Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199293 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sapti Ayubbana
"Pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dapat mengalami gangguan irama sirkandian berupa gangguan siklus tidur dan berakibat terjadinya fatigue. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas kombinasi back massage dan aromaterapi lavender dengan back massage terhadap fatigue pada pasien kanker payudara. Penelitian ini menggunakan quasi experimental pretest-posttest group design, metode pengumpulan sampel secara purposive sampling. Sampel penelitian adalah 42 pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dengan skor fatigue le; 30. Pengukuran fatigue menggunakan instrumen Brief Fatigue Inventory BFI . Hasil uji pooled t test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara efektifitas pemberian kombinasi back massage dan aromaterapi lavender dengan back massage terhadap fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi p value = 0,385 . Namun tindakan kombinasi back massage dan aromaterapi lavender serta tindakan back massage memberikan efektifitas terhadap penurunan fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.

Breast cancer patients undergoing chemotherapy may experience circadian rhythm disturbances such as sleep disturbance and fatigue. The aim of this study was to determine the effectiveness of back massage and aromatherapy lavender combination compared with back massage toward fatigue in breast cancer patients. A quasi experimental pretest posttest group design with purposive sampling method was used. The study involved 42 breast cancer patients undergoing chemotherapy with fatigue score le 30. Fatigue was measured by using Brief Fatigue Inventory BFI instrument. The pooled t test results showed that there was no significant difference between the effectiveness of combination of back massage and lavender aromatherapy compared with back massage intervention p value 0.385 . However, the finding indicated that both intervention were effective for reducing fatigue in breast cancer patients undergoing chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47688
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juwi Athia Rahmini
"ABSTRAK
Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering dan prevalensi nya meningkat pada pasien hemodialisis. Insomnia yang tidak ditangani lebih lanjut akan menyebabkan kematian. Back massage adalah salah satu intervensi keperawatan komplementer yang dapat memberikan peningkatan rasa nyaman dan relaksasi otot. Sementara sleep hygiene adalah kebiasaan sehari-hari yang berhubungan dengan proses tidur yang dapat di gunakan untuk mengatasi insomnia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh back massage dan sleep hygiene terhadap insomnia. Metode: Desain penelitian adalah quasi eksperimen, pre post-test with control, dengan jumlah total sampel 30 orang, dengan tehnik consecutive sampling. Responden dibagi dalam dua kelompok yaitu 15 orang yang diberikan intervensi back massage dan sleep hygiene; 15 orang lainnya yang diberikan intervensi sleep hygiene. Back massage dilakukan sebanyak 3 sesi (10 menit per sesi) di unit HD dan sebelum tidur malam di rumah selama 8 hari. Pengukuran insomnia dengan menggunakan Indeks Kualitas Tidur Pittsburgh. Hasil: Back massage dan sleep hygiene menunjukkan perbedaan nilai rata-rata insomnia 1,6 lebih besar dibandingkan dengan pemberian sleep hygiene dengan nilai rata-rata 0,4 (p= 0,0001). Rekomendasi: Back massage dan sleep hygiene dapat diaplikasikan oleh perawat dan keluarga sebagai bagian dari program intervensi komplementer non farmakologis untuk menurunkan keluhan insomnia dan meningkatkan kualitas tidur pasien yang menjalani hemodialisis.

ABSTRACT
Insomnia is the most frequent sleep disorder and high prevalence occurs in hemodialysis patient. If insomnia is not treated in advance, it will enchance mortality. Back massage is one of the complementary nursing interventions can increase comfort and muscle relaxation. Other intervention; sleep hygiene can be used as intervention for sleep disorder. This study aimed to identify the effect of back massage and sleep hygiene on insomnia. Method: This study used a quasi-experimental study design, pre post-test with control, recruited 30 sample by consecutive sampling technique. The implementation was conducted in November until December 2018. Respondents were divided into two groups: 15 sample of intervention groups provided back massage and sleep hygiene and 15 sample of intervention group provided sleep hygiene. Back massage provide in 3 session (10 minute per sesi) in Hemodialysis unit and before sleep for 8 days at home. The implementation of insomnia was evaluated using the Pittsburgh Sleep Quality Index. Results: The intervention of back massage and sleep hygiene showed differences in mean value of insomnia 1.6 greater than that of sleep hygiene with a mean value of 0.4 (p value 0,0001). Recommendation: Back massage and sleep hygiene can be applied by nurses as part of a non-pharmacological complementer intervention to reduce insomnia and improve the sleep quality of patients undergoing hemodialysis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qorin Ratal
"Abstrak Berbahasa Indonesia/Berbahasa Lain (Selain Bahasa Inggris): Beberapa bayi diberikan pengganti ASI yang sebenarnya tidak baik untuk bayi. Makanan terbaik untuk bayi adalah ASI karena mengandung pelengkap yang dibutuhkan bayi. Masalah bagi ibu menyusui setelah melahirkan salah satunya ialah tidak ada produksi ASI atau hambatan dalam pengeluaran ASI. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan, kurangnya dukungan dari keluarga, atau sangat sibuk melakukan intervensi untuk memfasilitasi pemberian ASI. Back rolling massage merupakan pijatan pada tulang punggung ibu menyusui yang membantu meningkatkan produksi dan kelancaran pengeluaran ASI. Pengetahuan penting untuk melakukan pemijatan back rolling massage karena pemijatan tidak hanya secara fisiologis, tetapi perlu tempat yang tepat untuk melakukan pemijatan agar dapat meningkatkan pengeluaran ASI. Selain itu, dukungan keluarga juga penting untuk melakukan back rolling massage karena membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan pijat tersebut. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu postpartum yang dikelola dengan masalah keperawatan menyusui tidak efektif, gangguan pola tidur dan ketidaknyamanan pascapartum dengan penerapan back rolling massage. Karya ini menggunakan metode case study pada salah satu pasien di wilayah Puskesmas Pancoran Mas. Karya tulis ini dapat juga memotivasi petugas kesehatan untuk membantu ibu postpartum dengan masalah keperawatan yang sama dan menambahkan back rolling massage dalam intervensi di area postpartum. Hasil karya ilmiah ini mengungkapkan bahwa pasien kelolaan yang dilakukan back rolling massage selama 8 hari, ASI dapat keluar, bayi tidak rewel lagi saat menyusu, pola tidur ibu dapat nyenyak dan tidak merasakan ketidaknyamanan pascapartum lagi.

Some babies are given a breast milk substitute which is actually not good for the baby. The best food for babies is breast milk because it contains the supplements that babies need. One of the problems for breastfeeding mothers after giving birth is that there is no milk production or obstacles in expressing breast milk. This occurs due to lack of knowledge, lack of support from family, or too busy to intervene to facilitate breastfeeding. Back rolling massage is a massage on the spine of nursing mothers that helps increase the production and smooth flow of breast milk. Knowledge is important to do back rolling massage because massage is not only physiological, but it needs the right place to do massage in order to increase milk production. In addition, family support is also important to do back rolling massage because it requires the help of others in doing the massage. The purpose of this scientific work is to analyze nursing care for postpartum mothers who are managed with ineffective breastfeeding nursing problems, sleep pattern disturbances and postpartum discomfort with the application of back rolling massage. This work uses a case study method on a patient in the Pancoran Mas Health Center area. This paper can also motivate health workers to help postpartum mothers with the same nursing problems and add back rolling massage in interventions in the postpartum area. The results of this scientific work revealed that the patients under management were given back rolling massage for 8 days, breast milk could come out, the baby was no longer fussy while breastfeeding, the mother's sleep pattern was restful and she did not feel postpartum discomfort anymore."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Sulistyowati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh aromaterapi dengan cara masase dalam menurunkan tingkat persepsi nyeri kanker dengan menggunakan quasi eksperiment, yang menggunakan sampel 17 responden, masing-masing responden menjalani tahap periode kontrol selama 6 hari dan periode intervensi selama 6 kali. Instrumen yang digunakan untuk mengukur nyeri adalah Visual Analog Scale (VAS) yang dikombinasikan dengan Numeric Rating Scale (NRS) dengan skala 0-10. Pengumpulan data dilakukan dengan bantuan kolektor data. Data yang terkumpul dan yang memenuhi kriteria dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan paired t-test dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan walaupun pada periode kontrol dan periode intervensi tingkat persepsi nyeri responden sama-sama menurun, tetapi pada periode intervensi penurunan tingkat persepsi nyeri lebih bermakna
(p= 0,00, α=0,05). Kombinasi terapi analgetik ditambah aromaterapi secara masase lebih efektif jika dibandingkan dengan responden yang hanya mendapatkan terapi analgetik sebagai terapi tunggal untuk menurunkan tingkat persepsi nyeri kanker. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi peningkatan pelayanan, pendidikan dan perkembangan ilmu keperawatan serta bagi pengambil kebijakan untuk menggunakan aromaterapi dalam praktek keperawatan profesional. Penelitian lanjut mengenai terapi ini disarankan untuk menggunakan terapi ini pada penurunan kecemasan, peningkatan pola tidur dan penurunan nyeri pasca bedah melalui penelitian kuantitatif.

ABSTRACT
This quasi experimental research was aimed to identifying the effect of aromatherapy massage on cancer pain by reducing the perception level of pain. Seventeen participants was employed, each has control period for 6 days and intervention period for 6 times. The tool used for measuring pain was Visual Analogue Scale (VAS) combined with Numeric Rating Scale (NRS) in 1-10 scales. Aromatherapy product used in this study was essential oil mixed with base oil, the mixture comparation was 8 drops of essential oil and 15 ml base oil. The data was collected by data collector and analized in univariate and bivariate approach using paired t-test and independent t-test. The result showed eventhough the pain perception level was reducing at both periods, the pain reduction was significant at intervention period than control period (p= 0,00, α=0,05). Analgesic therapy combined with aromatherapy massage is more effective compared to analgesic therapy as a single therapy in reducing cancer pain perception level. This study is expected to give benefit for the improvement in nursing service, education and nursing science development. It is suggested to the policy maker to use aromatherapy in professional nursing practice. It is recommended for further research in this therapy to use this therapy in anxiety reduction, sleep pattern improvement and post surgery pain relief in quantitative and qualitative study."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wasijati
"Ketidakmampuan tidur yang berkualitas dapat meningkatkan risiko kanker menjadi sernakin agresif. Kondisi ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu sehingga kemampuan imun uutuk mengendalikan atau mengontrol sel kanker me4iadi berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masase aromaterapi terhadap kualitas tidur pasien kanker. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengar desain quasi experiment dengan metode pre and post test without control group. Sampel qene$tian sebanyak 15 ofiulg dan pengarnbilan sampel menggunakan teknik consecutive sompling. Kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner PSQI (fte Pittsburg sleep quality index).
Hasil penelitian menunjulkan adanya penurunan skor kualitas tidur sesudah masaso aromaterapi dengan nilai probabilitas sebesar 0,0001 (gt value < 0,05). Penunrnan skor kualitas tidur menunjukkan adanya peningkatan kualitas tidur sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh masase aromaterapi terhadap kualitas tidur pasien kanker. Berdasarkan hasil penelitian ini maka diharapkan masase aromaterapi direkomendasikan sebagai intervensi mandiri perawat di pelayanan kesehatan unhrk meningkatkan kualitas tidur pasien kanker.

The inability to hahe a goog sleep can increase the risk of cancer to be more agressive. This condition occurs because the immune system is disturbed so that the ability of the immune to control the cancer cells is reduced. This research is aimed to determine the effect of the aromatherapy massage on sleep quality of the cancer patients. This research is a quantitative research with quasi experimental design by using pre- and post-test method without control group. The sample of the study's 15 respondence that is choosen by using consecutive sampling technique. The sleep quality measured by using a questionnaire PSQI (The Pittsburgh sleep quality index).
The resuh shows there is a decrease score of sleep quality after the aromatherapy massage with the probability value of 0.0001 (p value <0.05). The decline score of sleep quality showes the increase in the quality of sleeping so it can be concluded that there was an effect of aromatherapy massage on sleep quality of cancer patients. Based on this result it is expected that aromatherapy massage is recommended as a self iqtervention of nurses in healthcare services to improve the sleep quality of the cancer patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T42844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andari Elsa Dwi Putri
"Pendahuluan: Low back pain adalah penyakit musculoskeletal yang disebabkan oleh gangguan akibat kerja. Kejadian nyeri punggung bawah di Dunia mencapai 15-45% dengan berbagai variasi diantaranya ialah 33% penduduk di beberapa Negara berkembang mengalami nyeri persisten. Persentase penderita lowback pain di Indonesia sebanyak 18 %, yang terjadi akibat berbagai faktor seperti kegemukan, gangguan musculoskeletal, usia >35 tahun, genetik, perokok aktif, dan gangguan akibat beban kerja. Teknik slow stroke back massage memberikan efek relaksasi pada vaskularisasi, saraf, dan muscular sehingga dapat menjadi intervensi mengurangi nyeri Teknik ini diberikan 12-15 kali pijatan selama 3-5 menit , penelitian ini juga memberikan kombinasi William flexion exercise merupakan latihan bagi kasus nyeri akibat low back pain Teknik yang dilakukan bisa untuk mengatasi nyeri, menstabilakan lower stability hamstring trunk untuk mengaktifkan abdominal muscle, gluteus maksimus, menjadikan fleksibility hip muscle dan lowerback. Latihan ini diberikan sebanyak 3-4 kali selama satu minggu untuk menurunkan intensitas nyeri low back pain.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi slow stroke back massage dan William flexion exercise terhadap nyeri low back pain pada perawat kamar operasi rumah sakit An-Nisa Tangerang.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental pretest dan posttest dengan control group. Sampel dalam penelitian ini ialah 40 orang 20 orang kelompok intervensi dan 20 orang kelompok kontrol.
Hasil: Pada penelitian ini menunjukkan hasil uji statistic wilxocon Asym.sig. sebesar 0,000 (nilai p), maka dapat ambil keputusan bahwa jika nilai p<0,05 dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah intervensi.
Kesimpulan:kompinasi slow stroke back massage dan William flexion exercise memiliki pengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri low back pain pada perawat kamar operasi.

Introduction: Low back pain is a musculoskeletal disease caused by work-related disorders. The incidence of low back pain in the world reaches 15-45% with various variations including 33% of the population in several developing countries experiencing continuous pain. The percentage of low back pain sufferers in Indonesia is 18%, which occurs due to various factors such as obesity, musculoskeletal disorders, age > 35 years, genetics, active smokers, and workload-related disorders. The slow stroke back massage technique has a relaxing effect on vascularization, nerves and muscles so that it can reduce pain intervention. This technique is given 12-15 massages for 3-5 times. low back pain, the technique can be used to treat pain, stabilize the lower hamstring trunk stability to activate the abdominal muscles, gluteus maximus, make the hip and lower back muscles flexible. This exercise is given 3-4 times a week to reduce the intensity of low back pain.
Purpose: This study aims to determine the effect of a combination of slow stroke back massage and William flexion exercise on low back pain in operating room nurses at An-Nisa Hospital, Tangerang.
Methods: This study used a quasi- experimental design with pretest and posttest with a control group. The sample in this study were 40 people, 20 people in the intervention group and 20 people in the control group.
Results: In this study, the results of the Wilxocon Asym.sig statistical test were shown. of 0.000 (p value), then it can be concluded that if the p value <0.05 it can be said that there is a significant difference before and after the intervention.
Conclusion: the combination of slow stroke back massage and William flexion exercise has an effect on reducing the intensity of low back pain in operating room nurses.Keywords: Slow Stroke Back Massage, William Flexion Exercise, Low Back Pain, Nurse, Operating Room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Ramadhana
"Salah satu gejala paling umum dan menyedihkan yang dilaporkan pasien kanker selama kemoterapi adalah fatigue. Fatigue yang dialami pasien berdampak besar terhadap aktifitas sehari-hari. Taichi merupakan salah satu intervensi mind-body yang terbukti meningkatkan kesehatan mental dan kondisi psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektifitas latihan tai-chi dalam menurunkan fatigue pada pasien kanker payudara yang sedang menjalankan kemoterapi. Desain penelitian Randomized Clinical Trial (RCT) dengan 50 sampel secara consecutive sampling, 25 kelompok intervensi dan 25 kelompok kontrol. Hasil penelitian latihan taichi efektif menurunkan skor fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalankan kemoterapi dibandingkan kelompok kontrol yang mendapatkan standard care di rumah sakit (p= 0,01). Rekomendasi penelitian latihan taichi diberikan pada pasien kanker payudara untuk mengatasi fatigue dalam menjalankan kemotarapi.

Fatigue is one of the most common and distressing symptoms reported by cancer patients during chemotherapy. Patient fatigue has a significant impact on daily activities. Tai-chi is a mind-body intervention that improves mental health and psychological state. This research aims to evaluate the effectiveness of Tai-chi exercise in reducing fatigue in breast cancer patients undergoing chemotherapy. Research design Randomized Clinical Trial (RCT) with 50 samples by consecutive sampling, 25 intervention groups, and 25 control groups. The results of the Tai-chi exercise effectively reduced fatigue scores in breast cancer patients undergoing chemotherapy compared to the control group who received standard care at the hospital (p = 0.01). Research recommendations Tai-chi exercise is given to breast cancer patients to overcome fatigue in running chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Lasiyani
"Kanker payudara merupakan penyakit dengan jumlah terbanyak pada populasi wanita Indonesia dengan prevalensi 42,1 per 100.000 penduduk. Kemoterapi menjadi modalitas pengobatan yang sering digunakan, namun menimbulkan berbagai efek samping. Keluhan fisik sebagai efek samping yang sering diungkapkan yakni gangguan tidur yang berdampak pada perkembangan kanker. Relaksasi pranayama merupakan sebuah intervensi non-farmakologi yang mengadopsi kearifan lokal budaya Bali, dipadukan dengan sleep hygine education, dijadikan sebagai upaya meningkatkan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi efektivitas kombinasi relaksasi pranayama dan sleep hygiene education pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Metode penelitian berupa quasi experimen dengan pendekatan pre-post with control group, sampel sebanyak 49 partisipan, terdiri dari 26 kelompok kontrol dan 23 kelompok intervensi. Penelitian dilaksanakan di RSUP Prof Ngoerah Denpasar, dengan mengajarkan teknik relaksasi pranayama dan sleep hygiene education pada kelompok intervensi serta perawatan biasa dan edukasi standar pada kelompok kontrol. Pengukuran menggunakan kuisioner PSQI dan sleep diary. Hasil penelitian menunjukkan relaksasi pranayama dan sleep hygiene education mampu menurunkan skor kualitas tidur kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol, dengan nilai P=0,001 (α<0,05). Relaksasi pranayama dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri perawat onkologi untuk memperbaiki kualitas tidur, serta menurunkan kelelahan, ansietas, mual muntah dan nyeri khususnya pada pasien kanker payudara yang sedang kemoterapi.

Breast cancer is the most common disease in the Indonesian female population with a prevalence of 42,1 per 100.000 population. Chemotherapy is a treatment often used, but it causes various side effects. Physical complaints as a side effect that are often expressed are sleep disorders which have an impact on the development of cancer. Pranayama relaxation is a non-pharmacological intervention that adopts local Balinese cultural wisdom, combined with sleep hygiene education, as an effort to improve sleep quality. This study aims to identify the effectiveness combination of pranayama relaxation and sleep hygiene education in breast cancer patients undergoing chemotherapy. The method used quasi-experiment with a pre-post with control group approach, with a sample of 49 participants, consist of 26 control groups and 23 intervention groups. The research was conducted at Prof. Ngoerah General Hospital, by teaching pranayama relaxation techniques and sleep hygiene education to the intervention group as well as usual care and standard education to the control group. Measurements used the PSQI questionnaire and sleep diary. The results showed that pranayama relaxation and sleep hygiene education were able to reduce the sleep quality score of the intervention group compared to the control group, with a value of P=0.001 (α<0.05). Pranayama relaxation can be used as an independent intervention for oncology nurses to improve sleep quality, as well as reduce fatigue, anxiety, nausea, vomiting and pain, especially in breast cancer patients undergoing chemotherapy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Dwi Cahyono
"Fatigue merupakan gejala paling sering dikeluhkan pasien kanker payudara. Relaksasi Benson merupakan relaksasi yang mempengaruhi mental dan status emosional. Kombinasi antara relaksasi benson dengan teknologi informasi merupakan inovasi dalam mengatasi fatigue. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh teknik relaksasi Benson berbasis aplikasi smartphone terhadap fatigue pasien kanker payudara. Desain penelitian menggunakan quasi-experiment dengan pretest-posttest with control group design. Teknik purposive sampling digunakan untuk mendapatkan 56 pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Instrumen yang digunakan ialah Brief fatigue inventory. Pemberian relaksasi Benson dengan menggunakan aplikasi smartphone pada kelompok intervensi, sedangkan kelompok kontrol menggunakan booklet. Relaksasi Benson dilakukan 2 kali sehari dengan durasi 15 menit selama 7 hari. Peneliti melakukan follow up dan pengukuran post-test hari ke-7. Analisis statistik menggunakan Paired t test dan Independent t test. Pada kedua kelompok menunjukkan penurunan fatigue yang signifikan (p<0,05) setelah diberikan relaksasi benson selama 7 hari. Terdapat perbedaan penurunan fatigue secara signifikan pada kelompok intervensi (10.23) dibandingkan dengan kelompok kontrol (5.34) setelah diberikan intervensi (p 0.016). Aplikasi smartphone dapat meningkatkan kualitas relaksasi benson yang dilakukan dan secara signifikan menurunkan fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan penggunaan aplikasi smartphone yang lebih lama.

Fatigue is the most common symptom of all breast cancer patients. Benson relaxation influence the mental and emotional status. The combination of Benson relaxation techniques with the use of information technology is alternative in overcoming fatigue. This study aims to analyze the effect Benson relaxation application on reducing fatigue in breast cancer patients. Method: The research design used a quasi-experiment with pretest posttest control group design. Purposive sampling was used to obtain as many as 56 breast cancer patients undergoing chemotherapy. The instrument used was the Brief fatigue inventory. The provision of Benson relaxation using smartphone application to intervention group, while in the control group it was done using a booklet. Benson relaxation is done 2 times a day with a duration of 15 minutes for 7 days. Researchers performed follow-up and post-test measurements on day 7. Statistical analysis used paired T test and Independent t test. Results: Both the intervention group and the control group showed a significant reduction in fatigue after being given Benson relaxation for 7 days (p <0.05). There was a significant difference in decreasing fatigue in the intervention group (10.23) compared to the control group (5.34) after being given the intervention for 7 days (p = 0.016). Conclusion: The use of smartphone application can improve the quality of performed Benson relaxation and can significantly reduce fatigue in breast cancer patients undergoing chemotherapy. In future studies, it is hoped that a larger number of samples will be carried out and a longer time to use smartphone application."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wardayani
"

 Stroke merupakan salah satu penyakit neurologis yang dapat menyebabkan kematian hingga kecacatan dan memiliki angka kejadian yang meningkat setiap tahun di dunia. Faktor risiko yang menyebabkan pasien menderita stroke yaitu merokok, hipertensi, dan tingginya kadar kolesterol. Pasien dirawat dengan diagnosa stroke iskemik onset hari ke tiga. Terdapat masalah keperawatan pada pasien diantaranya ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, hambatan mobilitas fisik, dan risiko kerusakan integritas kulit. Penegakan diagnosa menyesuaikan kondisi pasien saat pengkajian dilakukan. Saat pengkajian, didapatkan data bahwa pasien berisiko mengalami luka tekan akibat tirah baring yang lama. Oleh karena itu pasien diberikan intervensi berupa back massage selama perawatan. Back massage merupakan gerakan pijat yang dilakukan di area punggung hingga bokong dengan tujuan untuk meningkatkan vaskularitas kulit. Pemberian back massage pada karya ilmiah ini dilakukan pada pasien stroke iskemik selama 6x24 jam, sebanyak 2x/hari dengan 5 gerakan selama 15 – 30 menit dan melibatkan keluarga. Pengukuran intervensi menggunakan skala braden dan observasi kemerahan pada kulit. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa back massage efektif untuk mencegah terjadinya luka tekan pada pasien stroke yang mengalami tirah baring. Terjadi peningkatan skala braden dari 14 atau risiko sedang mengalami luka tekan menjadi 15 atau risiko ringan mengalami luka tekan, kemudian kemerahan pada kulit sudah tidak ada. Pemberian intervensi ini juga aman dan efektif serta dapat dilakukan oleh keluarga secara mandiri. Implikasi karya ilmiah ini menunjukkan bahwa pemberian back massage pada pasien stroke dengan tirah baring perlu dilakukan dengan rutin dan diperlukan keterlibatan keluarga untuk melakukan back massage pada pasien.


Stroke is a neurological disease with increasing prevalence annually in the world and may lead to death and disability. There are some risk factors in patient may be related to stroke; hypertension, hypercholesterolemia, and smokers. Patient with Ischemic stroke, on going to day 3. Nursing diagnosis in patient is ineffective cerebral tissue perfusion, impaired physical mobility, and risk for impaired tissue integrity. We can choose the diagnose by doing assessment in patient. Patient have a bed rest, so this condition may causes a pressure ulcer. Mean while, back massage is a movement carried out in the area of the back to the buttocks that aims to increase vascularity of the skin. Back massage in this paper were performed on patient with stroke for 6x24 hours, 2x per day, with 5 steps and duration about 15 until 30 minutes and family involvement. The intervention was evaluated by using braden scale and monitoring the redness on the skin. The result indicated that back massage was effective for preventing pressure ulcer in patient with stroke and bedrest. There was an increase in braden scale from 14 or middle risk to 15 or mild risk, and the redness of the skin has gone.Giving this intervention is also safe and effective and can be carried out independently by the family. The implication of this paper is that back massage should be performed regularly on patient with stroke and family involvement is essential for back massage implementation.

"
2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>