Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124786 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lia Kartika
"ABSTRAK
Penyakit Kawasaki PK merupakan penyakit akut febris yang menyerang anak-anak berusia 5 tahun dengan penyebab yang belum diketahui. Pengalaman merawat anak dengan PK masih terbilang langka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali pengalaman Ibu yang merawat anak dengan PK pada fase akut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Pemilihan partisipan menggunakan teknik convenience sampling yang melibatkan 15 partisipan melalui wawancara mendalam dengan pertanyaan semi terstruktur. Penelitian ini mengidentifikasi enam tema, yaitu kepastian dalam ketidakpastian, berpacu dengan waktu pengobatan, natur seorang ibu: berjuang demi keselamatan anak, menjalani ketetapan Tuhan, cukup sekali merasakan, dan menumbuhkan kewaspadaan akan PK. Temuan ini selanjutnya memicu semua pihak untuk mulai membangun kewaspadaan akan PK dan bersama-sama mendukung kebijakan strategis untuk memberikan penanganan dan asuhan keperawatan yang holistik tepat pada waktunya.

ABSTRACT
Kawasaki Disease KD is an acute febrile disease which attack children under 5 years old with unknown cause. Caring children with KD is still a rare experience. The purpose of this study was to explore mothers rsquo experience of caring children with KD in acute phase, by using a descriptive qualitative method with a phenomenological approach. Convenience sampling was used and 15 participants were involved through semi structured in depth interview technique. The result of the study revealed six main themes certainty in uncertainty, racing against time of treatment, the nature of a mother struggling for the safety of her children, go through God rsquo s will, once is enough, and gaining KD awareness. This findings trigger all parties to gain KD awareness and support KD policies for giving the treatment and the holistic nursing care in time."
Lengkap +
2017
T47739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrye Fernandes
"Kemoterapi memiliki dampak terjadinya kelelahan pada anak yang menderita leukemia limfoblastik akut. Kelelahan pada anak dapat diperberat oleh masalah tidur yang dialami anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan masalah tidur dengan kelelahan pada anak dengan leukemia limfoblastik akut yang menjalani satu siklus kemoterapi fase induksi. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pengukuran berulang masalah tidur dan kelelahan pada anak berumur 7-18 tahun (n=62). Pengambilan data dilakukan selama 7 hari yaitu, satu hari sebelum, lima hari selama, dan satu hari setelah kemoterapi.
Hasil analisis data menggunakan uji korelasi Pearson dengan tingkat kemaknaan 95% menunjukkan hubungan yang signifikan (p<0,001) antara masalah tidur dengan kelelahan. Kesimpulannya masalah tidur menjadi penyebab beratnya kelelahan pada anak sehingga penting untuk dilakukan pengkajian dan memberikan intervensi mengatasi masalah tidur untuk mengurangi kelelahan pada anak. Pelatihan manajemen masalah tidur dan kelelahan menjadi penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan perawat dalam mengatasi kelelahan pada anak leukemia limfoblastik akut yang menjalani kemoterapi fase induksi.

Chemotherapy had an impact of disruption in sleep patterns and fatigue in children who suffer from acute lymphoblastic leukemia. Fatigue in children can be exacerbated by sleep problems experienced by children. This study aimed to analyze the relationship of sleep problems with fatigue in children with acute lymphoblastic leukemia who underwent a cycle of induction phase chemotherapy. The design of this research used descriptive analytic with repeated measurements of sleep problems and fatigue in children aged 7-18 years (n = 62). The data were taken for 7 days, consist of one day before, five days during, and one day after chemotherapy.
The result of data analysis using Pearson correlation test with significance level 95% showed significant relationship (p <0.001) between sleep problems with fatigue. The conclusion were sleep problems cause severe fatigue in children so it is important to do the assessment and provide intervention to overcome sleep problems to reduce fatigue in children. Training on sleep problems and fatigue management becomes important to improve knowledge and abilities of nurses in overcoming fatigue in children with acute lymphoblastic leukemia undergoing chemotherapy on induction phase.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurhayati
"Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan masalah kesehatan dominan terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Angka kejadian tertinggi pada anak terdapat di kelompok usia balita, kelompok usia dengan tingkat kemandirian rendah. Memiliki balita yang mengalami TB Paru akan berdampak pada seluruh anggota keluarga karena membutuhkan kontinuitas pengobatan dan komitmen pemberi asuhan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran pengalaman ibu dalam merawat balita yang mengalami TB Paru.
Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan metode wawancara mendalam. Partisipan adalah ibu yang memiliki balita yang telah menjalani terapi sedikitnya satu bulan. Data dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancara dan catatan lapangan dianalisis dengan pendekatan Colaizzi.
Penelitian ini mengidentifikasi empat tema yaitu menanggung beban psikologis akibat stigma terhadap anak TB, ibu sebagai fokus utama dalam upaya penyembuhan anak, berkembangnya efikasi diri selama merawat anak TB, dan melewati berbagai kesulitan dalam pengobatan anak. Identifikasi adanya tantangan selama merawat anak menjadi pendekatan bagi perawat untuk memberikan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan pengobatan TB.

Tuberculosis remains a dominant health problem especially in developing countries such as Indonesia. Children under five years of age are at higher risk of contracting pulmonary tuberculosis (TB). Caring for children who have pulmonary TB and have a low level of independence affect family as the care requires continuity of treatment and carers? commitment.
This research aimed to describe mothers? experiences in caring for children with pulmonary TB. A descriptive phenomenology design and an indepth interview methods were applied to this study. Participants were mothers of children who have undergone at least in one month therapy. The data was analyzed with Colaizzi?s approach.
Themes identified were: psychological burden due to stigma against TB child, a mother as the main focus on running efforts to cure the child, self-efficacy development in care for children, and passes every difficulties towards the child's treatment. Challenges identified during caring for child with pulmonary TB would become approaches for nurses to provide appropriate health service on pulmonary TB?s treatment."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T45270
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirah Zatil Izzah
"Latar belakang: Leukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan kanker tersering pada anak. Berbagai studi mendapatkan bahwa vitamin D berperan dalam pencegahan beberapa jenis kanker. Belum ada studi yang menilai hubungan status vitamin D dengan penyakit LLA pada anak di Indonesia.
Tujuan: Untukmengetahui hubungan antara status vitamin D dengan penyakit LLA pada anak.
Metode: Studi potong lintang pada 40 anak LLA yang baru terdiagnosis dan 40 anak sehat yang sesuai umur dan jenis kelamin. Pasien LLA diambil secara consecutive sampling di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dan RSUP Dr. M. Djamil Padang. Status vitamin D diklasifikasikan berdasarkan rekomendasi Institute of Medicine yaitu defisiensi bila kadar < 12 ng/mL, insufisiensi 12 - <20 ng/mL, dan normal 20-100 ng/mL. Data dianalisa menggunakan uji Chi-Squaredan independent sample t-test, dengan kemaknaan p <0,05.
Hasil: Terdapat 22 (55%) anak laki-laki pada masing-masing kelompok dan kelompok usia 1-4 tahun merupakan kelompok terbanyak (48%). Mayoritas anak LLA memiliki status vitamin D normal (78%), demikian juga kelompok kontrol (63%). Terdapat 3(7%) dan 6(15%) anak LLA serta 1(2%) dan 14(35%) anak sehat memiliki status defisiensi dan insufisiensi berturut-turut dengan p =0,14. Rerata kadar vitamin D anak LLA adalah 25,1(7,6) ng/mL dan anak sehat 21,9(5,67) ng/mL, dengan perbedaan rerata 3,14 (IK95% 0,15-6,13) dan p =0,04.
Simpulan:Mayoritas anak LLA yang baru terdiagnosis memiliki status vitamin D normal. Rerata kadar vitamin D anak LLA lebih tinggi bermakna dari anak sehat, namun tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status vitamin D dan penyakit LLA pada anak.

Background:Acute lymphoblastic leukemia (ALL) is the most common cancer in children. Various studies have found that vitamin D plays a role in the prevention of several types of cancer. Currently, there is no study in Indonesia that assess association between vitamin D status and pediatric ALL
Objective:To determine association between vitamin D status and pediatric ALL.
Methods:A cross-sectional study of 40 newly diagnosed ALL children and 40 age-and sex-matched healthy children. ALL patients were taken by consecutive sampling at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta and Dr. M. Djamil Hospital Padang. Vitamin D status is classified based on Institute of Medicine recommendations; deficiency <12 ng/mL, insufficiency 12 - <20 ng/mL, and normal 20-100 ng/mL. Data were analyzed using Chi-square test and independent sample t-test. A p-value <0.05 is considered to be statistically significant.
Results: There were 22 (55%) boys in each group and the group 1-4 years was the most age group (48%). Majority of ALL children had normal vitamin D status (78%) and also in healthy children (63%). There were 3(7%) and 6(15%) ALL children as well as 1(2%) and 14(35%) healthy children had deficiency and insufficiency status consecutively, with p value =0.14. The mean vitamin D level of ALL children and healthy children were 25.1 (7.6) ng/mL and was 21.9 (5.67) ng/mL consecutively, with mean difference of 3.14 (95% CI 0.15-6.13) and p value =0.04..
Conclusion:The majority of newly diagnosed ALL children have normal vitamin D status. The mean vitamin D levels of ALL children was significantly higher than healthy children, however there was no significant association between vitamin D status and ALL in children.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58542
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Juita Giyaningtyas
"Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek dari tinggi normal pada rentang usianya. Stunting ini merupakan penyakit kronis. Salah satu faktor risiko terjadinya stunting adalah pola asuh yang diterapkan dalam keluarga terhadap anak, dimana pola asuh dapat dipengaruhi oleh sikap dan pengetahuan keluarga yang menjadi caregiver terkait dengan kondisi anak. Walaupun pola asuh dalam keluarga amat penting, namun penelitian yang memfokuskan pada pengalaman keluarga merawat anak dengan stunting belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara lebih mendalam tentang pengalaman keluarga, terutama ibu merawat anak dengan stunting. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan jumlah partisipan 12 ibu. Penelitian menghasilkan empat tema, yaitu respons egative sebagai beban subjektif ibu, pandangan egative masyarakat dan dampaknya menambah beban ibu, upaya berdamai dengan kondisi anak stunting, serta pertingnya dukungan sosial terhadap perawatan anak stunting. Berdasarkan tema yang dihasilkan, dapat dilihat bahwa ibu yang merawat anak stunting mengalami respons yang beragam, sehingga membutuhkan dukungan sosial terutama keluarga terdekat. Namun, kesiapan ibu dalam merawat perlu diteliti lebih lanjut untuk mengetahui hubungannya dengan kejadian stunting di Indonesia.

Stunting is a condition of failure to thrive in children due to chronic malnutrition, so that children are too short of normal height in their age range. Stunting is a chronic disease. One of the risk factors for stunting is parenting that is applied in families to children, where parenting can be influenced by the attitudes and knowledge of the family who are caregivers related to the child`s condition. Although family caring is very important, research that focuses on the experience of families caring for children with stunting has never been done. This study aims to explore more deeply about family experiences, especially mothers caring for children with stunting. This study is a qualitative study with a phenomenological approach with the number of participants of 12 mothers. The study produced four themes, namely a holistic response as a subjective burden of mothers, a negative view of society and the impact of adding to the burden of the mother, efforts to make peace with the condition of stunting children, and the importance of social support for the care of stunting children. Based on the theme produced, it can be seen that mothers who care for stunting children experience diverse responses, so that they need social support, especially the immediate family. However, the readiness of mothers in caring needs to be further investigated to find out their relationship with stunting events in Indonesia.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ayuningtyas
"ABSTRAK
Latar belakang : Prevalens terjadinya malnutrisi bervariasi pada berbagai siklus kemoterapi LLA. Penelitian di Malaysia mendapatkan anak LLA pasca-kemoterapi fase induksi cenderung mengalami obesitas atau status gizi lebih. Penyebab malnutrisi pada anak LLA dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Perubahan status gizi selama kemoterapi dapat memengaruhi luaran kemoterapi.
Tujuan: mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi perbaikan status gizi anak LLA setelah kemoterapi fase konsolidasi, serta pengaruhnya terhadap luaran kemoterapi, sehingga dapat dipakai sebagai masukan untuk upaya mengatasi malnutrisi pada anak LLA.
Metode : Penelitian ini dengan uji retrospektif, di Rumah sakit Cipto Mangunkusumo, selama tahun 2016-2018. Total sampling pada pasien leukemia limfoblastik akut yang terdiagnosis, dan menjalani kemoterapi di RSCM hingga fase konsolidasi.
Hasil : Seratus empat puluh satu subyek pasien anak LLA diikutsertakan dalam penelitian ini. Terdapat 69,5% subyek mengalami perbaikan status gizi, dan 30,5% mengalami perburukan status gizi, dengan 60% perburukan ke arah overnutrition pasca-kemoterapi fase konsolidasi. Faktor risiko independen terhadap terjadinya perbaikan status gizi pasca-kemoterapi fase konsolidasi ialah tidak timbulnya efek samping kemoterapi (RR 1,36, 95% IK 1,02 - 1,81). Jenis makanan dan cara pemberian makan tidak memengaruhi perubahan status gizi anak LLA pasca-fase konsolidasi. Terdapat hubungan antara perbaikan status gizi anak LLA pasca-fase konsolidasi dengan kejadian remisi (RR 1,24, 95% IK 1,03 - 1,5).
Simpulan : Status gizi pasca-kemoterapi fase konsolidasi mengalami perbaikan dibandingkan sebelum kemoterapi, sedangkan yang mengalami perburukan status gizi cenderung mengalami overnutrition. Perbaikan status gizi anak LLA pasca-kemoterapi fase konsolidasi dipengaruhi oleh tidak timbulnya efek samping kemoterapi. Terdapat hubungan antara perbaikan status gizi anak LLA pasca-kemoterapi fase konsolidasi dengan kejadian remisi.

ABSTRACT
Background: Acute lymphoblastic leukemia (ALL) is the most common malignancy in childhood. The prevalence of malnutrition varies in phase of ALL chemotherapy. Study in Malaysia showed ALL children after induction phase of chemotherapy tended to be obese or overweight. The causes of malnutrition in ALL children can be influenced by various factors. Changes in nutritional status during chemotherapy can affect the outcome of chemotherapy.
Aim: To investigate factors that influence nutritional status improvement of ALL children after consolidation phase, as well as the effect on the outcomes of chemotherapy, so it can be used as an input to overcome malnutrition in ALL children.
Method: A retrospective design was performed in Cipto Mangunkusumo Hospital from 2016 until 2018. Total sampling in patients with acute lymphoblastic leukemia who was diagnosed and started chemotherapy at Cipto Mangunkusumo Hospital until the consolidation phase.
Result: A total of 141 subjects were included in this study. After consolidation phase, 69.5% of subjects experienced nutritional status improvements, and 30.5% worsened, of which 60% become over nutrition post-consolidation phase. Independent risk factor for the improvement of nutritional status after consolidation phase was the absence of chemotherapy side effects (RR 1.36, 95% CI 1.02 - 1.81). There were no association between type of food and route of feeding with nutritional status improvement of ALL children after consolidation phase. There was association between improvement in nutritional status of ALL children after consolidation phase with the incidence of remission (RR 1.24, 95% CI 1.03 - 1.5).
Conclusion: Nutritional status at post-consolidation phase has improved compared to pre- chemotherapy, while those who worsening nutritional status tend to overnutrition. The absence of chemotherapy side effects affects nutritional status improvement of ALL children after consolidation phase. There is a relationship between nutritional status improvement of ALL children after consolidation phase with the incidence of remission."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T55513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Sakti Widyaningsih
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko kejadian diare akut dehidrasi ringan/ sedang dan dehidrasi berat pada anak usia 6-24 bulan di RSUD Tugurejo Semarang. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 135 responden. Hasil penelitian menemukan faktor yang berhubungan dengan kejadian diare akut adalah status gizi (p=0,031), kebersihan tangan dan kuku (p=0,000), pendidikan ibu (p=0,009), pengetahuan ibu (p=0,02), kebiasaan ibu mencuci tangan sebelum memberi makan anak (p=0,012), penggunaan sumber air bersih (p=0,004), jarak jamban dengan septitank (p=0,014) dan penghasilan keluarga (p=0,001). Faktor risiko yang paling dominan terhadap kejadian diare akut yaitu imunisasi campak, pendidikan ibu dan penggunaan sumber air bersih.

This study aimed to identify risk factors for acute diarrheal dehydration mild / moderate and severe dehydration in children aged 6-24 months Tugurejo Public Hospital in Semarang. This study used a descriptive study with cross sectional correlation. Sample study was total 135 respondents. The results indicated the factors that related to the incidence of acute diarrhea is nutritional status (p = 0.031), hand hygiene and nail (p = 0.000), maternal education (p = 0.009), knowledge of mothers (p = 0.02), mother's habit of washing hands before feeding children (p = 0.012), use of water resources (p = 0.004), with septitank latrine distance (p = 0.014) and family income (p = 0.001). The dominant risk factors on the incidence of acute diarrhea are immunized against measles, maternal education and the use of water resources."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T31349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Setyowati
"ABSTRAK
Memenuhi nutrisi anak merupakan tantangan bagi ibu. Masalah dalam pemenuhan nutrisi menyebabkan anak mengalami gizi buruk. Tujuan penelitian ini mengeksplorasi pengalaman ibu merawat anak balita gizi buruk. Penelitian menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Jumlah partisipan delapan orang. Tema yang ditemukan adalah: anak segalanya bagi ibu, ibu tidak menyadari bahwa anak mengalami gizi buruk sehingga gizi buruk bukan menjadi prioritas ibu untuk konsultasi kesehatan, ibu mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari petugas kesehatan selama merawat anak dan diperlukan berbagai dukungan yang adekuat agar ibu mampu memperbaiki status gizi anak. Petugas kesehatan perlu mengembangkan kemampuan konseling dan pendampingan bagi ibu.

ABSTRACT
Fulfilling adequate nutrition for children is a challenge for mothers. This study aimed to explore of mother's experiences in caring for malnourished children. This study involved eight mothers of malnourished child aged at under five years. Themes identified were: children are everything for the mothers; mothers did not realize that children suffering severe under nutrition, so that malnorish was not priority for consulting their children?s health; mother experienced unpleasant treatment from health workers; various supports were required by mothers to improve children?s health status. Health workers need to develop their skills to provide counseling and assistance to the mothers.
"
Lengkap +
2015
T43588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Pratiwi
"Nyeri akut merupakan gejala yang umum terjadi pada anak dengan kanker. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah melaporkan asuhan keperawatan pada anak dengan Acute Myeloid Leukemia yang mengalami nyeri akut menggunakan intervensi unggulan terapi panas. Terapi panas merupakan proses aplikasi panas ke tubuh yang mengalami nyeri. Intervensi ini dilakukan sekali setiap shift dengan durasi 15-20 menit dan dilakukan setelah mendapatkan analgesik ataupun tidak mendapatkan analgesik. Setelah dilakukan intervensi terapi panas, menunjukkan skala nyeri berkurang dari skala nyeri sedang menjadi ringan. Intervensi ini dapat dilakukan dengan mudah, hemat biaya, tidak menimbulkan efek samping, dan tersedia alatnya di ruangan, sehingga dapat menjadi alternatif kegiatan yang dilakukan di rumah sakit untuk mengurangi masalah nyeri akut pada anak kanker.

Acute pain is a common symptom in children with cancer. This final scientific paper aims to report the nursing care in children with Acute Myeloid Leukemia who experience acute pain using heat therapy as a prime intervention. Heat therapy is the process of applying heat on the body that experiences pain. This intervention is carried out once every shift with a duration of 15-20 minutes and after getting an analgesic or not. After the heat therapy has been intervened, the pain scale is reduced from intermediate to mild scale. This intervention can be done easily, has an effective cost, has no side effects, and the equipments are available in the room, so it can be an alternative activity in the hospital to reduce the problem of acute pain in children with cancer."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safarudin
"Tiopurin Metil-Transferase (TPMT) merupakan salah satu enzim yang berperan penting dalam metabolisme 6-merkaptopurin (6-MP) dan telah terbukti secara klinis memiliki pengaruh terhadap efek 6-MP yang digunakan dalam terapi leukemia limfoblastik akut, salah satunya adalah myelosupresi. Aktivitas TPMT ini sangat dipengaruhi oleh varian (polimorfisme) pada gen TPMT. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh polimorfisme genetik Tiopurin Metil-Transferase (TPMT) terhadap toksisitas hematologi pada pasien anak leukemia limfoblastik akut (LLA) yang menerima terapi 6-merkaptopurin pada fase maintenance. Penelitian ini dilakukan dengan disain kohort retrospektif. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 25 pasien (69,4%) dari 36 pasien mengalami polimorfisme TPMT*2 heterozigot, dan tidak ditemukan adanya polimorfisme TPMT*3A dan TPMT*3C. Pengaruh genotipe tersebut terhadap toksisitas hematologi dianalisis secara statistik menggunakan uji chi-square dan regresi logistik, dan ditemukan bahwa polimorfisme genetik TPMT*2 tidak signifikan mempengaruhi kejadian toksisitas hematologi berupa anemia, leukopenia, dan trombositopenia dilihat dari nilai RR secara berturut sebesar 2,2 (CI: 0,361-13,424); 1,8 (CI: 0,379-8,533); dan 3,4 (CI. 0,320-35,753).

Thiopurin methyltransferase (TPMT) is one of the enzymes playing important roles in 6-mercaptopurine metabolism that has been clinically proven to have influence the effects of the drug used in acute lymphoblastic leukemia therapy, one of them is myelosuppression. TPMT activity is strongly influenced by variants (polymorphisms) in the TPMT gene. This study was conducted to determine the effects of genetic polymorphisms of TPMT against hematologic toxicity in pediatric patients with acute lymphoblastic leukemia (ALL) receiving 6-mercaptopurine therapy in the maintenance phase. This study was conducted with a retrospective cohort design. The results showed that there were 25 patients (69.4%) of 36 had heterozygous TPMT*2 polymorphism, and there were no TPMT*3A and TPMT*3C polymorphisms. The effects of genotypes against the hematologic toxicity were analysed using the chi-square test and logistic regression, and it was found that genetic polymorphism of TPMT did not significantly affect the incidence of hematologic toxicity, such as anemia, leukopenia, and thrombocytopenia after being controlled by age, with successive RR of 2.2 (CI: 0.361-13.424); 1.8 (CI: 0.379-8.533); dan 3.4 (CI. 0.320-35.753."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>