Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79780 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pujo Satrio
"ABSTRAK
Kecelakaan jet flame sering terjadi pada kecelakaan kebakaran dengan dampak bahaya radiasi termal yang dihasilkan. Penelitian ini menyajikan studi pengaruh sudut pancaran nosel pada radiasi termal dari nyala api difusi jet flame. Analisis ini dibatasi pada variasi sudut pancaran nosel, jarak dan tinggi pengukuran fluks kalor, dan diameter nosel. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan sudut pancaran nosel yang berbeda yaitu 0o, 45o dan 90o, tiga jarak pengukuran 10 cm, 15 cm dan 20 cm, enam ketinggian 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm, 50 cm dan 60 cm, dan dua nosel berbeda dengan diameter 17 mm dan 11 mm. Metode perhitungan line source model digunakan untuk memprediksi radiasi termal yang dihasilkan, kemudian dibandingkan dengan data eksperimen. Penelitian ini juga mancakup analisis pengaruh bentuk api terhadap radiasi termal. Perbandingan model perhitungan dan data eksperimen menunjukkan hasil yang relatif baik terhadap validasi model. Hasil dari analisis bentuk api menunjukkan tren yang baik jika dibandingkan dengan nilai fluks kalor yang dihasilkan.

ABSTRACT
Jet flame are often reported to occur in fire accident with lots of hazardous thermal radiation. This paper presents studies on the influence of the nozzle tilt angle on the on the Thermal Radiation generated by diffusion jet flame. Analysis was limited to the nozzle tilt angle, distance and height of the heat flux measurement, and nozzle diameter. The studies were conducted for three different nozzle tilt angles of 0o, 45o and 90o, three different distances 10 cm, 15 cm and 20 cm, six different heights 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm, 50 cm and 60 cm, and two different nozzle diameters 17 mm and 11 mm. A line source model is evaluated through testing against experimental data. The studies also included investigation of flame shapes influence on the thermal radiation. Comparison of model predictions against experimental data shows encouraging results relative to the validity of model. Based on flame shapes analysis, flame shape is in good agreement with measured heat flux"
2017
T48899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Melsadakh Bill Maryunan Christ
"[ABSTRAK
Kebutuhan akan bahan bakar alternatif beserta metode penggunaannya yang tepat telah menjadi kajian untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar di Papua, Indonesia. Salah satu alternatif yang digunakan ialah pemanfaatan ampas sagu untuk pengolahan bahan bakar etanol, yang disebut bioetanol. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari salah satu alternatif metode pembakaran pada kompor etanol yakni dengan menciptakan fenomena flame jet dengan memvariasikan lebar celah antara kompor tersebut. Adapun parameter yang diukur antara lain ialah kestabilan nyala api, temperatur nyala api, luas proyeksi nyala, serta tinggi jetting. Selain itu, beberapa karakteristik bioetanol sebagai bahan bakar juga diteliti.

ABSTRACT
The need of alternative fuel and its method of using has been a subject to solve the scarcity of fuel in Papua, Indonesia. The utilization of dregs from Metroxylon sago to be processed into ethanol, called bioethanol, is one of alternative used to solve the problem. The aim of this research is to study the design of appropriate stove used for ethanol as fuel by using the method of flame jet by varying the gap width. The tested parameters are stability, temperature, area, and jetting height of flame. The characteristic of bioethanol as fuel is also studied., The need of alternative fuel and its method of using has been a subject to solve the scarcity of fuel in Papua, Indonesia. The utilization of dregs from Metroxylon sago to be processed into ethanol, called bioethanol, is one of alternative used to solve the problem. The aim of this research is to study the design of appropriate stove used for ethanol as fuel by using the method of flame jet by varying the gap width. The tested parameters are stability, temperature, area, and jetting height of flame. The characteristic of bioethanol as fuel is also studied.]"
2015
T44245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Numberi, Johni Jonatan
"ABSTRAK
Eksperimental difusion laminar jet flame bioetanol ampas sagu pada tungku pembakaran honai burner terdiri dari pre-experimental dan eksprimental. Pre-experimental meliputi karakterisasi material ampas sagu dan karakterisasi bahan bakar bioetanol. Eksprimental meliputi flame characteristic, flame phenomena dan kinerja honai burner dengan parameter utama adalah distribusi temperatur, distribusi tekanan dan distribusi kecepatan. Tujuan pre-experimental untuk menganalisis material ampas sagu menggunakan SEM dimana nilai karbonnya CK 76 , proximate 82,4 kandungan karbohidrat sangat layak di proses sebagai bahan bakar bioetanol. Karakterisasi bahan bakar meliputi viscosity 1.03 cp , density 0.82 g/L , gas chromatography 61.04 , low heating value 80 =16.166 MJ/Kg, heat release rate 140 kW/m2, nilai pengujian menunjukan bioetanol ampas sagu 80 sangat layak sebagai bahan bakar. Originalitas penelitian karakteristik nyala api bahan bakar bioetanol yang optimal adalah bioetanol 80 , dengan 4 tahapan proses yaitu preheating, pool fire, jet flame dan dry out. Eksperimen ini menggunakan honai burner dengan variasi jumlah hole 1-16. 14 hole 45 lebih optimal dengan temperatur 480?C-750?C dengan laju massa bahan bakar 60 ml/menit, gas hasil pembakaran CO 0.01 , CO2 0.2 dan HC 27 ppm. Novelty pada penelitian ini adalah difusion laminar jet flame bioetanol ampas sagu menggunakan honai burner secara atmospheric dengan laju alir bahan bakar berdasarkan gravitasi. Hasil komputasi CFD memperlihatkan vektor distribusi kecepatan fluida bioetanol yang terdapat pada ruang bakar untuk kondisi udara atmosfir diabaikan dan laju alir bahan bakar 60 ml/s. Menunjukkan terjadi fenomena lifted-distance, kecepatan bahan bakar keluar mulut burner seragam, semburan bahan bakar akan mengembang dengan batas semburan pada sistem ruang bakar. Sedangkan daerah dimana kecepatan reaksi bahan bakar serta fraksi massa bahan bakar belum mengalami perubahan karena belum terpengaruh oleh gaya geser viskos dan difusi potential-core. Berat molekuler semburan gas bioetanol tidak berubah dimanah massa jenis gas bioetanol tidak konstan, difusivitas bahan bakar dan momentum sama. Laju reaksi akan mempengaruhi stabilitas nyala api pada sudut jet hole 45 yang memberikan kondisi nyala difusion laminar jet flame sebagai kondisi yang diinginkan pada aplikasi kompor rumah tangga. Kontribusi penelitian ini sebagai salah satu solusi dalam menjawab permasalahan energi daerah, kebutuhan energi, akses terhadap energi, ketersedian energi dan menciptakan kemandirian energi daerah dari pemanfaatan limbah ampas sagu sebagai bahan bakar bioetanol. Secara khusus penelitian ini dapat di aplikasikan pada proses pembakaran tungku menggunakan honai burner untuk kebutuhan energi rumah tangga masyarakat Papua di daerah terisolasi.

ABSTRACT
Experimental difusion laminar jet of flame bioethanol sago dregs on honai burner stove consists of a pre experimental and eksprimental. Pre experimental includes characterization of sago dregs material and bioethanol fuel characterization. Experimental include flame characteristic, flame phenomena and honai burner performance with main parameters are temperature distribution, pressure distribution and speed distribution. The pre experimental objective of analyzing sago dregs material using SEM is 76 , proximate 82, 4 carbohydrate content is very feasible in process as bioethanol fuel. Fuel characterization includes viscosity 1.03 cp , density 0.82 g L , gas chromatography 61.04 , low heating value 80 16.166 MJ Kg, heat release rate 140 kW m2, test value shows bioethanol 80 Very feasible as fuel. Originality research characteristic of bioethanol fuel flame optimal is 80 bioethanol, with 4 stages process that is preheating, pool fire, and jet flame and dry out. This experiment uses a honai burner with a variation in the number of holes 1 to 16. 14 holes 45 more optimal with 480 C 750 C temperature with fuel mass 60 ml min, 0.01 CO2 0.02 CO2 gas 0.2 And HC 27 ppm. Novelty in this research is difusion laminar jet flame bioetanol pulp sago using honai burner atmospheric with fuel flow rate based on gravity. The CFD computation results showing the velocity distribution velocity of bioethanol fluid presents in the combustion chamber for negligible atmospheric air conditions and a fuel flow rate of 60 ml s. showing a lifted distance phenomenon, fuel velocity out of the burner 39 s mouth uniform, bursts of fuel will expand with blast limit on the combustion chamber system. Whereas the rate at which fuel reactions and fuel mass fractions have not changed has not been affected by viscous shear forces and potential core diffusion. The molecular weight of the bioethanol gas burst does not change as the mass of the bioethanol gas type is not constant, the fuel diffusivity and the momentum are the same. The reaction rate will affect the stability of the flame at a 45 angle jet hole which provides a flame condition of laminar jet flame difusion as the desired conditions in the household stove application. The contribution of this research as one solution to answer the problems of regional energy, energy needs, access to energy, availability of energy and creating regional energy independence from the utilization of waste of sago waste as bioethanol fuel. Specifically this research can be applied to the stove combustion process using honai burner for the energy needs of Papuan households in isolated areas. "
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2292
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Anggraini Mandala
"Flashback adalah fenomena api dimana nyala api tersebut merambat masuk atau penetrasi ke dalam tabung atau depth of flame?s penetration. Ada banyak parameter yang bisa diamati di dalam fenomena flashback antara lain campuran udara dan bahan bakar, posisi saluran bahan bakar terhadap dasar ruang bakar, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi sehingga menghasilkan fenomena flashback ini. Khusus untuk penelitian ini, akan dilihat bagaimana fenomena flashback terjadi ketika di mulut saluran bahan bakar gas dipasang sebuah flame holder karena jika tidak dipasang sebuah flame holder, api hanya berada di ujung ruang bakar jet. Sedangkan jika dipasang flame holder, maka api akan masuk ke dalam ruang bakar dan bertahan di flame holder itu sendiri. Oleh karena itu bisa terlihat nilai campuran bahan bakar dan udara yang tepat serta posisi flame holder sehingga semakin cepat terjadinya flashback.
Dari hasil eksperimen didapatkan hasil bahwa awalnya api berada di di ujung mulut ruang bakar, dimana tinggi api mengalami kenaikan sampai aliran udara tertentu yang kemudian menurun hingga akhirnya terjadi flashback jika aliran udara semakin ditambahkan. Hasil lainnya menunjukkan semakin aliran gas yang digunakan semakin meningkat maka aliran udara yang dibutuhkan pun semakin meningkat agar fenomena flashback terjadi. Dan ternyata posisi flame holder juga mempengaruhi campuran udara dan bahan bakar (AFR) sehingga terjadi flashback. Semakin jauh posisi flame holder dari dasar ruang bakar maka semakin kecil rasio campuran udara dan bahan bakar (AFR) yang dibutuhkan untuk flashback.

Flashback is a phenomenon in which the flame of the flame propagates entry or penetration into the tube or flame 's depth of penetration . There are many parameters that can be observed in the flashback phenomenon , among others, a mixture of air and fuel , the position of the fuel line to the base of the combustion chamber , as well as other factors that affect the resulting flashback phenomenon. Specifically for this study , will be seen how the flashback phenomenon occurs when the fuel line at the mouth of a flame holder mounted gas because if not installed a flame holder , just flame at the end of the combustion chamber jet . Whereas when mounted flame holder , then the fire will go into the combustion chamber and survive in the flame holder itself. Therefore, it can be seen the value of the fuel and air mixture is right and the position of the flame holder so the sooner the flashback .
From the experimental results showed that the first fire was in the mouth at the end of the combustion chamber , where the flame height increases until a certain air flow which then decreases until it happens flashback with increasing air flow again . Other results showed that the gas flow is used more and increasing the airflow required is increasing in order to flashback phenomena occur . And it turns out the flame holder position also affects the air and fuel mixture ( AFR ) resulting in a flashback . The farther the flame holder position of the base of the combustion chamber , the smaller the ratio of air and fuel mixture ( AFR ) needed for flashback."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Melsadakh Bill Maryunan Christ
"Isu pemanfaatan energi yang efisien dan hemat merupakan salah satu bahan pertimbangan pada setiap aktivitas yang berhubungan dengan teknologi. Salah satu bentuk dari penggunaan energi adalah penggunaan bahan bakar gas, yang mana cadangannya masih berlimpah dan relatif lebih bersih dalam penggunaannya. Untuk itu, teknik pembakaran memiliki peranan penting dalam pemanfaatan energi tersebut. Flame stability, atau stabilitas nyala api, merupakan salah satu aspek penting dari teknik pembakaran yang aplikasinya sangat luas, baik dari segi kebermanfaatan energi maupun keselamatan dari kebakaran. Penggunaan dari flame stability dapat terlihat dari kemampuan untuk mengatur letak pembakaran, tinggi nyala, dan sekaligus jumlah bahan bakar yang dikonsumsi. Beberapa parameter kestabilan nyala ialah blow-off, lift-up, flashback, dan re-attachment. Tulisan kali ini memaparkan penelitian akan stabilitas nyala api pada ruang bakar jet dengan variasi nozzle, yakni ruang bakar yang mengalami penyempitan pada bagian keluarannya, sebagai salah satu bentuk ruang bakar yang dapat kita jumpai dalam aplikasi teknologi di bidang teknik pembakaran. Pemasangan nozzle dengan diameter yang berbeda akan menghasilkan karakteristik api dan kestabilannya yang berbeda pula.
The issue of efficient and economical utilization of energy has been one of consideration in every technology-related activity. One form of energy utilization is the usage of gas fuel, whose reserve is still abundant and whose usage is relative clean. Therefore, combustion engineering has important role in the utilization thereof. Flame stability is one important aspect of combustion engineering which has various applications in utilization of energy and in fire safety aspect. The usage of flame stability can be seen in the ability to control the position of combustion, flame height, and also the number of fuel consumed. Some parameters of stability are blow-off, lift-up, flashback, and re-attachment. This writing is to explain the research of flame stability in jet combustion chamber with variations of nozzle diameter, which is a combustion chamber which has a reduction in sectional area of the outlet, as one of the form of combustion chamber which can be found as technology application in combustion engineering. Installation of nozzle with different diameters yield different characteristic of flame and its stability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Krisnayudi
"ABSTRAK
Gaya drag memiliki peranan penting dalam aspek aerodinamika dalam kendaraan dan sangat dekat hubungannya dengan karakteristik dan konfigurasi aliran disekitar body atau part mobil. Aliran disekitar body atau part mobil ini biasanya direkayasa menggunakan teknik kontrol aliran. Jet sintetik merupakan salah satu cara mengontrol aliran secara aktif.
Pada penelitian ini akan diuji pengaruh parameter diameter nozzle terhadap terbentuknya jet sintetik pada aktuator bercavity tabung. Selain itu akan dilihat pula pengaruh frekuensi membran terhadap kecepatan, intensitas turbulensi dan bilangan Reynolds dari jet yang dihasilkan. Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahapan yaitu tahapan eksperimental dan tahapan komputasional. Pada tahapan komputasional akan digunakan software CFD (Computational Fluid Dynamics) FLUENT, dan pada tahap eksperimental akan digunakan function generator untuk menggerakkan membran, modul CTA (constant temperature anemometer) Dantec 91C10 sebagai alat ukurnya dan National Instrument Data Acquisition Board BNC-2110 sebagai data akuisisinya.
Hasil eksperimen menunjukkan adanya pengaruh yang disebabkan oleh diameter nozzle terhadap terbentuk atau tidaknya jet sintetik.
Drag force has an important role in aerodymic aspects in vehicle and has a very close relationship with fluid’s characteristic and configuration around the body or car parts. The flow around the body or part of this car can be engineered by flow control techniques. Synthetic jet is one of the ways to control the flow actively.

ABSTRACT
In this study, the effect of nozzle diameter will be examined against the formation of the synthetic jet on cylinder shaped cavity actuator. Beside that, it will be seen the influence of membrane frequency to velocity, turbulence intensity, and Reynolds number of generated jet. This study will be done in two phases, the first one is experiment phase and the second one is computational phase. On Computation phase, it will be used CFD (Computational Fluid Dynamics) FLUENT software, and on experiment phase, it will be used function generator as membrane driver, CTA (Constant Temperature Anemometer) Dantec 91C10 as a measurement device, and National Instrument Data Acquisition Board BNC-2110 as data acquisition.
The experiment results show nozzle diameter has a influence on presence or absence of synthetic jet.
"
2015
S59425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifia Ekayuliana
"ABSTRAK
Pertumbuhan infrastuktur khususnya disektor energi semakin hari semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena pemakaian akan kebutuhan tersebut semakin harinya semakin meningkat. Ironinya berbanding terbalik dengan persedian energi yang tersedia di Indonesia, masih banyak di kota ? kota khususnya Indonesia bagian timur masih kekurangan pasokkan energi. Bahan bakar salah satunya masih menjadi kendala yang utama untuk daerah Timur. Daerah bagian Timur terutama daerah Papua memiliki sumber energi alternatif yang terkandung pada tumbuh ? tumbuhan sebagai salah satu bahan bakar yang bisa dimanfaatkan.Akan tetapi, penggunaaannya masih belum dimanfaatkan secara maksimal didaerah Papua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan potensi lokal limbah ampas sagu sebagai bahan bakar bioetanol, dalam kajian yang sudah dilakukan yaitu menguji karakteristik dengan variasi bahan bakar bioetanol 60%, 70%, 80%, 90% dan 96% dari bahan bakar berupa uji LHV, Berat Jenis, Viskositas, Gas Kromatografi, FTIR sebagai syarat kelayakan dari bahan bakar.Tujuan dari penelitian eksperimen ini adalah untuk menghasilkan pembakaran yang bersih dan ramah lingkungan dengan metode penelitian sebagai berikut karakteristik dari nyala api, fenomena Jet Flame, distribusi temperature, distribusi tekanan dengan variasi jumlah hole pada burner. Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan teknik pembakaran pada stove atau tungku dengan variasi jumlah hole pada burner. Teknik pengambilan data menggunakkan termokopel Tipe ? K dengan daQ (Data Aquisision), Pressure Meter, Gas Analyser.Penelitian ini dilakukan di laboratorium Flame and Combustion dan Fair Safety Thermodinamika Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

ABSTRACT
The growth of infrastructure, especially in the energy sector seems keep growing each day. This is because the demand is increasingly growing. Fact, the proportional energy demands are available in Indonesia, especially in the eastern Indonesian still lacks. For instance, fuel is one of remains major constraint in the area. It is Papua region which has alternative sources of energy contained in the growing - plants as a fuel that can be utilized. However, the useof fuel in this area less optimal to be utilized. The purpose of this study was to exploit local potential waste dregs sago as fuel bioethanol, in the previous study aims to test the characteristics of the variation of bioethanol fuel with certain degree contain percentage 60%, 70%, 80%, 90% and 96% of fuel in the test from LHV , Density, Viscosity, Gas Chromatography, FTIR as fuel worthiness requirements. The purpose of this experimental research aims to produce hygene burning and environmentally friendly with the following research methods namely characteristic of the flame, Jet flame phenomenon, the distribution of temperature, and pressure distribution with variations in the number of holes in the burner. The final statement of the method is experimental combustion techniques on a stove with a variation of the numbers of holes in the burner. The supporting equipment of the research arethermocouple Type - K with DAQ (Data Aquisision), Pressure Meter, Gas Analyser. This research was conducted in the laboratory of Flame and Combustion and Safety Fire Thermodynamics Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia"
2016
T46698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Habibie Muhammad Ega
"Energi adalah suatu dasar kekuatan dalam kehidupan yang bentuknya sangat beragam. Salah satu bentuk energi yang sering dijumpai adalah perubahan temperatur pada suatu objek. Salah satu sifat energi adalah dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya jika terdapat perbedaan nilai temperatur antar tempat tersebut. Sifat ini dipelajari di dalam ilmu perpindahan kalor. Terdapat 3 bentuk perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Pada prinsipnya bentuk konveksi dan radiasi memiliki sifat yang unik yaitu perantara perpindahan kalornya tidak dapat tergambarkan secara langsung. Konveksi yang memiliki sifat perpindahan kalor melalui medium fluida dan radiasi yang memiliki sifat perpindahan kalor melalui gelombang elektromagnetik. Kedua sifat ini memiliki parameter-parameter tersendiri yang mempengaruhi perpindahan fluks kalornya. Oleh karena itu, fenomena perpindahan kalor secara konveksi dan radiasi sangat unik dan menarik untuk diteliti lebih lanjut. Pada penelitian ini dilakukan rekonstruksi fenomena perpindahan kalor secara radiasi menggunakan alat pengukur fluks kalor radiasi termal yang telah didesain sedemikian rupa agar menyesuaikan dengan parameter yang sesuai teori. Dalam rekonstruksi ini juga digunakan teori blackbody untuk mendapatkan nilai maksimum dari perpindahan kalor secara radiasi. Selain melakukan rekonstruksi dan mengukur nilai radiasi termal, alat ini juga dapat menggambarkan dan mengukur nilai fluks kalor secara konveksi dari udara yang mengalir dari sumber panas pada alat ini yang menyebabkan terjadinya lapisan batas termal. Pada penelitian ini akan membandingkan nilai fluks kalor secara konveksi dan radiasi dari berbagai kondisi.

Energy is a strength for sustained a physical or mental activity that have a many types. One of the types that very familiar is temperature shifting in an object. This type energy works because there are differential temperature between the objects. This kind of energy is call heat transfer. There are 3 type of heat transfers, which are conduction, convection, and radiation. Based on work principal, convection and radiation have an interesting and unique process because they dont need have to a medium for energy transfer. The process also cant be actual visualized. Convenction do needs medium to transfer energy which is a fluid. Radiation doesnt needs medium to transfer energy because it transfer with electromagnetic waive. This feature have their own parameters that effect the heat energy transfer process. Because of that, convection and radiation are intersting topic to be discuss. This paper discuss reconstruct of a radiation thermal process using a radiation thermal measurement device. This device have been design that followed a parameters of the feature. In this reconstruction, there are an application of blackbody theory to have a maximum result of thermal radiation. This paper also describe and measure fluks kalor on convection from air that flow around heat source and create boundary layer. This research will compare value of fluks kalor from radiation and convection based on many conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Ombun
"Sistem pembakaran yang umum digunakan di industri-industri adalah sistem pembakaran difusi dengan pertimbangan keamanan dan keandalan, namun penelitian nyala api difusi kurang mendapat perhatian dibandingkan nyala api premix. Energi hasil pembakaran nyala api difusi Brat kaitannya dengan panjang nyala api difusi yang dihasilkan. Panjang nyala api difusi dipengaruhi oleh jumlah dan arah semburan udara. Jika jumlah suplai udara lebih besar dari kebutuhan stokiometri, nyala api difusi akan overventilated yang mengakibatkan sejumlah bahan bakar terlepas bersama gas hasil pembakaran. Disisi lain, jika lebih kecil dari kebutuhan pembakaran sempuma, nyala api difusi akan underventilated yang mengakibatkan sejumlah energi panas terlepas bersama udara. Pada proses pembakaran difusi, terjadi phenomena lifted flame, hal ini mempengaruhi keandalan dan effisiensi sistem pembakaran. Jika jarak lifted flame terlalu jauh dari ujung nozel maka panjang nyala api difusi berkurang mengakibatkan kecepatan pemanasan semburan bahan bakar berkurang, bila terlalu dekatlmenempel pada ujung nozel akan mengakibatkan kerusakan nozel karena beban temperatur tinggi dari nyala api difusi.
Dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan pengaruh variasi sudut ring pengarah udara injeksi terhadap panjang nyala api difusi bahan bakar propana meliputi jarak lifted flame, tinggi nyala api dan temperatur ujung nozel. Variasi sudut ring pengarah udara injeksi yang digunakan 0°, 15°, 30°, 45°, 60° dan 75°. Aliran propana diperbesar secara bertahap hingga nyala api mencapai kondisi liftoff. Pada kondisi liftoff, udara di-injeksikan secara bertahap. Setiap perubahan laju aliran propane atau udara injeksi, nyala api difusi diamati dan di-capture menggunakan kamera video.
Pada nyala api difusi kondisi liftoff diperoleh Reynolds number propane 8.619, jarak lifted flame 105,4 mm, panjang nyala api difusi 344,6 mm dan burning velocity 239,2 mm/dtk. Dengan menggunakan ring pengarah injeksi udara sudut 45° dan Reynolds number campuran udara-propana 6.482 std 6.513 diperoleh jarak lifted flame menjadi sebesar 65,4 mm, panjang nyala api difusi menjadi 410,3 mm, kecepatan pcmbakaran menjadi 290,64 mm/dtk dan temperatur ujung nozel dari 52,4°C menjadi 54.6°C.

Generally, the combustion system is applied at industries is diffusion combustion system with safety and reliability reasons, eventhough the researh of diffusion flame get attention is less than premix flame. Energy that is produced by diffusion flame related to the diffusion flame length. The diffusion flame length is affected by amount and jets direction of air. If air supply is more than sthoiciometric needed, diffusion flame will be overventilated that cause an amount of fuel releases with exhaust gas. On the other side if air supply is insufficient for sthoiciometric, diffusion flame will be underventilated that cause an amount of heat realese with air. At diffusion combustion process occur lifted flame phenomena. This thing influences efficiency and reliability of combustion system. If lifted flame too far from nozzle lip so that diffusion flame length decrease which give effect of heating velocity decreasing of fuel jet, when too near from nozzle tip will cause damage to nozzle due to high temperature load of diffusion flame.
At this research was observased influence of angles variation of injection air director rings to propane diffusion flame length consist of lifted flame, diffusion flame high and nozzle tip temperature. The angel variations of air director rings were used 0°, 15°, 30°, 45°, 60° and 75°. Flow rate of propane increase in step by step to achieve liftoff condition. At condition liftoff, air is injected regularly. Every flow rate change of propane and air injection, diffusion flame is observed and it is captured by camera-video.
At diffusion flame of liftoff condition is reached Reynolds number of propane is 8,619, lifted flame distance is 105.4 mm, diffusion flame length is 344.6 cm and burning velocity is 239.2 cm/s. Using air director ring of angle 45° and at Reynolds number of air-propane mixture 6,482 to 6,5I3 obtained lifted flame distance reduce to 65.4 mm, diffusion flame length becomes 410.3 mm, burning velocity becomes 290.64 cm/s and nozzle tip temperature from 52.4°C to be 54.6°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24397
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amsori
"Pengukuran dosis permukaan pada fantom telah dilakukan dengan menggunakan TLD (Thermo Luminescent Dosimeter). Penelitian dilaksanakan di Instalasi Radioterapi Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, menggunakan pesawat teleterapi Cobalt-60. Energi foton yang dipancarkan oleh pesawat ini yaitu 1,17 MeV dan 1,33 MeV. Teknik penyinaran dengan kondisi SSD 80 cm dan luas lapangan radiasi 10 cm x 10 cm. Jenis TLD yang digunakan untuk pengukuran ini adalah TLD 100 LiF chip dengan faktor kalibrasi 3,15 x 10-4 Gy/nC. Penelitian dengan variasi sudut gantri dari 0o sampai dengan 70o mengakibatkan dosis permukaan berubah dari 0,453 Gy sampai dengan 0,567 Gy. Hasil pengukuran menunjukkan dosis permukaan pada fantom cenderung meningkat terhadap kenaikan sudut gantri sebesar 4,167 % pada skala 50.

Measurement of phantom surface dose have been done by using TLD (Thermo Luminescent Dosimeter). Research executed in Radiotherapy Instalation of Hospital of Friendship Jakarta, using typical Cobalt-60 unit. Photon energy transmitted by this unit is 1,17 MeV and 1,33 MeV. Irradiating technique with condition SSD 80 cm and wide of field radiation 10 cm x 10 cm. Used Type TLD for this measurement was TLD 100 LiF Chip with calibrate factor 3,15 x 10-4 Gy/nC. Research with variation of gantry angle from 0o up to 70o resulting surface dose change from 0,453 Gy up to 0,567 Gy. Result of measurement show that phantom surface dose was increase to gantry angle equal to 4,167 % at scale 50."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29191
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>