Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193878 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indriani
"ABSTRAK
Media massa mempunyai peranan penting sebagai pembentuk opini publik. Sejak kehadiran internet yang melahirkan media sosial, perlahan peranan media konvensional mulai mengalami pergeseran.Media sosial memiliki keunggulan karena para pengguna dapat saling berbagi dan memasukkan agendanya ke ranah publik. Kemampuan media sosial untuk mendefinisikan budaya dan mendikte opini populer dapat mengikis kekuatan media konvensional, karena jumlah berita yang meningkat. Penelitian ini membahas mengenai proses intermedia antara media sosial (akun Twitter pasangan calon) dan surat kabar (halaman satu Kompas dan Republika), yang terjadi selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran pertama yang diikuti tiga pasangan calon yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Rasyid Baswedan- Sandiaga Salahuddin Uno. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode analisisi isi.

ABSTRACT
Mass media has an important role as a form of public opinion. Since the internet presence that gave birth to social media, slowly the role of conventional media began to experience a shift.Media social has the advantage because the users can share and enter the agenda into the public sphere. The ability of social media to define culture and dictate popular opinion can erode the power of conventional media, as the number of news increases. This study discusses the intermedia process between social media (Twitter account of candidates) and newspaper (page one Kompas and Republika), which happened during the first round of election of DKI Jakarta 2017, followed by three candidate pairs namely Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, and Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno. The research used quantitative approach and content analysis method."
2017
T48918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rana Anis Baswedan
"Skripsi ini akan membahas tentang bagaimana peran media sosial khusunya akun media sosial resmi Facebook, Twitter, dan Instagram tim Ahok-Djarot dan Anies-Sandi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua, dengan menggunakan teori web campaigning serta konsep politik, media, dan demokrasi modern melalui metode penelitian kualitatif. Skripsi ini dimulai dengan memperlihatkan bahwa penggunaan media sosial dalam kampanye politik sudah menjadi fenomena new politics di banyak negara terutama di Amerika Serikat dan saat ini Indonesia sedang menuju arah yang sama. Dinamika perubahan regulasi pemilihan kepala daerah di Indonesia, yang salah satunya diterapkan oleh KPU dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 diantaranya batasan pemasangan iklan bagi pasangan calon di media mainstream dan hal itu berdampak pada pasangan calon untuk meningkatkan intensitas turun langsung ke masyarakat di setiap daerah pemilihan, tentunya hal itu membutuhkan peningkatan anggaran dan waktu yang cukup besar. Dengan kondisi tersebut kampanye politik melalui media sosial terutama media sosial resmi yang didaftarkan ke KPU Jakarta, dikatakan berperan secara signifikan menjadi instrumen penting dalam memperkuat strategi politik tim sukses melalui pembangunan citra pasangan calon, mensosialisasikan visi, misi, dan program kerja, serta melakukan mapping isu yang menguntungkan pasangan calon melalui ketiga jenis media sosial resminya yaitu Facebook, Twitter, dan Instagram.

This thesis will discuss about the role of social media especially official social media account Facebook, Twitter, and Instagram Ahok Djarot and Anies Sandi team in the second round election of DKI Jakarta 2017, using web campaigning theory and political, media and modern democracy concept through qualitative research methods. This thesis begins with the use of social media in politics that became a new political phenomenon in the United States and currently Indonesia is heading in the same direction. The dynamics of regulatory changes in local elections in Indonesia, conducted by KPU in the elections of DKI Jakarta 2017 limits of advertising in the mainstream media and that matter impact for the increase and decrease in electoral elections, of course it requires an increase in budget and time is quite large. With the condition, political campaign through of social media especially the official social media which register to KPU Jakarta, used as a big one becomes an important instrument in producing political strategies of candidate team for image development, socialize vision, mission,and program, along do mapping issue profitable to candidate through every types of official sosial media accounts Facebook, Twitter, and Instagram.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desmon Danus
"Penelitian ini membahas hubungan agenda media surat kabar dengan agenda publik mahasiswa, yang merupakan studi hubungan agenda media harian Media Indonesia dan harian Republika dengan agenda publik HMI Jakarta tentang isu-isu nasional. Untuk itu digunakan pendekatan agenda setting yang merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah ada hubungan antara agenda media dengan agenda publik. Media surat kabar mampu menyeleksi isu-isu nasional dan menyusunnya dalam suatu agenda, sehingga berita tersebut oleh publiknya dipersepsikan sebagai isu yang penting pula dalam kurun waktu tertentu. Disamping itu juga ingin diketahui apakah ada variabel lain yang turut berpengaruh terhadap hubungan antara agenda media dan agenda publik. Variabel independen dalam penelitian ini adalah agenda media harian Media Indonesia dan harian Republika dan variabel dependennya adalah agenda publik Himpunan Mahasiswa Isalam (HMI) Jakarta. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kredibilitas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Louisa Christine Hartanto
"Teori agenda setting yang menyatakan bahwa media massa mampu membentuk isu publik dan menggiring opini publik diuji kembali dalam penelitian ini. Teori yang berangkat dari media massa konvensional, yakni televisi, radio, dan surat kabar, kini menemui tantangan baru pada era digital. Tujuan pertama dari penelitian ini adalah mengetahui apakah agenda media massa portal berita online Kompas.com mempengaruhi agenda publik yang ada. Menggunakan analisis konten berkaitan 8 isu keutamaan yang telah dinyatakan oleh Kompas.com berkaitan dengan Pilkada DKI Jakarta 2017, dan survey terhadap 100 responden. Kemudian hasilnya menunjukkan bahwa ranking isu yang dibentuk oleh portal berita online Kompas.com tidak sama dengan ranking isu yang dimiliki oleh publik.
Tujuan lain dari penelitian ini adalah mengetahui dampak dari efek priming dan framing karakteristik pribadi suatu figur politik dalam pemberitaan terhadap intensi memilih publik. Survey yang dilakukan terhadap 100 responden atas sosok Basuki Tjahaya Purnama kandidat petahana dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mengukur tingkat kepuasan publik atas kinerjanya, serta kesukaan publik terhadap karakteristik kepribadiannya.
Hasilnya menunjukkan bahwa evaluasi kinerja yang baik dan penilaian positif atas karakteristik pribadi seorang figur politik memperkuat intensi publik untuk memilih figur politik tersebut. Penelitian ini kemudian menunjukkan bahwa agenda media massa tidak lagi terlalu mempengaruhi agenda publik. Namun efek-efek lain dari agenda media massa, berkaitan dengan efek priming dan framing karaktersitik kepribadian masih memiliki pengaruh pada intensi memilih publik terhadap figur politik.

This study will test agenda setting theory that states mass media was able to form public agenda and lead public opinion. This theory depart from the conventional mass media, as television, radio, and newspapers, are now facing new challenges in the digital age. The first objective of this research is to find out whether the news agendas of Kompas.com affect the existing public agenda. To achieve this objective, we use content analysis of the eight issues that have been stated by Kompas.com related to DKI Jakarta governor election 2017, and using survey of 100 respondents. The result shows that the ranking of issues formed by Kompas.com isn rsquo t same as the issue ranking owned by public.
Another purpose of this research is to know the effects of priming, and personal characteristics frame of a political figure towards voters intention. A survey that conducted on 100 respondents about Basuki Tjahaya Purnama was used to measure public satisfaction on his performance, as well as the public's fondness for the characteristics of his personality.
The results show that a good performance evaluation and a positive assessment of the personal characteristics reinforce voters intention to choose the political figure. This study then concludes that mass media agenda no longer affects the existing public agenda. Yet other effects of the mass media agenda, related to the priming and framing effects of characteristic personality still have an influence to the voters intention.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Susanti
"Penelitian ini mendeskripsikan tentang 'teman ahok' sebagai pelopor relawan muda yang memanfaatkan media sosial untuk mengkampanyekan segala kegiatan dan kinerja Gubenrur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok dan menyikapi permasalahan yang terjadi selama proses pencalonan terhadap Basuki Tjahaja Purnama Ahok agar dapat maju dalam Pilgub DKI Jakarta Tahun 2017. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa 'teman ahok' termasuk dalam kategori kepeloporan, hal tersebut sesuai dengan indikator yang dimiliki 'teman ahok' dalam definisi kepeloporan menurut kemenpora.
Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa media sosial memiliki peran yang cukup signifikan dalam sebuah gerakan sosial untuk mendorong perubahan sosial. Serupa dengan penelitian ini yang mencoba melihat pemanfaatan media sosial yang digunakan sebagai salah satu strategi dalam gerakan sosial dengan harapan akan mendorong terciptanya perubahan sosial. Dalam konteks penelitian ini, peneliti berusaha melihat sejauh mana penggunaan media sosial oleh 'Teman Ahok' sebagai salah satu strategi untuk mengkampanyekan segala kegiatan dan kinerja Gubenrur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok untuk maju dalam Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017.

This study describes the Ahok rsquo s Supporters that are called Teman Ahok Ahok rsquo s Friends as pioneers of young volunteers who use social media to campaign all the activities and performance ofthe Jakarta Governor Basuki Tjahaja Purnama Ahok and for addressing the problems that occur during the nomination process to Basuki Tjahaja Purnama Ahok in order to advance in election of Governor DKI Jakarta in 2017. This study is a qualitative research with descriptive design. The results of this study also show that the Teman Ahok is included in the category of pioneering.It is in line with indicators that belong to Teman Ahok in the definition of pioneering according to The Ministry of Youth and Sports Kemenpora.
The results of this study also show that social media has a significant role in a social movement to encourage a social change. Similar to this study that tries to see the use of social media which is used as a strategy in the social movements in the hope of encouraging the creation of social change. In the context of this study, the researcher tried to see the extent to which the use of social media by the Friends Ahok is a strategy to campaign all the activities and performance of the Jakarta Governor Basuki Tjahaja Purnama Ahok to advance in the election of Governor and Vice Governor of the Jakarta in 2017.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindy Nitami
"ABSTRAK
Penyerangan bom Brussel pada tanggal 22 Maret 2016 mendapat banyak perhatian dari media massa, baik cetak maupun elektronik dengan berbagai opini. Peristiwa tersebut menjadi trending topic di berbagai artikel surat kabar, baik surat kabar lokal Belgia seperti De Morgen dan De Standaard, maupun surat kabar Belanda seperti De Volkskrant dan NRC Handelsblad dengan opini yang berbeda-beda. Sebanyak 40 artikel surat kabar Belanda dan Belgia dijadikan korpus penelitian, yang kemudian dianalisis dengan aplikasi AntConc1 untuk meneliti opini media yang terdapat pada artikel tersebut. Hasil analisis korpus data menunjukan bahwa opini surat kabar Belanda cenderung lebih netral dibandingkan dengan surat kabar Belgia yang memuat berita mengenai kaum Muslim yang dikaitkan dengan organisasi IS pelaku pada peristiwa bom tersebut.

ABSTRACT
Bomb attack in Brussels on 22 March 2016 got a lot of attention on the internet and the mass media, print and electronic as well, with a variety of opinions. That incident became a trending topic in various newspapers, like local newspapers (De Morgen and De Standaard) from Belgium, and the Netherlands newspapers (De Volkskrant and NRC Handelsblad) with different opinions. A total of 40 articles of Netherlands and Belgium newspapers are used as the research corpus, which are analyzed by the application AntConc to examine the opinion of those media. The result shows that the Netherlands newspapers tend to be more objective and neutral than the newspapers of Belgium which has a discussion about Muslims which are associated with the IS organization."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yosepine Novia Ayu Yustika
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kriteria kriteria altruisme digital kreatif yang dalam akun Twitter @drhaltekehalte. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan paradigma konstruktivis dan strategi studi kasus dan desain kasus tunggal. Secara khusus, penelitian ini hanya melihat data yang ada pada Twitter dibandingkan dengan kanal lain yang dimiliki Dari Halte Ke Halte. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara terstruktur melalui panggilan video dan telepon, wawancara tertulis, analisis jaringan dan studi literatur. Penelitian ini menemukan bahwa akun Twitter @drhaltekehalte dimaknai sebagai sebuah media kreatif dengan obligasi moral, membuka peluang bagi pihak lain untuk melakukan tindakan altruistik, serta memiliki indikasi kerja sama.

This study aims to identify the criteria of digital altruism in @drhaltekehalte Twitter account and network based on Klisanins 2011 thoughts about digital altruism. This research is qualitative with a constructivism paradigm and case study strategies. Specifically, this study only looked at the data available on Twitter compared to other channels owned by Dari Halte Ke Halte. Data were collected using structured interviews via video and telephone calls, written interviews, network analysis and literature studies. This study found that the Twitter account @drhaltekehalte was interpreted as a creative medium with moral obligations, opened opportunihubungan for other parhubungan to take altruistic actions, and had indications of cooperation in their network. However, the analysis for the patterns of creative digital altruism in the account is not being presented in this study, thus it requires further research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Hidayat
"Pada tanggal 18 Maret 1982 ketika kampanye Pemilu Golkar akan dimulai, terjadi kerusuhan yang menyebabkan aparat keamanan menahan beberapa aktivis dari PPP. Dengan adanya peristiwa pengacauan ini, terjadilah tuduh menuduh Golkar dan PPP mengenai siapa yang bertanggungjawab atas ke jadian tersebut. Skripsi ini mencoba meneliti fungsi surat kabar sebagai sumber informasi dan wadah pendapat umum. Dengan menganlisa isi berita pada surat kabar Kompas, Pelita, Suara Karya dan Merdeka, dapat diketahui pemberitaan mengenai peristiwa Lapangan Banteng dari ke empat surat kabar tersebut. Bagaimana ke empat surat kabar tersebut memberitakan peristiwa Lapangan Banteng. Bagaimana fungsi surat kabar sebagai wadah pendapat umum, baik yang berasal dari masyarakat maupun dari surat kabar itu sendiri. Hasil yang diperoleh dari analisa data ialah bahwa berita pada minggu pertama adalah yang tertinggi, dan menunjukkan penurunan pada minggu berikutnya. Surat kabar sebagai wadah pendapat umum ada, meskipun hanya kecil. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini ialah bahwa sistim pers tunduk pada sistim politik yang berlaku. Pers lebih banyak menyandarkan beritanya pada sumber resmi,khususnya mengenai masalah yang sensitif yang menyangkut SAPA."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S4231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ingki Rinaldi
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memeroleh pengetahuan kolaborasi yang
dilakukan Harian Kompas bersama sejumlah komunitas. Permasalahan dalam
penelitian ini adalah sebagian kolaborasi tidak berlangsung sebagaimana diharapkan
secara ideal. Kerangka pemikiran disusun berdasarkan fakta turbulensi dalam industri
suratkabar, dan nyaris seluruh model bisnis saat memasuki era masyarakat informasi.
Perusahaan atau organisasi perlu melakukan penataan ulang dengan menggunakan
sejumlah konsep, diantaranya seperti ?The Learning Organization? yang
dikemukakan Peter Senge. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah, pengadopsian
?five disciplines? dalam ?The Learning Organization? dan sejumlah indikator
kolaborasi ideal dalam masyarakat informasi menemui keberhasilan dalam praktik
kolaborasi yang menuju pada aspek co-creation menyusul interaksi komunikasi
horizontal, non-formal, dan setara yang dipergunakan

ABSTRACT
This research aims to acquire knowledge of collaboration conducted by Harian
Kompas with a number of communities. The issue in this research is some of
collaboration did not occurring as expected ideally. The framework compiled based
on the facts of turbulence in the newspaper industry, and almost in the entire business
models when entering the era of information society. Company or organization needs
to do rearrangement by using a number of concepts, such as "The Learning
Organization" stated Peter Senge. The findings in this research are the adoption of
"five disciplines" in "The Learning Organization" and the indicators of an ideal
collaboration in information society attain success of its implementation that led to
the aspects of co-creation following the horizontal communication interactions, nonformal,
and used similar."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Fajar
"Isu penistaan agama yang ilakukan oleh petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Ahok Tjahaja Purnama menjelang Pilkada DKI Jakarta di tahun 2017 sempat menjadi perdebatan hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Perdebatan tersebut ramai terjadi di media sosial, menunjukkan adanya kontestasi pro dan kontra terkait penetapan Ahok sebagai penista agama di ranah pidana. Kontestasi wacana di media sosial tersebut terus berlangsung sehingga menyebabkan polarisasi yang berpotensi menyebabkan terjadinya perpecahan di masyarakat. Dari kajian-kajian sebelumnya, diketahui bahwa terjadinya kontestasi dapat disebabkan oleh ekspresi kebangkitan identitas kepentingan pragmatis elit politik serta perkembangan media baru. Namun, studi-studi tersebut cenderung membahas kontestasi secara parsial dan tidak melihat adanya keberagaman aktor serta kepentingan yang melatarbelakanginya. Maka, dalam menjelaskan kontestasi wacana penistaan agama di media sosial, tulisan ini berargumen bahwa kontestasi wacana penistaan agama di media sosial disebabkan oleh adanya isu identitas yang di bingkai melalui media sosial dengan tujuan untuk memobilisasi pemilih dalam pemilihan. Pihak-pihak yang berkontestasi dalam pemilihan menggunakan strategi pembingkaian framing dengan memanfaatkan aktor-aktor di media sosial relawan, buzzer dan juga selebritis mikro sehingga menyebabkan terjadinya aktivitas saling membingkai di media sosial.

The issue of religious blasphemy carried out by DKI Jakarta Governor, Basuki 39 Ahok 39 Tjahaja Purnama before elections of DKI Jakarta in 2017 had become a heated debate among the people of Indonesia. The debate is rife in social media, indicating the existence of pros and contras contestation related to Ahok 39s determination as a religious blasphemy defendant in the criminal realm. Contestation of discourse in social media continues to cause polarization that has the potential to cause division in society. From previous studies, it is known that the occurrence of contestation can be caused by the expression of identity resurgence the pragmatic interests of the political elite as well as the development of new media. However, these studies tend to discuss partial cause and do not see any diversity of actors and the underlying interests. Thus, in this paper argues that the discourse contestation of religious blasphemy in social media is caused by the issue of identity that is framed through social media with the aim to mobilize voters in the election. Election winning parties use framing strategies by utilizing actors in social media volunteers, buzzers and micro celebrities, leading to framing activities in social media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>