Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Setia Pahlawan
"ABSTRAK
Pemerintah Indonesia mencanangkan program peningkatan pemanfaatan gas bumi dalam negeri hingga mencapai 30 dari total energi nasional pada tahun 2025. Terbatasnya infrastruktur yang ada akan menjadi hambatan utama dalam memaksimalkan pemakaian gas bumi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah melihat proyeksi aliran gas bumi di Indonesia hingga tahun 2030, dan mendapatkan jadwal perencanaan infrastruktur gas bumi yang harus di bangun di Indonesia. Untuk dapat memproyeksikan aliran gas bumi, optimisasi dilakukan dengan fungsi objektif meminumkan biaya suplai gas bumi di Indonesia pada periode tahun 2016 hingga 2030. Terdapat tiga opsi dari pasokan gas yang dianalisa, yaitu pasokan gas yang berasal dari pipa domestik, LNG domestik LNG impor. Optimisasi diselesaikan dengan menggunakan excel solver dengan metode simplex. Biaya pasokan gas bumi meliputi harga gas bumi pada wellhead dan LNG ex-kilang hingga wilayah hilir yang dibatasi pada city gate pada masing-masing region. Hasil optimisasi menunjukan bahwa aliran suplai gas bumi di Indonesia akan didominasi oleh suplai melalui LNG dengan total suplai mencapai 7.639 MMSCFD pada tahun 2030. Aliran suplai melalui pipa domestik diperkirakan akan mengalami penurunan dari 3.187 MMSCFD pada tahun 2015 menjadi 2.190 MMSCFD di tahun 2030. Untuk menutupi kebutuhan aliran suplai tersebut maka dibutuhkan investasi sebesar 16,9 miliar USD hingga tahun 2030.

ABSTRACT
The Government of Indonesia is implementing a program to increase domestic natural gas utilization up to 30 of total national energy by 2025. The limited existing infrastructure will be a major obstacle in maximizing the use of natural gas in Indonesia. The purpose of this research is to analyzed the projection of natural gas flow in Indonesia until 2030, and to get the schedule of natural gas infrastructure planning in Indonesia. To be able to get projection of natural gas flow, optimization is carried out with objective function to minimize natural gas supply cost in Indonesia in the priode of 2016 to 2030. There are three options of natural gas supply which are analyzed, domestic supply from pipeline, domestic LNG dan import LNG. Optimization is done by using excel solver with simplex method. Natural gas supply cost calculated including natural gas prices at wellheads and LNG refinery to downstream area which is restricted to city gates in each regions. The result show that the natural gas supply flow in Indonesia will be dominated by supply through LNG with total supply reaching 7,639 MMSCFD by 2030. Supply flow through domestic pipeline is predicted to decrease from 3,187 MMSCFD in 2015 to 2,190 MMSCFD in 2030. To cover the need for supply, an investment of 16.9 billion USD is needed by 2030."
2017
T48022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Qoyum Tjandranegara
"Terbatasnya infrastruktur gas bumi adalah hambatan utama dalam memaksimalkan pemakaian gas bumi di Indonesia. Subsidi BBM telah lama membebani anggaran belanja negara, dan menghambat pemakaian energi lebih murah seperti gas bumi. Gas bumi di ekspor lalu sebagai gantinya mengimpor BBM yang lebih mahal menyebabkan banyak kerugian finansial bagi Indonesia. Ditambah persepsi bahwa investasi infrastruktur gas bumi yang sangat mahal akan membebani negara dan membuat harga gas bumi kurang bersaing dengan BBM. Tujuan penelitian ini adalah, pertama, memperoleh gambaran tingkat kemampuan gas bumi mensubstitusi BBM pada berbagai harga gas bumi yang dikaitkan dengan harga minyak bumi. Kedua, memperoleh gambaran seberapa besar investasi infrastruktur gas bumi untuk sejumlah BBM yang disubsititusi, penghematan biaya operasi, impor, dan subsidi yang ditimbulkan. Ketiga, memperoleh gambaran seberapa besar dampak subsitusi ini terhadap kinerja perekonomian Indonesia. Dengan tingkat pengembalian investasi infrastruktur yang dibuat menarik bagi investor swasta, optimasi dilakukan dengan meminimumkan biaya total rantai suplai gas bumi dari sumber gas ke konsumen. Optimasi menggunakan non-linier programming yang diselesaikan dengan metode Generalized Reduced Gradient. Sedangkan dampak substitusi BBM oleh gas bumi terhadap kinerja perekonomian Indonesia dihitung menggunakan ekonometrika. Hasil penelitian ini menunjukkan harga gas bumi ditangan konsumen dengan pendekatan optimasi adalah antara 59 - 71% dari harga BBM di sektor transportasi dan antara 57 - 63% dari harga BBM di sektor industri dan listrik untuk satuan energi yang setara. Selisih harga-harga ini cukup menarik bagi konsumen BBM untuk pindah ke gas bumi. Nilai penghematan subsidi, impor dan biaya operasi berlipat kali nilai investasinya, lebih dari sepuluh kali untuk sektor listrik dan industri. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa substitusi ini menaikkan PDB sekitar 3,04-5,14%, meningkatan pertumbuhan PDB sekitar 0,21-0,37% dan yang lebih penting, menurunkan pengangguran sebesar 26,78-44,23%, tergantung pada jumlah substitusi BBM ke gas bumi beserta nilai investasi infrastrukturnya, pengurangan biaya energi dan subsidi yang dialokasikan kembali sebagai investasi dan tingkat harga minyak mentah. Jika tanpa reinvestasi batas-batas bawah di atas akan menjadi jauh berkurang. Penurunan pengangguran yang sedemikian besar terutama disebabkan oleh realokasi penghematan subsidi sebagai investasi di sektor konstruksi. Inflasi sedikit meningkat akibat pertumbuhan PDB. Secara keseluruhan, substitusi ini meningkatkan kinerja perekonomian Indonesia secara signifikan.

The lack of natural gas infrastructure is the main hurdle in maximizing natural gas usage in Indonesia. The petroleum fuels subsidy has long burdens the government spending, and discourages less expensive energy usage such as natural gas. Exporting natural gas and importing the more expensive petroleum fuel products cause financial losses to Indonesia. Moreover, the perception of high natural gas investment costs that will burden government spending and pushing the natural gas price up hindered the infrastructure construction. The research objectives are, first, to analyze the ability of natural gas to substitute petroleum fuel for a certain natural gas prices which attached to crude oil prices; second, to analyze the required investment to substitute certain amount of petroleum fuel, as well as its subsidy, import and operating cost reductions; third, to analyze the substitution impact on Indonesia macroeconomic performance. Considering that the natural gas infrastructures are given a favorable return on their investment, the optimization to minimize the total natural gas supply chain cost from the sources to the consumers was performed. The optimization uses the Generalized Reduced Gradient method to solve the non-linear programming problem. Econometric is used to calculate the macroeconomic impacts. The results show that using the optimization approach the end-user natural gas prices can be put between 59 to 71% of petroleum fuel prices in transportation sector and between 57 to 63% of petroleum fuel prices in industrial and electricity sector, for the same of energy equivalent. Those price differences are attractive for the petroleum fuel consumers to switch to natural gas. The amounts of subsidy, import and operating cost reduction returns multiple times of the value of its investment, more than ten times in electricity and industrial sectors. The macroeconomic analysis shows that the substitution facilitate GDP increase of 3.04 to 5.14%, GDP growth increase of 0.21 to 0.37%, and more importantly, unemployment decrease of 26.78 to 44.23%, depending on the amount of petroleum fuel substitution and its investment, as well as the cost/subsidy reduction reallocated as investment and crude oil prices. When the reductions are not reallocated as investment, the above results decrease considerably. Inflation increases slightly because of the increase in GDP growth. The substantial unemployment reduction is facilitated by large investment increase in construction sector resulting from energy subsidies reallocation. In short, the substitution significantly increases Indonesia economic performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
D1332
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Delvia Jessica
"Proyek pembangunan infrastruktur transmisi gas bumi tidak lepas dari risiko dan bahaya untuk pekerjaan proyek tersebut. Ini adalah proyek pemasangan pipa bawah laut dari sebuah Lapangan X ke fasilitas darat di Lokasi Y. Proyek ini dilakukan antara dua pulau dengan jarak 200 kilometer dengan menggunakan pipa 14 inchi. Identifikasi risiko dan bahaya terkait dengan pemasangan pipa dari Lapangan X menuju Lokasi Y menggunakan Process Hazard Assessment (PHA) dengan metode HAZOP dan HAZID yang dilakukan oleh perusahaan.
Hasil dari HAZOP dan HAZID tersebut kemudian diolah oleh peneliti untuk dilakukan penilaian lebih lanjut menggunakan metode Layer of Protection (LOPA) dengan mengimplementasikan pendekatan level Inherently Safer Design (ISD). Pendekatan level ISD dilakukan melalui empat skenario untuk menentukan level ISD dan skenario yang paling sesuai dan efisien secara ekonomi. Skenario tersebut terdiri dari empat pemodelan; Initiate Condition, Severity Reduced Condition, Likelihood Reduced Condition, Passive Safeguard Applied Condition.
Hasil dari masing-masing skenario tersebut kemudian direpresentasikan melalui level SIL yang diperoleh dari metode LOPA. Dari hasil tersebut dilakukan justifikasi Benefit and Cost Analysis untuk melihat skenario mana yang paling sesuai dan efisien secara ekonomi yang dapat menjadi rekomendasi bagi perusahaan. Passive Safeguard Applied Condition memiliki hasil SIL 1 dan Benefit to Cost Ratio yang paling sesuai sebesar 2.69 di lokasi HIPPS dan 12.77 di lokasi PAHH on CPP.

Natural Gas Transmission Infrastructure Development cannot be separated from risks and hazards related to the project it self. This is a pipeline installation project from Gas Field X to Onshore Receiving Facility Y. This project located between two islands with range 200km using 14 inch pipe. Risk and hazard identification for this project using Process Hazard Assessment (PHA) with HAZOP and HAZID methodology which has been done by Company.
The result from HAZOP and HAZID has further development with Layer of Protection (LOPA) methodology with ISD level approach implementation. ISD level approach implementation done by four option scenario to determine the ISD level and most efficient and effective scenario in terms of economical. The scenarios such as: Initiate Condition, Severity Reduced Condition, Likelihood Reduced Condition, Passive Safeguard Applied Condition.
Each scenario will result a SIL level from LOPA Methodology. Then the result will be justified through benefit and cost analysis calculation to determine the best option for company. Passive Safeguard Applied Condition has result SIL 1 and the most appropriate Benefitt to Cost Ratio 2.69 on HIPPS and 12.77 on PAHH."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prakosa Budi Ajie
"Optimisasi dibutuhkan dalam kegiatan hulu migas untuk menekan cost recovery. Saat ini terminal hulu migas di Indonesia mempunyai total 65 unit atau 2 (dua) hingga 3 (tiga) buah kapal tunda di tiap terminal melalui sistem sewa / kontrak untuk menunjang kegiatan lifting migas dengan biaya mencapai US$ 52.8 juta per tahun. Penelitian dilakukan dengan mengelompokkan seluruh terminal hulu migas menjadi beberapa cluster. Dari data lokasi terminal di tiap cluster, jumlah kebutuhan kapal tunda di tiap terminal dan jadwal lifting akan didapatkan jumlah kebutuhan kapal tunda yang optimum untuk dijadikan fasilitas bersama.
Metode optimisasi dilakukan dengan menggunakan Algoritma Differential Evolution. Metode ini dipilih karena sudah teruji dapat menyelesaikan permasalahan kombinatorial yang rumit dan waktu penyelesaian yang cepat. Dengan optimisasi dimaksud, terminal digolongkan menjadi 15 cluster dengan total kebutuhan kapal tunda menjadi 55 unit (berkurang 15%) dan penghematan yang bisa dilakukan mencapai US$ 16.8 juta per tahun dari kondisi eksisting.

Optimization is needed in upstream oil and gas business to reduce. To support oil and gas lifting activity, nowadays upstream oil and gas terminal have totally 65 units or 2 (two) to 3 (three) tugboats in each terminal with contract system and reaches US$ 52.8 million per year cost expense. Research is done by classifying all of upstream oil and gas terminals into few clusters. From data of terminal coordinates in each cluster, requirement of tugboat and lifting schedule, we can get the amount of tugboat that can be used as sharing facility.
Optimization method is using Differential Evolution Algorithm. This method is chosen due to have been capable to solve the complicated-combinatorial problem and fast time completion. By using this optimization method, oil and gas terminal will be grouped into 15 clusters with totally have 55 units of tugboat (15% decreasing) and saving approximately US$ 16,8 million per year cost from existing situation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53066
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Imam Gandara
"ABSTRAK
Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk menganalisa pengadaan infrastruktur gas bumi antar pulau jauh. Latar belakang dalam menganalisa pengadaan infrastruktur gas bumi antar pulau jauh dikarenakan kendala yang saat ini dialami yakni meningkatnya peningkatan permintaan gas bumi namun terkendala oleh letak geografis konsumen terhadap sumber gas, serta terbatasnya infrastruktur yang menghubungkan sumber-sumber gas dan pemakainya sehingga di beberapa daerah terjadi kekurangan pasokan gas shortage . Analisa yang dilakukan dalam pengadaan infrastruktur gas bumi ini dengan menggunakan analisis probabilistik yang dibantu simulasi monte carlo. Hasil yang diperoleh dibuat dalam 2 skenario. Skenario 1 menjelaskan harga jual gas bumi menggunakan pipa. Skenario 2 menjelaskan harga jual gas bumi cair LNG dengan pemanfaatan energi dingin yang terintegrasi dengan terminal regasifikasi.Dengan menggunakan analisis didapatkan Gas yang dapat dibawa ke Pulau Jawa dari Bontang Kalimantan Timur pada tahun 2019 sebesar 299,5 MMSCFD sedangkan pada tahun 2023 gas yang dapat dibawa ke pulau jawa 435,5 MMSCFD. Dan didapatkan pula dengan adanya pemanfaatan terhadap Energi dingin yang terintegrasi dengan terminal regasifikasi dapat mengurangi harga jual LNG sebesar 1,1 /MMBTU. Pada akhir penulisan diharapkan dapat diketahui solusi yang efisien untuk pemenuhan kebutuhan gas bumi di pulau jawa.

ABSTRACT
The purpose of this thesis is to analyze the supply of natural gas infrastructure among the remote islands. This study is initiated by the fact that the demands of natural gas keeps increasing, however the isolated geographical locations where the consumers reside have been becoming an unfavorable barrier for the supply. Moreover, the lack of infrastructure that plays a main role for the gas distribution has caused gas shortages in several regions. The probabilistic analysis is occupied to analyze the issue on this thesis. Monte carlo simulation is also applied here. The obtained results are examined into two scenarios. The first scenario explains the selling price of natural gas employing the pipeline transport. Meanwhile, the selling price of liquified gas LNG with the utilization of cool energy that is being integrated with the regasification terminal is discussed in the second scenario. From this analysis, it is concluded that the amount of gas that can be distributed to Java Island from Bontang, East Kalimantan in 2019 is around 299,5 MMSCFD, whereas in 2023, the amount of gas that can be distributed to Java Island is around 435,5 MMSCFD. Moreover, the utilization of cool energy that is being integrated with the regasification terminal is found out to have the capability of decreasing the selling price of liquified gas LNG by 1,1 MMBTU. At the end of this thesis, it is expected that an efficient solution to fulfill the demand of natural gas in Java Island is eventually discovered."
2016
T47361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Armansyah
"Laporan Praktik Keinsinyuran ini membahas telaah terhadap pemanfaatan gas bumi melalui pipa di wilayah Kalimantan. Telaah dilakukan terhadap aspek teknis, dan ekonomi yang terdiri atas identifikasi potensi pasokan gas bumi, identifikasi kebutuhan gas bumi, analisa pasokan dan kebutuhan gas bumi, perhitungan biaya pengangkutan, dan perhitungan biaya Niaga gas bumi melalui pipa, analisa harga jual gas bumi, perbandingan biaya keekonomian antara gas bumi melalui pipa dengan moda LNG. Berdasarkan analisa pasokan dan kebutuhan gas bumi serta analisa teknis dan ekonomi terhadap upaya peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa di wilayah Kalimantan maka diperoleh kesimpulan bahwa pemenuhan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan pengembangan hanya memenuhi kebutuhan untuk skenario paling rendah dimana ketersediaan pasokan gas bumi yang tersedia pada periode 2020 s.d 2030 yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan wilayah Kalimantan hanya dapat mencukupi untuk skenario kebutuhan gas bumi rendah (low scenario). Walau demikian diperkirakan dapat terjadi kekurangan pasokan pada tahun 2024 sebesar -13,51 MMSCFD, tahun 2025 sebesar -43,82 MMSCFD dan tahun 2030 sebesar -130,90 MMSCFD. Sedangkan untuk perhitungan simulasi biaya pengangkutan dan niaga gas bumi melalui pipa di tiap provinsi di Kalimantan lebih ekonomis pada skenario paling tinggi, dimana diperoleh perhitungan harga jual gas bumi terendah untuk skema gas pipa yaitu dengan harga jual US$ 7,28 di Kalimantan Utara, dan harga jual tertinggi sebesar US$19,67 di Kalimantan Barat. Sedangkan untuk skema LNG dengan harga terendah dengan harga jual US$7,14 di Kalimantan Selatan dan harga jual tertinggi dengan dengan harga jual US$9,21 di Kalimantan Tengah. Dengan demikian harga jual gas bumi dengan skema pengangkutan LNG lebih rendah bila dibandingkan harga jual gas bumi dengan skema pengangkutan gas bumi melalui pipa. Dengan belum bertumbuhnya kebutuhan gas bumi melalui pipa maka untuk memenuhi kebutuhan gas bumi di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah agar menggunakan moda pengangkutan LNG.

This Engineering Practice Report discusses an analysis of the utilization of natural gas pipelines in the Kalimantan region. The study encompassed technical and economic aspects consisting of the identification of natural gas potential supplies, identification of natural gas demand, analysis of natural gas supply and demand, calculation of transportation costs, calculation of trading costs for natural gas pipeline, analysis of natural gas selling prices, cost comparisons between using natural gas pipeline and LNG mode. Based on the analysis of natural gas supply and demand as well as technical and economic analysis of efforts to increase the utilization of natural gas pipelines in the Kalimantan region, it is concluded that the fulfilment of natural gas demand development can only fulfil the demand for the lowest scenario where the available natural gas supply from period 2020 to 2030 which can be used for the development of the Kalimantan region can only be sufficient for a low natural gas demand scenario (low scenario). However, it is estimated that there could be a supply shortage in 2024 of -13.51 MMSCFD, in 2025 of -43.82 MMSCFD and in 2030 of -130.90 MMSCFD. Meanwhile, for the simulation calculation of the costs of transporting and trading natural gas via pipeline in each province in Kalimantan, it is more economical in the highest scenario, where the lowest natural gas selling price calculation for the pipeline gas scheme is obtained, namely with a selling price of US$ 7.28 in North Kalimantan, and The highest selling price was US$19.67 in West Kalimantan. Meanwhile, for the LNG scheme, the lowest selling price is US$7.14 in South Kalimantan and the highest selling price is US$9.21 in Central Kalimantan. Thus, the selling price of natural gas using the LNG transportation scheme is lower compared to the selling price of natural gas using the natural gas transportation scheme via pipeline. With the demand for natural gas through pipes not yet growing and to fulfill the demand for natural gas in the West Kalimantan and Central Kalimantan regions could use LNG as a transportation mode."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Satrya Bontang Koesuma Wardhana
"Sejalan dengan upaya dekarbonisasi global menuju net zero emission, pemerintah mencanangkan arah pengembangan kelistrikan menuju energi hijau melalui program pengalihan bahan bakar diesel pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi bahan bakar ramah lingkungan atau yang dikenal dengan nama program dedieselisasi. Di antara bahan bakar yang dicanangkan adalah gas bumi. Pulau Nias menjadi salah satu perhatian pemerintah dalam program pemerataan akses listrik dan percepatan dedieselisasi PLTD melalui Keputusan Menteri ESDM No. 13K/13/MEM/2020 untuk melaksanakan penyediaan infrastruktur gas bumi ke Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias. Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan skema logistik distribusi gas bumi dalam wujud Liquefied Natural Gas (LNG) dan Compressed Natural Gas (CNG) melalui jalur laut dari wilayah Hub Arun LNG untuk mendapatkan biaya pengangkutan yang paling rendah. Skema logistik LNG meliputi LNG Carrier-Onshore Terminal, Mini Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) dan LNG ISO Tank, sedangkan skema logistik CNG mencakup CNG Tube-Skid dan CNG Marine. Hasil penelitian menunjukkan biaya pengangkutan paling rendah diperoleh melalui moda LNG dengan skema LNG Carrier-Onshore Terminal, yaitu sebesar $5,18/MMBtu. Dari analisis sensitivitas diperoleh harga Indonesian Crude Price (ICP) dan volume pengangkutan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap daya saing gas bumi dibandingkan bahan bakar diesel.

The Indonesian government has set policies of green energy in power generation to support global decarbonization issue towards net zero emissions. One of the policies is fuel-switching program of diesel fuel into natural gas (de-dieselization). Nias Island becomes one of the government's concerns for equitable access to electricity and accelerating the de-dieselization program through government’s decree to provide natural gas infrastructure for the Nias Gas Engine Power Plant (PLTMG). This research performed analysis of natural gas distribution logistics scheme by sea lane in the form of LNG and CNG from the Arun LNG Hub to look for the lowest transportation cost. The LNG logistics scheme includes LNG Carrier-onshore terminal, Mini FSRU and LNG ISO Tank, while the CNG logistics scheme includes CNG Tube-Skid and Marine CNG. The result of calculation shows that the lowest transportation cost is $5.18/MMBtu by using LNG Carrier-onshore terminal logistic scheme. The result of sensitivity analysis indicates that crude oil price and gas volume transported are important factors which determine natural gas competitiveness compared to diesel fuel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Tamara Rizky Fadhilah Iskandar
"Pembangunan infrastruktur sangat penting dalam pembangunan negara. Di Indonesia, kemajuan pesat tekanan urbanisasi untuk peningkatan jumlah transportasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, transportasi modern harus dikembangkan secara berkelanjutan untuk memastikan kesejahteraan dalam jangka panjang. Penelitian ini ditulis untuk menyelidiki skema pendanaan alternatif yang dapat diimplementasikan di Karawang, mengidentifikasi permintaan dan kondisi kritis mdash, untuk indikator transportasi berkelanjutan mdash; diminta oleh warga Karawang, serta pengukuran keberlanjutan perkotaan di Karawang sesudahnya. Metode survei kuesioner digunakan di mana ia diproses menggunakan kuantifikasi, di mana ia diproses menggunakan metode penilaian Skala Likert dan tes Mann-Whitney U untuk analisis lebih lanjut.
Dari analisis, ditarik kesimpulan. Skema pendanaan alternatif dengan pembiayaan kreatif melalui pengembangan infrastruktur berbasis masyarakat dapat digunakan, di mana ia dapat mengakomodasi proyek infrastruktur skala kecil berkelanjutan yang bermanfaat. Selain itu, empat mata pelajaran utama mdash; Keselamatan, Keamanan, Kenyamanan, dan Layanan Handal mdash, adalah tuntutan dan kebutuhan kritis untuk pengembangan transportasi di Karawang. Selain itu, Karawang hanya menggaruk permukaan pada subjek metrik keberlanjutan perkotaan untuk tindakan berkelanjutan, oleh karena itu elaborasi lebih lanjut dari set metrik untuk kontrol dan pengawasan pembangunan berkelanjutan di bawah lembaga yang sah perlu dikembangkan sesuai.

Infrastructure development is essential in a country rsquo s development. In Indonesia, the rapid progress of urbanization pressures for increased amount of transportation to fulfill society rsquo s needs. However, modern transportation must be developed sustainably to ensure wellbeing in the long term. This research is written to investigate alternative funding schemes that can be implemented in Karawang, identify critical demands and conditions mdash to sustainable transportation indicators mdash requested by the Karawang citizens, as well as the measurement of urban sustainability in Karawang afterwards. A questionnaire survey method was employed in which it was processed using quantification, where it was processed using Likert Scale scoring method and Mann Whitney U test for further analysis.
From the analysis, a conclusion was drawn. An alternative funding scheme by creative financing through a community based infrastructure development can be used, where it can accommodate useful sustainable small scaled infrastructure projects. Furthermore, four main subjects mdash Safety, Security, Comfort, and Reliable Service mdash were the critical demands and needs for transportation development in Karawang. Additionally, Karawang has only scratched the surface upon the subject of urban sustainability metrics for sustainable measures, therefore further elaboration of the set of metrics for sustainable development control and supervision under a lawful institution needs to be developed accordingly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prawiranto Wibowo
"Peranan komoditi minyak bumi dan gas bumi masih dominan sebagai penghasil devisa negara dalam memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Meskipun saat ini peranan tersebut semakin menurun namun komoditas migas tetap merupakan andalan dalam pengembangan perekonomian Indonesia. Seiring dengan terus melonjaknya kebutuhan minyak bumi di dalam negeri dalam satu dasawarsa terakhir ini, menyebabkan ketergantungan terhadap impor semakin besar. Pada suatu sisi, penerimaan devisa negara akan meningkat namun pada sisi yang lain untuk memenuhi kebutuhan BBM domestik, pemerintah harus menambah minyak mentah sebagai bahan baku, akibatnya harga pokok BBM membesar dan pemerintah harus menambah subsidi untuk mencapai harga yang dapat terjangkau oleh masyarakat.
Persoalan ini semakin berat karena peningkatan konsumsi di dalam negeri dalam satu dasawarsa terakhir semakin tergantung pada impor. Kondisi tersebut mendorong perlu adanya pemanfaatan gas bumi, mengingat cadangan gas bumi yang ada cukup besar untuk dipasarkan pada konsumen domestik maupun internasional sehingga memberikan alternatif sumber energi di dalam negeri. Permasalahan lain juga muncul, walaupun kemampuan produksi gas bumi sangat besar namun karena cadangan gas bumi letaknya tersebar di seluruh Indonesia dan cadangan-cadangan gas bumi yang besar letaknya jauh dari pusat pasar/konsumen yakni Pulau Jawa yang memiliki cadangan yang terbatas karena pada waktu yang lalu harga gas bumi tidak menarik bagi investor untuk bersaing dengan harga BBM yang disubsidi, sehingga investor enggan menanamkan modalnya untuk pengembangan cadangan gas bumi pada daerah tersebut. Kondisi di atas menimbulkan pertanyaan, seberapa besar peranan gas bumi saat ini terhadap perekonomian Indonesia yang secara ekonomis dapat diandalkan sebagai sumber energi alternatif.
Penelitian ini mencoba untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan di atas, yaitu dengan cara melakukan studi empiris yang meliputi analisis deskriptif, analisis kuantitatif dengan menggunakan model input-output.
Berdasarkan hasil dari analisis input-output serta didukung dengan analisis deskriptif maka dapat diketahui bahwa: secara umum pemanfaatan gas bumi belum optimal sehingga perlu untuk dilakukan optimalisasi pemanfaatan gas bumi."
Depok: Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggrek Kurnianti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang hak atas informasi minyak dan gas bumi (migas) di
Indonesia. Hal ini mengingat bahwa hak atas informasi migas merupakan hak
asasi manusia di bidang sipil dan politik dan tidak termasuk ke dalam hak yang
tidak dapat dibatasi dalam keadaan apapun. Informasi migas merupakan informasi
publik yang bersifat terbuka, kecuali informasi yang dapat mengungkapkan
kekayaan alam Indonesia di bidang migas, sebagaimana yang diatur dalam Pasal
17 huruf d Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik. Dalam penelitian ini, penulis mengkaji pengaturan hak atas
informasi migas di Indonesia dan kriteria informasi publik yang dikategorikan
dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia di bidang migas. Penelitian ini
merupakan yuridis normatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hak atas
informasi migas di Indonesia dijamin dalam UUD 1945 dan peraturan perundangundangan.
Masyarakat berhak mengakses informasi migas yang terbuka dan
Badan Publik yang menguasai informasi migas berkewajiban untuk
menyediakannya. UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan juga mengakui
adanya pembatasan terhadap hak atas informasi migas. Pembatasan hak atas
informasi migas bersifat ketat dan terbatas, serta bersifat rahasia sesuai undangundang,
berdasarkan kepatutan, dan berdasarkan kepentingan umum. Kriteria
informasi publik yang dikategorikan dapat mengungkapkan kekayaan alam
Indonesia di bidang migas adalah informasi migas yang apabila dibuka dapat
mengancam kedaulatan negara, yaitu informasi yang menyangkut data yang
diperoleh dari survei umum dan/atau eksplorasi dan eksploitasi migas, yang
dirahasiakan dalam jangka waktu tertentu, yang terdiri dari data dasar, data
olahan, dan data interpretasi. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM
diharapkan perlu segera menetapkan kriteria informasi publik yang dikategorikan
dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia di bidang migas. Sementara itu,
masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam mengawal keterbukaan
informasi publik di bidang migas untuk mewujudkan good governance.

ABSTRACT
This thesis discusses the right to information of oil and gas in Indonesia. It
consider that right to information of oil and gas is a part of human right in civil
and political right. Besides that, it isn't a non-derogable right. The information of
oil and gas is a public information shall be in nature open, except information
which could reveal the natural resource assets of Indonesia in oil and gas fields, as
considered in Article 17 letter d Act of The Republic of Indonesia Number 14 of
2008 on Public Information Opennes. This study discuss the regulation of right on
information of oil and gas in Indonesia and criteria of public information which
catagorized could reveal the natural resource assets of Indonesia in oil and gas
fields. This study is a normative juridical research. The result of this study
indicate that right on information of oil and gas in Indonesia is guaranteed in
UUD 1945 and legislation. Public has right to access information of oil and gas
which open and public body which has it has a duty to give it. UUD 1945 and
legislation recognized that there is limitation on right on information of oil and
gas. Limitation on it are strict, limited, and confidential pursuant to legislations,
appropriateness, and public interest. The criteria of public information which
catagorized could reveal the natural resource assets of Indonesia in oil and gas
fields is information of oil and gas if opened can threaten sovereignty of country.
They are information about data which got from general survey and/or
exploration, and exploitation of oil and gas, which confidential in limited term.
They are basic data, processed data, and interpretive data. Government, in this
case, Ministry of Energy and Mineral Resources Republic Indonesia, need soon
to stipulate criteria of public information which catagorized could reveal the
natural resource assets of Indonesia in oil and gas fields. Besides that, public
expected to play an active role in guarding the public disclosure in the oil and gas
fields to realize good governance."
Universitas Indonesia, 2013
T35200
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>