 pandemic which has had an impact on the provision of social rehabilitation services for adolescent victims of drug abuse in the form of the role of social workers who cannot be carried out directly. The urgency of conducting this research is to reveal the solutions made regarding the role of social workers in carrying out social rehabilitation for adolescent victims of drug abuse during the Covid-19 pandemic at BRSKPN Bambu Apus, which are discussed from the Social Welfare discipline. This research was carried out in the period December 2021 - November 2022, using a descriptive qualitative approach. Data collection was carried out through documentation studies and interviews with nine informants. Informants are selected by purposive sampling based on the criteria of the needs of this research. Data analysis is done by open coding, axial coding, and selective coding. The results of the research show that during the Covid-19 pandemic the social rehabilitation activities for adolescent victims of drug abuse who had to be temporarily suspended were physical tutoring,visit family, group therapy counseling, vocational activities and activities outside the hall.These activities were replaced with alternatives in the form of online activities/online, group dynamics and outdoor activities. There is also a time limit on each activity, from the usual 1 hour to only 30 minutes. With adjustments to the activities carried out, this has an impact on changes in the implementation of the role of social workers in carrying out case management, as educators, enabler, facilitator andexpert. Social workers pay attention to perspective person-in-environment about how to assess client situations and identify alternative solutions for them. In providing social rehabilitation services during the Covid-19 pandemic, social workers faced external and internal constraints. These obstacles include activities assessment become limited, online service activities, feeling dilemmas, the use of technology is still difficult. In order for social rehabilitation services for adolescent victims of drug abuse to continue to run well according to operational standards, the social worker provides a solution in the form of maintaining physical and mental health, sharing experiences and motivating each other, attend training or workshop, recommendations for outpatient care and so on. The conclusion of this study is that social rehabilitation activities during the Covid-19 pandemic underwent several adjustments and the role of social workers also experienced several adjustments in carrying out the social rehabilitation process for adolescent victims of drug abuse. The contribution of this study to the development of social welfare science is to reveal and describe the role of social workers and how to deal with unexpected situations such as the Covid-19 pandemic."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Nurani
"Salah satu program rehabilitasi sosial di Panti Sosial Pamardi Putera Khusnul Khotimah Serpong Tangerang adalah resosialisasi. Program resosialisasi ini bertujuan membantu remaja dalam proses reintegrasi serta penyesuaian diri remaja di dalam kehidupan bermasyarakat, menumbuhkan dan mengembangkan kemauan masyarakat untuk menerima kehadiran remaja di dalam keluarga dan lingkungan sosialnya.
Dalam penelitian ini diteliti tiga masalah, yaitu pertama, bagaimana karakteristik dan latar belakang penyalahgunaan Napza pada remaja. Kedua bimbingan apa raja yang diberikan kepada remaja bekas korban penyalahgunaan Napza di dalam proses resosialisasi. Ketiga, bagaimana pandangan keluarga, masyarakat (masyarakat sekitar dan pengguna jasa) terhadap remaja korban penyalahgunaan Napza.
Untuk memperoleh data primer dan sekaligus pokok permasalahan yang akan diteliti di atas, penulis telah melakukan penelitian yang bersifat deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dilakukan melalui suatu wawancara mendalam, baik dengan informan utama (tiga orang remaja korban penyalahgunaan Napza di PSPP Khusnul Khotimah dan satu bekas residen panti yang telah bekerja di bengkel) maupun informan penunjang (petugas panti, keluarga, masyarakat sekitar dan pengguna jasa).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Latar betakang penyalahgunaan Napza yang dihadapi keempat informan remaja korban penyalahgunaan Napza (Panto, Ali, Udin dan Dicky) disebabkan karena adanya faktor internal yang bersifat psikologis, yaitu kepribadian dan faktor sosiologis, yaitu strata sosial keluarga informan yang dominan berasal dari lapisan masyarakat bawah/keluarga tidak mampu. Faktor eksternal meliputi kondisi keluarga, teman sebaya dan lingkungan social budaya (subkultur) yang devian.
Dalam program resosialisasi di panti ini, remaja diberikan empat jenis bimbingan agar remaja korban penyalahgunaan Napza memiliki ketrampilan dan kemampuan untuk berintegrasi dengan masyarakat, antara lain: pertama, bimbingan kesiapan dan peran serta masyarakat. Kedua, bimbingan pemantapan usaha/kerja. Ketiga, bantuan pengembangan usaha /kerja/sekolah. Keempat, penempatan dan penyaluran. Proses resosialisasi yang dilaksanakan di dalam panti dari keempat jenis kegiatan tersebut belum secara optimal dilaksanakan sebagaimana ditetapkan dalam program panti. Peran serta dan kepedulian masyarakat sekitar dalam membantu proses resosialisasi remaja korban penyalahgunaan Napza masih kurang optimal. Keterlibatan masyarakat bersama remaja residen panti masih bersifat spontanitas dan kurang berkesinambungan. Pada tahap kegiatan bimbingan pemantapan usaha/kerja, masyarakat (pengguna jasa) telah menjalin kerjasama/kemitraan yang cukup baik dengan pihak panti dalam penerimaan residers panti termasuk informan penelitian melalui kegiatan Praktek Belajar Kerja.
Dukungan, penerimaan dan peran serta aktif keluarga dan masyarakat sangat diperlukan dalam rangka membantu proses penyesuaian diri remaja di lingkungan masyarakat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya ada satu keluarga informan dari keempat informan yang memandang permasalahan penyalahgunaan Napza sebagai masalah potensial yang harus dikembangkan dalam proses akomodasi keluarga, yaitu memberikan dukungan dan membantu proses penyesuaian diri remaja di masyarakat secara optimal (terjadi pada kasus informan Dicky). Sedangkan orang tua ketiga informan lainnya (Panto, Ali dan Udin) kurang mendukung proses resosialisasi mereka di dalam panti maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini disebabkan berbagai faktor, di antaranya rendahnya tingkat pendidikan orang tua, masih menganggap permasalahan Napza pada anak sebagai aib keluarga dan ketidakmampuan ekonomi keluarga. Terdapat perubahan pandangan masyarakat sekitar terhadap keempat informan korban penyalahgunaan napza yang sebelumnya menunjukkan sikap sinis, antipati dan curiga/berprasangka buruk, berubah menjadi simpati dan menerima kehadiran keempat informan mantan pengguna Napza tersebut setelah keempat informan menjalankan program resosialisasi yang melibatkan warga masyarakat sekitar. Di lain pihak, pengguna jasa dalam hal ini pemilik bengkel lebih toleransi, menerima keempat informan dalam praktek belajar kerja bahkan ada di antara keempat informan yang di terima bekerja sebagai tenaga kerja tetap di bengkel.
Program kegiatan melalui forum pertemuan family therapy, family support group yang melibatkan residen dan keluarganya, kegiatan dialog interaktif dan penyuluhan sosial yang melibatkan petugas panti, residen panti, keluarga dan masyarakat perlu dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan dalam rangka optimalisasi reintegrasi remaja di dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Dengan demikian remaja mantan penyalahguna Napza diharapkan dapat menjalankan fungsi sosialnya secara wajar dan berperan di dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat secara maksimal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariyanto
"Tesis ini membahas pelaksanaan proses rehabilitasi sosial untuk anak wanita usia 15-18 tahun korban trafficking di PSKW Mulya Jaya Pasar Rebo dan juga peran Pekerja Sosial dalam pelaksanaan proses rehabilitasi sosial untuk anak wanita usia 15-18 tahun korban trafficking di PSKW Mulya Jaya Pasar Rebo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif.
Hasil penelitian menggambarkan proses rehabilitasi sosial, meliputi tahapan pendekatan awal, assessment, rencana intervensi, pelaksanaan intervensi, penyaluran, terminasi dan juga monitoring, serta peran Pekerja Sosial dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial Pekerja Sosial berperan sebagai Advocate, Pendamping, Activist, Mediator, Enabler, Perantara (Broker), Pendidik (Educator) dan Inisiator.

This thesis discusses the implementation process of social rehabilitation for young women aged 15-18 years of trafficking victims in PSKW Mulya Jaya Pasar Rebo and also the role of Social Workers in the implementation process of social rehabilitation for young women aged 15-18 years of trafficking victims in PSKW Mulya Jaya Pasar Rebo. This study used a qualitative approach with descriptive research methods.
The results illustrate the process of social rehabilitation, encompassing the early stages of the approach, assessment, intervention plans, implementing interventions, distribution, termination and monitoring as well as the role of Social Workers in the implementation of social rehabilitation role as Advocate, Empowerer, Activist, Mediator, Enabler, Broker, Educator and Initiator.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Ni`Ma Hayati
"Fungsi keluarga merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pemulihan pecandu NAPZA. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran pemenuhan fungsi keluarga terhadap anggota keluarga yang menjalani proses rehabilitasi NAPZA di RSKO. Desain penelitian ini adalah deskriptif dari 25 pasien yang menjalani rehabilitasi rawat inap di RSKO dengan teknik total sampling. Hasil penelitian mengidentifikasi pemenuhan fungsi keluarga; 72 % pada fungsi afektif, 64% pada fungsi ekonomi, 60% pada fungsi pemeliharaan kesehatan, 64% pada fungsi reproduksi, dan 48% pada fungsi sosialisasi. Secara umum, 60% responden terpenuhi fungsi keluarganya. Tenaga kesehatan, khususnya perawat, di unit rehabilitasi RSKO diharapkan dapat mengoptimalkan program-program yang mendukung interaksi antara pasien dengan keluarganya agar fungsi keluarga tetap terpenuhi selama proses rehabilitasi.

Functioning of family is the one important thing in the recovery process of drug addicts. This study aims to identify the description of the functioning of the family against family members undergoing drug rehabilitation in RSKO. This study design is descriptive of the 25 patients undergoing inpatient rehabilitation in RSKO with total sampling technique. Results of the study identify the functioning of the family; 72% on affective function, 64% in the functioning of the economy, 60% on health care function, 64% of the reproductive function, and 48% in the socialization function. In general, 60% of respondents met the family function. Health workers, particularly nurses, in rehabilitation unit of RSKO is expected to optimize the programs that support the interaction between patients with their families in order to keep the family functioning during the rehabilitation process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>