Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158237 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tina Mawardika
"ABSTRAK
Nama : Tina MawardikaProgram Studi : Magister Ilmu Keperawatan Universitas IndonesiaJudul :Perbedaan Kebutuhan Perawatan Suportif Pasien Kanker Ginekologi di Rawat Inap dan Rawat Jalan. Pelayanan kesehatan yang diterima di rawat inap dan rawat jalan dapat memunculkan perbedaan kebutuhan perawatan suportif. Penelitian cross-sectional ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan antara kebutuhan perawatan suportif pada pasien kanker ginekologi di rawat inap dan rawat jalan. Tehnik consecutive sampling diakukan untuk memilih 200 pasien kanker ginekologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 83 pasien di rawat inap memerlukan kebutuhan perawatan suportif terutama pada domain fisik 80 dan domain psikologi 84 dan 40 pasien di rawat jalan memerlukan kebutuha perawatan terutama pada domain sistem informasi kesehatan 78 . Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara kebutuhan perawatan pada pasien kanker ginekologi di rawat inap dan rawat jalan ? value = 0,000 p le; 0,05 dan nilai OR 43,9, maka dapat disimpulkan pasien di rawat inap kebutuhan perawatan suportifnya meningkat 43,9 kali dibandingkan dengan pasien di rawat jalan. Penilaian kebutuhan perawatan suportif berguna untuk mengevaluasi kebutuhan perawatan suportif pasien kanker ginekologi di rawat inap maupun rawat jalan sehingga intervensi yang diberikan tepat guna dan tepat sasaran. Kata Kunci: Kebutuhan perawatan suportif, status perawatan, kanker ginekologi.

ABSTRACT
Name Tina MawardikaProgram Study Faculty Of Nursing Indonesia UniversityTittle The difference of Supportive Care Needs in inpatient and outpatient gynecologic cancer patient. Health services that performed at inpatient and outpatient care can cause different supportive care needs. This cross sectional study aims to identify the differences of supportive care needs in inpatient and outpatient gynecologic cancer patient. Consecutive sampling techniques were undertaken to select 200 gynecological cancer patients. The results showed that of patients undergoing hospitalization required supportive care needs, especially in the physical 80 and pshycologic domain 84 , 40 of patients who underwent outpatient care require treatment especially in the information system domain 78 . Acording to statistical result, there was a different between inpatients and outpatients supportive care needs value 0,000 p le 0.05 OR 43,9. It means that inpatient rsquo s supportive care needs increase 43,9 compared with outpatient supportive care needs. Assessment of care needs is useful to evaluate the supportive care needs of gynecological cancer patients not only inpatient but also outpatient. That rsquo s way the intervention is given efficient and on target. Key Words Supportive Care Needs, Care Status, Gynecology Cancer. "
2017
T47563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Insani
"ABSTRAK
Kanker ginekologi merupakan kanker yang terjadi pada organ reproduksi wanita. Kanker ginekologi ini meliputi kanker ovarium, kanker endometrium, kanker rahim, kanker leher rahim, kanker vagina dan kanker vulva. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang apa saja kebutuhan keluarga dalam merawat pasien dengan kanker ginekologi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif. Wawancara semi terstruktur dengan pertanyaan terbuka dilakukan pada 12 orang dalam penelitian ini. Teridentifikasi tiga tema dalam penelitian ini, yaitu: 1 Respon keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan kanker ginekologi, yang meliputi respon psikologi, fisik dan aktifitas ekonomi sosial; 2 Kebutuhan keluarga untuk kesejahteraan keluarga sendiri, yang meliputi kebutuhan informasi, kebutuhan fisiologis dan kebutuhan psikologis; 3 Kebutuhan keluarga untuk kesejahteraan anggota keluarga yang sakit, yang meliputi kesembuhan, ekonomi dan pelayanan kesehatan yang mendukung.

ABSTRACT
Gynecological cancer is a cancer that occurs in the female reproductive organs. Gynecologic cancers include ovarian cancer, endometrial cancer, uterine cancer, cervical cancer, vaginal cancer and vulvar cancer. The purpose of this study to get an idea of anything the family needs in treating patients with gynecological cancer. This research uses descriptive qualitative research design. Semi structured interview with open question was conducted on 12 participants in this study. Identified three themes in this study 1 Family response in caring for family members with gynecological cancer, which includes psychological, physical, and social economic activities 2 Family needs for family well being, which includes information needs, physiological needs and psychological needs 3 The family 39 s need for the well being of sick family members, which includes healing, economic and supportive health services."
2017
T47684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Benazir
"Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru baik yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar paru Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian kanker paru pada pasien rawat inap dan rawat jalan di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta RSCM Tahun 2011 2012 Desain penelitian ini adalah kasus kontrol dan dianalisis secara univariat dan bivariat Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani pelayanan rawat inap dan rawat jalan di bagian pulmonologi RSCM dan memiliki catatan rekam medis yang lengkap Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien laki laki memiliki risiko 2 05 95 CI 1 062 3 974 kali lebih besar untuk terkena kanker paru dibandingkan pasien perempuan Kemudian untuk tingkat pendidikan rendah memiliki risiko 0 23 95 CI 0 08 0 64 kali lebih besar untuk terkena kanker paru dibandingkan pasien dengan tingkat pendidikan tinggi Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pasien yang merokok memiliki risiko 3 19 95 CI 1 63 2 23 kali lebih besar untuk terkena kanker paru dibandingkan pasien yang tidak merokok pasien yang merokok ge 20 batang per hari memiliki risiko 7 62 95 CI 2 00 28 97 kali lebih besar dibandingkan pasien yang tidak merokok dan pasien yang merokok selama 1 24 tahun memiliki risiko 3 87 95 CI 1 89 7 91 kali lebih besar dibandingkan pasien yang tidak merokok.

Lung cancer is all of malignant lung disease including malignancy derived from the lung itself or from extrapulmonary malignancy This study aims to determine the risk factors of lung cancer incidence in Inpatient and Outpatient at Dr Cipto Mangunkusumo Hospital RSCM in Jakarta 2011 2012 This study design is case control with univariate and bivariate analyzes The samples in this study were patients undergoing inpatient and outpatient at pulmonologi RSCM and have a complete medical record Results showed that male patients had a risk of 2 05 95 CI 1 062 to 3 974 times greater for lung cancer than women For the low education levels have an increased risk of 0 23 95 CI 0 08 0 64 times greater for lung cancer than patients with higher education levels The results also showed that patients who smoke have a risk of 3 19 95 CI 1 63 to 2 23 times greater for lung cancer than non smokers patients who smoked ge 20 cigarettes per day had a risk of 7 62 95 CI 2 00 to 28 97 times greater than patients who did not smoke and patients who smoked for 1 24 years had a risk of 3 87 95 CI 1 89 to 7 91 times greater than patients who do not smoke.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Mu'tiyah
"ABSTRAK
Tujuan: Mengetahui keluhan-keluhan pasien kanker ginekologi dalam perawatan paliatif dan persentase masing-masing keluhan pasien kanker ginekologi dalam perawatan paliatif.Metode: Penelitian potong lintang dilakukan melalui pembagian kuesioner Edmonton Symptom Assessment System ESAS yang telah dimodifikasi kepada seluruh pasien kanker serviks, kanker ovarium, dan kanker endometrium dalam perawatan paliatif di poli atau ruang perawatan Onkologi dan Ginekologi RSCM dan RSUP Fatmawati selama periode Maret-Juli 2017. Seluruh subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan setuju berpartisipasi direkrut dengan metode consecutive sampling. Subjek yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik akan dieksklusi. Pengolahan data dilakukan dengan SPSS versi 23.0 untuk Windows..Hasil: Terdapat 103 pasien kanker ginekologi yang termasuk dalam perawatan paliatif terdiri dari 50 pasien dengan kanker serviks, 50 kanker ovarium, dan 3 kanker endometrium. Pada pasien kanker serviks, keluhan paling banyak adalah kelelahan 56 , cemas 54 , kehilangan energi 52 dengan skor ESAS 4-6 sedang . Sementara itu, keluhan dengan skor ESAS 7-10 berat adalah nyeri 48 dan insomnia 46 . Pada pasien kanker ovarium, keluhan paling banyak adalah kelelahan 52 , lemah 48 , kehilangan energi 46 , cemas 44 , insomnia dan penurunan nafsu makan masing-masing 40 , nyeri dan anoreksia masing-masing 32 dengan skor ESAS 4-6 sedang . Sementara itu, keluhan mulut kering didapatkan pada 40 pasien dengan skor ESAS 1-3 ringan . Pada pasien kanker endometrium, keluhan paling banyak adalah kelelahan 66,7 dengan skor ESAS 4-6 sedang .Kesimpulan: Keluhan paling banyak dirasakan pada kanker ginekologi dalam perawatan paliatif adalah kelelahan, cemas, kehilangan energi, lemah, anoreksia, insomnia, dan nyeri.Kata Kunci: keluhan, kanker ginekologi, paliatif

ABSTRACT
AbstractObjective To know the symptoms profile of gynecological cancer patients in palliative care and the percentage of each gynecological cancer patient 39 s symptoms in palliative care.Method The cross sectional study was conducted through distributing questionnaires of the modified Edmonton Symptom Assessment System ESAS to all cervical, ovarian, endometrial cancer patients on palliative care at oncology gynecology outpatient clinic or inpatient in Dr. Cipto Mangunkusumo and Fatmawati hospital from March to July 2017. All subjects participating were recruited by consecutive sampling. Subjects were excluded whether not communicate well. The data were analyzed using SPSS version 23.0 for Windows.Result There were 103 gynecological cancer patients consisting of 50, 50, and 3 patients of cervical, ovarian, and endometrial cancer contributively. In cervical cancer, a lot of patients complained fatigue 56 , anxiety 54 , and lack of energy 52 with ESAS score of 4 to 6 medium . ESAS score of 7 10 severe was shown by pain 48 and insomnia 46 . In ovarian cancer patients, most complaints were fatigue, weakness, lack of energy, anxiety, insomnia and loss of appetite, pain and anorexia as 52 , 48 , 46 , 44 , 40 , 40 , 32 respectively with ESAS score 4 6 medium . While dry mouth was found in 40 patients with ESAS score 1 3 mild . In endometrial cancer, the complaint was about fatigue 66.7 with ESAS score of 4 6 medium .Conclusion A lot of gynecologic cancer patients in palliative care complained fatigue, anxiety, lack of energy, weakness, anorexia, insomnia, and pain.Keywords symptoms, gynecological cancer, palliative care"
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulandari
"Gagal jantung merupakan penyakit kronis dengan angka re-hospitaliasi dan angka mortalitas yang tinggi. Pasien gagal jantung masih mengalami berbagai masalah terkait symptom burden dan distress psikologis yang mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan symptom burden dan distress psikologis pasien gagal jantung dengan kebutuhan perawatan paliatif di ruang rawat inap. Metode penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Ukuran sampel sebanyak 120 pasien ditetapkan dengan purposive sampling. Responden diberikan tiga kuesioner yaitu Edmonton Symptom Assessment Scale (ESAS), Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS), Problems and Needs in Palliative Care (PNPC). Hasil riset menunjukkan symptom burden (70%) dan distress psikologis (82,5%) pasien gagal jantung tahap lanjut berasa pada tingkat ringan. Dan seluruh responden (100%) menyatakan memiliki masalah perawatan paliatif dan sebanyak (92,5 %) yang membutuhkan perawatan paliatif. Hubungan yang signifikan antara symptom burden dengan masalah dan kebutuhan perawatan paliatif dengan dengan p value <0,0001. Terdapat hubungan antara distress psikologis dengan masalah perawatan paliatif dengan p value <0,0001, namun tidak ada hubungan antara distress psikologis dengan kebutuhan perawatan paliatif dengan p value 0,211. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah perlunya pendekatan paliatif dalam melakukan intervensi psikologis dan pentingnya edukasi terhadap pasien dan keluarga terkait dengan efek samping dari pengobatan dan progresivitas penyakit.

Heart failure is a chronic disease with a high rehospitalization rate and mortality rate. Heart failure patients still experience various problems related to symptom burden and psychological distress that affect their quality of life. The purpose of this study was to identify the relationship between symptom burden and psychological distress in heart failure patients with a need for palliative care in the inpatient unit. This research method uses a correlational analytic descriptive study method with a cross-sectional approach. The sample size of 120 patients was determined by purposive sampling. Respondents were given three questionnaires, namely the Edmonton Symptom Assessment Scale (ESAS), the Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS), and Problems and Needs in Palliative Care (PNPC). The results of the research showed that the symptom burden (70%) and psychological distress (82.5%) of advanced heart failure patients were at a mild level. And all respondents (100%) said they had palliative care problems, and as many (92.5%) needed palliative care. There is a significant relationship between symptom burden with problems and the need for palliative care, with a p value of 0.0001. There is a relationship between psychological distress and palliative care problems with a p value of 0.0001, but there is no relationship between psychological distress and the need for palliative care with a p value of 0.211. Recommendations from the results of this study include the need for a palliative approach to conduct psychological intervention and the importance of educating patients and their families regarding the side effects of treatment and disease progression."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Hamdanah Octa Viapin
"Perawat memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan paliatif seperti penapisan. Penapisan perawatan paliatif dilakukan untuk mengetahui pasien kanker yang membutuhkan perawatan paliatif. Penapisan perawatan paliatif di RSUP Fatmawati belum berjalan dengan baik. Pada bulan Juni 2016, terdapat pasien kanker sebanyak 99 orang, tetapi tidak ada satupun pasien kanker yang dilakukan penapisan perawatan paliatif oleh perawat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat terhadap penapisan perawatan paliatif pada pasien kanker RSUP Fatmawati. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor individu pengetahuan , faktor organisasi pelatihan, kebijakan rumah sakit, sarana prasarana dan pengawasan dan faktor psikologis persepsi mempengaruhi perawat dalam melakukan penapisan perawatan paliatif. Setiap variabel dalam faktor tersebut memiliki masalah masing-masing terkait dengan penapisan perawatan paliatif. Oleh sebab itu, perlu diadakannya perbaikan pada setiap variabel untuk meningkatkan mutu pelayanan perawatan paliatif di RSUP Fatmawati. Kata Kunci : Penapisan perawatan paliatif, kanker, perilaku.
Nurses have an important role in palliative care such as screening. Screening is performed to determine the palliative care of cancer patients requiring palliative care. Screening of palliative care in Fatmawati wasn rsquo t run well. In June 2016, there were as many as 99 cancer patients, but none of them who do palliative care screening by nurses. This thesis discusses about factors that affecting nurse rsquo s behavior to Palliative care screening in Cancer Patients at RSUP Fatmawati rsquo s Teratai Inpatient Care in 2016. This study is a qualitative research. The results of this study indicated that individual factors knowledge , organizational factors training, hospital policies, infrastructure and supervision and psychological factors perception affects palliative care screening. Each variable in these factors have their respective problems associated with palliative care screening. Therefore, each variable should be repaired to improve the quality of Palliative care services at Fatmawati Hospital. Keywords Screening of palliative care, cancer, behavior"
2017
S66023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviyani Sugiarto
"Latar Belakang. Malnutrisi pada pasien kanker ginekologi merupakan masalah besar yang dapat mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup pasien. Sayangnya, belum banyak penelitian yang dilakukan. Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan status gizi pasien kanker ginekologi sebelum dan sesudah perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Metode. Studi yang dilakukan adalah dengan kohort prospektif yang melibatkan pasien kanker ginekologi yang dirawat di bangsal ginekologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Penelitian dilakukan dari bulan Juni 2016 sampai Mei 2017. Kami menggunakan teknik sampling konsekutif, food record, dan pengukuran antropometri lengkap untuk pengumpulan data. Kami menggunakan parameter indeks massa tubuh IMT untuk menilai kategori malnutrisi, dan pemeriksaan antropometri dan laboratorium untuk parameter status nutrisi lainnya. Untuk menganalisis data nutrisi, kami menggunakan NutriSurvey 2007 dan untuk data lain yang kami gunakan SPSS IBM 21.0. Hasil. Ada 96 subyek yang menjalani dan menyeselesaikan semua pemeriksaan dan data untuk penelitian ini. Proporsi malnutrisi berdasarkan IMT adalah 24 , sedangkan berdasarkan Malnutrisi Skrining Alat MST , prevalensi malnutrisi adalah 62,5 . Berdasarkan penurunan IMT, 20,8 pasien mengalami penurunan IMT setelah pengobatan. Lingkar Lengan Atas LILA dan serum albumin pasien menurun secara signifikan setelah pengobatan. Kesimpulan. Lingkar Lengan Atas LILA dan serum albumin pasien menurun secara signifikan setelah perawatan.

Background. Cancer malnutrition in gynecologic cancers cases were big problem that can affect survival rate. Unfortunately, not many studies has been done. Objective. The aim of this study is to find out the nutritional status changes of gynecologic cancer patients before and after treatment in Gynecology Ward Cipto Mangunkusumo Hospital. Method. This is a prospective cohort study on gynecologic cancer patients treated in Gynecology Ward Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta. The study was done from June 2016 to May 2017. We used consecutive sampling techniques, food record, and complete anthropometric measurement for data collection. We used body mass index BMI parameter for appraising malnutrition categories, and anthropometric and laboratory examination for other parameters. For analysing data, we used NutriSurvey 2007 for nutritional data and SPSS IBM 21.0.for other data. Results. There were 96 subjects underwent all examination and data completion for the study. Proportion of malnutrition with BMI was 24 , while based on Malnutrition Screening Tool MST was 62,5 . There were 20,8 patients that experience reduction of BMI after treatment. Mid upper arm circumference MUAC and albumin serum of patients decrease significantly after treatment. Conclusion. Mid upper arm circumference MUAC and albumin serum of patients decrease significantly after treatment."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Sagita
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan tingkat pendidikan pasien dengan kanker payudara stadium dini di instalasi rawat inap Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Jakarta tahun 2012 dengan menggunakan desain studi cross sectional. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data rekam medik Rumah Sakit Ciptomangunkusumo. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan pasien memiliki hubungan dengan stadium dini kanker payudara (OR 2,25) dan risiko meningkat (7,69) setelah dikontrol oleh status pekerjaan, penggunaan alat kontrasepsi hormonal, serta keikutsertaan jaminan kesehatan.

The purpose of this research is to examine association between patient’s educational level with early diagnosis of breast cancer at inpatient care of Ciptomangunkusumo’s Hospital year 2012. This research applied cross sectional design. Data were collected from secondary sources, using medical record data. The result of the research shows that patient’s educational level associated with early diagnosis (OR=2,25) and that risk will be higher if it controlled with employment status, hormonal contraceptive use, and participation of health insurance. (OR=7,69)"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Kinanthi Bekti
"Latar belakang penelitian ini adalah kenaikan tren kunjungan pasien JKN di rumah sakit Dewi Sri baik rawat jalan ataupun rawat inap. Kendali mutu dan kendali biaya sangat diperlukan untuk menjamin agar pelayanan kesehatan pada peserta JKN sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan dan diselenggarakan dengan efisien. Pilihan obat yang termasuk dalam pembayaran InaCBGs akan menjadi komponen penting, sehingga review terhadap penggunaan obat sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan efisiensi biaya obat. Penelitian ini menggunakan studi crosssectional dengan metode kuantitatif, untuk melihat gambaran rata-rata jumlah item obat per resep, persentase peresepan obat generik, peresepan antibiotik, peresepan obat fornas, dan jumlah biaya obat terhadap faktor jenis kelamin pasien, usia pasien, jenis kelamin dokter, umur dokter dan jaminan kesehatan sesuai dengan data sekunder yang didapat melalui data rekam medis dan resep di farmasi.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan yang signifikan jumlah item obat per resep, persentase oobat generik, persentase obat antibiotik, persentase obat fornas, dan biaya obat diantara ketiga jenis jaminan kesehatan tersebut. Faktor yang paling berpengaruh terhadap persentase antibiotik di rawat jalan dan jumlah item obat per resep pada rawat jalan dan rawat inap adalah jenis kelamin dokter. Faktor yang paling berpengaruh pada persentase antibiotik di rawat inap, dan persentase generik, persentase fornas, dan biaya obat pada rawat jalan dan rawat inap adalah jaminan kesehatan. Sehingga perlu adanya kebijakan penggunaan obat generik, penggunaan obat fornas, dan jumlah item obat per resep ≤ 2 jenis obat di lingkungan rumah sakit.

The background of the present research was the increasing trend of JKN patients visits at Dewi Sri Hospital, for both outpatients and inpatients. Quality and cost controls are highly needed in securing that health services to JKN members be in conformity with the specified quality standard and implemented efficiently. The choice drugs included in InaCBGs payment would become a significant component, and thus a review of drug administration is greatly needed in attempt to enhance both health service quality and drug cost efficiency. The research used a cross-sectional study by a quantitative method, so as to find out the average number of drug items per prescription, percentage of generic drug prescription, antibiotic prescription, fornas drug prescription, and total cost of drugs on the factors of patient gender, patient age, physician gender age, physician age, and health assurance according to the secondary data obtained from both medical record data and prescription at pharmacy.
Based on the research findings, there were some significant differences in the number of drug items per prescription, percentage of generic drugs, percentage of antibiotic, percentage of fornas drugs, and drug costs between the three health assurances. The most influential factor on percentage of antibiotic and the number of drug items per prescription in both outpatient and inpatient was physician gender. The most influential factor on percentage of antibiotic in inpatient, and percentage of generic, percentage of fornas, and drug cost in both outpatient and inpatient was health assurance Thus, a policy on the use of generic drugs, the use of fornas drugs, and number of drug items per prescription by ≤ 2 types of drugs is needed at the hospital
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46133
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Setiowati
"ini membahas tentang Pengaruh Gangguan Psikososial pada Pasien Leukemia Yang Menjalani Kemoterapi terhadap Ketahanan Hidup Pasien Leukemia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Kanker “Dharmais”. Data didapatkan dari data Rekam Medis dan Observasi penilaian Asuhan Keperawatan pasien Leukemia Acute di RS. Kanker “Dharmais” yang didiagnosa tahun 2007 – 2012, data yang diambil adalah data sejak pertama pasien didiagnosa hingga pengamatan berakhir Mei 2012. Dari 136 pasien didapatkan median lama ketahanan hidup pasien leukimia adalah 25 bulan dengan standar deviasi 22,11 bulan, CI 95% (27,05 - 34,55), yang mengalami gangguan psikososial median lama ketahanan hidup 47 bulan CI 95% (37,57-56,43), umur ≤ 40 tahun median lama ketahanan hidup 53 bulan CI 95% (37,47-68,53), jenis kelamin perempuan 47 bulan CI 95% (27,99-66), Tidak relaps 74 bulan CI 95% (67,36-80,64), Remisi 47 bulan CI 95% (34,06-59,94), jenis leukemia AML 47 bulan CI 95% (35,87-58,13), Kelengkapan pengobatan 53 bulan CI 95% (36,07-69,93) dan asuhan keperawatan kurang baik 56 bulan CI 95% (39,59-72,41). Pada analisa multivariat didapatkan variabel yang berpengaruh terhadap ketahanan hidup adalah jenis kelamin, relaps dan remisi.

This thesis discusses the influence of Psychosocial Disorders in patients of Leukemia Undergoing Chemotherapy for Leukemia Patient Survival Inpatient “Dharmais” Cancer Hospital. Data obtained from Medical Record and Observation of patient assessment nursing care of Acute Leukemia in the hospital which was diagnosed in 2007 - 2012, is data since the first patients were diagnosed up to the observation expires May 2012. Of the 136 patients had a median survival time of patients of Leukemia Acute is 25 months with SD 22,11months, CI 95% (27,05-34,55), psychosocial disorders 48 months CI 95% (37,57-56,43), age ≤ 40 years old CI 95% ((37,47-68,5), no relaps 74 months CI 95% ((67,36-80,64), Remission 47 months CI 95% (34,06-59,94), a type of leukemia AML CI 95% ((35,87-58,13), completeness treatment 53 months CI 95% (36,07-69,93) dan nursing care less well 56 bulan CI 95% (39,59-72,41). On Multivariate analysis found is variables effect on survival gender, relaps, remission.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>