Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60565 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurrul Helen
"Penelitian ini menginvestigasi inkonsistensi implementasi prinsip-prinsip Islam pada produk properti perumahan tapak bertajuk syari rsquo;ah yang ditawarkan oleh pengembang di Bekasi. Penelitian ini berusaha untuk menjawab dua pertanyaan yaitu: 1 apakah produk perumahan syari rsquo;ah terutama perumahan tapak di Bekasi telah memenuhi prinsip-prinsip Islam dengan maksimal, seperti pada transaksi keuangan? dan 2 jika belum, apa penyebab produk perumahan syari rsquo;ah belum bisa memenuhi prinsip-prinsip Islam? Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan strategi eksplanatoris sekuensial.
Penelitian ini menemukan bahwa: 1 produk perumahan syari rsquo;ah di Bekasi belum bisa memenuhi prinsip-prinsip Islam dengan maksimal seperti pada transaksi keuangan; 2 pengembang mengetahui prinsip-prinsip Islam pada properti perumahan namun tetap membangun unit rumah yang tidak sesuai dengan prinsip Islam, dan; 3 pengembang khawatir margin keuntungan menurun. Penelitian ini menyimpulkan bahwa di satu sisi pengembang ingin menjangkau masyarakat menengah ke bawah namun di sisi lain biaya pengembangan perumahan dengan prinsip-prinsip Islam cukup tinggi.

This research investigates inconsistencies in the implementation of Islamic principles on housing product with sharia titled offered by developers in Bekasi, especially on landed house type. This study attempts to answer two questions 1 Does the shariah housing product especially landed houses type in Bekasi have fulfilled the Islamic principles maximally, as in financial transactions And 2 if not, what is the cause of shariah housing products can not fulfill the Islamic principles. This research uses mixed method with sequential explanatory strategy.
This study found that 1 Shariah housing products in Bekasi have not been able to fulfill Islamic principles maximally as in financial transactions 2 the developer knows the principles of Islam on housing but still builds product which are inconsistent with Islamic principles, and 3 developers are concerned that profit margins are declining. This study concludes that, one side the developer wants to reach the middle to lower society but on the other hand the development cost of the housing with Islamic principles is quite high.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Rosmaniya Romdhani
"Dominasi apartemen berbentuk slab dibandingkan bentuk hybrid dan tower di Jakarta saat ini melatarbelakangi hipotesis bahwa apartemen bentuk slab memiliki fleksibilitas dan nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan kedua bentuk lainnya Untuk memiliki nilai ekonomi sebuah property apartemen harus memiliki tiga atribut utama real estate yaitu kegunaan sebagai hunian permintaan demand dan kebutuhan supply dari segmen pasar dengan daya beli tertentu Sementara terkait dengan dinamisnya demand supply property khususnya unit apartemen harus fleksibel untuk dapat menjaga keberlajutan ekonomi Dengan metode kualitatif deskriptif demand apartemen di Jakarta dikaji yang mengungkap pasar apartemen saat ini didominasi oleh kalangan menengah khususnya menengah menengah dan menengah bawah Dari harga dan ukuran unit yang dapat diakomodasi apartemen slab diperuntukkan bagi kalangan menengah tersebut tower untuk kalangan atas dan hybrid untuk keduanya Sementara itu hasil simulasi menunjukkan bahwa apartemen slab juga yang paling fleksibel dengan pola struktur yang dapat mengakomodasi perubahan unit diikuti hybrid yang juga fleksibel sedangkan tower tidak fleksibel terhadap perubahan demand terhadap unit yang lebih kecil Penelitian ini menyimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan adalah benar bahwa apartemen slab memiliki nilai ekonomi dan fleksibilitas yang lebih tinggi paling sesuai dengan segmen pasar yang dominan saat ini dan paling dapat menyesuaikan diri terhadap kemungkinan perubahan segmen di masa mendatang.

The dominance of slab than hybrid and tower shaped apartment buildings in Jakarta today emerges a hypothesis that the slab shaped apartments have the higher flexibility and economic value than others An apartment property should have three main attributes of real estate to have an economic value They are utility as a residence demand and the need for supply from market segment with certain affordability As a response to the dynamic demand a property particularly apartment unit have to be flexible to maintain its economic sustainability By descriptive qualitative method apartment demand in Jakarta is examined that shows the dominance of middle segment especially the middle middle and low middle segments With the size and price of units that can be accommodated in the building slab apartment is targeted to the middle segment tower for upper segment and hybrid for both Meanwhile the simulation results that slab apartment is the most flexible with its structure pattern that can accommodate unit change followed by hybrid which is flexible too whereas the tower apartment is not flexible to accommodate demand for smaller units This research proves that the hypothesis is true that slab shaped apartment has higher economic value and flexibility the most suitable with the dominant market in Jakarta today and has the ability to adapt on segment change possibility in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Gumilang Raksamala Basmara Putra
"Dalam teknologi konstruksi dikenal rumah prefabrikasi yaitu rumah yang sebagian besar komponennya seperti dinding, atap, kamar mandi, serta elemen strukural balok dan kolom dirancang dan diproduksi di pabrik dengan perakitan dilakukan di lokasi pembangunan. Berdasarkan pengalaman di berbagai negara produk rumah prefabrikasi telah berhasil memasuki pasar komersial. Rumah prefabrikasi menunjukan nilai investasi yang lebih baik dibanding dengan rumah konvensional. Dengan teknologi prefabrikasi proses pembangunan rumah dapat lebih cepat dan hemat dengan kualitas workmanship lebih baik.
Hingga kini Indonesia masih mengalami permasalahan perumahan antara lain berupa housing backlog sebesar sekitar 13 juta unit. Rumah prefabrikasi berpotensi mempercepat mengatasi permasalahan perumahan di Indonesia, namun demikian pengembangan rumah prefabrikasi di Indonesia selama ini belum dapat diterima pasar, baik dari pihak produsen maupun konsumen.
Tulisan ini membahas hasil penelitian tentang penyebab kurang berkembangnya rumah prefabrikasi dalam bisnis real etate di Indonesia, melalui metode komparasi, yaitu membandingkan rumah prefabrikasi dan rumah konvensional dalam hal 1 tingkat produktivitas, 2 tingkat preferensi konsumen dan 3 performa investasinya. Data dikumpulkan melalui metode survey, wawancara dan penyebaran kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun tingkat produktivitas dalam hal mutu dan waktu lebih tinggi, rumah prefabrikasi memperlihatkan produktivitas rendah dalam hal biaya karena membutuhkan biaya produksi lebih tinggi dibanding rumah konvensional. Di samping itu kurang berkembangnya bisnis rumah prefabrikasi di Jabodetabek disebabkan oleh rendahnya tingkat preferensi konsumen terhadap produk ini antara lain karena fleksibilitas yang kurang dan penampilan yang kaku atau monoton. Selain itu investasi pengembangan rumah prefabrikasi dalam jumlah kecil menujukkan NPV dan IRR yang rendah. Dengan pendekatan investasi yang lebih tepat antara lain berupa pembangunan secara massal dalam jumlah memadai, fleksibilitas yang baik, penampilan yang variatif rumah prefabrikasi berpeluang dapat diterima oleh pasar bisnis real estate di Indonesia khususnya di Jabodetabek.

In the housing construction technology, prefabrication is known as a process in where a house with all its components such as walls, ceilings, bathrooms, and all the structural beam and column elements are designed and produced in a factory while its assemblage is done in its assigned site. Based on the experience in various countries, prefabricated houses has succeeded in entering the commercial market due to its benefits of faster construction time and its ability to save money through better workmanship quality. Thus, prefabricated houses show a leading investment value compared to conventional houses.
Until this day, Indonesia is still undergoing through various housing problems such as a housing backlog of about 13 million units. Prefabricated housing has potential to accelerate the overcoming of housing issues in Indonesia. However, prefabricated housing developments in Indonesia has not been accepted by the housing market from both the producer and consumer side.
This paper will discuss about the research of the cause behind the underdevelopment of prefabricated housing in the real estate business in Indonesia, while also calculating its level of productivity and feasibility. The methods used in this research are surveys, interviews and a simulation of the project rsquo s feasibility calculation.
The preliminary result stated that prefabricated houses have not been developed in Indonesia due to the low flexibility, monotone design quality, and relatively higher price. Furthermore, prefabricated houses have higher productivity in terms of cost, quality and time. With the right approach such as mass construction of an adequate amount of housing, better flexibility, and various designs, prefabricated houses have the potential to be a part of the real estate business in Indonesia especially in Jabodetabek.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Andy
"Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa bisnis rumah kost sangat berkembang khususnya di kota-kota besar. Arsitektur dalam konteks ini mengambil peran bukan hanya sekedar merancang bangunan yang ideal untuk manusia sebagai tempat tinggal, tapi juga agar dapat memberikan keuntungan yang maksimal dari perancangannya. Rumah kost sebagai sebuah tempat tinggal multi-family yang disewakan secara bulanan juga bersifat sedemikian rupa. Skripsi ini membahas mengenai apa yang dimaksud dengan sebuah rumah kost, bagaimana sebuah rumah kost dapat dikatakan sebagai bisnis real estate, dan fenomena apa saja yang terjadi terkait rumah kost tersebut.

Without a doubt that business for boarding house is growing rapidly in Indonesia, especially in large cities. In this context, architecture has a role not only to design an ideal place for the human to live in, but to give a maximum profit due to the design. Boarding house as a loan multi-family unit also got to has a good design and give a profit to the owner. This thesis discusses about what is a boarding house, how can a boarding house be a property of real estate and what kind of phenomena happens in the matter of boarding house."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kau, James B.
New York : McGraw-Hill, 1985
333.33 KAU r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shilling, James D.
Ohio: South-Western, 2002
346.043 71 SHI r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sheiren Felicia Jaya
"Para pengembang sekarang ini sedang maraknya terjun dalam bisnis hotel khususnya yaitu bisnis budget hotel. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pertimbangan pengembang memilih budget hotel sebagai objek bisnis propertinya yang dikembangkan dalam jumlah besar sekarang ini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dalam mendeskripsikan karakteristik budget hotel di Indonesia dengan membandingkan budget hotel dan full-serviced hotel dari sisi arsitektural dan kelayakan proyek.
Dari hasil perbandingan tersebut diperoleh, kesimpulan mengenai pengembang memilih untuk mengembangkan budget hotel dibandingkan full-serviced hotel sekarang ini dilihat dari sisi bisnis properti pada budget hotel yang menguntungkan karena kondisi supply-demand yang tinggi dari masyarakat dan arsitektural budget hotel yang lebih fleksibel sehingga dapat dimanfaatkan atau berubah fungsi menjadi properti lain.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa arsitektural budget hotel memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan full-serviced hotel yang cenderung bangunannya sudah berbentuk off-solid dan tidak memiliki kemampuan untuk diubah menjadi unit properti lain, sehingga budget hotel memiliki persamaan dalam suatu produk properti yaitu adanya unit-unit dalam bangunan hotel dapat diubah fungsinya menjadi unit lain untuk menjamin keberlangsungan masa hidup properti.

The developers are currently developing in hotel business especially in a budget hotel. The purpose of this study was to determine the consideration of developers chose budget hotels as a object business properties which are developed in large numbers today. This study used quantitative and qualitative methods for describing the characteristics of a budget hotel in Indonesia by comparing budget hotel and full-serviced hotel from the architectural view and feasibility of the project.
From the results of this comparison obtained the conclusion regarding the developers chose to develop a budget hotel than a full-serviced hotel today in terms of business property, a budget hotel is favorable because supply-demand conditions of the community and architectural budget hotel is more flexible so it can utilized or changed into another property function.
These results indicate that the architectural budget hotel has a higher flexibility than fullserviced hotels that tends to be off-shaped buildings and does not have ability to be transformed into other property unit, so that budget hotels have similarities in property development is units in the hotel building can be converted into other units to ensure the sustainability of property lifetime.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arrif
"Peti kemas merupakan instrumen utama dalam industri perdagangan internasional. Dewasa ini peti kemas banyak dimanfaatkan sebagai komponen arsitektur di berbagai negara maju dan berkembang. Dengan memodifikasi peti kemas sesuai dengan kebutuhan maka peti kemas dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam jenis properti. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah penggunaan peti kemas sebagai bangunan, khususnya hunian sewa, layak untuk dipertimbangkan dalam bisnis real estate. Pada penelitian ini akan dibandingkan kelayakan dari bangunan menggunakan peti kemas dengan bangunan konvensional menggunakan metoda pengembangan real estate. Pengembangan dilakukan di atas tanah sewa dalam jangka waktu 20 tahun menggunakan peti kemas jenis 40’HC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan dengan bangunan peti kemas lebih layak dibandingkan pengembangan dengan bangunan konvensional di atas tanah sewa dengan jenis properti hunian sewa. Hal ini disebabkan keunggulan peti kemas dibandingkan dengan bangunan konvensional yaitu biaya konstruksi yang lebih rendah, waktu pengerjaan konstruksi yang lebih cepat dan jangka waktu operasional yang lebih panjang serta salvage value dari besi tua peti kemas yang dapat dijual kembali pada akhir masa sewa tanah.

Shipping Containers are the major instrument in international trading. Currently, shipping containers emerged as one of architecture alternative component worldwide. By customizing container unit into several purposes showed that shipping containers are able to be developed to numerous type of properties. This study intended to compare feasibility between real estate development by shipping container building and conventional building using real estate development method. The development is running on leasing land over 20 years of leasing agreement to a third party which type of property is rental house using 40’HC shipping containers unit.
The results showed that real estate development at leasing land by rental house as a property product using shipping container building is more feasible than using conventional building. This is due to the numerous benefits of shipping container building such as lower construction cost, shorter construction period, longer operational period, and also salvage value from ex-shipping containers that can be monetized at the end of lease agreement time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taty Herawaty Rivay
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyadari Anindya Diwyacitta
"Apartemen merupakan salah satu bangunan yang mengalami peningkatan pembangunan secara pesat dan juga banyak diminati masyarakat pada beberapa tahun terakhir. Perkembangan pembangunan dari apartemen juga terlihat dari ketinggian apartemen yang semakin tinggi yang dulu hanya berkisar kurang dari 10 lantai sekarang ketinggian apartemen dapat mencapai 20 lantai. Dalam pembangunan apartemen terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besaran dan massa bangunan khususnya ketinggian bangunan. Selain peraturan pembangunan, ketinggian bangunan apartemen juga berkaitan dengan real estate dan pengaruh dari harga tanah yang semakin naik tiap tahunnya. Ketinggian dari apartemen dapat mempengaruhi keuntungan yang didapatkan dalam bisnis real estate.

Apartment is one of the building that has a rapid growth in property development and also in a great demand among people in recent years. The apartments development of the construction can also be seen from the height of the apartment which is getting higher, which used to be only less than 10 floors, now the height of the apartment can reach 20 floors or more. There are several factors that influence the size and mass of buildings in the construction of apartments, especially the height of buildings. Other than building regulations, the height of apartment buildings is also related to real estate and the influence of the increased of land cost every year. The height of the apartment can affect the benefits gained in the real estate business."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>