Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferry Andika Harmen
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan persediaan dan memberikan usulan perbaikan terhadap prosedur pengendalian persediaan di Sekretariat Pengadilan Pajak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini memaparkan fakta-fakta terkait pengelolaan persediaan yang berhubungan dengan perencanaan pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan pemeliharaan, pendistribusian, dan pencatatan. Hasil penelitian menunjukan masih terdapat kelemahan dalam pengelolaan dan pengendalian persediaan. Oleh karena itu penelitian ini mengusulkan perbaikan pengendalian persediaan dengan menerapkan perhitungan buffer stock dan reorder point, dan melakukan perbaikan terhadap prosedur: penerimaan; penyimpanan dan pemeliharaan; pendistribusian; dan pencatatan.

This study aims to analyze the inventory management and propose improvements to inventory control procedures at the Secretariat of the Tax Court. This study use a qualitative method with case study approach. This study describes the facts relating to inventory management activities, associated with the procurement planning, receipt of inventory, storage and maintenance, distribution of inventory, and record keeping. The results show there are still weaknesses in the inventory management and control procedures. Therefore, this study proposes the improvement of inventory control by applying the calculation of buffer stock and reorder point, and make improvement to the procedures of supplies admission storing and maintenance distribution procedure and record keeping.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Shaqiena Lukman
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari bagaimana cara mengoptimalisasi tingkat persediaan material dengan pengaplikasian persediaan pengaman safety stock yang optimal untuk dapat mengakomodir jadwal pemboran yang dapat berubah-ubah. Kegiatan pemboran merupakan pekerjaan yang beresiko tinggi dan memerlukan biaya besar sehingga optimasi tingkat persediaan material sangat penting dalam kelangsungan proses tersebut. Tujuan sebenarnya adalah untuk menentukan jumlah dari persediaan yang mendukung service level yang tinggi dan memaksimalkan kinerja keuangan perusahaan. Service level digunakan dalam manajemen persediaan untuk mengukur kinerja kebijakan persediaan dan menunjukkan kemungkinan tidak terjadinya stockout. Safety stock adalah persediaan untuk mencegah terjadinya stockout. Perusahaan memilih untuk menjaga tingkat Safety stock sebagai penyangga terhadap variabilitas permintaan yang mengakibatkan kurangnya efisiensi dan modal kerja yang tinggi. Pengoptimalan tingkat persediaan memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan perputaran persediaan.Material pemboran yang akan menjadi objek penelitian dipilih dengan menggunakan klasifikasi ABC yang selanjutnya diklasfikasikan kembali frekuensi penggunaannya. Perhitungan selanjutnya adalah penentuan biaya pengadaan dan persediaan dari material. Perhitungan tingkat persediaan menggunakan metode min-max. Hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode min-max adalah jumlah pemesanan kembali Q , titik pemesanan kembali ROP/Min, tingkat persediaan maksimum Max dan persediaan pengaman SS.

This study aims to find out how to optimize the level of material inventory with optimal application of safety stock to accommodate the varying drilling schedule. Drilling activity is a high risk job and requires substantial cost, therefore, optimization of material inventory is critical for the process continuity. The actual objective is to determine the value and the mix of inventory that support a high service level and that maximizing the companies rsquo financial performance. Service level is used in inventory management to measure the performance of inventory policies and represents the probability of not being stock out. Safety stock is inventory that is carried to prevent stock outs. Safety stock determinations are not intended to eliminate all stock outs, just majority of them. Companies choose to keep safety stock level high as a buffer against demand variability resulting in inefficiencies and high working capital requirements. Safety stock optimization enables companies to achieve savings and increase inventory turns.The selection of the drilling material that will be the research object uses ABC classification which further being re classified by the usage frequency. The next calculation is to determine material setup cost and holding cost, which will be used in the next calculation, which is inventory calculation method by using min max method. The calculation result using the min max method is the total of re orders Q, re order point ROP Min , maximum inventory level Max, and safety stock SS. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52040
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daril Benaya Yoyada Bachtum
"Penelitian ini berfokus pada rantai pasok produk Avtur PT. Pertamina (Persero), BUMN yang menyediakan bahan bakar bagi masyarakat Indonesia. Dengan kompleksitas jalur distribusi yang lebih dari 70% bergantung pada Kilang sebagai lokasi sumber pasokan utama dan moda transportasi utama melalui laut, permasalahan variabilitas pasokan dan permintaan menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga stabilitas layanan terhadap konsumen. Oleh karena itu tingkat persediaan dan peningkatan dari segi pola distribusi menjadi sangat penting.
Penelitian ini merancang model probabilistik yang mempertimbangkan variabilitas pada pasokan dan permintaan untuk penentuan safety stock sehingga dapat diketahui tingkat stok Avtur di setiap lokasi utama dan selanjutnya dilakukan analisis pola pasok Avtur dengan menetapkan sebuah Terminal Transit melalui metode Centre of Gravity dan permodelan transportasi. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat persediaan Avtur dan alternatif lokasi Terminal Transit untuk produk Avtur yang dapat menjadi pertimbangan pihak manajemen dalam pengembangan pola pasok Avtur di Indonesia.

This research is focused on Jet Fuel?s supply chain in PT. Pertamina (Persero), Government Owned Company that serves fuel for Indonesian people. With complexity of distribution route which more than 70% depends on local refineries as sources of supply and sea routes as main transportation mode, supply and demand variability has became challenges in order to maintain service reability to customer. Because of that, it is important to have right inventory and to improve the distribution pattern.
In this research, a probabilistic model that consider supply and demand variability is designed to calculate safety stock in each main location and analysis on supply and distribution pattern conducted with evaluate possibility assignment of Transit Terminal with center of gravity methods and transportation model. This research provides calculation result of Jet Fuel?s Safety Stock level based on current operation condition and several locations as Transit Terminal alternatives as recommendation for the management team in imporving Jet Fuel?s Supply Chain in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Dame Grace
"Pembahasan tentang pengendalian inventori di PT. UNINDO, serta menerapkan teori pengendalian, inventor! model probabilistik pada perusahaan tersebut. Pada teori ini, jumlah pesanan optimal ditentukan dengan rumus EOQ, dimana expected stock out cost turut diperhitungkan"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayan Kurniawan
"Pemilihan sistem buffer kontrol pada perusahaan manufaktur harus dilakukan dengan bijaksana. Karena sistem buffer kontrol sangat berpengaruh dalam penentuan jumlah -work in process (WIP) dan WIP merupakan inventory. Tujuan adanya buffer agar produksi menjadi maksimal karena ketersediaan material terjaga sehingga mesin dapat terus beroperasi dan profit perusahaan pun meningkat. Namun jika jumlah buffer tidak terkendali dan terlalu besar maka biaya inventory akan meningkat dan akan mengurangi profit perusahaan. Ada tiga jenis sistem buffer kontrol yang biasa digunakan dalam manufaktur. Pertama adalah material requirements plannng (MRP) yang berprinsip pada push system. Kedua adalah just in time (JTT) yang berprinsip pada pull system. Dan yang ketiga adalah drum buffer rope (DBR) yang berdasarkan theory of constraint (TOC). Dengan menggunakan simulasi waktu yang diperlukan akan lebih singkat guna mengetahui sistem buffer kontrol yang tepat pada suatu manufaktur selain itu biaya yang dikeluarkanjuga lebih murah. Berdasarkan hasil simulasi sistem buffer kontrol MRP, JIT, dan DBR di PT X, diketahui bahwa hasil terbaik didapatkan model MRP dengan jumlah output 6219 unit, kemudian yang kedua adalah model sistem buffer DBR dengan jumlah output 4168 unit serta yang terakhir adalah JIT dengan output 3981.57 unit.

The choice of buffer control system at manufacturing must be done wisely. Because of buffer control system have an effect on in determination level of work in process (WIP) and WIP however is inventory. The purpose of buffer is in order to increase the level of production because of availability of material so that the machine can be still busy to operated, and profit of company even also increased. But, if amount of buffer do not in control and too big, hence cost of inventory will increased and will lessen profit of company. There are three types of buffer system control which commonly use in manufacture. First, material requirements planning (MRP) which is based on push system. Second, just in time (JIT) which is based on pull system. And third, drum buffer rope (DBR) which is based on theory of constraint (TOC). By using simulation that time is needed will be more shorten to know correctly buffer system control at one particular manufacture industry and will be cheaper also. According to the result of buffer system simulation control MRP, JIT, and DBR in PT X, known that the best result is MRP model with amount output is 6219 units, then secondly is buffer system DBR model with amount output is 4168 units, last is JIT model by output is 3981.57 units."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafiudin
"ABSTRAK
Dalam tugas akhir ini akan dibahas tentang
pengendalian inventori bahan baku cetak di Percetakan
Negara Republik Indonesia ( PNRI ). Bahan baku cetak
dimaksud adalah kertas yang merupakan bahan baku
terbanyak pemakaiannya di PNRI. Untuk menentukan jumlah
inventori yang optimal dengan ongkos total yang minimal,
diperlukan suatu sistem pengendalian untuk pemesanan
kesiuali. Sistem pengendalian yang dimaksud adalah
SISTEM-Q."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalimunthe, Kiki Adriani
"Penelitian ini menganalisis penatausahaan Barang Milik Negara BMN aset tetap pada Universitas Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan karya akhir ini adalah metode analisis deskriptif melalui penelitian studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur library research, wawancara, observasi dan studi dokumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penatausahaan barang milik negara aset tetap pada Universitas Indonesia telah sesuai dengan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Keuangan dan Standar Akuntansi Pemerintah serta dihubungkan dengan perwujudan tata kelola yang baik governance berdasarkan aspek fundamental asas dalam good governance Lembaga Administrasi Negara LAN. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis penatausahaan barang milik negara aset tetap pada Universitas Indonesia dapat dikatakan cukup baik karena hampir memenuhi semua ketentuan yang ada dalam peraturan pemerintah dan standar yang berlaku.

This research analysis of fixed assets administration at University of Indonesia. The method used in this thesis is descriptive analysis method through a case study with data collection by literature study library research, interviews, observation, and documentation study. The purpose of this research to determine the compliance of the administration of fixed assets at the University of Indonesia in accordance with the law, government regulation, Regulation of the Minister of Finance, and the Government Accounting Standards and is also associated with the embodiment of good governance based on fundamental aspects principle in good governance Institute of Public Administration LAN. The results of this research showed that the analysis of the fixed assets administration at the University of Indonesia was quite good because it almost meets all the government regulations and standards.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suasono Iman Santoso
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadley, George, 1930-
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1963
658.50 HAD a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Jody Arafah
"ABSTRAK

Persediaan merepresentasikan 20%-60% dari aset perusahaan, oleh karena itu pengelolaan persediaan menjadi aktivitas penting yang harus dilakukan setiap perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat persediaan optimum di pusat distribusi barang perusahaan furnitur lokal dengan menggunakan analisis ABC, peramalan permintaan untuk periode 2019 dan metode persediaan fixed-order quantity dengan model probabilistik agar dapat menggambarkan kondisi aktual di lapangan. Desain penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dan dilakukan dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 113 produk yang termasuk kedalam kategori A, dimana 29 produk diantaranya memiliki kontribusi gross margin sebesar 55%. Proyeksi tingkat permintaan untuk 29 produk tersebut secara keseluruhan pada bulan Januari sebesar 927 unit, bulan Februari sebesar 930 unit, bulan Maret sebesar 1149 unit, bulan April sebesar 1415 unit, bulan Mei sebesar 2203 unit, bulan Juni sebesar 1267 unit, bulan Juli sebesar 1215 unit, bulan Agustus sebesar 1357 unit, bulan September sebesar 1505 unit, bulan Oktober sebesar 2649 unit, bulan November sebesar 4034 unit dan bulan Desember sebesar 3857 unit. Tingkat persediaan optimum untuk 29 produk kategori A yang berkisar dari 40 sampai 100 unit terdiri dari 4 produk. Tingkat persediaan optimum yang berkisar dari 101 sampai 200 unit terdiri dari 11 produk, lalu tingkat persediaan optimum yang berkisar dari 201 sampai 400 unit terdiri dari 8 produk, dan tingkat persediaan optimum yang berkisar dari 401 sampai 600 unit terdiri dari 6 produk. Potensi penghematan biaya berdasarkan tingkat persediaan optimum sebesar 8,60% atau Rp845,921,774 dari total biaya persediaan.


ABSTRACT

 


Inventories represent 20%-60% of the company's assets, therefore inventory management is an important activity that must be done by every company. This study aims to obtain optimum inventory levels in the distribution center of local furniture companies using ABC analysis, demand forecasting for the 2019 period and fixed-order quantity inventory methods with probabilistic models in order to describe the actual conditions. The design of this study is quantitative descriptive and is carried out with a case study approach. The results showed that there are 113 products included in category A, which 29 of them had gross margin contribution of 55%. The overall demand level projection for 29 products in January is 927 units, February is 930 units, March is 1149 units, April is 1415 units, May is 2203 units, June is 1267 units, July is 1215 units. In August amounted to 1357 units, September is 1505 units, October is 2649 units, November is 4034 units and December is 3857 units. The optimum inventory level for 29 category A products ranging from 40 to 100 units consists of 4 products. Optimum inventory levels ranging from 101 to 200 units consist of 11 products, then optimum inventory levels ranging from 201 to 400 units consisting of 8 products, and optimum inventory levels ranging from 401 to 600 units consist of 6 products. The potential cost savings is 8.60% or Rp. 845,921,774 of total inventory costs.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>