Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132374 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Berliana
"ABSTRAK
Grubcl (1968), membuktikan adanya keuntungari bagi investor yang
menyerlakan ekuitas asing pada po,iofolionya. Penelitian Chan, Gup dan Pan (1992)
menyimpulkan bahwa koefisien korelasi diantara negara-negara tersebut kecil,
sehingga memungkinkan untuk membentuk suatu ponofolio yang efcktif Penelitian
penclitian oleh Makridakis dan Wheel-wright (1974). Haney dan Lloyd (1978),
Watson (1980), Maldonado dan Sounders (1981) menyimpulkan bahwa koefisien
korelasi pasrwi.w amar waktu adalah kecil dan tidak stabil, sehingga memberikan
indikasi bahwa antara pasar modal dunia masih tersegmentasi.
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, dilakukan pengujian mengenai
korelasi dan ntegrasi aruara indeks saham negara Indonesia terhadap indeks saham
negara Singapura. Ilonukong. Jepang. Malaysia, Thailand, Australia dan USA selama
periode 3, Jub 1996 - 01 September 2000 Pengujian menunjukkan bahwa koefisien
korelasi rtqur,g indeks pasal modal Indonesia terhadap pasar modal-pasar modal
tersebut relatif kecil balk denominasi USS maupun mata uang lokal.
Uji ko-integrasi menunjukkan bahwa tidak teidapat hubungan keseimbangan
jangka panjang antara bursa saham negara Indonesia dengan bursa saham negara
negara dalam penelitian, kecual, dengari Singapura, dengan penjelasan bahwa para
pelaku pasar asing umumnya berasal dan Singapura schingga terjadi aliran dana jangka
pendek. Apabila terjadi keseimbangan di BEJ (Boisa Efek Jakarta). maka pengaruhnya
akan terbawa ke Singapura. Banyaknya investor Jakarta yang membeli saham di BEJ
lewat Singapura dengan tujuan memanipulasi pasar, juga menyebabkan aliran jangka
pendek semakin terkait. Masan Iainnya adalah bahwa di luar pasar modal, orang
Indonesia banyak yang menanamkan modalnya di Singapura."
2001
T950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana Berlina
"ABSTRAK
Grubel (1968), membuktikan adanya keuntungan bagi investor yang menyertakan ekuitas asing pada portofolionya. Penelitian Chan, Gup dan Pan (1992) menyimpulkan bahwa koefisien korelasi diantara negara-negara tersebut kecil, sehingga memungkinkan untuk membentuk suatu portofolio yang efektif. Penelitian penelitian oleh Makridakis dan Wheel-wright (1974), Haney clan Lloyd (1978), Watson (1980), Maldonado dan Sounders (1981) menyimpulkan bahwa koefisien korelasi pairwise antar waktu adalah kecil dan tidak stabil, sehingga memberikan indikasi bahwa antara pasar modal duma masih tersegmentasi.
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, dilakukan pengujian mengenai korelasi dan integrasi antara indeks saham negara Indonesia terhadap indeks saham negara Singapura Hongkong Jepang, Malaysia, Thailand, Australia dan USA selama periode 31 Juli 1996 - 01 September 2000. Pengujian menunjukkan bahwa koefisien korelasi return indeks pasar modal Indonesia terhadap pasar modal-pasar modal tersebut relatif kecil balk denominasi US$ maupun mata uang lokal.
Uji ko-integrasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan keseimbangan jangka panjang antara bursa saham negara Indonesia dengan bursa saham negara negara dalam penelitian, kecuali dengan Singapura, dengan penjelasan bahwa para pelaku pasar asing umumnya berasal dan Singapura sehingga terjadi aliran dana jangka pendek. Apabila terjadi keseimbangan di BEJ (Bursa Efek Jakarta), maka pengaruhnya akan terbawa ke Singapura. Banyaknya investor Jakarta yang membeli saham di BEJ lewat Singapura dengan tujuan memanipulasi pasar, juga menyebabkan aliran jangka pendek semakin terkait. Alasan Iainnya adalah bahwa di luar pasar modal, orang Indonesia banyak yang menanamkan modalnya di Singapura."
2001
T950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardian Karaguna
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah diversifikasi perusahaan mempengaruhi tingkat pemegangan kas mereka. Dengan menggunakan data pada level perusahaan dan level segmen pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2011. Pengolahan data menggunakan analisis regresi OLS dengan data cross section yang struktur datanya merupakan nilai variabel pada waktu yang sama dari beberapa perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diversifikasi perusahaan tidak mempengaruhi cash holdings secara signifikan. Namun, hubungan interdependensi antar segmen dan agency cost yang dinilai menjadi perbedaan karakteristik antara diversified firms dan focused firms, memberikan pengaruh signifikan terhadap tingkat pemegangan kas perusahaan.

The purpose of this study is to investigate whether firm?s diversification affect their level of cash holdings. Using data on firm level and segment level on nonfinancial companies that listing on the Indonesia Stock Exchange in the period 2007-2011. The data were running using OLS regression analysis with cross section data which the data structure is the value of a variable at the same time from different companies.
Results of this study shows that diversification does not affect the company's cash holdings significantly. However, complementary effect among the segment and the agency cost that considered to be the characteristic differences between diversified firms and focused firms, have a significant effect on firm?s level of cash holdings.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate diversification terhadap keputusan struktur modal pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Variabel independen dalam penelitian ini adalah total diversification, related dan unrelated diversification, sedangkan variabel dependennya adalah book leverage ratio, market leverage ratio, dan longterm market leverage ratio. Diversifikasi diukur dengan entropy index. Penelitian ini menggunakan uji analisis data panel dengan jumlah data observasi adalah 675.
Penelitian ini membuktikan bahwa: 1) Terdapat pengaruh signifikan antara total diversification terhadap struktur modal yang diproksikan oleh longterm market leverage ratio. 2) Related diversification tidak signifikan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. 3) Unrelated diversification juga tidak signifikan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

This research aims to analyze the effect of corporate diversification on capital structure decision of non-financial companies listed on the Indonesian Stock Exchange in 2008-2012. Diversification is measured by entropy index. The independent variables are total diversification, related and unrelated diversification, while the dependent variables are book leverage ratio, market leverage and longterm market leverage ratio. This study uses panel data regression to test 675 observations.
This study shows that: 1) Total diversification have significant effect on capital structure which proxied by longterm market leverage ratio, 2) Related diversification doesn?t have significant effect on capital structure. 3) Unrelated diversification also doesn?t have significant effect on capital structure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ony Humarseno
"Penelitian ini menganalisis pengaruh diversifikasi terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2011, menggunakan pendekatan regresi kuantil. Penulis menemukan bahwa diversifikasi memberikan pengaruh negatif pada kinerja perusahaan saat pengukuran kinerja menggunakan Return on Assets (RoA) dan pengaruh ini semakin negatif pada kelompok perusahaan dengan tingkat kinerja relatif tinggi. Untuk pengukuran kinerja menggunakan nilai Tobin?s q, diversifikasi memberikan pengaruh negatif pada kinerja perusahaan untuk kelompok perusahaan dengan tingkat kinerja menengah, dan pengaruh negatif ini terus meningkat seiring meningkatnya kinerja perusahaan sampai pada kuantil Tobin?s q 0,70.

This study investigates the effect of diversification on firm performance using data of Indonesian listed companies during 2006-2011 employing quantile regression approach. This empirical results show that the effect of diversification on firm performance is negative, using Return on Assets (RoA) as measure of performance, and this effect becomes increasingly negative on firm performance for companies with relatively high performance. Using Tobin?s q as performance measure, the effect of diversification on firm performance is negative for companies with middle high performance, and this effect becomes increasingly negative until Tobin?s q quantile 0.70."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seza Ihtiari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari tingkat diversifikasi usaha terhadap kinerja perusahaan dengan variabel moderasi kepemilikan manajerial. Penelitian ini menggunakan sampel 68 perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2008 sampai dengan 2010. Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah return on asset, return on sales, dan market to book value yang merupakan proksi dari kinerja perusahaan dan variabel independen penelitian ini adalah tingkat diversifikasi usaha yang diukur dengan Entropy Index serta menambahan variabel kontrol, yaitu ukuran perusahaan, leverage, past performance, dan umur perusahaan. Penelitian ini juga menggunakan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderasi untuk melihat pengaruhnya terhadap hubungan tingkat diversifikasi usaha dan kinerja perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat diversifikasi usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap ketiga proksi kinerja perusahaan (ROA, ROS, dan MBV) serta kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan tingkat diversifikasi usaha dan kinerja perusahaan.

The objective of this study is to determine the effect of diversification level to corporate performance with managerial ownership as moderating variable. This study used 68 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2008 to 2010. In this study, the dependent variables are return on asset, return on sales, and market to book value which are proxies of corporate performance and the independent variable is corporate diversification level measured by Entropy Index and adding the control variabels such as corporate size, leverage, past performance, and age. This study also used managerial ownership to see its effect on the relationship between corporate diversification level and corporate performance. This study concludes that diversification level does not significantly affect the corporate performance and managerial ownership has no significant effect on the relationship between diversification level and corporate performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Averus Damciwar
"ABSTRAK
Pada umumnya perusahaan memulal usahanya sebagai bisnis tunggal dan melayani pasar tertentu. Sejalan dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka semakin bertambah luas pasar yang dilayaninya. Selanjutnya perusahaan akan dihadapkan pada suatu strategi pengembangan usaha, yaitu strategi diversifikasi usaha. Hal ini biasanya dihadapi oleh perusahaan bila berada pada kondisi:
a. Perusahaan merasakan profit dan pertumbuhan perusahaan mulai menurun dikarenakan industri dimana perusahaan melakukan bisnis mulai memperlihatkan daya tarik yang menurun dan prospek yang kurang cerah.
b. Dalam rangka memperkuat keunggulan bersaing terhadap kompetitor.
c. Dalam rangka memperkecil resiko investasi, karena bila hanya melakukan
bisnis tunggal resiko investasi cukup besar.
Alternatif strategi diversifikasi usaha itu antara lain adalah melakukan integrasi vertikal (vertical integration), cliversifikasi berhubungan (related diversification) dan diversifikasi tak berhubungan (unrelated diversification). Pada integrasi vertikal perusahaan melakukan pengembangan usaha di sepanjang rantai nilai (value chain) dan bisnis yang dijalaninya saat ini, bisa ke arah hulu atau ke arah hilir. Pada related diversification perusahaan mefakukan pengembangan usaha ke bisnis yang masih berhubungan dengan bisnis yang dijalaninya saat ¡ni dan pada unrelated diversification pengembangan usaha dilakukan ke bisnis yang tidak berhubungan dengan bisnis yang ada. Masing-masing alternatif tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan yang bisa berbeda-beda bagi tiap perusahaan tergantung pada posusi dan kondisiperusahaan dalam persaingan di industririya. Oleh karena itu pemilhan strategi diversifikasi usaha yang paling tepat adalah yang dapat memperkuat keunggulan bersaing perusahaan tersebut.
PT. X adalah sebuah perusahaan yang menjadi market leader di industri jasa konstruksi. Perusahaan ini barn memulai diversifikasi usahanya di tahun 1990 dan saat ini memiliki 5 unit bisnis, yaitu jasa konstruksi, karya peralatan properti, realty dan beton ready mix. Unit bisnis jasa konstruksi merupakan core bisnis perusahaan. Strategi diversifikasi yang dipilih oleh PT. X adalah related diversification. Pilihan ¡ni dilatarbelakangi oleh usaha PT. X untuk memperkuat keunggulan bersaing dan mempertahankan diri sebagai market leader. Oleh karena ¡tu diversifikasi usaha ini diharapkan akan dapat memperkuat keunggulan bersaing perusahaan dan sekaligus juga menciptakan keunggulan bersaing bagi unit bisnis ¡tu sendiri.
Pada saat ini, setelah lebih kurang tujuh tahun PT. X melakukan diversifikasi usaha, terlihat bahwa kontnbusi unit-unit bisnis selain unit bisnis jasa konstruksi terhadap nilai penjualan dan laba perusahaan sangatlah kecil. Disamping itu kegiatan unit-unit bisnis tersebut dirasakan belumlah efisien, bahkan unit bisnis ready mix baru pada tahun 1996 ini bisa meraih taba. Permasalahan yang muncul adalah apakah diversifikasi usaha yang dilakukan PT. X tidak tepat atau tidak berhasil ? Apakah keunggulan bersaing yang diinginkan PT. X melalui diversifikasi usaha ¡tu dapat dicapai ? Apa langkah-langkah yang harus diambil oleh manajemen perusahaan selanjutnya? Sebagai sebuah perusahaan multibisnis tentu tidak mudah untuk mencari solusi bagi permasalahan ini. Sebuah analisa terhadap strategi diversifikasi usaha PT. X haruslah dilakukan terlebih dahulu, sebelum manajemen menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Analísa terhadap strategi diversifikasi sebuah perusahaan multibisnis dimulai dengan melakukan identifikasi terhadap strategi yang dipakai perusahaan saat ini. Kemudian dilanjutkafl dengan menyusun matriks portfolio bisnis perusahaan untuk menunjukkafl karakter portfolio bisnis perusahaan. Langkah berikutnya adalah membuat perbandingan prospek jangka panjang tiap industri, kekuatan bersaing, kinerja dan prospek masa depan dan tiap unit bisnis yang ada pada perusahaan. Selanjutnya dilakukan evaluasi kompatibilitas tiap unit bisnis dengan strategi perusahaan dan kecocokan strategi yang ada antara unit bisnis. Tahap selanjutnya adaiah melakukan penyusunan ranking setiap unit bisnis berdasarkan pada prioritas untuk investasi modal baru. Dan setelah itu baru bisa ditentukan strategi baru untuk meningkatkan kinerja dari perusahaan secara keseluruhan.
Berdasarkan analisa terhadap strategi diversifikasi usaha PT. X, maka dapat disimpulkan bahwa diversifikasi usaha tersebut belumlah dapat dikatakan berhasil, karena masih belum baiknya kinerja unit-unit bisnis selain unit bisnis jasa konstruksi. Akan tetapi unit-unit bisnis tersebut masih berada dilingkungan industn yang cukup menarik dan kinerja masing-masing unit bisnis masìh berpeluang untuk dapat ditingkatkan. Secara umum strategi baru yang tepat untuk dilakukan PT. X adalah turnaround, yaitu dengan memfokuskan diri pada usaha untuk memperbaiki pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia yang menyebabkan turunnya kinerja perusahaan.
Adapun temuan (finding) yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pertarna, belum disadarinya bahwa tiap bisnis mempunyal karakteristik yang berlainan baik dalam hal permodalan jangka waktu pengembalian investasi dan juga dalam hal strategi bersaing. Hal ini mengakibatkan akan sangat berbedanya strategi manajemen yang harus diterapkan pada tiap-tiap unit bisnis. Tampaknya hal ini kurang diperhatikan oleh PT. X pada waktu memulai diversifikasi usahanya. Kedua, belum tegasnya komitmen perusahaan untuk melakukan diversifikasi usaha, sehingga budaya kerja perusahaan masih terpaku pada kegiatan bisnis jasa konstruksi, sedangkan unit bisnis lainnya hanya sebagai kegiatan penunjang saja. Kondisi ini mengakibatkan rendahnya motivasi perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing bagi unit-unit bisnis ¡tu. Sedangkan yang ketiga adalah bentuk struktur organisasi perusahaan yang dipakai pada saat ini juga kurang menunjang, karena belumlah dapat menangani seluruh kegiatan operasional sebuah perusahaan multibisnis.
Beberapa hal yang direkomendasikan bagi PT. X adalah pertama, agar manajemen mempertegas komitmen perusahaan untuk melakukan diversifikasi usaha, sehingga setiap unit bisnis dapat diperlakukan dan dikembangkan sebagai uñit bisnis yang mempunyai keunggulan bersaing dan bukan sekedar sebagai penunjang kegiatan unit bisnis lainnya. Kedua, agar struktur organisasi perusahaan dirubah menjadi berbentuk divisional, karena dianggap lebih bisa mengakomodir kegiatan perusahaan multibisnis. Ketiga, untuk jangka waktu dekat ini, disarankan agar PT. X tidak melakukan ekspansi usaha ke bisnis barn. Konsentrasi strategi PT. X sebaiknya diarahkan kepada pembenahan intern dan melakukan konsolidasi perusahaan."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Marojahan Agustin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh koneksi politik terhadap strategi diversifikasi perusahaan swasta publik dan BUMN di Indonesia. Penelitian ini juga menguji apakah terdapat perbedaan pengaruh koneksi politik yang berasal dari militer dengan koneksi politik yang berasal dari pemerintahan. Lebih lanjut penelitian ini juga menguji apakah perusahaan Badan Usaha Milik Negara memoderasi pengaruh koneksi politik terhadap strategi diverisifikasi. Penelitian ini dilakukan dari periode 2014-2016 dengan sampel sebanyak 903. Penelitian ini menunjukkan pengaruh koneksi terhadap strategi diversifikasi berpengaruh negatif, dimana terdapat perbedaan antara fungsi koneksi politik militer dan pemerintahan, namun perusahaan yang berkarakteristik BUMN tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap strategi diversifikasi. Koneksi politik tidak terbukti berpengaruh positif terhadap strategi diversifikasi perusahaan. Namun pada perusahaan swasta, koneksi politik yang berasal dari pemerintah terbukti berpengaruh positif terhadap strategi diversifikasi. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bahwa eksekutif pemerintah tidak lagi melakukan rangkap jabatan dalam atau semasa tugasnya, selain itu dengan adanya penelitian ini diharapkan juga kemudahan perizinan sebagai salah satu upaya perusahaan untuk mendiversifikasi lini bisnisnya untuk lebih transparan dan lebih dipermudah sehingga perusahaan tidak lagi membutuhkan koneksi politik

ABSTRACT<>br>
This research is aim to test the effect of political connection on corporate diversification for listed companies and state owned enterprise. This research is also to test whether there is a different of effect between a military connection and a government connection. Furthermore, this research is also to test whether state owned enterprise will moderate the effect of political connection on corporate diversification. This research is done from 2014 2016 with a 903 sample of observation. This research shows that the effect of political connection is negatively significant whereas, there is a different of effect between a military connection and government connection, however companies that is catagorized as a state owned enterprise shows that effect of political connection on corporate diversification is insignificant. The effect of political connection is proven to be not positive. However for the private listed companies there is a positive significant effect of political connection on corporate diversification. Hopefully with this research, the ldquo dual position rdquo especially coming from government is no longer needed and in addition the ease of doing business in Indonesia can be more transparent so that firm will no longer need the political connection to diversify itself"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Larisha Dyra Nataya
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap risiko bank komersial yang terdaftar di negara ASEAN-6 periode 2010-2019. Data dalam penelitian ini didapat dari Thomson Reuters Refinitv Eikon, Worldbank Database, dan Heritage Foundation. Pengujian dilakukan pada 81 bank terdaftar di negara ASEAN-6 selama 10 tahun dengan total 810 observasi yang diperoleh dari teknik probability sampling. Hasil penelitian dengan data panel balance dan metode system GMM menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara diversifikasi pendapatan terhadap risiko bank. Selain itu, tidak ditemukan adanya pengaruh pendapatan non-bunga terhadap risiko. Penelitian ini menunjukan bahwa karena tidak adanya pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap risiko, bank dapat melakukan diversifikasi sebagai pendapatan alternatif mereka.

This study aims to analyze the effect of income diversification on the risk of commercial banks registered in ASEAN-6 countries for the 2010-2019 period. The data in this study were obtained from Thomson Reuters Refinitv Eikon, the Worldbank Database, and the Heritage Foundation. The test was conducted on 81 registered banks in ASEAN-6 countries for 10 years with a total of 810 observations obtained from probability sampling technique. The results of the study using panel balance data and the GMM system method found that there was no significant effect between income diversification and bank risk. In addition, there is no effect of non-interest income on risk. This study shows that as there is no effect of income diversification on risk, banks can diversify as the alternative to get additional income."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muljana
"ABSTRAK
diversifikasi merupakan satu dari 2 strategi dasar untuk
mengembangkan perusahaan. Pada umumnya, perusahaan yang
sudah berkembang akan melakukan diversifikasi bidang usaha.
Begitu pula perusahaan-perusahaan di Indonesia. Bahkan
banyak perusahaan Indonesia yang berbentuk konglomerasi.
Sudah banyak pendapat dan penelitian yang menjelaskan
keuntungan?keuntungan yang dapat diperoleh dengan melakukan
diversifikasi. Namun, banyak pula pendapat yang bernada
negatif terhadap diversifikasi. Kritik terhadap penerapan
diversifikasi, terutama untuk masa mendatang, semakin me
ningkat dalam beberapa tahun terakhir ini.
Ada beberapa metode untuk mengukur diversitikasi, salah
satunya adalah dengan menggunakan sistem klasifikasi yang
dikembangkan oleh Richard P. Rumelt. Rumelt mengelompokkan
perusahaan kedalam 9 kategori, yaitu Single Business, Domi
nant?Vertical, Dominant-Constrained, Dominant?Linked, Domi
nant-Unrelated, Related-Constrained, Related?Linked, Unre?
Lated-Passive, dan Acquisitive Conglomerate.
Penelitian ini bertujuan mempelajari keterkaitan antara
strategi diversifikasi yang diterapkan oleh perusabaan
perusahaan Indonesia dan kinerja finansial yang dicapai oleh
perusahaan-perusahaan tersebut, untuk selanjutnya menentukan
strategi diversifikasi yang memberikan kinerja terbaik
Ada 8 besaran finansial yang dipakai untuk mengukur
kinerja finansial perusahaan.
Sebagai obyek penelitian ini adalah perusahaan-perusa
haan Indonesia yang telah menjual dan mencatatkan sahamnya
di Bursa Efek Jakarta sampai dengan tanggal 31 Desember
1993.
Kurun waktu penelitian ini adalah dari tahun 1983
sampai dengan tahun 1993.
Sampel penelitian untuk tahun 1983 berjumlah 18 perusa
haan, untuk tahun 1988 berjumlah 22 perusahaan, dan untuk
tahun 1993 berjumlah 37 perusahaan.
Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa perbedaan kiner
ja finansial yang dicapai oieh 2 perusahaan yang menerapkan
strategi diversifikasi yang berbeda semata?mata merupakan
akibat dan perbedaaan strategi diversifikasi tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing
strategi diversifikasi memiliki kelebihan dan kekurangan
dalam kinerja finansialnya.
Kirierja finansial yang dihasilkan oieh tiap-tiap
strategi diversifikasi sangat berfluktuasi.
Depat disimpulkan bahwa pada periode 1983-1988, strate
gi diversifikasi yang memberikan kinerja finansial terbaik
adalah Related Business, sedangkan pada periode 1988-1993,
strategi diversifikasi yang memberikan kìnenja finansial
terbaik adalah Single Business.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>