Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Safaat
"ABSTRAK
Usaha menjamin keamanan pasokan dan mewujudkan kemandirian energi telah
dilakukan pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan target minimal penggunaan
bahan bakar nabati (biofuel) pada tahun 2025 sebesar 20% konsumsi energi
nasional (Permen ESDM No.12/2015). Salah satu yang dikembangkan sebagai
bahan bakar nabati alternatif adalah bioetanol. Seiring daya saing ekonomi proses
fermentasi bioetanol harus ditingkatkan untuk mempromosikan penerapannya yang
lebih luas. Studi ini meninjau penggunaan produk samping fermentasi dalam
anaerobic digestion menjadi biogas dan produk samping lignin sebagai bahan bakar
dan lignosulfonat. Metode yang digunakan ialah melakukan pengumpulan data dari
beberapa penelitian sebelumnya dan disimulasikan dengan SuperPro Designer.
Data dari simulasi flowsheeting digunakan sebagai data simulasi ekonomi
menggunakan Microsoft Excel. Hasil studi ini menunjukan bahwa pengolahan
biogas dan limbah lignin sebagai bahan bakar dan lignosulfonat dapat
meningkatkan nilai ekonomi dari proses bioetanol. Nilai ekonomi yang paling baik
adalah proses bioetanol dengan pemanfaatan biogas dan lignin sebagai bahan bakar
PLTBm dengan nilai keekonomian NPV Rp1.646.965.100.591,-; IRR 15,75%;
PBP (POT) 5,8 tahun.

ABSTRACT
The effort to guarantee the security of supply and realize the energy independence
has been done by the government by issuing the policy of minimum target of biofuel
use in 2025 by 20% of national energy consumption (Permen ESDM No.12 / 2015).
One that is developed as an alternative biofuel is bioethanol. As the economic
competitiveness of the bioethanol fermentation process must be increased to
promote its wider application. This study reviews the use of fermented by-products
in anaerobic digestion into biogas and lignin by-products as fuel and lignosulfonate.
The method used is to collect data from some previous research and simulated with
SuperPro Designer. Data from flowsheeting simulation is used as economic
simulation data using Microsoft Excel. The results of this study show that the
processing of biogas and lignin waste as fuel and lignosulfonate can increase the
economic value of the bioethanol process. The best economic value is bioethanol
process with the utilization of biogas and lignin as fuel of PLTBm with economic
value of NPV Rp 1.646.965.100.591, -; IRR 15,75%; PBP 5.8 years."
2017
T47768
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizatul Falah
"Pemanfaatan beton dan mortar sebagai bahan untuk konstruksi jalan semakin meningkat. Tetapi dalam pelaksanaannya memerlukan waktu pengerasan yang lama sehingga menyebabkan timbulnya masalah diantaranya kemacetan jalan. Untuk itu perlu adanya aditif (bahan tambahan) yang dapat mempersingkat waktu pengerasan mortar.
Bahan berlignoselulosa diantaranya tandan kosong kelapa sawit (tkks) semakin banyak diupayakan sebagai bahan baku bioetanol generasi kedua. Pretreatment bahan berlignoselulosa untuk memisahkan lignin dari selulosa dan hemiselulosa dapat dilakukan dengan menggunakan basa, asam encer atau steam explosion. Lignin yang terkandung dalam bahan akan dibuang sebagai limbah cair setelah pretreatment. Upaya pemanfaatan lignin menjadi produk bernilai tambah perlu dilakukan untuk meminimalisasi limbah karena lignin sulit terdegradasi dalam kondisi anaerob dan mengurangi biaya produksi. Salah satu cara pemanfaatan lignin adalah sebagai additive (zat tambahan) yang berfungsi sebagai plasticizer dan water reducer pada pembuatan mortar dan beton.
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah lignin dari pretreatment bioetanol dari tandan kosong kelapa sawit (tkks) sebagai bahan tambahan (additive) pada adukan semen (mortar). Aditif dapat diperoleh dengan cara mengisolasi lignin tersebut pada berbagai konsentrasi dan suhu. Isolat lignin yang dihasilkan dari limbah bietanol digunakan sebagai admixture pada mortar sebagai pengurang air (water reducer). Adukan semen (mortar) yang dihasilkan diuji berdasarkan SNI 03-1972-1990 dan 03-1974-1990. Lignin dari tkks ternyata dapat digunakan sebagai water reducer pada adukan semen dengan peningkatan workability sebanyak 24,4% dibanding kontrol.
Penambahan lignin dari tkks dapat meningkatkan kuat tekan dari mortar pada usia mortar 7 dan 28 hari dibandingkan mortar dengan lignosulfonat komersial dan kontrol pada berbagai faktor air semen. Waktu pengerasan mortar dengan aditif dari lignin meningkat secara cepat yaitu mencapai hingga 80% pada usia mortar 7 hari sehingga waktu curing yang dibutuhkan lebih singkat. Peningkatan kuat tekan tertinggi dengan nilai slump yang baik diperoleh pada penambahan 1% lignin dan faktor air semen 0,45 dengan nilai slump 112mm dan kuat tekan 7 hari 27,88 N/mm2 serta 38,81 N/mm2 pada umur mortar 28 hari, sehingga memenuhi standar beton mutu tinggi.

The use of concrete and mortar as a material for road construction is increasing, but its implementation requires a long time of concrete hardening, causing problems such as traffic jams. An additive that can shorten the time of hardening of mortar is needed to reduce such problems.
Utilization of lignocellulose as bioethanol raw materials has been increasing. Empty palm fruit bunch (epfb) are among of them. The lignocellulosic materials should undergo some pretreatment process to separate lignin from cellulose and hemicellulose, this could be done by using alkaline solution, acid solution or steam explosion Efforts to use lignin into value added products needs to be done to minimize waste due to lignin degradation in anaerobic conditions is difficult and to reduce production costs. One way to utilize lignin is as an additive that serves as a plasticizer and water reducer in the manufacture of mortar and concrete.
This study aims to utilize the waste lignin from bioethanol pretreatment from oil palm empty fruit bunches (epfb) as a mortar additive. Additives can be obtained by isolating lignin at various concentrations and temperatures. Isolates produced from waste lignin were then used as an admixture in mortar as a water reducer. The mortars generated were then tested based on SNI 03-1972-1990 and 03-1974-1990. Lignin from epfb can be used as a water reducer in mortar with improved workability as much as 24.4% compared to controls.
The addition of lignin from epfb could also increase the compressive strength of mortar at the age of 7 and 28 day mortar compared to commercial lignosulfonate and control on the various water cement ratio. Setting time of mortar with additives of lignin increased rapidly, reaching up to 80% at the age of 7 days so that mortar curing time required is shorter. The highest improvement of compressive strength with suitable workabiliy was reached by 1% lignin addition and 0,45 water cement ratio with 112mm of flow and compressive strength 27,88 N/mm2 at 7 days and 38,81 N/mm2 at 28 days, suitable for high quality concrete.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30498
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hikmah Ramadhani
"Kanker kulit di Indonesia menempati urutan ketiga teratas dengan persentase
sebesar 15,1% dari total 13 kanker yang paling umum diderita di Indonesia. Kanker kulit
disebabkan oleh radiasi sinar ultraviolet yang merusak DNA di dalam sel kulit manusia.
Penggunaan tabir surya setiap hari dapat meminimalkan probabilitas terjadinya kanker
kulit. Efisiensi tabir surya dinyatakan dalam nilai SPF. Penggunaan bahan pelindung
matahari dari bahan alam dipercaya lebih aman dan tidak banyak memiliki efek samping.
Salah satu sumber hutan Indonesia yang berpotensi mengandung SPF alami adalah lemak
tengkawang. kehadiran senyawa fenolik pada lignin memiliki kemampuan pertahanan
terhadap sinar UV, sehingga lignin disebut sebagai bahan penahan sinar UV alami.
Penelitian ini mengevaluasi penambahan lignin yang mengandung fenolik untuk
meningkatkan kandungan SPF pada lemak tengkawang. Pada penelitian ini lemak
tengkawang mengalami tahap degumming, netralisasi dan pemucatan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai SPF pada lemak tengkawang bernilai 7,052 dan penambahan
l0% (b/b) lignin berhasil meningkat nilai tersebut menjadi 53, 549.

Skin cancer in Indonesia ranks the top three with a percentage of 15,1% of 13
most common cancers suffered in Indonesia. Skin cancer is caused by ultraviolet radiation
with ability to damages human DNA skin cell. The use of sunscreen every day can
decrease the probability of skin cancer. The efficiency of sunscreen is expressed in SPF
values. The use of sun protection agent from natural materials is believed to be more safe
and less side effects. One of Indonesia's forest resources that potentialy contain natural
sun protection factor is illipe butter. The presence of phenolic compounds in lignin has
the ability to defend against UV rays, so lignin can be called as natural UV retaining
agent. This study will evaluate the addition of lignin which contain phenolic that has the
ability to increase the SPF value in illipe butter. In this research, the treatment of illipe
butter will consist of degumming, neutralization and bleaching. The result showed that
the SPF value of illipe butter is 7,052 and the addition of 10% (w/w) lignin succeded in
increasing SPF value into 53,549.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Andre Fahriz Perdana
"Penggunaan Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS sebagai bahan baku bioetanol generasi kedua menghasilkan limbah lindi hitam yang kandungan utamanya adalah lignin. Sebagai senyawa polimer fenolik, gugus hidroksifenolik pada lignin memungkinkannya bertindak sebagai antioksidan. Pada penelitian ini, isolat lignin lindi hitam diuji aktivitasnya sebagai antioksidan pada biodiesel. Lignin diperoleh dengan pertama-tama melakukan praperlakuan TKKS dengan metode organosolv pada suhu 170 C selama 2,5 jam dan dilanjutkan dengan melakukan isolasi lignin teknis. Isolat lignin ditambahkan ke dalam biodiesel dengan variasi konsentrasi 500, 1000, dan 1500 ppm. Lignin komersial dan antioksidan sintetik butylated hydroxytoluene BHT digunakan sebagai kontrol positif. Uji stabilitas oksidasi biodiesel dilakukan dengan metode Rancimat. Sedangkan uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menghitung bilangan asam, bilangan peroksida, dan viskositas kinematik biodiesel pada pekan ke-0, 1, 2, 3, dan 4. Karakteristik isolat lignin organosolv yang diperoleh dari penelitian ini meliputi: rendemen lignin 13,7 kadar lignin 64,5 bobot ekuivalen 1822,1 g/ekuivalen dan kadar hidroksifenolik 6,8. Spektrum FTIR lignin organosolv menunjukkan kesamaan pita serapan dengan lignin komersial. Penambahan lignin organosolv, lignin komersial, dan BHT mampu menghambat laju oksidasi biodiesel dengan urutan aktivitas antioksidan dari yang terbesar hingga yang terkecil secara berturut-turut yakni BHT, lignin komersial, dan lignin organosolv.

Utilization of Palm Oil Empty Fruit Bunch POEFB as second generation bioethanol feedstock produces black liquor waste which the main content is lignin. As phenolic polymer compound, the hydroxyphenolic group in lignin enables it to act as antioxidant. In this study, lignin isolate from black liquor was tested for their activity as antioxidants in biodiesel. Lignin was obtained by first performing POEFB pretreatment by organosolv method at 170 C for 2.5 hours and followed by technical lignin isolation. Lignin isolate was added to biodiesel with variation of concentration 500, 1000, and 1500 ppm. Commercial lignin and synthetic antioxidant butylated hydroxytoluene BHT were used as positive control. The biodiesel oxidation stability test was performed by Rancimat method. While antioxidant activity test was done by identifying the acid number, peroxide number, and kinematic viscosity of biodiesel at week 0, 1, 2, 3, and 4. Characteristics of organosolv lignin isolate obtained from this research include lignin yield 13,7 64.5 lignin content equivalent weight of 1822.1 g equivalent and hydroxyphenolic content of 6.8. The organosolv lignin FTIR spectrum shows the similarity of absorption bands to commercial lignin. The addition of organosolv lignin, commercial lignin, and BHT are able to inhibit the rate of oxidation of biodiesel with the sequence of antioxidant activity from the largest to the smallest successively BHT, commercial lignin, and organosolv lignin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatima Vanessa
"Pemerintah Indonesia menargetkan PLTBg dapat mencapai kapasitas 55.000 MW tahun 2025 untuk mendukung target bauran energi, sedangkan realisasinya baru mencapai 731,5 MW. Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan investasi pada proyek pembangunan PLTBg berbahan baku limbah cair kelapa sawit sebagai salah satu solusi untuk tercapainya target Pemerintah Indonesia. Pada penelitian ini, enam skema kombinasi dari teknologi pengolahan limbah cair kelapa sawit menjadi biogas dan teknologi PLTBg disimulasikan menggunakan SuperPro Designer. Kelayakan investasi keenam skema kemudian dianalisis dengan menghitung parameter keekonomian proyek yang menghasilkan skema terbaik berupa skema kombinasi antara teknologi CSTR dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap berporos ganda, dengan produksi listrik sebesar 45.919 kWh/day, nilai NPV sebesar IDR 78.886.977.772, IRR sebesar 85,5%, LCoE sebesar 1,40 sen/kWh, dan PBP selama 1,7 tahun. Parameter keekonomian pada skema terbaik sensitif terhadap fluktuasi harga jual produk. Analisis risiko yang dilakukan dengan studi hazard identification (HAZID) dan hazard identification and operability (HAZOP) mengidentifikasi 5 bahaya berisiko tinggi, 9 bahaya risiko sedang, dan 6 bahaya berisiko rendah. Studi dengan bow tie diagram menghasilkan kesimpulan dari bahaya berupa biogas yang mengarah pada terjadinya kejadian utama berupa kebocoran biogas dari CSTR, terdapat 6 ancaman dengan 16 kontrol preventif, serta 6 konsekuensi yang dapat terjadi dengan 17 kontrol mitigasi yang dapat dilakukan.

Indonesian government sets target for biogas power plant to reach 55.000 MW capacity by 2025 to support the nation’s energy mix target, meanwhile in reality it only reached 731,5 MW. Because of that, this research will conduct investment feasibility study for the construction of a biogas power plant from palm oil mill effluent as one of the solution to reach the Indonesian government’s target. There are six technology schemes that combined palm oil mill effluent processing technologies and biogas power plant technologies in this research, that simulated using SuperPro Designer software so the result would be analyzed to see the feasibility by calculate the economical parameter. The best scheme is combination between CSTR and combined cycle gas turbine multishaft that produce 45. 919 kWh/day, with net profitability index value of IDR 78.886.977.772, and the internal rate of return is 85,5%, the levelized cost of energy is 1,40 cent/Kwh, the payback period is 1,7 years. The best scheme economical parameter is more sensitive to selling price fluxtuation. The risk analysis using hazard identification study (HAZID) and hazard identification and operability study (HAZOP) identified 5 high risk hazards, 9 moderate risk hazards, dan 6 low risk hazards. The bow tie analysis concluded that biogas as a high risk hazard can cause the top event occurs, which is biogas leak from CSTR, with 6 possible causes and 16 preventive controls, plus 6 concequences with 17 mitigative controls."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Mardiyanto
"Jejak karbon pada produk minyak sawit Indonesia telah dipelajari dan disimpulkan Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi salah satu penyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di industri Kelapa Sawit. Menangkap emisi GRK dari POME dan memanfaatkannya sebagai sumber energi merupakan solusi yang banyak diajukan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan beberapa skema pemanfaatan untuk menemukan skema yang paling layak dengan menggunakan analisis tekno-ekonomi. Kajian ini terbatas hanya di wilayah Indonesia dan terbatas untuk mengeksplorasi skema pemanfaatan dari tiga teknologi pemanfaatan biogas yaitu pembangkit listrik, pemanfaatan biogas secara langsung dan Biogas Terkompres (Compressed Biogas / CBG). Studi ini akan menggunakan dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dari provinsi yang berbeda di Indonesia sebagai studi kasus. Hasil kajian menunjukkan bahwa energi yang dihasilkan oleh PKS kurang dimanfaatkan oleh pasar yang ada serta harga energi konvensional lebih rendah dari harga energi yang dihasilkan oleh PKS. Kebijakan yang diusulkan untuk menghadapi temuan ini adalah regulasi wajib untuk menggunakan energi terbarukan dari PKS, penyesuaian tarif listrik FiT yang dihasilkan oleh energi terbarukan, membangun kompleks industri yang terintegrasi untuk menghubungkan kelebihan produksi energi, dan membangun mekanisme kredit karbon untuk menambahkan aliran pendapatan baru untuk PKS.

Indonesia’s Palm oil Carbon foot print had been studied and concluded that Palm Oil Mill Effluent (POME) is one of the contributor of Greenhouse Gases (GHG) emission in Palm Oil industry. Capturing GHG emission and utilize it as an energy source is the solution that widely proposed. This study aims to compares several utilization scheme to find the most feasible scheme by using techno-economic analysis. This study is limited only in Indonesia region and limited to explore utilization scheme from three biogas utilization technology i.e. electricity generation, direct biogas utilization and Compressed Biogas (CBG). This study would use two Palm Oil Mill (POM) from different province in Indonesia as a study case. The result of the study shows that the energy produced by POM is underutilized by the existing market, the price of conventional energy is lower than the energy that is produced by POM. The proposed policy to encounter these findings would be mandatory regulation to use renewable energy from POM, adjusting tariff for electricity FiT that is produced by renewable energy, establish an integrated industrial complex to interconnect the excess production of energy, and establish the carbon credit mechanism to add new revenue stream for POM."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Waskito
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan potensi kotoran ternak sapi perah di Kawasan Usaha Peternakan Sapi sebagai bahan baku biogas, menentukan teknologi konversi, menghitung kapasitas energi listrik dari Pembangkit listrik tenaga Biogas yang dapat dibangkitkan dan mengkaji nilai pengurangan Satuan jumlah emisi CO2 yang bisa diturunkan.
Berdasarkan potensi harian Kotoran ternak sapi di Kawasan Usaha Peternakan Sapi Perah yang dimanfaatkan sebagai bahan baku biogas dilakukan analisis perhitungan teknis maupun ekonomis dari pembangkit listrik tenaga biogas yang akan diimplementasikan. Hasil tersebut akan diuji sensitivitas untuk tingkat pengembalian dan jangka waktu pengembalian modal investasi terhadap dampak kenaikan harga lahan, tarif listrik dan Biaya operasi dan pemeliharaan pembangkit biogas.

This research was conducted to determine the potential utilization of dairy cow manure in the Area of Business Cattle Farming as a raw material for biogas, determine conversion technology, to calculate the capacity of electrical energy from power plants Biogas can be generated and assess the value of the amount of CO2 emission reduction units which can be lowered.
Based on the daily potential of cattle dung in Dairy Cattle Farming Business Area which is used as raw material for biogas to analyze technical and economical calculation of biogas power plant that will be implemented. These results will be tested sensitivity to rate of return and payback period of investment to the impact of rising land prices, electricity tariff and cost of operation and maintenance of biogas plants.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29708
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pradnya Rahmani
"Penelitian ini mengkaji kelayakan teknis, lingkungan, ekonomi, dan sosial pemanfaatan biogas dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PD PAL JAYA untuk memasak. Kajian kelayakan teknis melihat kecukupan potensi biogas untuk memenuhi kebutuhan biogas warga sekitar. Kajian lingkungan melihat signifikansi pengurangan konsumsi LPG dan minyak tanah. Kajian ekonomi melihat penghematan yang dapat dicapai warga pengguna LPG maupun minyak tanah apabila menggunakan biogas. Kajian sosial melihat persetujuan warga sekitar mengenai adanya pemanfaatan ini. Hasil dari keempat kajian mendapatkan hasil yang positif, sehingga pemanfaatan biogas dari IPAL PD PAL JAYA layak secara teknis, lingkungan, ekonomi, dan sosial.

This study analyze the technical, environmental, economic, and social feasibility of biogas utilization from PD PAL Jaya Sewage Treatment Plant (STP) for cooking. The technical aspect analyze the adequacy of biogas potention from PD PAL Jaya STP with the local residents biogas needs. The environmental aspect analyze the significance of the LPG and kerosene consumption reduction. The economic aspect analyze the savings that can be achieved by LPG and kerosene users when using biogas instead of LPG or Kerosene. The social aspect of this research analyze the acceptance of the local residents regarding the biogas utilization. All of the results from these four aspects are positive. Therefore the biogas utilization from PD PAL Jaya STP is technically feasible, environmentally sustainable, economically profitable, and socially acceptable."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Yamin
"

Pertumbuhan kendaraan bermotor selama lima tahun terakhir mencapai 8.63% per tahun. Peningkatan jumlah kendaraan berdampak pada meningkatnya konsumsi bahan bakar. Kondisi ini menunjukkan bahwa Indonesia masih tergantung pada sumber energi tak terbarukan. Energi biomassa seperti bioetanol merupakan salah satu energi alternatif yang sedang dikembangkan. Penambahan bioetanol dan bensin tentunya akan mengubah properties bahan bakar, bahan bakar akan lebih sulit terbakar dengan sendirinya sehingga tekanan yang dihasilkan dalam ruang bakar akan lebih konsisten. Studi ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh sebaran data tekanan terhadap rata – rata nya (COV) pada penambahan 5% (E5), 10% (E10) dan 15% (E15) bioetanol terhadap kinerja mesin seperti BHP, Torsi, SFC dan IMEP dan heat release. Hasil studi menunjukkan bahwa nilai COV terkecil diperoleh sebesar 1.49% yang dihasilkan pada campuran E15 pada putaran 8500 rpm. Penurunan COV memberikan dampak pada proses pembakaran yang lebih konsisten sehingga proses pembakaran lebih baik, hal ini ditunjukkan dengan turunnya nilai SFC, meningkatnya heat release, penurunan emisi gas CO dan HC serta peningkatan emisi gas CO2 dan O2.


The growth of motor vehicles over the past five years has reached 8.63% per year. Increasing number of vehicles has an impact on increasing fuel consumption. This condition shows that Indonesia is still dependent on non-renewable energy sources. Biomass energy such as bioethanol is one of the alternative energies being developed. The addition of bioethanol and gasoline will certainly change the fuel properties, the fuel will be more difficult to self-ignite so the pressure generated in the combustion chamber will be more consistent. This study was conducted to analyze the effect of the distribution of pressure data on its average (COV) at the addition of 5% (E5), 10% (E10) and 15% (E15) bioethanol to engine performance such as BHP, Torque, SFC and IMEP and heat release. The results of the study show that the smallest COV value is obtained at 1.49% which is produced in the E15 mixture at 8500 rpm. Decreasing COV has a more consistent impact on the combustion process so that the combustion process is better, this is indicated by a decrease in SFC values, increased heat releases, reduced CO and HC gas emissions and increased CO2 and O2 gas emissions.

"
2019
T54192
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ghaffariy Al Fairadj
"Anaerobik digester pada umumnya mengolah limbah organik menggunakan kotoran ternak mentah untuk menjadi biostarter. Potensi untuk mengembangkan penggunaan agen biostrater hasil modifikasi berbentuk kering belum umum dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi produksi biogas dari inokulum hasil liofilisasi berbahan dasar kotoran sapi dan kuda menggunakan reaktor anaerobik digester. Periode pengukuran untuk mengukur produksi biogas selama 14-21 hari ini dilakukan di laboratorium. Eksperimen ini menggunakan dua buah reaktor dengan inokulum kotoran mentah dan empat buah reaktor dengan inokulum hasil liofilisasi. Teknik liofilisasi terbukti efektif dalam mempertahankan kondisi kotoran mentah agar lebih tahan lama dan mengurangi bau tidak sedap karena secara fisik kadar air dari dalam bahan inokulum telah berkurang drastis dari 71-75% kadar air menurun hingga tersisa 14,12% dan 9,43% kadar air pada masing-masing inokulum hasil liofilisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran kotoran sapi dan kuda mentah sebagai reaktor blanko menghasilkan biogas dengan parameter CH4 yang lebih baik dibandingkan dengan reaktor yang menggunakan inokulum hasil liofilisasi. Pada keseluruhan periode pengukuran reaktor blanko (0) dan reaktor A menunjukkan hasil produksi biogas sebesar 3,894 mL/gVS dan 4,931 mL/gVS sedangkan untuk reaktor B dan C didapatkan gas metana sebesar 1,524 mL/grVS dan 0,279 mL/grVS. Kemudian untuk reaktor D dengan hasil liofilisasi mampu menghasilkan total produksi gas metan 13,169 mL/grVS dalam satu periode pengukuran akhir sedangkan reaktor E tidak sama sekali menghasilkan gas metana. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian selanjutnya untuk menentukan komposisi yang lebih cocok dalam pengaplikasian inokulum hasil liofilisasi dalam reaktor anaerobik digester supaya dapat menghasilkan biogas yang lebih optimal.

Anaerobic digesters generally process organic waste using raw livestock manure to become a biostarter. The potential to develop the use of modified biostrater agents in dry form is not yet common practice. This research aims to evaluate the potential for biogas production from lyophilized inoculum made from cow and horse manure using an anaerobic digester reactor. The measurement period for measuring biogas production is 14-21 days and is carried out in the laboratory. This experiment used two reactors with raw feces inoculum and four reactors with lyophilized inoculum. The lyophilization technique has proven to be effective in maintaining the condition of raw manure so that it lasts longer and reduces unpleasant odors because physically the water content of the inoculum material has been reduced drastically from 71-75% water content decreasing to remaining 14.12% and 9.43% levels. water in each inoculum resulting from lyophilization. The research results showed that a mixture of raw cow and horse manure as a blank reactor produced biogas with better CH4 parameters compared to reactors using lyophilized inoculum. During the entire measurement period, the blank reactor (0) and reactor A showed biogas production results of 3.894 mL/gVS and 4.931 mL/gVS, while for reactors B and C, methane gas was obtained at 1.524 mL/grVS and 0.279 mL/grVS. Then reactor D with lyophilization results was able to produce a total methane gas production of 13,169 mL/grVS in one final measurement period, while reactor E did not produce any methane gas at all. Therefore, further research is needed to determine a more suitable composition for applying the lyophilized inoculum in an anaerobic digester reactor so that it can produce more optimal biogas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>