Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144284 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ambari
"Telah dibuat suatu Sistem Kendali dan Pemroses Alat Pengumpul Data Pemilih Secara Elektronik Di Dalam Pemilu Presiden dengan menggunakan Microcontroller ,yang dapat
digunakan kpu (komisi pemilihan umum) sebagai sarana perhitungan suara pada pemilihan umum presiden, kelebihannya adalah dapat mengurangi biaya operasional karena sistem tidak
menggunakan kertas dan menconterengnya cukup menekan tombol yang disediakan dan nama kandidat presiden dapat dilihat pada layar LCD. Buzzer akan berbunyi sebagai indikator bahwa
pemilih sudah melakukan hak pilihnya dan hasilnya akan di display ketika semua pemilih sudah melaukan hak pilihnya. Waktu yang dibutuhkan untuh memilih juga ralatif singkat karena tidah perlu melipat-lipat lagi kertas

Has created a Full System and Processing Equipment Electronic Voter Data Collector In
The Presidential Election by using the microcontroller, which can be used in the General
Elections Commission (electoral commission) as a means of calculation of votes in presidential
elections, the excess is able to reduce operating costs because the system does not use paper and
menconterengnya simply press the button provided and the name of the presidential candidates
can be viewed on the LCD screen. Buzzer will sound as an indicator that the voters had done the
right vote and the results will be displayed when all voters have melaukan vote. Time required untuh choose ralatif also brief because tidah-fold longer need to fold the paper
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Akbar Affandy
"Telah dibuat suatu rancang bangun sistem mekanik untuk mesin penukaran uang koin
ke uang kertas berbasiskan microcontroller. Sistem mekanik ini dirancang
dengan tujuan untuk memperkenalkan pada masyarakat luas (golongan menengah
kebawah khususnya) bahwa mereka tidak perlu lagi repot – repot untuk mencari uang
tunai yang layak dibelanjakan jika mereka hanya mempunyai uang koin saja. Pada
mesin ini digunakan tombol pushbutton dan sensor infrared yang berfungsi untuk
mendeteksi adanya masukan uang koin maupun keluaran uang kertas yang
melewatinya. Infrared digunakan sebagai pemancar atau transmitter dan photodiode
digunakan sebagai receiver-nya. Inputan dari uang koin dan outputan dari sensor
infrared kemudian digunakan untuk menjalankan actuator yang berupa motor dc
untuk bergerak sesuai dengan fungsinya. Selain itu untuk memperjelas hasil proses
microcontroller maka ditampilkan pula dalam tampilan LCD.

Have been made an design to wake up for the money changer machine bases of
microcontroller. This mechanic system is designed as a mean to present for society
(middle and small people for special) so they never busy again to change their coin to
cash for buy competent. This machine is used by pushbutton and three sensor
functioning infrared to detect the input coin and output cash passing it. This Sensor
consist of infrared and photodiode. Infrared used as a transmitter and Photodiode used
as a receiver. Input coin and output cash from sensor infrared then used to run of
actuator which in the form of dc motor to make a move as according to its function.
Besides to clarify result of microcontroller process also presented in LCD display.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Ridha
"Telah dibuat suatu rancang bangun sistem pemisahan telur berdasarkan kualitas berbasiskan microcontroller. Sistem ini dirancang dengan tujuan untuk mempermudah para peternak ayam petelur untuk memisahkan telur busuk dengan telur bagus yang ada dipeternakan dan diletakkan ditempat yang berbeda yang
dikontrol secara otomatis oleh sebuah microcontroller. Sehingga akan mempermudah dalam hal pengepakan atau pengemasannya sehingga tidak merugikan konsumen. Pada sistem ini digunakan sebuah sensor warna TCS230 untuk mendeteksi tiga buah warna dasar yaitu merah, hijau dan biru dari kondisi telur tersebut. Sensor tersebut terdiri Photodiode disusun secara array 8x8 dengan konfigurasi: 16 photodiode dengan filter warna merah, 16 photodiode dengan filter warna hijau, 16 photodiode dengan filter warna biru, dan 16 photodiode tanpa filter dan rangkaian pengubah arus ke Frekuensi. Output frekuensi ini kemudian dibaca dan diproses oleh microcontroller yang selanjutnya memberi
perintah ke actuator untuk bergerak sesuai kondisi telur yang dideteksinya. Selain itu untuk memperjelas hasil proses microcontroller maka ditampilkan pula dalam tampilan LCD.

Was made by some drafted got up the separation system of the egg was
based on the quality have as a base microcontroller. This system was drafted with
the aim of facilitating the layer breeders to separate the rotten egg from the good
egg available dipeternakan and was placed ditempat that was different that was
controlled automatically by one microcontroller. So as will facilitate in the matter
of the packing or his packaging so as to not cause a loss to the consumer. In this
system was used by a colour censor TCS230 to detect three colours of the
foundation that is red, green and blue from the condition for this egg. This censor
consisted Photodiode was compiled in an array manner 8x8 with the
configuration: 16 photodiode with the red colour filter, 16 photodiode with the
green colour filter, 16 photodiode with the blue colour filter, and 16 photodiode
without the filter and the series pengubah the flow to the Frequency. Output this
frequency was afterwards read and was processed by mikrokontroler that
furthermore gave the order to actuator to move in accordance with the condition
for the egg that was detected by him. Moreover to clarify results of the process
microcontroller then was put also forward in LCD display.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahli Irfan
"Ventilator adalah alat bantu pernafasan yang berfungsi sebagai alat terapi atau alat penanganan pasien dengan kegagalan sistem pernafasan yang dapat diakibatkan oleh berbagai masalah kesehatan atau penyakit. Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, mendorong kebutuhan ventilator di dunia. Penyakit COVID-19 yang umumnya menyerang dan mengganggu bagian pernafasan manusia membuat kebutuhan alat bantu pernafasan pada pasien COVID-19 menjadi krusial. Pada ventilator terdapat parameter krusial yang perlu dipantau dan dikalibrasi sebelumnya seperti volume tidal, peak inspiration pressure (PIP), positive end-expiratory pressure (PEEP) dan konsentrasi oksigen. Hal ini membuat kebutuhan alat ukur parameter ventilator menjadi penting untuk membantu proses kalibrasi dari ventilator pada masa produksi. Sayangnya, harga alat ukur parameter ventilator saat ini yang berada di pasaran masih terbilang cukup tinggi terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia. Pada tulisan ini, penulis mencoba membuat alat ukur parameter ventilator rendah biaya yang memiliki tingkat kemampuan akurasi pengukuran yang memadai. Purwarupa dibuat menggunakan integrasi sensor yang telah ada di pasaran sebelumnya. Hasil pengukuran perbandingan purwarupa dengan ventilator komersial Fluke VT650 memperoleh nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 1,95% untuk pengukuran volume tidal, 2,04% untuk pengukuran PIP, 3,59% untuk pengukuran PEEP, 2,62% untuk pengukuran konsentrasi oksigen, 0,3% untuk pengukuran ritme pernafasan, serta 6,94% untuk pengukuran rasio pernafasan.

Ventilator is a breathing support device that serves as a therapeutic tool or treatment tool for patients with respiratory system failure that can be caused by various health problems or diseases. The COVID-19 pandemic that is occurring today, driving the needs of ventilators in the world. COVID-19 disease generally attacks and disrupts the human respiratory system that makes the need for respiratory aids in COVID-19 patients crucial. On ventilators there are crucial parameters that need to be monitored and calibrated in advance such as tidal volume, peak inspiration pressure (PIP), positive end-expiratory pressure (PEEP) and oxygen concentration. This makes the need for ventilator analyzer tools important for ventilator calibration on the production stage. Unfortunately, the price of ventilator analyzer tools currently on the market is still quite high especially for developing countries such as Indonesia. In this paper, the authors try to create a low-cost ventilator analyzer tool that has an adequate level of measurement accuracy capability. Prototypes are built using already available sensor on the market and integrates it as a new system. Measurement comparation test between the prototype and commercially available ventilator tester Fluke VT650 results in Mean Absolute Percentage Error (MAPE) value of 1,95% for tidal volume measurement, 2,04% for PIP measurement, 3,59% for PEEP measurement, 2,62% for oxygen concentration measurement, 0,3% for respiratory rate measurement, and 6,94% for breath ratio measurement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Anggoro
"Tugas akhir ini membahas penggunaan internet dalam pengendalian dan pemantauan suhu di dalam tangki yang dilakukan dari jarak jauh dengan cara mengatur kondisi nyala atau mati pada pemanas dan pendingin. Metode yang dilakukan adalah perancangan dan pembuatan miniatur yang menyerupai keadaan pada proses industri dengan menggunakan mikrokontroler ATMega8535 sebagai pengendali utama dan ASP.net sebagai bahasa pemrograman dalam pembuatan server yang akan diakses oleh beberapa client. Hasilnya, sistem dapat berjalan dengan baik karena telah mampu merespon input dari client (setting value), membaca output dari sensor LM35 (present value), dan membandingkan kedua nilai input dan output tersebut. Suhu di dalam tangki dapat dikendalikan dengan toleransi sebesar ± 1°C dan untuk proses industri yang membutuhkan toleransi yang lebih kecil dapat mengubah kode program pada mikrokontroler agar pembacaan suhu yang terukur oleh sensor menjadi lebih presisi. Sistem juga dapat mendeteksi gangguan pada jalur komunikasi, baik komunikasi kabel maupun nirkabel sehingga saat terjadi gangguan pada jalur komunikasi, mikrokontroler akan menghentikan otomasi untuk mencegah terjadinya sistem yang tidak terkendali.

The focus of this final project is the using of internet in controlling and monitoring temperature inside the tank from long distance place by controlling on/off condition of heater and fan. The method of this study is designing and implementation the miniature like industrial process condition by using ATMega8535 microcontroller as the main controller and ASP.net as programming language for server which is going to be accessed by multiple client. The result is system can operate well because it is able to respond input from client (setting value), read output from LM35 sensor (present value), and compare both of setting value and present value. Temperature inside the tank can be controlled with a tolerance of ± 1°C and for industrial process that needs smaller tolerance, source code of microcontroller have to be changed in order that the reading of measured temperature from the sensor become more precise. The system can also detect disturbance on the line of communication, either wired or wireless communication so that when there is a disturbance on the line of communication, the microcontroller will stop the automation system to prevent uncontrolled condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1094
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Nur Fajri
"Dalam peneliatian ini telah dibuat dan dirancang sistem electrospinning berbasis mikrokontroler. Electrospinning umumnya digunakan untuk membuat nanofibers secara elektrostatik yang kemudian menghasilkan polimer nanofiber dengan diameter dalam skala nm dari larutan polimer yang diberi tegangan tinggi. Jika dibandingkan dengan teknologi konvensional, electrospinning adalah teknik yang serbaguna dan sangat efisien. Untuk dapat menerapkan teknik electrospinning ini, instrumen yang diperlukan adalah microfluidic syringe pump, kolektor, dan tegangan tinggi. Sistem syringe pump dibuat modular dan independent satu sama lain. Setiap syringe pump memiliki motor stepper yang menggerakkan lead screw, yang menggerakkan penyangga untuk piston pada suntikan. Drum kolektor memiliki efek yang signifikan pada produktivitas dan pengaturan nanofibers dan struktur akhir. Kecepatan rotasi atau RPM dari drum kolektor harus dikontrol untuk mendapatkan membran nanofibrous yang optimal. Tegangan tinggi yang diberikan akan menghasilkan peregangan tetesan larutan polimer yang dapat ditingkatkan dengan memberikan tegangan yang lebih tinggi. Pengaturan tegangan yang diterapkan juga merupakan faktor penting dalam teknik electrospinning, oleh karena itu perlu untuk mengontrol tegangan tinggi yang diberikan. Mikrokontroler yang digunakan dalam sistem ini adalah Atmega16. Untuk mengendalikan stepper motor digunakan driver a4988. Komunikasi antara mikrokontroler dan PC menggunakan komunikasi serial dengan baud rate 9600. Fungsi transfer kalibrasi dari microfluidic syringe pump dengan Sistem syringe pump dapat atur hingga 0,0043 mL/detik atau 15480 uL/jam dengan kesalahan Fungsi transfer kalibrasi dari drum kolektor  dengan. Drum kolektor dapat diatur dengan kecepatan maksimum 208 RPM dengan kesalahan.

This research describes the design development of electrospinning system based on microcontroller. Electrospinning is commonly used to make nanofibers electrostatically which then produces nanofiber polymers with a diameter in the nm scale from a high voltage polymer solution. When compared with conventional technology, electrospinning is a versatile and very efficient technique. To be able to apply this electrospinning technique, the required instruments are microfluidic syringe pump, collector, and high voltage. The syringe pump system is modular and independent of each other. Each pump has a stepper motor that drives the lead screw, which in turn moves the sled (mounted on a linear ball bearing) which pushes (inserts) or pulls (sucks) the syringe. Collectors have a significant effect on the productivity and arrangement of nanofibers and the final structure. The rotation speed or RPM of the drum collector must be controlled to obtain the optimal nanofibrous membranes. The applied voltage will result in stretching of the polymer solution droplets which can be increased by giving a higher voltage. The voltage regulation applied is also an important factor in this electrospinning technique, therefore it is necessary to control the applied high voltage. The microcontroller used in this system is ATmega16. Communication between the microcontroller and PC uses serial communication with a baud rate of 9600. Calibration transfer function of a microfluidic syringe pump  with. The system flow-rate can be set up to 0.0043 mL/second or 15480 uL/hour with error 0,674%. Calibration transfer function of microfluidic syringe pump  with. The collector drum can be set with a maximum speed of 208 RPM with an error of 0.277%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sebastian Muhammad Thoriq
"Telah dibangun sistem PLTS yang terdiri dari panel surya 800 Wp, 2 buah baterai LiFePO4 24 V 30 Ah, SCC MPPT, inverter pure sine wave 1000W 24V, power supply, dan mikrokontroler. Sistem PLTS yang dibangun adalah PLTS Offgrid Hybrid yang menggabungkan 2 sumber yaitu PLTS dengan PLN sebagai back up. PLTS yang dibangun terdiri dari 2 mode utama, yaitu Mode Malam dan Mode Siang. Pada Mode Malam, listrik disuplai langsung oleh PLN. Pada Mode Siang terdapat 2 mode, yaitu Mode UPS dan Mode Non UPS. Pada Mode UPS, back up listrik PLN disuplai melalui power supply dan inverter, sedangkan pada Mode Non UPS, back up listrik PLN disuplai secara langsung ke beban. Aktifasi mode PLTS diatur oleh mikrokontroler dengan menggunakan relay dan kontaktor. SCC MPPT yang digunakan memiliki efisiensi sebesar 95.42%. Inverter yang digunakan memiliki efisiensi sebesar 92.64%. Power supply yang digunakan memiliki efisiensi sebesar 81.93%. Sistem PLTS Mode UPS yang dibangun memiliki efisiensi sebesar 75.67% dengan kehilangan daya terbesar pada power supply. Panel surya 800 Wp pada penelitian ini mendapatkan daya puncak pada rentang jam 10:30 hingga jam 11:30 dan akumulasi total energi yang didapat selama 10 jam mulai dari jam 07:00 hingga jam 17:00 adalah 1835.59 Wh.

A solar power system has been built consisting of an 800 Wp solar panel, two LiFePO4 batteries of 24 V 30 Ah, SCC MPPT, a pure sine wave inverter of 1000W 24V, a power supply, and a microcontroller. The solar power system built is an Offgrid Hybrid solar power system that combines two sources, namely solar power with PLN as a backup. The solar power system built consists of two main modes, namely Night Mode and Day Mode. In Night Mode, electricity is supplied directly by PLN. There are two modes in Day Mode, namely UPS Mode and Non-UPS Mode. In UPS Mode, PLN backup electricity is supplied through the power supply and inverter, while in Non-UPS Mode, PLN backup electricity is supplied directly to the load. The activation of the solar power system mode is regulated by the microcontroller using relays and contactors. The MPPT SCC used has an efficiency of 95.42%. The inverter used has an efficiency of 92.64%. The power supply used has an efficiency of 81.93%. The UPS Mode solar power system built has an efficiency of 75.67% with the greatest power loss on the power supply. The 800 Wp solar panel in this study obtained peak power in the range of 10:30 to 11:30 and the total accumulated energy obtained for 10 hours starting from 07:00 to 17:00 was 1835.59 Wh."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara absorbansi terhadap perubahan temperatur. Pada penelitian ini menggunakan beberapa sampel cairan dengan viskositas yang berbeda dan setiap cairan dikenakan perubahan temperatur yang bertujuan untuk merubah viskositas cairan. Proses pengukuran absorbansi menggunakan metode melewatkan cahaya yang terukur intensitasnya dan dilewatkan pada media sampel yang terukur jaraknya dan mengukur cahaya setelah melewati sampel. Untuk mengetahui intensitas cahaya yang masuk ke dalam media pengujian memanfaatkan beam splitter 50%. Perbandingan logaritmik intensitas cahaya yang masuk ke dalam sample dan intensitas cahaya yang keluar akan menjadi nilai absorbansi. Penelitian ini menggunakan beberapa cairan dengan viskositas awal yang berbeda dan setiap cairan dilakukan perubahan temperatur. Penelitian ini menguji beberapa jenis cairan dengan viskositas awal yang berbeda dan memperhatikan perubahan absorbansi seiring dengan peningkatan temperatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan warna cairan berpengaruh signifikan terhadap nilai absorbansi yang terukur. Penggunaan jenis cairan yang berbeda juga berpengaruh terhadap hasil pengukuran absorbansi. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman lebih lanjut mengenai karakteristik optik cairan dalam kaitannya dengan viskositas dan temperatur. Hasil pengujian menghasilkan nilai absorbansi yang berbeda-berbeda berdasarkan sinar laser yang digunakan dan variasi viskositas oli yang digunakan. Pada sinar warna merah peningkatan nilai absorbansi terjadi bervariasi yaitu 0.4, 0.9, dan 0.5. Pada sinar hijau sebesar 0.09, 0.6, dan 0.4. Pada sinar biru sebesar 0.08, 0.8, dan 0.7.

This research aims to examine the relationship between absorbance and temperature changes. The research uses several liquid samples with different viscosities, and each liquid is subjected to temperature changes intended to alter the viscosity of the liquid. The absorbance measurement process involves passing light, whose intensity is measured, through the sample medium with a measured distance and then measuring the light after it passes through the sample. To determine the intensity of light entering the test medium, a 50% beam splitter is utilized. The logarithmic ratio of the light intensity entering the sample to the light intensity exiting the sample will be the absorbance value.This study uses several liquids with different initial viscosities and subjects each liquid to temperature changes. The research tests several types of liquids with different initial viscosities and observes the changes in absorbance as the temperature increases. The results indicate that changes in the color of the liquid significantly affect the measured absorbance values. The use of different types of liquids also influences the absorbance measurement results. These findings are expected to contribute to a further understanding of the optical characteristics of liquids in relation to viscosity and temperature.The testing results show varying absorbance values based on the laser light used and the variations in oil viscosity. For red light, the absorbance increases by 0.4, 0.9, and 0.5. For green light, the increases are 0.09, 0.6, and 0.4. For blue light, the increases are 0.08, 0.8, and 0.7."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Davida
"Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) merupakan sistem terapi yang menggunakan tekanan negatif untuk membersihkan luka dari cairan eksudat serta bakteri yang mungkin masih ada di dalam bagian luka, serta juga meningkatkan aliran darah ke dalam bagian luka dan meningkatkan proliferasi sel untuk mempercepat pemulihan. Oleh karena itu, terapi ini berpotensi lebih efektif dalam membantu mengobati berbagai jenis luka, seperti luka ulkus yang disebabkan oleh diabetes daripada teknik konvensional. Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk membuat rangkaian kontrol purwarupa alat NPWT menggunakan Arduino UNO sebagai mikrokontroler. Hal tersebut dilakukan dengan menulis kode dalam bahasa C++ pada software Arduino IDE yang kemudian di-upload ke dalam board Arduino UNO, yang kemudian dihubungkan kepada perangkat pendukung seperti push button, LCD, Motor driver L298N, pompa tekanan negatif, dan sensor MPXV4115VC6U. Pengujian purwarupa dilakukan dengan menyalakan alat selama 30 menit dalam tekanan negatif 85, 75, dan 125 mmHg. Hasil dari penelitian adalah purwarupa alat NPWT mampu menjalankan terapi selama 30 menit dan mencapai ketiga tekanan setting tersebut secara konsisten dengan error output tekanan negatif rata-rata 0,45% untuk mode continuous dan 0,96% untuk mode intermittent pada setting 85 mmHg, -0,22% untuk mode continuous dan -0,59% untuk mode intermittent pada setting 75 mmHg, serta -0,20% untuk mode continuous dan -1,50% untuk mode intermittent pada setting 125 mmHg. Pengujian menggunakan alat wound phantom dengan tekanan 85 mmHg memperlihatkan error output tekanan negatif rata-rata -0,56% untuk mode continuous dan -0,20% untuk mode intermittent. Melalui sensor MPXV4115VC6U, alat juga mampu mendeteksi tekanan dengan akurasi 99,46%, dan fungsi timer yang menggunakan internal clock mikrokontroler mampu menjalani terapi tepat waktu dengan deviasi rata-rata 0,05% dari setting waktu yang ditetapkan. Melalui penelitian ini, dibuktikan bahwa Arduino UNO mampu digunakan sebagai mikrokontroler untuk menjalankan alat NPWT dengan efektif.

Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) is a wound therapy system which utilizes negative pressure to clean wound areas from exudate and bacteria, as well as to increase blood flow in order to induce cell proliferation and accelerate healing. This therapy is potentially more effective at assisting the regeneration of wounds, such as diabetic ulcers, compared to other conventional methods. The purpose of this research is to create a control circuit for an NPWT prototype using Arduino UNO as its microcontroller. This is done by writing code into the Arduino IDE software and uploading it into the Arduino UNO board, which has been connected to various supporting components such as push buttons, LCD, Motor Driver L298N, a negative pressure pump, and the pressure sensor MPXV4115VC6U. Testing of the prototype is done by turning the device on for 30 minutes with the negative pressure setting 85, 75, and 125 mmHg. Result of this test is that the NPWT prototype is capable of performing therapy with the aforementioned settings very well, with an average pressure error of 0.45% for the continuous mode and 0.96% for the intermittent mode at 85 mmHg, -0.22% for the continuous mode and -0.59% for the intermittent mode at 75 mmHg, as well as -0.20% for the continuous mode and -1.50% for the intermittent mode at 125 mmHg. Simulation by using a wound phantom resulted in the average pressure errors -0.56% for the continuous mode and -0.20% for the intermittent mode. Using the sensor MPXV4115VC6U, the prototype is able to detect pressure with an average of 99.46% accuracy, and the timer function, which uses the microcontrollers internal clock, is able to keep the timing of the therapy session with a 0.05% average deviation from the intended time setting. From these findings, it can be concluded that Arduino UNO is a microcontroller which is perfectly suitable to run an NPWT device effectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardus Wijaya
"Sistem pemungutan suara konvensional masih merupakan metode utama yang digunakan dalam pemilihan umum dewasa ini. Terdapat banyak kelemahan pada sistem manual ini seperti sampah kertas hasil surat suara yang banyak, sumber daya manusia yang terlalu dibebani, penanganan logistik yang kompleks dan tidak tepat sasaran, dan keamanan yang masih dipertanyakan. Surat suara merupakan informasi yang sangat penting dan harus mendapatkan perlindungan keamanan tertinggi agar hasil pemungutan suara dapat memenuhi persyaratan, jujur, sah dan adil. Teknologi yang terus berkembang hadir sebagai salah satu solusi dari permasalahan sistem pemungutan suara manual terutama pada aspek keamanan dan integritas data suara. Penelitian ini mengimplementasi image steganography dan RSA public key cryptography sebagai satu dari dua langkah pengamanan surat suara dalam pemungutan suara elektronik (Electronic Voting/e-vote) sebagai metode pengelabuan. Teknologi blockchain dengan platform Ethereum digabungkan sebagai langkah pengamanan untuk membentuk sistem e-vote yang transparan, aman, dan mampu menjaga integritas suara. Simulasi dilakukan secara lokal dengan menggunakan aplikasi web berbasis microframework flask. Jaringan blockchain dibentuk secara virtual dengan bantuan aplikasi Ganache. Simulasi dengan menggunakan 1000 data masukan kepada sistem secara berurutan dan waktu yang dibutuhkan untuk memproses seluruh data sebesar 8435,54 detik (setara dengan 2 jam 20 menit 35,54 detik) dengan waktu pemrosesan rata-rata 8,43 detik per masukan dan untuk merekapitulasi data tersebut dibutuhkan waktu 2308.62 detik (setara dengan 38 menit 28.62 detik) dengan waktu pemrosesan rata-rata 2.31 detik per data. Sistem blockchain mengakibatkan terjadinya kelambatan waktu (delay) sebesar 29% dari waktu pemrosesan rata-rata di dalam batas lingkungan simulasi, namun suara yang diberikan oleh para pemilih dapat dilindungi sangat ketat. Kunci RSA yang digunakan sepanjang 2048-bit melebihi batas keamanan yang biasa digunakan. Hasil citra rekonstruksi steganografi memiliki nilai PSNR 106,98% lebih tinggi dibandingkan metode pembanding lainnya. Metode kombinasi ini menghasilkan sistem pemilihan elektronik yang memiliki metode pengamanan tinggi dan efisien dari segi waktu dan sumber daya manusia.

Conventional voting systems are still used as the main approach for general elections these days. Various drawbacks of this manual system have been brought upon, such as excessive paper litter from the used ballot, overworked human resources, all over the place logistics, and controversial security. Ballot hold essential information, and it needs maximal protection against tampering to prove the result of such voting are legal and just. Growth in technology offers one such solution to serve as a better alternative against manual voting systems, especially on security and preserving data integrity. This research will focus on implementing combined Image Steganography and RSA Public Key Cryptography as a deception method and Ethereum Blockchain platform to develop a transparent, safe, and robust Electronic Voting System while maintaining data integrity. Simulations are run locally using a web application based on the flask microframework. A virtual blockchain network is created with the help of the Ganache application. Simulations were carried out using 1000 input data sequentially with the total time needed to process all the inputs are 8435.54 seconds (equivalent to 2 hours 20 minutes 35.54 seconds) with an average processing time of 8.43 seconds per input and to recapitulate the data took 2308.62 seconds (equivalent to 38 minutes 28.62 seconds) with an average processing time of 2.31 seconds per data. The blockchain system resulted in a 29% delay of the average processing time within the simulation environment limits, but the votes can be strictly protected. The 2048-bit RSA key used exceeds the usual security limit. The results of the steganographic reconstruction image have a PSNR value of 106.98% higher than other comparison methods. This combination method produces an electronic voting system that has a high-security method and is efficient in terms of time and human resources."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>